SENAM LANTAI
Diajukan untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran Pendidikan jasmani
Guru pembimbing:
Tiar Restu Robbyana S.Pd
Jurusan :
OTKP (Otomatisasi & Tata Kelola Perkantoran)
SMK BHAKTI KENCANA CILEUNYI
Jl. Terusan Tol Cileunyi No 100
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................1
DAFTAR ISI .........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
1. Sejarah Senam............................................................................................................4
2. Pengertian Senam Dan Senam Lantai........................................................................4
3. Macam-Macam Bentuk Senam Lantai.......................................................................5
4. Peraturan Senam........................................................................................................13
BAB III KESIMPULAN........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern
dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk
tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk
menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.
Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran, biasanya
ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah.
Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua,
maupun oleh pengajar olahraga di sekolah.
Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi
kelangsungan hidup manusia.
Senam ada berbagai macam, diantaranya senam lantai, senam hamil, senam aerobik, senam
pramuka, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), dll. Biasanya di sekolah dasar, guru-guru
mengajarkan senam-senam yang mudah dicerna oleh murid, seperti SKJ dan senam pramuka.
Namun ketika beranjak remaja, banyak orang melakukan senam aerobik, ataupun senam lain
termasuk meditasi untuk menenangkan diri.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalh penting sebagai
berikut:
1. Definisi senam lantai
2. Bagaimana cara melakukan senam lantai
3. Peraturan senam
C. Tujuan Penulisan
Untuk menambah wawasan tentang senam khususnya tentang senam lantai dan untuk
mendapatkan nilai.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Senam Lantai
1. Sejarah senam
Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari kata
Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang-orang berlatih tanpa
memakai pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk
mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangka upacara-
upacara kepercayaan yaitu guna menyembah dewa Zeus.
Pada awal permulaaan abad ke-20, senam telah menjadi rencana pendidikan di
sekolahsekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan
Thomas D.Wood.Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan-
latihan gimnastik dengan pertunjukan-pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan beberapa
perelatan senam, diantaranya adalah palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang,
dan bak lompat. Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda.
Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah
“senam” sendiri kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai
pengganti kata sport.
4
Berdasarkan cirri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan
diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis. Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan
dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat.
Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni :
senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan
gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda lompat,
balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit
kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap
nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu
rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai
tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit.
Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa,
tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.
Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam)
anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam
pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian
bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final.
Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.
Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000.
Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah,
penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu.
Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan
nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan
mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan
biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan
gerakangerakan berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan
kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.Senam lantai pada umumnya
disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling.
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan
tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur
gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu
dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke
depan atau belakang. Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu
melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam
membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi
gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.
Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m
untuk keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan
ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan,
keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music
dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara
5
lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan
setinggi bahu.
6
2. Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada
3. Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas.
7
5. Perhatikan keseimbangan.
8
Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
5. kayang
Kayang adalah suatu bentuk atau sikap badan telentang yang membusur bertumpu pada
kedua tangan dan kedua kaki dengan lutut. Gerakan kayang akan mudah dilakukan apabila :
memiliki kekuatan otot perut, punggung dan paha.
Memiliki kelentukan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang, dan persendian
panggul
Memiliki kekuatan lengan dan bahu untuk menopang Sikap kayang dapat dilakukan
dari sikap tidur dan berdiri.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan kayang yaitu :
Jarak kedua tangan dan kaki terlalu jauh
Siku-siku bengkok disebabkan kekakuan persendian siku dan bahu
9
Badan kurang melengkung (membusur), disebabkan kurang lemas/lentuknya bagian
punggung dan kekakuan pada otot perut d. Sikap kepala yang terlalu menengadah
Kurang keseimbangan
Cara memberi bantuan dalam gerakan kayang :
Posisi penolong disamping anak yang melakukan garakan kayang
Membantu mengangkat dan agak membawa punggung/bahu pelaku
Membantu menopang punggung/bahu pelaku dan membawanya perlahan kebawah.
7. Meroda (Ratslag)
Meroda atau gerakan baling-baling dilakukan ke samping untuk empat hitungan, tangan dan
kaki berputar seperti baling-baling.
Meroda merupakan salah satu unsure gerakan senam lantai (floor exercise), dimana terdiri
dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki
untuk mempertahankan sikap seimbang.
Cara melakukan latihan :
Lakukan latihan hand stand dengan baik dan sempurna.
Setelah Latihan hand stand, pindahkan berat badan ke kaki kanan bila meroda ke kanan atau
kaki kiri bila meroda ke kiri.
Berurutan kaki kiri atau kanan menumpu kembali gerakan hand stand dan seterusnya.
10
Dimulai dengan berdiri, kedua tangan direntangkan ke atas, telapak tangan menghadap ke
atas depan, kepala tegak, kedua kaki dirapatkan. Tendangkan kaki lurus ke samping dan
gerakanlah ke arah matras atau lantai, lengkungkan pinggul dan lutut kiri sambil letakkan
tangan kiri pada matras yang diikuti tangan kanan.Angkatlah kaki kanan ke atas dengan
hentakkan kaki kiri pada matras untuk bisa membuat sikap kangkang di atas kepala.
Kembalikan dengan mendaratkan kaki kanan, kemudian kaki kiri dan sebaliknya hentakkan
tangan anda agar bisa kembali tegak.
8.Lompat Kangkang
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1. Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi.
2. Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan dibuka
gerakan ke samping
3. Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
4. Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum
mendarat.
5. Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.
11
Pada saat tangan bertumpu pada peti, badan merupakan satu garis lurus dan membuat
sudut antara 20° - 30° dengan garis horizontal.
Setelah badan lurus, tekuk panggul dan buka kaki. Bersamaan dengan itu, tolakkan
tangan kuat-kuat pada peti lompat.
Angkat dada dan lewatkan kedua kaki dari peti.
Saat kedua kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan angkat lengan ke depan
atas.
Mendarat dengan menekukkan lutut dan condongkan badan sedikit ke depan
(menekuk panggul, akhiri dengan sikap sempurna).
12
1. Ayunkan kedua lengan keatas sejajar bahu lurus kedepan serong ke atas.
2. Sambil mengangkat dan melangkahkan kaki ke kiri ke depan, badan putar kesamping
kiri.
3. Bersamaan dengan meletakkan kedua telapak tangan pada matras sejajar bahu,
lemparkan kaki kanan lurus ke atas, kemudian diikuti kaki kiri hingga pada posisi
handstand.
4. Lemparkan kedua kaki sejauh mungkin.
5. Mendarat pada kedua kaki dan badan menghadap ke tempat semula.
Sikap akhir
Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke atas serong kedepan, pandangan menghadap kearah
permulaan mengambil awalan.
4. Peraturan Senam
Peraturan senam adalah seperangkat aturan yang digunakan untuk menyelenggarakan
kejuaraan senam, mengatur mekanismenya, serta membatasi atau menentukan siapa saja yang
boleh turut serta di dalamnya, dan bagaimana nilai senam dihasilkan.
Untuk kejuaraan-kejuaraan resmi tingkat Internasional, peraturan yang berlaku adalah
peraturan yang dikeluarkan oleh FIG (Federation Internationale de Gymnastique) yaitu badan
senam Internasional. Peraturan itu dirangkum dalam buku yang dinamakan technical
regulation (peraturan teknik) yang berlaku atau mencakup aturan untuk semua disiplin senam
dan code of points yang berlaku khusus untuk masing-masing disiplin.
BAB III
KESIMPULAN
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun
sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain
umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada
bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian
anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan,
keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata
urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik. Menurut asal
kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan
bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani
kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang
harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam
senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic
Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang
olahraga yang teratur.
13
DAFTAR PUSTAKA
14