Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SENAM LANTAI
Diajukan untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran Pendidikan jasmani

Disusun oleh kelompok 2 :


1. Dina Nurhasanah
2. Meilani
3. Santi Oktavia

Guru pembimbing:
Tiar Restu Robbyana S.Pd

Jurusan :
OTKP (Otomatisasi & Tata Kelola Perkantoran)
SMK BHAKTI KENCANA CILEUNYI
Jl. Terusan Tol Cileunyi No 100

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................1
DAFTAR ISI .........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
1. Sejarah Senam............................................................................................................4
2. Pengertian Senam Dan Senam Lantai........................................................................4
3. Macam-Macam Bentuk Senam Lantai.......................................................................5
4. Peraturan Senam........................................................................................................13
BAB III KESIMPULAN........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern
dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk
tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk
menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.
Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran, biasanya
ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah.
Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua,
maupun oleh pengajar olahraga di sekolah.
Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi
kelangsungan hidup manusia.
Senam ada berbagai macam, diantaranya senam lantai, senam hamil, senam aerobik, senam
pramuka, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), dll. Biasanya di sekolah dasar, guru-guru
mengajarkan senam-senam yang mudah dicerna oleh murid, seperti SKJ dan senam pramuka.
Namun ketika beranjak remaja, banyak orang melakukan senam aerobik, ataupun senam lain
termasuk meditasi untuk menenangkan diri.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalh penting sebagai
berikut:
1. Definisi senam lantai
2. Bagaimana cara melakukan senam lantai
3. Peraturan senam

C. Tujuan Penulisan
Untuk menambah wawasan tentang senam khususnya tentang senam lantai dan untuk
mendapatkan nilai.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Senam Lantai
1. Sejarah senam
Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari kata
Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang-orang berlatih tanpa
memakai pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk
mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangka upacara-
upacara kepercayaan yaitu guna menyembah dewa Zeus.
Pada awal permulaaan abad ke-20, senam telah menjadi rencana pendidikan di
sekolahsekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan
Thomas D.Wood.Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan-
latihan gimnastik dengan pertunjukan-pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan beberapa
perelatan senam, diantaranya adalah palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang,
dan bak lompat. Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda.
Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah
“senam” sendiri kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai
pengganti kata sport.

2. Pengertian senam dan senam lantai


sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga
lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada
bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian
anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan,
keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata
urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.
Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui cirri-ciri senam antara
lain: Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja Gerakan-gerakannya
harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki
sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan keindahan
gerak, meningkatkan kesehatan tubuh).Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis

4
Berdasarkan cirri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan
diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis. Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan
dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat.
Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni :
senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan
gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda lompat,
balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit
kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap
nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu
rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai
tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit.
Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa,
tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.
Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam)
anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam
pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian
bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final.
Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.
Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000.
Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah,
penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu.
Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan
nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan
mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan
biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan
gerakangerakan berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan
kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.Senam lantai pada umumnya
disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling.
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan
tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur
gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu
dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke
depan atau belakang. Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu
melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam
membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi
gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.
Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m
untuk keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan
ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan,
keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music
dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara

5
lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan
setinggi bahu.

3. Macam-Macam Bentuk Senam lantai


1. Berguling ke depan (roll depan)
Cara melakukannya sebagai berikut :
1. Sikap permulaan jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
2. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh
dada.
3. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki
dilipat rapat pada dada.
4. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha
bangun.
5. Kembali berusaha bangun

Kesalahan dalam guling depan (roll depan)


 Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit,
terlalu jauh atau terlalu dekat)
 Tumpuan. salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan
kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
 Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.
Cara memberi bantuan guling ke depan(roll depan) :
 Pegang kepala bagian belakang (membantu menekukkan) pelaku
 Membantu mendorong punggung pelaku saat akan duduk.
 Membantu mengangkat panggul dengan menempatkan tangan di sisi kedua paha.

2. Guling Ke belakang (back roll)


Posisi awal guling ke belakang :
1. Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat

6
2. Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada
3. Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas.

4. Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat.


5. Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang kepala
6. Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak
tangan menekan matras hingga tangan lurus dan kepala terangkat.
7. Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang :


 Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang,tidak menolak kesimbangan tubuh kurang
baik saat mengguling kebelakang,hal ini disebabkan karena sikap tubuh kurang bulat
 Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang
digunakan untuk menumpu diatas matras
 Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh
kesamping
 Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak).

Cara memberi bantuan guling ke belakang:


 Menopang dan mendorong pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan
membawanya kearah guling.
 Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling.

3. Berdiri dengan tangan (hands stand)


Cara melakukanya sebagai berikut:
1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan
2. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras,
pandangan sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan
bengkok sedang tungkai belakang lurus.
3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan,
pandangan di antara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.

7
5. Perhatikan keseimbangan.

Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan gerakan handstand yaitu:


 Pinggang terlalu melenting,Kepala kurang menengadah
 Siku-siku bengkok
 Penempatan tangan dilantai kurang atau terlalu lebar.
 Arah jari tangan tidak kedepan dan jari tangan terlalu rapat
 Ayunan kaki keatas kurang baik (terlalu atau kurang kedepan dan lutut
diobengkokkan)
 Pada saat melemparkan kaki keatas bahu mundur kebelakang dan kepala kurang
menengadah
 Menegangkan otot leher, bahu atau pinggang, sehingga menghambat gerakan.
 Kurang usaha mempertahankan sikap hands stand untuk beberapa saat,sehingga badan
cepat roboh.
 Waktu roboh melepaskan tangan tumpuan atau tidak menekuk kepala (untuk
mengguling ke depan).

Cara memeberi bantuan handsstand yaitu:


 Menopang atau menahan panggul, belakang paha, kedua pergelangan kaki, dan bahu
si pelaku.
 Bantuan dengan menopang pada bahu dilakukan untuk pelaku yang bahu, lengan, dan
tangannya belum cukup kuat.
Bagi siswa yang belum dapat atau sukar melempar/mengayun satu kaki ke atas, dapat
dilakukan pada tembok dengan dibantu mengangkat satu kaki.

4. Berdiri dengan kepala (head stand)


Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh
kedua tangan.
Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan, Dahi dan tangan membentuk
segitiga sama sisi.
Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak
mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.

8
Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan headstand yaitu:


 Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.
 Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.
 Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat.
 Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan f.
keseimbangan
 Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa
sakit.
 Terlalu cepat/kuat pada saat menolak sikap tangan yang salah, yaitu jari tidak
menghadap kedepan.
Cara memberi bantuan dalam gerakan headstand yaitu :
Karena panggul menjadi titik berat yang utama dalam bentuk sikap berdiri dengan kepala,
maka bantuan yang utama adalah :
a. Mengangkat dan menarik panggul
Menopang panggul bagi pelaku yang dapat memindahkan panggul kedepan
Memegang dan menahan kedua kaki pelaku, pegang pada ujung pergelangan kaki dan
belakang paha atau panggul.

5. kayang
Kayang adalah suatu bentuk atau sikap badan telentang yang membusur bertumpu pada
kedua tangan dan kedua kaki dengan lutut. Gerakan kayang akan mudah dilakukan apabila :
 memiliki kekuatan otot perut, punggung dan paha.
 Memiliki kelentukan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang, dan persendian
panggul
 Memiliki kekuatan lengan dan bahu untuk menopang Sikap kayang dapat dilakukan
dari sikap tidur dan berdiri.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan kayang yaitu :
 Jarak kedua tangan dan kaki terlalu jauh
 Siku-siku bengkok disebabkan kekakuan persendian siku dan bahu

9
 Badan kurang melengkung (membusur), disebabkan kurang lemas/lentuknya bagian
punggung dan kekakuan pada otot perut d. Sikap kepala yang terlalu menengadah
 Kurang keseimbangan
Cara memberi bantuan dalam gerakan kayang :
 Posisi penolong disamping anak yang melakukan garakan kayang
 Membantu mengangkat dan agak membawa punggung/bahu pelaku
 Membantu menopang punggung/bahu pelaku dan membawanya perlahan kebawah.

6. Loncat Harimau (Tiger Sprong)


Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll
ke depan. Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke
depan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap
akhir jongkok.
Cara melakukannya sebagai berikut:
1. Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
2. Dengan gerakan awalan jongkok melakukan gerakan meloncat ke depan atas dengan
tolakan dua kaki, saat melayang kedua lengan lurus ke depan.
3. Pada saat kedua tangan menyentuh, kepala menunduk ke dada antara kedua tangan,
sehingga bahu dan tengkuk menyentuh matras, lipat kedua kaki, selanjutnya
mengguling ke depan dengan tangan lurus.
4. Sikap akhir jongkok terus berdiri.

7. Meroda (Ratslag)
Meroda atau gerakan baling-baling dilakukan ke samping untuk empat hitungan, tangan dan
kaki berputar seperti baling-baling.
Meroda merupakan salah satu unsure gerakan senam lantai (floor exercise), dimana terdiri
dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki
untuk mempertahankan sikap seimbang.
Cara melakukan latihan :
Lakukan latihan hand stand dengan baik dan sempurna.
Setelah Latihan hand stand, pindahkan berat badan ke kaki kanan bila meroda ke kanan atau
kaki kiri bila meroda ke kiri.
Berurutan kaki kiri atau kanan menumpu kembali gerakan hand stand dan seterusnya.

Gerakan meroda atau ratslag :

10
Dimulai dengan berdiri, kedua tangan direntangkan ke atas, telapak tangan menghadap ke
atas depan, kepala tegak, kedua kaki dirapatkan. Tendangkan kaki lurus ke samping dan
gerakanlah ke arah matras atau lantai, lengkungkan pinggul dan lutut kiri sambil letakkan
tangan kiri pada matras yang diikuti tangan kanan.Angkatlah kaki kanan ke atas dengan
hentakkan kaki kiri pada matras untuk bisa membuat sikap kangkang di atas kepala.
Kembalikan dengan mendaratkan kaki kanan, kemudian kaki kiri dan sebaliknya hentakkan
tangan anda agar bisa kembali tegak.

Cara memberikan pertolongan :


Hand stand di tembok, kemudian kaki kiri dibuka lurus, selanjutnya jatuhkan ke samping
badan dengan menekan tangan kanan. Kaki tetap dibuka hingga mendarat dilantai, diikuti
dengan bantuan guru dan teman yang lain dengan cara mengangkat badan ke sebelah kanan
dan menjaga pinggang.
Setelah dapat melakukan sendiri, latihan dilakukan dengan menempatkan rintangan di antara
kaki dan tangan.
Hal yang harus diperhatikan :
Saat melakukan meroda, kedua tangan dibuka lebar sama dengan lebar kaki. Jalannya kaki
dan tangan berurutan secara teratur ke arah samping kanan.

8.Lompat Kangkang
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1. Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi.
2. Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan dibuka
gerakan ke samping
3. Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
4. Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum
mendarat.
5. Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.

Teknik pelaksanainnya sebagai berikut :


 Sambil mengangkat panggul, ayun tungkai tinggi di atas garis horisontat.

11
 Pada saat tangan bertumpu pada peti, badan merupakan satu garis lurus dan membuat
sudut antara 20° - 30° dengan garis horizontal.
 Setelah badan lurus, tekuk panggul dan buka kaki. Bersamaan dengan itu, tolakkan
tangan kuat-kuat pada peti lompat.
 Angkat dada dan lewatkan kedua kaki dari peti.
 Saat kedua kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan angkat lengan ke depan
atas.
 Mendarat dengan menekukkan lutut dan condongkan badan sedikit ke depan
(menekuk panggul, akhiri dengan sikap sempurna).

Kesalahan yang sering terjadi pada lompat kangkang :


 Panggul kurang diangkat tinggi, sehingga tidak berhasil membuat sikap kangkang di
atas peti lompat.
 Lutut bengkok, kepala dan dada tidak terangkat pada saat tangan rnenyentuh peti.
 Kedua lengan tidak lurus dan kepala terlalu ke depan, sehingga menyebabkan tangan
tidak
lurus dengan badan.

9. Lompat Jongkok ( Squat Voult)


Gerakan lompat jongkok sebenarnya hamper sama dengan lompat kangkang tetapi pada
lompat jongkok kedua kaki rapat, jika lompat kangkang sudah di kuasai maka mudah untuk
melakukan lompat jongkok.
Cara melakukan lompat jongkok :
1. Ambil ancang awalan, kemudian berlari, selanjutnya lakukan kedua kaki meloncat ke
atas.
2. Kemudian kedua lengan menumpu pada peti lompat.
3. Kedua tangan menolak kuat-kuat dan panggul di angkat tiggi, kemudian kedua kaki di
tekuk dalam sikap jongkok pada saat melewati peti lompat kepala tegak.
4. Luruskan kedua kaki,kedua lengan di ayun ke atas sesaat sebelum mendarat
5. Kemudian mendarat lunak, lutut di tekuk sedikit, dan jaga keseimbangan.

10. Round off


Sikap awal :
Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan disamping badan.
Cara melakukan gerakan round off:

12
1. Ayunkan kedua lengan keatas sejajar bahu lurus kedepan serong ke atas.
2. Sambil mengangkat dan melangkahkan kaki ke kiri ke depan, badan putar kesamping
kiri.
3. Bersamaan dengan meletakkan kedua telapak tangan pada matras sejajar bahu,
lemparkan kaki kanan lurus ke atas, kemudian diikuti kaki kiri hingga pada posisi
handstand.
4. Lemparkan kedua kaki sejauh mungkin.
5. Mendarat pada kedua kaki dan badan menghadap ke tempat semula.
Sikap akhir
Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke atas serong kedepan, pandangan menghadap kearah
permulaan mengambil awalan.

4. Peraturan Senam
Peraturan senam adalah seperangkat aturan yang digunakan untuk menyelenggarakan
kejuaraan senam, mengatur mekanismenya, serta membatasi atau menentukan siapa saja yang
boleh turut serta di dalamnya, dan bagaimana nilai senam dihasilkan.
Untuk kejuaraan-kejuaraan resmi tingkat Internasional, peraturan yang berlaku adalah
peraturan yang dikeluarkan oleh FIG (Federation Internationale de Gymnastique) yaitu badan
senam Internasional. Peraturan itu dirangkum dalam buku yang dinamakan technical
regulation (peraturan teknik) yang berlaku atau mencakup aturan untuk semua disiplin senam
dan code of points yang berlaku khusus untuk masing-masing disiplin.

BAB III
KESIMPULAN
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun
sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain
umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada
bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian
anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan,
keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata
urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik. Menurut asal
kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan
bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani
kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang
harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam
senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic
Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang
olahraga yang teratur.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://senam-lantai.blogspot.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Senam_lantai http://danang-


setya-aji.blogspot.com/2011/06/10-macam-senam-lantai.html
http://ml.scribd.com/doc/94506950/10-macam-Senam-Lantai
http://blog.tp.ac.id/pdf/tag/penertian-dan-macam-macam-senam-lantai.pdf
http://fungsi.org/search/macam-macam-senam-lantai

14

Anda mungkin juga menyukai