Anda di halaman 1dari 13

BULU TANGKIS

SEJARAH, PENGERTIAN, PERLENGKAPAN, TEKNIK DASAR DAN


PERATURAN PERMAINAN BULU TANGKIS

A. SEJARAH PERMAINAN BULU TANGKIS


       Seperti banyak olahraga lainnya, Bulu tangkis memiliki sejarah panjang. Bulu
tangkis mendapat namanya dari Badminton House di Gloucestershire Inggris, Rumah dari
Duke of Beaufort, dimana olahraga ini dimainkan di abad terakhir. Sebelum Badminton
House, ada sebuah permainan yang disebut poona (permainan yang dimainkan oleh
petugas stationed tentara Inggris di India).
        Badminton ada setidaknya dua ribu tahun lalu, namun sangat mengherankan karena
olahrag ini tergolong olahraga terbaru di Olimpiade. Popularitas bulu tangki baru muncul di
seluruh dunia setelah debut di Olimpiade Barcelona pada 1992. Pertama turnamen Utama
Piala Thomas adalah (dunia laki-laki tim championships) pada 1948. 
       Sejarah Badminton Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan
berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan
Republik Rakyat Cina.
  Olahraga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India
pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan.
Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali
sebagai Poona pada masa itu. Kemudian Para tentara membawa permainan itu kembali ke
Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860
dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul
"Badminton Battledore - a new game" ("Battledore Bulutangkis - sebuah permainan baru").
Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House),
estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris. 

         Rancangan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.
Asosiasi Bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya
berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. Bulu tangkis menjadi
sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat
ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.

      Dari perkembangan di Inggris kemudian dicetuskan untuk membentuk persatuan badan
internasional bulu tangkis, yang menampung kegiatan-kegiatan permainan bulutangkis di
dunia. Pada 5 juli 1934 baru terbentuk IBF yaitu : ”International Badminton federation”. Di
Indonesia di bentuk organisasi tingkat nasional yaitu : ”Persatuan Bulutangkis Seluruh
Indonesia” (PBSI) pada 5 Mei 1951. Kemudian pada 1953 Indonesia menjadi anggota IBF.
Dengan demikian Indonesia berhak untuk mengikuti pertandingan-pertandingan
internasional.
    B. PENGERTIAN PERMAINAN BULU TANGKIS
        Permainan bulutangkis adalah permainan yang bersifat individual yang dapat
dilakukan dengan cara satu lawan satu atau dua lawan dua dengan menggunakan raket
sebagai alat pemukul dan kok sebagai objek pukul. Lapangan permainan berbentuk persegi
empat dan dibatasi oleh net untuk memisahkan antara daerah permainan sendiri dan
daerah permainan lawan.

          Tujuan utama permainan ini ialah mengumpulkan angka hingga mencapai angka 21.
pemain yang dapat mengumpulkan poin hingga 21 terlebih dahulu maka dialah
pemenangnya. Untuk memenangi permainan, setiap pemain harus memiliki beberapa
keterampilan dasar permainan bulutangkis. 

C. PERLENGKAPAN PERMAINAN BOLA VOLI


1. Raket (Pemukul)

       Raket merupakan alat pemukul yang sangat ringan dan kuat. Beratnya kurang dari 150
gram. Jenis-jenis raket yang dipergunakan dalam bermain bulutangkis, antara lain:

1. Raket yang berat di bagian atas (kepala).


2. Raket yang berat di bagian pegangan (handle).
3. Raket yang seimbang cocok untuk pemain (allround).
4. Bahan raket: terbuat dari kayu seluruhnya, terbuat dari kayu
dan alumunium, terbuat dari alumunium seluruhnya, terbuat dari fiberglass,
terbuat dari arang (carbonex)
2. Bola ( Shuttlecock)
         Bola (shuttlecock) terdiri dari bagian kepala dan bulu. Shuttlecock yang baik
menggunakan gabus sebagai kepala dan dibungkus dengan kulit yang tipis dan kuat.Berat
shuttlecock antara 73 – 85 grains (4,73 – 5,50 gram) dan harus mempunyai 14 - 16
helai bulu yang ditangcapkan ke dalam gabus yang bergaris 1-1/8 inch atau 25 - 28
milimeter. Bulunya harus berukuran 64 - 74 mm dari ujung atas sampai kebagian yang
rata pada gabus. Garis tengah atau diameter bagian atas shuttlecock 54 - 56 mm dan
harus diikat dengan benang secara kuat atau bahan lain yang kuat.  Federasi Badminton
Internasional (IBF, International Badminton Federation) yang sekarang dikenal dengan
nama Federasi Dunia Badminton (BWF, Badminton World Federation) telah
menetapkan ukuran standar lapangan badminton internasional adalah sebagai berikut.

1. Panjang lapangan badminton adalah 13,40 m


2. Lebar lapangan badminton 6,10 m
3. Jarak garis servis depan dari garis net 1,98 m
4. Jarak garis servis tengah dari garis samping lapangan 3,05 m
5. Jarak garis servis belakang (untuk permainan ganda) dari garis
belakang lapangan 0,76 m
6. Jarak garis samping permainan tunggal dari garis pinggir lapangan
0,46 m
7. Tinggi tiang net 1,55 m
8. Tinggi net 1,52 m

3. Lapangan bulu tangkis


Bentuk lapangan (court) dan ukurannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Lantai
lapangan dapat dibuat dari bahan berikut.
1. Lantai tanah atau pasir (umumnya lapangan luar ruangan)
2. Lantai kayu (wooder court)
3. Lantai dengan carpet sintetis (porta court)
4. Lantai semen atau tegel (hand court)
5. Ketentuan cara pembuatan lapangan
a. Ukuran Lapangan Badminton

Federasi Badminton Internasional (IBF, International Badminton Federation) yang


sekarang dikenal dengan nama Federasi Dunia Badminton (BWF, Badminton World
Federation) telah menetapkan ukuran standar lapangan badminton internasional adalah
sebagai berikut.

1. Panjang lapangan badminton adalah 13,40 m


2. Lebar lapangan badminton 6,10 m
3. Jarak garis servis depan dari garis net 1,98 m
4. Jarak garis servis tengah dari garis samping lapangan 3,05 m
5. Jarak garis servis belakang (untuk permainan ganda) dari garis
belakang lapangan 0,76 m
6. Jarak garis samping permainan tunggal dari garis pinggir lapangan
0,46 m
7. Tinggi tiang net 1,55 m
8. Tinggi net 1,52 m
b. Bidang Permainan untuk Pertandingan Tunggal

       Pertandingan tunggal dan pertandingan ganda menggunakan bidang permainan yang


agak berbeda. Bidang permainan tunggal berukuran sebagai berikut.
1. Panjang bidang permainan 13,40 m
2. Lebar bidang permainan 5,18 m
3. Panjang bidang penerima servis 4,72 m
4. Lebar bidang penerima servis 2,59 m

c. Bidang Permainan untuk Pertandingan Ganda


Bidang permainan ganda berukuran sebagai berikut.

1. Panjang bidang permainan 13,40 m


2. Lebar bidang permainan 6,10 m
3. Panjang bidang penerima servis 3,96 m 
4. Lebar bidang penerima servis 3,05 m

D. TEKNIK DASAR PERMAINAN BULU TANGKIS


        Jika ingin menjadi pemain bulu tangkis yang handal, kamu wajib mempelajari teknik

dasar dalam bermain bulutangkis. Berikut ini kumpulan teknik yang harus dipelajari:

1. Teknik Dasar Menggunakan Raket Pada Permainan Bulutangkis

         Pada teknik ini terdapat dua macam cara yang bisa dilakukan, yaitu

teknikForehand dan Backhand.

Cara Memegang Raket dengan Teknik Forehand

Memegang Raket dengan Teknik Dasar Forehand 

         Gunakan tangan kanan atau kiri untuk memegang raket, posisi kepala raket
menyamping, pegang raket seperti orang sedang menjabat tangan, jarak ibu jari dan jari
telunjuk seperti huruf V. Sedangkan posisi jari kelingking, tengah dan jari manis

menggenggam raket.

Cara Memegang Raket dengan Teknik Backhand

 Pada teknik ini sama persis dengan teknik forehand, tetapi ada perbedaan yaitu pada posisi

ini ibu jari agak digeser mendekati jari telunjuk.

2. Teknik Dasar Pukulan Forehand Pada Permainan Bulutangkis

Dalam melakukan permainan bulutangkis teknik dasar forehand merupakan jenis pukulan

yang paling sering digunakan. Forehand adalah pukulan yang dilakukan dengan cara

mengayunkan badan dari belakang ke arah depan raket dengan telapak tangan

menghadap shuttlecock.

Cara Melakukan Teknik Dasar Pukulan Forehand

 Pegang raket dengan teknik forehand.

 Posisi kaki kiri berada di depan dan posisi kaki kanan berada di

belakang.

 Posisi badan miring ke arah kanan.

 Pukul shuttlecocks sambil dengan menggerakan bahu ke depan.

 Biarkan gerakan tangan terus ke bawah.

 Apabila kamu ingin melakukan pukulan clear,

pukulah shuttlecocks sekeras mungkin

3. Teknik Dasar Footwork (Gerakan pada Kaki) Pada Permainan Bulutangkis

Teknik Dasar Footwork (Gerakan pada Kaki) Pada Permainan Bulutangkis

         Kelincahan posisi gerakan kaki ke samping, depan dan belakang merupakan salah satu

teknik yang harus diketahui. Tujuannya adalah agar kita dapat menjangkaukok dari area

manapun. Sehingga jika berada di posisi yang tepat kita bisa menyerang ke daerah

lawan dan melakukan pukulan yang berkualitas dan mematikan.

4. Teknik Dasar Sikap dan Posisi Badan Pada Permainan Bulutangkis


        Pada posisi badan harus bertumpu kepada kedua kaki agar seimbang dalam

melakukan teknik penyerangan maupun bertahan. Menekuk atau membengkokkan kedua

lutut kaki, kemudian ketika berdiri menggunakan bagian ujung kaki, sehingga posisi

pinggang tetap tegak. Posisi kedua kaki sedikit terbuka selebar bahu dengan posisi sejajar,

bisa juga salah satu kaki berada di depannya. Lengan siku melebar ke samping badan

sehingga tangan yang memegang raket bebas bergerak. Ketinggian kepala raket harus lebih

tinggi dari kepala kita.

5. Teknik Dasar Ketika Posisi Memukul (Hitting Position) Pada Permainan


Bulutangkis

Teknik Dasar Ketika Posisi Memukul (Hitting Position) Pada Permainan Bulutangkis

Jika kamu memegang raket menggunakan tangan kanan, usahakan posisi badan

menyamping ke arah net dan kaki kiri berada di depan kaki kanan. Posisi badan harus

berada di belakang kok yang akan dipukul dan bahu yang kanan agak ditarik ke belakang.

Ketika memukul posisi bahu kanan dan kaki kanan harus ada perpindahan yaitu dari posisi

belakang ke depan.

6. Teknik Dasar Service Pada Permainan Bulutangkis

Teknik ini dilakukan dengan mengarahkan kok ke area kanan, kiri depan maupun belakang

pemain lawan. hindari melakukan service dengan posisi kok yang tanggung dan tepat

berada di depan pemain lawam, hal itu akan memudahkan lawan dalam mematikan

pergerakan kita. Ada 3 macam teknik service:

 Service Forehand Pendek

Memukul kok dengan dengan ayunan raket yang tidak terlalu keras dan tidak

menggunakan tenagayang besar. Saat melakukan teknik ini posisi koktidak

boleh terlalu jauh dengan net. Jika teknik ini dipakai posisi kok akan jatuh di

area depan lawan.

 Service Forehand Tinggi
Memukul kok menggunakan tenaga penuh dan Posisi kedua kaki terbuka

menyamping selebar pinggang kaki. Biasanya kok akan melambung tinggi

melewati pemain lawan dan akan jatuh pada daerah bagian belakang lawan.

 Service Backhand

Memukul kok menggunakan raket bagian luar, jika kamu memegang raket

menggunkan tangan kanan teknik ini dilakukan dengan posisi kaki kanan

berada di depan sedangkan kaki kanan berada di belakang. Teknik ini

menggunakan ayunan yang relatif pendek dan tidak harus dengan tenaga

yang penuh. Lakukan hal sebaliknya jika kamu memegang raket

menggunakan tangan kiri.

7. Teknik Dasar Overhead Pada Permainan Bulutangkis

Satu-satunya cara jika ingin melakukan teknik ini adalah dengan memegang dengan teknik

forehand. Hal ini dilakukan karena kok berada jauh dibelakang posisi kita, pukulan ini

dilakukan seperti gerakan melempar.

8. Teknik Dasar Smash Pada Permainan Bulutangkis

Pada teknik ini pukulan dilakukan dengan tenaga penuh dan kok harus mengarah ke bagian

bawah area lawan. Pukulan ini biasanya digunakan saat posisi menyerang dan bertujuan

untuk mematikan pergerakan lawan dan teknik ini lebih baik jika dilakukan dengan

lompatan yang tinggi sehingga kita mendapatkan posisi pukulan yang sempurna.

9. Teknik Dasar Dropshot Pada Permainan Bulutangkis

Dropshot merupakan pukulan yang hampir sama dengan teknik smash, namun

perbedaanya adalah pada posisi raket saat akan melakukan pukulan seperti melakukan

gerakan tipuan seolah-olah seperti ingin melakukan teknik smash. Jika pada

teknik smash mengguanakan kekuatan penuh, makak berbeda dengan

teknik dropshot yaitu hanya dipukul dengan dorongan atau sentuhan yang halus.


Seorang pemain bulutangkis yang profesional biasanya saat melakukan

teknikdropshot posisi shuttlecock terjatuh tidak jauh dari net atau diantara garis ganda

pemain lawan dengan net. Dalam melakukan teknik ini ada banyak faktor yang menentukan

berhasil atau tidak, seperti faktor posisi tubuh, pegangan raket, pergerakan kaki dan

perpindahan berat badan yang harmonis.

Cara Melakukan Teknik Dasar Dropshot

 Pegang raket dengan teknik forehand.

 Posisi pada saat memegang raket yaitu menyamping badan ke arah

bahu.

 Usahan bergerak dengan lincah agar mendapatkan posisi badan

berada di belakang shuttlecock.

 Pukul raket dengan posisi keadaan tangan lurus, kemudian dorong dan

sentuh shuttlecock dengan pelan seperti ingin melakukan teknik smash.

 Arahkan shuttlecock ke daerah yang kosong yaitu ke arah kanan atau

kiri depan area permainan lawan.

10. Teknik Dasar Netting Pada Permainan Bulutangkis

Teknik netting merupakan pukulan yang tidak terlalu keras yang berada tipis di dekat net.

Jarang pemain yang bisa melakukan teknik ini, karena ini harus memilikisense yang tinggi

dan teknik penempatan bola yang baik.

E. PERATURAN PERMAINAN BULU TANGKIS

Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu: 

1. Tunggal putra
2. Tunggal putri
3. Ganda putra
4. Ganda putri
5. Ganda campuran

Servis
Area servis
Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Partai
tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar
area tersebut maka kok dinyatakan “keluar” dan poin untuk penerima servis.
Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh pemain
yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis
dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan dengan undian, sedangkan
untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya.
Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah
bola dan sistem reli poin:
Sistem pindah bola

 Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap
pasangan sebagai “orang pertama”. Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
 Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi “orang pertama” saat melakukan
servis.
 Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap
pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak
mendapat kesempatan kedua.
 Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di
sebelah kanan, bukan oleh “orang pertama”.
Sistem reli poin

 Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis
kedua.
 Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih
oleh pasangan tersebut.
 Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh
lawan.
SISTEM PERHITUNGAN POIN BULU TANGKIS
Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem perhitungan
3×21 reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set.
Sistem perhitungan poin bulu tangkis telah mengalami beberapa kali perubahan, mulai dari
sistem klasik pindah bola 15 poin sampai sistem terbaru, sistem reli 21 poin.
Sistem klasik

 Sistem ini berlaku sampai tahun 2002 sebelum diganti dengan sistem 5×7 poin.
Sistem yang berlaku adalah sistem pindah bola atau dengan kata lain hanya
pemain/pasangan yang melakukan servis yang dapat meraih poin.
 Seorang/sepasang pemain akan memenangkan pertandingan bila telah
memenangkan dua set permainan. Dengan sistem perhiutngan poin tiap setnya sebagai
berikut:
Untuk partai tunggal putra dan semua partai ganda

 Satu set terdiri dari 15 poin.


 Bila terjadi kedudukan 13 sama, pemain/pasangan yang lebih dulu mencapai angka
13 akan menentukan apakah terjadi jus 5 (permainan akan berakhir pada poin 18) atau
tidak (permainan tetap berakhir pada poin 15).
 Bila terjadi kedudukan 14 sama, pemain/pasangan yang lebih dulu mencapai angka
14 akan menentukan apakah terjadi jus 3 (permainan akan berakhir pada poin 17) atau
tidak (permainan tetap berakhir pada poin 15).
 Bila keputusan jus telah diambil pada kedudukan 13 sama, maka tidak ada
penambahan poin lagi bila terjadi kedudukan 14 sama.
Untuk partai tunggal putri

 Satu set terdiri dari 11 poin.


 Bila terjadi kedudukan 9 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 9 akan
menentukan apakah terjadi jus 3 (permainan akan berakhir pada poin 12) atau tidak
(permainan tetap berakhir pada poin 11).
 Bila terjadi kedudukan 10 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 10 akan
menentukan apakah terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 12) atau tidak
(permainan tetap berakhir pada poin 11).
 Bila keputusan jus telah diambil pada kedudukan 9 sama, maka tidak ada
penambahan poin lagi bila terjadi kedudukan 10 sama.
Sistem 5×7 poin

 Sistem ini hanya berlaku dari Januari sampai Agustus 2002.


 Sistem yang berlaku adalah masih sistem pindah bola atau dengan kata lain hanya
pemain/pasangan yang melakukan servis yang dapat meraih poin, namun berbeda dengan
sistem klasik, seorang/sepasang pemain baru akan memenangkan pertandingan bila telah
memenangkan tiga set permainan.
Tidak ada perbedaan sistem perhitungan baik untuk tunggal atau ganda maupun untuk putra atau putri. Dengan
perhitungan poin tiap setnya sebagai berikut:

 Satu set terdiri dari 7 poin.


 Bila terjadi kedudukan 6 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 6 akan
menentukan apakah terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 8) atau tidak
(permainan tetap berakhir pada poin 7).
Kembali ke sistem klasik Mulai Agustus 2002, sistem perhitungan kembali ke sistem klasik dengan sedikit
perubahan:

Untuk partai tunggal putra dan semua partai ganda


 Satu set terdiri dari 15 poin.
 Bila terjadi kedudukan 14 sama, pemain/pasangan yang lebih dulu mencapai angka
14 akan menentukan apakah terjadi jus 3 (permainan akan berakhir pada poin 17) atau
tidak (permainan tetap berakhir pada poin 15).
Untuk partai tunggal putri

 Satu set terdiri dari 11 poin.


 Bila terjadi kedudukan 10 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 10 akan
menentukan apakah terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 12) atau tidak
(permainan tetap berakhir pada poin 11).
Sistem reli 3×21 poin

 Sistem ini mulai diberlakukan pada bulan Mei 2006. Tidak ada perbedaan sistem
perhitungan baik untuk tunggal atau ganda maupun untuk putra atau putri.
 Sistem yang berlaku adalah sistem reli poin atau dengan kata lain setiap seorang
pemain melakukan kesalahan, lawan langsung memperoleh poin.
Seorang/sepasang pemain akan memenangkan pertandingan bila telah memenangkan dua set permainan. Dengan
sistem perhitungan poin tiap setnya sebagai berikut:

 Satu set terdiri dari 21 poin.


 Bila terjadi kedudukan 20 sama, otomatis akan terjadi jus 2 (permainan akan
berakhir pada poin 22).
 Jus 2 akan otomatis diberlakukan bila kemudian terjadi lagi kedudukan sama
(permainan akan berakhir dengan selisih 2 poin).
 Bila terjadi kedudukan 29 sama, tidak lagi diberlakukan jus (permainan akan
berakhir pada poin 30).

Anda mungkin juga menyukai