Anda di halaman 1dari 37

TUGAS MAKALAH

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

SENAM LANTAI
Jeje Nursabah

Disusun oleh

Amelia Naila maulidia

XI-MIPA 2

Sekolah Menengah Atas 108 Jakarta 2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“SENAM LANTAI”

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah senam lantai ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa
gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian
gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak
seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut
konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno
untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.
Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau
menenangkan pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di
tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah.
Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik
oleh orang tua, maupun oleh pengajar olahraga di sekolah.
Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang
menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Senam ada berbagai macam, diantaranya senam lantai, senam hamil,
senam aerobik, senam pramuka, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), dll.
Biasanya di sekolah dasar, guru-guru mengajarkan senam-senam yang
mudah dicerna oleh murid, seperti SKJ dan senam pramuka. Namun
ketika beranjak remaja, banyak orang melakukan senam aerobik,
ataupun senam lain termasuk meditasi untuk menenangkan diri.

1.2 Tujuan
Penulisan

Untuk menambah wawasan tenetang senam khususnya tentang


senam lantai dan untuk mendapatkan nilai.

3
1.3 Metode
penulisan

Metode penulisan makalah ini dengan cara mencari di internet.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Senam

Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno.


Senam berasal dari kata Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab
pada waktu itu orang-orang berlatih tanpa memakai pakaian.
Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk
mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik dilakukan
dalam rangka upacara-upacara kepercayaan yaitu guna menyembah
dewa Zeus.

Pada awal permulaaan abad ke-20, senam telah menjadi rencana


pendidikan di sekolah-sekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari
Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood.

Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan


latihan-latihan gimnastik dengan pertunjukan-pertunjukan patriotik.
Dia juga menemukan beberapa perelatan senam, diantaranya adalah
palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang, dan bak
lompat.

Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan


Belanda. Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman jepang
dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah “senam” sendiri kemungkinkan

4
bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata
sport.

2.2 Pengertian
Senam

Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang


olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga
lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang
mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu
pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan
menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen
kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan,
kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan
tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik
yang menarik.

Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui


cirri-ciri senam antara lain:

1.      Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan


sengaja
2.      Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai
tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki
sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan,
meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh)
3.      Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis

Berdasarkan cirri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh


yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara
sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi
5
secara harmonis. Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat
dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-
kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria
terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat,
kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang.
Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda
lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.

Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh


seorang wasit kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2
(dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian
wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu rangkaian
pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata
dari dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai
terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi
tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua
menjadi juara ke II dan seterusnya.

Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik


dari 6 (enam) anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik
dari semua atlet turut dalam pertandingan final pada tiap-tiap atlet
dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib
terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final.
Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.

6
Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai
maksimum adalah : 10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan
pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah, penguasaan yang
kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas
waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan
estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan
penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai
faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian
latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga
yang besar disambung dengan gerakan-gerakan berirama y agn
sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang
lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.

2.3 Pengertian
Senam Lantai

Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga
yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang
dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari
mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu
dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang
atau pada saat meloncat ke depan atau belakang. Jenis senam ini juga
disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam
tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam
membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk
meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan,
ketrampilan, dan keseimbangan.

Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi


matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam. Rangkaian gerakan

7
senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat,
dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan,
keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70
detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-
gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan
sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus
dikerjakan setinggi bahu

2.4 Macam-Macam Bentuk Senam Lantai

1. Berguling ke depan (Roll Depan)

Cara melakukannya sebagai berikut :

a.       Sikap permulaan jongkok, kedua tangan menumpu pada matras


selebar bahu.
b.      Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai
dagu menyentuh dada.
c.       Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih
dahulu dan kedua kaki dilipat rapat pada dada.
d.      Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata
kaki dan berusaha bangun.
e.       Kembali berusaha bangun.

8
Kesalahan dalam guling depan (roll depan)
a.       Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau
terlalu sempit,
b.      terlalu jauh atau terlalu dekat)
c.       Tumpuan. salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga
keseimbangan badan kurang sempurna         dan akibatnya badan
jatuh ke samping.
Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan
d.      Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.

Cara memberi bantuan guling ke depan(roll depan)


a. Pegang kepala bagian belakang (membantu menekukkan) pelaku.
b. Membantu mendorong punggung pelaku saat akan duduk.
c. Membantu mengangkat panggul dengan menempatkan tangan di sisi
kedua paha.
d. Membantu menekukkan kepala pelaku dan menempatkannya di lantai
antara
    kedua tangan.

2.Guling ke Belakang (Back roll)

Posisi awal guling ke belakang :


a. Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.

9
b. Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
c. Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan

menghadap ke atas.

Gerakan selanjutnya adalah:


a.       Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat.
b.      Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik
ke belakang
c.       kepala.
d.      Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang
kepala, kedua telapak
e.       tangan menekan matras hingga tangan lurus dan kepala
terangkat.

10
f.       Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu
berdiri.

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang :


a.       Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak
b. Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang,
hal ini disebabkan  karena sikap tubuh kurang bulat
b.      Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan
telapak tangan yang
c.       digunakan untuk menumpu diatas matras.
d.      Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena
kepala menoleh
e.       ke samping.
f.       Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut
(seharusnya telapak).
Cara memberi bantuan guling kebelakang :
a.       Menopang dan mendorong pinggang pelaku kearah guling
kebelakang dan
b.      membawanya ke arah guling
c.       Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling.

3. Berdiri Dengan Tangan (HANDS STAND)

Cara melakukanya sebagai berikut:

11
1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.

2. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu


lengan keras, pandangan sedikit ke depan, pantat didorong
setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang tungkai belakang
lurus.

3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.

4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan
dan lengan, pandangan di antara tumpuan tangan, badan dijulurkan
ke atas.

5. Perhatikan keseimbangan.

12
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan gerakan
handstand yaitu

a.      Pinggang terlalu melenting,Kepala kurang menengada


b.      Siku-siku bengkok
c.       Penempatan tangan dilantai kurang atau terlalu lebar.
d.      Arah jari tangan tidak kedepan dan jari tangan terlalu rapat
e.       Ayunan kaki keatas kurang baik (terlalu atau kurang kedepan
dan lutut
diobengkokkan)
f.       Pada saat melemparkan kaki keatas bahu mundur kebelakang
dan kepala
       kurang menengadah
g.      Menegangkan otot leher, bahu atau pinggang, sehingga
menghambat gerakan.
h.      Kurang usaha mempertahankan sikaph an ds t an d untuk
beberapa saat, sehingga
i.        cepat roboh.

13
j.        Waktu roboh melepaskan tangan tumpuan atau tidak menekuk
kepala (untuk
mengguling ke depan).

Cara memberikan bantuan handstand yaitu:


a.       Menopang/menahan panggul, belakang paha, kedua
pergelangan kaki, dan
bahu si pelaku.
b.      Bantuan dengan menopang pada bahu dilakukan untuk
pelaku yang bahu,
lengan, dan tangannya belum cukup kuat.
c.       Bagi siswa yang belum dapat atau sukar melempar/mengayun
satu kaki ke atas,
dapat dilakukan pada tembok dengan dibantu mengangkat satu
kaki.

4. Sikap Lilin

14
Gambar Sikap Lilin

Sikap lilin adalah sikap yang dibuat dari sikap semula tidur
telentang kemudian mengangkat kedua kaki (rapat) lurus ke atas
dengan kedua tangan menopang pinggang.
1. Sikap awal :Tidur telentang dengan lengan di samping badan
dan pandangan ke atas, kedua tangan memegang pinggang
merapat lantai atau matras.
2. Gerakan: Kedua kaki rapat diangkat lurus ke atas, punggung,
tungkai, serta jari-jarinya menuju ke atas, sedang yang
menjadi landasan adalah seluruh pundak dan dibantu oleh
kedua lengan yang mendorong pinggul bagian belakang. Siku
menempel pada lantai atau matras.

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan


sikap lilin yaitu :

1. Pinggang hanya ditopang dengan ibu jari


2. Kedua kaki condong kebelakang, sehingga berat untuk
ditopang dan tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama
3. Kedua kaki condong kedepan
4. Penempatan siku-siku tangan terlalu keluar dari garis lebar
badan
5. Tidak/kurang bertumpu pada pundak

15
5.Berdiri dengan Kepala (Head Stand)

Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu


pada kepala dan
ditopang oleh kedua tangan.
a.       Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan
tangan. Dahi dan
      tangan membentuk segitiga sama sisi.
b.      Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk
menjaga agar badan
tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung
membusur.
c.       Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke
atas.

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan headstand


yaitu:
a.       Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-
titik segitiga sama

16
b.      sisi.
c.       Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.
d.      Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang
kuat.
e.       Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya
koordinasi dan
f.       keseimbangan
g.      Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga
menimbulkan  rasa sakit.
Terlalu cepat/kuat pada saat menolak
Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap
kedepan

 
Cara memberi bantuan dalam gerakan headstand yaitu :
Karena panggul menjadi titik berat yang utama dalam bentuk
sikap berdiri dengan kepala, maka bantuan yang  utama adalah :
a. Mengangkat dan menarik panggul
b. Menopang panggul bagi pelaku yang dapat memindahkan panggul
kedepan
c. Memegang dan menahan kedua kaki pelaku, pegang pada ujung
pergelangan
kaki dan belakang paha atau panggul.

17
6. Kayang

Kayang adalah suatu bentuk atau sikap badan telentang yang


membusur bertumpu pada kedua tangan dan kedua kaki dengan lutut.
Gerakan kayang adakn mudah dilakukan apabila :

a. memiliki kekuatan otot perut, punggung dan paha.


b. Memiliki kelentukan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang, dan
persendian panggul
c. Memiliki kekuatan lengan dan bahu untuk menopang

Sikap kayang dapat dilakukan dari sikap tidur dan berdiri :

a. Kayang dari sikap tidur


1) Sikap awal :
a) tidur telentang
b) kedua lutut ditekuk, kedua tumit rapat pada pinggul,

18
c) kedua siku ditekuk dan telapak tangan melekat pada matras/lantai,
ibu jari
disamping telinga

2) Gerakan ;
a) Badan diangkat keatas, kedua tangan dan kaki lurus
b) Masukkan kepala diantara 2 tangan
b. Kayang dari sikap berdiri

1) Sikap awal
a) berdiri tegak
b) kedua tangan disamping kaki

2) Gerakan ;
a) Secara bersama-sama/satu tangan diayunkan kebelakang, kepala
tengadah dan badan melenting kebelakang
b) tahan dan usahakan kedua telapak tangan menyentuh dan menapak
pada matras/lantai

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan kayang


yaitu :
a. Jarak kedua tangan dan kaki terlalu jauh
b. Siku-siku bengkok disebabkan kekakuan persendian siku dan bahu
c. Badan kurang melengkung (membusur), disebabkan kurang
lemas/lentuknya
bagian punggung dan kekakuan pada otot perut
d. Sikap kepala yang terlalu menengadah
e. Kurang keseimbangan

19
Cara memberi bantuan dalam gerakan kayang :
a. Posisi penolong disamping anak yang melakukan garakan kayang
b. Membantu mengangkat dan agak membawa punggung/bahu pelaku

c. Membantu menopang punggung/bahu pelaku dan membawanya


perlahan kebawah.

7. Loncat Harimau (Tiger Sprong)


Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda
dengan teknik gerakan roll ke depan.
Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua
tangan lurus ke depan pada saat melayang dan diteruskan dengan
gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok.
Cara melakukannya sebagai berikut:
a.       Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus
ke depan.
b.      Dengan gerakan awalan jongkok melakukan gerakan meloncat
ke depan atas dengan tolakan dua kaki, saat melayang kedua
lengan lurus ke depan.
c.       Pada saat kedua tangan menyentuh, kepala menunduk ke dada
antara kedua tangan, sehingga bahu dan tengkuk menyentuh
matras, lipat kedua kaki, selanjutnya mengguling ke depan dengan
tangan lurus.
d.   Sikap akhir jongkok terus berdiri.   

20
7. Meroda (Ratslag)

Meroda atau gerakan baling-baling dilakukan ke samping untuk


empat hitungan, tangan dan kaki berputar seperti baling-baling.
Meroda merupakan salah satu unsure gerakan senam lantai
(floor exercise), dimana terdiri dari mengguling, melompat, meloncat,

21
berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk
mempertahankan sikap seimbang.
Cara melakukan latihan :

1)      Lakukan latihan hand stand dengan baik dan sempurna.


2)      Setelah Latihan hand stand, pindahkan berat badan ke kaki
kanan bila meroda ke kanan atau kaki kiri bila meroda ke kiri.
3)      Berurutan kaki kiri atau kanan menumpu kembali gerakan hand
stand dan seterusnya.

Gerakan meroda atau ratslag :


Dimulai dengan berdiri, kedua tangan direntangkan ke atas,
telapak tangan menghadap ke atas depan, kepala tegak, kedua kaki
dirapatkan. Tendangkan kaki lurus ke samping dan gerakanlah ke arah
matras atau lantai, lengkungkan pinggul dan lutut kiri  sambil letakkan
tangan kiri pada matras yang diikuti tangan kanan.Angkatlah kaki
kanan ke atas dengan hentakkan kaki kiri pada matras untuk bisa
membuat sikap kangkang di atas kepala. Kembalikan dengan
mendaratkan kaki kanan, kemudian kaki kiri dan sebaliknya hentakkan
tangan anda agar bisa kembali tegak.

22
Cara memberikan pertolongan :
a.       Hand stand di tembok, kemudian kaki kiri dibuka lurus,
selanjutnya jatuhkan ke samping badan dengan   menekan tangan
kanan. Kaki tetap dibuka hingga mendarat dilantai, diikuti dengan
bantuan guru dan teman yang lain dengan cara mengangkat badan
ke sebelah kanan dan menjaga pinggang.
b.      Setelah dapat melakukan sendiri, latihan dilakukan dengan
menempatkan rintangan di antara kaki dan tangan.

Hal yang harus diperhatikan :


a.       Saat melakukan meroda, kedua tangan dibuka lebar sama
dengan lebar kaki.
b.      Jalannya kaki dan tangan berurutan secara teratur ke arah
samping kanan.

9.Lompat Kangkang

Lompat kangkang di atas peti lompat ada dua macam:

23
a. Lompatan dengan panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan
dengan membuat sikap kangkang   tanpa meluruskan badan
terlebih dahulu.

Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:


         1.         setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi.
         2.         Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat,
panggul ditekuk, tangan dibuka gerakan ke samping
         3.         Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala
ke arah atas.
         4.         Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan
rapatkan tungkai sebelum mendarat.
         5.         Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.

Teknik pelaksanainnya sebagai berikut :


         1.         Sambil mengangkat panggul, ayun tungkai tinggi di atas
garis horisontat.
         2.         Pada saat tangan bertumpu pada peti, badan merupakan
satu garis lurus dan membuat sudut antara 20° - 30° dengan garis
horizontal.
         3.         Setelah badan lurus, tekuk panggul dan buka kaki.
Bersamaan dengan itu, tolakkan tangan kuat-kuat pada peti lompat.
         4.         Angkat dada dan lewatkan kedua kaki dari peti.
         5.         Saat kedua kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan
angkat lengan ke depan atas.

24
         6.         Mendarat dengan menekukkan lutut dan condongkan badan
sedikit ke depan (menekuk panggul, akhiri dengan sikap
sempurna).

Kesalahan yang sering terjadi pada lompat kangkang :


         1.         Panggul kurang diangkat tinggi, sehingga tidak berhasil
membuat sikap kangkang di atas peti lompat.
         2.         Lutut bengkok, kepala dan dada tidak terangkat pada saat
tangan rnenyentuh peti.
         3.         Kedua lengan tidak lurus dan kepala terlalu ke depan,
sehingga menyebabkan tangan tidak lurus dengan badan.

10. Lompat Jongkok( Squat Voult)

Gerakan lompat jongkok sebenarnya hamper sama dengan lompat


kangkang tetapi pada lompat jongkok kedua kaki rapat, jika lompat
kangkang sudah di kuasai maka mudah untuk melakukan lompat
jongkok.

Cara melakukan lompat jongkok :


a.       Ambil ancang awalan, kemudian berlari, selanjutnya lakukan
kedua kaki meloncat ke atas. Kemudian kedua lengan menumpu
pada peti lompat.
b.      Kedua tangan menolak kuat-kuat dan panggul di angkat tiggi,
kemudian kedua kaki di tekuk dalam sikap jongkok pada saat
melewati peti lompat kepala tegak.
25
c.       Luruskan kedua kaki,kedua lengan di ayun ke atas sesaat
sebelum mendarat
d.      Kemudian mendarat lunak, lutut di tekuk sedikit, dan jaga
keseimbangan.

11. Round off

Sikap awal
Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan disamping badan.
Cara melakukan gerakan round off:

a.       Ayunkan kedua lengan keatas sejajar bahu lurus kedepan serong
ke atas.
b.      Sambil mengangkat dan melangkahkan kaki ke kiri ke depan,
badan putar kesamping kiri.
c.       Bersamaan dengan meletakkan kedua telapak tangan pada
matras sejajar bahu, lemparkan kaki kanan lurus ke atas, kemudian
diikuti kaki kiri hingga pada posisi handstand.
d.      Lemparkan kedua kaki sejauh mungkin.
e.       Mendarat pada kedua kaki dan badan menghadap ke tempat
semula.

Sikap akhir
Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke atas serong kedepan, pandangan
menghadap kearah permulaan mengambil awalan.

26
2.5 Peraturan senam

peraturan senam adalah seperangkat aturan yang digunakan


untuk menyelenggarakan kejuaraan senam, mengatur mekanismenya,
serta membatasi atau menentukan siapa saja yang boleh turut serta di
dalamnya, dan bagaimana nilai senam dihasilkan.
Untuk kejuaraan-kejuaraan resmi tingkat Internasional, peraturan
yang berlaku adalah peraturan yang dikeluarkan oleh FIG (Federation
Internationale de Gymnastique) yaitu badan senam Internasional.
Peraturan itu dirangkum dalam buku yang dinamakan technical
regulation (peraturan teknik) yang berlaku atau mencakup aturan
untuk semua disiplin senam dan code of points yang berlaku khusus
untuk masing-masing disiplin.

1. Jenis Pertandingan
Dalam kejuaraan senam biasa diberlakukan empat jenis kompetisi,
yang biasa disebut sebagai kompetisi I, kompetisi II, kompetisi III, dan
kompetisi IV. Kompetisi I, atau disebut juga kompetisi penyisihan,
diselenggarakan untuk mencari regu atau peserta individual yang bisa
berlanjut ke kompetisi selanjutnya. Pada kompetisi ini baik peserta
beregu maupun peserta individual harus bertanding di semua alat,
dengan menampilkan rangkaian bebas. Yang dimaksud peserta beregu
adalah enam orang pesenam yang mewakili satu negara/daerah. Hasil
kompetisi ini akan menentukan :
1. 36 pesenam putra dan 24 pesenam putri terbaik yang akan
menjadi finalis serba bisa di kompetisi II.

27
2. 8 pesenam terbaik (baik putra maupun putri) dari setiap alat,
yang akan menjadi finalis disetiap alat, di kompetisi III.
3. 8 regu terbaik, yang akan melaju ke final beregu di kompetisi IV.

Kompetisi II (kejuaraan perorangan serba bisa).


Kompetisi II dimaksudkan untuk mencari juara perorangan serba
bisa (seluruh alat), dengan cara menjumlahkan nilai pesenam dari
seluruh alat. Pesenam yang nilainya tertinggi dalam seluruh alat
menjadi juara serba bisa atau sering juga disebut All Around
Champion. Seperti dikatakan sebelumnya, finalis di kompetisi II ini
berjumlah 36 orang (pa) dan 24 orang (pi), dengan ketentuan dari satu
daerah tidak boleh lebih dari 3 orang pesenam.
Kompetisi III (kejuaraan perorangan peralat).
Kompetisi ini akan menentukan juara dari setiap alat yang
dipertandingkan: 6 alat Artistik putra, 4 alat Artistik putri dan 4 alat
senam ritmik. (Khusus untuk senam ritmik walaupun alatnya ada 5
alat, tetapi yang dipertandingkan dalam kejuaraan besar hanya 4 alat.
Biasanya, tiap tahun alat yang dipertandingkan berubah-ubah).
Peserta kompetisi III pada setiap alat adalah 8 orang dengan ketentuan
satu daerah/negara hanya boleh diwakili oleh paling banyak 2 orang
pesenam pada setiap alat.
Kompetisi IV (Kejuaraan Beregu)
Kompetisi ini diselenggarakan untuk mencari juara beregu. Cara
menentukan juara beregu adalah dengan menjumlahkan 5 nilai terbaik
dari 6 orang pesenam dari setiap alat. Regu yang mengumpulkan nilai
tertinggi akan menjadi juara beregu. Nilai maksimal dari satu regu
adalah : Putra : 300 (5 nilai terbaik X 6 alat = nilai maksimal 10 X 5 X 6

28
alat) Putri : 200 (5 nilai terbaik X 4 alat = nilai maksimal 10 X 5 X 4
alat)

2. Jumlah Medali
Jumlah medali dalam kejuaraan senam, biasanya ditentukan oleh
jumlah alat yang dipertandingkan. Jika suatu kejuaraan
mempertandingkan alat yang lengkap, maka medali yang disediakan,
dengan melihat jenis kompetisi di atas, akan berjumlah :
- Atistik Putra :
Kejuaraan beregu : 1 medali
Kejuaraan serba bisa : 1 medali
Kejuaraan peralat : 6 medali (6 alat)
Jumlah : 8 medali
- Atistik Putri :
Kejuaraan beregu : 1 medali
Kejuaraan serba bisa : 1 medali
Kejuaraan peralat : 4 medali (4 alat)
Jumlah : 6 medali

2.6 Cara Menilai Senam


Menilai senam bisa saja menggunakan beberapa cara. Namun
karena sifatnya yang cukup subyektif, maka penilaian senam harus
didasarkan pada peraturan serta patokan yang cukup jelas.
1. Menilai rangkaian Bebas.
Dalam kejuaraan yang resmi, penilaan senam didasarkan pada :
29
Tingkat kesulitan = 2.40
Persyaratan khusus = 1.20
Nilai bonus = 1.40
Penampilan/ pelaksanaan = 5.00
Nilai maksimal = 10.00

Tingkat kesulitan
Tingkat kesulitan berhubungan dengan persyaratan gerakan sulit
yang harus dipenuhi oleh pesenam dalam satu rangkaiannya di satu
alat. Tergantung dari tingkat kesulitan yang ditentukan oleh disiplin
senam yang bersangkutan, penilaian dalam faktor tingkat kesulitan ini
disesuaikan dengan beberapa gerakan yang berhasil dikumpulkan oleh
pesenam.
Dalam senam artistik, gerakan sulit dikelompokkan menjadi
beberapa elemen, yaitu elemen gerakan A, elemen B, elemen C,
elemen D dan elemen E. Elemen A adalah gerakan-gerakan yang
masuk kategori gerakan dasar dan mudah. Ke dalam kelompok ini
masuk gerakan-gerakan seperti guling depan-belakang, headspring,
handspring, flic-flac, dan lain-lain. Elemen B adalah gerakan-gerakan
yang lebih sulit dari elemen A. Contohnya adalah salto belakang dan
salto depan termasuk ke dalam elemen B ini. Sedangkan elemen C
diwakili oleh gerakan-gerakan seperti double salto belakang, salto
belakang dua twist, salto depan satu putaran, dsb. Dan elemen D
diwakili oleh gerakan seperti Double salto depan, double salto
belakang lurus, dll. Adapun nilai dari setiap elemen adalah sebagai
berikut:
A = 0.10
B = 0.20

30
C = 0.40
D = 0.60
(elemen E tidak bernilai, karena hanya berguna untuk mendapat
nilai bonus yang nilainya adalah 0.20.)
Ambil contoh pada senam Artistik putra, tingkat kesulitannya
adalah sbb :
4.A 3.B 2.C 1.D
Karena nilai A = 0.10, maka 4 A adalah 0.40; nilai B = 0.20, maka 3
B adalah 0.60; nilai C = 0.40, maka 2 C adalah 0.80; dan nilai D (1)
adalah 0.60. Jika seorang pesenam dapat memenuhi tingkat kesulitan
yang ditetapkan di atas, maka ia dari segi tingkat kesulitannya
mendapatkan nilai 2.40. Tetapi jika seorang pesenam dalam
tampilannya kekurangan 1 gerakan C, maka nilai faktor kesulitannya
hanya 2,0 .Yaitu dari hasil : 2,4 - 0,4 (1C) = 2.0. Demikian seterusnya
jika ada elemen lain yang kurang, maka nilai tingkat kesulitannya akan
terus dikurangi, sesuai dengan jumlah nilai elemen yang hilang.
Lalu bagaimana jika seorang pesenam mampu melakukan gerakan
melebihi yang diminta? Apakah nilai tingkat kesulitannya akan
ditambah? Tidak. Nilainya akan tetap saja 2.40 karena nilai sekian itu
sudah maksimal.
Persyaratan Khusus (PK).
Persyaratan khusus menunjuk pada gerakan-gerakan yang
memenuhi ciri-ciri yang dipersyaratkan oleh alat senam yang
bersangkutan. Pada setip alat, selalu ada 3 buah persyaratan khusus,
yang masing-masing bernilai 0,40. Sehingga jumlah maksimal dari
faktor Persyaratan Khusus adalah 1,20, yaitu sebagai hasil dari 3
persyaratan khusus X 0,40 = 1,20

31
Jika seorang pesenam dalam rangkaiannya kekurangan satu buah
persyaratan khusus, maka nilai faktor persyaratan khususnya adalah
0,80 : yaitu hasil dari : 1,20 - 0,40 (1PK) = 0,80. Bisa saja seorang
pesenam tidak mendapat nilai sama sekali dalam faktor Persyaratan
Khususnya, jika tidak ada satu pun gerakan yang dilakukannya
termasuk yang dipersyaratkan. Oleh karena itu, ia bisa saja mendapat
nilai NOL dari faktor PK-nya.
Bonus
Nilai bonus dalam senam diperoleh jika pesenam menampilkan
gerakan melebihi syarat tingkat kesulitan yang bernilai D. Misalnya jika
pesenam mampu menampilkan 3 buah gerakan D dalam
penampilannya, maka nilai bonusnya adalah 0,30: karena nilai bonus
untuk gerakan D adalah 0,10. Jika pesenam mampu menampilkan 3
gerakan E, maka bonusnya 0,60: karena bonus untuk gerakan E =
0,20. Jadi tergantung dari nilai bonus yang berhasil dikumpulkan,
nilainya akan bertambah terus. Dengan ketentuan tidak melebihi nilai
maksimal 1,40.
Pelaksanaan
Nilai maksimal dari pelaksanaan adalah 5,00. Cara penilaiannya
sedikit berbeda dengan 3 faktor sebelumnya karena dari faktor
pelaksanaan, apa yang harus dilihat wasit adalah kesalahan yang
dilakukan oleh pesenam. Jika pesenam melakukan kesalahan, wasit
akan memotong atau mengurangi nilainya dari 5,00. Tergantung dari
kesalahannya, wasit akan memotong berdasarkan ketentuan sbb:
Kesalahan kecil : 0,10 = Contohnya melangkah kecil, bengkok
badan, atau tangan dan kaki.
Kesalahan medium : 0,20 = Contoh : 2 langkah pada pendaratan,
bengkok yang lebih besar.

32
Kesalahan besar : 0,40 = Contoh : bertumpu dengan dua tangan
ketika mendarat.
Jatuh : 0,50 = Jika pesenam jatuh duduk atau terlentang/telungkup.
Jadi jika pesenam melakukan satu atau beberapa kesalahan yang
termasuk dalam kategori di atas maka nilai pelaksanaannya akan
dipotong secara proporsional.
Dengan demikian, jika dari contoh di atas, seorang pesenam
mengumpulkan nilai dari setiap faktornya seperti berikut :
- Tingkat kesulitan : 2,40
- Persyaratan khusus : 0,80 (kurang 1 PH)
- Bonus : 0,30 (3 D)
- Pelaksanaan : 3,80 (5.00 - 1,20)
Maka nilai akhir adalah : 7.30

2. Menentukan Nilai Akhir Pesenam


Dalam satu kejuaraan senam, pesenam biasanya dinilai oleh
beberapa orang wasit, bisa terdiri dari 4 wasit atau 6 wasit.
Pertanyaannya, bagaimanakah wasit ini bekerja, dan
bagaimanakah nilai dari 4 orang atau 6 orang wasit ini diolah? Tidak
sulit. Untuk menentukan nilai akhir pesenam, peraturannya adalah,
nilai tertinggi dan terendah dicoret, lalu dua nilai tengahnya dirata-
ratakan.
Misal:
Wasit 1: 6.80
Wasit 2: 6.90
Wasit 3: 6.70
Wasit 4: 6.90
Nilai akhir: 6.85

33
Salah satu dari 6.90 dicoret (sebagai nilai tertinggi) dan 6.70 juga
dicoret (nilai terendah). Berikutnya jumlahkan 6.80 dan 6.90,
kemudian hasilnya dibagi dua, menjadi 6.85. Nilai inilah yang dijadikan
nilai akhir pesenam. Demikian juga jika wasitnya 6 orang. Tertinggi
dan terendah dicoret, 4 nilai tengah dirata-ratakan.
3. Menilai Rangkaian Wajib
Di samping rangkaian bebas, yang dinilai dengan cara-cara seperti
telah diuraikan di atas, kejuaraan senam pun kadang-kadang selalu
mempertandingkan rangkaian wajib. Rangkaian wajib artinya,
rangkaian yang harus dilakukan oleh semua pesenam secara seragam,
disesuaikan dengan peraturan yang ditentukan oleh panitia
penyelenggara. Dengan demikian semua peserta akan melakukan
gerakan-gerakan yang sama, dari awal hingga akhir penampilannya.
Setiap rangkaian wajib selalu berisi gambar tentang gerakan yang
harus ditampilkan disertai keterangan tentang berapa nilai dari setiap
gerakan yang tertera di sana. Nilai-nilaI tersebut tentu saja berbeda-
beda sesuai dengan tingkat kesulitan dari gerakan dimaksud.
Berapakah jumlah gerakan yang boleh dimasukkan ke dalam
rangkaian wajib? Tidak terbatas. Hanya saja kesemua rangkaian tadi
jumlahnya tidak boleh melebihi nilai 10.00.
Menilai rangkaian wajib, prosedurnya lebih sederhana, karena wasit
tidak harus menilai tingkat kesulitan, persyaratan khusus, serta nilai
bonusnya. Yang harus dilakukan oleh wasit adalah :
Menentukan apakah rangkaian yang ditampilkan pesenam sesuai
dengan teks yang tertulis dan tergambar dalam lembaran rangkaian
wajib, dan

34
Melakukan pemotongan dari teks itu berdasarkan kesalahan yang
dilakukan oleh pesenam, baik karena kesalahan teknik maupun
kesalahan pelaksanaan.

Pada ketentuan nomor 1 di atas, wasit diwajibkan untuk hapal


benar dengan teks dari rangkaian wajib, sehingga bisa dengan segera
mengetahui jika ada gerakan yang terlewat, atau tidak dilakukan oleh
pesenam. Jika itu terjadi, wasit melakukan pemotongan sebesar nilai
dari gerakan yang hilang tersebut. Misalnya, jika gerakan yang tidak
dilakukan itu adalah handspring yang bernilai 2.50, maka nilai
pesenam dikurangi sebesar 2.50. Jika tidak ada masalah, tidak perlu
melakukan pemotongan apapun.
Hal itu berlaku demikian karena dalam rangkaian wajib, teksnya
diisi oleh rangkaian gerakan yang nilai-nilainya ditentukan oleh tingkat
kesulitan dari gerakan itu. Semakin sulit sebuah gerakan, nilai
gerakannya pasti semakin besar. Yang menentukan besarnya nilai
gerakan itu tentu saja panitia penyelengara atau seseorang dari
pengurus persani, atau bisa juga dilakukan guru untuk keperluan di
sekolahnya. (Lihat contoh rangkaian wajib terlampir.)
Sedangkan ketentuan nomor 2 mengharuskan wasit untuk
melakukan pemotongan pada gerakan yang dilakukan, jika gerakan
yang ditampilkan itu memang mengandung kesalahan-kesalahan.
Sama seperti dalam menilai rangkaian bebas, ketentuan
pemotongannya didasarkan pada besar kecilnya kesalahan yang
dilakukan : 0.10 untuk kesalahan kecil, 0.20 untuk kesalahan
menengah, 0.40 untuk kesalahan besar, dan 0.50 jika pesenam jatuh.
(Lihat tabel kesalahan di lampiran.)

35
Jika wasit sudah berhasil melakukan pemotongan, jumlahkan
seluruh pemotongan itu, dan kurangkan pada nilai maksimal 10.00.
Misalnya jika jumlah pemotongan dari seorang pesenam adalah 2.70,
maka: 10 - 2.70 = 7.30

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan

Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang


olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga
lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang
mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu
pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan
menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen
kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan,
kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan
tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik
yang menarik. Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari
bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam
gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad
Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan
membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak
dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam
senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal

36
modern Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi
seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.

3.2 Saran
Senam lantai merupakan salah satu olah raga yang membutuhkan kekuatan,
kelentukan, kelenturan,dll. Disamping itu senam juga merupakan salah satu olahraga
yang dapat menjadikan sebagai olah raga prestasi. Jadi, sebaiknya dalam melakukan
gerakan-gerakan roll depan dan belakang adalah dengan mengikuti cara-cara dan metode
yang telah diberikan dan lebih berhati -hati saat melakukannya. Sehingga kesalahan-
kesalahan yang dapat membuat cedera tidak akan terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

http://senam-lantai.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Senam_lantai
http://danang-setya-aji.blogspot.com/2011/06/10-macam-senam-lantai.html
http://ml.scribd.com/doc/94506950/10-macam-Senam-Lantai
http://blog.tp.ac.id/pdf/tag/penertian-dan-macam-macam-senam-lantai.pdf
http://fungsi.org/search/macam-macam-senam-lantai

37

Anda mungkin juga menyukai