Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

SEJARAH SENAM DAN PENGERTIAN SENAM

DISUSUN OLEH:

NAMA : Axeel D.H.J Koro

NIM : 22320180
KELAS :PJKR-D

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS ARTA WACANA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tak terhingga Penulis lambungkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan perlindunganNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“sejarah senam dan pengertian” ini dengan baik dan dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan.

Penulis juga berterima kasih kepada pihak yang sudah berpartisipasi dalam penyelesain
makalah ini baik berupa materi maupun dukungan secara moril. Penulis berharap dengan
adanya makalah ini, dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi seluruh civitas akademika,
terutama kepada mahasiswa/i program studi hukum dan kesehatan untuk dapat dijadikan
referensi atau panduan untuk pengembangann penulisan tentang keterkaitan hukum dan
kedokteran dalam ilmu kedokteran kehakiman selanjutnya. Akhirnya penulis sebagai penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran, tanggapan, dan kritik dari pembaca guna sebagai pedoman dan
perbaikkan tulisan berikutnya.

Kupang, 16 oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…….…………………………………………………..………………… i

Daftar Isi……….……………………………………………………….............................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………….…………….………….…………...……1


1.2 Rumusan Masalah………………………….…………….……………………………2
1.3 Tujuan Permasalahan…………………………………..…………………..……..…2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Senam……………………………….……………………………….…….3


2.2 Macam-Macam
Senam……………………………………………………………………….4
A. Senam Lantai…………………………………………………………….…
B. Senam Artistik……………………………………………………………
C. Senam Aerobik……………………………………………………………9
D. Senam Irama………………………………………………..………………9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………….……….…………………………12
3.2 Saran………………….……………………..……………………………..…12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Cabang olahraga senam adalah olahraga yang dianggap tertua jika dilihat dari
bentuknya sebagai suatu bentuk sport (olahraga kompetitif). Jika diruntut kembali pada
sejarahnya, pengertian senam berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata gymnastics
yang menunjukkan betapa senam telah dilakukan sejak zaman kuno. Kata gymnastics
dalam bahasa inggris berasal dari kata gymnos, bahasa yunani yang berarti telanjang.
Dengan pengertian tersebut, sejarah ingin mengatakan bahwa pada zaman dulu
kegiatan-kegiatan berbentuk senam harus dilakukan dengan telanjang. Hal ini bisa
dimengerti mengingat pada zaman itu teknologi pembuatan bahan pakaian belum
secanggih sekarang, sehingga belum memungkinkan untuk membuat pakaian yang bisa
digunakan dalam kegiatan olahraga. Bentuk-bentuk kegiatan yang menyerupai senam
sudah bisa dilacak pada zaman-zaman Yunani kuno, Cina kuno, Mesir kuno, dan India
kuno lewat bentuk-bentuk kagiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan
tubuh.
Gymnastics sendiri pada awalnya mempunyai arti sangat luas, sehingga
memasukkan juga bentuk-bentuk olahraga yang kini dikenal sebagai tinju, balap lari,
gulat, termasuk nomor melempar. Lihatlah patung-patung zaman dahulu yang
menggambarkan orang-orang yang elanjang sedang melakukan kegiatan-kegiatan
keolahragaan. Demikianlah arti gymnastics pada saat itu. Sejalan dengan
perkembangan zaman, arti yang dikandung kata gymnastics semakin menyempit dan
menunjukkan kegiatan-kegiatan yang dikenal sebagai senam pada saat ini. Senam
merupakan bentuk latihan fisik yang secara sistematis disusun dengan gerakan-gerakan
yang terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan seperti daya tahan tubuh, kekuatan,
kelentukan, koordinasi, membentuk prestasi, membentuk tubuh yang ideal, dan
memelihara kesehatan tubuh.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin akan dibahas dalam pembuatan makalah ini,
yaitu sebagai berikut:
1. Apakah yang disebut dengan senam?
2. Sebutkan macam-macam senam dalam olahraga?
1.3 Tujuan Permasalahan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah bahasa Indonesia.
2. Sebagai bentuk pengetahuan mengenai olahraga senam lantai.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian senam
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga
tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan
cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu,
senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan
menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan
motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan
ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan
terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik. Untuk mengetahui pengertian senam,
kita harus mengetahui cirri-ciri senam antara lain:
1) Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja.
2) Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu
(meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan
tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan keindahan gerak,
meningkatkan kesehatan tubuh).
3) Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis.
Berdasarkan ciri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan
diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis.
Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor
tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional
dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda
lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang
bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda lompat, balok
keseimbangan, dan palang bertingkat.
Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oleh seorang wasit
kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada
setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan
satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari
dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat)
orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam
kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.
Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam)
anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam
pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian
bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan
dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.
Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah :
10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan
yang salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau
melampaui batas waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan
estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi
setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang
tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang
memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan berirama y agn
sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang lain memerlukan
mobilitas atau keterampilan.
2.2 Macam-macam Senam
A. Senam Lantai
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang
menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada
matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat,
berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap
seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang. Jenis senam ini juga
disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak
mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola,
pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan,
pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.
Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras
selebar 1 m untuk keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari
komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan
ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70
detik dan wanita tampil diiringi musik dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang
menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-
kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu. Macam-
macam bentuk gerakan senam lantai antara lain:
1) Guling ke depan.
2) Guling ke belakang.
3) Lompat harimau
4) Keseimbangan kepala.
5) Keseimbangan tangan
6) Handspring
7) Back handspring.
8) Meroda
9) Stut.
10) Round off.
11) Kep.
12) Neck kip.
13) Head kip.
14) Kayang.
15) Sikap lilin.
16) Sikap kayang.
17) Salto.
18) Dll.
B. Senam Artistik
Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga
Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu
cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi
yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal
14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa
dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian
pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari
daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara.
Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang
dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-
pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya
adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan
dalam Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil
pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami
kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan
yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu saat
meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke
negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang
pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus
pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua
adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam
Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk
seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
Berikut ini adalah alat-alat yang dibutuhkan dalam olahraga senam artistik:
a). Ukuran alat:
1) Untuk putra ada 6 alat.
➢ Floor exercise (lantai) : ukuran 12×12 m.
➢ Pommel horse (kuda-kuda pelana) ; panjang 1.60 m dan tinggi
1.10 m.
➢ Parallelbar (palang sejajar) : panjang 3.50 m, jarak 0.48 s/d 0.52
m, tinggi 1.75 m.
➢ Rings (gelang-gelang) : tinggi 2.55 m dan jarak 0.50 m.
➢ Horse vault (kuda-kuda lompat) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.35
m.
➢ Horizontal bar (palang tunggal) : panjang 2.40 m dan tinggi 2.55
m.
2) Untuk putri ada 4 alat.
➢ Horse vault (kuda-kuda lompat) : panjang 1.60 dan tinggi 1.20 m.
➢ Univen bars (palang bertingkat) : panjang 2.40 m, tinggi palang
bawah 1.50 m, tinggi palang atas 2.30 m.
➢ Balance beam (balok keseimbangan) : panjang 5.00 m dan tinggi
1.20 m.
➢ Floor exercise (lantai) : ukuran 12×12 m.
b). Peraturan Umum Senam Artistik.
Berikut ini adalah peraturan umum dalam senam artistik:
1) Kejuaraan Beregu (kompetisi I).
2) Setiap regu terdiri dari 6 pesenam putra/putri
3) Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putra 6 alat,
putrid 4 alat.
4) Juara beregu (kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak dari
jumlah 5 pesenam terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib
dan rangkaian pilihan.
Nilai maksimum untuk putra adalah: 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib
dan pilihan), 60 nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan)
Nilai maksimum untuk putri adalah: 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib
dan pilihan), 4 nomor pertandingan x 50 = 200 (pilihan).
➢ Kejuaraan perorangan serba bias (kompetisi II)
➢ Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari
jumlah peserta
➢ Dibatasi 3 pesenam dari tiap Negara/daerah.
➢ Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 ala
➢ Juara perorangan serba bisa (kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai
terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan), ditambah dengan
nilai kompetisi II pada seluruh alat.
Nilai maksimum untuk putra = 120.
Nilai maksimum untuk putri = 80.
➢ Kejuaraan perorangan per alat (kompetisi III).
• Peserta finalis diambil dari 8 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat
tersebut.
• Dibatasi 2 pesenam dari tiap Negara/daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti
oleh seorang pesenam.
• Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat.
• Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai
terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah
dengan nilai kompetisi III pada masing-masing alat.
Nilai maksimum putri =20.
C. Senam Aerobik
Aerobik adalah suatu cara latihan untuk memperoleh oksigen sebanyak-
banyaknya. Senam Aerobik adalah olahraga untuk peningkatan kesegaran jasmani
bukan olahraga prestasi, akan tetapi olahraga preventif yang dapat dilakukan secara
masal. Pembagian senam Aerobik menurut cara melakukan dan musik pengiring,
yaitu:
1) High impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan keras).
2) Low impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan ringan).
3) Discorobic (kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik aliran keras dan
ringan disko).
4) Rockrobic (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan ringan serta
gerakan-gerakan rock n’roll).
5) Aerobic sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan serta
gerakan-gerakan kalestetik/kelentukan).
Tahap-tahap melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:
➢ Pemanasan selama 10 menit.
➢ Latihan inti selama 15 – 20 menit.
➢ Pendinginan/pelemasan selama 5 menit.
D. Senam Irama
Senam irama adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik atau
latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam irama dapat dilakukan dengan
atau tanpa menggunakan alat Alat yang yang biasa digunakan dalam senam irama
yaitu bola, tali, tongkat, simpai, dan gada. Perbedaan senam irama dengan senam biasa
yaitu pada senam irama kita menambahkan ritme. Tekanan yang harus diberikan pada
senam irama adalah :
1) Irama
Irama yang sudah banyak dikenal oleh siswa antara lain 2/3,3 / 4 , 4/4,
dan sebagainya.
2) Kelentukan tubuh (flexibilitas)
Prinsip kelentukan tubuh dalam gerakan senam irama akan diperoleh dengan
suatu latihan yang tekun dan dalam waktu yang lama.
3) Kontinuitas Gerakan
Kontinuitas berupa rangkaian gerak yang tidak terputus. Rangkaian gerak ini
diperoleh dari gerak-gerak senam yang sudah disusun dalam bentuk rangkaian
yang siap ditampilkan.
Menurut perkembangannya, senam irama dibagi menjadi 3 macam aliran.
Berikut ini macam-macam aliran senam irama:
a). Senam irama yang berasal dari sandiwara dipelopori oleh Delsartes,
seorang sutradara
b). Senam irama yang berasal dari seni musik dipelopori oleh Jacques
Dalcrose seorang guru musi
c). Senam irama yang berasal dari seni tari (balet), dipelopori oleh Rudolf Von
Laban seorang bangsa Hongaria.
Berikut ini adalah jenis-jenis latihan senam yang harus dikuasai:
a). Macam-macam Langkah
Ada beberapa jenis langkah senam yang harus dikuasai dalam senam
irama. Jenis langkah senam tersebut meliputi
• Langkah biasa (looppas
• Langkah rapat (bijtrekpas)
• Langkah tiga (wallspas
• Langkah ganti (wisselpas)
• Langkah keseimbangan (balanpas)
• Langkah silang (kruispas
• Langkah depan (galoppas)
• Langkah samping (zjipas)
• Langkah putar silang (draipas)
• Langkah lingkar (huppelpas)
• Langkah pantul (kaatpas)
b). Macam-macam Loncat
Ada beberapa jenis loncatan senam yang harus dikuasai dalam senam
irama. Jenis loncatan senam tersebut meliputi :
• Loncat biasa (loopsprong)
• Loncat rapat (bijtresprong)
• Loncat depan (galopspron
• Loncat silang (kruisprong)
• Loncat samping (zijsprong)
• Loncat ganti (wisselsprong
• Loncat lingkar (huppelsprong
• Loncat pantul (kaatsprong)
• Loncat putar silang (draisprong)
• Loncat ayun (swingingsprong)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Senam adalah bentuk latihan fisik yang secara sistematis disusun dengan gerakan-
gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan seperti daya tahan tubuh,
kekuatan, kelentukan, koordinasi, membentuk prestasi, membentuk tubuh yang ideal,
dan memelihara kesehatan tubuh. Senam memiliki banyak jenis, berikut ini jenis
senam yang dijelaskan dalam makalah ini:
1) Senam Lantai.
2) Senam Artistik.
3) Senam Aerobik
3.2 Saran-saran
Setiap gerakan dalam senam memiliki kegunaan tersendiri, yaitu seperti
meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh,
menambah ketrampilan, meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan
tubuh. Oleh karena itu, kita bisa memilih olahraga senam untuk meningkatkan
kesehatan jasmani kita.
DAFTAR PUSTAKA

Sirodjudin. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: PT GMP.

Anda mungkin juga menyukai