Anda di halaman 1dari 14

Senam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern
dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk
tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk
menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.

Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran, biasanya
ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah.

Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua,
maupun oleh pengajar olahraga di sekolah.

Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi
kelangsungan hidup manusia.

Senam ada berbagai macam, diantaranya senam lantai, senam hamil, senam aerobik, senam
pramuka, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), dll. Biasanya di sekolah dasar, guru-guru
mengajarkan senam-senam yang mudah dicerna oleh murid, seperti SKJ dan senam pramuka.
Namun ketika beranjak remaja, banyak orang melakukan senam aerobik, ataupun senam lain
termasuk meditasi untuk menenangkan diri.

Senam lantai
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Senam lantai (bahasa Inggris: floor exercise) adalah salah satu bagian dari rumpun senam.
Sesuai dengan istilahnya, maka gerakan-gerakan senam dilakukan di atas lantai yang
beralaskan matras atau permadani. Senam lantai sering juga di sebut dengan senam bebas,
sebab pada waktu melakukan gerakan tidak membawa alat atau menggunakan alat. Senam
lantai menggunakan area yang berukuran 12 X 12 m dan dapat ditambahkan matras sekeliling
area selebar 1 meter untuk menjaga keamanan pesenam yang baru melakukan latihan atau
rangkaian gerakan. Unsur-unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di udara,
menumpu dengan dua tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang pada waktu
melompat ke depan atau ke belakang. Bentuk gerakannya merupakan gerakan dasar senam
perkakas, bentuk latihannya pada putera maupun puteri pada dasarnya adalah sama, hanya
untuk puteri dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.[1]

SEJARAH SENAM

2.1 Sejarah Senam


Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal
dari kata Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang-orang
berlatih tanpa memakai pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang
dipergunakan untuk mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik dilakukan
dalam rangka upacara-upacara kepercayaan yaitu guna menyembah dewa Zeus.

Pada awal permulaaan abad ke-20, senam telah menjadi rencana pendidikan di
sekolah-sekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen
dan Thomas D.Wood.

Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan-latihan


gimnastik dengan pertunjukan-pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan beberapa
perelatan senam, diantaranya adalah palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda
melintang, dan bak lompat.

Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda.


Pada waktu itu namanya Gymnastiek, zaman jepang dinamakan Taiso. Pemakaian
istilah senam sendiri kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga
sebagai pengganti kata sport.

2.2 Pengertian Senam

Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga
tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan
cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu,
senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan
menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan
motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan.
Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk
rangkaian gerak artistik yang menarik.

Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui cirri-ciri senam


antara lain:

1. Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja


2. Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu
(meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh,
menambah ketrampilan, meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan
tubuh)
3. Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis
Berdasarkan cirri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan
diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis.

Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor
tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan
Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda
lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang
bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan,
dan palang bertingkat.

Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang
wasit kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian
pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu)
dan satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata
dari dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat)
orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori
serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.

Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam)
anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam
pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian
bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam
final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.

Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah :
10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang
salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui
batas waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya.
Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua)
tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah
C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang
besar disambung dengan gerakan-gerakan berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah
berntuk gerak memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.

2.3 Macam-macam Senam

2.3.1 Senam Lantai


Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang
menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada
matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat,
berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap
seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang. Jenis senam ini juga
disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak
mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola,
pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan,
pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.

Senam lantai dilakukan di atas area seluas 1212 m dan dikelilingi matras
selebar 1 m untuk keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari
komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan
ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70
detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang
menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-
kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.

Macam-macam bentuk gerakan senam lantai antara lain:

1. Guling ke depan
2. Guling ke belakang
3. Lompat harimau
4. Keseimbangan kepala
5. Keseimbangan tangan
6. Handspring
7. Back handspring
8. Meroda
9. Stut
10. Round off
11. Kep
12. Neck kip
13. Head kip
14. Kayang
15. Sikap lilin
16. Sikap kayang
17. Salto
18. dll
2.3.2 Senam Artistik

Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta


olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan
salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu
organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk
pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia),
atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan
mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat
diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan
menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk
pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan
Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim senam dalam
rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk
mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC,
maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga
senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti
sementara oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga
pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.

Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim
seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah
khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang
kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya
dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk
seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.

Peralatan Senam Artistik

Ukuran alat

1. Untuk putra ada 6 alat

- floor exercise (lantai) : ukuran 1212 m

- pommel horse (kuda-kuda pelana) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.10 m

- parallelbar (palang sejajar) : panjang 3.50 m, jarak 0.48 s/d 0.52 m, tinggi 1.75
m

- rings (gelang-gelang) : tinggi 2.55 m dan jarak 0.50 m


- horse vault (kuda-kuda lompat) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.35 m

- horizontal bar (palang tunggal) : panjang 2.40 m dan tinggi 2.55 m

2. Untuk putrid ada 4 alat

- horse vault (kuda-kuda lompat) : panjang 1.60 dan tinggi 1.20 m

- univen bars (palang bertingkat) : panjang 2.40 m, tinggi palang bawah 1.50 m,
tinggi palang atas 2.30 m

- balance beam (balok keseimbangan) : panjang 5.00 m dan tinggi 1.20 m

- floor exercise (lantai) : ukuran 1212 m

Peraturan Umum Senam Artistik

1. Kejuaraan Beregu (kompetisi I)

1. Setiap regu terdiri dari 6 pesenam putra/putri


2. Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putra 6 alat, putrid 4 alat
3. Juara beregu (kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak dari jumlah 5
pesenam terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian
pilihan.

Nilai maksimum untuk putra adalah: 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib


dan pilihan), 60 nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan)

Nilai maksimum untuk putri adalah: 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib


dan pilihan), 4 nomor pertandingan x 50 = 200 (pilihan)

1. Kejuaraan perorangan serba bias (kompetisi II)

1. Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari
jumlah peserta
2. Dibatasi 3 pesenam dari tiap Negara/daerah
3. Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat
4. Juara perorangan serba bisa (kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai
terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan), ditambah dengan
nilai kompetisi II pada seluruh alat

Nilai maksimum untuk putra = 120

Nilai maksimum untuk putri = 80


1. Kejuaraan perorangan per alat (kompetisi III)

1. Peserta finalis diambil dari 8 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut
2. Dibatasi 2 pesenam dari tiap Negara/daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti oleh
seorang pesenam
3. Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat
4. Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai
terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan
nilai kompetisi III pada masing-masing alat

Nilai maksimum putri =20

2.3.3 Senam Aerobik

Aerobik adalah suatu cara latihan untuk memperoleh oksigen sebanyak-


banyaknya. Senam Aerobik adalah olahraga untuk peningkatan kesegaran jasmani
bukan olahraga prestasi, akan tetapi olahraga preventif yang dapat dilakukan secara
masal.

Pembagian senam Aerobik menurut cara melakukan dan musik pengiring,


yaitu:

1. High impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan keras)


2. Low impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan ringan)
3. Discorobic (kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik aliran keras dan ringan disko)
4. Rockrobic (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan ringan serta gerakan-gerakan rock
nroll)
5. Aerobic sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan serta gerakan-gerakan
kalestetik/kelentukan)

Tahap-tahap melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:

1. Pemanasan selama 10 menit


2. Latihan inti selama 15 20 menit
3. Pendinginan/pelemasan selama 5 menit

Sarana dan Prasarana dalam Olahraga Senam Lantai


25 11 2009
DAFTA ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.
1. Latar Belakang 3
2. Rumusan Masalah 4
3. Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Senam dan Senam Lantai 5

2.2 Sarana danPrasarana Senam Lantai 6

2.3 Gerakan dasar senam lantai 7

2.4 Modifikasi Permainan Senam Lantai 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 11

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Letar Belakang

Masyarakat maju yang kaya dan makmur dengan kenyamanan yang di dukung dengan mesin
atau alat-alat otomatis, telah mengalami derita yang diakibatkan dengan kemajuan tersabut.
Bakyak ancaman yang di hadapi mereka seperti penyakit yang di akibatkan kurang gerak,
sebagai sebagian penyakitnya, timbul penyakit egeneratif, seperti penyakit jantung koroner,
tekanan darah tinggi, diabetes melitus, dan lainnya.

Gejala kemerosotan kebugaran jasmani di kalannggan anak-anak dan remaja di seluruh dunia
sudah merupakan gejala umum. Penyebab utamanya adalah mereka kurang aktifbergeerak
karena kurangnyawaktu untuk melaksanakan latihan jasmani. Anak-anak begitu asik bermain
permaaaainan di komputer, disertai pola makan yang tidak sehat, seperti menyantap makanan
yanng siap hidang dimana susunan menunya tidak seimbang, keadaan ini sudah terjadi di
Indonesia.

Dengan demikian masyarakat Indonesia sangat kagum dengan menyaksikan penampilan


seorang penari yang badannya lemah gemulai. Mungkin kita juga kagum menyaksikan
seorang pesenam yang dapat menekukkan tubuhnya, seperti ular, lentur sekali gerakannya.
Apa kesan kita ? Orang itu memiliki fleksibelitasyang sangat bagus. Fleksibelitas dapat di
definisikan sebagai kemampuan dari sebuah sendi dan otot, serta tali sendi disekitarnya untuk
bergerk denga leluasa dan nyaman dengan ruang gerak maksimal yang di harapkan.
Fleksibelitas optimal memungkinkan sekelompok atau satu sendi untuk bergerak elegan
efisian.
Senam mempunyai begitu banyak pengaruh bagi indifidu bila datang berolahraga dengan
sikap dan respek yang baik. Senam dapat menyenangkan, menggairahkan dan memberi
banyak pesona. Banyak keuntungan yang diperoleh dalam senam. Konsentrasi, keteguhan
hati, dan keyakianan akan menjadi modal besar yang dapat membanti dalam bersenam.
Penngaruh latihan senam terhadap perkembangan fisik, menakjupkan. Mempelajari
keterampilan dalam senam akan meningkatkankekuatan yang sangat hebat, kelentukan,
koordinasi, sikap dan kesadaran kinnestetik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian senam dan senam lantai ?


2. Apa saja sarana dan prasarana senam lantai ?
3. Bagaimana gerakan dasar senam lantai ?
4. Apa saja modifikasi permainan senam lantai ?

1.3 Tujuan

1. Mennngggtahui pengertian senam dan senam lantai


2. Mengetahui apa saja sarana dan prasarana senam lantai
3. Mengetahui gerkan dasar senam lantai
4. Mengetahui modifikasi permaianan senam lantai

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Senam dan Senam Lantai

Senam adalah istilah atau nama salah satu caabang olahraga. Sebagai cabang olahraga, senam
mempunyai dominan atau daerah batas-batasan sendiri, mempunyai ruang lingkupyang
tertentu. Senam terlemahan dari kata gymnastiek (bahasa Belanda), gymnastics (bahasa
Inggris), thymnastiek asal kata dari gymnos (bahasa Greka).

Gymnos berarti telanjang, gymnastiek pada zaman kuno me,amg dilakukan dengan badan
telanjang atau setengah telanjang. Maksutnya agar gerkan dapat dilakukan tnpa gangguan
sehingga menjadisempurna. Tempat berlatih senam di zaman yunani Kuno disebut
gymnasium.

Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui ciri-ciri dan kidaaah-kaidahnya
antara lain:

1. Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau di ciptakan dengan sengaja.


2. Gerakan-geerakannya harus selalu berguna untuk menyampai tujuan tertentu
(meningkatkan kelenyukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah
keterampilan, menambah keindahan gerak, meningkatkan keindahan tubuh).
3. Gerakan harus selalu tersusun dan sistimatis

Berdasar pengertian di atas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan
dengan berencana,disusun dengan sistimatis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan
pribadi secara harmonnnnnis.

Pengertian Senam Latai

Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan
tumbling. Senam lantai merupakan salah satu rumpun dari senam.
Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Unsur-unsur gerakannya
terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara,menumpu dengan tangan atau
kakiuntuk memperthankan sikap seimbang atau pada saatmeloncaat kedepan atau ke
belakang. Bentuk latihannya merupakan gerakan dasardari senam perkakas (alat). Pada
dasarnya, bentuk-bentuk katihan bagi putra dan putri adalah sama, hanya unuk putri anyak
unsur gerak balet. Jenis senam juga di sebut latihan bebas karena pada waktu melakukan
gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus.

2.2 Sarana dan Prasarana Senam Lantai

Sarana dan prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan kegiatan
olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas baik dan
memadai dalam artian harus di sesuaikan dengan standart keutuhan ruang perorangan.

Sarana dan prasarana olahraga adalah daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis
peralatan dan tempat berbentuk bangunan yang di gunakan dalam memenuhi prasaratan yang
di tetapkan untuk pelaksanaan program olahraga.

Fungsi sarana dan prasarana olahraga adalah sebagai pendukung pelaksanan suatu kegiatan
terutama dalam pengajaran olahraga. Manfaat sarana dan prasarana olahraga adalah dapat
meningkatkan kualitas kesehatan dengan pemakaian alat dan tempat olahraga dengan benar.

Dalam membuat perencanan penyediaan sarana dan prasarana harus memperhatikan 3 faktor
penting di antaranya:

1. Kuantitas prasarana olahraga

Untuk menampung kegiatan perlu dibutuhkan prasarana olahraga yang jumlahnya mencukupi
sesuai kebutuhan. Di dalam gegiatan senam lantai di perlukan gedung atau gor olahraga yang
luas.

1. Kualitas sarana olahraga

Guna menampung kegiatan olahraga berprestasi maka di perlukan kualitas yang sesuai
dengan syarat dan ketentuan masing-masing cabang olahraga. Dalam cabang olahraga senam
lantai diperlukan matras yang luasnya 12 x 12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk
keamanan pesenam.

1.
o Memenuhi standart internasional
o Kualitasbahan dan material harus memenuhi syarat internasional
2. Pendanaan sarana dan prasarana olahraga

Untuk menujang faktor diatas perlukan dana yang cukup besar sehinggadapat disiapkan
prasarana yang mencukupi. Minimnya dana akan menyebabkan kurangnya kemampuan unit
kerja terkait untuk mefasilitasi kegiatan olahraga

Peniningkatan keadaan sarana dan presarana dapat dilakukan dengan:

1. Peningkatan persediaan sarana dan prasarana olahraga yang memadai.


2. Peningkatan anggaran dana dibidang olahraga dalam kaitannya untuk pengadaan sarana dan
prasarana.
3. Peningkatan minat terhadap kegiatan olahraga

2.3 Gerakan Dasar Senam Lantai


Sebelum mempelajari gerakan dasar diperlukan pembinaan dan pembentukan fisik yang
teratur, hal ini perlu karena adanya fisik yang sudah terbentuk akan memudahkan dalam
mempelajari gerakan-garakan dasar.

Beberapa contoh gerakan dasar senam lantai :

1. Roll depan

Yang dimaksud roll depan ialah gerakan badan berguling ke arah depan melalui bagian
belakang badan (tengkuk), pinggul, pinggang, dan panggul bagian belakang. Dapat dilakuan
dengan cara sebagai berikut :

1.
1. Sikap permulaan jonngkok, pantat agak tinggi, kedua lengan lurus ke depan.
2. Luruskan tungkai badan condong kedepan, tangan menumpu pada matras selebar
bahu, tarik dagu ke dada, tengkkuk pada matras.
3. Saat punggung menginai matras, bongkokkan tungkai, tarik paha kke dada, tangan
menolak, gerakan engguling di truskan hinnngga berakhir pada sikap jongkok,
tangan melekat pada tulang kering atau tangan lurus dengan pandangan lurus ke
depan.
2. teknik kayang

Kayang ialah suatu bentuk sikap badan terlentang yanng membusur, bertupu pada kedua kaki
dan kedua tangan siku-siku dan lutut lurus. Dapat dilakuan dengan cara sebagai berikkut :

1.
1. Sikap berdiri tegak, kedua kaki agak terbuka, kedua tanngan lurus keatas.
2. Jatuhkan badan bagian belakang dengan melengkungkan badan hingga kedua
tangan mendarat ke lantai

1. Sikap lilin
1. Posisi tidur telentang.
2. Ke 2 tangan ditekuk dekat sisi telinga,
3. Angkat ke 2 kaki (rapat) lurus keatas dengan tangan menopang pinggang.

1. Meroda

Gerakan meroda merupakan gerakan memutar badan dengan sikap menyamping arah gerakan
dan tumpuan bert badan ketika berputar menggunakan kedua tangan dan kaki.

Cara melakukan :

1. Berdiri dengan sikap tegak dan posisi tangan berada disamping


2. Lalu perlahan angkat tangan ke atas dengan sikap menyerupai huruf V
3. Lalu putar kedua tangan kebelakang dengan diikuti kaki kanan/kiri melangkah ke
depan lalu diikuti dengan kaki kiri/kanan sebagai hentakannya
4. Lalu letakkan tangan kanan lalu tangan kiri/tangan kiri lalu tangan kanan pada matras
5. Pada saat memutar kedua kaki harus lurus agar mendapat posisi yang maksimal
6. Saat sudah memutar posisi badan menghadap kesamping lalu putar kaki supaya bisa
menghadap ke depan dan pandangan matapun harus menghadap ke depan
1. Profiller

Cara melakukan :

1. Kaki kanan lurus ke samping kanan dengan ujung kaki kanan lurus
2. Kaki kiri ditekuk seperti posisi jongkok
3. Kedua tangan menyentuh matras yang letaknya tepat ditengah-tengah kaki yang
ditekuk dan yang diselonjorkan
4. Putar kaki kanan ke arah dalam hingga melewati kaki kiri yang ditekuk
5. Pada saat kaki kanan melewati kaki kiri maka angkat badan dengan kedua tangan agar
kaki kanan dapat berputar kebelakang melewati kaki kiri lalu kemudian kembali ke
posisi awal

2.4 Modifikasi permainan senam lantai

1. Roll depan berpasangan


o Pemain : 2-5 pasang. Tedak terbatas
o Peralatan : Tidak mengunakan peralatan
o Tempat : Gedung atau tempat bermain
o Keahlian : Kelenturan dan kelenturan tubuh
o Permainan : Tujuannyauntuk mengetahui tim yang sampai duluan di finis dengan
sukses. Di lakukan secara berpasangan dan orang pertama berdiri dan orang yang
kedua berposisi tidur denngan kedua kaki di tekuk, lalu orang pertama memegang
mata kaki orang kedua dengan cara membungkuk ban orang kedua pun juga
memegang mata kaki orang pertama. Setelah itu dilakukan gulingkan roll depan
secara beruritan dan seirama dengan pasangan masing-masing.
o Sekor : Tim yang sampai duluan menjadi pemenang.
o Variasi : Gunakan pemindahan dalam bentuk lain.
2. Roll belakanng berpasanngan
o Pemain : 2-5 pasang orang. Tedak terbatas
o Peralatan : Tedak mengunakan peralatan.
o Tempat : Gedung atau tempat bermain
o Kahlian : Kelenyukan dan kelenturan tubuh
o Permainan : Tujuannya untuk mengetahui tim yang sampai dahulu di finis dengan
sukses. Masing-masing tim berpasangan. Orang pertama berdiri dan orang kedua
tidur terlentang dengan kedua kaki diangkat keatas. Orang pertama memegang
mata kakinya orang kedua, lalu orang pertama menarik sekkuat-kuatnya kaki orang
yang kedua tersebut agar mendapat dorangan berguling ke belakang. Kemudian
lakuan guling kebekakang sampai funis.
o Sekor : Tim yanng sampai duluan menjadi pemenang.
o Variasi :Gunakan pemindahan dalam benuk lain.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Unsur-unsur gerakannya
terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara,menumpu dengan tangan
atau kakiuntuk memperthankan sikap seimbang atau pada saatmeloncaat kedepan atau ke
belakang.
2. Dalam cabang olahraga senam lantai diperlukan matras yang luasnya 12 x 12 m dan
dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
3. Beberapa gerakan dasar senam lantai :
1. Roll depan
2. Roll belakang
3. Kayang
4. Sikap lilin
5. Meroda
6. Profeller

4. Modifikasi permaianan senam lantai :


1.
1. Roll depan berpasangan.
2. Roll belakang berpasanngan.

Senam lantai (senam lantai tanpa alat serta


nilai percaya diri, kerja sama, disiplin,
keberanian, dan keselamatan) 9.1
Untuk materi ini mempunyai 2 Kompetensi Dasar yaitu:

Kompetensi Dasar :

1. Mempraktikkan rangkaian senam lantai tanpa alat serta nilai percaya diri, kerja sama,
disiplin, keberanian, dan keselamatan
2. Mempraktikkan beberapa rangkaian senam lantai , serta nilai keberanian,
kedisiplinan, keluwesan dan estetika

Senam Lantai
A. Jenis-jenis Gerakan Senam Lantai

1. Guling Depan (Forward Roll)


Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk
melakukan guling ke depan adalah sebagai berikut.
a. Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
b. Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas
matras.
c. Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
d. Sentuhkan bahu ke matras.
e. Bergulinglah ke depan.
f. Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
g. Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.

2. Guling Belakang (Backward Roll)


Langkah_langkah guling belakang bulat yaitu sebagai berikut.
a. Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat telinga, dagu dan lutut tarik
ke dada.
b. Guling badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap mendekat
dada, telapak tangan di dekat telinga.
c. Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakkan kaki untuk
dejatuhkan ke belakang kepala.
d. Jatuhkan ujung kaki ke belakang kepala.
e. Dorong lengan ke atas.
f. Jongkok dengan lengan lurus ke depan.

3. Gerakan Lenting
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan lenting tengkuk adalah sebagai
berikut.
a. Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil
membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah dari kaki.
Setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan.
Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b. Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh sudah
berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh kedua
tangan yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan ini meyebabkan badan
melenting ke depan.
c. Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua
lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.

4. Sikap Kayang
Caranya adalah sikap berdiri membelakangi matras dengan kedua kaki agak dibuka dan
kedua tangan diayunkan ke belakang, ke atas secara perlahan hingga kedua telapak tangan
menempel pada matras. Kemudian secara perlahan berdiri tegak.

5. Sikap Lilin
Sikap lilin adalah tidur terlentang, dengan dilanjutkan mengangkat k

Anda mungkin juga menyukai