Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BARIS BERBARIS

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1

Tri HandayaniNim.1193311071 

Nahdiyah Juhro
Nim.1193311056 

Syarifah AuliaNim.1193311059 

KELAS : EKSTENSI H PGSD 2019

DOSEN PENGAMPU : Drs. WWESLY SILALAHI, M.Pd.

MATA KULIAH : PENDIDIKAN JASMANI SD DAN KEPRAMUKAAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU


PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

 
KATA PENGANTAR

Pertama, tidak lupa penulis ucapakan segala puji dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan kesahatan dan kemudahan rezeki  kepada kita semua. Dan
berkat beliau penulis dapat memyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Sebagai mahasiswa, penulis diwajibkan memiliki pengetahuan tentang Keterampilan


Membaca, baik dalam memimpin diri sendiri maupun orang lain. Dalam makalah ini, penulis
akan membahas tentang permainan bola besar .

Penulis sangat menyadari kelemahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Karena
pada dasarnya kita sebagai manusia tidak pernah bisa menghindar dari salah dan lupa. Besar
harapan penulis agar makalah ini mendapat nilai yang baik, dan dapat digunakan sebaik-baiknya.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan dalam pembuatan makalah
yang selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya penulis ucapkan terima kasih.

Medan, 29 April 2021
Penulis 

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR1

DAFTAR ISI2

BAB I4

PENDAHULUAN4

A.Latar Belakang4

B.Rumusan Masalah5

C.Tujuan Penulisan5

D.Manfaat penulisan5

BAB II7

PEMBAHASAN7

A.Pengertian Baris Berbaris7

B.Maksud dan Tujuan Peraturan Baris Berbaris 7

C.   Aba-aba Dalam Peraturan Baris Berbaris 13

BAB III18

PENUTUP18

A.Kesimpulan18

B.Saran18

.DAFTAR PUSTAKA20
BAB I

PENDAHULUAN

A、Latar Belakang

Baris-berbaris pertama kali dikenal pada jaman kekaisaran romawi pada saat kaisarnya Julius
Caesar,dengan maksud agar pasukan yang berada dibawah kekuasaannya mempunyai rasa tanggung
jawab, displin yang tinggii dengan melihat hasil akhir yaitu : kerapihan, kekompakan, ketertiban, serta
kesiapan. Pada zaman kaisar Julio caesar sangat terkenal.

Baris berbaris adalah suatu wujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam
tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu. Dalam peraturan
baris berbaris ada istilah aba-aba. Aba-aba adalah suatu perintah yang di berikan oleh seorang
komandan kepada pasukannya, untuk dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut.

Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris
menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara
tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata
cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI.
Untuk anak sekolah dasar ada gerakan dasar PBB meliputi : Sikap sempurna atau siap, hadap serong
kanan/kiri, hadap kanan/kiri, balik kanan, lencang kanan/kiri, lencang depan, jalan di tempat, hormat,
berhitung, dan istirahat di tempat. PBB digunakan Tujuan dari PBB yaitu untuk menumbuhkan sikap
jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian dapat
mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan menanamkan rasa tanggung jawab.

B、Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan baris berbaris?

2. Apa maksud dan tujuan dari PBB?

3. Gerakan apa saja yang ada dalam pbb?

C、Tujuan

Makalah ini dibuat untuk memberikan informasi kepada pembaca.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Baris Berbaris

Baris berbaris adalah suatu wujud latuhan fisik, yang diperlukan guna mmenanamkan kebiasaan dalam
tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu. Sikap lahir yang
diperoleh adalah ketegaran, keseragaman, ketangkasan, kesigapan, kelincahan, keindahan, kerapihan,
ketanggapan, ketertiban, kewajaran tenaga, kekhidmatan, kesopanan, kekompakan, dan ketelitian Sikap
batin yang diperoleh adalah : ketenangan, keberanian, ketaatan, kekuatan, keikhlasan, kesadaran,
konsentrasi, kesetiakawanan, dan berani berkorban.

B. Maksud dan Tujuan Peraturan Baris Berbaris

Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :

· Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak dan kewajiban

· Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan

Tujuan dari PBB adalah :


1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin, sehingga
dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan individu
dan secara tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.
2. mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3. rasa senasib dan sepenanggungan serta ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan
tugas.
4. mengutamakan kepentingan tugas diatas individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan
menyisihkan pilihan hati sendiri.
5. keberanian untuk bertindak yang mengandung risiko terhadap dirinya tetapi menguntungkan tugas
atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan yang akan dapat merugikan kesatuan.

C. Aba-aba Dalam Peraturan Baris Berbaris

Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk
dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut. Ada tiga macam aba-aba yaitu :

1. Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud dari pada aba-aba
peringatan/pelaksanaan. Contoh:
a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat – GERAK
b) Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK
2. Aba-aba peperingkat
Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-
ragu. Contoh:
a) Lencang kanan – GERAK (bukan lancang kanan)
b) Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
3. Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba
pelaksanan yang dipakai ialah:
a. GERAK
Gerak adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan
gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain. Contoh:
- jalan ditempat - GERAK
- siap - GERAK
- hadap kanan - GERAK
- lencang kanan - GERAK

b. JALAN
Jalan adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan ttempat Contoh:
- haluan kanan/kiri - JALAN
- dua langkah ke depan - JALAN
- satu langkah ke belakang - JALAN
D. Dua Gerakan pada PBB

PPB terdiri dari 2 gerakan yaitu Gerak ditempat dan Gerak berjalan. Untuk lebih lanjut mari kita lihat 2
gerakan tersebut.

1. Gerakan ditempat

Gerakan ditempat diperluykan untuk mempersiapkan atau merapikan barisan dalam menghadapi
upacara-upacara dalam pelaksanaan apel kerja, apel belajar atau persiapan pelaporan belajar dikelas.
Gerakan ditempat yang umum dilakukan meliputi :

a. Sikap Sempurna

Aba –aba : ” Siap – GERAK ”


Pelaksanaan :
1) Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o
2) Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
3) Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak di naikan.
4) Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak
terpaksa, rapat di paha.
5) Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
6) Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan, bernafas wajar.

b. Hormat

Aba –aba : ” Hormat – GERAK ”


Pelaksanaan :
1) pandangan lurus ke depan
2) dada di busungkan
3) tangan kanan memebentuk sudut 90 derajat dan di tekuk 45 derajat jari jari merapat dan di
taruh di pelipis mata kanan jari jari menghadap ke saku
4) tumit merapat
5) Dan ujung kaki di buka sudut 45 derajat

c. Lencang Kanan / Kiri

Hanya dalam bentuk bersaf.


Aba-aba : ” Lencang kana / kiri – GERAK ”
Pelaksanaan :
1) Mengangkat tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri
2) Menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.
3) Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.
4) Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan / kiri-
nya.
5) Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.
d. Setengah lencang kanan/kiri

Aba-aba: Setengah lengan lencang kanan = GERAK


Pelaksanaan:
Seperti lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku
menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelah kanan/kirinya, pergelangan tangan lurus, ibu
jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lainnya di sebelah depan. Pada
aba-aba Tegak = GERAK semua serentak menurunkan lengan memalingkan muka kembali ke
depan dan berdiri dalam sikap sempurna

e. Lencang Depan

Hanya dalam bentuk banjar.


Aba-aba : ” Lencang Depan - GERAK ”
Pelaksanaan :
1) Penjuru tetap sikap sempurna.
2) Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke depan.
3) Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas,
mengambil jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal.
4) Pada aba-aba ”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke sikap
sempurna.

f. Berhitung

Aba-aba : ”Hitung - MULAI ”


Pelaksanaan :
1) Jika bersaf,penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.
2) Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil
memalingkan muka ke depan.
3) Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
4) Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang.
5) Penyebutan nomor di ucapkan penuh.
6) Perubahan Arah

g. Hadap Kanan/ Kiri

Aba-aba : Hadap kanan / kiri - GERAK


Pelaksanaan :
1) Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada di ujung
kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
2) Tumit kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90o.
3) Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna.

h. Hadap Serong Kanan/ Kiri


Aba-aba : ” Hadap serong kanan / kiri - GERAK ”.
Pelaksanaan :
1) Kaki kanan / kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri.
2) Berputar arah 45o ke kanan / kiri.
3) Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.

i. Balik Kanan

Aba-aba: Balik kanan = GERAK


Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan
kaki kanan. Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar kek kanan 180°. Kaki kiri dirapatkan
pada kaki kanan.

j. Istrirahat ditempat

Aba-aba : ” Istirahat Ditempat – GERAK ”


Pelaksanaan :
1) Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ).
2) Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas
telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan kiri memegang
pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengangan di
lemaskan.

2. Gerakan berjalan

Gerak berjalan diperlukan pada saat menggerakkan, memindahkan, atau menggeser barisan dari suatu
tempat ke tempat yang lain. Gerakan-gerakan berjalan sangat diperlukan demi kekompakan, ketertiban,
keseragaman dalam rangka memupuk rasa kebersamaan. Gerakan berjalan yang umum dilakukan
meliputi :

a. Maju Jalan

Dari sikap sempurna. Aba-aba : Maju – JALAN

Pelaksanaannya:

1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata
sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah
langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
2) Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90°, lengan kiri 30°
ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan
45°, dan ke belakang 30°.
3) Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.
4) Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri
5) Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku.

b. Bubar Jalan

Aba-aba: Bubar = JALAN

Pelaksanaan:

Aba-aba tiap pasukan menyampaikan penghormatan kepada komandan, sesudah dibalas


kembali dalam sikap sempurna kemudian melakukan balik kanan dan setelah menghitung dua hitungan
dalam hati, melaksanakan gerakan seperti langkah pertama dalam gerakan maju jalan, selanjutnya
bubar menuju tempat masing-masing.

c. Jalan ditempat

Aba-aba: Jalan ditempat - GERAK

Pelaksaannya:

Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat, paha rata-rata,
ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa, badan tegak, pandangan
mata tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan (tidak melenggang)

d. Dari jalan ke tempat berhenti.

Aba-aba : Henti – GERAK

Pelaksanaannya:

Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke dua kaki
kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna.

e. Hadap Kanan Maju Jalan

f. Hadap Kiri Maju Jalan

g. Belok Kanan

h. Belok Kiri

E. Cara memberi aba-aba

Pada dasarnya PBB merupakan cara untuk melatih barisan/kelompok agar terbentuk
kekompakan dan kerjasama yang harmonis. Akan terlihat jelas dan terasa tidak kompak apabila ada
salah satu orang dalam barisan/kelompok yang menyimpang dari aba-aba yang diberikan. Akibatnya
akan jelasa memporakporandakan barisan itu. Maka dari itu diharusakan bagi setiap anggota barisan
untuk memusatkan perhatian kepada aba-aba yang diberikan dan dapat dilaksanakan serempak
sehingga tercipta kebersamaan.
1. Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap
pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
2. Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada
tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
3. Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari,
aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu
berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
4. Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah
untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
5. Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
6. Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
7. Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
8. Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar
kecilnya pasukan.
9. Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam
tata cara hidup Angkatan Bersenjata/masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya suatu
perwatakan tertentu.

Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin
untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut. Ada tiga macam aba-
aba yaitu : Aba-aba petunjuk, aba-aba peringatan, aba-aba pelaksanaan. PPB terdiri dari 2
gerakan yaitu Gerak ditempat dan Gerak berjalan.

B. Saran

Pada dasarnya PBB merupakan cara untuk melatih barisan/kelompok agar terbentuk
kekompakan dan kerjasama yang harmonis. Akan terlihat jelas dan terasa tidak kompak apabila
ada salah satu orang dalam barisan/kelompok yang menyimpang dari aba-aba yang diberikan.
Akibatnya akan jelasa memporakporandakan barisan itu. Maka dari itu diharusakan bagi setiap
anggota barisan untuk memusatkan perhatian kepada aba-aba yang diberikan dan dapat
dilaksanakan serempak sehingga tercipta kebersamaan.
DAFTAR PUSTAKA

Kosasih, Engkos. 1981. Olah Raga dan Kesehatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Slamet SR.1987. Pendidikan Jasmani. 144 hlm.Tiga Serangkai

Anda mungkin juga menyukai