Keilmuan dan pelatihan dalam PASKIBRA yang dapat menjadi media bagi angg
otanya untuk membentuk nilai-nilai penting dalam diri. Di dalamnya terdapat nilai
seperti kedisiplinan, cinta tanah air, patriotisme, dan lain-lain. Dalam PASKIBR
A ilmu kedisiplinan merupakan cikal bakal dari terbentuknya karakter anggotanya,
sehingga untuk mempertahankan persepsi tersebut, semua anggota yang terlibat
dalam PASKIBRA harus mendukung dan mempertahankan eksistensi kedisiplina
n tersebut terlebih dalam melatih anggotanya.
Dalam pelatihan PASKIBRA terdapat pelatih sebagai pendidik dalam Pendidikan
karakter dipandang sebagai figur sentral yang mampu memberikan tekanan,taulad
an, dan dorongan dalam menciptakan dan mempertahankan kedisiplinan. Dalam P
ASKIBRA tidak hanya mengajarkan ilmu kedisiplinan melainkan juga mengajark
an peraturan baris berbaris (PBB), manajemen waktu yang baik, dan belajar bekerj
asama dengan tim.
· Teknik dalam melatih PASKIBRA
Adapun Teknik yang dilakukan dalam pelatihan anggota PASKIBRA adalah Tekn
ik ceramah, diskusi, dan praktik lapangan. yang dimaksud metode ceramah cara m
enyampaikan sebuah materi pelajaran dengan cara peraturan lisan kepada anggota.
Adapun menurut M.Basyiruddin Usman yang dimaksud dengan metode ceramah
adalah teknik penyampaian pesan pengajaran yang sudah lazim disampaikan oleh
para pendidik dalam kegiatan pendidikan. Ceramah diartikan sebagai suatu cara p
enyampaian bahan secara lisan oleh pendidik bilamana diperlukan. Pengertian sen
ada juga diberikan oleh Mahfud Shalahuddin, bahwa metode ceramah adalah suat
u cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan oleh pendidik di depan kelas atau
kelompok. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan
yang dimaksud dengan metode ceramah adalah cara belajar mengajar yang menek
ankan pada pemberitahuan satu arah dari pengajar kepada pelajar.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa yang dim
aksud dengan metode diskusi adalah cara belajar atau mengajar yang melakukan t
ukar pikiran antara murid dengan pendidik, murid dengan murid sebagai peserta d
iskusi. Namun tidak semua kegiatan bertukar pikiran dapat dikatakan berdiskusi.
Menurut Maidar G.Arsjad dan Mukti U.S. diskusi pada dasarnya adalah suatu ben
tuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil atau besar, d
engan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan dan keputusan ber
sama mengenai suatu masalah. Sedangkan menurut Zuhairini, yang dimaksud den
gan metode diskusi adalah suatu suatu metode di dalam mempelajari bahan atau m
enyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga berakibat menimbu
lkan pengertian serta perubahan tingkah laku murid. Metode praktek lapangan, me
nitikberatkan pada kegiatan untuk melakukan pengamatan.
a. SEJARAH
Berbaris pertama kali dikenal pada zaman Kekaisaran Romawi pada saat Kaisa
rnya Julius Caesar, dengan maksud agar pasukan yang berada dibawah kekuasa
annya mempunyai rasa tanggung jawab, disiplin yang tinggi dengan melihat ha
sil lahir, yaitu Kerapihan, kekompakan, Ketertiban dan Kesigapan. Pasukan Jul
ius Caesar sangatlah terkenal pada jamannya.
b. PENGERTIAN
Baris berbaris, suatu kegiatan yang telah lama dikenal dan menjadi bagian pent
ing dari budaya dan tradisi di berbagai negara di seluruh dunia. Terlepas dari tu
juan dan konteksnya, baris berbaris adalah suatu bentuk seni gerak yang memb
utuhkan kedisiplinan, kerjasama, dan kesatuan dalam setiap langkahnya. kita a
kan menjelajahi keindahan dan manfaat dari baris berbaris sebagai sarana untu
k menghidupkan semangat kebersamaan dan disiplin.
Baris berbaris dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari mi
liter, sekolah, organisasi, hingga acara-acara perayaan. Keindahan baris berbari
s terletak pada harmoni gerakan para pesertanya yang terkoordinasi dengan bai
k. Setiap langkah, tiap sikap tubuh, dan setiap irama mengikuti aturan dan pola
yang telah ditentukan. Ketika semua orang bergerak seiring dalam satu irama, t
imbul rasa kebersamaan yang kuat dan energi yang positif. Selain itu baris berb
aris adalah suatu wujud latihan fisik guna menanamkan disiplin, patriotisme, ta
nggung jawab serta membentuk sikap lahir dan batin yang diarahkan pada terbe
ntuknya suatu perwatakan tertentu.
c. MAKSUD DARI PBB ADA 2 YAITU:
1. Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membed
akan hak dan kewajiban
2. Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semang
at kebersamaan
d. TUJUAN DARI PBB ADALAH:
Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin s
ehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas d
iatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tan
ggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang di
perlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan
adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat dipe
rlukan dalam menjalankan tugas. Disiplin adalah mengutamakan kepentingan t
ugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain daripada keikhlasa
n, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.
a. ABA-ABA PETUNJUK
Aba-aba petunjuk dipergunakan jika perlu, untuk menegaskan maksud
daripada aba-aba peringatan/pelaksana.
Contoh :
b. ABA-ABA PERINGATAN
Inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ra
gu.
Aba – aba peringatan yang digunakan adalah :
1. Lencang kanan
2. Berdiri siap
3. Istirahat ditempat
c. ABA-ABA PELAKSANAAN
Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba – aba petunjuk/peri
ngatan dengan serentak atau berturut – turut.
Aba – aba pelaksanaan yang digunakan adalah :
1. Siap Gerak
2. Maju Jalan
3. Mulai
a. Sikap Sempurna
b. Istirahat
Catatan :
e. Lencang Depan
f. Berhitung
g. Perubahan Arah
3. Balik kanan
1. Buka barisan
a. Aba –aba : ” Buka Barisan - JALAN ”
b. Pelaksanaan :
i. Bubar
j. Berhimpun
k. Berkumpul
1. Berkumpul bersaf
2. Berkumpul Berbanjar
L. Meninggalkan Barisan
1. Bila pelatih memberikan perintah kepada anggota dalam barisan