Melodi Kebaikan
Melodi Kebaikan
Ada seorang anak bernama Rajib, dia merupakan murid kelas 6 SD yang sangat pintar dan baik hati.
Di sekolah sangat banyak teman yang menyukainya karena sikapnya tersebut.
Tidak jarang, semua ingin berteman dengan Rajib. Ada lagi seorang anak bernama Ridho, ia
berbanding terbalik dengan Rajib. Ia pintar namun sangat sombong. Temannya hanya dua yaitu
Soleha dan zahwa.
Suatu hari, Bapa Guru mengumumkan bahwa akan ada perlombaan membaca pidato dua minggu
lagi. Pa Naufal selaku wali kelas 6 membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin
ikut seleksi.
Rajib dan Ridho jelas ikut berpartisipasi. Setiap hari mereka selalu latihan membaca pidato agar lolos
seleksi. Sampai hari penyeleksian tiba, keduanya memberikan tampilan yang memukau lalu
dinyatakan lolos.
Saat hari perlombaan tiba, Ridho terus saja membanggakan dirinya, menyatakan bahwa pasti ia akan
juara. Sebab sebelumnya dia juga pernah menjadi juara waktu kelas 5 SD di lomba pidato.
Berbeda dengan Rajib, ia tidak henti-hentinya berdoa dan berlatih, mencoba menghafal kembali teks
pidato. Ridho pun dipanggil lebih dulu, sang juara kelas 5 SD kini mendadak lupa teks pidato yang
sudah dihafalnya.
Setelah itu, Rajib maju dan memberikan penampilan yang sangat bagus. Semua juri kagum termasuk
Pa Naufal yang saat itu datang untuk menemani mereka lomba.
Pengumuman pun tiba, Rajib keluar menjadi juara 1 sedangkan Ridho harus menahan air matanya
karena dia tidak menang sama sekali.
Judul: Melodi Kebaikan
Karakter:
Rajib
Ridho
Firza,Billy,Satrio (Siswa-siswa)
Adegan 1: Di Kelas
Ridho: (sombong) Aku pasti akan menang lagi. Sudah juara kelas 5, ini hanya formalitas.
Pa Naufal: Selamat kepada yang lolos, Rajib dan Ridho, semoga kalian berdua bisa tampil dengan
baik.
Soleha: (berbisik pada Zahwa) Ridho selalu juara, mungkin kali ini juga.
Siswa-siswa(Firza,Billy,dan Satrio): (berbisik-bisik) Wah kenapa tuh, gimana ini juara tahun lalu
Rajib: (tenang dan percaya diri) Terima kasih atas kesempatan ini. Pendidikan adalah kunci
kesuksesan.
Rajib: (tersenyum, meletakkan tangan ke bahu Ridho) Tidak apa-apa, kita bisa belajar dari setiap
pengalaman.
Pesan Drama:
Drama ini mengajarkan bahwa kesombongan tidak selalu membawa kemenangan. Gema
menunjukkan bahwa kerendahan hati dan doa dapat membawa keberhasilan. Sikap baik Gema juga
membuka kesempatan untuk Nurul belajar tentang nilai-nilai sejati dalam persahabatan.