Anda di halaman 1dari 4

Koloni Musisi – Music for Public Health, Enviromental and Social Development

PROPOSAL
Gemercik (Gerakan Masyarakat Cinta Lingkungan)

LATAR BELAKANG
Kondisi lingkungan hidup di Bandung masih berada di bawah rata-rata Standar Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup nasional yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). Saat ini nilai
indeks lingkungan hidup kota Bandung hanya mencapai 49,59 dimana masyarakat kota Bandung
dihadapkan dengan berbagai masalah lingkungan seperti masalah air, sampah, dan udara yang
menyebabkan masyarakat menjadi tidak atau kurang peduli terhadap masalah lingkungan.

Puluhan mata air di Kota Bandung pun dalam kondisi kritis. Penyebab utamanya, lingkungan rusak dan alih
fungsi lahan dari hutan menjadi permukiman serta areal bisnis. Saat ini, Data 2020 dari Dinas Pekerjaan
Umum (DPU) Kota Bandung mengatakan bahwa mata Dari sekitar 160 mata air yang terdata, hanya sekitar
67 yang masih memiliki air, mengindikasikan kondisinya kritis. Entah apakah diubah alih fungsi lahan atau
di atasnya lahannya kritis karena pohonnya banyak ditebang. Keberadaan seke bisa menjadi indikator
kerusakan lingkunganHingga 2020, Pemerintah Kota Bandung masih terus berupaya melakukan normalisasi
mata air. Terakhir, penataan Seke Genjer di Jalan Farmakologi, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cibeunying
Kaler. Seke Genjer ini menjadi mata air ketiga yang dioptimalkan penataannya.

Dalam Hasil Survey Bandung Bergerak.Id tentang 15 Permasalahan di Kota Bandung Berdasarkan Bobot
Poin Survei 2019, persoalan sampah dikota bandung berada diperingkat kedua. Hal ini terlihat dari data
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Jawa Barat, menyebut hanya bisa mengangkut 900-
1.000 ton sampah sehingga ada sekitar 300 ton yang tidak terangkut setiap hari karena permasalahan
pengangkutan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sarimukti. Ini membuktikan persoalan sampah dihulu
terutama di ranah rumah tangga belum terlaksana kesadaran dalam memilah, memilih dan mendaur
Kembali sampah rumah tangganya. Bahkan DLH Kota Bandung mengatakan bahwa Kota Bandung
menghasilkan hingga 1.200 ton sampah.

Salah satu penyebab hal diatas adalah kurangnya pendidikan tentang lingkungan hidup. Faktor
ketidaktahuan terhadap lingkungan disini sama dengan ketidaksadaran. Apabila seseorang memiliki
ketidaktahuan kepada lingkungan, hal ini menyebabkan ketidaksadaran akan lingkungan. Dengan kata
lain ketidaktahuan terhadap lingkungan hidup termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kesadaran
akan lingkungan. Ketidaktahuan mengenai lingkungan hidup menyebabkan manusia akan berlaku masa
bodoh pada kerusakan yang terjadi. Meski demikian, kita masih memiliki harapan terhadap generasi
muda dan siswa sekolah untuk perbaikan ke depan. Pembiasaan atas kepedulian lingkungan pada generasi
muda dapat dimulai dengan informasi yang mereka tangkap tentang lingkungan, sekolah tempat mereka
belajar serta lingkungan tempat tinggal. Menurut Soerjani, dkk (2006), sekolah merupakan salah satu
lingkungan yang terbukti sangat berperan dalam pembentukan kepribadian.

Kami dari Cicadas Idea Factory (CIF) bersama Ganjar Noor (musisi Bandung dan aktivis lingkungan)
berperan aktif melakukan kampanye dan membangun public awerness melalui musik dan lagu serta
dialog interaktif dengan generasi muda. Ditahun 2024, kami akan melaksanakan program kegiatan
bernama Gemercik (Gerakan Masyarakat Cinta Lingkungan) yaitu program kampanye dan
penyuluhan lingkungan kepada komunitas muda melalui lagu dan dialog interaktif dalam isu sampah,
ketersediaan air dan perubahan iklim.

Program ini berlandaskan dan sejalan dengan tujuan dan target Program Sekolah Adiwiyata, diharapkan
mampu membentuk karakter peduli lingkungan. Dengan adanya karakter peduli lingkungan diharapkan
Koloni Musisi – Music for Public Health, Enviromental and Social Development

siswa dapat menjaga dan mencegah kerusakan lingkungan serta memperbaiki kerusakan alam yang telah
terjadi, menjalani pembiasaan kepedulian terhadap lingkungan, bertanggung jawab terhadap lingkungan
maka karakter cinta lingkungan akan tertanam pada dirinya. Karakter peduli lingkungan sebagai tindakan
atau perilaku individu dalam mencegah kerusakan lingkungan dan berupaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang telah sadar akan permasalahan lingkungan di sekitar kita. Membangun kesadaran
masyarakat dengan cara melestarikan lingkungan dan tidak mengeksploitasinya secara berlebihan.

TUJUAN KEGIATAN
Membangun kesadaran terhadap lingkungan hidup bagi remaja kelompok muda di kota Bandung.

GOALS :
1. Penyebaran Informasi yang lengkap kepada kelompok sebaya muda usia 15 – 20 tahun di Kota
Bandung tentang lingkungan hidup.
2. Adanya kelompok sebaya muda yang peduli terhadap persoalan lingkungan hidupnya.
3. Adanya jejaring Komunitas Muda pecinta Musik untuk lingkungan hidup.

SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan ini adalah remaja dan kelompok muda di Kota Bandung, Elemen Masyarakat
pendidikan dan Stakeholder di kota Bandung.

BENTUK KEGIATAN
Roadshow Musik Bersama Ganjar Noor berupa Mini Workshop dan Konser Musik Bersama talent
komunitas Music Factory serta kominutas music di sekolah sekolah.

SUMBER DANA
Bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung dan Donatur/ sponsorship yang bersifat tidak
mengikat.
Kampanye dan Penyuluhan Lingkungan Hidup Bagi Remaja dan Kelompok Muda
Gerakan Masyarakat Cinta Lingkungan
No Uraian Unit QTY Harga Jumlah
1 Perlengkapan -
sewa Soundsystem 1 paket 1 kali 2.000.000 2.000.000
Cetak media KIE 1 set 1 kali 3.500.000 3.500.000
Spanduk/ Banner 1 buah 1 kali 200.000 200.000
Merchandise/ kaos 1 paket 1 kali 3.500.000 3.500.000
Dokumentasi Editing 1 paket 1 kali 2.500.000 2.500.000
Makan Minum 7 orang 1 kali 47.500 332.500
ATK dan Pelaporan 1
2 Honorarium
Narasumber 2 orang 2 jam 1.400.000 5.600.000
Honor Panitia 5 orang 1 HOK 1.000.000 5.000.000
ATK dan Pelaporan 1 paket 1 kali 250.000 250.000
SUB TOTAL 22.882.500
TOTAL 34 TITIK KEGIATAN 778.005.000

Anda mungkin juga menyukai