A. Pendahuluan
Pendekatan MTBS di Indonesia pada awalnya di manfaatkan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar untuk mengantisipasi
penyakit-penyakit yang sering menyebabkan kematian pada bayi dan balita di Indonesia.
Upaya MTBS meliputi upaya preventif (pencegahan penyakit), perbaikan gizi, upaya
promotif (berupa konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap penyakit-penyakit
dan masalah yang sering terjadi pada balita.
B. Latar Belakang
Strategi MTBS mulai diperkenalkan di Indonesia oleh WHO pada tahun 1996. Pada
tahun 1997 Depkes RI bekerja sama dengan WHO dan ikatan dokter anak Indonesia
(IDAI) melakukan adaptasi modul MTBS WHO. Sejak itu penerapan MTBS di
Indonesia berkembang secara bertahap dan up-date modul MTBS dilakukan secara
berkala sesuai perkembangan program kesehatan di Depkes dan ilmu kesehatan anak
melalui IDAI.
Menurut data hasil suvei yang dilakukan sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2007,
penyakit/masalah kesehatan yang banyak menyerang bayi dan anak balita masih berkisar
pada penyakit/masalah gangguan perinatal, penyakit-penyakit infeksi dan masalah
kekurangan gizi.
Penyebab kematian neonatal menurut riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2007
adalah gangguan / kelaianan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%), sepsis (12,0),
hipotermi (6,3%), kelaianan perdarahan dan kuning (5,6%), postmatur (2,9%),
malformasi kongenitus (1,4%). Penyebab kematian pada bayi dan balita menurut
riskesdas 2007, ada dua penyebab kematian tersering pada kelompok anak balita yaitu
diare dan pneumonia.
Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat, Puskesmas dituntut bisa
memberikan pelayanan sebaik-baiknya sebagai fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
dengan visi puskesmas yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Citeureup yang
Mandiri untuk Hidup Sehat”. Salah satu untuk mencapai hidup sehat bayi dan balita yang
sakit dilakukan pendekatan MTBS.
C. Tujuan
Tujuan Umum:
Menurunkan secara bermakna angka kesakitan dan kematian terkait penyakit yang
tersering terjadi pada balita.
Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak balita di unit rawat jalan kesehatan
dasar seperti puskesmas, pustu, polindes, poskesdes.
2. Memudahkan petugas dalam mengklasifikasikan gejala penyakit berdasarkan hasil
anamnesa dan pemeriksaan
G. Sasaran
Adalah anak umur 0-5 tahun dan di bagi menjadi 2 kelompok sasaran yaitu kelompok
usia 1 hari sampai 2 bulan dan kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun (Depkes RI, 2008).
2. Pemeriksaa X X X X X X X X X X X X
n pasien
3. Klasifikasi X X X X X X X X X X X X
4. Menentukan X X X X X X X X X X X X
tindakan
dan terapi
5. Penyuluhan X X X X X X X X X X X X
dan
pendidikan
kesehatan
6. Pencatatan X X X X X X X X X X X X
&
Pelaporan
I. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan MTBS dilakukan setiap bulan
J. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan MTBS dilakukan setiap hari, pelaporan dan evaluasi kegiatan dilakukan satu
bulan sekali dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Citeureup Pelaksana
UPT PUSKESMAS
CITEUREUP DitetapkanOlehKepala UPT
Jl. ALTERNATIF PuskesmasCiteureup
PUSPANEGARA NO 8
Kel. PUSPANEGARA
CiTEUREUP-BOGOR
Telp. 021 8758850
dr. NINING SUNENGSIH
Email NIP. 197809102008012009
uptpuskesmasciteureup@yaho
o.co.id
Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi
1. Pengertian atau terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan focus kepada kesehatan anak usia
balita secara menyeluruh.
Tujuan Umum:
Menurunkan secara bermakna angka kesakitan dan kematian terkait
penyakit yang tersering terjadi pada balita.
Tujuan Khusus:
2. Tujuan
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak balita di unit rawat
jalan kesehatan dasar seperti puskesmas, pustu, polindes, poskesdes.
2.Memudahkan petugas dalam mengklasifikasi gejala penyakit berdasarkan
hasil anamnesa dan pemeriksaan.
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No…/SK/PKM-Ctrp/7/2015
3. Kebijakan Tentang jenis-jenis Pelayanan yang ada di Puskesmas
Pasien datang
Pendaftaran
Obat
Pulang