PEDOMAN
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Katelan Perenca Pembina Kegiatan Kegiatan
an Supervisi Monitoring
2 Dukuh nan
Program jejaring dan
3 Sigit Puskesm dilakukan Evaluasi
as terkait dalam 1 serta
4 Jekawal kegiatan tahun Pembinaan
5 Ngrombo UKP dan sekali Program
atau kegiatan
6 Denayar UKM UKP dan
7 Galeh untuk di atau UKM
laksanak yang akan
an di di lakukan
Jejaring tahun
dan depan.
Jaringan
dilakukan
dalam 1
tahun
STANDAR FASILITAS
No PROGRAM KEGIATAN
1 KIA/KB
a. Ibu Pendataan ibu hamil
Kelas Bumil
Kunjungan Bumil Risti
Kunjungan nifas
b. Bayi Kunjungan neonatal
Imunisasi
DDTK
c. Anak DDTK
UKTK
d. KB Pencatatan Akseptor KB baru
Penyuluhan
Pelayanan KB
2 Promkes Penyuluhan
Pelatihan
Advokasi
Pendataan PHBS
Pemberdayaan masyarakat: Posyandu,
balita,Posyandu lansia,Posbindu
Upaya kesehatan institusi
Kinerja pelaksanaan Tim jaringan dan jejaring dimonitor dan dievaluasi dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan pelayanan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan pelayanan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya hasil jaringan dan jejaring di evaluasi setelah hasil Monev selesai dan
disampaikan di lokakarya mini.
5. Dilakukan koordinasi bidan setiap 6 bulan sekali.
BAB IX
PENUTUP
Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan pelanggan atau
pasien. Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan
kesehatan,maupun penyelenggara pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan
salah satu indiktor kualitas pelayanan. Dan banyaknya kunjungan pasien ke Puskesmas
tidak lepas dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan publik sangat
ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan. Namun ketenagaan pelayanan seringkali
menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran, mutu dan kualifikasi, sistem
pengembangan karir, dan kesejahteraan tenaga pelaksana pelayanan. Permasalahan
yang muncul menimbulkan persepsi rendahnya kualitas pelayanan, yang berawal dari
kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan pelaksanaan pelayanan yg
tidak bisa menyesuaikan. Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan
bermutu, managemen resiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam
pengelolaan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Pedoman jejaring
Puskesmas Bulukertoini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, upaya
pengembangan, dan peningkatan pelayanan serta mutu pelayanan di Puskesmas. Hal-hal
tesebut diatas semaksimal mungkin akan dilaksanakan yang pada akhirnya tujuan
kepuasan pelanggan akan tercapai.