Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


PUSKESMAS PANGKALAN KURAS II
Jl. LintasTimurDesaTerantangManukKec. PangkalanKurasKab. PelalawanKodePos : 28382
Email :pkmpangkalankuras2@yahoo.com, No. HP : 082390643546

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENDATAAN SASARAN AKSEPTOR KB AKTIF DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PANGKALAN KURAS II

A. PENDAHULUAN
Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh komponen yang
merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan, karena merekalah yang
paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya
masyarakat itu adalah Kader serta Tokoh masyarakat.
Bersama-sama dengan Bidan Desa, pendataan Akseptor KB Aktif dapat dilakukan.
Dengan mendata seluruh Akseptor KB Aktif yang ada di suatu komunitas tanpa
terlewatkan yang dilakukan oleh kader kemudian Petugas Puskesmas Dan bidan desa
memasukkan seluruh data Akseptor KB Aktif ke dalam kohort yang telah disediakan di
Puskesmas, sehingga data yang ada di desa pun dimiliki puskesmas.
Dengan Puskesmas juga memiliki data dasar, bidan desa dan Puskesmas dalam hal ini
bidan Puskesmas dan timnya dapat memonitor dan mengikuti setiap individu yang ada di
daerah tersebut. Dengan Puskesmas memiliki seluruh data Akseptor KB Aktif tanpa
melihat apakah Akseptor KB Aktif tersebut mempunyai faktor resiko atau tidak, sehingga
dapat menyelamatkan jiwa Akseptor KB Aktif.

B. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan msyarakat
yang setinggi tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berdasarkan pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan
manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain Akseptor KB Aktif .
Angka Kematian Ibu (AKI), merupakan beberaba indikator status kesehatan masyarakat.
Dewasa ini AKI di indonesia masih tinggi dibandingkan dengan Negara ASEAN
lainnya.
Dalam upaya penurunan angka kematian ibu di Indonesia, sistem pencatatan dan
pelaporan merupakan komponen yang sangat penting. selain sebagai alat untuk
memantau kesehatan ibu, untuk menilai sejauh mana keberhasilan program serta sebagai
bahan untuk membuat perencanaan di tahun 3 tahun berikutnya, dengan melaksanakan
berbagai program KB. Agar pelaksanaan program KB, aspek peningkatan mutu
pelayanan program KB tetap diharapkan menjadi kegiatan prioritas di tingkat kabupaten
atau kota.
Peningkatan mutu program KB Juga dinilai dari besarnya cakupan program di
masing-masing wilayah kerja. Untuk itu, besarnya cakupan pelayanan KB disuatu
wilayah kerja perlu dipantau secara terus menerus, agar diperoleh gambaran yang jelas
mengenai kelompok mana dalam wilayah kerja tersebut yang paling rentan. Selain itu
untuk membantu mengurangi angka kematian dan kesakitan ibu tersebut serta
meningkatkan mutu pelayanan program KB, bidan haruslah dapat membangun kemitraan
yang efektif melalui kerjasama lintas program lintas sektor dan mitra lainnya serta dapat
bekerjasama dengan masyarakat, masyarakat dapat dibina dalam proses tersebut.

C. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KB di wilayah kerja Puskesmas,melalui
pemantauan cakupan pelayanan KB di tiap desa secara terus menerus.
Tujuan Khusus
1. Memantau pelayanan KB secara indivudu melalui kohort
2. Memantau kemajuan pelayanan KB dan cakupan indikator K B secara teratur
(bulanan) dan terus menerus.
3. Menilai kesenjangan pelayanan KB terhadap standar pelayanan KB

D. RINCIAN KEGIATAN
Dalam memantau program kesehatan ibu, dewasa ini digunakan indikator cakupan.
Untuk itu sejak awal tahun 1990-an telah digunakan alat pantau berupa Pemantauan
Wilayah Setempat-Kesehatan Ibu. Dengan adanya PWS KB, data cakupan layanan
program kesehatan Ibu dapat diperoleh setiap tahunnya dari semua propinsi.
Walau demikian, disadari bahwa indikator cakupan tersebut belum cukup memberi
gambaran untuk menilai kemajuan menurunkan angka AKI. Mengingat bahwa mengukur
AKI, sebagai indikator dampak, secara berkala dalam waktu kurang dari 5-10 tahun tidak
realistis, maka pakar dunia menganjurkan pemakaian indicator outcome.
1. Langkah-langkah
Untuk memperoleh data perindividu pasien, dapat di lakukan dengan cara:
a. Anamnesa
b. Biodata
c. Riwayat menstruasi
d. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas
e. Biopsikososio spiritual
f. Pengetahuan klien
g. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital
h. Pemeriksaan khusus
 inspeksi
 Palpasi
i. Catatan terbaru dan sebelumnya
Dengan klien mengalami kompleksi yang perlu di konsultasikan kepada dokter,
dalam manajemen kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi.
E. PELAKSANA KEGIATAN
1. Tim pelaksana kegiatan
a. Dokter umum / P.J. Progam KB
b. Bidan koordinator
2. Peran pihak terkait
a. Lintas program
No Pihakterkait program Peran Keterangan
1. DokterUmum / PJ KoordinasiPelaksanaan
program KB

b. Lintas sektor
No Pihakterkaitli Peran Keterangan
ntas sector
1. Kader Kader kesehatan membantu dalam Pendukung
persiapan kegiatan pendataan sasaran KB kegiatan
F. SASARAN
Semua Akseptor KB Aktif di wilayah desa masing-masing yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Pangkalan Kuras II
G. JADWAL KEGIATAN
No Bulan Tempat kegiatan Sumber Sumber daya Rincian
kegiatan dana dana
1. Maret 10 desa yang ada di wilayah BOK 3 OT 3OT x 10
kerja Puskesmas Pangkalan x 75.000 =
Kuras II 2.250.000

H. OUTPUT
Dengan adanya kegiatan pendataan ini, maka diharapkan sasaran agar :
1. Semua Akseptor KB Aktif bisa terdata dengan tepat
2. Semua sasaran bisa terjangkau

I. EVALUASI
Setiap akhir bulan bidan desa menghitung Pelayanan yang diberikan Pada semua
Akseptor KB Aktif, Evaluasi dilakukan oleh Tim Audit Internal Puskesmas Pangkalan
Kuras II terhadap ketepatan pelaksanaan kegiatan apakah sesuai jadwal pada saat
persiapan dan pelaksanaan kegiatan.

J. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan
a. Pencatatan dilakukan untuk dibuatnya pelaporan
b. Laporan bulanan
c. Laporan tribulan
2. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
a. Evaluasi Internal
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan diselesaikan,
evaluasi yang dilakukan meliputi input, proses dan output kegiatan. Pencatatan
evaluasi dilakukan dibuku evaluasi program.

b. Evaluasi bulanan dan tribulan melalui audit internal yang dilakukan oleh tim audit
kepada coordinator program
3. Pelapor
a. Pelaporan dilakukan setiap bulan dan triwulan
b. Jumlah Akseptor KB Aktif yang di layani
4. RencanaTindakLanjut
RTL dilaksanakan setelah analisis pada pertemuan lokmin bulanan dan pertemuan
lintas sector.

Anda mungkin juga menyukai