Laporan Akhir Asistensi Mengajar - Gracia Kinathana BR Sembiring
Laporan Akhir Asistensi Mengajar - Gracia Kinathana BR Sembiring
Disusun Oleh:
GRACIA KINATHANA BR SEMBIRING
NPM : 2105030375
Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Sekolah Dekan FKIP Universitas Quality
Sebelum penugasan kami dan tim mengikuti pembekalan yang diberikan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayan. Sekolah yang menjadi sasaran penugasan Program Asistensi
Mengajar kali ini yaitu di SD NEGERI BERTINGKAT BERASTAGI, Kecamatan Berastagi,
Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Setelah masa pembekalan kami dan tim melakukan
observasi atau survei bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Kondisi siswa di sekolah penempatan sudah cukup baik, siswa yang ada di sekolah
penempatan ada 6 tingkatan dengan masing-masing kelas berjumlah kurang lebih 28 siswa.
Jika di total seluruh siswa dari kelas I sampai dengan kelas VI sebanyak 212 siswa, yang rata-
rata berasal dari desa atau daerah sekitar sekolah penempatan. Kondisi siswa di sekolah
penugasan mereka memiliki semngat belajar yang tinggi walaupun ada saatnya siswa juga tidak
bersemangat untuk belajar, sedangkan budaya yang masih ada di sekolah penempatan mereka
memiliki kebiasaan setelah pembelajaran selesai mereka akan meminta waktu istirahat yaitu
seperti makan jajan yang disediakan di kantin. Siswa di sekolah penempatan terbilang memiliki
sopan santun yang tinggi, terbukti jikalau mereka menemui guru atau mahasiswa asistensi
mengajar mereka selalu menjabat tangan kepada kita dan memberikan salam.
1) Kebersihan : Lingkungan dan kelas di SD Negeri Bertingkat Berastagi terlihat cukup bersih.
Sampah-sampah telah dibuang dengan baik pada tempatnya, meja-meja siswa setiap kelasnya
dalam kondisi rapi. Namun, siswa masih perlu meningkatkan kesadaran untuk menjaga
lingkungan sekolah.
2) Ruang kelas di sekolah SDN BERTINGKAT BERASTAGI terdiri atas 7 ruangan, yaitu
untuk kelas 1 terdiri atas 2 rombel kelas atau dibagi menjadi dua kelas yaitu : kelas 1A dan 1B,
dan kelas 2-6 terdapat masing-masing satu kelas.
3) Untuk fasilitas kelas sudah sangat memadai, diberikan alat kebersihan kepada setiap kelas
dan juga kursi dan meja yang baik, layak digunakan dan sangat memadai.
4) Setiap kelas 1-6 sudah mempunyai jadwal untuk piket di lingkungan sekolah maupun
di dalam kelas masing-masing.
Kondisi sekolah dari segi bangunan dan fasilitas sekolah, kondisi sekolah dari segi
bangunan sudah terbilang lengkap dilihat dari segi pemanfaatan yang dilakukan oleh warga
sekolah. Bangunan-bangunan tersebut yang ada di lingkungan sekolah sebagai berikut :
1. Kantor Guru.
2. 7 ruangan kelas.
3. Ruangan perputustakaan.
4. Gudang
5. Tersedia tempat sempah di setiap kelas dan dilingkungan sekolah.
6. Terdapat kantin untuk tempat jajan siswa
7. Kamar mandi yang terpisah antara kamar mandi siswa dan guru.
Dari beberapa fasilitas yang sudah disebutkan diatas tadi bahwasanya sekolah penempatan
yang kami tempati sudah terbilang cukup untuk bisa mendukung kegiatan belajar mengajar
antara guru dan siswa, dan untuk mahasiswa asistensi mengajar juga dengan mudah bisa
mendukung progam kerja yang akan dilaksanakan terutama untuk literasi dan numerasi siswa.
B. Perancangan Program
3. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Asistensi Mengajar adalah SD
NEGERI BERTINGKAT BERASTAGI
4. Progam Kerja
Rencana program yang kami susun setelah pelaksanaan observasi dengan terjun ke
sekolah langsung, sebelumnya observasi dilakukan ke kepala sekolah, guru-guru, siswa,
lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah. Sebelumnya juga kami diberikan
pembekalan terlebih dahulu oleh koordinator Asistensi Mengajar. Setelah Menyusun progam
kerja yang akan dilaksanakan, kami mendisukusikannya kepada Kepala Sekolah, Guru
Pamong, dan Para Guru di sekolah penempatan, Pada saat mendiskusikan progam kerja ini atau
yang bisa disebut dengan Forum Komunikasi dan Kordinasi Sekolah (FKKS) di tanggal 8
Agustus 2023.
Perencanaan Program
3. Pembiasaan Semua ● Siswa diberikan kuis sebelum Gracia Agustus 2023-November 2023
Numerasi Kelas waktu pulang Kinathana Br
● Menerapkan Konsep Sembiring
Matematika dalam Berbagai
Kegiatan
● Menggabungkan Kata dan
Angka dalam Percakapan
● Meningkatkan Kemampuan
Numerasi Melalui Permainan
4. Alamku Semua ● Belajar diluar kelas Gracia Fleksibel
Jiwaku Kelas Kinathana Br
Sembiring
Berikut Komunikasi dengan mitra yang terlibat dengan penugasaan asistensi mengajar :
Kami dan tim asistensi mengajar berkomunikasi dengan kepala sekolah terkait tujuan
adanya dari progam asistensi mengajar, kemudian kepala sekolah memberikan izin kepada
mahasiswa untuk membuat progam kerja yang tujuan utamanya juga untuk bisa meningkatkan
budaya literasi dan numerasi di sekolah, selain itu kami juga memberikan pemahaman terkait
adaptasi teknologi.
Kami berkordinasi dengan guru sekolah terkait pembiasaan literasi yang kita laksanakan di
pagi hari, dan kordinasi terkait asistensi mengajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan suatu kegiatan untuk membantu guru
dikelas dalam mendiagnosa hasil belajar setiap siswa dan siswi sehingga kedepannya guru
dapat merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kompetensi siswa dan siswi. Selama
masa penugasan asistensi mengajar di SD Negeri Bertingkat Berastagi, saya telah
melaksanakan AKM Kelas, yaitu Pretest dan Posttest AKM Kelas. Kegiatan ini dilakukan pada
siswa dan siswi di kelas 2, dengan jumlah siswa yang mengikuti tes sebanyak 7 orang.
Pretest AKM kelas yaitu kegiatan menguji tingkat pengetahuan literasi dan numerasi
terhadap siswa mengenai materi yang akan di sampaikan. Saya melakukan kegiatan pretest
AKM kelas pada hari Senin, 8 Agustus 2023. Hasil yang di dapat dari pelaksanaan pretest
literasi adalah terdapat 1 siswa mendapatkan skor 30, 1 orang siswa mendapatkan skor 40, 1
orang siswa mendapatkan skor 45, 3 orang siswa mendapatkan skor 50 dan 1 orang siswa
mendapatkan skor 70. Dalam pengukuran awal kemampuan literasi ini, dapat disimpulkan
bahwa 48% siswa kelas 2 masih kurang dalam kemampuan literasi yang berkaitan dengan
membaca dan memahami isi bacaan yang tersurat pada teks. Mereka memiliki kecenderungan
yang berbeda-beda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Terlihat dari tingkat kesukaran soal, 7 siswa tersebut mendapatkan poin 0 di nomor-nomor
soal yang berbeda-beda. Sedangkan hasil yang di dapat dari pelaksanaan Pretest AKM
numerasi adalah terdapat 1 siswa yang mendapatkan skor 5, 1 orang siswa mendapatkan skor
15, 1 orang siswa mendapatkan skor 20, 2 orang siswa mendapatkan skor 25, 1 orang siswa
mendaptakan skor 45 dan 1 orang siswa mendaptkan skor 50. Dalam pengukuran awal
kemampuan numerasi siswa ini, dapat disimpulkan bahwa 26% siswa kelas 2 masih kurang
dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hitung-hitungan. Dari hasil posttest yang
didapatkan siswa kurang memahami yang berkaitan dengan persamaan sederhana dengan tipe
soal pencocokan, terlihat pada jawaban yang diberikan siswa yang mendapatkan poin 0.
E. Implementasi Program
Dalam penugasan di SD Negeri Bertingkat Berastagi berikut beberapa program yang sudah
terlakasana, berikut uraian program yang di laksanakan di SD Negeri Bertingkat Berastagi :
- Pembiasaan Numerasi
Program kerja pembiasaan numerasi dilaksanakan untuk semua siswa dari kelas 1
hingga kelas 6 yang diterapkan pada saat pembelajaran. Pembelajaran numerasi dengan
pengajaran membaca, menulis dan berhitung. Soal numerasi bersusun dan pembiasaan kuis
numerasi sebelum pulang. Sehingga anak kelas bawah dapat mulai mengenal membaca,
menulis dan berhitung dan anak kelas atas dapat terbiasa sehingga mereka mudah mengingat
ketika dihadapkan dengan soal yang lebih sulit.
- Alamku Jiwaku
Program kerja alamku jiwaku merupakan inovasi pembelajaran yang dilaksanakan
diluar ruangan. Program ini mengajarkan siswa untuk lebih mengenal dan mencintai
lingkungan namun masih dalam konteks pembelajaran. Selain bertambahnya pengetahuan
siswa tentang lingkungan kreatifitas siswa pun juga diasah. Dengan kegiatan tersebut dapat
menjadi ajang refreshing bagi siswa dengan lingkungan belajar baru yang menyenangkan dan
nyaman.
- Les Tambahan
Program Kerja Les Tambahan merupakan kegiatan untuk siswa yang kurang
memahami membaca, menulis dan berhitung.
- Sabtu Berbahasa
Program Sabtu Bahasa merupakan salah satu program Penerapan penggunaan kosa kata
bahasa inggris, Bahasa karo, Bahasa batak toba, Bahasa nias dalam percakapan sederhana
(dikarekan disetiap kelas siswa memiliki berbagai suku yang berbeda) dan pembiasaan
menggunakan bahasa Indonesia yang baku secara baik dan benar.
Refleksi yang didapatkan dari asistensi mengajar selama penugasan di sekolah yaitu saya
dan teman tim kampus asistensi mengajar memiliki kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan mengajar serta keterampilan untuk mengelola kelas dan berinteraksi dengan
siswa-siswa di kelas, dan kesempatan untuk belajar bagaimana cara menghadapi sikap dan sifat
siswa yang berbeda-beda.
Pengalaman yang saya dapatkan ini dapat membantu kami dalam memperluas wawasan,
mengasah kemampuan publick speaking serta kemampuan mengajar saya dan memperkuat
sifat tanggung jawab kami dalam melaksanakan tugas. Dalam melaksanakan program asistensi
mengajar selain memiliki manfaat yang baik bagi masing-masing mahasiswa, ternyata juga
memiliki beberapa tantangan yang saya hadapi.
Hal-hal yang saya dapatkan ketika berada di sekolah penempatan, SD Negeri Bertingkat
Berastagi :
1. Sekolah menerima mahasiswa asistensi mengajar dengan baik.
2. Siswa antusias dengan beberapa program kerja mahasiswa asistensi mengajar.
3. Pihak sekolah mendukung dan berkontribusi dalam kegiatan yang dijalankan oleh
mahasiswa asistensi mengajar.
4. Pihak sekolah meminjami fasilitas yang dimiliki sekolah dalam kegiatan yang dilakukan
mahasiswa asistensi mengajar.
5. Menumbuhkan jiwa pendidik dalam diri mahasiswa asistensi mengajar.
6. Mahasiswa menjadi mengetahui kultur budaya dan juga bahasa di lingkungan sekitar
tempat penugasan.
7. Mahasiswa belajar untuk mengetahui karakter siswa dalam proses pembelajaran.
8. Mahasiswa menjadi mengetahui beberapa aspek masalah yang ada dalam dunia
pendidikan selama berada di tempat penugasan.
9. Menambah relasi karena bisa bertemu dengan bapak ibu guru di sekolah dan menjadi
partner asistensi mengajar.
10. Menambah kreativitas mahasiswa karena dituntut untuk bisa memahami siswa yang
memiliki karakter berbeda-beda dalam belajar.
G. Deskripsi Kegiatan Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan dalam
Penugasan Program Kampus Mengajar
Kegiatan Penugasan Asistensi Mengajar meliputi kegiatan awal penugasan, kegiatan saat
penugasaan, kegiatan pelaporan dan penilaian, dan kegiatan akhir penugasan.
Kegiatan saat penugasaan ini dilaksanakan setelah kegiatan di awal penugasan sudah
dilaksanakan. Adapun tahapanya sebagai berikut :
a) Melaksanakan progam kerja yang sudah di setujui para guru dan dpl pada saaat FKKS
dengan berkolaborasi bersama.
b) Melakukan Sharing Season bersama dpl.
c) Melakukan dokumentasi berupa foto saat pelaksanaan proker
Dalam rangkaian kegiatan saat penugasaan terdapat bahwasanya kegiatan pelaporan diri
dan penilaian yang dilakukan mahasiswa melalui Link Google Drive yang sudah disediakan
DPL.
a) Kegiatan pelaporan akhir ini dilakukan dengan cara melakukan atau membuat
acara perpisahan yang dilaksanakan bersama Kepala Sekolah, Guru Pamong, para
Guru-Guru kelas dan seluruh siswa.
b) Setelah itu DPL memberikan format Penilaian yang akan di isi oleh Guru Pamong
dan ditanda tangani dan di stempel oleh Kepala Sekolah, dan mahasiswa mengisi
Format Laporan Akhir Asistensi Mengajar.
1. Kesimpulan
Secara umum program Asistensi Mengajar bertujuan diantaranya menambah empati atau
kepekaan sosial terhadap permasalahan yang ada, mengasah keterampilan berpikir dan
bekerjasama, mengembangkan wawasan, karakter, dan soft skill, meningkatkan peran dan
kontribusi serta pengabdian mahasiswa civitas akademisi terhadap pendidikan nasional.
Berbagai permasalahan yang ada di sekolah tersebut dari segi aspek pembelajaran, adaptasi
teknologi dan administrasi.
Berdasarkan tujuan asistensi mengajar yang ada, saya sebagai mahasiswa asistensi
mengajar dapat membuktikan sendiri bahwa dari tujuan yang ada kami benar-benar
merasakannya. Jika dalam perkuliahan saya diajarkan berupa teori-teori dengan pembelajaran
praktik yang terbatas namun saat saya mengikuti asistensi mengajar saya benar-benar
diperlihatkan dalam melihat dunia luar atau kondisi lapangan yang ada program asistensi
mengajar ini dapat menjadikan kita berproses dan berkembang menjadi pendidik yang lebih
baik lagi dibanding sebelumnya.
2. Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis kepada program asistensi mengajar baik sekolah
penempatan maupun mahasiswa asistensi mengajar adalah sebagai berikut :
1. Sekolah penempatan
Sebaiknya sekolahan atau guru memperhatikan lebih dalam peserta didik yang belum bisa
membaca dan menghitung wali kelas sebaiknya memberikan jam tambahan khusus kepada
mereka untuk bisa melatih membaca dan menghitung, serta kembangkan adaptasi teknologi
dalam proses kegiatan belajar mengajar, dalam proses melakukan atau pengadaan adaptasi
teknologi dalam pembelajaran dapat membuat siswa semangat dalam belajar dan tidak bosan
dalam mengikuti pembelajaran.
2. Mahasiswa Asistensi Mengajar
Saran untuk mahasiswa sebaiknya mahasiswa lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam
menjalankan program asistensi mengajar, serta tingkatkan tanggung jawab diri sendiri maupun
tanggung jawab kepada apa yang telah diambil dan yang diamanahkan pada dirinya.
Lampiran
Gambar 2. Setiap hari selasa dan jumat siswa di SD Negeri Bertingkat Berastagi
melaksanakan senam pagi
Gambar 3. Setiap hari kamis siswa di SD Negeri Bertingkat Berastagi melaksanakan
Renungan/Ibadah Singkat.
Gambar 4. Mengajarkan kepada siswa kelas 1 dasar mengenal huruf dan penulisan huruf
dengan baik dan benar.
Gambar 4. Mengajarkan kepada siswa kelas 1 dasar mengenal angka dan penulisan angka
dengan baik dan benar.
Gambar 5. Mengajari siswa dengan metode papan kata, dimana saya menyebutkan satu kata
siswa kelas 1 yang mencari kata tersebut.
Gambar 6. Metode Diskusi Kelompok pada kelas tinggi, yaitu kelas 4.
Gambar 7. Membuat acara perpisahan mahasiswa asistensi mengajar dengan Kepala Sekolah,
Guru Pamong, dan Para Guru.
Gambar 8. Membuat acara perpisahan mahasiswa asistensi mengajar dengan siswa dan
memberi cendramata kepada siswa.
Gambar 9. Memberikan bingkisan cendramata kepada Kepala Sekolah dan Guru Pamong.
2. Dokumentasi kegiatan mahasiswa bersama DPL dan para pemangku
kepentingan terkait (kepala sekolah, guru/guru pamong)
Gambar penyerahan bingkisan cendramata dari pihak kampus kepada pihak sekolah