NIM : 2021080001
MatKul : Kewirausahaan
Pemasok cengkeh
Beberapa tahun setelah bekerja di pabrik kerupuk, Sudono Salim sudah mengenali potensi
bisnis dari wilayah yang ditinggalinya. Kudus sejak lama dikenal sebagai pusat pabrik rokok kretek
yang membutuhkan bahan baku tembakau dan cengkeh. Sudono Salim saat itu sukses menjadi suplier
cengkeh dengan menyelundupkan dari Sumatra, Sulawesi Utara, dan Maluku. Tak heran kalau hingga
saat ini Kudus menjadi kota yang mengandalkan rokok sebagai lini bisnis utamanya.
Selain cengkeh, Sudono Salim juga terjun ke dunia tekstil. Ia mengimpor tekstil murah dari
Shanghai.Bisnis Sudono Salim sempat terkendala saat Perang Dunia II dan penjajahan Jepang ke
Indonesia. Syukurnya setelah kemerdekaan Indonesia, Sudono kembali menemukan jati dirinya
sebagai pebisnis dengan menjadi pemasok logistik militer. Ia dikenalkan dengan Sulardi, perwira
militer logistik dan Sudwikatmono, seorang pengusaha.
Sulardi dan Sudwikatmono adalah sepupu Soeharto. Dari sana, Sudono Salim dikenalkan
dengan Soeharto. Saat itu, Soeharto masih menjadi letnan kolonel dan panglima Kodam Diponegoro,
Jawa Tengah. Sejak saat itu, Sudono Salim menjadi salah satu orang kepercayaan Soeharto. Termasuk
saat Presiden Soeharto mencanangkan program Rapelita untuk pembenahan sektor ekonomi. Sudono
langsung dipercaya oleh Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 35 ton.
Mendirikan CV dan PT
1. Mendirikan Bogasari
2. Membangun Indocement
3. Indomobil sukses internasional Tbk (IMAS)
4. PT Indomobil multi Jasa Tbk (IMJS)
5. Membeli Bank Sentral Asia (BCA)
6. Pemilik Indosiar
Pendirian Salim Group
Pada 1972, Sudono Salim mendirikan Salim Group yang menjadi induk bagi perusahaan-
perusahaan yang dimilikinya. Saat itu, beberapa perusahaan di bawah Salim Group di antaranya:
Indofood
Bogasari
BCA
Indomaret
Indocement
Indomobil
Hak waralaba KFC Indonesia
Salim Group bisa dibilang hampir menjajal semua sektor bisnis. Tidak heran kalau Sudono
Salim pernah menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia dan Asia. Bahkan, Sudono Salim pernah
masuk daftar 100 orang terkaya di dunia.
Strategi Karir
1. Merintis karir dengan bekerja ke perushaan yang membutuhkan skill dan keahlian saya. Tidak
harus Perusahaan yg bagus dan besar tetapi Perusahaan yang bisa membuat diri saya
berkembang dari segi keahlian dan pengalaman.
2. Setelah maksimal 4 tahun bekerja, saya akan mencari perushaan dengan membandingkan dan
mempetimbangkan gaji sesuai skill, keahlian dan pengalaman saya.
3. Fokus mencari Modal
a. Atur pengeluaran bulanan
b. Fokus untuk memenuhi kebutuhan
c. Membeli asset, mengandung manfaat ekonomik di masa datang yang cukup pasti.
4. Mengalokasikan modal untuk Aset property, Membangun dan terus mengembangkan bisnis
untuk sewa property.
5. Dirasa memiliki Aset yang sudah banyak modal cukup dan penghasilan yg stabil saya akan
mengembangkan usaha dibidang Industri Kuliner, Niaga, Olahraga dan hiburan.