Anda di halaman 1dari 14

TOKOH ENTREPERENEUR

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah : Kewirausahaan


Dosen Pengampu: Alfin Nur Afifah, S.Pt., MBA.

Disusun oleh:
Kelompok 1
Cecep Sapta Negara 202002007
Adi Subhanudin 202002006
Siti Nurjanah 202002008
Fitri Nur Syamsi 202002010
Elis Sopiah 202002002

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS CIPASUNG TASIKMALAYA
2022
1. Owner Entrepeneur ( Sudono Salim )

a. Profil Sudono Salim


Sudono Salim atau yang bernama asli Liem Sioe Liong merupakan salah
satu konglomerat Indonesia, yang masa kecilnya susah. Dia adalah pendiri Salim Grup,
yang menaungi sejumlah perusahaan, di antaranya Indofood, Salim Invomas,
Indomobil. Dia juga pendiri Bank Central Asia (BCA) dan Indocement. Namun kini,
kepemilikannya di perusahaan tersebut sangat kecil.
Sudono lahir pada 16 Juli 1916 di Fuqing, Fujian, China. Dia merupakan anak
petani yang putus sekolah pada usia 15 tahun.
b. Perjalanan Bisnis Sudono Salim
Bermula paa awal putus sekolah ia akhirnya membantu keluarganya dengan
berjualan mi. Kemudian dia mengikuti jejak kakaknya pada 1939 ke Indonesia. Dari
China, dia menggunakan sebuah kapal dagang Belanda yang membawanya
menyeberangi Laut China selama satu bulan untuk sampai Indonesia. Dia tiba di Kudus
dan bekerja sebagai buruh pabrik tahu dan krupuk.
Setelah itu, dia mencoba bisnis jual beli cengkeh dan tembakau. Dengan bantuan
modal dari mertuanya, bisnisnya berkembang pesat. Bahkan dia menjadi bandar
cengkeh dan tembakau di Kudus. Bisnis cengkeh menjadi mata pencaharian utamanya
saat itu, di samping bisnis tekstil dengan mengimpor dari Shanghai.
Namun pada awal 1940-an, Jepang menjajah Indonesia. Hal itu yang
menyebabkan usahanya bangkrut. Seiring berjalannya waktu, Indonesia merdeka. dia
memutuskan pindah ke Jakarta dan menjalankan bisnis logistik, medis, dan persenjataan
untuk tentara.Bisnis barunya berjalan lancar, tapi dia tak berhenti. Dia melakukan
ekspansi bisnis ke berbagai sektor.
Pada 1969, bersama Djuhar Sutanto, Sudwikatmono, dan Ibrahim Risjad, Salim
mendirikan perusahaan tepung terigu bernama PT Bogasari, yang dalam perjalanannya
menjadi perusahaan tepung terigu terbesar di Tanah Air.
Pada 1990, dia mendirikan Indofood, dengan produk utama mi instan dengan
nama Indomie. Rasanya yang cocok dengan lidah masyarakat, membuat mi instan ini
disukai jutaan masyarakat Indonesia. 
Kemudian pada 1975, mereka mendirikan pabrik semen PT Indocement Tunggal
Perkasa. Pabrik ini berkembang pesat, bahkan nyaris memonopoli semen di
Indonesia. Sukses di bisnis tersebut, keempatnya bersama Ciputra mendirikan
perusahaan real estate PT Metropolitan Development, yang membangun perumahan
mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Selain itu, dia juga
mendirikan kerajaan bisnis bidang otomotif di bawah bendera PT Indomobil.
Hingga akhirnya Liem merambah ke bidang perbankan dengan mendirikan Bank
Central Asia (BCA) bersama Mochtar Riyadi. Pada 1970-an, BCA telah bertumbuh
menjadi bank swasta kedua terbesar di Indonesia.
Namun krisis moneter pada 1997, berdampak luas pada bisnisnya. Utang
konglomerasi bisnisnya yang mencapai puluhan triliun rupiah saat itu memaksa dia
melepaskan beberapa perusahaan, termasuk BCA. Kendati demikian, dia kembali
bangkit melalui perusahaan yang masih dimilikinya, salah satunya Indofood yang
membuat Indomie mendunia. Meski bisnisnya kembali bangkit, namun usianya yang
terus menua membuat Salim yang pernah masuk dalam daftar 100 orang terkaya di
dunia dan Asia ini akhirnya menyerahkan gurita bisnisnya kepada anaknya, Anthoni
Salim. Dia pun memilih menikmati masa tuanya di Singapura hingga meninggal dunia
pada 10 Juni 2012 lalu
2. Profesional Entrepreneur ( Anthony Salim )
a. Profil Anthony Salim
Anthony Salim atau Liem Hong Sien adalah seorang pengusaha Indonesia. Dia
merupakan putra dari pengusaha Sudono dan Lie Las Nio Lahir pada 25 Oktober 1949
(usia 72 tahun), Kudus. Pernah menempuh Pendidikan di Nescot (North East Surrey
College of Technology), St. Joseph's Institut. Organisasi yang beliau dirikanadalah
Bisnis Indonesia Group
Anthony Salim merupakan salah satu orang yang masuk ke dalam 10 Tokoh
Bisnis yang paling berpengaruh pada tahun 2005 oleh Warta Ekonomi. Predikat itu
diberikan karena dirinya berhasil membangun kembali Group Salim yang saat itu
mengalami kegagalan yang diakibatkan oleh krisis ekonomi tahun 1998.
Salim Group pada masa ayah dari Anthony Salim yaitu Sudono Salim
sebenarnya pernah mengalami masa keemasan yaitu sebelum terjadi krisis moneter pada
tahun 1998. Bahkan majalah Forbes pernah menobatkan pendiri Salim Group tersebut
sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Namun saat terjadi krisis moneter, Salim
Group banyak mempunyai hutang hingga senilai 55 triliun rupiah. Anthony Salim yang
memegang kekuasaan pada Salim Group akhirnya harus melunasi hutangnya dengan
cara menjual beberapa perusahaan yang dimilikinya yaitu PT Indocement Tunggal
Perkasa, PT BCA, dan PT Indomobil Sukses Internasional.
a. Perjalanan Bisnis Anthony Salim
Perusahaan paling penting yang dimiliki Anthony Salim adalah PT Indofood
Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills. Produknya sudah banyak sekali
dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia. Contohnya saja adalah mi instant.
Pasti kebanyakan orang Indonesia sudah banyak yang mengenal mi instant Indomie,
Supermi, dan Sarimi. Ketiga jenis mi ini pernah menjadi favorit banyak orang di
Indonesia. Selain mi instant, produk lainnya yang sudah banyak dikenal adalah susu
Indomilk, tepung terigu Bogasari Segitiga Biru, Kunci Biru, dan Cakra Kembar. Bahkan
minyak goreng Bimoli dan mentega Simas Palmia adalah milik Anthony Salim.
Pada tahun 2009, PT Indofood pernah mencatat laba bersih yang diperolehnya
tahun itu yakni mencapai 2 Triliun rupiah dan ini merupakan prestasi yang sangat
membanggakan. Laba bersih tersebut merupakan keuntungan yang paling besar yang
pernah dia raih selama menjalani bisnisnya. Padahal pada tahun 2009, harga komoditas
terus bergejolak namun PT Indofood berhasil melewatinya.
Dalam masalah bisnis, Anthony Salim mempunyai prinsip bisnis untuk PT
Indofood. Prinsipnya adalah Anthony ingin PT Indofood tetap berinovasi dan
berekspansi. Bahkan untuk mendukung prinsipnya itu, Anthony Salim bekerja sama
dengan Nestle S.A untuk memperbesar pangsa pasar yang semakin sulit untuk
ditembus. Untuk melancarkan bisnisnya tersebut, Anthony Salim berani untuk menyetor
50% saham. Strateginya dalam memimpin perusahaan tergolong berhasil. Dia yakin
dengan adanya komunikasi yang baik dengan karyawan, maka kinerja perusahaan bisa
fokus dan menghasilkan
3. Goverment Entrepreneur (Lee Kuan Yew )

a. Profil Lee Kuan Yew


Dia adalah seorang Politikus kelahiran Singapura pada 16 September 1923, Lee
merupakan generasi keempat keluarga China Hakka di Singapura yang sudah mendiami
Singapura sejak 1863. Setelah menamatkan pendidikan di sekolah lokal, Lee masuk ke
London School of Economics and Political Science, Inggris. Dia kemudian meraih gelar
sarjana hukum di Fitzwilliam Colege di Cambridge. Pada 1950, Lee memutuskan
kembali ke Singapura meski sudah menerima larangan.
b. Perjalanan Enterpreneur
 Awal Karir Politik
Pada saat itu, Singapura merupakan koloni Inggris, dan menjadi markas
angkatan laut di Timur Jauh. Singapura diperintah oleh seorang gubernur dan dewan
legislatif. Kebanyakan terdiri dari pengusaha China yang ditunjuk alih-alih dipilih
rakyat. Awal dekade 1950, Singapura tengah tenggelam akan isu reformasi
konstitusional dan kemerdekaan. Seperti yang lain, Lee begitu perhatian untuk
memperjuangkan kedaulatan Singapura. Dia membentuk aliansi dengan politisi baru
seperti David Saul Marshall dan Lim Yew Hock. Namun, pada 1954, Lee memutuskan
untuk berpisah, dan mengambil posisi sebagai Sekretaris Jenderal partainya sendiri,
Partai Aksi Rakyat (PAP).
 PAP Berkembang
1955, Konstitusi Singapura resmi diperkenalkan. Perubahannya, komposisi
anggota parlemen yang melalui proses pemilihan bakal lebih banyak. Dari total 32
kursi, porsi anggota parlemen yang dipilih rakyat secara langsung mencapai 25 kursi.
Dalam pemilihan pertama, mantan partai Lee, Front Buruh, berhasil menempati 13
kursi. Adapun PAP hanya meraup tiga kursi. Meski hanya tiga kursi, jumlah itu sudah
cukup untuk membuat Lee menjadi perwakilan Singapura ke London guna
menegosiasikan pemerintahan sendiri di 1956. Negosiasi yang gagal membuat
pemberontakan pecah di Singapura hingga 1957, dan Lee kemudian kembali ke London
untuk mencoba negosiasi kembali.
Di 1958, negosiasi berhasil. Singapura bakal berstatus pemerintahan mandiri,
dan dimasukkan Persemakmuran dengan konstitusi baru dirumuskan.Di bawah
konstitusi baru, pemilihan umum bakal dihelat pada Mei 1959. Lee berkampanye
tentang anti-kolonialisme dan anti-komunisme.Selain itu, dia juga mengajak untuk
memperluas reformasi sosial, serta mewacanakan penggabungan dengan Malaya (kini
Malaysia).Manuver Lee membuat PAP menuai kemenangan meyakinkan saat pemilu.
Dari 51 kursi, partainya berhasil merebut 51 kursi.Meski begitu, Lee sempat menolak
untuk membentuk pemerintahan sebelum anggota partainya yang berhaluan kiri
dibebaskan oleh Inggris.
 Dimulainya Kedaulatan Singapura
Pada 5 Juni 1959, Lee dilantik menjadi Perdana Menteri pertama Singapura. Dia
langsung memaparkan rencana jangka pendek selma lima tahun. Antara lain pembaruan
kawasan pedesaan, pembangunan perumahan rakyat, meningkatkan emansipasi wanita,
reformasi pendidikan, dan industrialisasi. Lee juga berencana untuk membuat Federasi
Malaysia yang berisi Malaya, Singapura, Sabah, dan Serawak. Begitu proposalnya
diterima oleh Perdana Menteri Malaya Tuanku Abdul Rahman, Lee mulai
mengampanyekan rencananya dalam usaha menghentikan kolonialisme Inggris. Untuk
menunjukkan rakyat Singapura mendukung rencana penggabungan, Lee menggunakan
hasil dari referendum yang digelar September 1962. Dalam referendum tersebut, 70
persen rakyat memilih untuk bergabung dengan Malaya. Setahun kemudian, tepatnya 16
September 1963, Singapura mendirikan Federasi Malaysia. Dalam pemilihan setelah
pengumuman pendirian federasi, PAP berhasil mempertahankan dominasi mereka di
parlemen.
 Berpisah dengan Malaysia
Namun, kemesraan Singapura dan Malaya tidak bertahan lama. Partai penguasa
Malaya, Organisasi Malaya Bersatu (UMNO), mulai menaruh curiga terhadap
Singapura. UMNO merasa khawatir dengan pengaruh PAP yang mulai menembus
Malaya, dan milai menjamurnya etnis Tiongh oa di negara mereka. Ketegangan
itu memuncak dengan bentrokan antara etnis Malaya dengan Tionghoa pada
1964, antaral lain 21 Juli 1964 di Pabrik Gas Kallang yang menewaskan 23 orang. Pada
Agustus 1965, Lee diberi tahu oleh koleganya dari Malaysia bahwa Singapura harus
secepatnya memisahkan diri dari federasi. Lee awalnya menolak karena dia masih
percaya dengan semangat multi-rasialisme. Namun, segala usahanya menemui jalan
terjal Akhirnya, pada 7 Agustus 1965, Lee menandatangani kesepakatan perceraian
dengan Federasi Malaysia.
Kegagalan itu menjadi pukulan telak bagi Lee. Saking kecewanya, Lee berurai
air mata ketika mengumumkan pemisahan dari Federasi Malaysia. "Bagi saya, momen
ini sangatlah menyesakkan. Sebab, sejak awal saya percaya akan persatuan kedua
negara," kata Lee saat itu. Perceraian dari federasi membuat Singapura dihantam
masalah; mereka tidak mempunyai sumber daya alam, dan sistem pertahanan
militer.Karena itu, Lee mempunyai solusi untuk mempertahankan negara Singapura
yang masih berusia muda.Dia kemudian mengadopsi sistem militer Israel, dan pelan-
pelan mengganti pasukan Persemakmuran dengan tentara lokal yang terlatih. Selain itu,
Lee mengetahui kalau Singapura butuh fondasi ekonomi yang kuat. Dia pun
mengumumkan industrialisasi, dan mengubah Singapura menjadi eksportir barang jadi.
Dia meyakinkan pengusaha luar negeri untuk menanamkan uangnya di Singapura, dan
menjalin perjanjian dengan kalangan pebisnis serta serikat buruh. Dia juga
meningkatkan standar hidup pekerja, dan juga meningkatkan layanan kesehatan serta
jaminan sosial. Dominasi Lee tak terbendung setelah partai oposisi, Barisan Sosialis,
memutuskan boikot dari parlemen sejak 1966. Sejak saat itu, PAP menguasai hampir
seluruh kursi di parlemen pada pemilihan umum 1968, 1972, dan 1980.

 Pengunduran Diri dan Kematian Lee


Lee memutuskan mengundurkan diri pada 28 November 1990. Namun, dia
masih menjabat sebagai Ketua PAP hingga 1992. Setelah 14 tahun vakum, trah Lee
kembali berkuasa di Singapura setelah putra Lee, Lee Hsien Loong menjabat sebagai
Perdana Menteri di 2004. 5 Februari 2015, Lee dilarikan ke rumah sakit karena
mengidap pneumonia. Pada 23 Maret 2015, Lee wafat dalam usia 91 tahun. Di masa
kepemimpinan Lee, Singapura mencatat pendapatan per kapita kedua terbesar kedua
setelah Jepang pada dekade 1980-an, dan menjadi pemimpin ekonomi Asia Tenggara.
4. Academy Entrepeneur ( Rahmat Agus Dwianto, SE.MM )

a. Profil Rahmad Agus Dwianto, SE. MM.


Bapak Agus merintis usahanya dari sejak menduduki bangku kuliah atau
mahasiswa. Awal mula usaha yang beliau dirikan dan besar hingga detik ini dari usia
mahasiswa adalah bisnis garment di Bandung. Berawal dari pengadaan kaos kelas,
dimana bapak Agus melihat peluang bisnis yang ada. Membuat beliau menjadi owner
dari PT Amanah Garment Internasional yang sudah memiliki banyak karyawan hingga
berjumlah ratusan dan PT ini sudah bertahan selama 10 tahun sejak tahun 2009.
Konveksi atau pabrik garment berskala besar, berkat kegigihan dan tujuan dalam dirinya
meraih kesuksesan, segala tantangan dan risiko berhasil dilalui. Hingga sekarang ini
beliau sudah memiliki pabrik produksi besar di dua tempat yakni Bandung dan
Yogyakarta. Bapak Agus juga memiliki usaha di bidang property, dan digital marketing
jasa SEO.
Karena itu bapak Agus adalah salah satu tokoh academic entrepreneur yang lahir
dan merintis usahanya sejak menjadi mahasiswa.

b. Perjalanan Entrepreneurship
1. Tahun 2008
 Lulus dari SMA Negeri 1 teladan Yogyakarta
 Masuk ITB, fakultas ilmu dan teknologi kebumian angkatan 2008
 Tinggal di asrama kidang Pananjung ITB
 Mulai berbisnis jualan kaos Angkatan
2. Tahun 2009
 Masuk Jurusan Oseanografi Angkatan 2008
 Masuk Organisasi Resimen Mahasiswa Batalyon 1 ITB ke 43
 Mengenal MLM pertama kali (Tianshi)
 Juara 1 Program Mahasiswa Wirausaha ITB 2009
 Mulai invest rumah produksi konveksi milik sendiri
 Membangun CV Smartclothing Indonesia (3 Founder)
3. Tahun 2010
 Mendapat Beasiswa PPSDMS Angkatan 5 (sekarang Rumah
Kepemimpinan)
 Mendapat Beasiswa Entrepreneur dan beberapa beasiswa lain. (Total
4 Beasiswa)
4. Tahun 2011
 Mulai fokus bisnis pasca kuliah lapangan Oceanography di Bali.
 Ambil Double Degree Manajemen Kelas Eksekutif Univ
Sanggabuana.
5. Tahun 2012
 Klimaks perdebatan bisnis, pecah kongsi, kebangkrutan pertama
 Memulai lagi dari nol CV Amanah Garment Indonesia (2 Founder).
6. Tahun 2013
 24 Agustus 2013 Menikah, Bulan Madu di Lombok.
 Resign dari ITB.
 Bisnis mulai auto pilot karena sudah ada General Manager
 Set up Bisnis Evolution Property
7. Tahun 2014
 Bisnis progresif, dari Direktur naik menjadi komisaris. Struktur
bisnis lengkap.
 Bisnis di pailitkan, pecah kongsi & kebangkrutan kedua.
 Mulai Bisnis Amanah Garment sendiri, 1 Pegawai & 1 Mesin.
 Buka Kantor Marketing Amanah Garment Jogja & Bandung
8. Tahun 2015
 Bisnis running jauh lebih pesat. Dari 1 rumah kontrakan jadi 4
rumah + 1 kantor di Jogja.
 Mendapat penghargaan beberapa Business Award.
 23 Agustus 2015, Anak pertama lahir. Muhammad Arkana Yusuf
9. Tahun 2016
 Over kapasitas produksi, pindah pabrik lebih besar (Bandung).
 Buka pabrik produksi di Jogja, Merge dengan kantor Marketing
 Lulus S1 Manajemen Bisnis Universitas Sangga Buana Bandung
 Lanjut Kuliah S2 Manajemen Bisnis, Konsentrasi Marketing,
Universitas Sangga Buana Bandung.
 Memulai Bisnis Grosir kaos balita Baby Arkana
(www.BabyArkana.com)
10. Tahun 2017
 Dua Pabrik Jogja Bandung +- 100 Karyawan.
 Investasi ke rumah makan dan sabun kecantikan.
 Memulai bisnis Dlingo Digital Valley (PT. Dlingo Digital Media)
 Memulai bisnis Arkana Jati
11. Tahun 2018
 Lulus Magister Manajemen Universitas Sangga Buana Bandung.
 Fokus investasi beberapa property strategis.
 Dlingo Digital Valley Memulai bisnis Partnership Program Digital
Marketing.
12. Tahun 2019
 Mulai Kuliah S3 Business Strategic Konsentrasi Marketing Strategic,
Subkonsentrasi Digital Marketing di Universitas Teknologi Yogyakarta
(UTY).
 PT. Dlingo Digital Media Open Branch Office di Bandung dan Jakarta.
 Insyaallah Amanah Garment Open Office di Seluruh Indonesia.
5. Sosial Entrepereneur ( Muhammad Abdul Karim )

a. Profil Abdul Karim


. Muhammad Abdul Karim, yang akrab disapa Karim. Social entrepreneur
alumnus program Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada 2012/2013, juga alumnus
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada Tasikmalaya, jurusan Farmasi.
Kini Karim aktif sebagai Direktur Eksekutif organisasi Sahabat Pulau sebuah
organisasi yang bergerak di bidang volunteering dan community development, juga
aktif sebagai pengusaha metal works dan perabotan muliaabaditasik.com dan founder
sekaligus CEO wadah pemuda Tasikmalaya, bernama HUB Tasikmalaya. Bersama
Sahabat Pulau, Karim aktif di kancah internasional lewat program-program
pengembangan anak muda di dunia dari Nepal sampai markas besar PBB di New York.
b. Perjalanan Entrepereneurship
Tahun 2009, saat masih kuliah di Tasikmalaya, Karim merasa harus belajar
berbisnis, walaupun belum tahu mau berbisnis apa. Kemudian memulai jualan donat
dan nasi kuning, karna mengenal seorang ibu ibu yang biasa membuat donat rumahan
dan bisa diajak kerjasama. Alhasil, setiap hari, sebelum mulai kuliah, dia dan dua orang
temannya berkeliling dari kampus ke kampus untuk menawarkan atau menitipkan donat
dan nasi kuning kami untuk dijual di kantin mereka.
Hasil dari penjualannya lumayan. Setiap hari, donat dan nasi kuningnya sering
habis terjual, tapi kadang-kadang tidak. Kalau jualannya lagi nggak habis terjual,
biasanya mereka membawa donat-donat yang nggak terjual tersebut ke panti asuhan,
untuk diberikan kepada anak-anak di sana.
Setelah beberapa lama menjalani usaha tersebut, dia melihat dua hal yang
membuatnya ingin mempelajari sociopreneurship.
 Pertama, melihat si ibu pembuat donat dan rekan-rekan yang membantunya-jadi
seperti punya semangat dan pengharapan baru, karena mereka jadi bisa punya
usaha sampingan untuk meningkatkan pendapatan keluarga mereka.
 Kedua, setiap kali kami mendonasikan donat donat yang nggak terjual ke anak-
anak panti asuhan, mereka suka bilang, "Kak, besok bawa donatnya lagi, ya!
Kita suka, lho." Sanjungan dari anak-anak itu tidakcuma membuatnya bahagia,
tapi juga menjadi do'a. Karena setiap mereka ngomong begitu, keesokan harinya
ada aja kue donat yang nggak terjual, sehingga mereka bisa mendapatkan donat
gratis.
Kemudian pada tahun 2012-2013 berkesempatan mewakili Indonesia dalam
program pertukaran pemuda Indonesia Canada Youth Exchange Program, yang
berfokus di bidang community development. Salah satu program yang mereka lakukan
waktu itu adalah mengembangkan Ibu-ibu bisnis di wilayah Garut-Jawa Barat. Mereka
membantu ibu ibu tersebut mengolah kentang menjadi keripik kentang dengan sistem
yang lebih baik, lalu dikemas dengan packaging yang menarik. mereka juga
mengajarkan mereka sistem keuangan. Harapan utamanya supaya nilai produk dan
pendapatan kelompok Ibu-ibu tersebut bisa meningkat.
Menurutnya prospek karir sociopreneur di Indonesia sangat besar tergantung
kepada jenis bisnis yang ditekuni, dan objek sosial penerima manfaatnya, Misalnya,
hakim merasa peluang menjadi sociopreneur yang mengembangkan daerah. pedesaan
lebih besar dibandingkan peluang menjadi sociopreneur di kota-kota besar. Karena, di
pedesaan, masih banyak Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang belum terkelola secara maksimal. Oleh karena itu, hakim mengajak para inovator
muda untuk aktif mengembangkan pengelolaan SDA dan SDM di daerah. Tidak hanya
supaya nilai ekonomi SDA dan SDM menjadi tinggi, tapi juga supaya masyarakat objek
sosial di sana bisa berkembang, mandiri, dan terjaga orisinalitasnya, perkembangan
pengetahuan, alih teknologi, serta inovasi di daerah juga masih lambat, sehingga perlu
didorong oleh para inovator muda.
Pada bulan Desember tahun 2013 Karim terfikir untuk membuat sebuah wadah,
agar anak-anak muda Tasik bisa saling berbagi ide dan membuat inovasi yang bisa
dikontribusikan kepada kota Tasikmalaya. idenya datang karena dia sadalah anak muda
Tasik, dan ingin melakukan sesuatu untuk daerahnya. Maka terbentuklah sahabat pulau.
Sahabat Pulau adalah organisasi berbasis aksi kepemudaan yang bertujuan
menyelesaikan masalah pendidikan pemuda dan anak-anak di seluruh Indonesia.
Sahabat Pulau juga melakukan pemberdayaan berbasis socio-entrepreneurship untuk
wanita pesisir dan pemberdayaan yang berkelanjutan. Sekarang ini, aktivitas Sahabat
Pulau telah tersebar di 28 titik di berbagai wilayah di Indonesia, dan telah
mengembangkan komiditi tiga desa. HUB pernah menyelenggarakan Digital Literacy
Class untuk anak-anak muda yang memiliki startup di Tasikmalaya. Di tahun yang
sama, HUD juga mengadakan perayaan International Youth Day, berkolaborasi dengan
komunitas-komunitas di Tasikmalaya.
Setelah lulus kuliah, pada tahun 2014 Karim ditawari Kemenpora dan Canada
World Youth untuk ikut seleksi menjadi calon Project Supervisor sebuah program
community development, yang melibatkan 18 mahasiswa asing dari Kanada.
Rencananya, mereka bakal live-in di Indonesia selama tiga bulan untuk melaksanakan
program inisiasi dan pemberdayaan bagi masyarakat. Awalnya Karim menolak, karena
tahu tugas tersebut nggak mudah, sementara ilmu serta pengalaman belum cukup
banyak.
Namun setelah mikir selama dua minggu, beliau memutuskan, kenapa nggak
coba aja? Soalnya sebenarnya program ini adalah bidangnya juga. Community
development 'kan membantu masyarakat. Akhirnya, dengan modal nekad, menerima
pekerjaan tersebut. Kemudian mensupervisi program itu, mulai dari tahap persiapan
sampai penutupan, selama total lima bulan.
“I could say, it was an amazing experience for me untuk mengurus 18 orang dan
masyarakat satu desa, serta harus berkoordinasi dengan Karang Taruna, RT, RW, Lurah,
Camat, Bupati, Imigrasi, Kementerian sampai kantor Kedutaan Besar untuk keperluan
program ini! Fiuh!” Setelah program tersebut karim lanjut menjadi SectorProject
Officer.

Anda mungkin juga menyukai