0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
261 tayangan2 halaman
Ir. Ciputra adalah seorang pengusaha properti Indonesia yang sukses. Ia memulai kariernya sebagai konsultan arsitek pada tahun 1957 dan mendirikan perusahaan propertinya sendiri, Ciputra Group, pada tahun 1970. Ciputra Group berkembang menjadi salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia dengan pendapatan Rp1,3 triliun pada tahun 2018. Ia juga dikenal sebagai filantropis dan pendiri Univers
Ir. Ciputra adalah seorang pengusaha properti Indonesia yang sukses. Ia memulai kariernya sebagai konsultan arsitek pada tahun 1957 dan mendirikan perusahaan propertinya sendiri, Ciputra Group, pada tahun 1970. Ciputra Group berkembang menjadi salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia dengan pendapatan Rp1,3 triliun pada tahun 2018. Ia juga dikenal sebagai filantropis dan pendiri Univers
Ir. Ciputra adalah seorang pengusaha properti Indonesia yang sukses. Ia memulai kariernya sebagai konsultan arsitek pada tahun 1957 dan mendirikan perusahaan propertinya sendiri, Ciputra Group, pada tahun 1970. Ciputra Group berkembang menjadi salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia dengan pendapatan Rp1,3 triliun pada tahun 2018. Ia juga dikenal sebagai filantropis dan pendiri Univers
Oleh : Dea Dita Krisnasari (16510030711039) Analisis tokoh Ir. Ciputra Memulai karier sebagai konsultan arsitek bangunan, Ciputra berhasil membangun kerajaan bisnisnya di dunia properti. Ia pun sempat dikenal sebagai raja properti karena karyanya ada di seluruh Indonesia. Sukses di dunia bangunan, selain sebagai filantropis, ia pun mengajarkan nilai-nilai entrepreneur lewat pendidikan. Ciputra pemilik nama asli Tjie Tjin Hoan, lahir di Parigi, Sulewesi Tengah 24 Agustus 1931 yang merupakan anak ketiga dari pasangan Tjie Sim Poe dan Lie Eng Nio yang berlatar belakang keluarga sederhana. Masa kecil Ciputra, dilewati dengan penuh perjuangan karena harus berpisah dengan ayahnya sejak usia 12 tahun. Ayah Ciputra, Tjie Siem Poe ditangkap oleh pasukan Jepang tak dikenal, karena dituduh sebagai mata-mata Belanda dan tidak pernah kembali lagi pada tahun 1944. Masa kecil dan remaja dilewati Ciputra walaupun sempat mengalami keterlambatan untuk sekolah selama 4 tahun. Ciputra bersekolah di SMP dan SMA Frater Don Bosco di Manado. Setelah tamat dari SMA, beliau memutuskan melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan aristektur. Kepahitan masa kecil telah menimbulkan tekad dan keputusan penting yaitu memiliki cita-cita bersekolah di Pulau Jawa demi hari depan yang lebih baik, bebas dari kemiskinan dan kemelaratan. Keuletan dan kerja keras, membawa beliau pada bisnis pertamanya pada tahun 1957 sebagai konsultan di bidang bangunan bersama Budi Brasali dan Ismail Sofyan mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan bernama PT Daya Cipta. Saat itu Ciputra masih dalam berstatus sebagai mahasiswa semester empat. Pada tahun 1960 Ciputra meraih gelar insinyur dan melanjutkan karier di Jakarta, keputusan ini menjadi tonggak sejarah yang menentukan jalan hidup Ciputra. Setelah berpindah ke Jakarta, Ciputra mengawali kariernya di PT Perentjaja Djaja IPD yang memiliki proyek pembangunan pusat berbelanja di Kawasan Senen, Jakarta Pusat. Dengan berbagai cara, Ciputra berusaha menemui Gubernur DKI Jakarta, Dr.R Soemarno, untuk menawarkan proposalnya. Gayung pun bersambut, karier Ciputra semakin menanjak. Ia bekerja di Jaya Group yang merupakan perusahaan daerah milik Pemda DKI sebagai direksi sampai usia 65 tahun selanjutnya sebagai penasihat. Sewaktu masih menjabat sebagai direktur utama di Jaya Group, bersama Sudono Salim, Sudwikatmono, Budi Brasali, dan Ibrahim Risjad mendirikan Metropolitan Group pada tahun 1970 dan dalam waktu bersamaan Ciputra juga mendirikan group perusahaan keluarga, Ciputra Group. Kemudian pada 1990, Ciputra Group diakuisisi seluruh sahamnya dan namanya diubah menjadi PT Ciputra Development Tbk. Di sana, Ciputra menjadi dirutnya dan keenam jajaran direksi diisi oleh anak dan menantu Ciputra. Ciputra terus melebarkan sayap bisnisnya, pada tahun 2006 ia mendirikan sekolah dan Universitas Ciputra. Kini, ayah empat anak itu terkenal sebagai seorang pengusaha properti yang sukses dengan memiliki Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group serta dikenal sebagai seorang filantropis dan berkiprah di bidang pendidikan. Nama Ciputra masuk orang terkaya versi majalah Forbes pada 2011 dan namanya juga menjadi nama hotel dan mall bisnisnya. Menurut data yang diambil dari majalah Globe Asia tahun 2018, PT Ciputra Development Tbk berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,3 triliun pada kuartal pertama 2018. Total kekayaan Ciputra menurut data dari majalah Globe Asia tahun 2018 sejumlah 20.4 Trilun Rupiah. Ia menempati posisi 31 dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Pelajaran hidup yang dapat diambil dari Ir. Ciputra ini adalah tidak pernah menyerah dan mengasihani diri sendiri, walaupun Ciputra harus kehilangan ayahnya diusia yang masih dini, beliau tetap memperjuangkan hidupnya. Lalu berani memulai usaha segera, mendirikan bisnis pada saat kuliah adalah hal yang harus diapresiasi, karena tidak semua mahasiswa berani menjalankan bisnis pada saat kuliah. Kemudian, berpikir dan bertindak kreatif dan memanfatkan kesempatan yang ada. Hal tersebut merupakan kunci kesuksesan yang membawa Ir. Ciputra menjadi sosok yang hebat seperti sekarang.