Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan berbagai potensi yang
dimiliki termasuk sumber daya alam dan letak secara geografis yang strategis. Jumlah
penduduk Negara Indonesia menempati urutan keempat terbesar dengan 251 juta jiwa
dibawah cina (1,3 miliyar), india (1,2 miliyar), dan amerika serikat (316 juta). Jumlah
penduduk yang begitu besar dan didukung dengan kekayaan alam serta letak
geografis yang srategis belum mampu membuat Indonesia menjadi Negara yang
maju.
Berdasarkan data badan pusat statistic (BPS) pada bulan maret 2014 terdapat
28,28 juta penduduk miskin (11,25% dari populasi penduduk ) dan jumlah
pengangguran mencapai 7,24 juta orang (5,94 % dari angkatan kerja). Menurut
McClelland ( Kasali, dkk., 2010), salah satu faktor yang menyebabkan sebuah Negara
menjadi maju adalah ketika jumlah wirausaha diindonesia baru mencapai 1.56%, bila
dibandingkan dengan amerika serikat (11,5%) dan singapura (7,2%) dengan jumlah
penduduk Indonesia sebesar 250 juta, maka dibutuhkan sekitar 5 juta wirausaha. Oleh
karena itu perlu dilakukan perubahan paradigma berpikir untuk mencetak wirausaha
baru.
Seorang wirausaha harus mempunya tiga jenis modal, yaitu human capital,
social capital, dan financial capital. selain tiga jenis modal tersebut, seorang
wirausaha harus mampu meningkatkan kegiatan wirausahanya. Salah satu upaya
untuk memahamimodal untuk menjadi wirausaha yang sukse adalah meneladani
wirausaha yang telah memenuhi modal untuk menjadi seorang wirausaha. Seorang
wirausahawan yang akan dikupas kehidupanya dalam berwirausaha adalah sudono
salim. Beliau merupakan pemilik dari beberapa perusahaan yang tergabu ng dalam
salim Grup.

1
1.2 Tujuan
1. Mengethui penjbaran dari 3 jenis modal wirausaha`yaitu human capital, social
capital, dan finance capital. yang dimiliki oleh pengusaha sukses sudono
salim.
2. Memgetahui upaya peningkatkan usaha yang dilakukan oleh sudono salim
sehingga mempunyai banyak perusahaan besar yang tergabung dalam salim
grup

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Biografi Sudono Salim (Liem Sioe Liong)
Kehidupan seorang pengusaha atau enterpreneur memang menarik untuk
didalami. Hal ini secara tidak langsung dapat menimbulkan semangat dalam diri
untuk tidak pantang menyerah dalam membangun sebuah usaha. Pada bab ini akan
dipaparkan analisa kepribadian seorang pengusaha serta upaya peningkatan capital
yang dilakukan oleh pengusaha tersebut. Gambar 3.1 merupakan foto Sudono Salim
selaku pengusaha melegenda di Indonesia dan biografinya

Gambar 3.1 Sudono Salim (Liem Sioe Liong)


Tempat, Tanggal Lahir : Fuqing, China, 16 Juli 1916
Tempat, Tanggal Wafat : Singapura, 10 Juni 2012
Nama Istri : Lilani Salim
Nama Anak : Anthoni Salim, Mira Salim, Andre Salim dan
Albert Salim
Sudono Salim merupakan pemilik Salim Grup yang meliputi beberapa perusahaan besar,
yaitu PT. Indocement Prakarsa Tunggal Tbk, PT. Indofood Tbk, PT. Indomobil, PT.
Indomarco, Bank Central Asia, PT. Bogasari Tbk, Indomaret, dan lain-lain.
2.2. Human Capital
Human Capital atau lebih sering dikenal sebagai istilah sumber daya manusia
merupakan faktor utama kesuksesan sebuah perusahaan. Sudono Salim sebagai
businessman sukses-dan bahkan pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di Asia-

3
memiliki kemampuan luar biasa dalam mengelola semua perusahaannya. Beberapa
komponen Human Capital yaitu individual capability, individual motivation,
leadership, the organizational climate, dan workgroup effectiveness. Analisa
mengenai Human Capital dari seorang Sudono Salim dapat dipelajari dari biografi
atau kisah hidupnya, kemudian dikelompokkan sesuai dengan komponen Human
Capital.

Berdasarkan indikator diatas, Sudono Salim sudah memiliki modal dari dalam
dirinya berupa sifat-sifat yang mengembangkan kualitas dari usaha-usaha yang
dijalaninya
2.3. Social Capital
Social capital atau relasi merupakan modal yang dimiliki oleh seorang
enterpreuneur dalam membangun dan memperluas jaringan usahanya. Sudono Salim
telah memiliki modal sosial semenjak ia masih tinggal di Kudus. Beliau menjalin
relasi dengan petani cengkeh dalam pendistribusiannya ke pabrik rokok. Selain itu,
beliau juga memiliki modal sosial dengan pedagang kain di Cina sehingga

4
mengimpor kain-kain murah dari Cina untuk dijual di Indonesia. Setelah menjadi
pedagang terkenal, Sudono Salim dikisahkan banyak berteman dengan para
kelompok TNI termasuk Soeharto. Sudono Salim salah bentuk pengusaha binaan
militer Soeharto , dimana sudah mempunyai pandangan yang sama dengan perwira
tinggi lainnya. Soeharto dan perwira tinggi lain percaya bahwa untuk operasi militer
berhasil, perlu adanya kerjasama dengan cukong (umumnya Cina). Jalur ini
dipelihara Soeharto saat dia menjadi pangdam di Semarang. Melalui koperasi divisi
militer disana, Sudono Salim sudah menjadi pemasok. Tidak hanya Soeharto. Hampir
semua Panglima pada jaman itu sudah melakukan bisnis. Jadi penyelundup untuk
kesejahteraan prajurit. Kedekatan Sudono dan Soeharto terus berlanjut hingga
Soeharto menjadi presiden Indonesia.

Gambar 3.2 Foto Kebersamaan Soeharto dan Sudono Salim


Kisah yang tak kalah terkenal adalah hubungan Sudono Salim dengan The Gang
of Four. The Gang of Four yang beranggotakan Sudono Salim, Sudwikatmono,
Djuhar Sutanto dan Ibrahim Risjad merupakan contoh modal sosial yang juga
dimiliki oleh Sudono Salim. Di antara Gang of Four, Liem menjadi pimpinan.
Perannya antara lain mengatur urusan finansial perusahaan. "Om Liem menonjol
karena dia yang membuka jalan masuknya investor ke Indonesia. Dia punya jaringan
dengan Bangkok Bank, bank terbesar di ASEAN kala itu,".

5
The Gang of Four mendirikan CV Waringin Kentjana yang menjadi cikal bakal
Salim Grup. Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan, ekspor kopi, lada, karet,
tengkawang, dan kopra, serta mengimpor gula dan beras. Potret Sudono Salim
besama The Gang of Four dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 The Gang of Four


2.4. Financial Capital
Pada awal masa berdagang, Sudono Salim banyak menggunakan modal pribadi
yang beliau dapatkan ketika bekerja menjadi distributor cengkeh dan karyawan
perusahaan tahu dan kerupuk. Ketika usaha pemasok senjata mulai dirintis modal
usaha yang dijalankan oleh Sudono Salim banyak di dapat dari pemerintah (Soeharto)
dan lembaga keuangan di negara lain seperti Bangkok, Cina dan Singapura. Selain
itu, kerajaan bisnisnya juga dilindungi oleh militer pada masa orde baru.

6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan kisah dan biografi Sudono Salim, dapat dipetik sebuah pelajaran
bahwa hidup ini adalah tentang perjuangan. Salah satu nasehat yang diberikan Om
Liem adalah, kita tidak boleh hanya mendengarkan perkataan orang lain karena itu
hanya akan menghambat kita, yang harus dilakukan adalah bertindak dan
mencobanya sendiri. Mengembangkan sifat kerja keras, pantang menyerah dan tekun
merupakan modal utama bagi seorang calon enterpreuneur. Jangan putus asa. Bangun
lagi dengan kiat baru. Begitu seterusnya hingga Anda menemukan formula paling pas
untuk sukses Terakhir Om Liem mengingatkan: rajinlah membantu fakir miskin.
Tujuannya, agar jiwa kita terasah unuk selalu berbagi. Kini, di usia yang sudah senja,
Om Liem tinggal di bukit Timah, Singapura. Sesekali, ia pergi ke kantornya yang
sederhana, untuk bersosialisasi. Banyak teman-teman yang datang berguru padanya,
untuk menjadi seorang pengusaha besar.

3.2 Saran
1. Diharapkan kepada penerus bangsa agar tidak mudah takut dalam memulai
sesuatu
2. Diharapkan kepada mahsiswa agar dapat mengikuti penjabaran wirausaha yang
dilakukan oleh Sudono Salim.

7
DAFTAR PUSTAKA
Abdulgani, Retnowati, Knapp. 2007. Soeharto: The Life and Legacy of Indonesia’s
Second President, Singapore: Marshall Cavendish.

Dieleman, Marleen. 2007. The Rhythm of Strategy: A Corporate Biography of the


Salim Grup of Indonesia, Amsterdam: ICAS/Amsterdam University Press.

Dieleman, Marleen. 2015. Liem Sioe Liong’s Salim Group: The Business Pillar of
Soeharto’s Indonesia, di dalam Journal of the Humanities and Social Sciences
of Southeast Asia, pp: 116-117 (2).

Dieleman, Marleen. 2007. How Chinese are Entrepreneurial Strategies of Ethnic


Chinese Business Groups in Southeast Asia?: A Multifaceted Analysis of the
Salim Group of Indonesia. Ph.D. Dissertation at University of Leiden.

Elson, R.E. 2001. Soeharto: A Political Biography, Cambridge: Cambridge


University Press.

Sumartomjon. 2012. “Gang of Four. Legend Konglomerasi Orde Baru”. Tersedia:


http://industri.kontan.co.id/news/gang-of-four-legenda-konglomerasi-orde-
baru yang direkam pada 12 Juni 2012. [14 Desember 2017]

Anda mungkin juga menyukai