Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN PEKERJAAN JASA EVENT ORGANIZER

Nomor: ______________

Perjanjian Pekerjaan Jasa Event Organizer Nomor __________________________ ini dibuat dan
ditandatangani di _________________ pada hari ini, _______________ tanggal ______________
(“Perjanjian”), oleh dan di antara:

1 Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :

Nomor KTP :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT ___________________ sebagai Direktur
Utama, sebuah badan hukum Perseroan Terbatas yang berkedudukan di
Kabupaten/Kota _______________, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai
“Pihak Pertama”.

2 Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :

Nomor KTP :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT ___________________ sebagai Direktur
Utama, sebuah badan hukum Perseroan Terbatas yang berkedudukan di
Kabupaten/Kota _______________, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai
“Pihak Kedua”.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai “Para
Pihak”. Para Pihak dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

(1) Bahwa Pihak Pertama adalah sebuah badan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang
ruang lingkup kegiatan usahanya bergerak di bidang jasa penyelenggara acara
(event organizer).
(2) Bahwa Pihak Kedua adalah sebuah badan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang
ruang lingkup kegiatan usahanya bergerak di bidang __________________________.
(3) Bahwa untuk menunjang kegiatan usahanya, Pihak Kedua bermaksud untuk
menyelenggarakan sebuah acara berupa ____________________, dan untuk
menyelenggarakan acara tersebut Pihak Kedua membutuhkan jasa penyelenggara
acara (event organizer).
(4) Bahwa untuk memenuhi kebutuhan event organizer tersebut, Pihak Kedua telah
meminta kepada Pihak Pertama untuk melaksanakan pekerjaan jasa sebagai event
organizer dan Pihak Pertama telah bersedia untuk melaksanakan pekerjaan jasa
sebagai event organizer tersebut untuk Pihak Kedua.

Halaman 1 | 5 Halaman
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas dan dengan iktikad baik, Para Pihak dengan ini sepakat
untuk saling mengikatkan diri dalam Perjanjian ini dengan ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat sebagaimana diatur dalam pasal-pasal di bawah ini.

Pasal 1
Kesepakatan
Pihak Pertama dengan ini sepakat untuk melaksanakan pekerjaan jasa sebagai event
organizer untuk Pihak Kedua sebagaimana Pihak Kedua dengan ini sepakat untuk
melaksanakan pembayaran biaya jasa kepada Pihak Pertama.

Pasal 2
Hak dan Kewajiban Para Pihak

(1) Hak dan Kewajiban Pihak Pertama


a. Pihak Pertama berhak untuk menerima pembayaran biaya jasa dari Pihak
Kedua.
b. Pihak Pertama berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan jasa untuk
Pihak Kedua.
(2) Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
a. Pihak Kedua berhak untuk menerima hasil pekerjaan jasa dari Pihak
Pertama.
b. Pihak Kedua berkewajiban untuk melakukan pembayaran biaya jasa kepada
Pihak Pertama.

Pasal 3
Pekerjaan Jasa
(1) Pekerjaan jasa sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini adalah pekerjaan jasa
yang wajib dilaksanakan oleh Pihak Pertama untuk Pihak Kedua, yaitu yang berupa
penyelenggaraan acara (event) sebagai berikut:
a. Nama Acara :
b. Bentuk Acara :
c. Deskripsi Acara :
d. Waktu Penyelenggaraan :
e. Tempat Penyelenggaraan :
f. ____________________ :
(“Pekerjaan Jasa”).
(2) Dalam melaksanakan Pekerjaan Jasa, Pihak Pertama wajib untuk melaksanakan
program acara yang telah dibuat oleh Pihak Kedua dan mengikuti arahan-arahan
dari Pihak Kedua, tetapi Pihak Pertama wajib untuk memberikan masukan dan
pertimbangan terhadap program acara dan arahan dari Pihak Kedua tersebut
semata-mata demi kesempurnaan penyelenggaraan acara, serta keputusan terakhir
mengenai program acara dan arahan dari Pihak Kedua tersebut tetap berada di
tangan Pihak Kedua.
(3) Pihak Pertama wajib untuk melaksanakan Pekerjaan Jasa dengan ketentuan:

Halaman 2 | 5 Halaman
a. Pekerjan Jasa wajib dilaksanakan berdasarkan program acara yang dibuat
oleh Pihak Kedua dengan ketentuan:
i. Program acara meliputi deskripsi mengenai latar belakang dan tujuan
penyelenggaraan acara, gambaran umum penyelenggaraan acara,
detail teknis penyelenggaraan acara, dan daftar tamu dan undangan.
ii. Program acara wajib diserahkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama selambat-lambatnya __ (_______________) hari sebelum
penyelenggaraan acara.
b. Dalam penyelenggaraan acara, Pihak Pertama berkewajiban untuk
melakukan pengadaan:
i. Konsep teknis pelaksanaan acara berdasarkan program acara yang
disampaikan oleh Pihak Kedua.
ii. Lokasi acara.
iii. Panggung dan perlengkapannya.
iv. Pembawa acara.
v. Hiburan.
vi. Konsumsi acara.
vii. Dokumentasi acara.
viii. _____________________
ix. Perlengkapan acara lainnya yang disepakati bersama oleh Para Pihak
kemudian.
c. Dalam melaksanakan Pekerjaan Jasa, Pihak Pertama wajib untuk
menggunakan tenaga dan sumber daya manusia yang disediakan sendiri oleh
Pihak Pertama.
d. __________________________
(4) Pihak Kedua dengan ini sepakat untuk menunjang Pekerjaan Jasa yang dilakukan
oleh Pihak Pertama dengan ketentuan:
a. Menyediakan fasilitas yang dimiliki oleh Pihak Kedua yang diperlukan oleh
Pihak Pertama dengan persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Kedua.
b. Memberikan izin kepada Pihak Pertama untuk memasuki lokasi-lokasi yang
berada di bawah kekuasaan Pihak Kedua dalam rangka melaksanakan
Pekerjaan Jasa.
c. ______________________________________________________________.

Pasal 4
Biaya Jasa
(1) Atas telah dilaksanakannya Pekerjaan Jasa oleh Pihak Pertama, Pihak Kedua
berkewajiban untuk membayar biaya jasa kepada Pihak Pertama sebesar Rp
______________ (_______________________________________ rupiah) (“Biaya Jasa”).

Halaman 3 | 5 Halaman
(2) Pembayaran Biaya Jasa oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dilakukan secara
bertahap dengan ketentuan:
a. Pembayaran Tahap – 1 sebesar ___% (_______________ persen) dari nilai Biaya
Jasa atau sebesar Rp ___________________ (_____________________ rupiah) yang
wajib dilakukan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-
lambatnya __ (_________) hari kalender setelah ditandatanganinya Perjanjian
ini (“Pembayaran Tahap – 1”).
b. Pembayaran Tahap – 2 sebesar ___% (_______________ persen) dari nilai Biaya
Jasa atau sebesar Rp ___________________ (_____________________ rupiah) yang
wajib dilakukan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-
lambatnya __ (__________) hari kalender sebelum dilaksanakannya Pekerjaan
Jasa (“Pembayaran Tahap – 2”).
c. Pembayaran Tahap – 3 sebesar ___% (_______________ persen) dari nilai Biaya
Jasa atau sebesar Rp ___________________ (_____________________ rupiah) yang
wajib dilakukan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-
lambatnya __ (__________) hari kalender setelah dilaksanakannya Pekerjaan
Jasa (“Pembayaran Tahap – 3”).
(3) Pembayaran Biaya Jasa dilakukan dengan cara transfer antar bank dari rekening
bank Pihak Kedua ke rekening bank Pihak Pertama sebagai berikut.
Rekening Bank Pihak Pertama Rekening Bank Pihak Kedua
Nama Bank : Nama Bank :
Nomor Rekening : Nomor Rekening :
Atas Nama : Atas Nama :

Pasal 5
Force Majeure (Keadaan Memaksa)
(1) Dalam hal terjadi force majeure atau keadaan memaksa yang mengakibatkan
tidak terlaksananya kewajiban atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban
berdasarkan Perjanjian ini, Para Pihak dengan ini sepakat bahwa pihak yang tidak
melaksanakan kewajiban atau terlambat melaksanakan kewajiban tersebut
dibebaskan dari tuntutan atas kerugian pihak lainnya yang disebabkan oleh tidak
terlaksananya atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban tersebut.
(2) Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini yang
dialami oleh salah satu pihak wajib diberitahukan kepada pihak lainnya dengan
sarana komunikasi yang paling memungkinkan dalam jangka waktu selambat-
lambatnya __ (________) hari kalender sejak terjadinya keadaan force majeure
tersebut, dan dalam hal pihak yang mengalami force majeure tersebut tidak
memberitahukannya dalam jangka waktu tersebut, keadaan force majeure tersebut
dianggap tidak pernah terjadi.
(3) Force majeure atau keadaan memaksa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal
ini meliputi namun tidak terbatas pada:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, badai, angin topan,
tsunami, banjir besar, tanah longsor, dan kebakaran.

Halaman 4 | 5 Halaman
b. Keadaan yang bersifat masif seperti perang, huru-hara, pemberontakan, dan
wabah penyakit.
c. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang secara langsung
berdampak besar pada pelaksanaan Perjanjian.
d. Keadaan lainnya yang ditetapkan oleh otoritas berwenang sebagai force
majeure.

Pasal 6
Adendum
Segala perubahan ketentuan dan/atau penambahan ketentuan yang belum diatur dan/atau
belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan disepakati lebih lanjut oleh Para Pihak dan
hasilnya akan dituangkan ke dalam suatu adendum yang ditandatangani oleh Para Pihak
yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian
ini.

Pasal 7
Penyelesaian Perselisihan

(1) Dalam hal terjadi perselisihan diantara Para Pihak sebagai akibat
dari pelaksanaan Perjanjian ini, Para Pihak dengan ini sepakat untuk
menyelesaikannya secara musyawarah dan kekeluargaan.
(2) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan tidak mencapai
kesepakatan dan/atau perdamaian, Para Pihak dengan ini sepakat untuk
menyelesaikannya secara hukum di Pengadilan Negeri __________________.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di tempat dan pada waktu
sebagaimana disebutkan di bagian awal Perjanjian ini dalam rangkap 2 (dua) dan
bermeterai cukup, masing-masing Pihak memeroleh 1 (satu) rangkap asli yang
kesemuanya memiliki kekuatan hukum yang sama.

Para Pihak,

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Meterai Tempel
Rp6.000

Halaman 5 | 5 Halaman

Anda mungkin juga menyukai