Anda di halaman 1dari 10

Abstrak

Penelitian ini menyelidiki kecenderungan adopsi mikrotakaful di kalangan


rumah tangga berpenghasilan rendah di Jawa Timur menggunakan perluasan
Theory of Planned Behavior (TPB). Berdasarkan analisis data dari 304 responden,
penelitian ini menemukan permintaan yang signifikan terhadap mikrotakaful. Niat
berperilaku dipengaruhi secara positif oleh faktor-faktor seperti sikap, norma
subjektif, harga (faktor penentu paling penting), dan pengetahuan. Responden
berpenghasilan rendah menunjukkan niat positif terhadap mikrotakaful. Studi ini
menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran, menawarkan struktur yang
terjangkau, dan menyoroti nilai mikrotakaful sebagai alat manajemen risiko.

Tujuan Penelitian

Provinsi Jawa Timur, yang merupakan pusat kegiatan komersial yang


aktif, memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia. Hal ini mewarnai
keseimbangan sosio-ekonomi yang belum sesuai di provinsi ini, yang tampaknya
berkembang pesat. Masyarakat miskin di Jawa Timur memiliki akses terbatas atau
tidak sama sekali terhadap layanan keuangan mendasar seperti asuransi, yang
membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai risiko. Tujuan penelitian ini
adalah untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi niat perilaku rumah
tangga miskin terhadap produk mikrotakaful.

Hipotesis

Penelitian ini terdapat hubungan positif antara pengetahuan, sikap, norma


subjektif serta kesadaran tentang mikrotakaful dan niat untuk mengadopsinya.
Penelitian ini diuji dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari survei
terhadap rumah tangga berpenghasilan rendah di Jawa Timur.

Kerangka Berpikir

Masalah kemiskinan yang masih menjadi hambatan utama dalam


pembangunan manusia di seluruh dunia, termasuk di Indonesia (Statistik., 2023).
Meskipun telah ada upaya yang gigih untuk mengurangi kemiskinan, statistik
kemiskinan masih sangat tinggi di banyak negara anggota Organisasi Kerjasama
Islam (OKI), terutama di Afrika Sub-Sahara dan Asia. Indonesia, sebagai negara
dengan demografi Muslim terbesar di dunia, juga masih bergulat dengan
kemiskinan yang meluas, terutama di Jawa Timur yang memiliki tingkat
kemiskinan tertinggi di Indonesia.

Kondisi ini membuat kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara


ekonomi menjadi sangat rentan terhadap berbagai risiko, seperti kematian,
penyakit, kehilangan harta benda, dan bencana alam. Namun, individu yang aman
secara finansial memiliki akses terhadap program asuransi formal, sehingga
mengurangi beban keuangan mereka. Oleh karena itu, kebutuhan akan produk
keuangan yang dirancang untuk melindungi masyarakat miskin dari berbagai
risiko menjadi sangat penting.

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa mikrotakaful adalah salah satu


inisiatif paling efisien yang dirancang untuk mengangkat masyarakat yang berada
di strata ekonomi rendah. Mikrotakaful adalah jenis asuransi syariah yang
diformulasikan secara khusus untuk melindungi masyarakat yang kurang
beruntung secara ekonomi, yang biasanya tidak dilibatkan dalam program
asuransi syariah pemerintah dan swasta. Mikrotakaful dapat berfungsi sebagai
katalis bagi lembaga keuangan untuk mendanai kelompok ini, sehingga dapat
menurunkan angka kemiskinan sekaligus memfasilitasi transisi sebagian besar
penduduk miskin yang menganggur menjadi angkatan kerja (Hasim, 2014).

Penelitian ini bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang pasar


mikrotakaful di Jawa Timur, provinsi dengan jumlah penduduk yang hidup di
bawah garis kemiskinan tertinggi di Indonesia. Dengan memanfaatkan model TPB
tingkat lanjut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor yang
mempengaruhi niat perilaku rumah tangga miskin di Jawa Timur terhadap produk
mikrotakaful. Temuan penelitian menunjukkan adanya permintaan yang signifikan
terhadap mikrotakaful di kalangan rumah tangga berpendapatan rendah di Jawa
Timur, dengan harga menjadi faktor penentu yang paling penting. Studi ini
menyarankan strategi yang dapat ditindaklanjuti bagi penyedia layanan untuk
meningkatkan jangkauan dan partisipasi di antara kelompok rentan ini, sehingga
berkontribusi terhadap peningkatan inklusi dan ketahanan keuangan.

Metodologi

Metodologi penelitian ini didasarkan pada pendekatan survei yang


dipilih untuk mengumpulkan data, karena efektivitasnya dalam memberikan
hasil yang dapat diandalkan dan dapat digeneralisasikan (Inc., 2000). Untuk
memastikan kekuatan statistik, ukuran sampel target ditetapkan berkisar antara
250 hingga 450 responden, sesuai dengan rekomendasi literatur akademis dan
keseimbangan antara keandalan statistik dan kelayakan logistik. Pendekatan
simple random sampling digunakan untuk memilih responden, dengan
memilih secara acak rumah tangga dari seluruh komunitas berpenghasilan
rendah di Jawa Timur, sehingga setiap rumah tangga memiliki peluang yang
sama untuk diikutsertakan. Demografi Jawa Timur dipilih sebagai populasi
penelitian karena jumlah penduduk miskin terbanyak di antara seluruh
provinsi di Indonesia, serta tantangan yang mereka hadapi dalam hal stabilitas
keuangan dan potensi manfaat yang dapat mereka peroleh dari penggunaan
mikrotakaful. Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur yang dilaporkan oleh
BPS Jawa Timur (2022) sekitar 4.259.600 jiwa, sehingga jumlah ini
membentuk total populasi yang akan dijadikan sampel penelitian. Dengan
demikian, metodologi penelitian ini didasarkan pada pendekatan survei
dengan ukuran sampel yang cukup untuk menghasilkan gambaran yang
bermakna mengenai sikap dan niat rumah tangga miskin di Jawa Timur
mengenai mikrotakaful.

Tinjauan Pustaka

Industri asuransi syariah telah menunjuki pertumbuhan pesat, namun


belum mendapat perhatian akademis yang signifikan dibandingkan industri
perbankan, terutama dalam hal eksplorasi perilaku konsumen (Rapi &
Kassim, 2023). Tinjauan pustaka TPB (Theory of Planned Behavior) dalam
kontekst ini akan membantu memahami persepsi dan perilaku konsumen
terhadap asuransi syariah, baik secara umum maupun mikro.

TPB adalah model psikologi yang memprediksi perilaku individu


berdasarkan intenci mereka untuk melaksanakan tindakan tertentu (Mohd
Azizi, I., Wan Nazjmi, MF, & Yusuf, 2017). Model ini memfasilitasi
penganalisaan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Mikrotakaful, yang dirancang untuk memberikan cakupan berbasis syariah
yang terjangkau bagi masyarakat kurang mampu secara ekonomi, memiliki
posisi unik untuk memenuhi kebutuhan demografi ini. Tinjauan pustaka TPB
dalam industri asuransi syariah akan membantu mendorong pertumbuhan
sektor asuransi syariah secara global, karena memungkinkan pengembangan
strategi yang efektif dan berpusat pada konsumen.

Hasil dan Diskusi

Penelitian ini memberikan bukti empiris yang kuat bahwa Sikap, Norma
Subjektif, Harga, dan Pengetahuan merupakan faktor penting yang mempengaruhi
niat rumah tangga berpenghasilan rendah di Jawa Timur untuk berpartisipasi
dalam mikrotakaful. Hasil penelitian ini dapat membantu pembuat kebijakan dan
perusahaan asuransi untuk mengembangkan program mikrotakaful yang lebih
efektif dan menarik bagi target pasar (Husin, MM, & Rahman, 2016).

Hasil dari analisis regresi berganda, yang tercantum dalam Tabel 3,


menunjukkan bahwa semua variabel independen yang dijelaskan, yaitu Sikap,
Norma Subjektif, Harga, dan Pengetahuan, memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap niat rumah tangga miskin di Jawa Timur untuk berpartisipasi dalam
mikrotakaful. Indikator statistik p-values dan t-values menunjukkan bahwa nilai p
dari variabel-variabel tersebut lebih rendah daripada ambang batas signifikansi
0,05, yang artinya nilai tersebut signifikan statisitik.

Nilai t dari koefisien regresi dibandingkan dengan nilai t kritis dari tabel t
untuk menentukan signifikansi statistik. Jika nilai t lebih besar daripada nilai t
kritis, maka ada hubungan yang signifikan antara prediktor dan variabel hasil. Di
sini, nilai t dari koefisien regresi dari setiap variabel independen lebih besar dari
nilai t kritis, yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel
tersebut dengan variabel dependen. Rekap statistik dari uji kolineritis
menunjukkan toleransi yang cukup besar, yang menunjukkan bahwa variabel-
variabel tersebut tidak terlalu kolineris. Variabel terikat dalam model adalah niat
berpartisipasi dalam mikrotakaful.

Perbandingan hasil dari pertanyaan unik menunjukkan bahwa sekitar


61,1% dari respondensi mengizinkan bahwa mereka yaakin akan mengadopsi
mikrotakaful, sedangkan 38,9% dari respondensi tidak yakin atau belum punya
pendekatan positif terhadap mikrotakaful.

Penelitian ini memberikan informasi yang berharga tentang faktor-faktor


yang mempengaruhi niat rumah tangga berpenghasilan rendah untuk
berpartisipasi dalam mikrotakaful (Maulana, H., Razak, DA, & Adeyemi, 2018).
Hasil penelitian ini dapat membantu para pembuat kebijakan dan penyedia
asuransi mikro untuk merancang strategi yang efektif untuk meningkatkan
serapan mikrotakaful di kalangan rumah tangga miskin.

Kesimpulan

Penelitian ini memberikan kontribusi yang berharga bagi literatur tentang


mikrotakaful dan dapat membantu meningkatkan akses terhadap layanan
keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia. Studi ini
memberikan kajian mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi niat
perilaku rumah tangga miskin di Jawa Timur, Indonesia, terhadap
mikrotakaful. Dengan menggunakan jumlah sampel sebanyak 303 responden
dan menggunakan Theory of Planned Behavior sebagai kerangka teoritis,
penelitian ini telah menjelaskan peran sikap, norma subjektif, harga, dan
pengetahuan terhadap niat rumah tangga untuk berpartisipasi dalam produk
mikrotakaful.
KEUNGGULAN

Abstract

Topik penelitian ini merupakan hal yang relevan dan penting untuk
dibahas. Abstrak dari penelitian ini memberikan gambaran yang jelas dan
komprehensif tentang tujuan, metodologi, temuan, dan implikasi dari penelitian
tersebut. Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami kecenderungan rumah
tangga yang kurang beruntung secara ekonomi di Jawa Timur, Indonesia terhadap
adopsi mikrotakaful dengan memperluas Theory of Planned Behavior (TPB).
Selain itu, abstrak ini dengan jelas merangkum kontribusi penelitian tersebut
dalam memperluas pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi
mikrotakaful dikalangan rumah tangga berpendapatan rendah, serta memberikan
implikasi praktis bagi pengembangan kebijakan strategi industri yang lebih
efektif.

Pendahuluan

Pendahuluan ini sudah memenuhi pedoman penulisan pendahuluan


(Kemendikbud, 2013). Pendahuluan ini membincangkan masalah kemiskinan
yang masih menjadi isu utama di dunia, termasuk di Indonesia, yang memiliki
populasi Muslim terbesar di dunia. Di konteks Organisasi Kerjasama Islam (OKI),
kemiskinan masih meningkat dan mempengaruhi lebih dari separuh populasi
miskin di negara berkembang, termasalkan Afrika Sub-Sahara dan Asia. Indonesia
sendiri telah mencapai progres dalam pengurangan kemiskinan, namun masih
memiliki jumlah penduduk miskin yang sangat tinggi. Provinsi Jawa Timur, yang
merupakan pusat kegiatan komersial yang aktif, memiliki tingkat kemiskinan
tertinggi di Indonesia.

Salah satu solusi yang dipromosikan dalam penelitian ini adalah


mikrotakaful, yaitu jenis asuransi syariah yang dikhususkannya untuk mengangkat
masyarakat yang berada di strata ekonomi rendah. Penelitian sebelumnya
menunjukkan niat positif dari penerima mikrotakaful di berbagai segmen sosial
ekonomi di Indonesia, termasalkan Segmen Piramida Tengah (MOP) dan
Piramida Bawah (BOP). Penelitian ini mengacu pada research gap tersebut
memberikan novelty tentang wawasan mendalam mengenai persepsi dan
kecenderungan perilaku rumah tangga berpendapatan rendah di Jawa Timur
mengenai mikrotakaful.

Metodologi

Metodologi penelitian ini memenuhi standar internasional dalam


melakukan penelitian, sehingga hasilnya dapat diandalkan dan dapat
digeneralisasikan. Hasil penelitian ini membantu meningkatkan pemahaman
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi niat berpartisipasi rumah tangga
berpendapatan rendah dalam menggunakan mikrotakaful, serta memberikan
pandangan strategis untuk lembaga mikrofinansial untuk mengoptimalkan
program mikrotakaful di Jawa Timur dan di Indonesia.

Kesimpulan

Penelitian ini merupakan studi yang baik dengan temuan yang bermanfaat.
Hasil penelitian ini dapat membantu meningkatkan akses terhadap layanan
keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Penelitian ini memberikan
saran yang konkret bagi pembuat kebijakan, penyedia asuransi mikro, dan Bank
Sentral. Penelitian ini memberikan informasi yang berharga tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi niat rumah tangga berpenghasilan rendah untuk
berpartisipasi dalam mikrotakaful. Selain itu, penelitian ini memberikan
rekomendasi untuk penelitian masa depan dapat meningkatkan kekuatan
penelitian ini dengan memperluas cakupannya ke wilayah lain dan segmen sosio-
ekonomi, menyelidiki universalitas atau variabilitas temuan-temuan ini.
Jika dilihat lebih dekat pada variabel Sikap terungkap bahwa persepsi
nilai dan kebijaksanaan dalam memilih mikrotakaful berperan penting dalam
membentuk niat untuk berpartisipasi. Demikian pula dengan variabel Norma
Subyektif yang menunjukkan pentingnya persetujuan sosial, terutama dari
anggota keluarga dekat dan teman, dalam mempengaruhi keputusan memilih
mikrotakaful. Variabel Harga menggarisbawahi kesadaran akan harga
mikrotakaful, keadilan premi, dan persepsi keterjangkauannya.

Variabel Pengetahuan memberikan wawasan mengenai pemahaman


responden mengenai prinsip, manfaat, dan kerjasama layanan mikrotakaful.
Temuan tambahan dari pertanyaan- pertanyaan unik semakin memperkaya
diskusi. Lebih dari 60% responden mengakui perlunya mikroasuransi syariah
dan menyatakan kesediaannya untuk melakukan pembayaran di masa depan.

Referensi

Referensi yang disajikan menyediakan beragam studi dan artikel yang


relevan untuk penelitian mikrotakaful dan asuransi syariah. Artikel Abdullah
(2021) mengevaluasi cara mikrotakaful digunakan untuk mengatasi dampak
pandemi COVID-19, sementara Ahmad (2016) mengevaluasi fungsi asuransi
takaful mikro dalam mendorong pertumbuhan usaha mikro. Selain itu, referensi
lainnya mengevaluasi permintaan pasar asuransi mikro, persepsi dan adopsi
asuransi syariah, dan tahap kefahaman masyarakat terhadap skema takaful.

KEKURANGAN

Pendahuluan

Perjuangan global melawan kemiskinan masih jauh dari selesai. Jutaan


orang di seluruh dunia, termasuk di negara-negara OKI, masih hidup dalam
kemiskinan. Indonesia, meskipun telah mencapai kemajuan dalam pengentasan
kemiskinan, masih memiliki angka kemiskinan yang tinggi, terutama di Jawa
Timur. Oleh karena itu, mengingat besarnya statistik kemiskinan dan jumlah
individu yang hidup dalam kondisi miskin, kelompok ini masih sangat rentan
terhadap berbagai risiko. Penelitian ini hanya dilakukan di Jawa Timur, sehingga
hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasikan ke seluruh Indonesia. Selain itu,
penelitian ini tidak menyelidiki semua faktor yang mungkin mempengaruhi
partisipasi dalam mikrotakaful. Penelitian ini diharapkan dapat direplikasi di
wilayah lain Indonesia dan dapat menyelidiki faktor-faktor lain yang mungkin
memmpengaruhi partisipasi dalam mikrotakaful.
Mikrotakaful adalah jenis asuransi syariah yang diformulasikan secara
khusus yang bertujuan untuk melindungi masyarakat yang kurang beruntung
secara ekonomi, yang biasanya tidak dilibatkan dalam program asuransi
syariah pemerintah dan swasta. Dalam perspektif yang lebih luas, pentingnya
mikrotakaful muncul ketika lembaga-lembaga pembiayaan memerlukan
integrasi, sehingga menjembatani kekosongan kritis dalam keuangan mikro.

Hasil dan Diskusi

Penelitian berfokus pada Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini tidak


meneliti secara langsung bagaimana mikrotakaful dapat membantu rumah tangga
miskin. Penelitian ini menggunakan beberapa pertanyaan tambahan untuk
menggali lebih dalam kebutuhan dan kesediaan responden untuk membayar
mikrotakaful. Temuan dari pertanyaan tambahan ini menunjukkan bahwa
terdapat potensi besar untuk meningkatkan serapan mikrotakaful di kalangan
rumah tangga berpenghasilan rendah.

Anda mungkin juga menyukai