Anda di halaman 1dari 8

MENGANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN

Nama/NIM : Annisa Dwi Ananda

Kelas : Dasar Ekonomi Kesehatan (A)

Jurnal I “Perilaku Konsumen Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelas sosial, keluarga,

motivasi, serta pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan imunisasi yang berlokasi di

Puskemas Antang, Jln. Antang Raya Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota

Makassar.

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menghasilkan kekebalan tubuh terhadap suatu

penyakit dengan cara memasukkan kuman/produk kuman yang telah dilemahkan/dimatikan

agar tubuh dapat membentuk antibodi sehingga apabila suatu saat kuman tersebut memasuki

tubuh, maka antibodi secara langsung menangkal kuman tersebut. Dengan demikian, generasi

penerus bangsa bisa terhindar dari berbagai penyakit menular dengan cara pemberian

imunisasi lengkap dan imunisasi dasar pada anak.

Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal I ini diperoleh hasil mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi dan tidak mempengaruhi perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan

yakni imunisasi sebagai berikut :

1. Kelas sosial (status pekerjaan, pendidikan, dan ekonomi)

Berdasarkan penelitian ini terbukti bahwa kelas sosial seseorang tidak berpengaruh

terhadap perilakunya dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini imunisasi anak.

Hal ini terjadi karena meskipun jumlah responden yang memiliki kelas sosial tinggi lebih
banyak daripada responden dengan kelas sosial rendah, namun responden tersebut tetap

memanfaatkan pelayanan imunisasi untuk bayi mereka.

2. Keluarga

Berdasarkan penelitian ini terbukti bahwa hubungan keluarga seseorang ada

berpengaruhnya terhadap perilakunya dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini

imunisasi anak. Keluarga merupakan kumpulan orang yang memiliki hubungan darah dengan

kita. Selain itu, keluarga juga dapat dikatakan sebagai orang yang setiap harinya kita temui,

dalam hal ini keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) maupun keluarga lain (kakek, nenek, tante,

om,dll). Adanya hubungan keluarga menunjukkan bahwa responden didukung oleh

keluarganya dalam memilih suatu pelayanan kesehatan. Selain itu, responden juga meminta

saran dan keputusan bersama keluarga dalam memanfaatkan tempat pelayanan kesehatan

terbaik.

3. Motivasi

Berdasarkan penelitian ini terbukti bahwa motivasi seseorang ada pengaruhnya

terhadap perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini imunisasi anak.

Motivasi membuat seseorang mulai melaksanakan dan mempertahankan kegiatan tertentu

karena melihat dari manfaat kegiatan tersebut seperti halnya imunisasi ini. Adanya hubungan

motivasi dengan pemanfaatan pelayanan imunisasi dikarenakan bentuk dorongan yang

dimiliki oleh seorang ibu sangatlah berpengaruh, artinya seorang ibu menyadari bahwa

dengan memanfaatkan pelayanan imunisasi untuk bayinya sangatlah bermanfaat dan hal

tersebut didukung oleh motivasi yang positif oleh seorang ibu.

4. Pengetahuan

Berdasarkan penelitian ini terbukti bahwa pengetahuan seseorang ada pengaruhnya

terhadap perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini imunisasi anak.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Seorang

ibu yang memiliki informasi betapa pentingnya imunisasi pada anak, dengan didorong oleh

kesadaran dirinya tentu secara rutin akan memperhatikan imunisasi sang anak.

Jadi kesimpulan pada penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

seseorang dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini imunisasi anak adalah

keluarga, motivasi, dan pengetahuan konsumen, sedangkan kelas sosial tidak memiliki

pengaruh terhadap perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Jurnal II “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pasien Dalam

Memanfaatkan Rawat Inap Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah

Nanggulan”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan

psikologis terhadap perilaku pasien dalam memanfaatkan rawat inap di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Nanggulan

Rumah sakit sebagai suatu penyedia layanan kesehatan harus mampu untuk

menganalisis segala perubahan yang kemungkinan terjadi di masa depan seperti perubahan

pola epidemiologi, perubahan demografi, perubahan ekonomi, penerapan teknologi mutakhir,

kebijakan pemerintah, kompetisi pasar dan harapan masyarakat terhadap kualitas pelayanan.

Agar jumlah pasien dan fasilitas yang disediakan oleh sebuah rumah sakit dapat seimbang,

maka perlu dilakukan analisis faktor yang dapat mempengaruhi pasien dalam memilih rawat

inap serta rumah sakit dapat memberi kepuasan terhadap konsumen sehingga rumah sakit pun

dapat memperoleh keuntungan


Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal II ini diperoleh hasil mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi dan tidak mempengaruhi perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan

yakni rawat inap di sebuah rumah sakit sebagai berikut :

1. Faktor sosial

Berdasarkan uji t dalam penelitian ini terbukti bahwa faktor sosial secara parsial ada

pengaruhnya terhadap perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini rawat

inap. Masukan dari orang yang dipercaya dapat menjadi penguat dan dapat meyakinkan

pasien untuk mengambil keputusan menjalani rawat inap di rumah sakit. Apabila konsumen

tidak memiliki pengetahuan mengenai produk atau jasa yang akan dibelinya, konsumen akan

mengandalkan rekomendasi dari teman atau kerabat mengenai produk atau jasa yang akan

digunakannya.

2. Faktor budaya

Berdasarkan uji t dalam penelitian ini terbukti bahwa faktor budaya secara parsial

ada pengaruhnya terhadap perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini

rawat inap. Individu yang berada dalam lingkungan masyarakat yang mempunyai adat

kebiasaan, norma dan nilai yang baik terhadap pemanfaatan sarana kesehatan maka akan

mempengaruhi perilakunya dalam memanfaatkan rawat inap di rumah sakit saat mengalami

sakit.

3. Faktor pribadi

Berdasarkan uji t dalam penelitian ini terbukti bahwa faktor pribadi secara parsial

ada pengaruhnya terhadap perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini

rawat inap. Faktor pribadi memberikan kontribusi dalam perilaku memanfaatkan rawat inap

di rumah sakit. Pengambilan keputusan memanfaatkan rawat inap pada masyarakat ini
utamanya adalah biaya yang dapat dijangkau, lokasi yang tidak terlalu jauh dan sarana

kesehatan yang memadai.

4. Faktor psikologis

Berdasarkan uji t dalam penelitian ini terbukti bahwa faktor psikologis secara parsial

ada pengaruhnya terhadap perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini

rawat inap. Faktor psikologis terdiri dari empat komponen utama yang mempengaruhi

keputusan pembelian yaitu persepsi, motivasi, pembelajaran, serta sikap dan keyakinan.

Persepsi yang baik terhadap rumah sakit maka keputusan untuk memanfaatkan rawat inap

akan lebih mudah.

Jadi kesimpulan pada penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

seseorang dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini rawat inap adalah faktor

sosial, budaya, pribadi, dan psikologis.

Jurnal III “Economic Burden of Cancer Patients at Hasanuddin University Teaching

Hospital, Makassar : A Qualitative Study”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban ekonomi yang

harus ditanggung oleh pasien penderita kanker dan keluarganya dalam membuat keputusan

membayar biaya pengobatan atau memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari/kebutuhan dasar.

Responden diambil dari RSPTN UNHAS.

Kanker adalah penyakit katastropik yang membutuhkan biaya tinggi dalam

pengobatannya dan berisiko kematian. Ketika seseorang didiagnosis menderita kanker dan

harus dirawat di rumah sakit, maka beban keuangan akan dilimpahkan kepada pasien.
Sebagian besar penderita kanker akan mengalami kebangkrutan dan sisa nya pasti

menggunakan tabungan masa depan mereka.

Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal III ini diperoleh hasil mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi beban ekonomi pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi

penderita kanker sebagai berikut :

1. Biaya tambahan

Berdasarkan penelitian ini terbukti bahwa biaya tambahan ada pengaruhnya terhadap

beban ekonomi dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi penderita kanker. Terkadang

Kartu Jaminan Kesehatan tidak menanggung keseluruhan biaya pengobatan pasien sehingga

pasien harus menyiapkan sendiri biaya tambahan tersebut yang nilainya juga tidak sedikit.

2. Biaya kemoterapi

Berdasarkan penelitian ini terbukti bahwa biaya kemoterapi ada pengaruhnya

terhadap beban ekonomi dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi penderita kanker. Saat

pasien akan di kemoterapi, dilakukan dahulu uji laboratorium yang membutuhkan biaya yang

tinggi pula, terkadang pula obat untuk kemoterapi tidak ada sehingga pasien harus memberi

sendiri obat tersebut.

3. Biaya tambahan untuk pasien di luar sulawesi selatan

Berdasarkan penelitian ini terbukti bahwa biaya perawatan bagi penderita di luar

sulawesi selatan ada pengaruhnya terhadap beban ekonomi dalam pemanfaatan pelayanan

kesehatan bagi penderita kanker. Biaya tambahan seperti transportasi, makan, dan tempat

tinggal bagi penderita yang bukan domisili sulawesi selatan, tentu akan menambah beban

ekonomi penderitan.
Jadi kesimpulan pada penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi beban

ekonomi yang tinggi bagi penderita kanker dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah

biaya tambahan yang tidak ditanggung JKN, biaya bagi penderita domisili luar sulawesi

selatan, dan biaya kemoterapi dan ketersediaan obat.

Kesimpulan dari 3 jurnal di atas :

Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil dari faktor-faktor dominan yang

mempengaruhi perilaku konsumen dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan secara garis

besar berdasarkan referensi ketiga jurnal di atas adalah :

1. Faktor budaya

Faktor budaya meliputi adat kebiasaan, norma dan nilai yang baik terhadap

pemanfaatan pelayanan kesehatan. Adat kebiasaan seseorang bergantung pada lingkungan

pertama dimana mereka dididik yaitu keluarga. Jadi, segala hal yang berkaitan dengan

keluarga, seperti dukungan, termasuk dalam faktor budaya.

2. Faktor sosial

Faktor sosial meliputi hubungan kekerabatan seseorang dengan orang lain, pekerjaan,

penghasilan, dan pendidikannya. Masukan dari orang-orang terpercaya dapat mempengaruhi

seseorang dalam menentukan keputusan dalam memilih pelayanan kesehatan. Pekerjaan dan
penghasilan seseorang akan menentukan konsekuensi ekonomi keluarganya. Seperti pada

jurnal 3, dimana dibutuhkan biaya yang tinggi serta biaya tambahan-tambahan lainnya.

3. Faktor pribadi dan psikologis

Faktor ini meliputi motivasi diri dan pengetahuan diri. Seseorang yang memiliki

pengetahuan saja tidak cukup untuk mendorong dirinya dalam pemanfaatan pelayanan

kesehatan. Sehingga dibutuhkan kolaborasi antara pengetahuan dan motivasi diri untuk

mengoptimalkan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Motivasi membuat seseorang terdorong

dan mempertahankan apa yang dia kerjakan setelah mengetahui dampak positif dari kegiatan

yang dia kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai