Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelas sosial, keluarga,
Puskemas Antang, Jln. Antang Raya Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota
Makassar.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menghasilkan kekebalan tubuh terhadap suatu
agar tubuh dapat membentuk antibodi sehingga apabila suatu saat kuman tersebut memasuki
tubuh, maka antibodi secara langsung menangkal kuman tersebut. Dengan demikian, generasi
penerus bangsa bisa terhindar dari berbagai penyakit menular dengan cara pemberian
Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal I ini diperoleh hasil mengenai faktor-faktor
Berdasarkan penelitian ini terbukti bahwa kelas sosial seseorang tidak berpengaruh
terhadap perilakunya dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini imunisasi anak.
Hal ini terjadi karena meskipun jumlah responden yang memiliki kelas sosial tinggi lebih
banyak daripada responden dengan kelas sosial rendah, namun responden tersebut tetap
2. Keluarga
berpengaruhnya terhadap perilakunya dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini
imunisasi anak. Keluarga merupakan kumpulan orang yang memiliki hubungan darah dengan
kita. Selain itu, keluarga juga dapat dikatakan sebagai orang yang setiap harinya kita temui,
dalam hal ini keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) maupun keluarga lain (kakek, nenek, tante,
keluarganya dalam memilih suatu pelayanan kesehatan. Selain itu, responden juga meminta
saran dan keputusan bersama keluarga dalam memanfaatkan tempat pelayanan kesehatan
terbaik.
3. Motivasi
terhadap perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini imunisasi anak.
karena melihat dari manfaat kegiatan tersebut seperti halnya imunisasi ini. Adanya hubungan
dimiliki oleh seorang ibu sangatlah berpengaruh, artinya seorang ibu menyadari bahwa
dengan memanfaatkan pelayanan imunisasi untuk bayinya sangatlah bermanfaat dan hal
4. Pengetahuan
terhadap perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini imunisasi anak.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Seorang
ibu yang memiliki informasi betapa pentingnya imunisasi pada anak, dengan didorong oleh
kesadaran dirinya tentu secara rutin akan memperhatikan imunisasi sang anak.
Jadi kesimpulan pada penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
seseorang dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini imunisasi anak adalah
keluarga, motivasi, dan pengetahuan konsumen, sedangkan kelas sosial tidak memiliki
Nanggulan”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan
psikologis terhadap perilaku pasien dalam memanfaatkan rawat inap di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Nanggulan
Rumah sakit sebagai suatu penyedia layanan kesehatan harus mampu untuk
menganalisis segala perubahan yang kemungkinan terjadi di masa depan seperti perubahan
kebijakan pemerintah, kompetisi pasar dan harapan masyarakat terhadap kualitas pelayanan.
Agar jumlah pasien dan fasilitas yang disediakan oleh sebuah rumah sakit dapat seimbang,
maka perlu dilakukan analisis faktor yang dapat mempengaruhi pasien dalam memilih rawat
inap serta rumah sakit dapat memberi kepuasan terhadap konsumen sehingga rumah sakit pun
1. Faktor sosial
Berdasarkan uji t dalam penelitian ini terbukti bahwa faktor sosial secara parsial ada
pengaruhnya terhadap perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini rawat
inap. Masukan dari orang yang dipercaya dapat menjadi penguat dan dapat meyakinkan
pasien untuk mengambil keputusan menjalani rawat inap di rumah sakit. Apabila konsumen
tidak memiliki pengetahuan mengenai produk atau jasa yang akan dibelinya, konsumen akan
mengandalkan rekomendasi dari teman atau kerabat mengenai produk atau jasa yang akan
digunakannya.
2. Faktor budaya
Berdasarkan uji t dalam penelitian ini terbukti bahwa faktor budaya secara parsial
ada pengaruhnya terhadap perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini
rawat inap. Individu yang berada dalam lingkungan masyarakat yang mempunyai adat
kebiasaan, norma dan nilai yang baik terhadap pemanfaatan sarana kesehatan maka akan
mempengaruhi perilakunya dalam memanfaatkan rawat inap di rumah sakit saat mengalami
sakit.
3. Faktor pribadi
Berdasarkan uji t dalam penelitian ini terbukti bahwa faktor pribadi secara parsial
ada pengaruhnya terhadap perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini
rawat inap. Faktor pribadi memberikan kontribusi dalam perilaku memanfaatkan rawat inap
di rumah sakit. Pengambilan keputusan memanfaatkan rawat inap pada masyarakat ini
utamanya adalah biaya yang dapat dijangkau, lokasi yang tidak terlalu jauh dan sarana
4. Faktor psikologis
Berdasarkan uji t dalam penelitian ini terbukti bahwa faktor psikologis secara parsial
ada pengaruhnya terhadap perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini
rawat inap. Faktor psikologis terdiri dari empat komponen utama yang mempengaruhi
keputusan pembelian yaitu persepsi, motivasi, pembelajaran, serta sikap dan keyakinan.
Persepsi yang baik terhadap rumah sakit maka keputusan untuk memanfaatkan rawat inap
Jadi kesimpulan pada penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
seseorang dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal ini rawat inap adalah faktor
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban ekonomi yang
harus ditanggung oleh pasien penderita kanker dan keluarganya dalam membuat keputusan
pengobatannya dan berisiko kematian. Ketika seseorang didiagnosis menderita kanker dan
harus dirawat di rumah sakit, maka beban keuangan akan dilimpahkan kepada pasien.
Sebagian besar penderita kanker akan mengalami kebangkrutan dan sisa nya pasti
Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal III ini diperoleh hasil mengenai faktor-
1. Biaya tambahan
Berdasarkan penelitian ini terbukti bahwa biaya tambahan ada pengaruhnya terhadap
beban ekonomi dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi penderita kanker. Terkadang
Kartu Jaminan Kesehatan tidak menanggung keseluruhan biaya pengobatan pasien sehingga
pasien harus menyiapkan sendiri biaya tambahan tersebut yang nilainya juga tidak sedikit.
2. Biaya kemoterapi
terhadap beban ekonomi dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi penderita kanker. Saat
pasien akan di kemoterapi, dilakukan dahulu uji laboratorium yang membutuhkan biaya yang
tinggi pula, terkadang pula obat untuk kemoterapi tidak ada sehingga pasien harus memberi
Berdasarkan penelitian ini terbukti bahwa biaya perawatan bagi penderita di luar
sulawesi selatan ada pengaruhnya terhadap beban ekonomi dalam pemanfaatan pelayanan
kesehatan bagi penderita kanker. Biaya tambahan seperti transportasi, makan, dan tempat
tinggal bagi penderita yang bukan domisili sulawesi selatan, tentu akan menambah beban
ekonomi penderitan.
Jadi kesimpulan pada penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi beban
ekonomi yang tinggi bagi penderita kanker dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah
biaya tambahan yang tidak ditanggung JKN, biaya bagi penderita domisili luar sulawesi
Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil dari faktor-faktor dominan yang
1. Faktor budaya
Faktor budaya meliputi adat kebiasaan, norma dan nilai yang baik terhadap
pertama dimana mereka dididik yaitu keluarga. Jadi, segala hal yang berkaitan dengan
2. Faktor sosial
Faktor sosial meliputi hubungan kekerabatan seseorang dengan orang lain, pekerjaan,
seseorang dalam menentukan keputusan dalam memilih pelayanan kesehatan. Pekerjaan dan
penghasilan seseorang akan menentukan konsekuensi ekonomi keluarganya. Seperti pada
jurnal 3, dimana dibutuhkan biaya yang tinggi serta biaya tambahan-tambahan lainnya.
Faktor ini meliputi motivasi diri dan pengetahuan diri. Seseorang yang memiliki
pengetahuan saja tidak cukup untuk mendorong dirinya dalam pemanfaatan pelayanan
kesehatan. Sehingga dibutuhkan kolaborasi antara pengetahuan dan motivasi diri untuk
dan mempertahankan apa yang dia kerjakan setelah mengetahui dampak positif dari kegiatan