Masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang sangat kompleks.Hal ini saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan.Demikian pula pemecahan
masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri
tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah "sehat-
sakit".Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun
kesehatan masyarakat.Hendrik L. Blum seorang pakar di bidang kedokteran
pencegahan mengatakan bahwa status kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 hal
yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik (keturunan)
(Notoatmodjo, 2011).
c. Faktor Perilaku.
Faktor Perilaku berhubungan dengan perilaku individu atau masyarakat, perilaku
petugas kesehatan, dan perilaku para pejabat pengelola pemerintahan (pusat dan
daerah) serta perilaku pelaksana bisnis.
d. Faktor Lingkungan.
Faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap status kesehatan. Faktor
lingkungan terdiri dari 3 bagian ;
1. Lingkungan fisik, terdiri dari benda mati yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan.
2. Lingkungan biologis, terdiri dari makhluk hidup yang bergerak, baik yang dapat
dilihat maupun tidak.
3. Lingkungan sosial. Lingkungan sosial adalah bentuk lain secara fisik dan biologis
di atas.
Sedangkan Berdasarkan teori dasar yang dikembangkan oleh Lawrence Green (1991) dalam
Nursalam (2014 : 80), kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok
yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non- behavior causes).
Sementara faktor perilaku (behavior causes) dipengaruhi oleh tiga faktor yakni : faktor
predisposisi (Predisposing Factors) yang meliputi umur, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan dan
sikap, faktor pemungkin (Enabling Factors) yang terwujud dalam lingkungan fisik dan jarak ke
fasilitas kesehatan, dan faktor penguat (Reinforcing Factors) yang terwujud dalam dukungan yang
diberikan oleh keluarga maupun tokoh masyarakat (Notoatmodjo, 2014 : 76).
Studi kasus
Tidak adanya kunjungan nifas yang dilakukan, tentunya membuat para ibu tidak
mendapatkan pelayanan nifas dimana pelayanan tersebut dapat memberikan
manfaat yang sangat besar bagi ibu mengingat masa nifas adalah sebuah masa
recovery bagi seorang ibu.Berdasarkan hasil wawancara mendalam terlihat bahwa
ada beberapa ibu yang tidak peduli dengan kesehatannya selama masa nifas
dimana mereka mulai kembali melakukan aktifitas berat di hari-hari awal masa
nifasnya.
Pemahaman kader bahwa para ibu di daerah ini sudah menganggap biasa sebuah
kehamilan atau melahirkan di rumah tanpa pertolongan tenaga kesehatan, tanpa
sadar dapat menghambat pembaruan-pembaruan dalam akses informasi di daerah
ini. Namun demikian, tenaga kesehatan seharusnya melakukan inovasi-inovasi
terkait akses informasi agar para ibu dapat mengakses informasi dengan baik.
Kondisi wilayah pesisir dengan status pendidikan rendah seharusnya membuat
tenaga kesehatan berinovatif dalam membuat program-program yang dapat
memudahkan akses informasi bagi para ibu dan keluarga agar pengetahuan ibu
meningkat sehingga menumbuhkan kesadaran dalam diri ibu dan keluarga.
Kesadaran ini yang akan membawa pada pengambilan keputusan yang tepat bagi
ibu.
c. Hubungan antara otonomi pribadi dengan pengambilan keputusan dalam pencarian
pelayanan kesehatan oleh ibu hamil
Daerah pesisir merupakan daerah yang jauh dari perkotaan sehingga akses
masyarakat terhadap layanan kesehatan cukup terbatas. Terlebih lagi daerah
pesisir pada penelitian ini, cukup jauh dari daerah perkotaan kota palu sehingga
akses tersebut seringkali sulit terjangkau.
adanya kasus kematian ibu yang diduga terjadi karena bidan terlambat dalam
merujuk ibu ke rumah sakit. Oleh sebab itu, keluarga ibu menuntut dan bidan
tersebut dimutasi ke puskesmas lain. Kondisi membuat akses para ibu semakin
berkurang terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para ibu menuturkan bahwa suami mereka
atau keluarga mereka tidak memberikan informasi terkait pemeriksaan
kehamilan, persalinan, nifas dan KB. Hal ini sejalan dengan hasil FGD yang
dilakukan dimana para ibu menuturkan bahwa mereka tidak mendapatkan
informasi dari keluarga terkait pentingnya pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.
Daftar pustaka
Syam, Aswar Zulkifli, Suriah Suriah, and Muhammad Tahir Abdullah. "Perilaku
Pengambilan Keputusan Oleh Ibu Hamil Dalam Pencarian Pelayanan Kesehatan Di
Wilayah Pesisir Kota Palu." Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim 2.2 (2019).