Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL

Nama : Yongki Umbu Sebu Kuala

Nim : KP1901403

P: (Patient, Population, Problem)

 Sampel penelitian ini adalah perawat pelaksana di ruang rawat


inap bangsal Zaitun dan Wardah Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II serta memenuhi kriteria inklusi
dan ekslusi yang berjumlah 32 perawat. Masalah dalam penelitian
ini adalah Kesalahan pemberian obat dapat terjadi jika petugas
kesehatan termasuk perawat tidak menerapkan prinsip benar
dalam pemberian obat. pemberian obat meliputi prinsip 10 benar
yaitu obat, dosis, pasien, rute, waktu, informasi, kadaluarsa,
pengkajian, evaluasi dan dokumentasi. Banyak faktor yang
mempengaruhi perilaku seseorang dalam menerapkan prinsip
benar ini untuk meningkatkan keselamatan pasien. Insiden
keselamatan pasien sangat merugikan pasien serta dapat
menimbulkan hilangnya nyawa. Di Indonesia kesalahan pemberian
obat merupakan insiden terbanyak. Insiden dapat terjadi
dikarenakan salah satunya human error dari petugas Kesehatan.
I : (Intervention)
 Insiden keselamatan pasien (IKP) paling banyak adalah kesalahan
pemberian obat dibandingkan dengan pasien jatuh, salah identifi kasi
pasien, salah lokasi operasi, infeksi nosokomial. Tahun 2012 ada 2
insiden kesalahan pemberian obat oleh perawat di ruang rawat inap, 1
insiden di laboratorium salah pemberian label. Data tahun 2013 bulan
Januari sampai Juni juga didapatkan laporan terbanyak IKP yaitu 2
insiden kesalahan pemberian obat di ruang rawat inap, masing-masing 1
kasus insiden pasien jatuh, kejadian nyaris cidera (KNC) salah transfusi
darah pada pasien dan salah aff infus. Hal ini menunjukkan masih terjadi
insiden keselamatan pasien terutama kesalahan pemberian obat, dimana
seharusnya kesalahan pemberian obat tidak boleh terjadi. IKP
kesalahan pemberian obat dapat dicegah dengan cara setiap perawat
melakukan prinsip benar dalam memberikan obat pada pasien.
Kesalahan pemberian obat dapat terjadi jika petugas kesehatan
termasuk perawat tidak menerapkan prinsip benar dalam pemberian
obat. pemberian obat meliputi prinsip 10 benar yaitu obat, dosis, pasien,
rute, waktu, informasi, kadaluarsa, pengkajian, evaluasi dan
dokumentasi. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang
dalam menerapkan prinsip benar ini untuk meningkatkan keselamatan
pasien. Faktor penyebab IKP menurut Cahyono adalah kegagalan
komunikasi dan human error yang menyebabkan kejadian malpraktek,
meningkatkan biaya operasional, biaya perawatan penyembuhan dan
menghambat proses pemberian asuhan keperawatan.
C: (Comparison atau Intervention)
 Perbandingan dalam penelitian ini adalah dari Hasil penelitian
Anugraheni menyebutkan banyak faktor yang mempengaruhi penerapan
pedoman patient safety salah satunya faktor individu yaitu usia,
pendidikan, masa kerja. Di dukung oleh penelitian Fachri masa kerja dan
ciri kepribadian sangat mempengaruhi seseorang untuk berubah.
Sehingga faktor kepribadian dan karakteristik individu inilah yang
kemungkinan berkontribusi dengan insiden keselamatan pasien dan
tidak menutup kemungkinan juga mempengaruhi seseorang untuk
menerapkan prinsip benar dalam pemberian obat.
0: (Outcome)
 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan kesimpuan bahwa
karakteristik responden berdasarkan usia paling banyak 25-35 tahun
56,2%, berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan 90,7%, lama bekerja
yaitu <1 tahun 68,8%, pendidikan D3 yaitu 84,4% dan persentase
penerapan prinsip benar pemberian obat paling banyak adalah dalam
kategori cukup yaitu sebesar 69,4% dan dalam kategori baik sebanyak
40,6 %.
 Diharapkan untuk perawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dan
seluruh petugas kesehatan untuk meningkatkan penerapan prinsip benar
pemberian obat kepada pasien sehingga menciptakan keselamatan
pasien di rumah sakit. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menilai
korelasi dari karakteristik individu dengan penerapan prinsip benar
pemberian obat kemudian menambah jumlah sampel penelitian

Anda mungkin juga menyukai