Anda di halaman 1dari 5

PKM

1. Narasi deskriptif berupa


teks (minimal 150 kata) yang
berisi pernyataan diri tentang
topik PkM dan salah satu
kegiatan PkM yang pernah
dilakukan selama menjadi
dosen berikut sasaran,
kontribusi DYS, perubahan
yang terjadi (tingkat
ketercapaian dan dampaknya),
dukungan masyarakat, dan
konsistensi sesuai bidang
keilmuannya, dan
2. Bukti Pengabdian kepada
Masyarakat yang diunggah ke
daftar riwayat pengabdian
kepada masyarakat pada
aplikasi Serdos di SISTER
berupa:
• Daftar pengabdian kepada masyarakat dan
Laporan Kegiatannya

Pada tanggal 17-18 Februari 2015 saya mendapat tugas untuk


menjadi pembicara dalam Pelatihan Phlebotomy untuk para perawat di
lingkungan kerja saya, yaitu RS dr Moewardi Surakarta. Kesalahan dalam
tindakan sampling (pengambilan sampel darah vena) merupakan salah satu
kesalahan preanalitik yang menentukan akurasi hasil pemeriksaan
laboratorium. Kesalahan preanalitik paling sering menjadi penyebab
ketidakakuratan hasil laboratorium. Kesalahan preanalitik memberikan
kontribusi sebesar 68% terhadap ketidakakuratan hasil pemeriksaan
laboratorium. Kegiatan pelatihan meliputi pemberian teori dilanjutkan
dengan praktek phlebotomy. Awalnya pelatihan hanya diberikan kepada 80
orang perawat baru sebagai bagian dari on the job training pegawai baru.
Akan tetapi, melihat animo peserta, dampak positif dari pelatihan tersebut
serta sebagai persiapan menuju phlebotomy sistem tertutup yang
diberlakukan di RS dr Moewardi mulai 1 April 2015 maka manajemen RS
dr Moewardi meminta pelatihan dilanjutkan untuk semua perawat di RS
Moewardi.
Selain kegiatan pelayanan pasien di rumah sakit saya juga sering
terlibat dalam pelayanan kesehatan di luar rumah sakit, misalnya sebagai
tim medis dalam rangka pelayanan kesehatan bakti sosial pasca bencana
banjir di salah satu desa di kabupaten Sukoharjo; kegiatan penyuluhan
kesehatan masyarakat dalam rangka pengalaman belajar lapangan
mahasiswa fakultas kedokteran di salah satu Puskesmas di kota Surakarta;
sebagai tenaga medis dalam tes kesehatan untuk penerimaan mahasiswa
baru atau sebagai pembicara dalam simposium kesehatan untuk masyarakat
awam yang diselenggarakan oleh IDI cabang Surakarta.

1. Dampak Perubahan :
Pelatihan phlebotomy diharapkan akan mengurangi kesalahan
preanalitik. Kesalahan preanalitik, misalnya sampel darah terlalu sedikit,
tabung sampel/ antikoagulan tidak sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
diminta, sampel darah mengalami lisis, keraguan pihak laboratorium akan
identitas pasien atau sampel darah terkontaminasi oleh obat intravena atau
cairan infus, menyebabkan sampling perlu diulang. Tindakan pengulangan
sampling tidak nyaman untuk pasien. Tindakan pengulangan sampling juga
merupakan pemborosan bahan habis pakai seperti vakutainer dan reagen
pemeriksaan, serta menurunkan kredibilitas laboratorium. Sebelum
diadakannya pelatihan phlebotomy, frekuensi pengulangan pengambilan
sampel darah karena kesalahan preanalitik cukup tinggi. Setelah pelatihan
terjadi penurunan frekuensi pengulangan sampling, sehingga meningkatkan
efisiensi bahan habis pakai dan penggunaan reagen untuk pemeriksaan.
Kegiatan bakti sosial merupakan kesempatan untuk
mensosialisasikan kebiasaan-kebiasaan yang sehat kepada masyarakat.
Edukasi perilaku hidup sehat, kebersihan lingkungan, pertolongan pertama
pada kecelakaan atau perawatan sederhana terhadap anak yang sakit sangat
bermanfaat bagi masyarakat di daerah bencana. Kasus-kasus yang
memerlukan penanganan lebih intensif di rumah sakit biasanya juga akan
terjaring melalui kegiatan bakti sosial semacam ini. Saat kegiatan bakti
sosial seperti ini kami selalu membawa mahasiswa dan residen. Dengan
melibatkan mereka dalam kegiatan seperti itu diharapkan mereka akan
mendapatkan pengalaman belajar lapangan yang optimal.
Simposium-simposium kesehatan untuk orang awam merupakan
kesempatan untuk mensosialisasikan pencegahan penyakit, promosi
kesehatan dan deteksi dini penyakit. Pengendalian pola makan, berhenti
merokok, olahraga ringan, pengendalian tekanan darah dan deteksi penyakit
secara dini dengan cara rutin melaksanakan pemeriksaan laboratorium
merupakan bagian penting dari konsep pencegahan penyakit yang perlu
diketahui oleh masyarakat. Setelah mendapatkan edukasi, diharapkan
masyarakat lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan mengembangkan
perilaku hidup sehat.
2. Dukungan Masyarakat :
Sebanyak 80 orang perawat awalnya mengikuti kegiatan pelatihan
tersebut, Akan tetapi akhirnya seluruh perawat di lingkungan kerja RS dr
Muwardi (kurang lebih 800 perawat) mendapatkan pelatihan. Pelatihan
phlebotomy berhasil diselesaikan dalam waktu 2 minggu. Seluruh perawat
di RS dr Moewardi dijadwalkan secara berkelompok berdasarkan unit kerja.
Antusiasme peserta salah satunya adalah karena tidak hanya diberikan bekal
teori, tetapi juga diberikan kesempatan untuk melakukan praktek
phlebotomy terhadap manikin.
Pada setiap kegiatan bakti sosial kedatangan tim medis pasti
disambut dengan antusias oleh masyarakat. Dukungan perangkat desa dan
sambutan masyarakat sangat kami rasakan. Perangkat desa menggerakkan
masyarakat untuk membantu kami mempersiapkan sarana prasarana seperti
bilik pemeriksaan, menyediakan konsumsi sederhana dan mengatur warga
yang datang memeriksakan diri. Kegiatan bakti sosial ini dirasakan sangat
bermanfaat oleh masyarakat yang terkena bencana, yang sebagian besar
adalah masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Warga
yang sakit dapat memeriksakan diri, berkonsultasi pada dokter dan
mendapatkan obat secara gratis. Jumlah pasien pada kegiatan seperti itu
biasanya sangat banyak, mencapai ratusan orang per hari.
Kegiatan penyuluhan kesehatan, meskipun sudah berulang kali
dilaksanakan, tetap mendapatkan antusiasme dari masyarakat. Hal itu
menunjukkan bahwa masyarakat masih membutuhkan informasi tentang
kesehatan. Jumlah peserta yang hadir dalam simposium kesehatan untuk
masyarakat awam biasanya cukup banyak. Hal itu menunjukkan bahwa
topik kesehatan merupakan topik yang menarik untuk disimak, pada
masyarakat awam sekali pun.

Anda mungkin juga menyukai