1. Dampak Perubahan :
Pelatihan phlebotomy diharapkan akan mengurangi kesalahan
preanalitik. Kesalahan preanalitik, misalnya sampel darah terlalu sedikit,
tabung sampel/ antikoagulan tidak sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
diminta, sampel darah mengalami lisis, keraguan pihak laboratorium akan
identitas pasien atau sampel darah terkontaminasi oleh obat intravena atau
cairan infus, menyebabkan sampling perlu diulang. Tindakan pengulangan
sampling tidak nyaman untuk pasien. Tindakan pengulangan sampling juga
merupakan pemborosan bahan habis pakai seperti vakutainer dan reagen
pemeriksaan, serta menurunkan kredibilitas laboratorium. Sebelum
diadakannya pelatihan phlebotomy, frekuensi pengulangan pengambilan
sampel darah karena kesalahan preanalitik cukup tinggi. Setelah pelatihan
terjadi penurunan frekuensi pengulangan sampling, sehingga meningkatkan
efisiensi bahan habis pakai dan penggunaan reagen untuk pemeriksaan.
Kegiatan bakti sosial merupakan kesempatan untuk
mensosialisasikan kebiasaan-kebiasaan yang sehat kepada masyarakat.
Edukasi perilaku hidup sehat, kebersihan lingkungan, pertolongan pertama
pada kecelakaan atau perawatan sederhana terhadap anak yang sakit sangat
bermanfaat bagi masyarakat di daerah bencana. Kasus-kasus yang
memerlukan penanganan lebih intensif di rumah sakit biasanya juga akan
terjaring melalui kegiatan bakti sosial semacam ini. Saat kegiatan bakti
sosial seperti ini kami selalu membawa mahasiswa dan residen. Dengan
melibatkan mereka dalam kegiatan seperti itu diharapkan mereka akan
mendapatkan pengalaman belajar lapangan yang optimal.
Simposium-simposium kesehatan untuk orang awam merupakan
kesempatan untuk mensosialisasikan pencegahan penyakit, promosi
kesehatan dan deteksi dini penyakit. Pengendalian pola makan, berhenti
merokok, olahraga ringan, pengendalian tekanan darah dan deteksi penyakit
secara dini dengan cara rutin melaksanakan pemeriksaan laboratorium
merupakan bagian penting dari konsep pencegahan penyakit yang perlu
diketahui oleh masyarakat. Setelah mendapatkan edukasi, diharapkan
masyarakat lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan mengembangkan
perilaku hidup sehat.
2. Dukungan Masyarakat :
Sebanyak 80 orang perawat awalnya mengikuti kegiatan pelatihan
tersebut, Akan tetapi akhirnya seluruh perawat di lingkungan kerja RS dr
Muwardi (kurang lebih 800 perawat) mendapatkan pelatihan. Pelatihan
phlebotomy berhasil diselesaikan dalam waktu 2 minggu. Seluruh perawat
di RS dr Moewardi dijadwalkan secara berkelompok berdasarkan unit kerja.
Antusiasme peserta salah satunya adalah karena tidak hanya diberikan bekal
teori, tetapi juga diberikan kesempatan untuk melakukan praktek
phlebotomy terhadap manikin.
Pada setiap kegiatan bakti sosial kedatangan tim medis pasti
disambut dengan antusias oleh masyarakat. Dukungan perangkat desa dan
sambutan masyarakat sangat kami rasakan. Perangkat desa menggerakkan
masyarakat untuk membantu kami mempersiapkan sarana prasarana seperti
bilik pemeriksaan, menyediakan konsumsi sederhana dan mengatur warga
yang datang memeriksakan diri. Kegiatan bakti sosial ini dirasakan sangat
bermanfaat oleh masyarakat yang terkena bencana, yang sebagian besar
adalah masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Warga
yang sakit dapat memeriksakan diri, berkonsultasi pada dokter dan
mendapatkan obat secara gratis. Jumlah pasien pada kegiatan seperti itu
biasanya sangat banyak, mencapai ratusan orang per hari.
Kegiatan penyuluhan kesehatan, meskipun sudah berulang kali
dilaksanakan, tetap mendapatkan antusiasme dari masyarakat. Hal itu
menunjukkan bahwa masyarakat masih membutuhkan informasi tentang
kesehatan. Jumlah peserta yang hadir dalam simposium kesehatan untuk
masyarakat awam biasanya cukup banyak. Hal itu menunjukkan bahwa
topik kesehatan merupakan topik yang menarik untuk disimak, pada
masyarakat awam sekali pun.