Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI MARTHA ELIZABETH ROGERS

Disusun oleh :

Imelda Lidyana (04235294)

Insi Adawiyah (04235295)

Musdalifah (04235296)

Wulan Safitri (04235320)

Mata kuliah : Falsafah dan Teori Keperawatan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita haturkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan hidayah-Nya, Makalah ini dapat terselesaikan
sesuai waktu yang telah ditentukan. Makalah berjudul “Teori martha
Elizabeth rogers” untuk menjalankan tugas dari dosen pengampu falsafah
dan teori keperawatan.

Dalam penyusunan makalah ini banyak kendala yang ditemui, namun atas
kerja sama anggota kami, semua kendala tersebut dapat diatasi. Pada
kesempatan ini, dengan keikhlasan hati, kami ingin menyampaikan rasa
syukur yang sebesar-besarnya kepada-Nya.

Kami berpendapat masih banyak kesenjangan dalam teknik penulisan pada


makalah ini . Untuk itu kami berharap menerima kritik dan saran dari
semua pihak demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak
yang memerlukan, khususnya bagi kami sebagai penulis agar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan, Amin.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
1.1 Biografi Martha Elizabeth Rogers..................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
2.1 Teori martha Elizabeth...................................................................................6
2.2 Konsep teori martha elizabeth rogers.............................................................6
3.1 Pengaplikasian teori martha Elizabeth Rogers dibidang keperawatan.........10
3.1.1 Deskripsi Kasus.....................................................................................10
3.1.2 Contoh Kasus.........................................................................................10
3.1.3 Komponen dalam proses keperawatan..................................................11
3.1.4.1 Pengkajian keperawatan..................................................................11
3.1.4.2 Pengkajian integrasi........................................................................11
3.1.4.3 Pengkajian resonansi......................................................................11
3.1.4.4 Pengkajian Helicy...........................................................................11
3.1.4.5 Komponen Diagnosa Keperawatan.................................................12
3.1.4.6 Komponen Rencana dan Implementasi...........................................12
3.1.4.7 Integrasi:..........................................................................................12
3.1.4.8 Resonansi........................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................13
4.1 Kesimpulan...................................................................................................13
4.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14

iii
BAB I

1.1 Biografi Martha Elizabeth Rogers

Martha Elizabeth Rogers lahir pada tanggal 12mei 1914 di Dallas,


Texas. beliau memulai karier sejarahnya ketika beliau masuk di
Universitas tennessee Di Knoxville pada september 1933. Beliau
masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September 1933.
Beliau menerima gelar Diploma keperawatan pada tahun 1936 dan
menerima gelar B.S dari George Peabody Collage di Masville pada
tahun 1937.

Pada tahun 1945 beliau mendapatkan gelar MA dalam bidang


pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan Univertisas
Colombia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari
pelayanan-pelayanan keperawatan di Phoenix. Beliau meninggalkan
Arizona Arizona Pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di
Universitas John Hopkins. Baltimre MD dengan memperoleh gelar
MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954.

Beliau ditetapkan menjadi kepala bagian keperawatan di New York


Universitas pada 1954 (Gonzalo. 2023). Secara resmi beliau
mengundurkan diri sebagai Professor dan kepala bagian keperawatan
pada tahun 1975 setelah 21 dalam pelayanan.

4
Pada tahun 1979, beliau pensiun Dengan hormat dengan memakai
gelar profesornya dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan
sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994. Dalam teorinya Martha
Rogers (1970), mempertimbangkan manusia (kesatuan manusia)
sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta. Manusia
berada dalam interaksi yang terus-menerus dengan lingkungan(Lutjens
1995).

Selain, manusia merupakan satu kesatuan untuk memiliki integritas


diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar gabungan
dari beberapa bagian (Rofii 2021). Manusia yang utuh merupakan
“Empat sumber dimensi energi yang identifikasi oleh pola dan
manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan yang
tidak dapat ditinjau berdasarkan bagian pembentukannya”. Eeempat
dimensi yang digunakan oleh Martha E. Rogers sumber, energi
keterbukaan, keteraturan, dan pengorganisasian dan 4 dimensionalitas
manusia digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagian
berkembang.

5
BAB II

2.1 Teori martha Elizabeth

Keperawatan adalah ilmu humanistic / humanitarian yang


menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang
utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan
memperkirakan prinsip - prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis.
Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan yang mempelajari tentang
alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia. Rogers
mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip - prinsip
kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan merupakan
kegiatan yang bersumber pada ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran
intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan
adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi
keterampilan, dan teknologi.

2.2 Konsep teori martha elizabeth rogers

Ada delapan konsep dalam teori keperawatan Rogers: medan energi,


keterbukaan, pola, pan-dimensionalitas, prinsip homeodinamik,
resonansi, heliks, dan integralitas.

a) Medan energi adalah unit dasar makhluk hidup dan tak hidup. Hal
ini memberikan cara untuk memandang manusia dan lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak dapat direduksi.
b) Medan energi terus bervariasi dalam intensitas, kepadatan, dan
luasnya. Tidak ada batasan yang menghentikan aliran energi antara
bidang manusia dan lingkungan, itulah keterbukaan dalam teori
Rogers.
c) Rogers mendefinisikan pola sebagai ciri khas medan energi yang
dilihat sebagai gelombang tunggal. Ini adalah sebuah abstraksi, dan
memberi identitas pada bidang tersebut.

6
d) Dimensi pan didefinisikan sebagai “domain non-linier tanpa atribut
spasial atau temporal.” Parameter yang digunakan manusia dalam
bahasa untuk mendeskripsikan peristiwa bersifat arbitrer, dan masa
kini bersifat relatif; tidak ada keteraturan kehidupan yang bersifat
sementara.
e) Prinsip-prinsip homeodinamik mendalilkan cara memandang
manusia kesatuan. Tiga prinsip homeodinamika adalah resonansi,
heliks, dan integralitas.
f) Resonansi adalah susunan ritme yang teratur yang menjadi ciri
bidang manusia dan lingkungan yang mengalami metamorfosis
dinamis terus menerus dalam proses lingkungan manusia.
g) Helicy menggambarkan evolusi medan energi nonlinier yang tidak
dapat diprediksi seperti yang terlihat pada ritme yang tidak
berulang, dan mendalilkan keteraturan darurat evolusi manusia.
h) Integritas mencakup hubungan timbal balik dan berkesinambungan
antara bidang manusia dan lingkungan. Perubahan terjadi melalui
pola ulang yang terus-menerus pada bidang manusia dan
lingkungan melalui gelombang resonansi. Bidang-bidang tersebut
terintegrasi satu sama lain, tetapi juga unik.

Dalam Teori Kesatuan Manusia Rogers, seseorang didefinisikan


sebagai medan energi pan-dimensional yang tak terpisahkan dan
diidentifikasi berdasarkan pola, dan mewujudkan karakteristik khusus
untuk keseluruhan, dan tidak dapat diprediksi dari pengetahuan tentang
bagian-bagiannya. Seseorang juga merupakan satu kesatuan yang utuh,
mempunyai ciri khas tersendiri yang tidak dapat dilihat dengan
melihat, mendeskripsikan, atau merangkum bagian-bagiannya. Rogers
juga menjelaskan bahwa masyarakat mempunyai kapasitas untuk
berpartisipasi dalam proses perubahan. Lingkungan adalah “medan
energi pan-dimensional yang tidak dapat direduksi dan diidentifikasi
berdasarkan pola dan menyatu dengan medan manusia.” Kedua bidang

7
tersebut hidup berdampingan dan merupakan satu kesatuan yang satu
sama lain.

Rogers mendefinisikan kesehatan sebagai ekspresi proses kehidupan.


Ini adalah karakteristik dan perilaku yang berasal dari interaksi timbal
balik dan simultan antara manusia dan lingkungan, dan kesehatan dan
penyakit merupakan bagian dari kontinum yang sama. Berbagai
peristiwa yang terjadi selama proses kehidupan menunjukkan sejauh
mana seseorang mencapai potensi kesehatan maksimalnya. Peristiwa-
peristiwa tersebut bervariasi dalam ekspresi mereka dari kesehatan
terbaik hingga kondisi-kondisi yang tidak sesuai dengan proses
pemeliharaan kehidupan.

Teori keperawatan menyatakan bahwa keperawatan mencakup dua


dimensi: keperawatan sebagai seni dan keperawatan sebagai ilmu
pengetahuan. Dari perspektif sains, keperawatan adalah kumpulan
pengetahuan terorganisir yang khusus untuk keperawatan, dan dicapai
melalui penelitian ilmiah dan analisis logis. Seni keperawatan adalah
penggunaan ilmu pengetahuan secara kreatif untuk manusia yang lebih
baik, dan penggunaan pengetahuan secara kreatif adalah seni
praktiknya. Rogers menyatakan bahwa keperawatan ada untuk
melayani masyarakat, dan praktik keperawatan yang aman bergantung
pada sifat dan jumlah pengetahuan ilmiah keperawatan yang dibawa
perawat ke dalam praktiknya.

Proses keperawatan memiliki tiga langkah dalam Teori Kesatuan


Manusia Rogers: penilaian, pola timbal balik sukarela, dan evaluasi.

Area penilaiannya adalah: pola total kejadian pada titik tertentu dalam
ruang-waktu, keadaan pasien dan lingkungannya secara simultan,
ritme proses kehidupan, data tambahan, entitas penyakit kategorikal,
patologi subsistem, dan penilaian pola. . Penilaian tersebut harus

8
merupakan penilaian komprehensif terhadap bidang manusia dan
lingkungan.

Pola timbal balik bidang manusia dan lingkungan hidup meliputi:

 Berbagi ilmu
 menawarkan pilihan
 memberdayakan pasien
 menumbuhkan pola
 evaluasi
 penilaian pola berulang, yang meliputi nutrisi, aktivitas
kerja/waktu luang, siklus bangun/tidur, hubungan, rasa sakit,
dan ketakutan/harapan
 mengidentifikasi disonansi dan harmoni
 memvalidasi penilaian dengan pasien
 refleksi diri bagi pasien

Untuk mempersiapkan perawat mempraktikkan model Rogers, fokus


kurikulum keperawatan haruslah transmisi pengetahuan, pengajaran
dan praktik sentuhan terapeutik, dan penyelenggaraan pendidikan
dalam jabatan secara teratur. Penekanannya harus pada pengembangan
kesadaran diri sebagai bagian dari medan energi lingkungan pasien,
serta peran dinamis manifestasi pola perawat pada pasien. Juga harus
ada penekanan pada studi laboratorium dalam berbagai situasi, dan
pentingnya penggunaan media dalam pendidikan

9
BAB III

3.1 Pengaplikasian teori martha Elizabeth Rogers dibidang


keperawatan

3.1.1 Deskripsi Kasus


Teori Martha E. Rogers tidak memberikan teori yang spesifik
dalam aplikasinya dalam proses keperawatan, akan tetapi dengan
mengadaptasikan prinsip hemodinamik, maka perawat dapat
menuangkan dasar-dasar pemikiran Martha E. Rogers ke dalam
tahap demi tahap proses keperawatan. Untuk lebih dapat
memudahkan pemahaman dapat kita lihat contoh kasus
keperawatan yang kemudian di dalam asuhan keperawatannya
menggunakan konsep dasar hemodinamik Martha E. Rogers.ku

3.1.2 Contoh Kasus


Tn. M. Berusia 35 tahun adalah seorang karyawan sebuah
perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa. Posisi yang
ditempati Tn. M adalah sekretaris di perusahaan tersebut. Oleh
karena itu, Tn. M. Terbiasa bekerja di ruang ber AC dengan kondisi
lingkungan yang tenang, bersih dan menyenangkan. Dua hari yang
lalu Tn. M mengalami kecelakaan di sebuah jalan pertokoan, ketika
itu Tn. M. Sedang istirahat dan keluar dari kantor untuk membeli
makanan, Tn. M. Yang hendak menyebrang tiba-tiba tertabrak
sebuah sepeda motor yang mengakibatkan Tn. M mengalami
fraktur Femur yang membuatnya harus di rawat di RS.

Dalam kasus tersebut, aplikasi teori keperawatan Martha E. Rogers


dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami Tn. M adalah
menggunakan konsep-konsep prinsip hemodinamik (integrity,
resonansi, dan helicy).

10
3.1.3 Komponen dalam proses keperawatan
3.1.4.1 Pengkajian keperawatan
Tn. M merupakan seorang pegawai swasta yang menempati posisi
manajer di sebuah perusahaan, klien mempunyai riwayat
pendidikan seorang Sarjana. Tn. M merupakan tulang punggung
keluarga yang saat mengalami fraktur femur karena kecelakaan
lalu lintas, sehingga klien harus dilakukan operasi. Klien merasa
sangat khawatir akibat sakit yang dideritanya karena mengharus
klien harus di operasi sehingga harus di rawat lebih lama di rumah
sakit dan tidak dapat melakasanakan tugas kantornya sebagai
seorang sekertaris di perusaan itu. Saat ini Tn. M merasa tidak
berguna karena tidak dapat manafkahi keluarganya dengan
maksimal, klien tampak berdiam diri ketika didatangi oleh perawat,
dan tidak mau makan.

3.1.4.2 Pengkajian integrasi


Tn M merasakan adanya perasaan kurang nyaman berada di rumah
sakit karena klien mengalami adanya keterbatasan dalam
melakukan aktifitas, kebutuhannya dipenuhi orang lain. selain itu,
klien juga merasa takut dengan tindakan-tindakan medis yang baru
pertama ia rasakan.

3.1.4.3 Pengkajian resonansi


Tn M Klien mengalami kecelakaan lalu lintas (ditabrak). Pasien di
bawa ke rumah sakit dengan tungkai kanan tidak dapat digerakkan,
klien mengalami patah tulang femur 1/3 tengah dextra segmental
terbuka kemudian mendapat pertolongan dengan tindakan operasi.
Sehingga klien tidak melakukan aktifitas seperti biasa. Klien
merasa tidak berguna saat ini.

3.1.4.4 Pengkajian Helicy


Tn M adalah seorang karyawan sebuah perarusaan swasta dan
menajabat sebagai sekertaris, klien bekerja di ruang ber AC

11
dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih dan
menyenangkan. Klien baru pertama kali masuk rumah sakit,
sehingga klien merasa tidak nyaman dengan kondisi dirumah sakit
karena sangat berbeda dengan lingkurang di rumahnya dan tempat
ia bekerja. Saat ini pasien merasa dengan operasi yang dilakukan
Dia tidak bisa beraktivitas lagi

3.1.4.5 Komponen Diagnosa Keperawatan


 Gangguan rasa nyaman lingkungan berhubungan dengan
kurang pengendalian lingkungan
 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
integritas struktur tulang
 Kecemasan berhubungan dengan adanya hospitalisasi
 Stress akibat perpindahan berhubungan dengan pindah dari
lingkungan ke lingkungan yang lain

3.1.4.6 Komponen Rencana dan Implementasi


Implementasi ditekankan pada tiga faktor yakni: Resonanci,
Helicy, dan Integrity dengan cara mengurangi kecemasan,
meningkatkan koping dan bibimbingan antisipasi.

3.1.4.7 Integrasi:
 Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien
 membantu klien untuk memahami bahwa perbedaan tidak
dapat dihilangkan
 Memodifikasi lingkungan untuk mengurangi perbedaan
yang ditemukan

3.1.4.8 Resonansi
Memberikan health education tentang kecemasan yang dialaminya

12
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pada intinya Martha E. Rogers memandang perawat sebagai ilmu dan


mendukung adanya penelitian keperawatan. Oleh sebab itu
keperawatan mengembangkan pengetahuan dari ilmu – ilmu dasar dan
fisiologi, begitu juga dengan ilmu keperawatan itu sendiri, ilmu
keperawatan bertujuan untuk memberikan inti dari pengetahuan
abstrak untuk mengembangkan penelitian ilmiah dan analisis logis dan
kemampuan menerapkannya dalam praktik keperawatan. Inti
pengetahuan ilmiah keperawatan merupakan hasil penemuan terbaru
mengenai keperawatan secara humanistik.

untuk melihat dunia dalam cara baru dan kreatif. muncul dari dasar
pendidikan yang kuat, model memberikan kerangka kerja yang
menantang dari yang untuk memberikan asuhan keperawatan. ide-ide
abstrak diuraikan dalam model Rogerian congruance mereka dengan
knowlodge ilmiah modern memacu teori-teori baru dan menantang
yang lebih pemahaman manusia kesatuan. keperawatan sarjana dan
praktisi yang membawa ide-ide rogers ke abad berikutnya.

4.2 Saran

Dengan adanya teori keperawatan Martha E. Rogers yang memandang


manusia secara keseluruahn dan terus-menerus terjadi pertukaran
energi dengan lingkungannya. Keperawatan merupakan seni dan ilmu
yang berhubungan lansung terhadap kebutuhan manusia dengan sifat
dasar dan perkembangan manusia. Maka perawat memerlukan
kreatifitas dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Untuk
meningkatkan status kesehatan manusia

13
DAFTAR PUSTAKA

 Alilgood, Martha R. 2006. Nursing Theory Utilization dan


Aplication,
 Sukma ayu candra kirana dkk, falsafah dan teori
keperawatan (2023),
 https://dokumen.tips/documents/makalah-teori-
keperawatan-martha-e-rogers.html
 .Alice Petiprin, Nursing-Theory.org. (2023)
 http://safarners.blogspot.com/2014/01/aplikasi-teori-
martha-e-roger.html?m=1

14

Anda mungkin juga menyukai