Anda di halaman 1dari 2

Menguji hubungan 2 variabel dengan skala data ordinal, jika bukan ordinal maka

bukan uji ini yang di pake seperti : sedang, rendah, tinggi, berat, ringan.

Yang harus diperhatikan :

1. Melihat tingkat kekuatan (keeratan hubungan dan variabel)


2. Melihat arah (jenis) hubungan dua variabel
3. Melihat apakah hubungan tersebut significant atau tidak

Yang dilihat unruk kriteria tingkat kekuatan korelasi adalah nilai r (correlation
coefficient) :

a. 0,00 – 0,25 = hubungan sangat lemah


b. 0,26-0,50 = hubungan cukup
c. 0,51-0,75 = hubungan kuat
d. 0,76-0,99 = hubungan sangat kuat
e. 1,00 = hubungan sempurna

Kriteria arah korelasi

 Besarnya nilai koefesien korelasi terletak antara +1 sampai dengan -1


 Jika koefesien korelasi bernilai positif maka hubungan kedua variabel searah
misal : dukungan keluarga yang baik akan meningkatkan QoL
 Jika koefesien korelasi bersifat negatif maka hubungan kedua variabel
tersebut tidak searah misal : semakin tinggi tingkat religiusnya semakin
rendah tingkat stress nya

Kriteria signifikansi korelasi

 Hubungan dikatakan signifikan, jika nilai sig atau p value lebih kecil dari
<0.05
 Hubungan dikatakan tidak signifikan, jika nilai sig atau p value lebih besar
dari >0.05

Interpretasi Hasil dari hubungan dukungan sosial dengan mekanisme koping :


Ada hubungan significant yang kuat dan searah, antara dukungan sosial dan
mekanisme koping yang artinya dukungan sosial semakin tinggi makan mekanisme
koping semakin adaptif dan begitupun sebaliknya

 Berdasarkan uji korelasi rank spearman diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,549
artinya antara variabel Motivasi Internal dengan Tingkat Kepatuhan Pasien
Kanker dalam Menjalani Kemoterapi memiliki hubungan yang kuat
 Berdasarkan uji korelasi rank spearman diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,549
artinya hubungan kedua variabel bersifat searah artinya semakin tinggi Motivasi
Internal maka semakin baik tingkat kepatuhan
 Berdasarkan uji korelasi rank spearman diperoleh sig. 2 failed (p-value)
sebesar 0,000 yang artinya ada hubungan significant yang kuat dan searah,
antara Motivasi Internal dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Kanker dalam
Menjalani Kemoterapi dan begitupun sebaliknya

 Berdasarkan uji korelasi rank spearman diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,790
artinya antara Hubungan Interaksi Sosial dengan Tingkat Kesejahteraan
Psikologis Pasien Kanker Paru memiliki hubungan yang sangat kuat
 Berdasarkan uji korelasi rank spearman diperoleh koefisien korelasi sebesar
0,790 artinya hubungan kedua variabel bersifat searah artinya semakin baik
Interaksi Sosial maka semakin baik Kesejahteraan Psikologis
 Berdasarkan uji korelasi rank spearman diperoleh sig. 2 failed (p-value)
sebesar 0,000 yang artinya ada hubungan significant yang sangat kuat dan
searah, antara Hubungan Interaksi Sosial dengan Tingkat Kesejahteraan
Psikologis Pasien Kanker Paru dan begitupun sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai