Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah: PKN)

Dosen Pengampu: Namiroh Lubis, M. Pd

Disusun Oleh Kelompok: 12

1. Netti Hardianti
2. Laila safitri harahap

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IDTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

MANDAILING NATAL

T.A 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, serta rahmat shalawat dan salam untuk
junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “HAK
DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA” Penulisan makalah ini diajukan untuk memnuhi
tugas kulliah PKn 1 SD/MI.

Penulis sangat menyadari di dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan-kekurangan yang
disebabkan oleh keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu dengan kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya serta membalas kebaikan semua
pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Panyabungan, Desember 2023

Kelompok 12
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak dan kewajiban dalam perjanjian merupakan suatuprestasi untuk dilaksanakan oleh
manusia pribadi, persekutuan ataupun badan hukum dimana kewajiban tersebut menjadi
tanggung jawab debitor yaitu melaksanakan prestasi sedang hak menjadi kontra prestasi kreditor
demikian halnya sebaliknya sehingga perjanjian adalah bersifat timbal balik. Terkadang suatu
kewajiban itu seringlah dilanggar hanya karena menginginkan haknya untuk terpenuhi terlebih
dahulu tanpa mengingat apakah kewajibannya sendiri telah dijalankan, padahal apa yang menjadi
suatu kewajiban manusia pribadi, persekutuan ataupun badan hukum merupakan suatu hak yang
dapat diperoleh oleh pihak lain. Jika individu atau badan hukum hanya mengingat haknya saja
maka dapat merugikan pihak lain yang berhubungan dengan manusia pribadi, persekutuan
ataupun badan hukum tersebut.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dituliskan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas,
yaitu :
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian hak dan kewajiban warga negara


Pengertian hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang mestinya kita terima
atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang lain tidak boleh
mengambilnya maupun secara paksa atau tidak.Dalam hal kewarganegaraan, hak yang
berartikan warganegara berhak menerima kehidupan yang layak, di jamin atas
keamanan,perlindungan hukum dan lain sebagainya.yang di maksud kewajiban adalah suatu
pristiwa yang wajib kita laksanakan demi mendapatkan hak atau wewenang kita. Sudikno
Metokusumo menyampaikan bahwa hak adalah kepentingan yang dilindungi oleh hukum.
Kepentingan bisa berupa tuntutan perorangan atau kelompok yang dianjurkan untuk dipenuhi.
Arti kepentingan dianya kekuasaan yang dijamin dan dilindungi oleh hukum yang berlaku.¹Hak
warga negara yang dijamin dalam UUD meliputi hak asasi manusia seperti kebebasan beragama,
berserikat, berkumpul, pengakuan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, hak bekerja
dan perlakuan yang adil, serta hak atas status kewarganegaraan.

Warganegara iyalah orang-orang yang menjadi anggota dari sekelompok penduduk yang dianya
unsure Negara. A.S. Hikam menjelaskan bahwa warganegara yang merupakan tapsiran dari
citizenship adalah salah satu dari sebuah komunitas yang membentuk Negara Secara
detail,Koerniatmo S. juga mendefinisikan warga Negara sebagai anggota Negara, warga Negara
mempunyai kedudukan khusus kepada Negara. Dianya mempunyai hubungan hak dan
kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya. Dalam konteks Indonesia, istilah warga
Negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26) yang tujukan untuk bangsa Indonesia asli beserta
bangsa lain yang disahkan dalam undang-undang sebagai warga Negara. Selanjutnya , sesuai
dengan pasal 1 UU No. 22/1958 dinyatakan sesungguhnya warga Negara Republik Indonesia
adalah orang-orang yang berdasarkan perundangundangan, perjanjian-perjanjian atau peraturan-
peraturan yang diterapkan sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga Negara
republik Indonesia².selanjutnya adapun Asas kewarganegaraan iyalah seperti anggota sebuah
Negara yang memiliki tanggung jawab serta hubungan timbal balik terhadap negaranya. Setiap
Negara memiliki kebebasan dan kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraan
seseorang. Untuk menerapakan asas kewarganegaraan ada dua pedoman yaitu asas
kewarganegaraan yang berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan yang berdasarkan
perkawinan. Dan contoh kewajiban warga negara mencakup membayar pajak sebagai kontribusi
utama kepada negara, membela tanah air, berpartisipasi dalam pertahanan dan keamanan negara,
menghormati hak asasi manusia orang lain, mematuhi pembatasan peraturan, dan kewajiban
lainnya yang diatur dalam undang-undang. Warga negara menurut Undang-Undang Dasar
NegaraRepublik Indonesia tahun 1945 Pasal 26.

1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsaIndonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yangdisahkan dengan undang-undang sebagai warganegara.
2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orangasing yang bertempat tinggal di Indonesia.
3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diaturdengan undang-undang.

Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara


Dalam konteks Indonesia hak warga Negara terhadap negaranya sudah diatur dalam undang-
undang dasar 1945 dan beragam peraturan lainnya yang merupakan derivasi dari hak hak umum
yang di gariskan dalam UUD 1945. Diantara hak-hak warga Negara yang telah tercantum dalam
UUD adalah hak asasi manusia yang rumusan lengkapnya tertulis dalam pasal 28 UUD
perubahan ke dua. Dalam pasal tersebut di muat hak-hak asasi yang melekat di setiap individu
warga Negara seperti hak kebebasan beragam dan beribadat sesuai menurut kepercayaannya,
bebas untuk berserikat dan berkumpul (pasal 28E), hak atas pengakuan,jaminan, perlindungan,
dan kepastian hukum yang adil, hak untuk bekerja dan mendapat imbalan beserta perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja, hak memperoleh kesempatan yang tidak berbeda
dalam pemerintah, hak atas status kewarganegaraan (pasal 28E), dan hak-hak asasi manusia
lainnya yang tertulis dalam pasal tersebut. Sedangkan contoh kewajiban yang melekat bagi setiap
warga Negara antara lain kewajiban membayar pajak sebagai kontrak utama antara Negara
dengan warga, pembelaan tanah air (pasal 27E), pembelaan pertahanan dan keamanan Negara
(pasal 29E), menghormati hak asasi lain dan mematuhi pembatasan yang tertulis dalam peraturan
(pasal 28E), dan berbagai kewajiban dalam undang-undang. Adapun prinsip utama dalam
penentuan hak dan kewajiaban warga adalah terlibatnya warga secara langsung atau perwakilan
di setiap perumusan hak dan kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan
kewajiaban tersebut sebagai salah satu dari kesepakatan mereka yang di buat sendiri.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, dianya dengan cara mengetahui posisi
diri kita sendiri.layaknya seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seorang
pejabat dan pemerintah pun harus mengetahui akan hak dan kewajibannya. Seperti yang telah
tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan
terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini
blom pernah seimbang seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya.
Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena
hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat,
sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita
sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan
merubahnya supaya mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai
rakyat Indonesia.

B. Hak – hak warganegara


Warga negara mempunyai hak yang melekat pada mereka sejak lahir, disebut sebagai hak dasar
maupun hak asasi manusia (HAM). Hak-hak ini bersifat universal dan tidak bisa diambil maupun
diusik oleh siapapun.
Menurut Undang-Undang No. 19 Tahun 1999 mengartikan HAM sebagai sekumpulan hak yang
melekat dalam keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang harus dihormati, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang supaya mempertahankan martabat
serta perlindungan harkat manusia.
Adapun Istilah yang berkaitan dengan hak-hak dasar yakni
 Hak Kodratnya
 Hak Asasi Manusia
 Hak-hak Kebebasan Dasar Manusia

 Hak dan Kewajiban Asasi Warga Negara Dalam konsep Natural Right maka hak adalah
‘what is nature’ hak tersebut sifatnya kodrati, dalam artian, Kodratlah yang menciptakan dan
mengilhami akal budi dan pendapat manusia. Setiap orang dilahirkan dengan hak tersebut, hak
tersebut dimiliki manusia dalam keadaan alamiah kemudian di bawanya dalam kehidupan
masyarakat.Dalam Pasal 1 ayat 1 undang-undang nomor 39/1999 tentang hak asasi manusia
menyebutkan,”hak asasi manusia adalah sebagai perangkat yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrahnya yang
wajib di hormati dan di junjung tinggi dan di lindungi oleh Negara, hukum, pemerintah,dan
setiap orang demin kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia Dalam pasal 28
J di tentukan :

1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengajuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan moral, nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokrasi. Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27
sampai pasal 34 UUD 1945. Beberapa hak waraga Negara Indonesia antara lain sebagai berikut :
• Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
• Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
• Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
• Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang”.
• Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1).
• Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
• Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
• Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup,gak mendapatkan keadilan, hak agar
tak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak,hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas
 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
 Hak membela Negara
 Hak berpendapat
 Hak kemerdekaan memeluk agama
 Hak mendapatkan pengajaran
 Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia
 Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial
 Hak medapatkan jaminan keadilan sosial
Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban Negara terhadap warga Negara. Hak dan kewajiban
Negara kepada Negara.dan salah satu ketentuan tersebut, anatara lain sebagai berikut:
 Hak Negara untuk ditaati hukum dan pemerintah
 Hak Negara untuk dibel
 Hak Negara untuk menguasai bumi¸air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat
 Kewajiban Negara untuk menjamin sistem hukum yang adil
 Kewajiban Negara untuk hak asasi warga Negara
 Kewajiban Negara mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat
 Kewajiban Negara memberi jaminan sosial
 Kewajiban Negara memberikan kebebasan beribadah

C. Pasal-Pasal Yang Menetapkan Kewajiban Warga Negara


Pasal- pasal UUD NRI Tahun 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warga Negara
mencakup dalam pasal-pasal 27,28,29,30,31,32,33, dan 344

a) Pasal 27 ayat (1), menerapkan hak warga Negara yang sama dalam hukum dan pemerintah,
serta kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan.
b) Pasal 27 ayat (2), menerapkan hak warga Negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
c) Pasal 27 ayat (3), dalam perubahan UUD 1945 menerapkan hak dan kewajiba warga Negara
untuk ikut serta dalam pembelaan Negara.
d) Pasal 28 menerapkan hak kemerdekaan warga negaranya untuk berserikat, berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.
e) Pasal 29 ayat (2), menyebutkan adanya hak kemerdekaan warga Negara untuk memeluk
agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamnya.
f) Pasal 30 ayat (1), dalam perubahan kedua UUD 1945 menyebutkan hak dan kewajiban warga
Negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.
g) Pasal 31 ayat (1), bahwa tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran.

Kewajiban Warga Negara


Kewajiban adalah satu hal yang wajib dilaksanakan atau keharusan melaksanaannya. Kita
sebagai masyarakat yang tinggal disuatu Negara memiliki kewajiban sebagai warga
Negara.selanjutnya i adalah kewajiban warga Negara Indonesia:
a) Wajib menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945 berbunyi: “segala
warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
b) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal 27 ayat (3) UUD NRI 1945
menyatakan: “setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya upaya pembelaan
Negara”.
c) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan: setiap orang
wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
d) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat (2)
menyatakan: “dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adilsesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nila agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis”
e) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Pasal 30 ayat (1) UUD NRI
1945 menyatakan: “tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan Negara. Sebagai warga Negara Indonesia kita tentu saja memiliki hak dan
kewajiban sebagai warga Negara. Namun apakah kita semua tahu apa saja yang layak kita
peroleh dan apa yang harus kita lakukan sebagai warga Negara? Sebagai landasan konstitusional
dan sumber dari undang-undang yang berlaku di Indonesia, undang-undang dasar Negara
republic Indonesia 1945 memuat hak-hak dan kewajiban-kewajiban dasar kita sebagai warga
NegaraBerikut hak dan kewajiban warga Negara berdasarkan UUD 1945:
1. Pembukaan UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk merdeka dan bebas dari penjajahan. Hal
ini tercantum jelas dalam pembukaan UUD 1945 karena Indonesia mendukung penghapusan
penjajahan di dunia yang tidak berkeperimanusiaan dan berperi keadilan.
2. Pasal 6 ayat 1 UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk menjadi presiden dan wakil presiden.
Setiap warga Negara Indonesia berhak untuk menjadi presiden dan wakil presiden yang
pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam undang-undang.
3. Pasal 23A UUD NRI 1945, kewajiban Negara membayar pajak terhadap Negara. Negara
berhak untuk memungut pajak dan pungutan resmi lainnya kepada warga Negara sesuai dengan
undang-undang yang berlaku di Indonesia.
4. Pasal 26 ayat (1), yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara. Dan pada ayat
(2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
5. Pasal 27 ayat (1), segala warga Negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), tiap-tiap warga
Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
6. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
7. Pasal 30 ayat (1), hak dan kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam pebelaan Negara.
Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undangundang.
8. Pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk memiliki kedudukan sama dalam
hukum. Hukum berlaku bagi semua warga Negara tanpa kecuali.
9. Pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945, kewajiban warga Negara untuk menjunjung tinggi hukum.
Warga Negara wajib untuk mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia.
10. Pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk mendapatkan penghidupan yang
layak dan mengusahakan suatu usaha untuk mencapai tujuan tersebut.

D. Hak dan Kewajiban Warga Negara Asing Di Indonesia


Bagi warga Negara asing yang mendapat izin tinggal juga menerima hak dan kewajiban selama
berada di Indonesia antara lain:
a) Kewajiban untuk tunduk dan patuh pada peraturan undang-undangan.
b) Hak untuk menerima perlindungan atas diri dan hartanya.
c) Tidak memiliki hak untuk dipilih dan memilih.
d) Tidak mempunyai hak dan kewajiban untuk beda agama.
Pelaksanaan hak warga Negara dalam UUD NRI 1945 dikaitkan langsung dengan kewajiban
Karena memang mempunyai keterkaitan. Karenanya perumusan hak dan kewajiban itu
dicantumkan dalam satu pasal seperti pasal 27 ayat (1) “segala warga Negara bersamaan
kedudukannya didalam hukum dan pemerintah dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan
itu dengan tidak ada kecualinya”. Dalam kaitan ini dapat diketengahkan masalah hak-hak warga
Negara misalnya masalah pendidikan, kesejahteraan sosial dan pertahanan.
Sebelum amandemen tidak ada Hak Asasi Manusia dalam UUD NRI 1945. Hal ini di sebabkan
Hak Asasi Manusia tidak sesuai dengan paham Negara integralistik yang di anut UUD NRI
1945. Paham Negara integralistik yang di ajarkan oleh Spinoza, Adam Muller dan Hegel
bukanlah untuk menjamin perseorangan atau golongan, namun untuk menjamin masyarakat
secara persatuan. Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terkait satu sam lain, sehingga
dalam praktik harus di jalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas
dan mutlak untuk di dapatkan oleh individu sebagai anggota warga Negara sejak masih berada
dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakn seuatu keharusan/kewajiban bagi individu
dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga Negara guna mendapat pengakuan akan hak
yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan
secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu permasalahan yang akan
menimbulkan gejola masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
masyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Dalam hal ini sering terlihat permasalahan antara hak
dan kewajiban, terutama dalam bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehdupan yang layak bg
setiap warga Negara. Lapangan pekerjaan dan tingkat jehidupan yang layak merupakan hal yang
perlu di perhatikan. Pasal 27 ayat (2) UUD NRI 1945 menjelaskan bahwa “ tiap-tiap warga
Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian”. Secara garis besar
dapat di jelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak untuk setiap
warga Negara sebagai salah satu tanda adanya prikemanusiaan. Lapangan pekerjaan merupakan
sarana yang di butuhkan guna menghasilakan pendapat yang akan digunakan dalam pemunahan
kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak dapat di artikan sebagai kemampuan dalam
melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan6 Beberapa
pengertian tantang warganegara juga di atur oleh UUD 1945, pasal 26 menyatakan : “ warga
Negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai
warga Negara”. Sedangkan di dalam pasal 26 ayat 2 berbunyi, “syaray-syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang”. Pasal 1 Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1958, dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa warga Negara RI adalah
orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau peraturan
yang belaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga Negara RI. Warga Negara
dari suatu Negara merupakan pendukung dan openanggung jawab kemajuan dan kemunduran
suatu Negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga suatu Negara
haruslah di tentukan oleh undang-undang yang di buat oleh Negara tersebut. Sebelum Negara
menentukan siapa yang menjadi warga Negara, maka Negara harus mengakui bahwa setiap
orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah Negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 ayat ( 1 ) UUD NRI 19457.
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah Negara dapat di
klafikasikan menjadi :
a. Warga Negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang di sahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara.
b. Penduduk, yaitu orang-orang asing ysng tinggal dalam Negara bersifat sementara sesuai
dengan visa ( surat ijin untuk memasuki suatu Negara dan tinggal sementara yang di berikan oleh
pejabat suatu Negara yang dituju ) yang di berikan Negara melalui kantor imigrasi.

E. Faktor – faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga


Negara
Setiap negara memiliki hak dan kewajibannya yang dilindungi oleh undang-undang. Namun,
tidak jarang terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang dilakukan warga negara.
Ada beberapa faktor yang membuat pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban terjadi,
sehingga membawa dampak negatif. Hal ini bukan hanya dilakukan warga negara, namun dalam
beberapa kasus bisa juga dilakukan pemerintah. Hal negatif yang terjadi adanya sikap intoleren
terhadap sesama, jika terus-menerus terjadi bisa menimbulkan perpecahan.Penyebab
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban.
1) Sikap Intoleran
Di Indonesia kita perlu bersikap toleransi pada semua orang tanpa memandang status atau suku.
Jika warga negara memiliki sikap intoleran maka akan muncuk sikap saling tidak menghargai
dan menghormati orang lain. Sikap intoleran ini akanmemunculkan pelanggaran kepada orang
lain.
2) Sikap Egois
Setiap orang memiliki hak dan kewajiban, namun jika seseorang selalu menuntuk haknya tanpa
melakukan kewajibannya maka akan terjadi pelanggaran. Sikap egois tidak akan memikirkan
orang lain dan akan semaunya sendiri. Seseorang dengan sikap egois akan melakukan berbagai
cara agar haknya bisa terpenuhi, meski mengabaikan hak orang lain
.
3) Terjadinya Penyalahgunaan Kekuasaan
Kekuasaan bukan hanya ada dalam pemerintahan, tapi juga dalam bentuk lain.Contohnya,
perusahaan yang tidak jujur dan mengambil hak buruh. Pelanyalahgunaan kekusaan dapat
menimbulkan pelanggaran hak dan kewajiban.
4) Kurangnya Rasa Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Seperti yang sudah dijelaskan, setiap negara mempunyai aturannya yang tidak boleh dilanggar
oleh warga negara. Bila rasa kesadaran warga negara rendah dan mengbaikan aturan yang ada
akan menimbulkan perbuatan yang tidak baik. Perbuataan semaunya dapat memunculkan sikap
menyimpang pada hak dan kewajiban warga negara.Salah satu contohnya tidak membayar pajak
negara.
5) Aparat Penegak Hukum yang Kurang Tegas
Aparat penegak hukum memiliki peran besar untuk negara dan masyarakat, sehingga harus tegas
dengan permasalahan yang ada. Jika aparat penegak hukum kurang tegas dalam menyikapi
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban hal ini dapat memunculkan pelanggaran lain. Ini
karena masyarakat merasa penegak hukum kurang tegas, sehingga masyarakat akan mengulangi
atau membuat pelanggaran baru.
6) Adanya Budaya Main Hakim Sendiri
Saat seseorang melakukan kesalahan, tidak jarang masyarakat sekitar melakukan main hakim
sendiri. Hak ini dinilai mengganggu keamanan dan membahayakan hidup warga negara. Ini juga
melanggar hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.”

F. UPAYA PENANGANAN PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN


KEWAJIBAN WARGA NEGARA
1. Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk MenanganiKasus-kasus Pelanggaran Hak dan
PengingkaranKewajiban Warga Negara
2. Partisipasi Aktif Warga Negara dalam UpayaPencegahan Terjadinya Kasus-kasus Pelanggaran
Hakdan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
3. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untukmengatasi berbagai kasus pelanggaran hak
danpengingkaran kewajiban warga negara adalah:Supremasi hukum dan demokrasi
harusditegakkan.Meningkatkan kualitas pelayanan publik.Meningkatkan pengawasan
masyarakat danlembaga politik terhadap penegakan HAM olehpemerintah.Meningkatkan
penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan formal
maupun nonformal. Meningkatkan profesionalisme lembaga pertahanan dan keamanan.
Meningkatkan kerjasama antarkelompok ataugolongan memberi jaminan hak asasi manusia
denganmeratifikasi instrumen hak asasi manusiainternasional.Sedangkan upaya kuratif melalui
penanganan kasuspelanggaran HAM di Indonesia, yang dilakukan secarabersama oleh
Pengadilan HAM, Jaksa Agung, KomisiNasional HAM, dan Mahkamah Agung. Selain itu juga
oleh Kepolisian Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, KPK, dan lembaga-lembaga
peradilan.Dengan melakukan berbagai perilaku yang merupakanbentuk dukungan terhadap
upaya pencegahan terjadinyapelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warganegara di
berbagai lingkungan, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat,
dan lingkungan bangsa dan negara.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang mestinya kita terima atau bisa
dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang lain tidak boleh merampasnya entah
secara paksa atau tidak. kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi mendapatkan
hak atau wewenang kita. Bisa jadi kewajiban merupakan hal yang harus kita lakukan karena
sudah mendapatkan hak. Warganegara merupakan orang-orang yang menjadi bagian dari suatu
penduduk yang menjadi unsure Negara. A.S. Hikam mendefinisikan bahwa warganegara yang
merupakan terjemahan dari citizenship adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk
Negara Secara singkat, Koerniatmo S. juga mendefinisikan warga Negara sebagai anggota
Negara. Sebagai anggota Negara, warga Negara memiliki kedudukan khusus terhadap Negara. Ia
memiliki hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya. Dalam
konteks Indonesia hak warga Negara terhadap negaranya telah diatur dalam undang-undang
dasar 1945 dan berbagai peraturan lainnya yang merupakan derivasi dari hak-hak umum yang di
gariskan dalam UUD 1945. Diantara hak-hak warga Negara yang dijamin dalam UUD adalah
hak asasi manusia yang rumusan lengkapnya tertuang dalam pasal 28 UUD perubahan ke dua.
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terkait satu sam lain, sehingga dalam praktik harus
di jalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk di
dapatkan. oleh individu sebagai anggota warga Negara sejak masih berada dalam kandungan,
sedangkan kewajiban merupakn seuatu keharusan/kewajiban bagi individu dalam melaksanakan
peran sebagai anggota warga Negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Mahpudin Noor M.Si, Suparman M.Ag., Pancasila, jln.BKR (lingkar selatan), 2016
Drs. Abdul Latief, S.Pd, M.Pd. Drs. Ahmad Al Yakin, S.Ag, M.Pd
Drs. Herlina Ahmad, S.Pd, M.Pd., Pendidikan Kewarganegaraan, Yayasan Ahmar Cendekia
Indonesia (Sulawesi Selatan), 2019, Cetakan Pertama.
Sudikno Mertokusumo, “Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat’ dalam artikel Hukum,
20 Maret 2008, http://2.bp.blogsopot.com/2008/03/meningatan-kesadaranhukum-
masyarakat.html. Diakses pada tanggal 04 Mei 2016. Pukul 00.35
Anim Hadi Susanto, Sukaryadi, Dr. Siswanto,dkk (ModulPPKn Kelas XII : HAM) engembang
e-Modul Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai