Anda di halaman 1dari 13

Pengertian Program Director.

program director adalah penanggung jawab atas keberlangsungannya sebuah program.


Mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan semua anggota yang terlibat dalam jadwal produksi acara.

Program director tidak terpaut pada satu jenis acara saja. Mereka juga akan ditugaskan untuk
mengawasi program siaran langsung maupun tidak langsung.

Namun, tugas mereka tidak hanya mengawasi.

Mereka bertanggung jawab untuk memberikan konsep dan strategi pengambilan gambar pada
berbagai jenis program. Termasuk program berita, drama, talkshow dan lain sebagainya.

Seorang program director bertugas untuk memimpin dan mengarahkan kegiatan produksi serta
memberi keputusan saat syuting. Jadi, mereka tidak berbeda jauh dengan peran seorang sutradara.

Setelah hadir dan mengawasi proses syuting, tanggung jawab program director menurut Vault,
adalah untuk menjadwalkan jam siaran program tersebut.

Tanggung Jawab Program Director

Sebagai arsitek dari segala konsep dan teknis sebuah program penyiaran, tentu tanggung jawab
seorang program director tidaklah ringan.

Pada industri broadcasting, media ternama akan mengerahkan program director-nya untuk
mengawasi program-program baru dan menganalisis hal-hal yang perlu diperbaiki.

Begitu juga di media minor, program director diwajibkan untuk menonton acara yang lebih besar di
media populer untuk mempelajari tren dan konsep perencanaan penyiaran yang baik.

Kira-kira tanggung jawab lainnya seorang program director adalah sebagai berikut:

Menciptakan konsep dan tujuan dari sebuah program penyiaran.


Mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab staf antar program, seperti berita dan olahraga.
Memperkirakan kebutuhan budgeting masing-masing program yang ia asuh.
Merencanakan hal-hal yang berkaitan dengan cakupan program, seperti jangka waktu penyiaran,
durasi program untuk sekali penyiaran, ketersediaan waktu, kebutuhan staf, beserta faktor lainnya
seperti komunitas, studio, dan terkadang paid audience.
Menganalisis dan memberikan ekspektasi rating dan angka demografis penonton acara.
Mengikuti tren dan perkembangan konsep acara-acara yang sedang populer.
Memantau dan mengulas setiap program agar memastikan jadwal sesuai dengan timeline yang
diberikan, program mematuhi pedoman penyiaran, dan memperhatikan kualitas dari program-
program tersebut.
Memeriksa apabila catatan dari jurnal aktivitas acara yang sudah rampung sesuai dengan dengan
aturan Badan Komunikasi Negara dan regulasi lainnya yang berlaku.

(Source by https://glints.com/id/lowongan/program-director-adalah/#.Yzw5q9IxdPw)
Pengertian Music Director

music director adalah individu yang berperan untuk menentukan karakter sebuah platform melalui
genre musik yang akan mereka siarkan.

Melansir Berklee, music director atau sering disingkat menjadi MD, bekerja untuk sebuah stasiun
radio atau platform audio lainnya, di mana mereka bertanggung jawab untuk mengelola dan
memuat musik pada playlist yang akan diputar saat siaran sedang berlangsung.

Genre lagu yang akan diputar harus berdasarkan gaya yang sudah diterapkan media tersebut. Lalu,
mereka juga harus menyesuaikan musik dengan minat dan selera para pendengar.

Tak jarang music director akan bekerja dengan para sound engineer untuk menciptakan musik yang
cocok untuk mengisi latar belakang saat penyiaran.

Mereka juga berfungsi sebagai perantara antara media dan promotor event, para musisi, dan
pendengar.

Di layanan streaming musik raksasa seperti Spotify dan Google Play, music director adalah mereka
yang memuat dan memelihara daftar playlist populer.

Di saat yang sama, mereka akan terus memantau kebiasaan pendengar dan melakukan penelitian
algoritma agar pengguna aplikasi dapat dengan mudah menemukan musik yang mereka cari.

Tanggung Jawab Music Director

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tugas music director tidak hanya sekadar menemukan
jenis musik terbaik untuk disuguhkan pada para pendengar.

Mereka akan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk keperluan acara di luar ruang penyiaran
juga, lho.

Berikut ini peran dan tanggung jawab seorang music director:

Memutuskan genre musik yang akan diputar oleh tempat kerjanya


Menjalin hubungan yang sehat dengan para perwakilan dari industri musik
Menciptakan playlist lagu yang akan diputar saat siaran
Mengontrol ajang pencarian bakat, promosi, dan kebutuhan pemasaran lainnya
Melakukan briefing kepada para penyiar tentang playlist lagu yang harus mereka putar saat siaran
Menganalisis kebutuhan para pendengar dan jenis musik yang sedang naik daun
Menciptakan musik pengisi latar belakang penyiaran bersama para sound engineers
Menyaring dan menentukan demo musisi baru yang akan dipromosikan.
Perlu kamu ketahui bahwa keputusan yang tepat mengenai demo musisi baru dapat mengubah
image sebuah media menjadi trendsetter musik lokal atau nasional.

Ya, dengan itu tanggung jawab music director tidak bisa dibilang sepele.

(Source by
https://glints.com/id/lowongan/music-director-adalah/#.Yzw6MtIxdPw)
Pengertian Content Creator

Menurut State of Digital Publishing, content creator adalah seseorang yang bertanggung jawab
untuk setiap informasi di media, terutama media digital dan memiliki target audiens tertentu.

Sementara itu, menurut HubSpot, content creator adalah orang-orang yang membuat materi
(konten) dengan menambahkan nilai edukasi dan hiburan.

Materi ini juga biasanya disesuaikan dengan keinginan atau ketertarikan dari audiens.

Beberapa ciri content creator yang dapat kamu temui adalah:

Memakai banyak platform untuk menyebarkan konten mereka. Selain media sosial seperti Facebook,
Instagram, atau YouTube, mereka juga memakai blog, infografik, maupun e-book untuk
menyebarkan konten.
Tidak semua pencipta konten adalah selebriti maupun blogger kenamaan.
Tidak perlu menjadi figur publik untuk bisa menjadi content creator.

pada media Radio, Content Creator memiliki peran yang sangat amat penting dalam berjalannya
produksi dikarenakan posisi content creator dibuat untuk berjalannya rangkaian produksi dari
perencanaan (pra produksi) hingga produksi akhir (pasca produksi).

Tanggung Jawab Content Creator

Menciptakan konten dengan format target yang dapat menjangkau audiens banyak

Menganalisis konten yang banyak diminati audiens

Evaluasi dalam penerapan konten yang berjalan (Maintenance Ekosistem)


2.5 Proses Produksi Acara Radio

2.5.1 Pra Produksi


Pra produksi merupakan tahapan awal sebelum melakukan proses produksi suatu acara radio. Yang
termasuk dalam proses pra produksi antara lain :
1. Penentuan Tema
Penentuan tema merupakan bagian yang penting, karena biasanya hal inilah yang menentukan
apakah pendengar tertarik atau tidak dengan acara tersebut. Tema berita yang ingin diangkat
haruslah memiliki potensi untuk menarik perhatian pendengar, agar dapat terus mengikuti program
yang disiarkan. Misalnya mengangkat tentang berita yang sedang hangat dibicarakan orang.
2. Mencari Narasumber
Memilih narasumber yang kompeten dan ahli di bidangnya yang relevan dengan topik yang dibahas.
Contohnya topik kesehatan, biasanya narasumber datang dari kalangan dokter atau topik politik
dengan narasumber dari praktisi politik atau pengamat politik.
3. Mengumpulkan data dan informasi
Untuk membantu penguasaan tema, kita harus mencari sumber informasi yang tepat. Sumber data
dan informasi bisa didapatkan melalui surat kabar, internet, dokumen atau file, serta dapat pula
dicari melalui kantor berita.
4. Menentukan musik pendukung
Untuk menambah variasi dan menghilangkan kejenuhan pendengar, maka dipersiapkanlah musik
pendukung. Musik disiapkan oleh seorang penyelia musik atau biasa disebut music director, yang
bertugas dan bertanggung jawab menentukan konsep musik, baik musik latar belakang, ilustratif,
maupun sound effect.
5. Penulisan Naskah
Menulis naskah merupakan tugas dari seorang script writer , yang menulis dan merancang naskah
acara secara lengkap dan kreatif. Script writer menulis keseluruhan rundown acara sebagai acuan
dalam proses produksi dan juga menulis teks yang dibacakan oleh penyiar.
2.5.2 Produksi
Produksi acara siaran radio merupakan proses produksi berdasarkan karakteristik radio guna
meningkatkan mutu suatu produk acara radio, yaitu pesan dalam bentuk acara yang dipublikasikan
melalui gelombang frekuensi yang dapat diterima pendengar. Dalam proses produksi suatu program,
ada 2 cara yang bisa digunakan, yaitu :
a. live atau siaran langsung
Suatu program yang disiarkan secara langsung, biasanya dimulai dan
diakhiri sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Siaran langsung dapat diselenggarakan di dalam
studio atau di luar studio, tergantung dari acara yang akan disiarkan secara langsung tersebut berada
dimana. Misalnya acara tersebut adalah upacara pengibaran bendera tanggal 17 Agustus yang
diadakan di halaman istana negara, maka kru studio akan menaruh studio mini atau Outside
Broadcasting Van ( OB Van ) disana. Artinya peralatan audio yang dibutuhkan dibawa di istana
negara termasuk pesawat pemancar untuk mengirim sinyal acara ke stasiun induk untuk disebar
luaskan ke seluruh wilayah jangkauan pemancar.
Pada siaran langsung peralatan yang dibawa minimal adalah mic, mixer audio, amplifier, alat
perekam tape recorder / kaset recorder, kaset player, pesawat pemancar lengkap dengan antenanya
dan peralatan pendukung seperti kabel power, kabel audio dan genset.
Prosesnya kurang lebih sebagai berikut : Reporter melaporkan apa yang dilihat dan jalannya upacara
di depan mic yang dihubungkan ke mixer, pada mixer dicampur dengan suara musik perjuangan.
Kemudian output mixer disalurkan ke amplifier untuk diperkuat dan disalurkan ke tape recorder
untuk direkam dan ke pemancar untuk dipancarkan ke studio pusat melalui antena directional dan
langsung diterima antena stasiun pusat dan diteruskan ke pemancar pusat untuk disiarkan secara
luas.
27

b. Taping atau Rekaman


Siaran rekaman merupakan siaran yang proses produksinya dilakukan dahulu baru kemudian pada
hari berikutnya disiarkan. Jadi proses produksinya dilakukan di studio rekaman sehingga dihasilkan
produk penyimpan audio sperti kaset, CD atau naskah. Untuk siaran rekaman peralatan yang tidak
dibawa hanya pesawat pemancarnya karena akan disiarkan lain waktu. Prosesnya kurang lebih sama
dengan siaran langsung tetapi hanya direkam di tape recorder, tidak dikirim ke pesawat pemancar.
Hasil rekamannya akan dibawa ke studio untuk disempurnakan dan penyiarannya dilakukan dengan
cara memutar kembali tape hasil rekaman yang sudah disempurnakan dan output tape recordernya
disalurkan ke pemancar untuk disalurkan secara luas. ( FR. Sri Sartono, 2008 : 160 ) Rekaman
merupakan cara lain yang digunakan oleh radio dalam menyiarkan sebuah program. Suatu program
yang dilakukan secara rekaman akan melalui proses editing terlebih dahulu sebelum akhirnya
disiarkan.
2.5.3 Pasca Produksi
Tahap terakhir dalam proses produksi sebuah program acara adalah pasca produksi. Dalam tahap
pasca produksi untuk proses produksi siaran langsung biasanya hanya terdiri dari evaluasi, lain
halnya untuk proses produksi rekaman yang biasanya terdiri dari evaluasi dan editing.
Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan mengetahui hasil dari kegiatan
produksi yang telah dilakukan terkait dengan penyiaran. Evaluasi juga dijadikan bahan penilaian agar
produksi untuk selanjutnya bisa dilakukan lebih baik lagi. Evaluasi terhadap kegiatan produksi dan
penyelenggaraan acara siaran dilakukan dengan 3 cara, yakni :
1. Evaluasi kualitas produksi, evaluasi terhadap kualitas teknis yang
dimaksudkan untuk mengukur kejernihan suara dan hal lain yang menyangkut teknis produksi atau
penyajian oleh seorang penyiar. Evaluasi ini bisa juga untuk mengukur kinerja petugas atau
penyelenggara acara siaran, apakah sudah sesuai dengan prinsip professionalitas.
2. Evaluasi biaya produksi, untuk mengukur soal biaya apakah cukup efisien untuk mendukung
penyelenggaraan kegiatan produksi siaran.
3. Evaluasi khalayak, dilakukan untuk mengetahui sejauh mana jumlah khalayak yang mendengarkan
serta bagaimana reaksinya terhadap suatu acara siaran. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara
sederhana, yaitu :
- Menghimpun atensi, berupa surat tanggapan maupun telepon dari pendengar
- Diskusi dengan kelompok khusus dengan cara mengundang atau mendatangi kelompok – kelompok
masyarakat untuk mengetahui reaksi dan keinginannya terhadap suatu siaran
- Dapat pula dilihat pada partisipasi pendengar dalam sebuah acara, melalui surat berisi jawaban
kuis, telepon interaktif, sms pada acara request lagu dan dari hubungan via telepon dengan
pendengar. ( FR. Sri Sartono, 2008 : 110 )
Selanjutnya tahap editing, Editing biasanya dilakukan dilakukan dengan
cara memotong dialog yang tidak diperlukan untuk disiarkan. Setelah semua dialog yang tidak
diperlukan sudah diedit, berikutnya diberi sound effect. Hal ini diperlukan untuk mengatasi latar
belakang suara yang patah – patah sebagai hasil editing. Secara umum sound effect meliputi :
Background Sound, misalnya suara angin, air, burung agar mampu memberi kesan tertentu bagi
pendengar. Hard Effect, meliputi suara keras seperti ledakan senjata, tabrakan mobil, buka/tutup
pintu. Folley, yaitu merekayasa suara dengan cara tertentu agar menyerupai suara yang diinginkan,
seperti suara langkah kaki. Musik ilustrasi, biasanya diambil dari musik – musik instrumen. Setelah
kedua hal ini selesai dilakukan maka acara siap untuk disiarkan. ( FR. Sri Sartono, 2008 : 171 )
Prosedur Segmentasi
Ada 3 tahap segmentasi yang harus dilakukan yaitu tahap survey, tahap analisis, dan tahap
penentuannya. Berikut penjelasan tahap-tahap tersebut:
1). Tahap Survei
Periset menyelenggarakan wawancara untuk
mencari penjelasan dan memusatkan perhatian pada kelompok untuk memperoleh pandangan
terhadap motivasi konsumen, sikap dan perilaku. Dengan memanfaatkan temuan ini periset
menyiapkan kuesioner formal untuk mengumpulkan data mengenai;
a) Atribut-atribut dan peringkat kepentingannya
b) Kesadaran merek dan peringkan merek
c) Pola kegunaan produk
d) Sikat terhadap kategori produk

35
e) Demografis, psikografis dari responden. Ada dua cara yang dilakukan:
1. Wawancara langsung yaitu wawancara yang
dilakukan secara langsung terhadap
masyarakat yang menjadi konsumen.
2. Wawancara tidak langsung meliputi wawancara dengan menggunakan kuisioner, wawancara
dengan menggunakan telepon,
dan wawancara melalui surat.
2). Tahap Analisis
Menggunakan analisis faktor pada data untuk membuang variabel yang berkonotasi tinggi,
kemudian periset menggunakan analisis kelompok untuk melakukan penetapan jumlah segmen yang
paling berbeda satu sama lain.
3). Tahap Pembentukan
Masing-masing kelompok dibentuk dengan
persyaratan perbedaan sikap, perilaku, demografi, psikografi dan kebiasaan konsumsi media
mereka. Masing-masing segmen dapat diberi nama berdasarkan sifat-sifat dari yang membedakan.
Tahapan Pelaksanaan Produksi

Proses produksi terdiri dari tiga tahapan, yaitu: a Praproduksi atau perencanaan meliputi:
penuangan ide, membuat skrip, production meeting, program meeting, technical meeting dan segala
perencanaan yang mendukung proses produksi dan pascaproduksi. b Produksi adalah dimana
gagasan yang terdapat pada praproduksi direalisasikan secara nyata untuk disajikan kepada
khalayak. c Pascaproduksi adalah semua kegiatan setelah produksi sampai materi siaran dinyatakan
selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali.
5. Program Radio

Memproduksi program radio memerlukan keterampilan dan keahlian sehingga menghasilkan


program yang menarik didengar. Umumnya sebuah stasiun radio memproduksi sendiri program
siarannya. Secara umum Program 13 Ibid., h. 5-7. radio terdiri atas dua jenis yaitu informasi dan
musik yang kemudian dikemas menjadi berbagai bentuk yaitu: 14 a. Produksi berita radio Berita
radio merupakan laporan atas suatu peristiwa atau pandapat yang penting dan menarik. Siaran
berita dibedakan dengan siaran informasi. Siaran berita adalah sajian fakta yang diolah kembali
menurut kaidah jurnalistik radio. Sedangkan siaran informasi bersumber dari fakta di lapangan
namun tetap dikerjakan menurut kaidah jurnalistik. Salah satu bentuk siaran informasi aktual yang
diambil dari surat kabar atau internet. Format penyajian berita di radio terdiri atas:  Siaran langsung
live report di radio yaitu reporter mendapatkan fakta atau peristiwa dari lapangan dan pada saat
bersamaan melaporkannya dari lokasi.  Siaran tunda, dalam hal ini reporter melaporkannya dari
lapangan, kemudian kembali ke studio untuk mengolahnya terlebih dahulu sebelum disiarkan.
Informasi yang diperoleh ini dapat dikemas ke dalam berita langsung staight news atau feature.
Suara merupakan hal penting dalam produksi radio. Dalam laporan jurnalistik radio, terdapat tiga
elemen suara yang harus ada dan terdengar oleh pendengar yaitu: narasi yang dituturkan reporter
atau penyiar, rekaman 14 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, Yogyakarta: Pustaka Populer,
2004, h. 69- 103. wawancara dengan narasumber dan rekaman atmosfir yaitu suara asli peristiwa.
Dalam produksi program informasi, kemasannya bisa hanya berupa teks berisi ringkasan berita dari
koran kemudian dibacakan oleh penyiar atau bisa juga teks yang dikemas dengan menyertakan
musik latar backsound. Penayangan informasi ini dapat dilakukan dalam program khusus atau hanya
berupa selingan, ditempatkan diantara pemutaran lagu, iklan dan acara lain. Tujuan menyajikan
acara informasi antara lain menginformasikan materi beritatips yang belum diketahui pendengar
atau memberikan atensi ulang atau penekanan atas topik tertentu bagi pendengar yang sudah
membaca materi itu di media massa. b. Perbincangan Radio talk Show Program perbincangan
biasanya diarahkan oleh seorang pemandu acara satu atau lebih narasumber untuk membahas
sebuah topik yang sudah dirancang sebelumnya. Tiga bentuk perbincangan yang banyak digunakan
stasiun radio adalah: 15  One-on-one-show, yaitu bentuk perbincangan saat penyiar dan
narasumber mendiskusikan suatu topik dengan dua posisi mikropon terpisah di ruang studio yang
sama.  Panel Discussion, pewawancara bersama moderator hadir bersama sejumlah narasumber.
15 Ibid., h. 80.  Call in Show, program perbincangan yang hanya melibatkan telepon dan pendengar.
Topik ditentukan terlebih dahulu oleh penyiar di studio, diberikan contoh berdasarkan pengalaman
penyiar, kemudian pendengar diminta untuk memberikan respon berdasarkan pengalaman masing-
masing ke stasiun radio. Tidak semua respon audien layak disiarkan sehingga perlu petugas
penyeleksi telepon masuk sebelun diudarakan. c. Infotainment Radio Infotainment merupakan
singkatan dari information dan intertainment yang berarti suatu kombinasi sajian siaran informasi
dan hiburan atau sajian informasi yang bersifat menghibur. d. Jinggle Radio Jinggle atau radio air
promo adalah gabungan musik dan kata yang mengidentifikasi keberadaan sebuah stasiun radio.
Tujuan produksi jinggle radio adalah mempromosikan keberadaan radio baru di tengan masyarakat,
memberikan informasi simbol atau identitas terpenting agar selalu diingat pendengar, membentuk
citra radio pendengar, pada saat disiarkan berfungsi sebagai jeda, selingan dan sejenisnya. Ada tiga
jenis jinggle yaitu: pertama, jinggle untuk stasiun radio radio expose; kedua, jinggel untuk acara
radio programme Expose; ketiga, jinggle untuk penyiar radio announcer expose.
Pra Produksi Proses Produksi dan Penyiaran Program Radio
Pra Produksi

Pada tahap ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan produksi program siaran, karena itu
tahapan ini merupakan tahapan planning production. Bermula dari timbulnya ide atau gagasan, dan
berpijak dari ide atau gagasan ini produser mulai melakukan berbagai kegiatan untuk
mengumpulkan berbagai data yang diperlukan untuk bahan pengembangan ide atau gagasan
tersebut. Tahap pra produksi itu sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan
baik sebagai pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap-tahap dalam pra
produksi ini adalah sebagai berikut: a. Penemuan ide Semua acara penemuan siaran radio dan
televisi baik dari bentuk yang paling sederhana, pasti didahului oleh timbulnya sebuah ide. Ide
tersebut merupakan buah pikiran setelah mendapatkan rangsangan dari masyarakat dan timbulnya
dapat dari seorang produser, atau orang lain. Sesuai dengan teori komunikasi, ide merupakan
rencana pesan yang akan disampaikan kepada para komunikan, melalui medium radio atau televisi
dengan tujuan tertentu. Karena itu, sewaktu menuangkan idenya dalam bentuk naskah program
siaran, produser harus memperhatikan faktor pendengar atau audiens, agar apa yang akan disajikan
dapat memenuhi harapan mereka. b. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja,
penyempurnaan naskah, pemilihan artis atau narasumber, lokasi, dan crew. Selain estimasi biaya,
penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat dan
secara hati-hati dan teliti. Dalam perencanaan ini sudah terjadi proses interaksi antara kreativitas
manusia dan peralatan pendukung yang dimilikinya. Proses interaksi ini akan lebih nyata lagi pada
waktu produksi di lapangan dan pasca produksi. c. Persiapan Tahap ini merupakan pemberesan
semua kontak, perizinan dan surat menyurat. Latihan para narasumber dan pembuatan setting,
meliputi dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua ini paling baik dilaksanakan menurut
jangka waktu kerja time schedule yang sudah ditetapkan. Kunci keberhasilan produksi televisi dan
radio sangat ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan itu. Orang yang begitu
percaya pada kemampuan teknis sering mengabaikan hal-hal yang sifatnya pemikiran diatas kertas.
Dalam produksi televisi atau radio, hal itu dapat berupa kegagalan. 9 Setiap stasiun radio, khususnya
di bagian produksi siaran, sangat membutuhkan para kreator atau orang-orang yang kreatif sekaligus
inovatif dalam mengemas produksi program yang hendak disiarkannya. Hal ini disebabkan dari sifat
atau 9 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, Yogyakarta : PT. Gramedia widiasarana
Indonesia, 1997, Cet. 1, h. 20. perilaku pendengar radio yang kerap berubah sesuai selera di dalam
perkembangan setiap zamannya. Sehingga hal demikian, mau tidak mau, penyajian program radio
siaran menuntut perlu adanya sesuatu yang isinya baruaktual, orisinal, unik, dinamis, menghibur,
informatif, edukatif, trendi, serta komunikatif. Seperti dikutip Maricar, Raymond L. Carroll dan
Donald M. Davis dalam Electronic Media Programming, Strategies and Decision Making,
menyarankan, untuk membuat program agar sesuai dengan kebutuhan pendengar, maka yang
sebaiknya perlu dilakukan adalah pertama memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan
periode waktu siaran. Kedua melakukan penjadwalan acara, dan yang ketiga berkaitan dengan
konsiderasi penataan acara. Ide atau gagasan yang berasal dari para orang atau insan kreatif
produksi program yang menghasilkan beragam format atau jenis program. Ada program talkshow,
news, musik, wawancara, komedi, kuis, variety show, drama, dokumenter, feature, dan sebagainya.
Semua program tersebut, setidaknya, harus unik, khas, orisinal, inovatif, dan jug menghibur. Untuk
itu para awak produksi dituntut untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam menyajikan
programnya.
Siklus Produksi Siaran/Program Acara Radio Komunitas
1. MENGENALI KEBUTUHAN PENDENGAR
Orang mau mendengarkan radio kalau mereka merasa bahwa radio bisa memenuhi kebutuhan
mereka. Maka agar program siaran bisa menjawab kebutuhan pendengar, terlebih dahulu harus
diketahui apa kebutuhan pendengar terhadap radio. Apa saja informasi yang mereka butuhkan, apa
yang bisa mereka dapatkan dengan mendengarkan atau bersiaran di radio. Caranya bisa dengan
mengamati kebiasaan warga menggunakan radio. Bisa juga dengan mewawancarai mereka.
2. MERENCANAKAN PROGRAM
Perencanaan adalah tahap paling penting dalam setiap kegiatan, tak terkecuali, membangun radio
komunitas. Perencanaan akan menentukan kemana arah radio hendak dibawa, untuk kepentingan
siapa mereka ada, apa tujuan bersama yang hendak dicapai, dan sebagainya. Karenanya, sejak tahap
perencanaan, warga komunitas sudah harus terlibat.
Tapi warga komunitas kan banyak jumlahnya? Apa semuanya harus ikut? Tentu saja tidak harus
semua warga komunitas ikut merencanakan secara langsung. Bayangkan, betapa banyak uang,
waktu, tenaga yang dibutuhkan untuk mengumpulkan seluruh warga komunitas yang jumlahnya bisa
sampai ribuan orang.

Anda mungkin juga menyukai