Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Radio merupakan salah satu media massa yang berkaitan erat dengan
kebutuhan masyarakat yang dapat memberikan berbagai macam informasi,
hiburan, dan pendidikan. Radio sebagai media massa yang efektif dalam
penyebaran informasi, berbagai macam informasi bisa disampaikan dengan
audio yang jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat
pada umumnya. Radio juga menyebabkan ketergantungan terhadap
masyarakat karena tidak dapat dipisahkan dengan kebiasaan mendengarkan
radio karena Radio memberikan kepuasan tersendiri terhadap pendengarnya
dengan adanya radio tersebut sangat praktis sehingga masyarakat dapat
mendengarkan radio dimana saja dan kapan saja. Didalam radio sangat
diperhatikan bagaimana cara berkomunikasi terhadap masyarakat, maka
beberapa stasiun radio memiliki khas sendiri-sendiri dalam bersiaran atau
berkomunikasi agar dapat menarik minat dengar masyarakat sebanyak
mungkin.
Program musik dalam radio merupakan salah satu kesukaan penonton.
Michael C. Keith dalam Radio Programming (1987) bahkan menempatkan
siaran musik sebagai format siaran utama radio. Ia pun mengupas program
siaran radio berdasarkan format musik. Salah satunya ialah Live Music,
yaitu siaran langsung penyanyi bernyanyi di studio atau di luar studio.
Permusikan semakin hari semakin berkembang. Semakin banyak
genre musik di zaman modern ini dibandingkan pada music zaman dahulu
apalagi dengan dibantunya teknologi yang berkembang sangat pesat.
Program live music merupakan siaran live yang menampilkan seseorang
atau sekelompok orang untuk menyanyikan lagu tertentu.
Musik tentang percintaan adalah hal yang lazim. Hampir semua
perasaan tentang cinta sudah ada lagunya. Karena dari itu kita akan
membuat program live music yang akan membawakan lagu tentang cinta
bersama band yang baru merintis karirnya. Program kali ini bernama BISIK

1
(Bincang-bincang Musik), sesuai dengan namanya, di dalam program ini
akan menyajikan live music serta melakukan diskusi musik bersama bintang
tamu. Dalam program BISIK kali ini akan mengambil topik mengenai lagu-
lagu era 2012-an.

Dalam Praktek ini penulis berperan sebagai Unit Manager (UM).


Dikutip dari laman studioantelope.com, unit manager bekerja dibawah
supervisi produser pelaksana, manajer produksi bertugas memastikan segala
sesuatu yang bersinggungan dengan produksi (hal-hal fisik bukan kreatif)
berjalan dengan baik. Ia memastikan semua kru dalam kondisi baik, tidak
ada peralatan yang rusak, tidak ada alat yang keluar dari rancangan budget,
memesan dan memastikan logistik datang tepat waktu, dan lain sebagainya.

1.2 Landasan Teori


1.2.1 Format Radio
Format radio (radio format) disebut juga  programming format
merupakan acuan program siaran sebuah stasiun radio. Radio format
ini pula yang menjadi acuan gaya siaran dan membentuk “kepribadian
udara” (on air personality) para penyiarnya. Pemahaman tentang
Format Radio merupakan bagian dari dasar-dasar siaran radio yang
wajib dimiliki penyiar radio.
Beberapa pengertian format radio :
1. Format siaran radio adalah bentuk keseluruhan isi siaran di
sebuah stasiun radio. Contoh: radio musik, radio berita, sport
radio, talk radio, dan weather radio.
2. Panduan bagi penyelenggara siaran  untuk memproduksi acara.

3. Kepribadian sebuah stasiun penyiaran radio yang terwujud dalam


isi, materi, jenis musik, bentuk penyajian dan gaya penyampaian
para penyiarnya.
4. Ditentukan oleh visi dan misi radio, riset atau “analisis”
kebutuhan pendengar, dan “studi banding” dengan format radio
lain.

2
5. Biasanya ditentukan langsung pemilik radio (owner) sesuai
dengan visi dan misinya mendirikan radio.

Jenis-jenis format radio :

 News, talk, sports formats


 Country music formats
 Contemporary hit radio (CHR) music formats
 Adult contemporary music formats
 Rock and alternative music formats
 Urban music formats
 Jazz and Classical music formats
 Oldies, Adult Hits and Nostalgia music formats
 Spanish and Latin music formats
 World music formats
 Religious programming formats
 Public, Government, Community radio formats
 College, student formats
 Other formats (children’s, ethnic, brokered).

Jenis-jenis format siaran :

Michael C Keith (1987)

1. Adult Contemporary (AC)


Segmen pendengar untuk kaum muda dan dewasa, usia 25-
50 tahun, berdaya beli tinggi, musik pop masa kini, softrock,
dan balada, plus informasi (siaran berita)
2. Contemporary Hit Radio (CHR atau Top 40 Radio)
Segmen pendengar remaja atau anak muda belia (ABG),
usia 12-21 tahun, lagu-lagu terbaru dan lagu-lagu hits terkini,
plus tips praktis sebagai informasi.

3
3. All News/All Talks
Dikenal juga sebagai”radio berita” (news radio)dengan
sasaran pendengar kaum muda dan dewasa, usia 25-50 tahun,
dengan materi utama siaran berita (buletin atau paket berita,
majalah udara, live report, dan talkshow).
4. Classic/ Oldies
Menyiarkan musik klasik dan lagu-lagu lama (nostalgia),
untuk kalangan dewasa dan tua, berusia 35-60 tahun, apresiasi
tentang penyanyi dan lirik lagu biasanya lebih penting dari
lagunya itu sendiri.
Pringle, Star, Mc Cavit (1997) :
1. Format Musik
Adult Contemporary, Album Oriented Rock, beautiful
music, Classical, Contemporarry Hit Radio, Classic Rock,
Country, Jazz, Middle of The Road, Nostalgia/ Oldies,Urban
Contemporary
2. Format Informasi
All News, All Talk, News Talk / Talk News, atau siaran
berita menjadi sajian utama dan dominan.
3. Format Khusus (Speciality)
Radio khusus etnik, agama (radio dakwah), dan campuran.

1.2.2 Unit Production Manager


Unit Production Manager adalah seorang eksekutif yang
bertanggung jawab kepada seorang produser untuk mengatasi segala
administrasi sebuah film tertentu, Unit Production Manager hanya
bekerja pada satu film pada suatu waktu. UPM biasanya disewa oleh
sebuah produser film atau televisi, dan juga mempunyai kewajiban
selain mengatasi administrasi sebuah film, tetapi juga bertanggung
jawab mengelola produksi dan mengatur semua biaya pengiriman film
atau acara televisi. Sebelum bekerja, biasanya UPM selalu membuat

4
sebuah rancangan anggaran dana untuk pra-produksi dan daftar
belanjaan apa saja yang nantinya akan dibeli.
Biasanya, Produser akan mengawasi apa saja pembelian dari
UPM tersebut terutama ketika tahap pra-produksi. Tetapi, UPM harus
dituntut teliti dalam mengerjakan tugasnya, karena UPM juga bertugas
untuk perencanaan yang rinci dan pelaksanaan biaya yang
memungkinkan dana yang tidak terduga tiba-tiba. UPM juga bertugas
ketika negosiasi penawaran seperti untuk lokasi, peralatan, dll.
Sutradara juga terkadang membutuhkan tenaga dari UPM untuk
mencari beberapa kru untuk bidang-bidang tertentu seperti desainer
kostum, direktur casting, sinematografer, fotografer, desain produksi,
desain grafis, editor film dll. UPM sering tidak memiliki tanggung
jawab langsung dengan arah kreatif narasi film, meskipun dalam
beberapa kasus ia akan dapat dikonsultasikan.
Beberapa UPM di dalam maupun di luar negeri sangat banyak
sekali, di Indonesia ada beberapa UPM yang selalu dibutuhkan dan
dipercaya untuk membuat beberapa film. Di Indonesia ada nama Tino
Saroengallo yang sudah asam garang di dunia periklanan dan
perfilman. Film-film yang menggunakan jasa profesionalnya antara
lain Pasir Berbisik (2001), Ca-bau-kan (2002), Jermal (2008),
dan Sang Penari(2011). Sedangkan UPM senior dari luar negeri yaitu
Paul Rapp. Dia adalah UPM yang berasal dari Beverly Hills,
California. Sejak tahun 1959, Paul sudah menukangi pekerjaan di
balik layar sebuah film. Dan beberapa film sukses ia buat sebagai
UPM. Sebutlah film komedi keluarga pada tahun 70-an
yaitu Hollywood part 1 (1977) hingga Hollywood Part 3 (1977).    
Kesimpulannya, peran UPM sangat penting untuk sebuah film.
Karena UPM akan selalu dibutuhkan yang tujuannya untuk membantu
kru lainnya yang membutuhkan bantuan dari UPM tersebut. UPM
yang berpengalaman akan selalu dibutuhkan, karena mempunyai nilai
besar dalam sebuah proyek untuk keterampilan strategis dan kreatif

5
dalam pemecahan sebuah masalah pada mereka yang
membutuhkannya. UPM juga akan membawa dampak positif pada
perfilman itu, dan juga dapat mempengaruhi anggaran film dari hasil
akhir kerja dan kualitas film pun akan selalu meningkat..

1.3 Tujuan
1.3.1 Menghibur pendengar dengan format live musik radio
1.3.2 Mengenalkan pendengar kepada band baru

1.4 Manfaat
1.4.1 Pendengar dapat terhibur dengan program tersebut
1.4.2 Pendengar dapat mengetahui informas tentang band yang sedang live

6
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK

2.1 Perencanaan
Dalam proses perencanaan ini penulis sebagai unit manager mengelist
kebutuhan-kebutuhan untuk melakukan praktek live musik radio. Penulis
mengurus masalah surat-surat perizinan talent, alat-alat, ruangan atau studio
serta kebutuhan untuk konsumsi semua kerabat kerja.
Berikut adalah daftar alat-alat yang di pakai saat praktek live musik
radio :
1. Mic SM58 (4 buah = 2 vokal, 1 announcer, 1 cajon)
2. Mic SM57 (2 buah)
3. Mic SM81 (1 buah)
4. Kabel XLR male & female (7 buah)
5. Roland KC (2 buah)
6. Kabel TS-TS (5 buah)
7. Kabel TS-XLR male (2 buah)
8. Minijack TRS playback bercabang TRS (1 buah)
9. Standmic (4 buah)
10. Table Stand (2 buah)
11. H4N (1 buah)
12. Memory
13. Kabel XLR female TRS (2 buah)
14. Headphone (3 buah)
15. Mixer 16 channel
16. Overlenght
17. HT (3 buah)
Berikut ada daftar ruangan yang butuhkan saat melakukan praktek live
musik radio :
1. Studio 2 Radio MMTC
2. Ruang 101 (ruang transit Poetry Salju)
3. Lab Bahasa (ruang transit crew RO Production)

7
Selain mendaftar kebutuhan alat dan ruangan, unit manager juga
menangani masalah konsum dan kebutuhan diluar alat. Unit manager
mengurus semua konsumsi seluruh kerabat kerja dari proses pra produksi
hingga pasca produksi. Berikut adalah list konsum seluruh kerabat kerja:
1. Snack latihan
2. Air mineral
3. Snack pagi hari H
4. Snack sore hari H
5. Makan siang
6. Id card

2.2 Pelaksanaan
Pada saat hari H, seorang unit manager (UM) bertugas untuk
mengecek semua alat-alat dan ruangan siap untuk di gunakan praktek live
musik radio dibantu oleh seorang Technical Director (TD). Selain itu juga
unit manager (UM) memastikan kebutuhan talent dan crew terpenuhi seperti
konsumsi, mulai dari snack, makan siang, hingga minuman.
Selesai kegiatan praktek unit manager (UM) juga memastikan semua
alat-alat produksi kembali ke tempatnya dengan baik.

2.3 Evaluasi
Setelah melewati proses produksi live musik radio, diadakan evaluasi
dari pihak pembimbing. Berdasarkan hasil evaluasi dari pihak pembimbing,
kelompok RO Production dinilai baik dalam masalah ketepatan waktu,
sesuai denga rundown yang di buat diawal. Masalah konten juga dinilai
sudah bisa menghibur dan pastinya tidak keluar dari tema yang telah di pilih
yaitu rolasan. Semua crew bekerja dengan baik sesuai tugasnya masing-
masing. Namun sedikit kekurangannya yaitu dari musik playback saat
bincang-bincang antara penyiar dan Poetry Salju hampir tidak terdengar
sama sekali. Konsep yang kita buat untuk playback sendiri itu langsung dari
petikan gitar gitaris Poetry Salju, dan ternyata konsep itu kurang tepat untuk

8
format live musik radio karena Poetry Slaju disini bukan sebagai homeband
melainkan bintang tamu dari acara live musik ini.

9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebenarnya, semua orang memiliki bakat kreatif. Namun bakat kreatif
tersebut tidak serta merta muncul begitu saja. Harus sering diasah, dilatih,
dan dikembangkan agar bakat tersebut tidak sia-sia. Melalui praktek live
musik radio ini adalah salah satu upaya untuk mengasah ide-ide kreatif
serta mewujudkannya ke dalam bentuk audio yang baik dan benar. Selain
itu, praktek live musik radio ini juga merupakan suatu bentuk kegiatan yang
melatih diri untuk bersosialisasi dan bekerja sama antar crew, sehingga
mampu menhasilkan acara live musik radio yang menarik sesuai format dan
dapat dinikmati semua orang, serta memberikan inspirasi atau perubahan
dalam diri pendengar.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa yang kelak akan menjadi broadcaster yang handal,
berlatih mengasah skill sangat diperlukan. Hal ini dapat dimulai dari hal
kecil, misalnya peka terhadap lingkungan dan mampu mengangkat hal-hal
tersebut menjadi karya yang menarik. Selain itu, kerja sama antar tim juga
dibutuhkan karena dengan team work yang baik tentu akan menghasilkan
karya yang baik pula.
Bimbingan dari para pembimbing amat sangat berarti bagi saya. Saya
merasa sangat butuh bimbingan dalam setiap praktek ini karena dengan
bimbingan dari pembimbing, kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir dan
selangkah lebih baik lagi untuk membuat sebuah karya yang baik dan bisa
dianggap pantas dalam sebuah produksi live musik radio.

10
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2016. Apa Itu Unit Production Manager & Line Producer. Artikel ini
diunduh dari
https://cinemags.co.id/apa-itu-unit-production-manager-line-producer/.
Pada tanggal 14 Juni 2019.

Ismail, Jesika. 2016. Susunan Lengkap Kru Film Pendek Yang Dapat Kamu
Terapkan. Artikel ini diunduh dari
https://studioantelope.com/susunan-lengkap-kru-film-pendek/. Pada
tanggal 14 Juli 2019.

Ramli, ASM. 2013. Format Radio sebagai Acuan Program Siaran. Artikel ini
diunduh dari
https://romeltea.com/format-radio-sebagai-acuan-program-siaran/. Pada
tanggal 14 Juli 2019.

11

Anda mungkin juga menyukai