Anda di halaman 1dari 10

Alpha and Beta Tsting

Alpha testing
• Ketika sebuah produk dikembangkan, alpha testing dilakukan sebagai
tahap pengujian awal. Pengujian ini dilakukan ketika produk berada
dalam tahap akhir pengembangan.
• Pengujian ini adalah pengujian end-to-end pertama untuk
memastikan produk memenuhi persyaratan bisnis dan berfungsi
dengan benar.
• Menurut India Times, pengujian ini dilakukan secara internal. Alpha
testing biasanya dilakukan oleh tim developer dengan mencoba
meniru 80% perilaku konsumen.
• Pengujian ini dilakukan untuk memastikan produk benar-benar
berfungsi dan melakukan semua yang seharusnya dilakukannya.
Tiga Fase dalam Alpha Testing.
• Pre-alpha testing, yaitu fase untuk memastikan sistem aplikasi dapat
diteruskan ke fase pengujian berikutnya.
• Alpha testing, yakni ketika aplikasi diuji secara keseluruhan.
Tim developer menguji semua fitur sistem dan mengidentifikasi
masalah-masalah yang muncul akibat pemakaian.
• Post-alpha testing, yang dilakukan secara paralel. Pada fase ini,
tim developer akan memperbaiki masalah-masalah yang muncul
selama pengujian.
Kesimpulan Alpha Testing

Alpha testing dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang


tidak terdeteksi selama proses pengembangan.

Selain itu, pengujian ini juga dilakukan untuk


memahami usability dan reliablity produk.
Beta testing
• Setelah alpha testing selesai dilakukan, proses pengujian yang
selanjutnya dilakukan adalah beta testing.
• Dilansir dari Product Plan, beta testing adalah peluang bagi konsumen
untuk menggunakan produk di lingkungan produksi.
• Tujuan dari pengujian adalah mengungkap bug atau masalah apa pun
sehingga dapat diatasi sebelum produk dirilis.
• Berbeda dengan alpha testing, pengujian pada tahap ini dilakukan
untuk mengidentifikasi masalah yang tidak muncul dalam kondisi
yang terkontrol. Untuk itulah konsumen dilibatkan sebagai beta
tester.
5 Jenis Beta Testing
• Closeted beta testing, yakni pengujian yang melibatkan sejumlah
pengguna terpilih. Biasanya pengujian ini dibatasi dengan beberapa
kriteria tertentu.
• Open beta testing, yang dilakukan secara terbuka tanpa batasan kriteria
tertentu. Pengujian jenis ini biasanya dilakukan sebagai follow
up dari closeted beta testing.
• Technical beta testing, dilakukan untuk menemukan bug yang kompleks
dan memberikan laporan kepada tim teknisi.
5 Jenis Beta Testing
• Focused beta testing, yakni pengujian yang dilakukan untuk
mendapatkan feedback seputar fitur produk tertentu. Pengujian
ini dilakukan dengan merilis produk ke publik.

• Marketing beta testing, yaitu pengujian yang dilakukan untuk


mendapatkan perhatian publik. Tujuan pengujian ini adalah
untuk menganalisis platform marketing yang digunakan.
Kesimpulan Beta Testing

Beta testing tidak hanya dilakukan sebelum produk


diluncukan. Pengujian ini juga dapat dilakukan
ketika produk akan meluncurkan fungsi baru
atau upgrade.
Gamma testing
• Tahap pengujian yang terakhir dilakukan sebelum produk
diluncurkan adalah gamma testing. Pengujian ini dilakukan
untuk memastikan bahwa produk benar-benar siap untuk
diluncurkan ke pasar.
• Fokus dari pengujian ini adalah keamanan dan fungsionalitas
produk. Oleh karena itu, setelah pengujian ini dilakukan,
tidak ada perubahan lain kecuali perubahan krusial yang
mempengaruhi fungsi dan keamanan produk.

Anda mungkin juga menyukai