Anda di halaman 1dari 13

TUGAS FISIKA BANGUNAN

PERHITUNGAN OTTV DAN PENGCAHAYAAN

KAMAR KONTRAKAN

Disusun Oleh:

Muhamad Ghufron Musyafa

5009201058

Dosen:

Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA.

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN REKAYASA

SISTEM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2022
A. Data Bangunan

1. Alamat : Jl. Wisma Permai Barat, Blok MM, No. 83, Mulyosari, Surabaya
2. Fungsi Bangunan: Tempat Tinggal
3. Batas :
● Utara : Ruang Tamu
● Selatan : Ruang Tamu
● Timur : Jalan
● Barat : Rumah Tetangga

4. Spesifikasi Bangunan :
● Panjang : 239 cm = 2.39 m
● Lebar : 160 cm = 1,6 m
● Tinggi : 269 cm =2.69 m
● Tebal Tembok : 15 cm = 0.15 m
● Tebal Jendela : 3 mm = 0.003 m
● Panjang Jendela Timur : 0,78 m
● Tinggi Jendela Timur : 1,31 m
● Panjang Pintu : 38 cm = 0.38 m
● Tinggi Pintu : 199 cm = 1.99 m
● Lebar Pintu : 5 cm = 0.05 m
Gambar 1. Denah Ruangan

Gambar 2. Gambar Rumah Kontrakan


B. Perhitungan OTTV Ruangan
1. OTTV Sisi Timur (Depan)

Dimensi Bangunan

Panjang 2,39 m

Lebar 1,6 m

Tinggi 2,69 m

Luas Ruangan 10,28656 m^2

Keliling Ruangan 11,48 m

Data Material Bangunan


Panjang 0,78 m
Tinggi 1,31 m

Data Material Bangunan


Material Dinding
Bata Merah
α 0,89
k 0,807 W/m.K
Dinding Plester Semen+Pasir
k 0,533 W/m.K
Cat Warna Putih
α 0,25
Tebal Batu Bata 10 cm
Tebal Plester semen + pasir 6 cm
Material Kaca Kaca Polos
Tebal 3 mm
k 1,053 W/m.K
Koefisien Peneduh (SC) 1

2. Perhitungan Nilai U
● U Dinding

K batu bata 0,807 W/m.K

K Plester semen+pasir 0,533 W/m.K

Komponen Ketebalan (cm) Konduktivitas R

Film Udara Luar 0,044

Plester 6 0,533 0,0469


Semen+Pasir

Batu Bata 10 0,807 0,124

Plester 6 0,533 0,0469


Semen+Pasir

Film Udara Dalam 0,120

R total 0,381

Uw 2,62 W/m^2.K

● U Kaca
K Kaca = 1,053 W/m.K

Komponen Ketebalan (cm) Konduktivitas R

Film Udara Luar 0,044

Kaca 0,003 1,053 0,002849003


Film Udara 0,120
Dalam

R total 0,166

U kaca 5.993 W/m^2.K

3. Perhitungan Nilai α

Bata 0,89

Cat 0,25

Total 0,57

4. Perhitungan Nilai WWR

Dinding

Panjang 2,69 m

Tinggi 2,69 m

Luas dinding 7,23 m^2

Jendela

Panjang 0,78 m

Tinggi 1,31 m

Luas Jendela 1,02 m^2

WWR = 0,123

5. Nilai SF

Solar Factor Timur 112


6. Nilai TDek

Bahan Tebal Densiti (kg/m3) Berat/Luas


(m) (kg/m2)

Bata 0,1 1.760,00 176

Semen 0,025 1.568,00 39,2

Semen 0,025 1.568,00 39,2

Total 254,4

TD ekuivalen
adalah 10 Kelvin

7. Nilai delta T

Delta T 5 K

8. Nilai OTTV Sisi Timur

Dinding

α 0,2225

1-WWR 0,876263941

Uw 5,993443071

Tdek 10

Uw*(1-WWR)*TDEk 52,51838047

Jendela
WWR 0,123736059

SC 1

SF 112

WWRxSCxSF 13,85843859

WWR 0,123736059

Uf 5,993443071

delta T 5

WWRxUfxdelta T 3,708025121

OTTV = α {U(1 − WWR)TDEK + (SC)(WWR)(SF) + (Uglass)(WWR)(∆T)}


= 12,510 W/m^2

B. Pengcahayaan
Pencahayaan yang kuat di tempat kerja adalah ukuran jumlah cahaya yang diperlukan
untuk menerangi barang-barang, benda kerja, alat, mesin, dan lingkungan kerja. Keberadaan
intensitas pencahayaan yang memadai sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan
kerja. Kurangnya intensitas pencahayaan dapat menyebabkan ketidaknyamanan, masalah
kesehatan, dan kecelakaan kerja. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa
intensitas pencahayaan di tempat kerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan kondisi lingkungan
agar dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja. Kemudian, kamar diukur
menggunakan lux meter dan juga disimulasikan dengan aplikasi Dialux Evo.
Gambar 3. Denah Sampel Pengukuran Ruang

Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan pengukuran untuk kondisi ruangan pada
pagi, siang, dan sore hari dengan sistem pencahayaan alami dan buatan, seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 1 dan Tabel 2 berikut.

Tabel 1 Hasil Pengukuran Kamar dengan pencahayaan alami


Titik Nilai Luminasi (Lux)
Pagi Siang Sore
1 7,5 52,4 5,5
2 15,2 139,2 12,5
3 7,1 25,0 5,6
4 4,8 17,5 2,2
5 8,1 49,7 4,1

Tabel 2 Hasil Pengukuran Kamar dengan pencahayaan buatan

Titik Nilai Luminasi (Lux)


Pagi Siang Sore Malam
1 61,5 52,1 50,3 50,9
2 48,2 83,9 45,2 44,2
3 65,1 49,2 48,2 45,0
4 50,4 66,3 45,3 46,2
5 58,3 57,4 55,33 52,0

Berdasarkan SNI 03-6575-2001 standar dari lux kamar tidur adalah 125-130, sehingga
dari data yang didapat dominan tidak memenuhi persyaratan. Berdasarkan hasil pengukuran, bisa
jadi terdapat error karena alat ukur belum dikalibrasi atauhuman error. Kemudian, terdapat
barang- barang yang memungkinkan cahaya matahari tidak maksimal masuk ke dalam ruangan.

Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan di kamar kontrakan, hasilny Pengukuran


cahaya tidak memenuhi kriteria SNI 03-6575-2001. Mengenai cahaya alami, beberapa titik
pengukura yang jauh dari lubang cahaya, sehingga dibutuhkan material di tempat-tempat tertentu
dan/atau benda yang warnanya dapat memantulkan cahaya. Dalam penampilan pencahayaan
buatan, penempatan lampu sebagai sumber cahaya buatan bisa dibilang cukup cocok, karena
terletak di area kerja ruangan. Namun, intensitas cahaya dari sumber cahaya dapat ditingkatkan
sehingga dapat memenuhi standar SNI 03-6575-2001.

 Simulasi DIALux Evo


Berikut ini merupakan hasil dari simulasi pencahayaan menggunakan software DIALux
Evo dengan desain dan komponen-komponen ruangan seperti aslinya pada pagi, siang, sore, dan
malam hari.
Gambar 4. Simulasi Pagi Hari pukul 07.00 WIB
Berdasarkan dari hasil simulasi dengan menggunakan aplikasi Dialux Evo diperoleh rata-
rata pencahayaan pada pagi hari sebesar 464 Lux.

Gambar 5. Simulasi Siang Hari pukul 12.00 WIB


Berdasarkan dari hasil simulasi dengan menggunakan aplikasi Dialux Evo diperoleh rata-
rata pencahayaan pada siang hari sebesar 647 Lux.

Gambar 6. Simulasi Sore Hari pukul 16.00 WIB

Berdasarkan dari hasil simulasi dengan menggunakan aplikasi Dialux Evo diperoleh rata-
rata pencahayaan pada sore hari sebesar 409 Lux.
Gambar 7. Simulasi Malam Hari pukul 21.00 WIB

Berdasarkan dari hasil simulasi dengan menggunakan aplikasi Dialux Evo diperoleh rata-
rata pencahayaan pada malam hari sebesar 195 Lux.

Anda mungkin juga menyukai