Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE UNTUK PENANGANAN

PENDERITA BINGE EATING DISORDERS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Biopsikologi

Dosen Pengampu:

Eka Indah Nurmawati., S.Psi., M.Si., Psikolog

Disusun Oleh:

Rahmawati Dwi Kartika Sari (22090000178)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG

2024/2025
Pada zaman sekarang sudah banyak sekali perkembangan teknologi yang sudah
berkembang terutama pada teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Pemerintah Indonesia sudah banyak yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau
Artificial Intelligence (AI) pada pelayanan publik, karena teknologi ini bekerja lebih cepat, efisien,
akurat, konsiten, mudah dikelola, dan dapat memberikan layanan yang baik dan sesuai. Bahkan
tidak hanya pada pemerintahan Indonesia saja, pemerintahan luar negeri bahkan sudah jauh lebih
mengembangkan teknologi ini. Penggunaan teknologi ini tidak hanya digunakan untuk
kepentingan pemerintahannya saja, bahkan pada setiap rumah dan individu sudah menggunakan
teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) ini untuk membantu dalam kegiatan
sehari – hari.

Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang
sedang populer saat ini. Berbagai bidang industri sudah memanfaatkan teknologi tersebut salah
satunya pada bidang kesehatan (Sobron & Lubis, 2021). Teknologi ini sudah banyak
dikembangkan pada alat bantu sehari – hari mulai dari peralatan memasak, alat untuk
membersihkan rumah, dan alat bantu dalam keluarga lainnya. Bahkan pada setiap rumah tidak
hanya ada satu atau dua saja menggunakan teknologi ini. Teknologi ini tentunya juga sudah
berkembang pada teknologi kesehatan, salah satunya pada perkembangan aplikasi yang dapat
membantu manusi dalam kesehatan mental maupun fisiknya, seperti pada aplikasi penunjang
kesehatan yaitu seperti aplikasi pengatur pola makan yang sehat pada penderita Binge Eating
Disorder atau gangguan makan berlebih. Oleh karena itu teknologi kecerdasan buatan atau
Artificial Intelligence (AI) dapat dan akan sangat berguna untuk penderita gangguan makan
berlebih atau Binge Eating Disorder. Karena dengan menggunakan teknologi AI inilah beberapa
masalah yang sulit untuk ditangani akan lebih mudah terselesaikan.

Menurut Hapsari (didalam Krisnani et al., 2018) Binge Eating Disorder atau gangguan
makan berlebih adalah penyimpangan perilaku makan yang ditandai dengan porsi makan begitu
banyak. Penderita biasanya kesulitan untuk berhenti atau menahan makan dalam jumlah yang
banyak dalam suatu waktu yang singkat dalam jangka waktu 1 - 2 jam. Setelah makan, biasanya
penderita kerap merasa bersalah dan kesal akibat perilakunya tersebut, sehingga menyalurkan rasa
bersalahnya dengan membatasi makanan yang dimakan dengan harapan bahwa dapat
menghilangkan rasa bersalahnya. Tetapi ternyata dengan membatasinya membuat penderita stres
dan menderita sehingga menjadi lepas kontrol lalu kembali makan dalam porsi besar, kemudian
pada akhirnya kembali merasa bersalah. Oleh karena itu, hal ini akan menjadi siklus pola makan
dan rasa bersalah yang berputar terus menerus sehingga sulit untuk diputus. Secara umum
penderita Binge Eating Disorder atau gangguan makan berlebih dalam jangka panjang dapat
mengalami beberapa akibat buruk seperti obesitas, depresi, cemas berlebih, kehilangan percaya
diri, mengisolasi diri secara sosial dan berpeluang mengalami beberapa penyakit yang cukup
tergolong berat, dan bahkan bisa sampai mengalami depresi hingga bunuh diri.

Berdasarkan pembahasan diatas maka teknologi kecerdasan buatan atau Artificial


Intelligence (AI) ini akan sangat dibutuhkan dan akan membantu penderita gangguan makan
berlebih atau Binge Eating Disorder dengan cara menggunakan beberapa aplikasi digital yang
digunakan untuk mengatur pola makan yang sehat. Dikarenakan penderita yang mengalami
gangguan makan berlebih atau Binge Eating Disordes saat menggunakan aplikasi ini mereka akan
dapat merasakan bahwa pola makan mereka akan dibatasi dan dapat diatur dengan baik. Tidak
hanya itu saja, penderita gangguan makan berlebih atau Binge Eating Disordes ini apabila dapat
mengikuti program dari teknologi ini dengan baik akan mendapatkan tujuan yang diinginkannya.

Sudah banyak orang yang menggunakan aplikasi ini karena menggunakan aplikasi ini
sangat menarik dan juga mudah untuk digunakan. Sudah banyak jenis aplikasi yang dibuat untuk
mengatur pola makan mulai dari seperti aplikasi Lost it!; aplikasi ini untuk membantu memahami
diet nutrisi yang baik, kemudian ada aplikasi yang bernama Fat Secret; aplikasi ini bertujuan
untuk menghitung berapa kalori yang ada pada makanan, lalu ada aplikasi yang namanya Lifesum;
pada aplikasi ini sudah terdapat banyak fiture untuk tips diet atau mengatur pola makan yang baik,
lalu ada aplikasi yang dapat digunakan tidak hanya mengatur pola makan saja tetapi juga disertai
olahraga yaitu dengan menggunakan aplikasi Nike Training Club; aplikasi ini sudah ada lebih dari
100 pelatihan yang ada pada aplikasi ini, lalu ada aplikasi Google Fit; pada aplikasi ini dapat
digunakan untuk memantau berat badan seperti naik turunnya berat badan pada penggunanya,
danjuga ada aplikasi My net Diary Calorie Counter; aplikasi ini selain untuk mengatue pola maka,
namun aplikasi ini juga cocok digunakan untuk penderita Diabetes, dan apabila ada penderita
Binge Eating Disorder juga menyandang Diabetes maka aplikasi ini sangat disarankan untuk
penderita tersebut, dan juga ada pula aplikasi Fooducate; pada aplikasi ini sudah dilengkapi
dengan fiture pelacak tidur, mood, dan tingkat kelaparan, dan masih banyak aplikasi yang lainnya.
Cara penggunaan aplikasi ini sangat mudah dan tentunya tidak sulit untuk pemula yang
baru memulai program - programnya, karena penggunaan setiap aplikasi ini selalu dilengkapi
dengan fiture panduan pada pengguna baru, dan setiap aplikasinya dapat di download pada
pengguna handphone android maupun ios, cara penggunaannya pun tidak tergolong sulit, bahkan
sangat mudah dilakukan dan aplikasikan. Pengguna hanya perlu mendownload aplikasi sesuai
yang diinginkan, dan pada aplikasi sudah terdapat panduan sebelum mendownloadnya, setelah
mendownload aplikasi yang dirasa sesuai, kemudian pengguna dapat langsung menggunakannya,
pengaplikasian bagi pemula tidak akan merasakan kesulitan karena akan ada panduan awal cara
penggunaan fitur-fitur yang tersedia pada aplikasi.

Pada penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) ini terbilang
cukup banyak kelebihan yang dimilikinya, mulai dari kemudahan bagi pengguna yang masih baru
atau pemula. Kemudian ada rekam jejak makanan harian yang dapat pengguna lihat apa saja jenis
makanan yang telah di konsumsinya selama sehari, dan rekam jejak ini akan membantu pengguna
menyadari asupan kalori yang mereka konsumsidan membantu mereka merencanakan makanan
yang lebih sehat dan mengurangi kandungan kalori dari sebelumnya. Pada setiap aplikasi yang ada
juga tidak dikenakan pungutan biaya, jadi siapapun yang ingin mengakses aplikasi ini dapat
dengan mudah mengaplikannya. Kemudian dengan menggunakan aplikasi ini juga akan
mendapatkan dukungan komunikasi dengan orang lain yang memiliki tujuan yang sama, kemudian
akan membuatnya mendapatkan support dan saling berbagi pengalaman antara satu dengan yang
lain, hal ini menjadi nilai tambah untuk membuat pengguna merasakan kebermaknaan dalam
prosesnya.

Namun penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) ini juga
memiliki kekurangan yang terbilang cukup banyak, yaitu mulai dari setiap kalori pada makanan
itu tidak sama, dan setiap orang yang memproses kalori itu juga tidak lah sama, Kemudian pada
aplikasi ini meskipun memiliki banyak fitur yang dapat digunakan, namun belum dapat
sepenuhnya mampu menghitung faktor personal seperti kondisi kesehatan, alergi makanan, atau
preferensi makanan tertentu karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Kemudian
aplikasi ini juga dapat menimbulkan ketergantungan pada teknologi bagi penggunanya, dan
aplikasi ini tidak dapat menggantikan keakuratan konsultasi pada medis secara langsung karena
dari pada aplikasi ini akan lebih akurat ketika penderita gangguan makan berlebih atau Binge
Eating Disorder langsung konsultasi kepada tenaga medis yang lebih ahli dalam bidangnya.

Untuk seseorang yang memiliki ambisi untuk mencapai tujuannya seperti penderita
gangguan makan berlebih atau Binge Eating Disorder ini apabila ingin mencapai tujuannya maka
aplikasi ini sangat disarankan untuk menggunakannya, karena aplikasi ini banyak menyediakan
rekomendasi terbaru dan akan terus berkembang untuk kebutuhan penggunanya, dengan
banyaknya keterlibatan ahli gizi dan penanganan masalah keamanan data yang baik, maka aplikasi
ini sangat efektif untuk mencapai hidup yang sehat.

Jadi, aplikasi yang dikembangkan oleh teknologi kecerdasan buatan atau Artificial
Intelligence (AI) ini tidak selalu menguntungkan ataupun merugikan dan aplikasi ini juga masih
harus dikembangkan lebih baik lagi agar dapat digunakan dengan maksimal tanpa adanya
kekurangan ataupun kesalahan dalam pengaplikasiannya. Kemudian untuk mencapai hasil yang
memuaskan dari aplikasi ini juga tergantung pada setiap individu yang menggunakannya, karena
apabila penggunanya hanya berminat pada saat awal menggunakannya saja namun tidak konsisten
pada saat melakukan programnya maka akan sia - sia saja dan tidak akan memiliki arti apapun,
oleh karena itu untuk penderita gangguan makan berlebih atau Binge Eating Disorder meskipun
semuanya dapat menggunakan aplikasi ini tetapi harus disertai juga dengan saran dari yang lebih
ahli dalam bidangnya dan setiap pengguna atau individu yang menyandang gangguan makan
berlebih atau Binge Eating Disorder ini harus mempunyai keinginan dan niat yang tinggi untuk
dapat melangsungkan prosesnya agar mendapatkan hasil yang baik. Jadi disarankan kepada
individu yang ingin menggunakan aplikasi ini khususnya pada orang yang menyandang gangguan
makan berlebih atau Binge Eating Disorder ini dapat berkonsultasi terlebih dahulu kepada yang
lebih professional seperti dokter, psikolog, maupun psikiater terlebih dahulu karena agar tidak
membuat individu merasa ketergantungan pada teknologi, karena apabila penderita gangguan
makan berlebih atau Binge Eating Disorder ini sudah cukup parah maka harus ditangani oleh para
ahli. Jadi, untuk individu yang ingin menjaga dirinya agar hidup dengan sehat maka aplikasi
sejenis ini sangat direkomendasikan agar dapat mengatur pola hidup yang sehat bari setiap
individu. Maka mulai ambil tindakan sekarang dan unduh aplikasi untuk mengatur pola makan ini
untuk memulai perjalanan hidup yang sehat dan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Krisnani, H., Santoso, M. B., & Putri, D. (2018). Gangguan Makan Anorexia Nervosa Dan
Bulimia Nervosa Pada Remaja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat,
4(3), 399. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i3.18618

Sobron, M., & Lubis. (2021). Implementasi Artificial Intelligence Pada System Manufaktur
Terpadu. Seminar Nasional Teknik (SEMNASTEK) UISU, 4(1), 1–7.
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/semnastek/article/view/4134

Anda mungkin juga menyukai