Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1.

1
FUNDAMENTAL KEAMANAN INFORMASI

Nama: Kornelius Doli Satya Simamora


Kelas : Tingkat I Rekayasa Kemanan Siber B
NPM : 2322101935

Sumber:
NordVPN. (2022, December 22). Sejarah Keamanan SIber. Retrieved from Sejarah Keamanan SIber:
https://nordvpn.com/id/blog/sejarah-keamanan-siber/
Tech, P. (2023, June 19). Artikel Sejarah Keamanan Siber (History of Cybersecurity). Retrieved from
Keamanan Siber: https://partnertech.web.id/sejarah-keamanan-siber/

ISI/INTI:
1. Pendahuluan:
Meskipun komputer telah ada sebelum internet (komputer mekanik pertama pada 1822 dan
komputer digital elektronik pertama pada 1942), keamanan siber tidak sepenuhnya menjadi
fokus sampai kedua teknologi tersebut mulai terhubung membentuk jaringan pada tahun 1950-
an. Pada masa itu, jaringan komputer dan modem pertama dikembangkan, membuka jalan bagi
pembentukan internet seperti yang kita kenal saat ini pada tahun 1960-an.

2. Penemuan Internet:
Sebelum internet, meretas komputer hanya bisa dilakukan secara fisik. Namun, pada akhir
1960-an, Advanced Research Project Agency (ARPA) Pentagon mengembangkan sistem untuk
mengizinkan komputer berkomunikasi jarak jauh, melahirkan packet switching yang
memungkinkan pengiriman pesan dari UCLA ke Stanford Research Institute. Inilah awal mula
internet dan cyberspace.

3. 1970-an: Persaingan Baru


Dekade ini memperkenalkan karakter utama dalam kisah keamanan siber: malware dan
perangkat lunak keamanan siber. Creeper, program sederhana yang bergerak secara mandiri
antar komputer, dan Reaper, solusi pertama untuk melawan virus, menandai awal perlombaan
senjata antara peretas dan anti-malware.
4. Adopsi dan Risiko
Pada 1970-an, adopsi internet meningkat, tetapi juga meningkatkan risiko keamanan karena
jumlah data sensitif yang disimpan dan diakses di perangkat yang terhubung. Pemerintah AS
dan perusahaan mulai mengembangkan perangkat lunak untuk membatasi akses tidak sah dan
melindungi data.

5. Enkripsi Standar
Pengembangan Data Encryption Standard (DES) pada awal 1970-an oleh IBM dan NSA adalah
tonggak penting dalam keamanan siber, menetapkan standar enkripsi untuk perlindungan data
sensitif di jaringan komputer.

6. Tahun 1980-an: Keamanan Siber Menjadi Hal Biasa


Dekade ini menyaksikan peningkatan penggunaan komputer berinternet di berbagai sektor,
memunculkan serangan siber yang semakin sering terjadi terhadap perusahaan dan lembaga
besar, di antaranya serangan profil tinggi terhadap AT&T dan National CSS. Perangkat lunak
antivirus komersial pertama juga muncul.

7. Tahun 1990-an: Era Internet Dimulai


Meningkatnya akses internet dengan dirilisnya berbagai versi Windows dan Internet Explorer
oleh Microsoft pada 1990-an mempercepat adopsi internet secara massal. Namun, serangan
phishing dan malware, seperti Melissa, menunjukkan bahwa keamanan internet masih rentan.

8. Tahun 2000-an: Level Baru Konektivitas


Teknik baru dalam serangan siber, seperti phishing dan malware, semakin berkembang di awal
2000-an. Pemerintah AS dan dunia mulai mengakui keamanan siber sebagai masalah nasional
dan global. Perusahaan keamanan siber mulai merespons dengan solusi baru, termasuk jaringan
pribadi virtual (VPN) dan perlindungan berbasis cloud.

9. Tahun 2010-an: Konflik di Dunia Maya


Perang siber semakin berkembang sebagai ancaman nyata, terbukti dengan serangan terhadap
infrastruktur penting, seperti yang terjadi pada Colonial Pipeline. Pertarungan privasi online
juga meningkat, dipicu oleh kekhawatiran atas pengumpulan data oleh perusahaan teknologi
besar.

10. Tahun 2020-an dan Selanjutnya


Era pandemi Covid-19 memperkuat peran keamanan siber, dengan peningkatan serangan
ransomware dan phishing terkait Covid. Serangan siber semakin sering digunakan sebagai
senjata dalam konflik internasional, seperti yang terjadi dalam perang darat di Ukraina. AI dan
teknologi baru lainnya akan terus memainkan peran penting dalam melindungi keamanan siber
di masa depan.
KESIMPULAN:
Komputer diciptakan pertama kali pada tahun 1822. Sebelum munculnya internet, komputer
hanya dapat diakses secara fisik, tetapi dengan munculnya internet, komputer mulai terhubung dan
membentuk jaringan, membuka pintu untuk munculnya ruang siber. Penemuan internet pada akhir
1960-an memungkinkan komputer untuk berkomunikasi jarak jauh, membentuk dasar dari internet
modern. Namun, dengan perkembangan ini juga muncul ancaman baru, seperti malware dan
perangkat lunak keamanan siber.
Pada tahun 1970-an, kejahatan siber pertama kali muncul dengan program bernama Creeper,
yaitu program yang beroperasi sendiri dan dapat menyebar dari satu komputer ke komputer lain.
Tanggapan pertama terhadap serangan semacam itu adalah pengembangan perangkat lunak
keamanan bernama Reaper. Seiring perkembangan zaman, kualitas internet meningkat, tetapi
risiko keamanan juga meningkat, terutama dengan munculnya serangan seperti serangan phishing
dan malware. Pemerintah dan perusahaan mulai berinvestasi dalam solusi keamanan, termasuk
pengembangan standar enkripsi seperti Data Encryption Standard (DES).
Di tahun 1980-an, serangan siber menjadi berita utama dengan serangan terhadap perusahaan
besar seperti AT&T. Perangkat lunak keamanan komersial pertama juga mulai muncul, menandai
awal dari industri keamanan siber. Pada tahun 1990-an, internet menjadi semakin tersebar luas
dengan rilisnya sistem operasi dan peramban web baru. Namun, ini juga memperkenalkan risiko
baru seperti serangan phishing melalui email. Tahun 2000-an terjadi evolusi taktik perang dunia
maya, dengan serangan terhadap infrastruktur kritis dan meningkatnya kegiatan perang siber
antarnegara. Perangkat lunak keamanan berbasis cloud mulai muncul, memperluas aksesibilitas
solusi keamanan.
Pada tahun 2010-an, serangan siber semakin terkait dengan privasi data, dengan banyak
pelanggaran data besar yang terjadi. Pandemi COVID-19 juga mempercepat adopsi internet, tetapi
juga menyebabkan peningkatan serangan siber terkait COVID dan serangan terhadap infrastruktur
penting seperti Colonial Pipeline. Perang siber semakin menjadi perhatian internasional, dengan
perang dunia maya yang bersamaan dengan konflik fisik, seperti yang terjadi antara Rusia dan
Ukraina. Pelindung keamanan berbasis AI diprediksi akan menjadi lebih umum di masa depan
untuk melawan ancaman siber yang semakin canggih.

Anda mungkin juga menyukai