Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan ancaman militer dan ancaman non militer,

termasuk diantaranya ancaman siber. Salah


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
satu efek samping negatif dari
membawa berbagai implikasi kompleks
perkembangan dunia siber melalui internet
dalam kehidupan manusia dan hubungan
antara lain adalah kejahatan dalam bentuk
antar negara. Semenjak dikenalnya pola
pelanggaran hukum (cyber crime), dimana
komunikasi melalui dunia maya atau
bila eskalasinya lebih meluas dapat
internet, batas-batas konvensional yang
mengancam kedaulatan negara, keutuhan
dahulu dianut dan dipatuhi oleh konsensus
wilayah maupun keselamatan bangsa.
internasional menjadi semu. Dalam hampir
Sebagai upaya penanggulangan terhadap
satu dekade ini, isu tentang perang siber
serangan-serangan di dunia maya ini,
(cyber war) terus didengungkan, bahkan
diperlukanlah sebuah lembaga yang bertugas
diramalkan bisa memicu ketegangan antar
menjadi benteng pertahanan dunia siber
Negara yang berimbas pada terancamnya
(cyber defense).
kedamaian dunia. Bahkan Kepala Badan
Telekomunikasi PBB, Toure Hamadoun, Perang Siber (Cyber Warfare)
pada Oktober 2009 telah memperingatkan
Cyber crime dan cyber war tidak hanya
bahwa perang dunia bisa terjadi di dunia
membahayakan keamanan individu dengan
maya. Kenyataan bahwa perang siber telah
terambilnya akses pada aset yang dimiliki.
menjadi mandala perang baru sudah di
Kejadian yang menonjol antara lain:
depan kita semua. Trend ancaman serangan
pencurian identitas dan data (sumber daya
siber akan berkembang terus sesuai
informasi) serta pembajakan akun, kasus
perkembangan teknologi informasi, oleh
penyebaran virus yang disisipkan di dalam
karenanya perlu dilakukan riset secara terus-
file dan web site serta kode-kode penting,
menerus untuk mampu mengatasi berbagai
fitnah, penistaan maupun pencemaran nama
teknik, taktik dan, strategi pertahanan siber
baik. Demikian pula dengan spionase
yang akan terus berkembang ke depan. Bila
industri dan penyanderaan sumber daya
kita berbicara pertahanan, maka terlebih
informasi kritis yang marak terjadi saat ini.
dahulu harus ditetapkan ancaman. Dalam
Kesemuanya telah menimbulkan keresahan
UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
di masyarakat karena telah hilangnya privasi
Negara, telah ditetapkan bahwa ancaman
dan ancaman kehilangan aset serta kekayaan
dalam sistem pertahanan negara terdiri dari
yang dimiliki. Dunia siber juga dapat maupun negara lain untuk membangun
digunakan sebagai alat politik melalui keamanan global. Satu negara tidak akan
penyebaran kabar bohong untuk tujuan mungkin dapat membuat perlindungan
provokasi politis maupun rekayasa ekonomi. terhadap dirinya sendiri dalam menghadapi
Interkoneksi internet juga memungkinkan ancaman global tersebut.
terjadinya serangan yang bertujuan
Organisasi Cyber Defense di dunia.
melumpuhkan dan menghancurkan sumber
daya negara lawan tanpa perlu mendekati Beberapa negara sudah memiliki unit khusus
objek tersebut. Hal tersebut perlu pasukan siber dalam pertahanan dan
diwaspadai karena pelakunya bisa beraneka keamanan negaranya. Badan ataupun
ragam dan saling bekerja sama walaupun organisasi tersebut bertugas menghimpun
memiliki kepentingan yang berbeda. segala usaha pertahanan dan serangan balik
terhadap keamanan di dunia siber beserta
Semakin tinggi ketergantungan suatu
sistem jaringannya. Melihat kekuatan dan
masyarakat akan teknologi informasi,
ancaman yang dapat terjadi akibat kemajuan
semakin tinggi pula resiko yang dihadapi.
teknologi informasi, banyak negara mulai
Saat ini semua aspek perekonomian, sosial
membangun kekuatan angkatan perang
dan pertahanan begitu tergantung kepada
siber.
internet. Aktivitas perbankan, transaksi
perekonomian, pemeliharaan dan Sebab perang ini bukan lagi sekadar game
penggunaan transportasi, pengendalian virtual dan cerita fiksi, tapi sudah menjadi
persenjataan hingga komunikasi sosial tidak bagian dari percaturan dunia. Al Jazeera
bisa terlepas dari interkoneksi tersebut. (19/2/2012) menyebutnya sebagai ‘fifth
Semua orang mendapatkan kesempatan dan dimension of warfare’ selain darat, laut,
kemungkinan yang sama di seluruh dunia udara, dan ruang angkasa. Alasannya,
untuk masuk di dalamnya, sehingga sangat inovasi teknologi sedang mengubah taktik
dimungkinkan setiap individu mampu untuk perang modern, mengubah dunia siber
mengobrak abrik sistem yang ada hingga menjadi garis depan pertempuran.
mampu membobol dan menguasai aset serta Dijadikannya ranah siber sebagai matra
pertahanan individu maupun negara lain perang kelima cukup beralasan, karena
dengan cara yang amat mudah. Pemerintah semua negara pasti ingin meningkatkan
perlu bekerjasama dengan pihak-pihak kemampuan untuk mengamankan diri dari
serangan musuh. Kemajuan pesat teknologi cyber ini merupakan hasil kerjasama
informasi dan komunikasi dewasa ini akan berbagai Negara anggota NATO untuk
menjadi landasan penting bagi meningkatkan keamanan terhadap sistem
pengembangan doktrin militer di masa jaringan komputer Negara-negara anggota
mendatang. Dengan demikian teknologi NATO.
informasi dan komunikasi akan sangat
Bagaimana dengan Indonesia ?
mempengaruhi perubahan strategi militer.
Sejak 1998, Indonesia telah melakukan
Amerika Serikat memiliki United States
perang cyber dengan negara lain. Hal itu
Cyber Command (US CYBERCOM) di
terkait masalah politik dan sosial yang
bawah United States Strategic Command
terjadi, misalnya ketika terjadi kerusuhan
(US STRATCOM) yang mulai diaktifkan
rasial, Indonesia berperang di dunia maya
pada tahun 2009, sebagai antisipasi terhadap
dengan para hacker dari China dan Taiwan.
banyaknya serangan cyber terhadap jaringan
Sementara pada 1999 juga muncul
komputer, internet, maupun infrastruktur di
kerusuhan di dunia maya antara Indonesia
negara tersebut. Pada tahun 2011,
dan Portugal menyangkut kasus Timor-
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat
Timur. Bahkan ketika terjadi “perang”
(US DoD) bahkan telah mendeklarasikan
dengan P o r t u g a l , saling serang terjadi
bahwa internet atau dunia maya sebagai
hingga masuk sistem dan mampu m e n g h a
matra tempur baru, seperti halnya darat, laut
p u s semua data.
dan udara. Keputusan ini merupakan
jawaban dari banyaknya insiden pencurian Pada tanggal 6 Agustus 2010, Symantec
data dan teknologi militer Amerika Serikat. (Produsen Antivirus Norton) mengumumkan
bahwa Indonesia berada di urutan kedua
NATO, NATO Cooperative Cyber Defense
setelah Iran diantara 10 negara yang
Centre of Excellence (NATO CCD COE)
mengalami serangan worm Stuxnet. Stuxnet
merupakan badan keamanan cyber pakta
adalah worm yang khusus menyerang
pertahanan atlantik utara (NATO) yang
komputer berbasis operasi Windows. Pada
didirikan pada 14 Mei 2008 dalam rangka
tanggal 20 dan 23 November 2010 pihak
meningkatkan kemampuan pertahahanan
militer Iran telah secara resmi menyatakan
cyber NATO. NATO CCD COE bermarkas
bahwa worm Stuxnet menyerang Natanz
di kota Tallinn, Estonia. Pusat keamanan
(fasilitas nuklir Iran). Worm ini bahkan
berhasil me-remote ledakan berbahaya di organisasi pertahanan dunia maya berskala
pusat pengayaan uraninum negara nasional (National Cyber Defense).
pengembang nuklir tersebut. Peristiwa ini
pun diduga dilakukan oleh Israel dan Cyber warrior
Amerika Serikat sebagai penentang utama
Dengan terbentuknya National Cyber
Program Nuklir Iran.
Defense, diharapkan pembangunan kapasitas
Patut disyukuri, saat ini Indonesia pun mulai nasional dalam rangka meningkatkan
mengarahkan corong meriamnya ke arah ketahanan nasional terhadap berbagai
pertempuran dunia maya. Kementerian ancaman dari dunia cyber akan dapat lebih
Pertahanan menyikapi perang dunia maya ditingkatkan. Namun di sisi lain,
ini dengan mulai aktif menggelar seminar pembangunan infrastruktur perlu juga segera
maupun lokakarya yang melibatkan direalisasikan secara terintegrasi, khususnya
Kementerian/LPNK, Perguruan Tinggi, di lingkungan Kemhan/TNI maupun
Pakar dan pihak lainnya untuk merumuskan lembaga negara lainnya. Kemampuan yang
sistem teknologi informasi terpadu dalam telah ada saat ini, seperti APJII, ID SIRTI,
menghadapi perang teknologi informasi ID CERT dan lainnya dapat dianggap
melalui dunia maya, yang dikemas dalam sebagai modal dasar dalam rangka
konsep Sistem Pertahanan Dunia Maya penyiapan konsep dan pembangunan awal
(Cyber Defense). Sehingga pada tanggal 23 atau Backbone Cyber Defense yang
Oktober 2012 Menteri Pertahanan telah komprehensif, mengingat sejauh ini
membentuk Tim Kerja Pertahanan Dunia pembangunan konsep Cyber Defense masih
Maya, yang diketuai oleh Dirjen Pothan bersifat sektoral atau belum menyeluruh
Kemhan dan beranggotakan unit terkait pada sebagai satu kesatuan National Cyber
Satuan Kerja Kementerian Pertahanan serta Defense.
Nara Sumber dari Kementerian/ LPNK,
Penutup
Perguruan Tinggi, Para Pakar maupun tokoh
masyarakat dunia maya, dimana Tim Kerja Sebagai penutup, menarik untuk dicermati
ini secara garis besar bertugas merumuskan kenyataan bahwa setelah beberapa tahun
Roadmap Strategi Nasional pertahanan pasca perang modern dewasa ini, seperti
negara yang berkaitan dengan ancaman yang telah dilakukan oleh pasukan Amerika
dunia maya serta menyiapkan pembentukan dan koalisinya (NATO) dipelbagai operasi
militer di berbagai negara (Irak, Afganistan, Indonesia sebagai Negara berdaulat saat ini
Somalia, Serbia, Bosnia dan lainnya), mempunya beberapa organisasi atau badan
ternyata belum menjamin keberhasilan untuk keamanan jaringan. infrastruktur
menguasai keadaan atau kontrol situasi internet dan kejahatan siber, seperti
secara keseluruhan (absolut). Sehingga keamanan siber internal di setiap organisasi
muncul satu pertanyaan, apakah hanya maupun ID/SIRTII yang memonitor lalu
dengan teknologi militer modern yang lintas jaringan internet di Indonesia. Namun
diimplementasikan dalam konsep perang sampai dengan saat ini belum mempunyai
cyber warfare sudah dapat memenangkan sebuah badan atau organisasi yang
suatu perang ? bertanggungjawab terhadap pertahanan dan
atau serangan balik jika terjadi perang cyber
Keberadaan pasukan elit atau khusus yang
atau cyber war. Kondisi ini sangatlah
dimiliki Tentara Nasional Indonesia (TNI)
menjadi kebutuhan mendesak bagi
diantaranya Kopassus (TNI AD), Denjaka
Kementerian Pertahanan/ TNI, mengingat
(TNI AL) dan Korpaskhas (TNI AU), tidak
ancaman terhadap keutuhan Negara
diragukan lagi eksistensinya. Bahkan dunia
Kesatuan Republik Indonesia saat ini bukan
internasional pun sudah mengakui
hanya berwujud pada serangan bersenjata
kemampuan pasukan Garuda pada saat
namun lebih kepada perang pemikiran dan
mengemban tugas negara, khususnya dalam
pembangunan opini yang banyak
operasi perdamaian dunia dibawah bendera
menggunakan media internet atau cyber.
PBB. Namun seiring dinamika saat ini,
Sehingga sudah saatnyalah implementasi
pertempuran tidak lagi hanya secara fisik,
dari unit operasi pertahanan siber yang
tetapi berkembang menjadi peperangan yang
pentahapannya dapat dilaksanakan sebagai
memanfaatkan jaringan komputer dan
berikut : Muaranya, tentu saja diharapkan
internet. Karenanya, orientasi
konsep National Cyber Defense sebagai
pengembangan kekuatan pertahanan (TNI)
pencetus terbentuknya kekuatan pengganda
dalam menjaga kedaulatan negara, perlu
dari kekuatan yang sudah ada, dapat segera
juga mengarah pada pembentukan pasukan
terealisasi. Karena sudah waktunya
khusus “tentara dunia maya” atau “cyber
Indonesia memIliki “tentara dunia siber”
army”.
atau cyber army yang terampil dalam
operasi militer cyber warfare.

Anda mungkin juga menyukai