Beberapa negara sudah memiliki unit khusus pasukan siber dalam pertahanan dan
keamanan negaranya. Badan ataupun organisasi tersebut bertugas menghimpun
segala usaha pertahanan dan serangan balik terhadap keamanan di dunia siber
beserta sistem jaringannya. Melihat kekuatan dan ancaman yang dapat terjadi
akibat kemajuan teknologi informasi, banyak negara mulai membangun kekuatan
angkatan perang siber.
pertahanandan keamanancyber
Era globalisasi mendorong sebagian negara tidak lagi menggunakan cara perang
tradisional dan konvensional. Akibatnya, kekuatan negara tidak lagi dilihat pada kekuatan
persenjataan, tetapi juga pada segi budaya, perekonomian, politik, dan teknologi. Hal ini
membuat persaingan dan peperangan menjadi semakin tidak terlihat batasannya. Peperangan dan
konflik yang terjadi di suatu negara tidak hanya didominasi oleh kekuatan militer, tetapi
kekuatan nirmiliter juga dilakukan oleh aktor non negara (non state actor). ( Rahmawati.2017)
Perang siber (cyber war) dapat dipahami sebagai suatu situasi adanya proses
penyangkalan, pengurusakan, berbagai modifikasi informasi dengan tujuan yang ditentukan si
pengirim, seperti penyerangan, manipulasi, serangan balik, melalui berbagai cara cyber,
psikologis, yang akan mempengaruhi/mengganggu pihak musuh dalam aspek infrastruktur dan
pengambilan keputusan.
Dalam pengertian yang lebih luas dalam konteks media sosial saat ini,istilah opinion
leader kemudian dapat dipahami sebagai orang yang memberi pengaruh atau dapat
mempengaruhi pengikut mereka (followers) terhadap suatu isu tertentu yang sedang
diperbincangan di media sosial. Dalam konteks yang telah berubah tersebut, seorang opinion
leader bukan lagi sebagai pihak yang menyampaikan opini mereka karena memiliki akses pada
sejumlah sumber informasi, tetapi dapat beralih menjadi opinion maker. (Syahputra.2017)
Karkateristik media sosial tersebut memungkinkan setiap orang dapat berbagi informasi
pada khalayak atau pada siapa saja yang dikehendakinya. Dan setiap orang di media sosial punya
otoritas memilih dan membuat sendiri opini yang mereka inginkan. Di Indonesia, kemungkinan
tersebut semakin lebih leluasa karena didorong dan disokong oleh iklim demokrasi yang
menjamin setiap orang bebas berpendapat dan menyampaikan opininya di media sosial secara
bebas. Masyarakat online (netizen) dan media sosial dapat berperan sebagai agen sosial dan
perubahan politik . Karakteristik media sosial yang spesifik dalam iklim demokrasi yang bebas
tersebut, aktivitas media sosial di Indonesia menjadi sangat dinamis. Tingginya aktivitas dalam
media sosial tersebut bahkan dapat berdampak pada pergerakan sosial dan perubahan politik di
Indonesia. (Syahputra.2017)
Cyber-security
Cyber security atau keamanan dunia maya adalah proteksi perlindungan dunia maya dari
sumber-sumber bahaya. Sedangkan Cyber defense atau pertahanan dunia maya adalah segala
bentuk usaha untuk mempertahankan keamanan cyber atau dunia maya. Cyber Security berbeda
dengan security atau keamanan biasa karena ancaman cyber tidak bisa dimasukan begitu saja ke
dalam kategori keamanan tradisional.4 Selain berasal dari dalam negeri, ancaman cyber atau
Cyber Threats juga datang dari luar negeri. Namun, ancaman ini jarang mencapai taraf yang
membutuhkan respon militer karena apapun yang akan dilakukan pemerintah dalam menanggapi
ancaman cyber ini akan memiliki implikasi domestik dan internasional. (saputera.2015)
Cyber-security lebih lanjut dimaknai sebagai semua mekanisme yang dilakukan untuk
melindungi dan meminimalkan gangguan kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan
ketersediaan (availability) informasi. Mekanisme ini harus bisa melindungi informasi baik dari
physical attack maupun cyber attack. Cyber-security merupakan upaya untuk melindungi
informasi dari adanya cyber attack, adapun elemen pokok cyber-security adalah:
1. Dokumen security policy merupakan dokumen standar yang dijadikan acuan dalam
menjalankan semua proses terkait keamanan informasi.
2. Information infrastructure merupakan media yang berperan dalam kelangsungan operasi
informasi meliputi hardware dan software. Contohnya adalah router, switch, server, sistem
operasi, database, dan website.
3. Perimeter Defense merupakan media yang berperan sebagai komponen pertahanan pada
infrastruktur informasi misalnya IDS, IPS, dan firewall.
4. Network Monitoring System merupakan media yang berperan untuk memonitor kelayakan,
utilisasi, dan performance infrastruktur informasi.
5. System Information and Event Management merupakan media yang berperan dalam
memonitor berbagai kejadian di jaringan termasuk kejadian terkait pada insiden keamanan.
6. Network Security Assessment merupakan elemen cyber-security yang berperan sebagai
mekanisme kontrol dan memberikan measurement level keamanan informasi. (ardiyanti.2014)
DAFTAR PUSTAKA