Upaya Mempertahankan Kemerdekaan
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan
SET 11
UPAYA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
1
Tujuan kedatangan Belanda untuk menjajah kembali Indonesia membuat rakyat
Indonesia menentang dengan perjuangan senjata dan diplomasi yang melibatkan dunia
internasional.
B. PERJUANGAN BERSENJATA
Dalam upaya mempertahankan kemerdekaanya tersebut, salah satu cara yang
dilakukan oleh rakyat Indonesia dengan cara berperang melawan Belanda. Soekarno,
selaku Presiden Indonesia pada saat itu, sebenarnya, tidak menyukai cara ini karena akan
memakan korban jiwa yang banyak dari pihak Indonesia. Adapun beberapa pertempuran
yang dilakukan oleh rakyat Indonesia, antara lain:
a. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)
Pada 25 Oktober 1945, pasukan Inggris dipimpin Brigjen A.W.S. Mallaby tiba di
Surabaya. Saat itu juga, pasukan Inggris menyerbu dan menduduki gedung-gedung
pemerintah. Selain itu, pasukan Inggris juga menyebar selebaran yang memerintahkan
pada semua orang Indonesia untuk menyerahkan senjata. Bila tidak mengindahkan
himbauan itu, akan diancam hukuman mati.
Rakyat menolak himbauan sekutu dan melakukan perlawanan. Pada 31 Oktober
1945, terjadi baku tembak yang mengakibatkan Brigjen A. W. S. Mallaby tewas di Bank
Internio (Jembatan Merah). Penggantinya Mayjen Mansergh mengeluarkan ultimatum
bahwa yang membunuh Mallaby harus menyerahkan diri selambat-lambatnya tanggal
10 November 1945 pukul 06.00 pagi. Jika tidak menyerahkan diri, pasukan sekutu akan
menyerang kota Surabaya.
Karena ultimatum tersebut tidak diindahkan oleh rakyat Surabaya, pasukan sekutu
kota Surabaya yang dipimpin Bung Tomo, Sungkono, dan Gubernur Suryo melakukan
perlawanan. Ribuan rakyat meninggal dalam pertempuran itu. Oleh karena itu, setiap
tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
b. Bandung (23 Maret 1946)
Sejak Oktober 1945, pasukan AFNEI memasuki kota Bandung. Ketika itu, TKR (Tentara
Keamanan Rakyat) bersama rakyat sedang berjuang merebut senjata dari tangan Jepang.
AFNEI menuntut pada pasukan Indonesia untuk menyerahkan senjata dan disusul
ultimatum yang memerintahkan TKR menginggalkan kota Bandung Utara paling lambat
tanggal 29 Oktober 1945. Akan tetapi, ultimatum tersebut tidak dipedulikan oleh TKR dan
rakyat Bandung.
TKR yang dipimpin Arudji Kartawinata melakukan serangan terhadap kedudukan
AFNEI. Keadaan itu berlanjut sampai memasuki tahun 1946. Untuk kedua kalinya pada
23 Maret 1945, AFNEI mengeluarkan ultimatum agar TRI (Tentara Republik Indonesia)
meninggalkan kota Bandung. Bersamaan dengan itu atau sehari sebelumnya, pemerintah
2
Republik Indonesia dari Jakarta mengeluarkan perintah yang sama. Akhirnya, TRI Bandung
patuh terhadap pemerintah meskipun dengan berat hati. Sambil mengundurkan diri, TRI
membumihanguskan kota Bandung bagian selatan. Dalam pertempuran di Bandung, M.
Toha gugur.
c. Pertempuran Ambarawa (21 – 15 Desember 1945)
Pertempuran Ambarawa terjadi karena sekutu yang dipimpin Brigjen Bethel yang
diboncengi NICA dengan sepihak membebaskan tawanan sekutu yang ada di Magelang
dan Ambarawa. Tindakan sekutu ini dianggap telah melanggar kedaulatan RI. Setelah
TKR mengadakan konsolidasi, Divisi V Kolonel Sudirman memperkuat wilayah Ambarawa
dengan taktik Supit Urang, yaitu menyerang dari berbagai arah. Terjadilah pertempuran
yang dahsyat pada 15 Desember 1945. Dalam pertempuran ini, TKR dibantu kesatuan-
kesatuan dari daerah lain, yaitu dari Surakarta dan Salatiga. Pertempuran Ambarawa
dimenangkan pihak TKR. Namun dalam tertempuran tersebut, Kolonel Isdiman gugur
dan diperingati sebagai Hari Infanteri.
C. PERJUANGAN DIPLOMASI
Cara kedua yang ditembuh bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaannya melalui jalur diplomasi atau berunding. Inilah cara terbaik menurut
Soekarno karena kemungkinan jatuhnya korban jiwa akan lebih sedikit dibanding dengan
jalur bersenjata. Adapun beberapa perundinagn yang dilakukan oleh pihak Indonesia
dengan Belanda:
3
Nama Tokoh yang
Hasil Dampak
Perundingan Terlibat
3. Agresi Militer Belanda I
(AMB I)
Setelah mendapatkan
sebagian besar
wilayah Indonesia,
Belanda masih
belum puas. Terbukti
pada 21 Juli 1947,
Belanda melakukan
serangan ke beberapa
kota Indonesia,
khususnya Jakarta.
Untuk menghadapi
masalah tersebut,
pemerintah Indonesia
memindahkan ibu
kota ke Yogyakarta.
4. Persatuan Bangsa-
Bangsa (PBB)
membentuk Komisi
Tiga Negara (KTN)
untuk mengatasi
konflik Indonesia
Belanda. Tugas
organisasi ini
mendamaikan konflik
Indonesia dan Belanda.
Adapun negara yang
ditunjuk PBB untuk
menjadi anggota KTN:
• Australia: Richard
Kirby
• Amerika Serikat:
Frank Graham.
4
Nama Tokoh yang
Hasil Dampak
Perundingan Terlibat
b. Perundingan 1. Amir 1. Penarikan garis 1. Amir Sjarifuddin
Renville Sjarifuddin, Ali demarkasi diberhentikan dari
Sastroamidjoyo, Indonesia- jabatannya sebagai
H. Agus Salim, J. Belanda. Wilayah perdana menteri
Leimena, Coa Tik Indonesia karena dianggap
Ien, dan Nasrun hanya terdiri bertanggung jawab
S.H. (Indonesia) atas sebagian membuat wilayah
2. R. Abdulkadir Sumatera, Banten, Indonesia semakin
Wijoyoatmojo, dan Yogyakarta. sempit.
Van Vredenbur, 2. Pasukan RI yang 2. Pada 19 Desember
P.J. Koets, dan berada di wilayah 1948, Belanda mulai
Dr. Soumokil pendudukan melakukan Agresi
(Belanda) Belanda harus Militer yang kedua
3. Richard Kirby ditarik. (AMB II) dengan
(Australia), Paul 3. Diadakan plebisit menyerang Yogyakarta
van Zeeland (pemungutan dan mengasingkan
(Belgia), dan suara umum di Soekarno ke daerah
Frank Graham suatu daerah) Parapat (Sumatera
(Amerika bagi rakyat Utara) serta menculik
Serikat) sebagai di wilayah M. Hatta ke daerah
perwakilan dari pendudukan Bangka. Dengan
KTN. Belanda melakukan aksi
tersebut, Belanda
merasa percaya diri
Indonesia secara de
facto sudah tidak ada
lagi. Untuk menjaga
eksistensi Indonesia,
pada 20 Desember
1948, Sjarifuddin
Prawiranegara
mengumumkan
pembentukan
Pemerintahan Darurat
Republik Indoneia
(PDRI) yang beribukota
di Bukit Tinggi. Untuk
merebut kembali
Yogyakarta, diadakan
Serangan Umum 1
Maret 1949.
5
Nama Tokoh yang
Hasil Dampak
Perundingan Terlibat
3. Peristiwa AMB II,
telah mengundang
perhatian dunia
Internasional,
seperti India
(menyelenggarakan
Konferensi New
Delhi) dan Amerika
(Ancaman terhadap
Belanda tentang
penghentian Marshall
Plan)
4. PBB membentuk UNCI
sebagai pengganti KTN
yang dianggap kurang
berhasil melaksanakan
tugasnya. Tugas
UNCI sendiri untuk
mendamaikan konflik
Indonesia Belanda.
c. Perundinagn 1. M. Roem 1. Membebaskan
Roem-Royen (Indonesia) pemimpin
2. van Royen Indonesia.
(Belanda) 2. Mengembalikan
3. Merle Cochran Ibukota
(Penengah dari Yogyakarta.
Amerika) 3. Gencatan Senjata.
4. Perencanaan KMB.
6
Nama Tokoh yang
Hasil Dampak
Perundingan Terlibat
3. Negara Indonesia
Serikat berganti
nama menjadi
Republik
Indonesia Serikat
(RIS).
4. Pembentukan
Angkatan
Perang Republik
Indonesia Serikat
(APRIS).
CONTOH SOAL
7
Pembahasan
Alasan Australia menawarkan diri menjadi wakil Indonesia dalam Komisi Tiga Negara, Partai
Buruh Australia yang duduk dalam parlemen negara tersebut mendukung perjuangan
RI.
Jawaban: D
2. SBMPTN 2014
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan di Den Haag, negeri Belanda pada 1949
menghasilkan keputusan penting, antara lain ...
1. Belanda harus menarik seluruh pasukan di wilayah-wilayah yang dikuasasi oleh
Republik Indonesia.
2. Akan dibentuk pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS).
3. Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada pemerintah Republik Indonesia
Serikat (RIS).
4. Ibukota Republik Indonesia Serikat dikembalikan ke Jakarta.
Pembahasan
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, pada 1949
menghasilkan keputusan penting, antara lain Belanda harus menarik seluruh pasukan di
wilayah-wilayah yang dikuasasi oleh Republik Indonesia, akan dibentuk pemerintahan
Republik Indonesia Serikat (RIS), Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada
pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS), dan ibukota Republik Indonesia Serikat
dikembalikan ke Jakarta.
Jawaban : E (1,2,3,4 benar)
8
Pembahasan
Perjanjian Renville adalah perjanjian yang dilaksanakan dengan tujuan awalnya
mendamaikan konflik Indonesia dan Belanda setelah Agresi Militer Belanda I (AMB I). Pada
kenyataannya, perundingan ini justru membuat wilayah Indonesia semakin sempit saja.
Dengan demikian, dapat kita katakan tujuan Renville bagi Belanda sebagai representasi
keinginan Belanda.
Jawaban: C