0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
ANTARA
DENGAN
NOMOR : HK.DG/AL.1034/SPP/037/VII/2021
UNTUK PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
Halaman 1 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
Pada hari ini Jumat, tanggal Enam Belas, bulan Juli, Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu, kami
yang bertandatangan di bawah ini:
PT. Hutama Karya (Persero) : Dalam hal ini diwakili oleh Purnomo, ST, MM selaku Executive
Vice President Divisi Gedung sesuai dengan Akta Kuasa No. 28 tanggal 13 Juli 2020 oleh Notaris
Esi Susanti, S.H., M.Kn., selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”.
dan
PT. Buana Arga Kencana : Dalam hal ini diwakili oleh Anditia Handiz Willianto selaku
Direktur sesuai dengan Akta Pendirian No. 7 tanggal 11 Februari 2021 oleh Notaris Raden Ajeng
Chalimah Widi Hastuti Sarasati, S.H., M.Kn., selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut “PIHAK” dan secara
bersama-sama disebut “PARA PIHAK”.
PARA PIHAK menerangkan terlebih dahulu bahwa dasar pelaksanaan pekerjaan dalam Kontrak
ini adalah hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa PIHAK PERTAMA dengan Pemilik Proyek telah menandatangani Surat Perjanjian
No. PRJ-003/PPK/054/2020 (Kontrak Utama) beserta lampiran-lampirannya untuk pekerjaan
Pembangunan Gedung Politeknik Keuangan Negara Stan (yang selanjutnya disebut “Proyek”);
2. Bahwa sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan dan Pengadaan Landscape
(yang selanjutnya disebut “Pekerjaan”) di Proyek, PIHAK PERTAMA membutuhkan jasa
dari subkontraktor atau vendor yang memiliki kualifikasi dan sumberdaya yang baik untuk
dapat melaksanakan pekerjaan tersebut;
3. Bahwa PIHAK KEDUA harus memiliki keahlian, kualifikasi dan sumber daya yang baik serta
tidak termasuk dalam kategori rekanan daftar hitam oleh Pemilik Proyek untuk melaksanakan
Pekerjaan Pemasangan dan Pengadaan Landscape di Proyek sebagaimana dibutuhkan oleh
PIHAK PERTAMA;
4. Bahwa PIHAK KEDUA telah mengajukan penawaran untuk pekerjaan sesuai Surat No.
003/BAK/VII/2021 tanggal 07 Juli 2021.
5. Bahwa telah dilakukan Klarifikasi dan Negosiasi sesuai dengan Berita acara No.
HK.DG/BA.Ars.096/Proc/VII/2021 tanggal 12 Juli 2021.
6. Bahwa PIHAK PERTAMA telah menunjuk PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Pekerjaan
sesuai dengan Surat Penunjukan Pemenang HK.DG/NA.1033/DIV.A/169-A/VII/2021 tanggal
16 Juli 2021.
7. Bahwa PIHAK KEDUA akan mendukung, mematuhi dan memenuhi Kebijakan Mutu dan
Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan PT. Hutama Karya (Persero).
Berdasarkan hal tersebut diatas PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
kesepakatan Kontrak yang dibuat khusus dan terbatas untuk pelaksanaan Proyek dengan ketentuan
dan syarat-syarat sebagai berikut :
Halaman 2 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
PASAL 1
DOKUMEN KONTRAK DAN HIERARKI
1. Dokumen-dokumen yang disebut dibawah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
KONTRAK ini:
I. Ketentuan Umum
II. Ketentuan Khusus
III. Lampiran:
III.1. Berita acara klarifikasi dan negosiasi (berita acara klarifikasi dan negosiasi antara
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang terlampir).
III.2. Surat penawaran PIHAK KEDUA (melampirkan surat penawaran berikut
lampirannya).
III.3. Spesifikasi teknis (melampirkan spesifikasi sesuai ketentuan antara PIHAK
PERTAMA dan Pemilik Proyek).
III.4. Gambar (melampirkan gambar sesuai ketentuan antara PIHAK PERTAMA dan
Pemilik Proyek).
III.5. Daftar Rincian Harga Kontrak yang memuat Bill of Quantity (BOQ)
III.6. Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
III.7. Syarat pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (SMK3L).
III.8. List perlengkapan K3.
III.9. Daftar alat dan personil inti, termasuk tenaga ahli (jika diperlukan).
III.10. Jadwal kedatangan personil, material dan peralatan.
2. Apabila terdapat perbedaan atau pertentangan isi dari ketentuan-ketentuan dalam dokumen
kontrak, maka yang berlaku adalah sesuai dengan hierarki dokumen sebagai berikut:
1. Addendum kontrak (jika ada);
2. Kontrak ini;
3. Ketentuan Khusus;
4. Ketentuan Umum;
5. Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi
6. Spesifikasi Teknis;
7. Gambar;
8. Daftar Rincian Harga Kontrak yang memuat Bill of Quantity (BOQ) hasil negosiasi beserta
pembobotan yang telah disepakati;
9. Surat Penawaran PIHAK KEDUA beserta lampirannya;
3. Bila terjadi perbedaan antara dokumen satu dengan lainnya, maka dokumen yang berlaku adalah
sesuai dengan hirarki dokumen Kontrak sebagaimana tersebut diatas yang diurutkan dari yang
paling tinggi (nomor 1) sampai dengan yang paling rendah (nomor 9).
Halaman 3 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberi tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan
pekerjaan yang meliputi:
1. Pekerjaan Pemasangan dan Pengadaan Landscape sesuai yang tercantum dalam spesifikasi
teknik, gambar tender, RKS, Berita Acara Negosiasi dan Klarifikasi serta yang tercantum dalam
Bill of Quantity terlampir.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan lingkup
pekerjaanya sampai dengan diterima baik oleh PIHAK PERTAMA dan disetujui oleh Pemilik
Proyek sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak ini dan ketentuan yang ditetapkan di dalam
Kontrak Utama.
3. PIHAK KEDUA harus memenuhi semua spesifikasi yang telah disepakati bersama dengan
PIHAK PERTAMA yang disesuaikan dengan yang ditetapkan pada Kontrak Utama.
4. Jaminan Pelaksanaan, Garansi dan Pengantaran serta jaminan-jaminan lain yang dibutuhkan
harus diterbitkan dan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan PIHAK PERTAMA dan Kontrak Utama.
5. PIHAK KEDUA wajib menyediakan dokumen Gambar Terlaksana atau As-Built Drawing dan
dokumen manual untuk operasional dan maintenance atas seluruh barang, material yang
dipasoknya dan untuk seluruh pekerjaannya berdasarkan Kontrak ini jika dipersyaratkan oleh
ketentuan Kontrak Utama. Pemenuhan kewajiban ini sesuai dengan Kontrak Utama adalah
menjadi syarat penyelesaian dan penerbitan Berita Acara Serah Terima Pertama untuk pekerjaan
PIHAK KEDUA.
6. PIHAK KEDUA dianggap telah memahami seluruh persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan
oleh PIHAK PERTAMA dalam ketentuan Kontrak Utama serta telah melelaui proses
Klarifikasi dan Penjelasan yang memadai untuk menyepakati dan terikat dengan seluruh
ketentuan dalam Kontrak ini.
PASAL 3
JENIS DAN HARGA KONTRAK
1. Jenis Harga Kontrak adalah Fixed Unit Price. Pembayaran Nilai Kontrak harus berdasarkan
sistem pengukuran Harga Harga Satuan (Fixed Unit Price) dengan penyesuaian sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan dalam Kontrak. Tidak ada Pekerjaan Perubahan atau pengurangan
yang dapat dibuat secara sepihak untuk mengubah metode pengukuran yang berlaku untuk setiap
mata pembayaran dalam Kontrak, kecuali untuk item pekerjaan baru yang menjadi Pekerjaan
Perubahan dapat disepakati lebih lanjut oleh PARA PIHAK.
2. Kontrak ini ditetapkan menggunakan mata uang Rupiah.
3. Harga Kontrak untuk pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Kontrak ini adalah
sebesar Rp2.596.000.000,00 (Dua Miliar Lima Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Rupiah).
Sudah termasuk, PPN 10 %, PPh 3 % serta pajak atau iuran/retribusi lain yang berlaku
berdasarkan peraturan perundang atau peraturan daerah lainnya sesuai dengan perincian harga
dalam Daftar Kuantitas dan Harga/BOQ (Lampiran III.5, BoQ).
4. Kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga/BOQ adalah jumlah
kuantitas perkiraan dari pekerjaan dan tidak dapat dianggap sebagai kuantitas yang nyata dan
benar yang harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA dalam memenuhi kewajibannya sesuai
dengan Kontrak.
Halaman 4 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
5. Pembayaran Harga Kontrak sebagaimana disebutkan pada ayat 3 di atas adalah berdasarkan
pengukuran dan pembayaran dalam basis unit price dimana pembayaran akan berdasarkan
volume pekerjaan aktual yang telah dikerjakan di lapangan oleh PIHAK KEDUA dan telah
disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan Pemilik Proyek yang dihitung berdasarkan Gambar
Terlaksana (As-Built Drawing) dengan harga satuan PEKERJAAN sesuai yang tertera dalam
Kontrak yang telah disepakati oleh PARA PIHAK.
6. Harga Kontrak sudah termasuk semua biaya dan pengeluaran yang dikeluarkan oleh PIHAK
KEDUA untuk keperluan pekerjaan perencanaan, pekerjaan persiapan, pekerjaan pendetailan
gambar-gambar, mobilisasi dan demobilisasi, tenaga kerja, peralatan dan perkakas kerja,
material permanen dan habis pakai, test & inspeksi, semua beban pajak/pungutan yang berlaku
(kecuali PPN), overhead, pembersihan & pembongkaran lokasi, keuntungan dan semua risiko
yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA pada pelaksanaan PEKERJAAN ini.
7. Harga Kontrak sebagaimana disebutkan pada ayat 3 di atas tidak dapat berubah serta tidak
diberlakukan eskalasi apapun. Apabila terdapat perubahan-perubahan gambar dan data-data lain
yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA yang mengakibatkan pekerjaan tambah/kurang dan
menimbulkan perubahan harga maka harga satuan yang berlaku untuk penilaian Pekerjaan
Perubahan adalah Harga Satuan sesuai yang yang tercantum dalam BoQ.
8. Tidak ada perubahan Harga Satuan dalam Kontrak yang dapat diubah akibat realisasi volume
dari suatu mata pembayaran, terkecuali untuk item/pekerjaan baru yang tidak terdapat harga
satuannya dalam Kontrak, maka PARA PIHAK akan menyepakati harga baru pekerjaan
tersebut.
9. Perubahan Harga Kontrak akibat Pekerjaan Perubahan yang dilakukan sesuai ketentuan Kontrak
dihitung berdasarkan penambahan atau pengurangan kuantitas dari bagian yang diadakan
perubahan saja dikalikan dengan Harga Satuan Pekerjaan atau Harga Satuan Bahan, Peralatan
dan Upah yang terdapat dalam dokumen Kontrak ini. Dengan ketentuan jika item yang berubah
tersebut masih memiliki spesifikasi yang sama dengan kontrak maka Harga Satuan Pekerjaan
tidak dapat diubah dan harus digunakan untuk penilaian pekerjaan perubahan, jika perubahan
pekerjaan tersebut adalah pekerjaan item baru yang tidak tercantum dalam harga kontrak, maka
perhitungan nilai pekerjaan perubahan akan didasarkan pada harga baru yang mengacu kepada
harga pasar saat itu atau sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK.
PASAL 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Kontrak ini adalah
selama 107 (Seratus Tujuh) hari kalender yang terhitung sejak tanggal 16 Juli 2021 dan
berakhir pada tanggal 31 Oktober 2021. atau sesuai dengan yang tercantum di dalam SPMK.
2. PIHAK KEDUA sepakat dan setuju bahwa detail dan tahapan dari jadwal pelaksanaan
pekerjaan PIHAK KEDUA harus disesuaikan dengan jadwal antara Pemilik Proyek dan
PIHAK PERTAMA sesuai dengan master schedule Kontrak Utama. Jika terjadi perubahan
jadwal pelaksanaan antara Pemilik Proyek dan PIHAK PERTAMA, maka akan dilakukan
penyesuaian jadwal kembali antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
Halaman 5 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
3. Selama sekuen/tahapan pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana awal yang mana telah
diketahui PARA PIHAK pada saat penawaran dan saat menyepakati Kontrak ini, maka harga-
harga pada Kontrak harus diberlakukan tetap dan tidak berubah. PIHAK KEDUA dengan ini
telah memperhitungkan risiko waktu dan tahapan pekerjaan pada sekuen seluruh pekerjaannya
dimana pekerjaannya berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan pihak lain di lapangan yang mana
hal ini telah dipahami dan diperhitungkan oleh PIHAK KEDUA sepenuhnya pada saat proses
negosiasi Harga Kontrak. Tidak ada pembayaran tambahan biaya apapun yang akan diberikan
kepada PIHAK KEDUA sehubungan dengan kewajibannya untuk menyesuaikan tahapan dan
schedule pekerjaannya dengan master schedule PIHAK PERTAMA berdasarkan pasal ini.
4. Pelaksanaan supervisi instalasi, pengujian dan/atau testing dan comisioning bagi pekerjan
PIHAK KEDUA yang telah terpasang harus disesuaikan dengan rencana pekerjaan dari
PIHAK PERTAMA berdasarkan master schedule Kontrak Utama dan dikordinasikan dengan
pihak penyedia/pihak lain yang diperkerjakan oleh PIHAK PERTAMA di lapangan (jika
lingkup ini termasuk dalam tanggung jawab PIHAK KEDUA).
5. Penyelesaian dan penyerahan lingkup pekerjaan PIHAK KEDUA adalah sampai dengan telah
dilakukannya Serah Terima Pertama Pekerjaan PIHAK PERTAMA ke Pemilik Proyek sesuai
master schedule Kontrak Utama dengan syarat-syarat serah terima yang sama sebagaimana
diberlakukan oleh Pemilik Proyek pada Kontrak Utama.
6. Jangka waktu Masa Pemeliharaan adalah selama 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender
terhitung sejak Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan.
7. Masa Garansi terhadap material dan barang-barang yang dikerjakan oleh PIHAK KEDUA
adalah sesuai dengan yang ditetapkan dalam Ketentuan Khusus.
PASAL 5
LAIN-LAIN
1. Apabila terdapat perubahan dalam Kontrak ini dikemudian hari, maka PARA PIHAK sepakat
untuk menuangkan dalam suatu addendum yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan
dengan Kontrak ini.
2. Kontrak ini tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia.
3. Kontrak ini dibuat dalam 1 (satu) bahasa, Bahasa Indonesia. Apabila terjadi kesalahan
penafsiran atau perbedaan isi teks terhadap isi Kontrak ini, maka yang berlaku adalah Kontrak
dengan teks Bahasa Indonesia.
4. Baik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA harus memperlakukan Kontrak ini beserta
seluruh dokumen Kontrak yang menjadi bagiannya sebagai dokumen yang bersifat pribadi dan
rahasia, kecuali diperlukan untuk melaksanakan kewajiban dalam rangka kepatuhan terhadap
Undang-undang yang berlaku.
5. Kontrak ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di Jakarta pada hari, tanggal, bulan dan tahun
yang tersebut pada permulaan Kontrak ini.
Halaman 6 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
6. Kontrak ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
Halaman 7 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
I. KETENTUAN UMUM
PASAL 1
DEFINISI
Kecuali ditentukan secara tegas di bagian lain Kontrak, atau konteks atau pokok masalahnya
mensyaratkan pengertian lain, istilah-istilah yang digunakan dalam Kontrak harus diartikan
sebagaimana di definisikan dalam Pasal 1 Ketentuan Umum ini:
1. Hari Kalender adalah hari kerja dan hari libur, yakni semua hari dalam satu tahun sesuai
dengan Kalender Gregorian tanpa kecuali, termasuk hari minggu dan hari libur nasional yang
sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan
tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan hari kerja biasa.
2. Hari Kerja adalah setiap hari kecuali sabtu, minggu dan hari libur resmi dari pemerintah
Republik Indonesia.
3. Jadwal Pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis,
realistis dan dapat dilaksanakan.
4. Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan sebagaimana disepakati dalam Kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai
akibat kesalahan PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA.
5. Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan yang setelah diserahterimakan oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dan terlebih dahulu diperiksa, menjadi tidak berfungsi,
baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam Kontrak baik dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja,
dan/atau keselamatan umum.
6. Kontrak Utama adalah Surat Perjanjian beserta addendum dan lampiran-lampirannya yang
ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dengan Pemilik Proyek.
7. Kontrak adalah Surat Perjanjian Subkontraktor ini beserta dokumen-dokumen yang menjadi
lampiran yang tidak terpisahkan dengan Surat Perjanjian yang mengikatkan PARA PIHAK
pada Kontrak.
8. Pemilik Proyek adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek dan menugaskan PIHAK
PERTAMA untuk melaksanakan pekerjaan sesuai yang tercantum di dalam Kontrak Utama.
9. Masa Kontrak adalah terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan
berakhirnya Masa Pemeliharaan.
10. Jangka Waktu Pelaksanaan adalah terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak atau
yang tercantum didalam SPMK sampai dengan Serah Terima Pertama.
11. Masa Pemeliharaan adalah kurun waktu yang ditetapkan oleh PARA PIHAK sebagaimana
diatur dalam Kontrak, terhitung sejak tanggal Penyerahan Pertama sampai dengan tanggal
Penyerahan Kedua.
12. Masa Garansi adalah Sertifikat/surat keterangan atas suatu produk yang memuat tentang
jaminan produsen atas produk tersebut terbebas dari cacat atau kegagalan bahan.
13. Harga Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak termasuk pajak-pajak yang
terkandung didalamnya, kecuali dinyatakan lain dalam Ketentuan Khusus.
Halaman 8 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
14. Penyerahan Pertama adalah penyerahan pekerjaan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA (back to back dengan persyaratan dari Pemilik Proyek), dimana penyerahan
Pekerjaan tersebut telah memenuhi Spesifikasi Teknik dan Ketentuan Khusus serta hasil
pekerjaan tersebut telah diterima oleh Pemilik Proyek dengan baik. Atas penyerahan tersebut
akan dibuat dalam Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan yang ditanda-tangani oleh
PARA PIHAK.
15. Penyerahan Kedua adalah penyerahan pekerjaan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA (back to back dengan persyaratan dari Pemilik Proyek), dimana penyerahan
pekerjaan tersebut telah memenuhi syarat-syarat pemeliharaan dan dituangkan kedalam Berita
Acara Serah Terima Kedua Pekerjaan yang ditanda tangani oleh PARA PIHAK.
16. Jaminan Bank Irrevocable adalah Jaminan yang diberikan oleh Bank yang tidak dapat
dibatalkan tanpa persetujuan kedua belah pihak.
17. Jaminan Bank Unconditional adalah Jaminan yang diberikan oleh Bank yang pencairannya
tanpa syarat apapun.
18. Jaminan Uang Muka adalah jaminan uang yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA atas pembayaran uang muka yang diterima PIHAK KEDUA.
19. Jaminan Pelaksanaan adalah dokumen jaminan yang dapat dicairkan oleh PIHAK
PERTAMA sebagaimana diatur dalam Kontrak, yang dikeluarkan oleh Bank Pemerintah atau
Bank Swasta Nasional dan bersifat Irrevocable dan Unconditional dan diserahkan oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA untuk menjamin dipenuhinya kewajiban
pelaksanaan sesuai dengan Kontrak Utama dan Kontrak oleh PIHAK KEDUA.
20. Retensi adalah potongan sebesar 5% dari harga kontrak yang dipotong setiap bulan sebagai
jaminan pemeliharaan.
21. Berita Acara Serah Terima Pertama atau disingkat “BAST I” adalah berita acara serah
terima pekerjaan atas pekerjaan setelah hasil pekerjaan mencapai 100% (seratus persen).
22. Berita Acara Serah Terima Kedua atau disingkat “BAST II” adalah berita acara serah terima
atas penyerahan hasil pekerjaan setelah berakhirnya masa pemeliharaan.
23. Addendum Kontrak adalah tambahan klasula atau pasal yang disepakati secara tertulis oleh
PARA PIHAK yang secara fisik terpisah dari Kontrak dan dokumen-dokuemn awalnya namun
secara hukum melekat pada Kontrak.
24. Project Manajer adalah pemimpin dalam sebuah pelaksanaan proyek yang sedang
berlangsung dan memiliki kewenangan mutlak dalam pelaksanaan pekerjaan hingga proyek
selesai dilaksanakan.
25. Wakil PIHAK PERTAMA adalah suatu lembaga atau perorangan yang diangkat oleh PIHAK
PERTAMA dengan untuk mewakili PIHAK PERTAMA dalam hal pengawasan pekerjaan.
26. Wakil PIHAK KEDUA adalah suatu lembaga atau perorangan yang diangkat oleh PIHAK
KEDUA dengan untuk mewakili PIHAK KEDUA dalam hal pelaksanaan pekerjaan.
27. Pekerjaan Perubahan adalah pekerjaan yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA untuk
dilaksanakan yang sebelumnya tidak tercantum dalam gambar dan/atau perubahan
(penambahan dan/atau pengurangan terhadap gambar, termasuk perubahan sifat, mutu atau
kuantitas pekerjaan yang terlebih dahulu harus mendapatkan kesepakatan oleh PARA PIHAK.
28. Kemajuan Pekerjaan adalah nilai bobot prestasi pelaksanaan Pekerjaan dilapangan yang telah
dilaksankan oleh PIHAK KEDUA dan telah dinilai oleh PIHAK PERTAMA.
29. Rencana Kerja adalah perencanaan pekerjaan proyek yang dibuat oleh PIHAK KEDUA dan
disetujui oleh PIHAK PERTAMA dalam bentuk kurva-S dan schedule pelaksanaan pekerjaan
yang disepakati oleh PARA PIHAK.
Halaman 9 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
30. Spesifikasi Teknis adalah persyaratan-persyaratan teknis dari pekerjaan proyek dan setiap
perubahannya atau penambahannya yang disepakati bersama oleh PARA PIHAK (bila ada)
berdasarkan Kontrak ini.
31. Tagihan adalah seluruh/sebagian pengajuan pembayaran dari PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA atas pelaksanaan sebagian/seluruh pekerjaan yang telah dilaksanakan
PIHAK KEDUA dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA disertai dengan dokumen yang
dipersyaratkan dalam Kontrak.
32. Tertulis adalah semua tulisan tangan, hasil ketikan mesin, atau hasil komunikasi tertulis,
termasuk telex, telegram, faksimili, email yang dibuat oleh salah satu PIHAK dalam
pelaksanaan Kontrak ini.
33. Gambar Kontrak adalah gambar yang memuat informasi detail mengenai fisik bangunan yang
dibangun berupa ukuran fisik bangunan, notasi, detail konstruksi, dan spesifikasi bahan yang
ditetapkan oleh Pemilik Pekerjaan dan menjadi bagian dari Kontrak Utama.
34. Gambar Pelaksanaan adalah gambar detail dan menyeluruh dari bangunan yang akan
dibangun (gambar panduan pelaksanaan) dengan tujuan bangunan yang akan dibangun akan
sama/sesuai dengan maksud perencana/desainer.
35. Gambar Terlaksana adalah adalah gambar koreksi, perbaikan, revisi, dari gambar
pelaksanaan yang ada, dikarenakan adanya permasalahan di proyek pada saat bangunan
dikerjakan.
36. Pihak Berwenang adalah instansi pemerintah yang memiliki hak dan kekuasaan untuk
menetapkan suatu kebijakan.
37. Tenaga Ahli adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian / keterampilan khusus yang
dibuktikan dengan sertifikat resmi.
PASAL 2
RENCANA KERJA DAN JADWAL PELAKSANAAN (TIME SCHEDULE)
Halaman 10 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
6. PIHAK KEDUA wajib melakukan kordinasi dalam menetapkan Jadwal Pelaksanaan (Time
Schedule) dalam bentuk MS Project (Network Planning) dan S-Curve dari pekerjaannya dengan
pihak lain yang dipekerjakan oleh PIHAK PERTAMA dan/atau yang ditunjuk oleh Pemilik
Proyek yang terkait dengan Proyek. Kewajiban ini sudah termasuk dalam Harga Kontrak.
7. PIHAK KEDUA wajib melakukan dan menyampaikan revisi Jadwal Pelaksanaan (Time
Schedule) dalam bentuk MS Project (Network Planning) dan S-Curve dari pekerjaannya yang
mana telah dikoordinasikan dengan pihak lainnya yang terlibat di Proyek sebagaimana dimaksud
pada ayat 6 di atas kepada PIHAK PERTAMA setiap bulan, atau pada waktu-waktu lain yang
diminta oleh PIHAK PERTAMA.
8. Pengajuan perpanjangan waktu atas penyelesaian pekerjaan subkontrak ini diberikan jika dapat
dibuktikan penyebabnya bukan akibat kesalahan PIHAK KEDUA dan pada keadaan dimana
atas keterlambatan tersebut PIHAK PERTAMA juga memperoleh perpanjangan waktu dari
Pemilik Proyek atas keterlambatan Pekerjaan ini.
9. Atas pemberian perpanjangan waktu dari PIHAK PERTAMA atau suatu perintah penyelesaian
pekerjaan melewati target jangka waktu menurut Kontrak ini tidak serta merta melepaskan hak
PIHAK PERTAMA untuk pengenaan denda keterlambatan kepada PIHAK KEDUA,
terkecuali suatu perpanjangan waktu tersebut diakibatkan bukan karena kesalahan PIHAK
KEDUA.
PASAL 3
WAKIL PIHAK PERTAMA
1. Untuk melakukan pengendalian pekerjaan yang terdiri atas pengawasan dan tindakan perbaikan,
PIHAK PERTAMA dapat menunjuk Wakilnya yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK
PERTAMA.
2. Apabila personil yang ditunjuk dalam ayat 1 pasal ini berhalangan atau tidak dapat menjalankan
kewajibanya, maka PIHAK PERTAMA akan menunjuk penggantinya dan memberitahukan
kepada PIHAK KEDUA secara tertulis.
3. Wakil PIHAK PERTAMA dapat mengeluarkan instruksi, tambahan, modifikasi dan perubahan
yang mungkin diperlukan dalam pelaksanaan Pekerjaan.
4. Instruksi/perubahan/tambahan dari PIHAK PERTAMA berbentuk tertulis.
5. PIHAK KEDUA wajib mematuhi segala petunjuk dan atau perintah tertulis dari PIHAK
PERTAMA.
6. Personil PIHAK PERTAMA atau yang ditunjuk PIHAK PERTAMA, senantiasa memiliki
akses ke seluruh bagian lapangan, tempat material/alat di produksi dan selama proses produksi,
untuk melakukan inspeksi, pengukuran dan pengujian/pengetesan.
PASAL 4
WAKIL PIHAK KEDUA
Halaman 11 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
PASAL 5
PEKERJAAN PERUBAHAN
1. PIHAK PERTAMA dapat kapan saja memerintahkan atau meminta usulan kepada PIHAK
KEDUA untuk melaksanakan pekerjaan perubahan yang disebabkan oleh antara lain:
a. Perintah Pemilik Proyek yang diperintahkan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA
sesuai Kontrak Utama yang kemudian diperintahkan secara tertulis oleh PIHAK
PERTAMA;
b. Perintah dari PIHAK PERTAMA yang diberikan secara tertulis berdasarkan Kontrak ini;
c. Perubahan akibat keadaan yang dapat dibuktikan oleh PIHAK KEDUA tidak diketahui
sebelum menyepakati Kontrak yang disetujui dan diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA;
atau
d. Usulan PIHAK KEDUA yang disetujui secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA dan Pemilik
Proyek
2. Perintah tertulis sebagaimana diatur pada ayat 1 pasal ini harus diterbitkan dalam bentuk surat
yang ditandatangani oleh Project Manajer yang memuat data lengkap perincian pekerjaan.
Instruksi atau penjelasan tersebut oleh Project Manajer tidak dapat secara otomatis dianggap
Pekerjaan Perubahan, jika instruksi atau pengarahan tersebut dikeluarkan karena pekerjaan
PIHAK KEDUA dinilai tidak memenuhi ketentuan Kontrak atau Kontrak Utama atau berupa
perintah untuk meminta PIHAK KEDUA memperbaiki hasil pekerjaannya agar sesuai dengan
Kontrak atau Kontrak Utama, terkecuali jika instruksi tersebut merupakan instruksi yang
memenuhi syarat-syarat pelaksanaan Pekerjaan Perubahan sesuai dengan ketentuan Kontrak ini.
3. PIHAK KEDUA dapat mengajukan suatu perubahan berdasarkan pasal ini, tetapi hanya dapat
disepakati sebagai Pekerjaan Perubahan dan dapat diakui untuk penilaian atau pembayarannya
jika usulan tersebut telah disetujui secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA sebagai Pekerjaan
Perubahan.
Halaman 12 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
4. Pekerjaan Perubahan yang dapat diajukan oleh PIHAK KEDUA ke PIHAK PERTAMA
dengan syarat antara lain:
a. Mempercepat penyelesaian Pekerjaan;
b. Mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA untuk melaksankan Proyek;
c. Mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh Pemilik Proyek untuk memelihara dan
mengoprasikan Proyek;
d. Meningkatkan efisiensi atau nilai pekerjaan yang diselesaikan bagi PIHAK PERTAMA; atau
e. Memberikan manfaat tambahan kepada PIHAK PERTAMA.
5. Dengan syarat bahwa pengajuan tersebut pada ayat 4 pasal ini hanya dapat diakui sebagai
Pekerjaan Perubahan jika kemudian diperintahkan/dikonfirmasi secara tertulis oleh PIHAK
PERTAMA dan disetujui sebagai Pekerjaan Perubahan bagi PIHAK PERTAMA oleh Pemilik
Proyek.
6. Jika PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan perubahan atas inisiatifnya sendiri atau atas
perintah dari konsultan pengawas proyek atau Pemilik Proyek melalui suatu komen atau revisi
gambar yang bukan dikeluarkan secara tertulis oleh Project Manajer dan sebelumnya belum
disepakati dengan PIHAK PERTAMA sebagai pekerjaan perubahan berdasarkan Kontrak ini,
maka pekerjaan perubahan tersebut dianggap tidak sah dan segala dampak dan risiko yang
diakibatkan dari pelaksanaan pekerjaan perubahan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA dibebaskan dari klaim apapun.
7. Dalam hal Pekerjaan Perubahan tersebut menyebabkan perubahan terhadap volume pekerjaan,
dan/atau berdampak pada Harga Kontrak dan/atau Jangka Waktu Pelaksanaan maka PIHAK
KEDUA harus menyampaikan perhitungan detail atas hal-hal tersebut secara tertulis kepada
PIHAK PERTAMA untuk dinegosiasikan sebelum pekerjaan perubahan tersebut dikerjakan
oleh PIHAK KEDUA. Namun pelaksanaan pekerjaan perubahan tersebut tidak boleh ditunda
oleh PIHAK KEDUA dengan alasan menunggu hasil negosiasi yang dimaksud oleh ayat ini.
8. Untuk Kontrak dengan tipe Harga Satuan, jumlah detail volume atau detail spesifikasi atas suatu
pekerjaan yang diperoleh dari proses detail desain atas Gambar Kontrak tidak dapat dianggap
sebagai Perubahan Pekerjaan sehingga harga satuan kontrak tidak dapat diubah akibat realisasi
volume tersebut, tetapi pembayaran akan dilakukan sesuai dengan realisasi volume pekerjaan
yang disetujui.
9. Pekerjaan tambah dibatasi sampai dengan maksimum 10% dari Harga Kontrak, apabila nilai
pekerjaan tambah diperkirakan akan melebihi 10% dari Harga Kontrak maka PIHAK KEDUA
wajib menyampaikan terlebih dahulu kepada PIHAK PERTAMA hasil evaluasinya sebelum
melaksanakan pekerjaan tersebut untuk dilakukan evaluasi kembali PIHAK PERTAMA.
10. Setiap Pekerjaan Perubahan baik Pekerjaan Tambah atau Pekerjaan Kurang yang menimbulkan
perubahan harga kontrak dan/atau perpanjangan waktu pelaksanaan, harus dituangkan dalam
Addendum Kontrak yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini.
11. Untuk suatu tambahan atas Nilai Kontrak akibat Pekerjaan Perubahan hanya dapat dibayarkan
setelah Perubahan Pekerjaan tersebut dan nilai tambahan Harga Kontrak dituangkan dalam
suatu Addendum Kontrak.
Halaman 13 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
PASAL 6
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Halaman 14 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
PASAL 7
LAPORAN DAN DOKUMENTASI
1. PIHAK KEDUA wajib membuat Laporan harian yang berisi catatan-catatan mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan Pekerjaan.
2. Laporan harian tersebut dalam ayat 1 pasal ini wajib disampaikan setiap minggu sebagai Laporan
Mingguan yang memuat antara lain Kemajuan (prestasi) Pekerjaan, pemakaian alat, material,
jumlah tenaga kerja dan catatan lain yang ditentukan kemudian oleh PIHAK PERTAMA.
3. Berdasarkan laporan Mingguan tersebut dalam ayat 2, dibuat Laporan Bulanan yang juga
memuat hal-hal yang belum termuat dalam Laporan Mingguan dan perbandingan setiap kegiatan
dalam Laporan Bulanan tersebut terhadap Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
yang dilengkapi dengan foto-foto perkembangan kegiatan Pekerjaan.
4. Laporan Kemajuan Pekerjaan wajib dibuat oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan format yang
ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK KEDUA wajib memberikan peringatan dini baik secara tertulis maupun yang
dimungkinkan menjadi bagian dalam Laporan-Laporan yang ditetapkan dalam pasal ini, secara
memadai yang memberikan perencanaan atau informasi potensi risiko baik biaya maupun waktu
kepada PIHAK PERTAMA atas semua penyebab hambatan, gangguan, keterlambatan,
perubahan maupun peristiwa lainnya yang dapat menyebabkan tambahan biaya dan/atau
perpanjangan waktu. Kelalaian PIHAK KEDUA dalam memenuhi kewajiban berdasarkan ayat
ini dalam waktu sebagaimana ditetapkan sebagai batasan pengajuan klaim akan menjadi
sepenuhnya tanggung jawab dan risiko dari PIHAK KEDUA.
PASAL 8
STANDAR KERJA, MATERIAL, PERALATAN DAN TENAGA KERJA
1. Standar Pelaksanaan
a. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagaimana tertuang
didalam Kontrak sesuai dengan spesifikasi teknis, gambar dan dokumen lainnya dalam
Kontrak ini.
b. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan kewajiban-kewajibannya dengan memenuhi semua
persyaratan dan standar-standar yang ditetapkan oleh Hukum yang berlaku pada Kontrak ini
dan Kontrak Utama serta Peraturan Perundangan terkait yang diberlakukan pada Proyek.
c. PIHAK KEDUA wajib menggunakan tanaga ahli yang berlisensi/bersertifikat sesuai
ketentuan Perundangan dan wajib menyampaikan detail kualifikasi, CV dan lisensi/sertifikasi
keahlian dari setiap tenaga ahli yang digunakannya untuk Kontrak ini untuk mendapat
persetujuan PIHAK PERTAMA dan/atau Pemilik Proyek. Setiap penggantian tenaga ahli
oleh PIHAK KEDUA harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan tertulis dari PIHAK
PERTAMA dan Pemilik Proyek.
2. Asal Material/Bahan
a. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan secara tertulis asal material/ bahan yang terdiri dari
rincian komponen dalam negeri dan komponen impor/TKDN (jika ada).
b. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan contoh alat atau material yang akan digunakan
untuk dimintakan persetujuan tertulis kepada Pemilik Proyek sebelum digunakan.
Halaman 15 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
4. Tenaga kerja
a. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga kerja dan tenaga ahli dengan jumlah,
klasifikasi dan kualifikasi sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi dan tempat tinggal yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan
ketertiban.
b. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga ahli untuk pengerjaan desain visual/Mockup
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh PIHAK PERTAMA untuk memberikan gambaran
desain sebelum dilakukannya pekerjaan konstruksi. (digunakan jika diperlukan).
c. PIHAK KEDUA menjamin hanya mempekerjakan tenaga kerja yang mempunyai
persyaratan lengkap sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangan yang berlaku. Setiap
pelanggaran atas ketentuan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA wajib membebaskan PIHAK PERTAMA atas semua tuntutan serta
mengganti seluruh kerugian PIHAK PERTAMA yang mungkin timbul akibat pelanggaran
ini.
PASAL 9
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
sendiri untuk :
• Memindahkan dari lapangan dan menggantinya atas alat,bahan/material yang tidak
memenuhi spesifikasi teknis yang telah ditetapkan;
• Membongkar dan mengerjakan kembali pekerjaan yang tidak memenuhi spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan;
• Melaksanakan pekerjaan yang sangat diperlukan untuk keamanan pelaksanaan pekerjaan.
• Bila PIHAK KEDUA gagal melaksanakan pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan pada
Kontrak dan Kontrak Utama, maka PIHAK PERTAMA dapat menunjuk pihak ketiga
atau melaksanakannya sendiri dengan biaya PIHAK KEDUA.
5) Menangguhkan pekerjaan PIHAK KEDUA apabila:
• Mendapatkan instruksi dari pemilik proyek dan atau pihak berwenang;
• PIHAK KEDUA tidak memenuhi persyaratan kerja sebagaimana diatur dalam kontrak;
• Atas pertimbangan keselamatan dan pencapaian sasaran mutu.
6) Menghentikan pekerjaan PIHAK KEDUA
7) Memotong setiap tagihan PIHAK KEDUA untuk jaminan pemeliharaan dan atau denda dan
atau hal-hal lain yang dipersyaratkan didalam Kontrak.
8) Untuk kelancaran pekerjaan, PIHAK PERTAMA berhak mengontrol pembayaran vendor
PIHAK KEDUA, serta dapat memotong tagihan PIHAK KEDUA untuk keperluan vendor
PIHAK KEDUA.
9) PIHAK PERTAMA sewaktu-waktu berhak meminta penggantian personil PIHAK
KEDUA yang menurut penilaian PIHAK PERTAMA tidak memenuhi kualifikasi.
10) PIHAK PERTAMA sewaktu-waktu berhak menghentikan/menangguhkan pekerjaan
PIHAK KEDUA dengan menyebutkan alasannya secara tertulis dan PIHAK KEDUA
dengan biayanya sendiri harus melindungi bagian pekerjaan tersebut dari penurunan mutu,
kehilangan ataupun kerusakan.
11) PIHAK PERTAMA berhak melakukan inspeksi dan pengujian bagian pekerjaan pada akhir
pekerjaan. Bila hasil pengujian dari bagian pekerjaan tidak memenuhi syarat, PIHAK
PERTAMA berhak menolak pekerjaan dan PIHAK KEDUA harus memperbaikinya
dengan biayanya sendiri.
12) PIHAK PERTAMA berhak melakukan perubahan, penambahan atau pengurangan
pekerjaan dengan instruksi tertulis.
Halaman 17 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
4) Menerima persetujuan terhadap pengajuan gambar kerja, approval material dan request
paling lama 3 (tiga) Hari Kerja setelah hal tersebut disetujui Pemilik Proyek atau dalam
waktu lain yang disepakati PARA PIHAK.
Halaman 18 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
11) PIHAK KEDUA wajib menyampaikan detail gambar, desain, rencana dan metoda yang
diusulkan PIHAK KEDUA untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, serta
melaksanakan perintah perbaikan dalam waktu yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
Keterlambatan penyiapan gambar tidak dapat dipakai sebagai alasan perpanjangan waktu.
12) PIHAK KEDUA wajib menjaga kebersihan tempat kerja, memelihara jalan akses dan
menyediakan rambu-rambu lalu lintas dilingkungan pekerjaan. PIHAK KEDUA wajib
memasang tanda-tanda batas pekerjaan sesuai titik, garis dan ketinggian referensi yang
dinyatakan dalam kontrak atau diinstruksikan oleh PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA
wajib menguji keakuratan titik referensi sebelum dipergunakan. Biaya jalur akses menjadi
beban PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab atas klaim yang
timbul akibat pemakaian akses atau selain jalur akses.
13) PIHAK KEDUA wajib mengajukan permintaan /permohonan persetujuan untuk setiap akan
memulai pelaksanaan pekerjaan. Apabila PIHAK KEDUA memulai pekerjaan sebelumnya
dan belum mendapat persetujuan PIHAK PERTAMA, maka atas perintah PIHAK
PERTAMA, PIHAK KEDUA wajib membongkar pekerjaan dan mengembalikan kembali
pekerjaan sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan. Biaya yang timbul sehubungan dengan hal
tersebut di atas sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
14) PIHAK KEDUA wajib menjaga keamanan lokasi pekerjaan dan menjauhkan orang-orang
yang tidak diberi kewenangan.
15) PIHAK KEDUA wajib menyampaikan as built drawing dan manual operasi dan
pemeliharaan sesuai spesifikasi dan detail yang memadai bagi pemilik proyek untuk
mengoperasikannya, memelihara, membongkar, memasang kembali, menyesuaikan dan
memperbaiki pekerjaan ini.
16) PIHAK KEDUA wajib menjaga kerahasiaan seluruh dokumen yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan.
17) PIHAK KEDUA wajib bekerjasama dengan subkontraktor lain/pihak lain yang ditunjuk
oleh PIHAK PERTAMA.
18) PIHAK KEDUA wajib melindungi dan membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala
tuntutan dan/atau gugatan dari pihak ketiga yang disebabkan oleh penggunaan Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) yang ada dan dipergunakan oleh PIHAK KEDUA dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.
19) PIHAK KEDUA wajib melindungi dan membebaskan PIHAK PERTAMA atas segala
bentuk tuntutan dan/atau klaim dari pihak ketiga ataupun pihak yang dipekerjakan PIHAK
KEDUA atau pihak yang dipekerjakan agen dari PIHAK KEDUA.
20) PIHAK KEDUA wajib mengijinkan pihak manapun yang diberi wewenang oleh PIHAK
PERTAMA, untuk melakukan pemeriksaan/ inspeksi pekerjaan.
21) PIHAK KEDUA wajib mengurus semua perizinan yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi baik yang bersifat internal maupun eksternal dan segala dampak yang
timbul menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
22) PIHAK KEDUA wajib memberi kesempatan untuk melaksanakan pekerjaan kepada
subkontraktor lain yang ditunjuk PIHAK PERTAMA, pemilik proyek, konsultan, personil
publik yang sah sebagai pihak berwenang.
23) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas seluruh material dan peralatan milik PIHAK
KEDUA maupun yang dipinjamkan/dipasok oleh PIHAK PERTAMA, dan tidak boleh
memindahkan dari lapangan tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK
PERTAMA, kecuali atas kendaraan yang dipakai untuk mengangkut personil
Halaman 19 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
24) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas pengepakan, handling, angkut dan instalasi alat
maupun material.
25) Kerusakan material atau alat PIHAK PERTAMA yang di supply atau digunakan atau
dipinjamkan ke PIHAK KEDUA, sepenuhnya tanggung jawab PIHAK KEDUA.
26) PIHAK KEDUA wajib menjaga kebersihan selama operasi dilapangan, mengatur
penempatan alat dan bahan sedemikian rapi dan tidak mengganggu kegiatan operasional
lapangan.
27) Setelah penyerahan Berita Acara Serah Terima Kedua, PIHAK KEDUA wajib
membersihkan semua alat PIHAK KEDUA, sisa material dan sampah yang ada dilapangan.
28) PIHAK KEDUA wajib membayar upah tenaganya tidak kurang dari upah minimum
regional.
29) PIHAK KEDUA dengan biaya sendiri dan tanpa perpanjangan waktu harus mampu
mengantisipasi dan mengatasi kondisi tak terduga yang dapat menghambat pelaksanaan
pekerjaan, kecuali kondisi Force Majeure.
30) PIHAK KEDUA wajib memenuhi kewajiban penyampaian peringatan dini sebagaimana
diatur oleh Kontrak ini.
31) PIHAK KEDUA wajib melakukan pengujian bagian pekerjaan pada akhir pekerjaan.
32) PIHAK KEDUA wajib mengganti rugi kepada PIHAK PERTAMA ataupun pihak ketiga
terhadap semua klaim, denda, kerugian dan pengeluaran berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan PIHAK KEDUA yang berakibat pada luka/sakit, kerusakan/kehilangan harta
benda.
33) PIHAK KEDUA wajib bertanggungjawab penuh atas pemeliharaan pekerjaan sejak terbit
Berita Acara Serah Terima Pertama sampai dengan Berita Acara Serah Terima Kedua terbit.
34) PIHAK KEDUA wajib mengizinkan Pemilik Proyek mengambil alih pekerjaan berdasarkan
kontrak dengan PIHAK PERTAMA.
35) PIHAK KEDUA wajib menyampaikan pemberitahuan kepada pihak-pihak yang berwenang
dan memperoleh segala lisensi dan ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan serta
membayar segala biayanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
36) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja sejak
ditanda tanganinya Kontrak ini oleh PARA PIHAK dan setelah diterimanya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) dari PIHAK PERTAMA.
37) PIHAK KEDUA wajib menyediakan fasilitas lapangan sementara yang diperlukan untuk
melaksanakan Pekerjaan.
38) PIHAK KEDUA wajib menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi seluruh tenaga kerja
yang ada dibawah pengawasannya sesuai dengan persyaratan SMK3L (Lampiran III.7)
sesuai yang ditetapkan PIHAK PERTAMA.
39) Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaannya, maka PIHAK KEDUA
diwajibkan memberi pertolongan kepada korban-korban dan segala biaya yang dikeluarkan
sebagaiakibatnya menjadi beban/ tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Halaman 20 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
40) PIHAK KEDUA wajib mencegah terjadinya kerusakan pada pekerjaan yang sedang atau
telah diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA atau pihak lain serta mencegah gangguan yang
dapat mempengaruhi kestabilan dan atau kerusakan eksisting bangunan, kenyamanan umum,
akses jalan baik jalan setapak maupun jalan umum, kestabilan dan atau kerusakan pekerjaan
yang sedang dilaksanakan subkontraktor lain atau pekerjaan PIHAK PERTAMA. Apabila
terjadi gangguan dan atau kerusakan akibat kelalaian PIHAK KEDUA, maka PIHAK
KEDUA wajib memperbaiki kerusakan tersebut atas biayanya sendiri hingga diterima
dengan baik oleh PIHAK PERTAMA dan/atau Pemilik Proyek dan/atau pihak yang
berkepentingan dengan bangunan tersebut.
41) Bila selama Jangka Waktu Pelaksanaan, Pihak Pemilik Proyek dengan didampingi PIHAK
PERTAMA berniat mengunjungi workshop milik PIHAK KEDUA demi kelancaran
Pekerjaan, maka semua biaya transportasi dan akomodasi dari hingga kembali ke tempat
semula akan ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
42) PIHAK KEDUA tidak boleh mensubkontrakkan sebagian atau seluruh pekerjaan kepada
pihak lain, tanpa adanya persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
43) Jam kerja PIHAK KEDUA menyesuaikan jam kerja PIHAK PERTAMA, dan bila
diperintahkan lembur oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA wajib
melaksanakan tanpa adanya tambahan biaya.
44) PIHAK KEDUA tidak boleh mengambil tenaga kerja dari PIHAK PERTAMA, kecuali
atas persetujuan PIHAK PERTAMA.
45) Perpanjangan waktu hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan PIHAK PERTAMA
sebagai akibat adanya pekerjaan tambah yang menurut perhitungan PIHAK PERTAMA
memerlukan tambahan waktu.
46) PIHAK KEDUA wajib mempercepat pekerjaan jika terlambat baik dengan penambahan
sumber daya, jam kerja ataupun perbaikan metode kerja dengan biaya sendiri.
47) PIHAK KEDUA wajib mengimplementasi kan Sistem Manajemen Anti Penyuapan sesuai
dengan SNI ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan, serta prosedur
dan kebijakan PIHAK PERTAMA selama pelaksanaan KONTRAK, dimana PIHAK
PERTAMA, akan mensosialisasikan prosedur dan kebijakan internal PIHAK PERTAMA
atas penerapan sistem tersebut.
PASAL 10
CARA PEMBAYARAN
1. Kecuali dinyatakan lain dalam Ketentuan Khusus dalam Kontrak ini, maka pembayaran dari
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan menggunakan fasilitas SKBDN
(Sesuai BA Klarifikasi & Negosiasi pilih salah satu) selama 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender
setelah setiap Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan Berita Acara Pembayaran ditanda tangani
kedua belah pihak dan dokumen penagihan diterima lengkap oleh Bank Penerbit.
2. Pelaksanaan pembayaran diatur oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan tahap-tahap tersebut
pada ayat 1 pasal ini atas dasar bukti-bukti yang ditunjukkan oleh PIHAK KEDUA bahwa
PIHAK KEDUA telah memenuhi syarat-syarat secara lengkap yang ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA. Pembayaran akan dilakukan setelah semua persyaratan pembayaran diterima oleh
PIHAK PERTAMA secara lengkap dan benar yang terdiri dari:
a. Tagihan yang ditujukan kepada Bagian Keuangan PIHAK PERTAMA (asli);
b. Kwitansi bermeterai cukup (asli);
Halaman 21 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
Halaman 22 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
PASAL 11
JAMINAN DAN RETENSI
2. Jaminan Pelaksanaan
a. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memberikan Jaminan Pelaksanaan kepada PIHAK
PERTAMA sebesar 5 % dari nilai kontrak selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja setelah
penandatanganan Kontrak dilaksanakan yang nilainya ditetapkan dalam ketentuan khusus.
b. Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan adalah sejak tanggal ditanda-tanganinya Kontrak
sampai dengan Serah Terima Pertama Pekerjaan saat kemajuan/prestasi Pekerjaan dinyatakan
selesai 100 % (seratus persen) oleh PIHAK PERTAMA ditambah 30 (tiga puluh) Hari
Kalender.
c. Apabila dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum habis masa berlakunya jaminan
tersebut dan pelaksanaan pekerjaan belum selesai, maka PIHAK KEDUA wajib
memperpanjang masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan. Jaminan yang sudah diperpanjang
harus sudah diterima oleh PIHAK PERTAMA dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum
masa laku jaminan yang sebelumnya habis.
d. Kegagalan PIHAK KEDUA untuk memperpanjang Jaminan Pelaksanaan dalam waktu yang
ditentukan, maka dengan ini PIHAK KEDUA menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA
untuk mencairkan jaminan pelaksanaan tersebut atau dengan kata lain jaminan pelaksanaan
menjadi milik PIHAK PERTAMA.
e. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada PIHAK KEDUA paling lambat 14 (empat belas)
Hari Kalender setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus persen) yang dituangkan
kedalam BAST I dan ditandatangani oleh PARA PIHAK.
f. Jaminan pelaksanaan bersifat unconditional dan irrevocable.
Halaman 23 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
3. Retensi
a. Setiap pembayaran progress pekerjaan dilakukan pemotongan retensi secara proporsional yang
besarannya diatur dalam Ketentuan Khusus.
b. Apabila PIHAK KEDUA tidak memperbaiki cacat mutu pekerjaan yang timbul selama Masa
Pemeliharaan dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kalender sejak surat peringatan perbaikan dari
PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat melakukan perbaikan sendiri atau
menunjuk pihak lain untuk memperbaiki cacat mutu pekerjaan tersebut, dan segala biaya yang
timbul menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA yang akan diperhitungan dengan
pembayaran retensi PIHAK KEDUA.
c. Apabila biaya perbaikan sebagaimana ayat 3.2 pasal ini melebihi nilai retensi, maka PIHAK
KEDUA harus membayar kekurangan biaya perbaikan kepada PIHAK PERTAMA sebelum
masa pemeliharaan habis.
4. Pencairan Jaminan
PIHAK PERTAMA berhak mencairkan Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Uang Muka apabila:
a. PIHAK KEDUA menyetop Pekerjaan tanpa alasan yang jelas dan tanpa persetujuan PIHAK
PERTAMA.
b. PIHAK PERTAMA mengakhiri Kontrak akibat kelalaian PIHAK KEDUA atau sebab lain
sesuai ketentuan Kontrak.
c. PIHAK KEDUA gagal memperpanjang Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Uang Muka
sebagaimana waktu yang ditentukan dalam Kontrak.
5. Bentuk Jaminan
PARA PIHAK sepakat bahwa Jaminan-jaminan sebagaimana ayat 1 dan 2 pasal ini akan
diterbitkan oleh Bank Pemerintah atau Bank Swasta Nasional yang disetujui oleh PIHAK
PERTAMA dengan jenis unconditional dan irrevocable sesuai dengan Undang – Undang yang
berlaku.
PASAL 12
KENAIKAN HARGA
Kecuali dinyatakan lain dalam Ketentuan Khusus, maka PIHAK KEDUA tidak berhak untuk
mengajukan kompensasi akibat kenaikan harga dalam bentuk apapun.
PASAL 13
SERAH TERIMA PEKERJAAN
Halaman 24 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
b. Apabila perbaikan telah selesai dilakukan sesuai dengan daftar cacat, maka PIHAK
KEDUA segera mengirimkan surat pemberitahuan kepada PIHAK PERTAMA, bahwa
perbaikan-perbaikan tersebut telah dilaksanakan, dan dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kalender
sejak diterimanya surat pemberitahuan tersebut, selanjutnya PIHAK PERTAMA dapat
Menyatakan bahwa pelaksanaan perbaikan Pekerjaan telah sesuai dengan Kontrak Utama.
c. Setelah seluruh hasil Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak dan
persyaratan Kontrak Utama telah selesai 100% dan seluruh perbaikan Pekerjaan telah
diselesaikan oleh PIHAK KEDUA juga telah diterima oleh Pemilik Pekerjaan, maka PARA
PIHAK akan membuat Berita Acara Serah Terima Pertama (BAST I).
d. Berita Acara Serah Terima Pertama (BAST I) ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam
waktu 7 (tujuh) Hari Kalender terhitung sejak tanggal PIHAK PERTAMA menyatakan
bahwa pelaksanaan seluruh Pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Kontrak.
2. Gambar Terlaksana
a. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyerahkan gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan (Gambar Terlaksana/As-Built Drawing) pada jangka waktu yang
telah ditetapkan kepada PIHAK PERTAMA berupa hard copy sebanyak 5 (lima) set dan 1
(satu) set soft copy.
b. Gambar Terlaksana sebagaimana dimaksud ayat 2.a, diserahkan kepada PIHAK
PERTAMA untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan dari Pemilik Proyek.
c. Gambar Terlaksana tersebut, untuk kali pertama, dimana sudah siap untuk persetujuan dan
pengesahan sebagaimana ketentuan ayat 2.b, harus sudah diserahkan dan diterima oleh
PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum
jadwal target Serah Terima Pertama (BAST 1) dilaksanakan. Penyelesaian kekurangan atau
kelengkapan dokumen ini (hinga pengesahan lengkap) harus sudah selesai dilakukan paing
lambat 1 (satu) Bulan terhitung sejak Serah Terima Pertama (BAST 1) dilakukan.
d. Jika PIHAK KEDUA tidak menyerahkan gambar As-Built Drawing pada waktu yang
ditetapkan sesuai ayat 2.c pasal ini, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk menunda
pelaksanaan BAST 1 atas keterlambatan PIHAK KEDUA dan atau menahan pembayaran
Retensi.
3. Masa Garansi
a. Masa Garansi untuk barang atau material yang disebutkan dalam Ketentuan Khusus,
dimulai dari tanggal Serah Terima Pertama dan berkahir setelah 12 (dua belas) Bulan, atau
dalam durasi lain yang disepakati PARA PIHAK di dalam Ketentuan Khusus.
b. Apabila selama Masa Garansi terdapat dan terjadi kerusakan akibat kesalahan pabrikasi atau
kegagalan bahan material, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh untuk
memperbaiki atau mengganti dengan biaya PIHAK KEDUA dalam waktu perbaikan atau
penggantian yang disepakati PARA PIHAK.
c. Masa Garansi terhadap barang atau material yang telah diperbaiki atau diganti akan
dilanjutkan kembali sesuai dengan Masa Garansi yang ditetapkan di awal yaitu 12 (dua
belas) Bulan sejak perbaikan atau penggantian diselesaikan.
d. Jika PIHAK KEDUA gagal memperbaiki atau mengganti barang atau material sesuai
dengan ketentuan pasal ini, maka PIHAK PERTAMA berhak mengambil alih perbaikan
dan atau penggantian dan membebankan biaya yang diderita PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dengan cara pemotongan terhadap pembayaran Retensi.
Halaman 25 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
4. Masa Pemeliharaan
a. Jangka waktu Masa Pemeliharaan adalah sesuai yang ditetapkan dalam Ketentuan Khusus.
b. Dalam melaksanakan pemeliharaan, PIHAK KEDUA harus mengacu pada Pedoman
Pemeliharaan Konstruksi yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA serta ketentuan dalam
Kontrak Utama.
c. Selama jangka waktu Masa Pemeliharaan PIHAK KEDUA wajib untuk merawat dan
memelihara hasil Pekerjaan.
d. Apabila selama Masa Pemeliharaan terdapat dan terjadi kerusakan, maka PIHAK KEDUA
wajib melaksanakan perbaikan dengan biaya PIHAK KEDUA dalam waktu yang ditentukan
oleh PIHAK PERTAMA.
e. Jika PIHAK KEDUA gagal memperbaiki atau mengganti barang atau material sesuai dengan
ketentuan pasal ini, maka PIHAK PERTAMA berhak mengambil alih perbaikan dan atau
penggantian dan membebankan biaya yang diderita PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA dengan cara pemotongan terhadap pembayaran Retensi.
f. Untuk Jaminan Pemeliharaan, PIHAK KEDUA setuju dan bersedia pada tiap-tiap
pembayaran termijn setiap bulan dipotong sebesar 5% (lima persen) oleh PIHAK
PERTAMA sebagai uang Retensi.
g. Retensi sebesar 5% (lima persen) akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA setelah ditandatangani Berita Acara Serah Terima Kedua (BAST II) dan dilampiri
dengan:
i. Tagihan yang ditujukan kepada Bagian Keuangan PIHAK PERTAMA;
ii. Berita Acara Serah Terima Kedua (BAST II);
iii. Kwitansi bermeterai cukup;
iv. Faktur Pajak Standar;
v. Dokumen asli Kontrak ini.
PASAL 14
KEJADIAN KELALAIAN
1. PIHAK KEDUA dinyatakan lalai apabila tidak melaksanakan sebagian atau seluruh kewajiban
berdasarkan pasal-pasal dalam Kontrak ini sebagaimana telah dipersyaratkan.
Halaman 26 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
2. Atas terjadinya salah satu peristiwa kelalaian tersebut dalam ayat 1 tersebut di atas, maka
PIHAK KEDUA, diwajibkan untuk segera memenuhi segala kewajiban yang dipersyaratkan
dalam Kontrak ini, dan mengganti kerugian yang timbul kepada PIHAK PERTAMA akibat
terjadinya kelalaian tersebut (jika ada).
3. Jika PIHAK KEDUA melakukan kelalaian dan telah mendapat peringatan tertulis dari PIHAK
PERTAMA 3 (tiga) kali berturut-turut dengan jangka waktu 3 (tiga) Hari Kalender persekali
peringatan atas kelalaian yang sama, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan
pemutusan Kontrak secara sepihak. Dalam hal ini PIHAK KEDUA tetap bertanggung jawab
atas kewajiban keuangan, pinjaman, potongan-potongan pembayaran atau perhitungan denda-
denda yang telah menjadi tanggung jawabnya sebelum pemutusan Kontrak.
PASAL 15
DENDA KELALAIAN DAN DENDA KETERLAMBATAN
1. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan Pekerjaan sesuai dengan Jangka Waktu
Pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak ini, maka untuk setiap hari keterlambatan PIHAK
KEDUA wajib membayar Denda Keterlambatan sebagaimana diatur dalam Ketentuan
Khusus.
2. Dalam hal terjadi keterlambatan penyelesaian Pekerjaan, maka PIHAK PERTAMA berhak
mengalihkan sebagian/seluruh Pekerjaan kepada pihak lain untuk menyelesaikan Pekerjaan
dengan biaya penyelesaian pekerjaan oleh kepada pihak lain tersebut sepenuhnya dibebankan
kepada PIHAK KEDUA.
3. Dalam hal keterlambatan Penyelesaian disebabkan oleh Keadaan Kahar sebagaimana dalam
Pasal 18 Ketentuan Umum ini atau dikarenakan Perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA
maka akan diberikan jawaban tertulis atas keterlambatan tersebut paling lambat 3 (tiga) Hari
Kerja setelah diterimanya pemberitahuan dari PIHAK KEDUA.
4. Denda dan pembebanan biaya yang timbul sebagaimana tersebut ayat 1 dan 2 pasal ini, akan
diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
sesuai ketentuan Kontrak.
5. Jika PIHAK KEDUA melakukan kelalaian dan telah mendapat peringatan tertulis dari PIHAK
PERTAMA 2 (dua) kali berturut-turut dengan jangka waktu 2X24 jam persekali peringatan,
maka PIHAK KEDUA akan dikenakan Denda Kelalaian yang besarnya diatur dalam
Ketentuan Khusus sampai dipenuhinya hal yang menyebabkan kelalaian tersebut. Denda ini
akan dipotongkan pada pembayaran bulanan.
6. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat mencapai target penyelesaian milestone pada progress fisik
pekerjaan dalam Rencana Kerja (jadwal pelaksanaan), yang disebabkan karena kelalaian
PIHAK KEDUA, maka akan dikenakan denda sebagaimana diatur dalam Ketentuan
Khusus.
7. Apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan pembayaran kepada para vendor atau tenaga kerja
yang bekerja dibawah pengawasannya, maka PIHAK PERTAMA dapat menangguhkan
pembayaran.
8. Apabila persyaratan pelaksanaan sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan
Lingkungan (SMK3L) sebagaimana diatur dalam Kontrak ini tidak dipenuhi oleh PIHAK
KEDUA sehingga mengakibatkan kerusakan barang atau kecelakaan kerja maupun kerusakan
lingkungan, maka biaya-biaya yang timbul akibat tidak dipenuhinya persyaratan tersebut akan
menjadi tangggung jawab PIHAK KEDUA.
Halaman 27 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
9. Denda ataupun penalti/sanksi yang diterapkan kepada PIHAK KEDUA, tidak membebaskan
PIHAK KEDUA untuk menyelesaikan kewajibannya berdasarkan Kontrak.
PASAL 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Setiap perselisihan yang terjadi antara PARA PIHAK sehubungan dengan Kontrak ini pada
dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
2. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari
Kerja sejak dimulainya acara musyawarah, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan
perselisihan tersebut secara final dan mengikat sesuai dan menurut Prosedur Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) yang beralamat di Gedung Wahana Graha Lantai 1&2 Mampang,
Jakarta, oleh 3 (tiga) orang arbiter-arbiter yang ditunjuk menurut Peraturan tersebut, dan
dilaksanakan di Jakarta, menggunakan Bahasa Indonesia.
3. Putusan arbiter merupakan putusan terakhir/final dan mengikat kedua belah pihak, dan kedua
belah pihak sepakat meniadakan hak mengajukan upaya hukum apapun termasuk mengajukan
pembatalan putusan ke Pengadilan manapun sehubungan dengan putusan tersebut.
4. Biaya untuk menyelesaikan perselisihan dan pembebannya akan ditentukan atas dasar keputusan
BANI tersebut.
5. PIHAK KEDUA tetap berkewajiban untuk melaksanakan Pekerjaan dan menjaga kemajuannya
selama berlangsungnya proses arbitrase.
PASAL 17
PENGAKHIRAN PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA berhak untuk mengakhiri Pekerjaan dalam Kontrak ini dengan
memberitahukan secara tertulis hal tersebut kepada PIHAK KEDUA, dengan didahului
peringatan tertulis sebanyak 2 (dua) kali berturut-turut dengan tenggang waktu minimal 7 (tujuh)
Hari Kalender, dalam hal adanya salah satu atau lebih kejadian berikut:
a. PIHAK KEDUA tidak mulai melaksanakan Pekerjaan dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kalender
sejak Kontrak ditandatangani;
b. PIHAK KEDUA menangguhkan pelaksanaan Pekerjaan selama 7 (tujuh) Hari Kalender
berturut-turut tanpa alasan yang dapat diterima;
c. PIHAK KEDUA tidak memenuhi/melaksanakan sebagian/seluruh Kontrak ini;
d. PIHAK KEDUA melakukan kesalahan dan tidak memperbaiki berdasar ontrak, setelah
melalui 3 kali peringatan dengan tenggang waktu peringatan masing-masing 3 (tiga) Hari
Kalender;
e. Keterlambatan progress pekerjaan melebihi 10% dari Rencana Kerja atau jadwal
pelaksanaan peerjaan yang sudah disepakati oleh PARA PIHAK dalam Kontrak;
f. PIHAK KEDUA mengabaikan instruksi/peringatan PIHAK PERTAMA setelah melalui 3
(tiga) kali peringatan dengan tenggang waktu peringatan masing-masing 3 (tiga) Hari
Kalender;
g. PIHAK KEDUA gagal menerbitkan atau memperpanjang Jaminan Pelaksanaan dan atau
Jaminan Uang Muka sesuai ketentuan Kontrak;
h. PIHAK KEDUA mengalihkan sebagian atau seluruh pekerjaan tanpa persetujuan PIHAK
PERTAMA.
Halaman 28 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
2. Pekerjaan dalam Kontrak ini dengan sendirinya berakhir dalam hal PIHAK KEDUA:
a. jatuh pailit, atau dinyatakan pailit oleh Pengadilan; atau
b. mengajukan petisi atas kepailitan; atau
c. sebagai badan usaha melakukan likuidasi (kecuali likuidasi sukarela untuk maksud
penggabungan atau reorganisasi); atau
d. telah dilakukan penyitaan terhadap seluruh aset milik PIHAK KEDUA.
3. Apabila terjadi pengakhiran Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan 2 Pasal ini,
maka:
• PIHAK PERTAMA sendiri atau dengan menunjuk pihak lain dapat mengadakan
bahan/barang, peralatan dan tenaga kerja serta melanjutkan pelaksanaan Pekerjaan.
• PIHAK KEDUA segera menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA semua arsip gambar,
data, perhitungan dan keterangan lainnya yang berhubungan dengan Kontrak ini.
• PIHAK KEDUA tetap menerima pembayaran atas Pekerjaan yang telah diselesaikannya
sampai sebelum pengakhiran Kontrak ini setelah diperhitungkan dengan seluruh kewajiban
yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan Kontrak ini.
4. Dengan pengakhiran Pekerjaan dalam Kontrak ini sebagaimana ayat 1 dan ayat 2 pasal ini, tidak
melepaskan tanggung jawab PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA untuk mengganti
dan membayar atas segala kerugian-kerugian yang timbul akibat Kontrak ini.
5. PIHAK PERTAMA juga dapat mengakhiri pekerjaan dalam Kontrak ini apabila Pemilik Proyek
mengakhiri Kontrak Utama kepada PIHAK PERTAMA, ataupun karena sebab-sebab lainnya.
Untuk itu PIHAK KEDUA berhak mendapatkan pembayaran atas pekerjaan yang telah
diselesaikan berdasarkan kontrak dan telah memenuhi spesifikasi dalam Kontrak Utama dan
Kontrak ini terhitung sampai batas waktu pengakhiran pekerjaan.
6. Apabila terjadi pengakhiran pekerjaan oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA
dapat menahan peralatan dan material yang dipergunakan PIHAK KEDUA untuk
menyelesaikan pekerjaan. Alat kerja dan material yang belum digunakan, dan tidak ditahan
PIHAK PERTAMA, maka harus dibersihkan dari lapangan atas biaya PIHAK KEDUA.
PASAL 18
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Yang dimaksud dengan Keadaan Memaksa (Force Majeure) dalam Kontrak ini adalah suatu
keadaan yang terjadi di luar kehendak PARA PIHAK dalam kontrak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
2. Keadaan Memaksa wajib diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu
3 X 24 jam sejak terjadinya keadaan/peristiwa tersebut.
3. Dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kalender setelah menerima pemberitahuan Keadaan memaksa
tersebut, PIHAK PERTAMA wajib memberikan jawaban atas Keadaan Memaksa tersebut.
Apabila dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kalender setelah menerima pemberitahuan tersebut PIHAK
PERTAMA tidak memberikan jawaban kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA
dianggap menyetujui/mengakui adanya Keadaan Memaksa seperti yang disampaikan oleh
PIHAK KEDUA
4. Dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kalender setelah berakhirnya suatu Keadaan Memaksa,
PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA laporan mengenai Keadaan
Memaksa tersebut serta akibat-akibatnya pada Pekerjaan dengan menyerahkan bukti-bukti yang
sah dari instansi yang berwenang.
Halaman 29 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
5. Tanpa mengurangi berlakunya pasal ini, dalam hal, Keadaan Memaksa diakui oleh PIHAK
PERTAMA, terjadi kerusakan pada Pekerjaan atau bahan/barang yang ada di lokasi Pekerjaan
dan belum terpasang, maka:
a. PIHAK PERTAMA dapat memerintahkan PIHAK KEDUA untuk membersihkan dan
membuang reruntuhan, membangun kembali atau memperbaiki pekerjaan yang rusak serta
melanjutkan pelaksanaan Pekerjaan.
b. Pekerjaan pembersihan dan pembuangan reruntuhan, pembuangan kembali atau pekerjaan-
pekerjaan yang rusak serta penggantian dan perbaikan bahan/barang yang rusak, dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA atas perintah PIHAK PERTAMA, dan atas biaya yang timbul akan
ditanggung bersama dan dibagi diantara PARA PIHAK berdasarkan kesepakatan bersama.
c. Apabila PIHAK PERTAMA menolak atau tidak mengakui Keadaan Memaksa yang
disampaikan PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib memperbaiki segala kerusakan
yang terjadi atas Pekerjaan atau bahan/barang yang ada di lokasi Pekerjaan dan belum
terpasang, dan seluruh biaya, kerugian dan keterlambatan yang timbul akibat Keadaan
Memaksa tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PASAL 19
PROGRESS KRITIS
PASAL 20
KEWAJIBAN PERPAJAKAN
PASAL 21
RISIKO
1. Apabila hasil Pekerjaan PIHAK KEDUA musnah (selain karena Keadaan Memaksa) sebelum
diserahkan kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA tetap bertanggung jawab
sepenuhnya atas segala kerugian yang timbul akibat kelalaian PIHAK KEDUA.
2. Apabila hasil Pekerjaan PIHAK KEDUA sebagian atau seluruhnya musnah diluar kesalahan
kedua belah pihak (Akibat Keadaan Memaksa tersebut dalam Pasal 18 Ketentuan Umum ini)
sebelum pekerjaan diserahkan kepada PIHAK PERTAMA pada waktu yang ditentukan
berdasarkan Kontrak ini, maka atas kejadian tersebut PARA PIHAK segera membuat
kesepakatan.
3. Apabila pada waktu pelaksanaan terjadi kemacetan yang diakibatkan tidak masuknya atau tidak
tersedianya bahan, alat, tenaga atau sumber daya laian, maka segala risiko akibat kemacetan
pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
4. Segala persoalan dan tuntutan para tenaga kerja maupun Pihak yang diberi tugas oleh PIHAK
KEDUA menjadi beban dan tanggung jawab penuh PIHAK KEDUA dan terhadap pekerjaan
yang telah dilaksanakan oleh para tenaga kerja maupun pihak yang diberi tugas oleh PIHAK
KEDUA dan yang telah diserahterimakan kepada PIHAK PERTAMA menjadi milik PIHAK
PERTAMA, dan oleh karenanya PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari
segala tuntutan dan tindakan para tenaga kerja maupun pihak lain yang berkenaan dengan
pelaksanaan pekerjaan yang bersangkutan baik didalam maupun diluar pengadilan.
5. Apabila PIHAK KEDUA selama melaksanakan Pekerjaan menimbulkan kerugian bagi Pihak
Ketiga (pihak-pihak yang tidak ada sangkut pautnya dalam Kontrak ini), maka segala kerugian
ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
6. Segala tuntutan/ klaim/ biaya yang ditujukan kepada PIHAK PERTAMA maupun Pemilik
Proyek yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA,
menjadi beban dan ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
Halaman 31 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
7. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk mengganti segala kerugian dan melindungi PIHAK
PERTAMA dari kerugian, yang timbul akibat kegagalan apa saja sehubungan dengan Kontrak
ini.
8. PIHAK KEDUA dianggap telah mendapat semua informasi dan telah melakukan pemeriksaan
lapangan yang diperlukan, termasuk risiko, kontingensi dan keadaan lain yang dapat
mempengarui harga pekerjaan
PASAL 22
KLAIM
1. Jika PIHAK KEDUA menganggap dirinya berhak atas penambahan biaya dan/atau
perpanjangan waktu penyelesaian Pekerjaan berdasarkan Kontrak atau alasan lain yang diyakini
olehnya, PIHAK KEDUA harus memberikan Peringatan Dini kepada Project Manager yang
memuat penjelasan atas peristiwa/keadaan yang menimbulkan klaim. Peringatan Dini yang
dimaksud harus disampaikan sesegera mungkin dan selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari
Kalender setelah peristiwa/keadaan yang dimaksud terjadi.
2. Jika PIHAK KEDUA gagal dalam memberikan Peringatan Dini sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 pasal ini, maka PIHAK KEDUA tidak berhak atas penambahan biaya dan/atau
perpanjangan waktu penyelesaian Pekerjaan. PIHAK PERTAMA akan dibebaskan dari semua
tanggung jawab yang timbul sehubungan dengan klaim PIHAK KEDUA.
3. Mekanisme penyampaian Peringatan Dini harus dalam bentuk surat tertulis dari pihak yang
berwenang dari PIHAK KEDUA ditujukan kepada Project Director yang mana memuat
dokumen-dokumen yang menjelaskan peristiwa/keadaan yang terjadi dapat menghambat
pelaksanaan pekerjaan dan/atau menyebabkan potensi perubahan Harga Kontrak lengkap dengan
dokumen/data pendukungnya, laporan-laporan dan kertas kerja perhitungan yang terkait.
4. Dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kalender setelah Peringatan Dini diterima oleh PIHAK
PERTAMA, PIHAK PERTAMA akan memberikan persetujuan atau penolakan secara tertulis
kepada PIHAK KEDUA dengan penjelasan yang terperinci atau dapat meminta keterangan lebih
lanjut kepada PIHAK KEDUA.
5. Pengakuan dan persetujuan atas klaim PIHAK KEDUA berupa penambahan biaya dan/atau
perpanjangan waktu penyelesaian Pekerjaan akan dibayarkan dan/atau diberikan oleh PIHAK
PERTAMA jika memenuhi ketentuan: klaim tersebut didasari oleh Kontrak, dilakukan sesuai
dengan ketentuan Kontrak, dapat disetujui berdasarkan ketentuan Kontrak Utama dan telah
disetujui oleh Pemilik Proyek.
PASAL 23
KEGAGALAN KONSTRUKSI DAN KEGAGALAN BANGUNAN
1. Dalam hal terjadi kegagalan konstruksi jika diakibatkan oleh kesalahan PIHAK KEDUA, maka
PIHAK KEDUA diwajibkan mengganti secara keseluruhan untuk memenuhi syarat yang
ditetapkan Kontrak atas beban biaya dan tanggung jawab PIHAK KEDUA, serta mengganti
segala kerugian yang diderita oleh PIHAK PERTAMA (jika ada).
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap Kegagalan Bangunan yang diakibatkan kesalahan
PIHAK KEDUA terhitung sejak Berita Acara Serah Terima Kedua (BAST II) sampai dengan
batas akhir pertanggung jawaban dalam ketentuan Undang-Undang Jasa Konstruksi dan
perubahannya.
Halaman 32 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
3. Kegagalan Bangunan yang disebabkan oleh kesalahan pelaksanaan merupakan tanggung jawab
PIHAK KEDUA selaku pelaksana pembangunan konstruksi, dan jika oleh karenanya
menimbulkan kerugian pada PIHAK PERTAMA dan/atau pihak ketiga (pihak lainnya), maka
PIHAK KEDUA bertanggungjawab sepenuhnya terhadap kerugian tersebut, untuk itu PIHAK
KEDUA dikenakan pembebanan ganti rugi dan harus membebaskan PIHAK PERTAMA
maupun Pemilik Proyek dari segala tuntutan dan/atau klaim dalam bentuk apapun.
PASAL 24
ASURANSI
1. PIHAK KEDUA harus mengasuransikan semua barang dan material yang diadakan/dibeli serta
seluruh peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan Pekerjaan serta pekerja-pekerja selama
masa pelaksanaan pekerjaan atas segala risiko, yaitu kecelakaan, kerusakan-kerusakan,
kehilangan serta risiko lain yang tidak dapat diduga, sesuai Peraturan yang berlaku.
2. Khusus untuk asuransi tenaga kerja PIHAK KEDUA wajib menyelenggarakan asuransi jaminan
sosial tenaga kerja (BPJS Ketenagakerjaan) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Asuransi sesuai pasal ini harus memiliki masa berlaku minimal selama masa pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan berakhirnya pelaksanaan seluruh pekerjaan dan kewajiban PIHAK
KEDUA dan/atau perpanjangannya berdasarkan Kontrak ini. PIHAK KEDUA wajib
memperpanjang dengan biayanya sendiri semua asuransi yang menjadi kewajibannya
berdasarkan Kontrak ini.
4. Polis asuransi tersebut diserahkan kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 10 (sepuluh)
Hari Kerja sejak ditandatanganinya Kontrak atau dalam waktu lain yang disetujui PIHAK
PERTAMA.
5. Segala hak maupun kewajiban atas asuransi tersebut yang dibuka oleh PIHAK KEDUA
berdasarkan Kontrak ini, dalam hal pembayaran premi, pelaksanaan dan pembayaran klaim dan
ganti rugi, pengenaan deductible dan hal lainnya sepenuhnya menjadi hak dan tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
6. Dalam melaksanakan pekerjaan yang dimaksud dalam Kontrak ini, PIHAK KEDUA diwajibkan
memperhatikan dan menyelenggarakan perlindungan keamanan, kesehatan dan keselamatan para
karyawan dan pekerjaannya.
PASAL 25
PELAKSANAAN SISTEM MUTU, K3 DAN LINGKUNGAN
PASAL 26
HUKUM DAN BAHASA YANG BERLAKU
1. Untuk segala hal yang terjadi akibat Kontrak ini, Hukum yang berlaku adalah Hukum Negara
Republik Indonesia.
2. Kontrak ini dibuat dalam satu Bahasa, Bahasa Indonesia. PARA PIHAK sepakat menggunakan
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa yang mengatur bagi Kontrak ini sesuai dengan ketentuan
Perundangan. Dalam hal terdapat kesalahan atau ketidaktepatan dalam penggunaan kata, maka
bagian yang salah atau tidak tepat tersebut akan diperbaiki sehingga memenuhi maksud apa
yang disepakati PARA PIHAK.
PASAL 27
KORESPONDENSI
1. Segala surat menyurat sehubungan dengan pelaksanaan kontrak ini akan dialamatkan pada :
a. PIHAK PERTAMA
PT. HUTAMA KARYA (Persero)
Alamat : HK Tower, Jl. Letjend. MT Haryono Kav.8, Cawang, Jakarta Timur, 13340
Telp : 021-8193772
Fax :-
Email : hkdg.proc@gmail.com ; hkdg@hutamakarya.com
Up : Purnomo, ST, MM
Halaman 34 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
b. PIHAK KEDUA
PT. BUANA ARGA KENCANA
Alamat : Jl. Lingkar Selatan (HK) Kampung Muncul, Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten
Telp : 0812 2587 2692
Fax :-
Email : buana.ak2021@gmail.com
Up : Anditia Handiz Willianto
2. Terkecuali diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA melalui Project Director, PIHAK
KEDUA dilarang melakukan komunikasi berupa pembahasan atau kesepakatan langsung
dengan Konsultan Pengawas dan/atau Pemilik Proyek tentang hal-hal yang berakibat pada
perubahan harga kontrak dan/atau perpanjangan waktu pelaksaanan baik terhadap Kontrak ini
maupun terhadap Kontrak Utama.
3. Akibat dan konsekuensi dari setiap komunikasi yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA yang
melanggar ketentuan pada ayat 2 di atas, tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA
akan menjadi tanggung jawab penuh PIHAK KEDUA dan tidak dapat dibebankan kepada
PIHAK PERTAMA dalam bentuk apapun.
PASAL 28
BEA MATERAI
Bea Materai Kontrak ini serta pengadaan dokumen untuk kepentingan PIHAK KEDUA adalah
beban PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Halaman 35 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
Sub
Klausa
No Ketentuan Uraian
Ketentuan
Umum
Pemilik Proyek adalah Kementerian Keuangan Republik
1 Definisi 1
Indonesia.
Nama Proyek adalah Pembangunan Gedung Politeknik
Keuangan Negara STAN.
Pekerjaan Subkontrak adalah Pekerjaan Pemasangan dan
Pengadaan Landscape.
Jangka Waktu Waktu Pelaksanaan Pekerjaan adalah selama 107 (Seratus
2 Pelaksanaan 2 Tujuh) hari kalender yang terhitung sejak tanggal 16 Juli 2021
Pekerjaan dan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2021.
1. Pembayaran dilakukan akan dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan
menggunakan SKBDN Ussance 90 (sembilan puluh) hari
setelah Berita Acara Prestasi Pekerjaan/Berita Acara
Kemajuan Pekerjaan, Berita Acara Pembayaran ditanda
tangani PARA PIHAK dan dokumen penagihan diterima
oleh BANK PENERBIT.
2. Pembayaran dilakukan secara bertahap berupa Progress
Payment yang ditagihkan dengan minimal progress 10%
(Sepuluh Persen), back to back atas progress yang telah
diakui Pemilik Proyek dan dipotong retensi sebesar 5%
(Lima Persen) secara proposional dari setiap pembayaran
progress yang ditagihkan tersebut diatas, yang dinyatakan
dengan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan yang
Cara ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
3 10
Pembayaran KEDUA.
3. Pembayaran tahap akhir sebesar 5% (Lima Persen) dari
total nilai kontrak dibayarkan setelah PIHAK KEDUA
selesai masa pemeliharaan selama 180 (Seratus Delapan
Puluh) hari terhitung sejak Berita Acara Serah Terima
Pertama (BAST 1) ditandatangani kedua belah pihak.
4. Pelaksanaan pembayaran diatur oleh PIHAK PERTAMA
sesuai dengan tahap-tahap tersebut pada ayat 1 di atas atas
dasar bukti-bukti yang ditunjukkan oleh PIHAK KEDUA
bahwa PIHAK KEDUA telah memenuhi syarat-syarat
secara lengkap yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
5. Biaya Provinsi, Bunga SKBDN Usance 90 (Sembilan
Puluh) Hari Kalender dan biaya-biaya lainnya akan
menjadi beban PIHAK KEDUA yang akan diatur dalam
kontrak tersendiri dengan Bank yang ditunjuk oleh PIHAK
Halaman 36 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
Sub
Klausa
No Ketentuan Uraian
Ketentuan
Umum
PERTAMA
6. Pembayaran dilaksanakan dengan cara transfer pada:
No. Rekening : 71309 00015 8
Atas Nama : PT. Buana Arga Kencana
Bank : DKI Syariah Cabang Bintaro
Pelaksanaan pencairan SKBDN dilaksanakan oleh Bank
yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.
7. Penyerahan Faktur Pajak kepada PIHAK PERTAMA
paling lambat tanggal 25 (Dua Lima) bulan berikutnya
sejak tanggal Faktur Pajak diterbitkan dan penyerahan
melebihi tanggal tersebut segala akibat yang timbul atas
keterlambatan penyerahan Faktur Pajak kepada PIHAK
PERTAMA sepenuhnya menjadi beban PIHAK KEDUA
8. Kontrak ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan
lainnya dan PIHAK KEDUA setuju untuk tidak
melibatkan PIHAK PERTAMA dengan urusan yang
berada di luar Kontrak ini.
1. Syarat-syarat pencairan SKBDN/SCF/KMK dilengkapi
dokumen, antara lain sebagai berikut:
a. Berita Acara Pembayaran (BAP) yang ditanda-tangani
PARA PIHAK.
b. Invoice/Kwitansi bermaterai cukup (asli).
c. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan yang ditandatangani
oleh kedua belah pihak.
d. Jaminan Pelaksanaan berupa Bank Garansi (asli).
e. Copy Kontrak.
f. E-Faktur Pajak.
g. Foto copy Sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksana
Konstruksi dan Rincian klarifikasi dan kualifikasi
Kelengkapan
4 10 Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi.
Tagihan
h. Foto copy SPT (Surat Pemberitahuan Pajak) PPN dan
bukti lapor SPT atas faktur yang telah diterbitkan pada
tagihan sebelumnya.
i. Faktur Pajak Retensi dilampirkan saat tagihan progress
100% (Seratus Persen).
j. Verifikasi dokumen oleh PIHAK PERTAMA.
2. NPWP PIHAK PERTAMA:
a. Nomor : 01.001.611.1-093.000
b. Atas nama : PT. PERUSAHAAN PERSEROAN
(PERSERO) PT. HUTAMA KARYA
c. Alamat : Jl Letjen.M.T. Haryono Kav 8 RT. 012
RW. 011 Cipinang Cempedak, Jatinegara
Halaman 37 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
Sub
Klausa
No Ketentuan Uraian
Ketentuan
Umum
Jakarta Timur, DKI Jakarta 13430
3. NPWP PIHAK KEDUA:
a. Nomor : 41.510.331.6-411.000
b. Atas nama : PT. Buana Arga Kencana
c. Alamat : Jl. Lingkar Selatan (HK) Kampung
Muncul, Setu, Kota Tangerang
Selatan, Banten.
5 Uang Muka 10 Sesuai BA Klarifikasi dan Negosiasi.
1. Nilai Jaminan Pelaksanaan adalah 5 % (lima persen) dari
Harga Kontrak berupa Bank Garansi dari Bank Pemerintah
dengan masa berlaku adalah Jangka Waktu Pelaksanaan
ditambah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.
2. Besaran Retensi adalah 5% (lima persen) dari Harga
Jaminan dan
6 11 Kontrak, dibayarkan kembali kepada PIHAK KEDUA
Retensi
setelah BAST II dan pekerjaan PIHAK KEDUA tidak ada
masalah.
3. Jaminan Pelaksanaan dan atau Jaminan Uang Muka harus
diperpanjang masa berlakunya bila ada perpanjangan
waktu pelaksanaan.
Kenaikan
7 12 Tidak ada kenaikan harga dalam bentuk apapun.
Harga
Masa Garansi Jangka waktu Masa Pemeliharaan adalah selama 180 Hari
8 dan Masa 13 Kalender terhitung sejak tangal Berita Acara Serah Terima
Pemeliharaan Pertama Pekerjaan.
1. Milestone 1
Proses Persiapan Pekerjaan
(16 Juli 2021 s/d 25 Juli 2021)
9 Milestone 15
2. Milestone 2
Proses Pekerjaan Pemasangan sampai dengan 100 %
(25 Juli 2021 s/d 31 Oktober 2021)
1. Besaran denda atas keterlambatan penyelesaian Pekerjaan
sebesar 0.1% (nol koma satu persen) untuk setiap hari
keterlambatan dengan denda maksimal sebesar 5% (lima
Denda
persen) yang dihitung dari harga kontrak.
Keterlambatan,
2. Besarnya atas Denda Kelalaian adalah Rp. 5.000.000,- per
Denda
10 15 hari per kelalaian
Kelalaian dan
3. Besarnya denda atas ketidak tercapaian milestone terhadap
Denda
jadwal yang telah disepakati bersama adalah sebesar 0.1%
Milestone
(nol koma satu persen) per hari maksimal 5% (lima persen)
yang dihitung dari nilai harga kontrak dari item Milestone
yang dimaksud.
Halaman 38 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
Sub
Klausa
No Ketentuan Uraian
Ketentuan
Umum
Jaminan Kegagalan Bangunan untuk Pekerjaan ini adalah
Jaminan
selama umur bangunan atau maksimal 10 (sepuluh) tahun
11 Kegagalan 23
sesuai yang ditetapkan dalam Undang-Undang Jasa
Bangunan
Konstruksi.
1. Semua peralatan dan fasilitas pendukung untuk
pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA disediakan
PIHAK KEDUA termasuk barak pekerja, gudang, keet,
listrik dan air kerja.
2. Safety work PIHAK KEDUA harus memenuhi dan sesuai
dengan ketentuan Kontrak. Biaya safety work tersebut
adalah tanggung jawab PIHAK KEDUA dan sudah
termasuk dalam Harga Kontrak.
3. Kestabilan Pekerjaan dan bagian Pekerjaan selama masa
12 Lain-lain konstruksi menjadi tanggung jawab dan atas beban biaya
PIHAK KEDUA sesuai ketentuan Kegagalan Konstruksi
dan sudah termasuk dalam Harga Kontrak.
4. PIHAK KEDUA menyediakan hal-hal berikut mengacu
kepada ketentuan Kontrak Utama:
- Shop Drawing dan As-Built Drawing
- On-Site Training
- Testing dan Commisioning
5. Pelaksanaan dan penyelesaian Pekerjaan oleh PIHAK
KEDUA harus memenuhi ketentuan Kontrak Utama.
Halaman 39 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
III.4. GAMBAR
Halaman 40 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
-Terlampir-
-Terlampir-
SPESIFIKASI TEKNIS
-Terlampir-
GAMBAR
-Terlampir-
Halaman 41 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
Halaman 42 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
Keterangan :
- PIHAK KEDUA diwajibkan untuk menyediakan safety man dengan ketentuan 1 safety man
untuk maksimal 30 orang pekerja;
- Selama ketetapan pandemi covid-19 masih berlaku, personil PIHAK KEDUA yang akan bekerja
di proyek diwajibkan untuk melakukan Rapid Test minimal 1 kali dalam sebulan (mengikuti
arahan dari K3 PT Hutama Karya), biaya Rapid Test menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
Halaman 43 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
--Terlampir--
Halaman 44 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
Bahwa dalam rangka Pelaksanan Pekerjaan Pemasangan dan Pengadaan Landscape dapat
menimbulkan potensi bahaya atau aspek lingkungan, maka pada saat melaksanakan PIHAK KEDUA
harus melaksanakan pengendalian operasional sesuai tabel berikut :
**)) Catatan : Persyaratan pengendalian dapat berubah berdasarkan review risiko K3LL di Proyek. Sedangkan
biaya-biaya yang sebagai konsekuensinya, menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Halaman 46 dari 47
No.: LG/MKON/P/001 Rev. 0 Tanggal 27/07/2020
Form BK11a/LG/MKON/P/001
LIST PERLENGKAPAN K3
-Terlampir-
-Terlampir-
-Terlampir-
Halaman 47 dari 47