Anda di halaman 1dari 90

BAHAN AJAR

PESANTREN RAMADHAN 1443 H / 2022 M

PESANTREN RAMADHAN MEMBENTUK GENERASI YANG


TANGGUH, BERBUDAYA DAN MENCINTAI MASJID

Tingkat SMP/MTs

Tim Perumus

Dr. Damri, M.Pd


Dr. Japeri, MM
M. Taufik, MH
H. Edy Oktafiandi, S.Ag., M.Pd
Maidison, M.Pd
H. Maigus Nasir, S.Pd
Drs. Suardi Z Dt Garang
Zurriati B, S.Ag,. M.A
Dewi Yuliani, S.Ag., M.A.

Cover Design
Gusriyono, S.S

Bagian Kesejahteraan Rakyat


Pemerintah Kota Padang
Tahun 2022 M/1443 H
Tim Perumus

Dr. Damri, M.Pd


Dr. Japeri, MM
M. Taufik, MH
H. Edy Oktafiandi, S.Ag., M.Pd
Maidison, M.Pd
H. Maigus Nasir, S.Pd
Drs. Suardi Z Dt Garang
Zurriati B, S.Ag,. M.A
Dewi Yuliani, S.Ag., M.A.

Cover Design
Gusriyono, S.S

Diedit kembali, diterbitkan dan dicetak oleh


Bagian Kesejahteraan Rakyat
Sekretariat Daerah Kota Padang
Tahun 2022
SAMBUTAN WALI KOTA PADANG

Bismillaahirrahmaanirraahiim..
Dengan senantiasa memuji dan bersyukur kehadirat Allah Subhaanahu Wata‟ala,
serta sholawat dan salam semoga tercurah untuk Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam, tokoh teladan dalam membangun peradaban untuk kesejahteraan umat manusia
dari dunia hingga akhirat kelak.
Pemerintah Kota Padang sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi atas
terbitnya Buku Panduan Pelaksanaan Pesantren Ramadhan 1443 H/2022 M dan Bahan
Ajar Bagi Peserta Didik SD/MI dan SMP/MTs, dalam mendukung pendidikan berkarakter
bagi peserta didik dengan Pendidikan Agama yang mempedomani Al-qur‘an dan Hadist
serta Pendidikan Budaya Alam Minangkabau yang sarat dengan niliai-nilai etika dan
estetika.
Perkembangan ilmu dan teknologi yang cukup pesat, serta kuatnya arus globalisasi
dan modernisasi, berpotensi menggeser nilai-nilai agama dan budaya pada diri seseorang
khususnya generasi muda. Untuk itu, program Pesantren Ramadhan yang ke-19 kalinya ini
merupakan salah satu ikhtiar Pemerintah Kota Padang agar generasi muda Sumatera Barat
khususnya Kota Padang tidak kehilangan jati diri “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah, Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru (ABS-SBK)”,
sehingga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan membentengi diri dengan selalu
mengamalkan nilai-nilai Agama (Al-qur‘an dan Hadist) serta nilai-nilai Budaya Minangkabau.
Alhamdulillaah.., meskipun dalam suasana pandemi covid-19, Pemerintah Kota
Padang tetap dapat melaksanakan Pesantren Ramadhan dengan komitmen penerapan
protokol kesehatan. Program Pesantren Ramadhan 1443 H/2022 M tetap menekankan
kepada pengintegrasian kompetensi dasar keagamaan dan kompetensi dasar yang khusus
membahas bagaimana mewujudkan karakter dan sikap Generasi Muda yang Tangguh,
Berbudaya, dan Mencintai Masjid.
InsyaAllaah.., semoga rencana besar dengan kerja sama serta dukungan kita semua
dalam mewujudkan pembangunan Masyarakat Madani di Kota Padang melalui pelaksanaan
kegiatan Pesantren di bulan suci Ramadhan 1443 H/2022 M ini diridhoi dan diberkahi oleh
Allah Subhaanahu Wata‟ala. Sehingga negeri Kita ini senantiasa aman dan damai, dengan
penduduknya yang ramah dan berakhlak, serta pemimpinnya yang dekat dengan Allah dan
dekat dengan rakyatnya. Aamiiin..
Padang, 25 Sya‘ban 1443 H
28 Maret 2022
WALI KOTA PADANG

HENDRI SEPTA, B.Bus (Acc), MIB

i
DAFTAR ISI

SAMBUTAN WALI KOTA PADANG ................................................................................. i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
AQIDAH YANG HANDAL ................................................................................................. 1
KEUTAMAAN MASJID .................................................................................................... 10
SHALAT SUNNAH GERHANA MATAHARI DAN BULAN ................................................ 15
RABIATUL ADAWIYAH ................................................................................................... 19
KUATKAN PERSATUAN DAN HINDARI TAWURAN ...................................................... 25
NAIK TURUNNYA AQIDAH ............................................................................................. 32
CINTA MASJID ................................................................................................................ 37
SHALAT SUNNAH SAFAR .............................................................................................. 42
TARIKH : MENGENAL RAHMAH EL YUNUSIYAH ......................................................... 45
ADAB BERPAKAIAN MENURUT ISLAM ......................................................................... 55
KIAT-KIAT MENJAGA AQIDAH ....................................................................................... 62
ZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU ................................................................................ 66
PERLINDUGAN ANAK DARI PERKAWINAN USIA DINI ................................................. 71
PERLINDUNGAN ANAK DARI DAMPAK GADGET/GAWAI ............................................ 76
WARIH DIJAWEK PUSAKO DITOLONG ......................................................................... 80
KEPRIBADIAN ORANG MINANGKABAU ........................................................................ 83

ii
WALI KOTA PADANG
INSTRUKSI WALI KOTA PADANG
Nomor : 451. 95/ Kesra-2022
TENTANG
PELAKSANAAN PESANTREN RAMADHAN 1443 H/2022 M
BAGI PESERTA DIDIK SD/MI DAN SMP/MTs

WALI KOTA PADANG,


Dalam rangka menyemarakkan dan mengisi kegiatan pendidikan di bulan Ramadhan
1443 H/2022 M, Pemerintah Kota Padang melaksanakan Pesantren Ramadhan bagi
peserta didik SD/MI dan SMP/MTs Negeri dan Swasta di Kota Padang.
Sekaitan dengan itu, maka dengan ini diintruksikan :
Kepada : 1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang
2. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang
3. Camat se Kota Padang
4. Lurah se Kota Padang
5. Korwil Kecamatan Diknas se Kota Padang
6. Kepala SD/MI dan SMP/MTs Negeri dan Swasta se Kota Padang
7. Pengawas MI dan MTs Kemenag.Kota Padang.
8. Pengawas Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SD/MI dan SMP/ M.Ts
se - Kota Padang
9. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SD/MI dan SMP/M.Ts se - Kota
Padang
10. Ketua Pengurus Masjid/Mushalla se - Kota Padang
Untuk :
KESATU : Mewajibkan kepada peserta didik SD/MI kelas 4 s/d kelas 6 dan
SMP/MTs di Kota Padang untuk mengikuti Pesantren Ramadhan di
Masjid/Mushalla dimana peserta didik berdomisili, ataupun rumah
ibadah sesuai dengan agama yang dianut terhitung mulai tanggal 9 April
2022 sampai dengan tanggal 28 April 2022 dengan jadwal pelaksanaan
sebagai berikut :
a. SMP/MTs dari pukul 04.30 Wib s/d pukul 09.30 Wib.
b. SD/MI dari pukul 09.45 Wib s/d pukul 13.00 Wib.
KEDUA : Bagi peserta didik SD/MI dan SMP/MTs yang tidak mengikuti
Pesantren Ramadhan tanpa alasan yang jelas, maka pihak sekolah yang
bersangkutan akan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan hal-hal yang bersifat teknis akan diatur oleh Dinas
Pendidikan dan Kementerian Agama.
KETIGA : Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota
Padang diharapkan mengeluarkan Surat Perintah Tugas dan panduan
teknis pelaksanaan tugas kepada guru-guru yang berada dibawah
jajarannya, agar berperan aktif dalam kegiatan Pesantren Ramadhan
dilingkungan tempat tinggal masing-masing.
KEEMPAT : Pelaksanaan kegiatan Pesantren Ramadhan, dimonitor dan dievaluasi
oleh Tim Monitoring secara berjenjang, dimulai dari tingkat Kelurahan,
tingkat Kecamatan dan tingkat Kota Padang dengan melaporkan hasil
evaluasinya kepada Wali Kota Padang pada akhir kegiatan

KELIMA : Pengurus Rumah Ibadah dan Panitia Pelaksana Pesantren Ramadhan


melaporkan hasil Pelaksanaan Kegiatannya kepada Tim Monitoring
Kelurahan.
KEENAM : Pelaksanaan Pesantren Ramadhan harus sesuai dengan protokol
kesehatan

Demikian intruksi ini diterbitkan, untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Terima kasih.

Diterbitkan di Padang
pada tanggal 15 Maret 2022
WALI KOTA PADANG,

HENDRI SEPTA
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

AQIDAH YANG HANDAL

A. Tujuan Pembelajaran

Taks. Bloom Tujuan Pembelajaran Model Ket


Pembelajaran
Afektif Membiasakan diri dalam Video Comment 20 menit
penerapan aqidah yang benar
dalam kehidupan sehari-hari.
Kognitf  Menganalisis indikator aqidah Eklektik/ 50 menit
yang handal dengan baik dan campuran
benar.
 Membuktikan hubungan aqidah
yang handal dengan kehidupan
sehari-hari secara benar.
Psikomotorik Mempraktekkan aqidah yang Simulasi 20 menit
handal dalam kehidupan sehari-
hari

B. Pengantar
Umat Islam wajib mempelajari dan memahami aqidah secara mendalam dan benar yang
bersumber dari Al-Qur‘an dan hadis, karena aqidah merupakan landasan dari ajaran agama
Islam. Pemahaman aqidah yang benar dapat membuat iman seorang muslim menjadi lebih
kuat.
Aqidah bagaikan pondasi bangunan. Dia harus dirancang dan dibangun terlebih dahulu
sebelum merancang dan membangun bagian yang lain. Kualitas pondasi yang dibangun
akan berpengaruh terhadap kualitas bangunan yang ditegakkan. Bangunan yang ingin
dibangun itu sendiri adalah Islam yang sempurna (kamil), menyeluruh (syamil), dan benar
(shahih).

C. Uraian Materi
1. Aqidah
a. Pengertian Aqidah
Definisi aqidah tidak hanya diuraikan oleh satu sumber. Para ahli dan ulama juga turut
menguraikan pengertian aqidah, antar lain:
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Aqidah (bahasa Arab: ‫العمٌدة‬,
translit. al-'aqīdah) dalam istilah Islam yang berarti iman. Semua sistem kepercayaan atau
keyakinan bisa dianggap sebagai salah satu aqidah. Fondasi aqidah Islam didasarkan pada
hadits Jibril, yang memuat definisi Islam, rukun Islam, rukun Iman, ihsan dan peristiwa hari
akhir.
Secara Etimologi, Dalam bahasa Arab aqidah berasal dari kata al-'aqdu (ُ‫)العَ ْمد‬ْ yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu (ُ‫ )الت َّ ْوثٌِْك‬yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-
ihkaamu (ُ‫ )اْ ِإلحْ كَام‬yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (ُ ‫الربْط‬ َّ
ُ‫ ) ِبم َّوة‬yang berarti mengikat dengan kuat. Sedangkan menurut istilah (terminologi), aqidah
adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang
meyakininya.
Menurut Hasan al-Banna aqidah adalah perkara yang harus dan wajib untuk di yakini
oleh hati seseorang. hal tersebut menyangkut tentang ketentraman hati dan jiwa dan tidak

1
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

ada sedikitpun keraguan di dalamnya.


―Aqaid adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati,
mendatangkan ketentraman jiwa, yang menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun
dengan keraguraguan”.
Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy:
―Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh
manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. (kebenaran) itu dipatrikan oleh manusia di dalam
hati serta diyakini kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu
yang bertentangn dengan kebenaran itu.”
Menurut Abdullah Azzam, aqidah adalah iman dengan semua rukun-rukunnya yang
enam. Berarti menurut pengertian ini, iman yaitu keyakinan atau kepercayaan akan adanya Allah
SWT, Malaikat-malaikat- Nya, Kitab-kitab-Nya, Nabi-nabi-Nya, Hari kebangkitan dan Qadha
dan Qadar-Nya.
Menurut M Hasbi Ash Shiddiqi, Aqidah merupakan sesuatu yang dipegang teguh dan
tertancam kuat di dalam hati dan tak dapat beralih dari padanya (M Hasbi Ash Shiddiqi).
Menurut M. Quraish Shihab, secara umum kata aqidah dapat mengandung dua
pengertian. Pertama, pembenaran hati yang teguh terhadap apa yang dipercayai. Kedua,
objek kepercayaan, yakni hal-hal yang harus diyakini kebenarannya.
Dari beberapa pengertian di atas, penulis memahami bahwa arti aqidah adalah
keyakinan hati dan pembenarannya terhadap sesuatu.
Sedangkan aqidah yang handal dalam Islam adalah keyakinan yang kuat, kokoh, erat,
teguh dan bersifat pasti tanpa adanya keraguan sedikitpun kepada Allah SWT, Malaikat-malaikat-
Nya, Kitab-kitab-Nya, Nabi-nabi-Nya, Hari Kebangkitan, Qadha dan Qadar-Nya.
Adapun orang beraqidah yang handal adalah orang yang berkeyakinan kuat, kokoh, erat,
teguh dan bersifat pasti tanpa adanya keraguan sedikitpun kepada Allah SWT, Malaikat- malaikat-
Nya, Kitab-kitab-Nya, Nabi-nabi-Nya, Hari Kebangkitan, Qadha dan Qadar-Nya.

b. Macam-Macam Aqidah
1) Aqidah Tauhid Rububiyah
Sesuai ajaran Islam, Aqidah tauhid rububiyah adalah keyakinan bahwa satu- satunya
pencipta adalah Allah SWT. Seperti firman Allah dalam surat Maryam ayat 65:
Artinya: “Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di
antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-
Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut
disembah)?” (QS Maryam: 65)
2) Aqidah Tauhid Uluhiyah
Aqidah tauhid uluhiyah adalah keyakinan bahwa segala macam ibadah hanya dilakukan
untuk Allah SWT. Seperti firman Allah dalam surat al-Anbiyaa ayat 92:
Artinya: “Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu
dan Aku adalah Rabb-mu, maka beribadahlah kepada-Ku (semata- mata)” (QS al-
Anbiyaa‘:92).
3) Aqidah Tauhid Asma Wa Sifat
Aqidah tauhid asma was sifat adalah keyakinan terhadap sifat dan nama milik Allah SWT.
Hal ini dikarenakan umat muslim wajib mengimani sifat dan nama Allah atau biasa
disebut Asmaul Husna. Seperti dijelaskan dalam surat Al A‘raf ayat 180:,
Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan

2
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.‖(QS Al A‘raf: 180).

c. Manfaat Mempelajari Aqidah


1. Sebagai sumber dan motivator berbuat kebaikan
2. Membimbing manusia ke jalan yang benar, dan diridhoi Allah SWT sehingga selamat
dunia dan akhirat.
3. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan dan kegoncangan hidup yang
dapat menyesatkan.
4. Mengantarkan manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.
5. Memupuk dan melahirkan kesehatan mental seseorang.
6. Memberikan pengajaran dan pendidikan ilmu tauhid.
7. Mendapat pahala dari Allah SWT.

d. Contoh/Indikator Orang Beraqidah dalam Kehidupan Sehari-Hari.


1. Selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangan- Nya.
2. Selalu berpegang Teguh kepada Al Quran dan Hadits Nabi SAW. Menjauhkan diri dari
semua perbuatan syirik.
3. Selalu meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah SWT dengan memperbanyak
amal ibadah antara lain; sholat. puasa, zakat, wakaf, infaq, shadaqah, haji, umrah
sunnat, dll.
4. Selalu berserah diri dan ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT.

e. Beberapa Contoh Orang Yang Beraqidah Handal


Berikurt contoh beberapa orang beraqidah handal dalam kehidupan sehari-hari, antara
lain sebagai bdrikut:
1). Di Kalangan Para Nabi dan Rasul Allah SWT, antara lain:
a) Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Ibunya Siti Hajir (Suatu contoh satu keluarga yang
beraqidah handal)
Meneladani Keteguhan Aqidah/Keyakinan Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS
menjadi sosok tokoh teladan tentang bagaimana seharusnya wujud cinta kita
kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim as mendapat julukan Khalilullah Khalilurrahman
karena begitu disayang oleh Allah SWT karena ketaatanya menjalankan segala
perintah.
Tidak hanya menjalankan segala perintah Allah SWT namun Nabi Ibrahim as
juga lulus dalam menjalani segala ujian tanpa mengurangi rasa taat dan cintannya
kepada Allah SWT sedikitpun.
Kisah Nabi Ibrahim AS rela dibakar hidup-hidup dari mau/ikut menyembah
matahari, bulan, bintang dan berhala. Kemudian api yang membakarnya berubah
menjadi dingin. Hal ini merupakan kisah teladan dan bukti bahwa Allah SWT akan
membalas ketaatan hamba-Nya dengan hal/ mukjizat yang lebih besar. Ibadah
qurban juga merupakan kisah dari teladan aqidah Nabi Ibrahim AS yang begitu taat
terhadap segala perintah Allah SWT.

3
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Allah SWT menguji Ibrahim as tidak hanya secara individu, namun juga
keluarganya. Kemudian Allah SWT menguji ketaatan dan kecintaannya dengan
memerintahkan untuk menyembelih anaknya sendiri yakni nabi Ismail AS. Dengan
keteguhan hati Nabi Ibrahim AS pun melaksanakan perintah tersebut dan Ismail AS
pun rela dan mengizinkan ayahnya untuk menyembelihnya serta ibunya (Siti Hajar)
pun rela dan mentaati perintah Allah SWT.
Karena ketaatan dan rasa cinta tersebut Allah SWT menggantikan tubuh Ismail
AS dengan domba yang besar. Begitulah cinta Allah SWT kepada hambanya yang
telah meletakkan rasa cinta kepada Allah SWT lebih tinggi dari rasa cinta kepada
apapun,
Parameter cinta kepada Allah SWT itu sederhana namun berat, oleh karena itu
Allah SWT akan benar-benar sayang kepada hambanya yang mampu melaksanakan
hal tersebut. Lewat kisah Ibrahim AS dan Ismail AS kita sungguh tahu betapa
nikmatnya merasakan cinta kepada Allah SWT lebih dari apapun.
Kita harus benar-benar bermuhasabah dan menanyakan pada diri kita sendiri
sudah berapa besarkah wujud aqidah tauhid, cinta kepada Allah SWT.
b) Nabi Muhammad SAW
(1) Rela meninggalkan tanah tumpah kelahiran dan hijrah ke Madinah Al-
Munawwarah demi mempertahankan aqidah/keyakinan kepada Aallah SWT.
(2) Dibujuk dengan harta yang banyak, tahta (pangkat/Jabatan yang tinggi, dan
wanita yang cantik untuk meninggalkan Islam dan menghentikan dakwah
Islam. Tetapi Nabi Muhammad SAW. tidak tergiur sedikitpun, beliau tetap
mengembagnkan dan mengsiarkan agama Islam.
(3) Seandainya Matahari Diletakkan di Tangan Kananku dan Rembulan di Tangan
Kiriku. Mari kita perhatikan matan hadits dan sanadnya sebagai berikut:

ُ،ُُ‫ٌَرةَُُب ِْنُُاأل َ ْخن َِس‬ َ ‫ُُالمُغ‬ ْ ‫ُفَ َح َّدثَنًٌَُِ ْعموبُُبْنُُعتْبَةَُُب ِْن‬:َُُ‫لَا َلُُابْنُُ ِإ ْس َحاق‬
ُ‫ثُُ ِإلَى‬ َ ‫ُ َب َع‬،َُُ‫ُُال َممَالَة‬ ْ ‫طا ِلبُُ َه ِذ ِه‬ َ ًُ‫تُُأل َ ِب‬ ْ َ‫اُحٌنَُُلَال‬ ِ ‫ش‬ ً ٌْ ‫أَنَّهُُ َح َّدثَهُُأ َ َّنُُل َر‬
ُُ‫ُ ِإ َّنُُلَ ْو َم َنُُلَ ْد‬،ًُ‫ُ ٌَاُابْنَُُأ َ ِخ‬:ُُ‫ُفَمَا َل‬،ُُ‫سلَّ َم‬ َ ‫ُُو‬ َ ‫علَ ٌْ ِه‬ َّ َّ‫صل‬
َ ُُ‫ىُّللا‬ ِ َّ ‫َرسو ِل‬
َ ُُ‫ُُّللا‬
َ ‫ُُو َعلَىُنَ ْف ِس َن‬
ُ‫ُوال‬،ُُ َ ً َّ َ‫كُُ َعل‬ ِ ‫ُفَا ْب‬،ُ‫ُاُو َك َذا‬ َ ‫ُ َك َذ‬:ًُ‫ُفَمَالواُ ِل‬،ًُ‫َجاءو ِن‬
ُ‫سلَّ َمُُأَنَّهُُلَ ْدُُبَ َدا‬ َ ‫ُُو‬ َّ َّ‫صل‬
َ ‫ىُّللاُُ َعلَ ٌْ ِه‬ َ ُُ‫ُُّللا‬ِ َّ ‫ُُرسول‬ َ ‫ظ َّن‬ َ َ‫ُف‬،ُُ‫ت َح ِم ْلنًُِ َماُالُأ ِطٌك‬
ْ ‫ُُو‬
ُُ‫ُال ِمٌَ ِام‬ َ ‫ص َرتِ ِه‬ ْ ‫فُُ َع ْنُُن‬ َ ‫ضع‬ َ ُُ‫ُوأَنَّه‬،ُُ
َ ‫س ِلمه‬ َ ‫ُُوم‬ َ ‫ُوأَنَّهُُخَاذِله‬،ُُ َ ‫ِل َع ِم ِهُُفٌِ ِهُُبَ َداء‬
ُُ‫ُلَ ْو‬،ُُ‫ّللاٌَُُِاُ َع ِم‬ َّ ‫ُو‬:َُُ ‫سلَّ َم‬ َ ‫ُُو‬ َّ َّ‫صل‬
َ ‫ىُّللاُُ َعلَ ٌْ ِه‬ ِ َّ ‫ُُرسول‬
َ ُُ‫ُُّللا‬ َ ‫ُفَمَا َلُُلَه‬،ُُ‫َم َعه‬
ُ‫ُ َعلَىُأ َ ْنُُأَتْر َنُُ َهذَا‬،ًُ‫ُو ْالمَ َم َرُُفًُِ ِش َما ِل‬،ًُ َ ِ‫سُُفًُِ ٌَ ِمٌن‬ َ ‫ش ْم‬ َّ ‫ضعواُال‬ َ ‫َو‬
ُُ‫ُُرسول‬ َ ‫ُث َّمُُا ْست َ ْع َب َر‬،ُُ‫ُوُُأ َ ْه ِل َنُُ ِفٌ ِه‬ ْ َ ‫ُأ‬،ُُ‫ُُّللا‬
َّ ‫ظ ِه َره‬ ْ ٌُ‫ُ َحتَّى‬،ُُ‫األ َ ْم َرُُ َماُت َ َر ْكته‬
ُ،ُُ‫طا ِلب‬ َ ُ‫اُولَّىُنَا َداهُُأَبو‬ َ ‫ُفَلَ َّم‬،ُُ‫ام‬ َ َ‫ُث َّمُُل‬،ُ‫ُفَ َب َكى‬،ُُ‫سلَّ َم‬ َ ‫ُُو‬ َّ َّ‫صل‬
َ ‫ىُّللاُُ َعلَ ٌْ ِه‬ ِ َّ
َ ُُ‫ّللا‬
َّ َّ‫صل‬
ُُ‫ىُّللاُُ َعلٌَُْ ِه‬ ِ َّ ‫ُُرسول‬
َ ُُ‫ُُّللا‬ َ ‫ُفَلَ َّماُأ َ ْلبَ َلُُ َعلَ ٌْ ِه‬،ًُ‫ُأ َ ْلبِ ْلٌَُُاُابْنَُُأ َ ِخ‬:ُُ‫فَمَا َل‬
ُُ‫ّللاُُالُأ ْس ِلم َن‬ ِ َّ ‫ُفَ َو‬،ُُ‫ْت‬ َ ‫ُا ْذهَبٌَُُْاُابْنَُُأ َ ِخًُفَا ْف َع ْلُُ َماُأ َ ْحبَب‬:ُُ‫ُلَا َل‬،ُُ‫سلَّ َم‬ َ ‫َو‬
‫ًَءُُأَبَدًا‬ ْ ‫" ِلش‬
Penggalan matannya berarti: ―Wahai Paman, Demi Allah, kalau pun matahari
diletakkan di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, agar aku
meninggalkan perkara ini (penyampaian risalah), sehingga Allah
memenangkannya atau aku binasa, pastilah tidak akan aku
meninggalkannya.‖

4
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Ishaq dalam al-Maghazi (Sirah Ibnu Hisyam)
dengan sanad dari Ya‘qub bin Utbah bin al-Mughirah bin al- Akhnas, ia
mengisahkan, ―Ketika kaum Quraisy mendatangi Abu Thalib untuk memprotes
semua kegiatan dakwah Rasulullah shallallahu ‗alaihi wa salam, maka Abu
Thalib menegur Rasulullah shallallahu ‗alaihi wa sallam sebagai berikut, ―Wahai
anak saudaraku, sesungguhnya kaummu datang kepadaku lalu memprotes
begini dan begitu, karena itu tetaplah denganku dan jagalah dirimu, serta
janganlah engkau bebani aku sesuatu yang aku tidak mampu untuk
mengembannya,‖ Kemudian Rasulullah shallallahu ‗alaihi wa sallam bersabda‖
Hadis di atas dapat difahami bahwa; miskipunm kaum Quraisy melarang
semua kegiatan dakwah, dan Abu Thalib (paman Nabi Muhammad) menegur
Rasulullah SAW, agar berhenti mendakwahkan Islam‖ Nabi Muhammad SAW.
menjawab dengan tegas‖Wahai Paman, Demi Allah, walaupun matahari
diletakkan di tangan kanan beliau dan rembulan di tangan kiri beliau, agar
beliau berhenti berdakwah mengembangkan/penyampaian ajaran Islam,
pastilah Nabi Muhammad SAW. tidak akan berhenti berdakwah/mensiarkan
Islam.
2). Di Kalangan Ummat Nabi dan Rasul Allah, antara lain:
a) Asiyah binti Muzahim yang mengasuh Nabi Musa AS (Isteri Firaun/Raja yang
Kejam), Kisah pendeknya sebagai berikut:
Meskipun bersuamikan Firaun, Asiyah binti Muzahim tak terpengaruh dengan tabiat
buruk suaminya yang mengaku sebagai Tuhan. Ia justru beriman kepada Allah SWT
dan rela mati di tangan suaminya sendiri demi keyakinannya itu.
Kisah keimanan Asiyah binti Muzahim ini diabadikan dalam Alquran. Artinya:
―Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika
ia berkata, Ya Rabb-ku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam
Firdaus, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan
selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.‖ (QS at-Tahrim [66]: 11).
Peristiwa lain yang diabadikan Allah adalah perjuangan Asiyah saat
menemukan bayi Musa di sungai. Atas persetujuan Firaun, lantas Musa diangkat
sebagai anak angkat di kerajaan itu. Asiyah sendiri pada waktu itu belum
dikaruniai seorang anak pun sehingga besar keinginannya untuk mengadopsi
Musa.
Padahal, kala itu Firaun telah memutuskan untuk membunuh semua bayi yang
terlahir berjenis kelamin laki-laki. Konon, menurut ahli nujum, kekuasaan Firaun
akan jatuh oleh seorang laki-laki yang lahir di zaman itu.
―Dan berkatalah istri Firaun, (Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu.
Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau
kita ambil ia menjadi anak, sedang mereka tiada menyadari.‖ (QS al-Qashshas [28]:
9).
Bujukan Asiyah untuk menggagalkan pembunuhan bayi Musa itu pun
membawa hasil. Firaun mengabulkan permintaan istrinya. Sejak itu, hiduplah bayi
Musa dalam lingkungan istana Firaun dan di bawah asuhan Asiyah binti Muzahim.
Singkat cerita, ketika bayi Musa telah tumbuh dewasa dan semua orang
berbondong-bondong menyatakan pengakuan terhadap Firaun, Asiyah malah
sebaliknya.
Asiyah terang-terangan menolak Firaun sebagai Tuhan. Betapa pun besar
kecintaan dan kepatuhannya kepada suami, ia tidak bisa menerima pengakuan itu.
Ia tetap memegang teguh keyakinannya bahwa Tuhan yang patut disembah
adalah Allah SWT.

5
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Sikapnya itu membuat Firaun marah. Asiyah terus-menerus mendapat


tekanan agar meninggalkan keyakinannya itu.
Tetapi, usaha itu sia-sia. Meskipun hidup di bawah tekanan dan ancaman, ia
tak takut sedikit pun untuk mempertahankan keyakinannya. Ia sabar menghadapi
perilaku buruk suaminya dan hanya pasrah kepada Allah.
Asiyah tetap teguh mengikuti ajaran Musa AS walaupun nyawa sebagai
taruhannya. Ketika Firaun masuk ke kamarnya setelah membakar keluarga
Masyitah, Firaun berkata, ―Kuharap kamu telah menyaksikan apa yang terjadi atas
perempuan yang ingkar kepada Tuhannya yang agung, Firaun.‖
Dengan cepat Asiyah menyela, ―Celaka engkau, hai Firaun dengan azab Allah.‖
Seketika perkataannya itu telah membuat Firaun marah besar.
Firaun segera memerintahkan para pengawal untuk mengikatnya di empat
tiang kebun istana, kemudian para pengawal mengambil cambuk dan menderakan
ke tubuh Asiyah.
Selain itu, Firaun memerintahkan untuk memperkeras siksaan itu. Tak sepatah
kata pun keluar dari mulut Asiyah selain munajat kepada Allah SWT.
Akhirnya, Asiyah binti Muzahim rela kehilangan nyawa di tangan suaminya
sendiri demi mempertahankan keimanannya kepada Allah SWT.
b) Masyithah, Anak dan Suaminya (Satu Keluarga)
Masyithah dan keluarga rela mati demi mempertahankan keimanan kepada
Allah. Tibalah hari eksekusi, rakyat dikumpulkan untuk menyaksikan peristiwa
sadis, hukuman ala Firaun. Masyithah bersama sang suami dan empat orang anak
termasuk satu bayi yang digendongnya telah berada di sana, siap menghadapi
hukuman keji tersebut.
Mereka melihat kubangan besar berisi air mendidih yang siap melepuhkan
tubuh mereka. Namun, hati mereka tak gentar dengan siksaan dari seorang
manusia. Mereka memilih beriman kepada Allah, Tuhan seluruh manusia.
Sebelum dilempar ke air mendidih, mereka ditanya oleh Hamman apakah
masih akan terus mengimani Allah dan enggan menuhankan Firaun. Namun,
jawaban mereka selalu sama acap kali ditanya, ―Allah adalah Tuhanku, Tuhan
Firaun, dan Tuhan seluruh alam. Kami akan terus beriman kepada Allah sekalipun
harus terjun ke kawah mendidih‖.
Maka, bulatlah keputusan Hamman untuk memasak mereka hidup-hidup
dalam kubangan air yang mendidih. Suami Masyitahlah yang pertama kali
mendapat giliran. Tubuhnya langsung dilalap air yang mendidih, tinggal seonggok
daging gosong tak bernyawa. Melihat eksekusi keji tersebut, Hamman terbahak-bahak
dan terus menghina orang-orang yang beriman kepada Allah.
Masyithah terus di atas ketegarannya mengimani Allah. Setelah sang suami,
giliran anak-anaknya. Satu per satu, mereka dipaksa masuk ke air mendidih yang
apinya menjilat-jilat. Semuanya dilakukan di hadapan Masyithah. Hingga tinggallah
tersisa Masyithah dan seorang anaknya yang masih bayi. Ia menggendong bayi itu
erat-erat. Hatinya masih tegar diatas agama Allah. Maka, diseretlah ia dan bayinya
mendekati air yang teramat panas itu.
c) Fatimah binti Khatab
Nama Fatimah banyak dikenal pada zaman Rasulullah SAW. Sejumlah tokoh
berpengaruh dan terhormat menggunakan nama tersebut. Di antara nama-nama
itu, terdapat putri bungsu Nabi, Fatimah az-Zahra. Ibun da Ali bin Abi Thalib juga
ber nama Fatimah binti Asad. Satu lagi nama yang terkemuka saat itu ialah
Fatimah binti Khatab.

6
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Fatimah yang terakhir ini tak lain ialah saudara perempuan kandung dari
Shahabat tersohor, Umar bin Khatab. Ia adalah sosok yang berjasa. Ia berada di
balik Islamnya Khalifah yang berjuluk Singa Padang Pasir itu. Dalam hitungan
akal, sulit menaklukkan hati Umar, yang konon, penentang utama dari Quraisy
akan kehadiran Islam. Sang kakak yakin betul akan agama nenek moyangnya.
Atas alasan inilah, Fatimah bersama suaminya, Said bin Zaid, berikrar syahadat
sembunyi-sembunyi.
Kronologi ketertarikan Khalifah Kedua tersebut terhadap Islam sangat ironis.
Dikisahkan, Umar kala itu tengah menghunus pedang tajam. Ia berpapasan
dengan seorang pria dari Bani Zahrah. Saat ditanya tujuannya, ia mengatakan
hendak membunuh Rasulullah. Sontak, pria itu terkejut dan mengingatkan Umar,
bila niatnya itu terlaksana, Bani Hasyim dan Bani Zahrah akan menuntut balas.
Sang pria mencoba mengalihkan perhatian Umar. Ia membuat rasa penasaran
Umar memuncak. ―Wahai Umar, sebaiknya kamu pergi menemui saudara
perempuanmu dan suaminya. Karena sesungguhnya mereka itu telah
meninggalkan agama nenek moyangnya dan beriman kepada ajaran Muhammad
yang hendak kamu bunuh itu!‘‘
Mendengar adik perempuan yang disayanginya (Fatimah) telah masuk Islam,
Umar marah besar. Jiwanya penuh dengan emosi. Urung bertandang ke Nabi, ia
pun mengalihkan tujuannya ke kediaman Fatimah. Umar mendengar alunan ayat-
ayat Alquran. Rupanya, pasangan suami-istri ini sedang belajar mengaji kepada
Khabab bin al-Arat. Dari balik pintu, Umar mendengarkan dengan saksama suara-
suara yang bersumber dari dalam rumah adiknya tersebut.
Sebelum Umar masuk ke dalam rumah, Khabab telah bersembunyi. Begitu
pintu dibuka, Umar berteriak, ―Suara apa yang tadi aku dengar?‘‘ Sambil
menyembunyikan lembaran-lembaran Alquran, Fatimah berkilah tak ada suara apa
pun. Umar tak percaya begitu saja. Keduanya beradu mulut. Fatimah bertanya
kepada kakaknya, ―Ya Umar, adakah engkau mendengar sesuatu?‘‘ Umar
menjawab dengan emosi, ―Demi tuhan aku telah mendengar kabar bahwa kalian
telah mengikuti ajaran Muhammad!‘‘
Jawaban Umar diikuti pukulan kepada adik iparnya. Fatimah berusaha
menghalangi suaminya, tetapi pukulan serupa mendarat di wajahnya. Darah segar
pun mengalir. Menghindari kemurkaan yang lebih hebat, Fatimah dan suaminya
pasrah mengaku telah masuk Islam.
Darah yang mengucur di wajah Fatimah menyadarkan Umar. Emosinya mulai
reda, lalu mengatakan, ―Berikan kepadaku lembaran yang kalian baca tadi agar
aku dapat melihat apa yang dibawa Muhammad sehingga membuat adikku
mengikutinya.‘‘ Fatimah menjawab, ―Kami takut engkau akan bersikap kasar
terhadap Muhammad.‘‘ Umar berjanji atas nama berhalanya tidak akan marah.
Seusai membacanya, ia akan segera mengembalikannya.
Fatimah menjawab keinginan kakaknya dengan cerdas dan bijak. ―Wahai
saudaraku, sesungguhnya engkau najis karena kesyirikanmu, sedangkan
lembaran ini tidak boleh disentuh, kecuali oleh orang-orang suci. Karenanya,
mandilah terlebih dahulu sebelum menyentuh lembaran ini.‘‘
Untuk memenuhi rasa penasarannya, Umar mengikuti apa yang disyaratkan
Fatimah. Seusai mandi, Fatimah memberikan lembaran ayat- ayat Alquran itu
kepada kakaknya. Dalam lembaran itu tertulis ayat 1-8 surah Thaha. ―Thaha …
Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi
sebagai peringatan bagi orang-orang yang takut kepada Allah. Yaitu, Tuhan Yang
Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas Arsy ….‘‘ Di luar dugaan, Alquran
meluluhkan hati Umar. Umar sadar dan berkata, ―Betapa indah dan mulianya
Kalam ini.‘‘

7
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Menurut riwayat lain menyebutkan, Fatimah enggan menyerahkan mushaf


tersebut, karena kakaknya tidak suci. Oleh Fatimah langsung membacakan ayat-
ayat tersebut. Lantunan ayat-ayat tersebut membuat Umar sadar dan menangis
sehingga air matanya bercucuran.
Perubahan drastis dari sosok Umar membuat Khabab keluar dari
persembunyiannya. Khabab berkata, ―Ya Umar, sesungguhnya aku berharap
engkau menjadi orang yang diistimewakan Allah karena doa Rasulullah. Aku
mendengar beliau berdoa, ―Ya Allah, perkuatlah Islam dengan Abil Hakam bin
Hisyam (Abu Jahal) atau Umar bin Khatthab.‘‘ Bertakwalah kamu kepada Allah,
wahai Umar.
Umar meminta Khabab menunjukkan di mana Rasulullah berada karena ia
ingin segera berikrar. Khabab segera mengantarkan Umar menuju kepada
Rasulullah. Nabi Muhammad tengah berada di kediaman Arqam bin Abil Arqam,
tak jauh dari Bukit Shafa.
Kabar berita Umar masuk Islam di sambut gembira oleh Rasulullah dan para
Sahabat. Setelah Hamzah dan Umar bin Khatthab masuk Islam, dakwah pun
dilakukan secara terang-terangan. Mereka yakin, Ham zah dan Umar akan
menjadi pelindung Rasulullah dari serangan para musuh.
Begitulah perjuangan dan kehandalan aqidah/keyakinan Fatimah binti Khatab
bin Nufail al-Makh zumi al-Quraisy. Ia berhasil menyampaikan hidayah Allah
kepada kakak kandungnya. Tak peduli darah meng alir, Fatimah tetap tegar dan
istiqamah terhadap aqidah Islam. Selama hidupnya, Fatimah rajin beribadah dan
berdakwah memperjuangkan Islam. Ia beruntung mendapat karunia berupa
panjang umur.

D. Rangkuman
1. Aqidah secara Secara Etimologi lberasal dari bahasa Arab dari kata al-'aqdu (ُ‫)ال َع ْمد‬ ْ yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu (ُ‫ )الت َّ ْوثٌِْك‬yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat.
Sedangkan menurut istilah (terminologi), aqidah adalah iman yang teguh dan pasti,
yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.
2. Aqidah yang handal dalam Islam adalah keyakinan yang kuat, kokoh, erat, teguh dan
bersifat pasti tanpa adanya keraguan sedikitpun kepada Allah SWT, Malaikat-malaikat- Nya,
Kitab-kitab-Nya, Nabi-nabi-Nya, Hari Kebangkitan, Qadha dan Qadar-Nya.
3. Aqidah terbagi tiga yakni: (a) Aqidah Tauhid Rububiyah, (b) Aqidah Tauhid Uluhiyah, (c)
Aqidah Tauhid Asma Was Sifat
4. Manfaat Mempelajari Aqidah.
a. Sebagai sumber dan motivator berbuat kebaikan
b. Membimbing manusia ke jalan yang benar, dan diridhoi Allah SWT sehingga
selamat dunia dan akhirat.
c. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan dan kegoncangan hidup
yang dapat menyesatkan.
d. Mengantarkan manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.
e. Memupuk dan melahirkan kesehatan mental seseorang.
f. Memberikan pengajaran dan pendidikan R ilmu tauhid.
g. Mendapat pahala dari Allah SWT.
5. Contoh/Indikator Beraqidah dalam Kehidupan Sehari-Hari.
a. Selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

8
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

b. Selalu berpegang Teguh kepada Al Quran dan hadits Nabi SAW.Menjauhkan diri dari
semua perbuatan syirik.
c. Selalu meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah SWT dengan memperbanyak
amal ibadah antara lain; sholat. puasa, zakat, wakaf, infaq, shadaqah, haji, umrah
sunnat, dll.
d. Selalu berserah diri dan ikhlas dalam beribadah kepada Allah.

E. DAFTAR PUSTAKA
Al-Ummah. 1999. Aqidah Seorang Muslim. Jakarta:Yayasan An-Nizhom.
Hafizul, dkk. 2007. Panduan Responsi Agama Islam-Meniti Cahaya Illahi. Padang: Rabbani
Multimedia Centre-UKM FKI Rabbani Unand.
Nasrul, H.S, dkk. 2011. Pendidikan Agama Islam Bernuansa Soft Skill untuk Perguruan
Tinggi. Padang: UNP Press.
Sabiq, Sayid. 1983. Aqidah Islam-Pola Hidup Manusia Beriman. Bandung: Diponegoro.
Nashir bin ‗Abdul Karim al-‘Aql, 1419 H, Buhuuts fii „Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa‟ah,
Daarul ‗Ashimah, Cet.II, hal. 11-12.
Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd, Mujmal Ushuul Ahlis Sunnah wal Jamaa‟ah fil
„Aqiidah dan Dr. Nashir bin ‗Abdul Karim al-‘Aql. Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa‟ah
(hal. 13-14)
Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin, 1420H/Juni 1999M, Al-Qadha wal Qadar, edisi
Indonesia Qadha & Qadhar, Penerbit Darul Haq, Cetakan Rabi‘ul Awwal 1420H/Juni
1999M
Yazid bin Abdul Qadir Jawas, 2004 M, Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama‟ah, Bogor,
Pustaka At-Taqwa, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425H/Agustus 2004M.

9
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

KEUTAMAAN MASJID

A. Tujuan Pembelajaran

Taks. Tujuan Pembelajaran Model Ket


Bloom Pembelajaran
Afektif a. Menampilkani rasa Video Comment 20 menit
tanggungjawab yang tinggi
b. Menunjukkan rasa percaya diri
c. Mengintegrasikan nilai- nilai
akhlakul karimah
d. Memiliki rasa cinta terhadap
masjid
e. Meyakini masjid tempat yang
diutamakan
Kognitf a. Menjelaskan pengertian masjid Eklektik/ 50 menit
campuran
b. Menjelaskan keutamaan masjid
dengan tepat
c. Mengemukakan dalil- dalil
tentang masjid dengan benar
d. Menerangkan kisah teladan
sahabat yang memuliakan masjid
e. Menjelaskan adab-adab dalam
masjid dengan tepat
Psikomotorik a. Melafalkan dalil tentang Simulasi 20 menit
keutamaan mesjid
b. Meneladani kisah Sya‘ban
sahabat rasul
c. Melestarikan dan memakmurkan
masjid
d. Melaksanakan sholat di masjid
sesuai rukun dan syari‘atnya

B. Pengantar
Masjid adalah rumah Allah yang memiliki kedudukan istimewa dengan banyak manfaat yang
telah dipersiapkan oleh Allah SWT bagi kaum muslimin dan muslimat yang senang ke
masjid. Allah memberikan penghargaan sangat tinggi kepada orang-orang yang dengan ikhlas
mendatangi rumah-Nya dengan memberikan nilai atas energi yang dikeluarkan untuk setiap
langkahnya. Satu langkah kaki mendapat apresiasi pengampunan atas dosa dan
kesalahannya, dan langkah lainnya mendapatkan kebaikan dan peningkatan derajat. Masjid
memiliki keutamaan dalam Islam salah satunya masjid merupakan bagian yang paling
dicintai Allah Dari Abu Hurairah radiyallahu‘anhu, Rasulullah SAW bersabda ― Bagian negeri
yang paling Allah cintai adalah masjid-masjidnya, dan bagian negeri yang paling Allah benci
adalah pasar-pasarnya.‖ (HR. Muslim dalam kitab al-Masajid wa Mawadhi‘ as-Shalah).

10
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Untuk lebih memahami makna, keutamaan masjid dan sikap keteladanan yang harus
dimiliki seorang hamba yang taat kepada Allah SWT, maka perlu membaca dan
mendiskusikan uraian materi tentang cinta masjid dan kisah sahabat Rasul Sya‘ban.

C. Uraian Materi
1. Keutamaan Masjid
Masjid memiliki kedudukan dan keutamaan dalam islam, oleh karena itu Allah SWT
menyebutkannya dalam kitab-Nya pada 18 tempat. Dan dikarenakan kedudukannya yang
tinggi dan agung di sisi Allah, maka Allah menyandarkan kata masjid pada diri-Nya dalam
bentuk penyandaran yang bermuatan pemuliaan dan penghormatan.
Adapun keutamaan masjid yaitu:
1. Bagian negeri yang paling dicintai Allah
Dari Abu Hurairah radiyallahu‘anhu, Rasulullah SAW bersabda ― Bagian negeri yang
paling Allah cintai adalah masjid-masjidnya, dan bagian negeri yang paling Allah benci
adalah pasar-pasarnya.‖ (HR. Muslim dalam kitab al-Masajid wa Mawadhi‘ as-Shalah).
2. Membangun masjid sama dengan membangun rumah di surga
Dari Utsman bin Affan Radhiyallahu‘anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda, ―Barangsiapa yang membangun masjid ikhlas karena Allah maka Allah akan
membangunkan baginya yang serupa dengannya di surga.‖ (HR Muslim dalam kitab al-
Masajid wa Mawadhi‘ as-Shalah).
3. Masjid dilindungi oleh Allah
Allah berfirman, “Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-
halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya dan berusaha untuk
merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah),
kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di
akhirat mendapat siksa yang berat.‖ (QS. Al- Baqarah: 114)
4. Yang memakmurkan mesjid adalah yang mendapat petunjuk
Allah berfirman, “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang- orang
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka
merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah : 18)
5. Tempat suci untuk beribadah
Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Nabi SAW kepada seorang a‘rabi (badui) yang
kencing di salah satu sudut masjid, setelah orang tersebut selesai dari kencingnya
Nabi SAW berkata:
“Sesungguhnya masjid-masjid ini tidak pantas digunakan untuk tempat kencing dan
berak, tetapu bahwasanya ia (dibangun) untuk dzikrullah, shalat dan membaca al-
Qur‟an.”(HR Muslim)
6. Shalat di mesjid akan mendapatkan ampunan
Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa berwudhu untuk shalat, lalu dia
menyempurnakan wudhunya, kemudian berjalan menuju shalat fardhu, lalu dia shalat
bersama manusia yakni bersama jama‟ah di masjid, niscaya Allah ampuni dosa-
dosanya.” (HR. Muslim)
7. Ibadah di mesjid akan mendapatkan nauangan di hari kiamat Nabi SAW bersabda:
“Ada 7 golongan yang akan Allah naungi mereka pada hari tiada naungan selain

11
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

naungan Allah yaitu diantaranya : “ dan seorang yang terikat (hatinya) dengan masjid
ketika ia keluar hingga ia kembali ke masjid “ (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu
Hurairah ra)
8. Orang yang rajin ke mesjid akan diangkat derajatnya Nabi SAW bersabda:
“Tidakkah kamu mau aku tunjukkan apa yang dengannya Allah menghapus dosa- dosa
dan mengangkat derajat? Menyempurnakan wudhu dalam keadaan yang berat,
memperbanyak langkah ke masjid dan menanti shalat setelah shalat. Itulah penjagaan
sesungguhnya, itulah penjagaan sesungguhnya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)

2. Sikap Dalam Masjid


Adapun adab-adab saat berada di masjid sebagai berikut
a. Berdoa saat pergi ke masjid
b. Niat hanya karena Allah SWT
c. Berjalan menuju masjid untuk sholat dengan tenang dan khidmat
d. Berdoa ketika masuk dan keluar masjid.
e. Mendahulukan kaki kanan
f. Disunnahkan melakukan sholat tahiyatul masjid bila telah masuk masjid
g. Dilarang berjual beli didalam masjid
h. Memakai pakaian bersih, dan rapi
i. Tidak lewat didepan orang yang sedang sholat
j. Tidak menyaringkan suara didalam masjid dan tidak mengganggu orang yang sedang
sholat
k. Menghindari makanan yang tidak sedap baunya.

3. Sahabat Rasul, Sya’ban Ra Yang Menyesal Saat Sakaratul Maut


Seorang sahabat Rasulullah SAW, Sya‘ban ra memiliki kebiasaan unik. Dia datang ke
masjid sebelum waktu shalat berjamaah. Ia selalu mengambil posisi di pojok masjid pada
setiapa shalat berjamaah dan I‘tikaf. Alasannya, selalu mengambil posisi di pojok masjid
karena ia tidak ingin mengganggu atau menghalangi orang lain yang akan melakukan
ibadah di masjid. Kebiasaan ini, sudah dipahami oleh semua orang bahkan Rasulullah
sendiri.
Pada suatu pagi, saat shalat Subuh berjamaah akan dimulai, Rasulullah SAW merasa
heran karena tidak mendapati Sya‘ban ra pada posisi seperti biasanya. Rasul pun bertanya
kepada jamaah yang hadir, apakah ada yang melihat Sya‘ban? Tapi, tidak ada seorang
pun yang melihat Sya‘ban ra.
Shalat Subuh pun sengaja ditunda sejenak, untuk menunggu kehadiran Sya‘ban.
Namun yang ditunggu belum datang juga. Karena khawatir shalat Subuh kesiangan,
Rasulullah pun memutuskan untuk segera melaksanakan shalat Subuh berjamaah. Hingga
shalat Subuh selesai pun Sya‘ban belum datang juga. Selesai shalat Subuh Rasul pun
bertanya lagi ―Apakah ada yang mengetahui kabar Sya‘ban?‖ Namun tidak ada seorang
pun yang menjawab. Rasul pun bertanya lagi ―Apa ada yang mengetahui dimana rumah
Sya‘ban?‖ Seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia tahu persis
dimana rumah Sya‘ban. Rasulullah sangat khawatir terjadi sesuatu terhadap sahabatnya
tersebut, memimnta diantarkan ke rumah Sya‘ban. Perjalanan dari masjid ke rumah
Sya‘ban cukup jauh dan memakan waktu lama terlebih mereka menempuh dengan berjalan
kaki.

12
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Akhirnya, Rasulullah dan para sahabat sampai di rumah Sya‘ban pada waktu shalat
dhuha (kira-kira 3 jam perjalanan). Sampai di depan rumah Sya‘ban, beliau mengucapkan
salam dan keluarlah wanita sambil membalas salam. ―Benarkah ini rumah Sya‘ban?‖ Tanya
Rasulullah.
―Ya benar, ini rumah Sya‘ban. Saya istrinya.‖ jawab wanita tersebut. ―Bolekah kami
menemui Sya‘ban ra, yang tidak hadir shalat Subuh di masjid pagi ini?‖ ucap Rasul.
Dengan berlinangan air mata, istri Sya‘ban ra menjawab ―Beliau telah meninggal tadi pagi‖.
nnalilahi Wainnailaihiroji‘un‖ jawab semuanya.
Satu-satunya penyebab Sya‘ban tidak hadir shalat Subuh di masjid adalah karena ajal
menjemputnya. Beberapa saat kemudian, istri Sya‘ban ra bertanya ―Ya Rasulullah ada
sesuatu yang jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia bertetiak
tiga kali dengan masing-masing teriakan di sertai satu kalimat. Kami semua tidak paham
apa maksudnya‖
―Apa saja kalimat yang diucapkannya?‖ tanya Rasulullah. ―Dimasing-masing
teriakannya, dia berucap kalimat ‗Aduh, kenapa tidak lebih jauh, aduh kenapa tidak yang
baru, aduh kenapa tidak semua,‖ jawab istri Sya‘ban. Rasulullah SAW pun melantunkan
ayat yang terdapat surah Qaaf ayat 22: ―Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai
dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka
penglihatanmu pada hari itu amat tajam‖
―Saat Sya‘ban ra dalam keadaan sakaratul maut, perjalanan hidupnya ditayangkan
ulang oleh Allah SWT. Bukan hanya itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan
oleh Allah. Apa yang dilihat oleh Sya‘ban ra (dan orang yang sakaratul maut) tidak bisa
disaksikan yang lain. Dalam padangannya yang tajam itu Sya‘ban ra melihat suatu adegan
dimana kesehariannya dia pergi pulang ke masjid untuk shalatb berjamah lima waktu.
Perjalanan sekitar tiga jam jalan kaki, tentu itu bukan jarak yang dekat. Dalam tayangan itu
pula Sya‘ban ra diperlihatkan pahala yang diperolehnya dari langkah-langkahnya ke
masjid,‖ ujar Rasulullah. Beliau melihat seperti apa bentuk surga yang dijanjikan sebagai
ganjarannya. Saat dia melihat dia berucap ―Aduh mengapa tidak lebih jauh‖ timbul
penyesalan dalam diri Sya‘ban ra, mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala
yang didapatkan lebih indah. Dalam penggalan kalimat berikutnya Sya‘ban ra melihat saat
ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin.
Saat ia membuka pintu, berhembuslah angin dingin yang menusuk tulang. Dia masuk
ke dalam rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Dia memakai dua
baju, Sya‘ban memakai pakaian yang bagus (baru) di dalam dan yang jelek (butut) di luar.
Dia berpikir jika kena debu tentu yang kena hanyalah baju yang luar dan sampai di
masjid dia bisa membuka baju liuar dan shalat dengan baju yang lebih bagus. Ketika dalam
perjalanan menuju masjid dia menemukan seseorang yang terbaring yang kedinginan
dalam kondisi mengenaskan. Sya‘ban pun iba dan segera membukakan baju yang paling
luar lalu dipakaikan kepada orang tersebut kemudian dia memapahnya ke masjid agar
dapat melakukan shalat Subuh bersama-sama.
Orang itu pun selamat dari mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan shalat
berjamaah. Sya‘ban ra pun kemudian melihat indahnya surga yang sebagai balasan
memakaikan baju bututnya kepada orang tersebut. Kemudian dia berteriak lagi ―Aduh!!
Kenapa tidak yang baru‖ timbul lagi penyesalan dibenak Sya‘ban ra. Jika dengan baju butut
saja bisa mengantarkannya mendapat pahala besar, sudah tentu dia akan mendapatkan
yang lebih besar jika dia memberikan pakaian yang baru.
Berikutnya, Sya‘ban ra melihat lagi suatu peristiwa, saat dia hendak sarapan dengan
roti yang dimakan dengan cara mencelupkan dulu ke dalam segelas susu. Bagi yang
pernah ke Tanah Suci tentu mengetahui ukurang roti Arab (sekitar tiga kali ukuran rata-
rata roti Indonesia). ketika baru saja ingin memulai sarapan, muncullah pengemis di depan
pintu yang meminta sedikit roti karena sudah tiga hari perutnya tidak diisi makanan. Melihat
hal itu, Sya‘ban ra merasa iba. Ia kemudian membagi dua roti tersebut dengan ukuran

13
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

sama besar dan membagi dua susu ke dalam gelas dengan ukuran yang sama rata,
kemudan mereka makan bersama-sama. Allah SWT kemudain memperlihatkan Sya‘ban ra
dengan surga yang indah.
Ketika melihat itupun Sya‘ban ra teriak lagi ― Aduh kenapa tidak semua!!‖ Sya‘ban ra
kembali menyesal. Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut,
pasti dia akan mendapat surga yabg lebih indah. Masya Allah, Sya‘ban bukan menyesali
perbuatanya melainkan menyesali mengapa tidak optimal.
Seseungguhnya pada suatu saat nanti, kita semua akan mati, akan menyesal dan
tentu dengan kadar yang berbeda. Bahkan ada yang memiunta untuk ditunda matinya,
karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas konsekwensi dari semua perbuatannya di
dunia. Mereka meminta untuk ditunda sesaat karena ingin bersedekah. Namun kematian akan
datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat diakhirkan.

D. Rangkuman
Agama islam memiliki tempat ibadah yang memeiliki keutamaan yaitu masjid.
keutamaan masjid sangatlah banyak seperiti masjid merupakan bagian negri yang paling
dicintai allah, orang yang membangun masjd sama dengan membangun rumah disyurga,
masjid merupakan tempat yang dilindungi Allah, masjid merupakan tempat orang yang
beriman dan banyak keutamaan lainnya sehingga membuat ummat islam wajib mencintai
masjid.
Di dalam masjid memiliki adab-adab yang harus kita laksanakan, karena masjid
merupakan tempat yang memiliki keutamaan maka adab-adab dalam masjid juga diatur.
Adapun beberapa adab dalam masjid seperti masuk kemasjid mendahulukan kaki kanan,
membaca do‘a ketika masuk masjid, melaksanakan sholat tahhiyatul masjid jika
memungkinkan, menjaga kebersihan masjid serta adab lainnya. Sebagai umat islam yang
memiliki rasa cinta pada masjid maka kita harus mengikuti adab-adab yang telah diatur
agar kita termasuk orang-orang yang diberi petunjuk.

E. Daftar Pustaka
Jabbar, Abdul. 2019. Adab Saat Berada Di Dalam Masjid. Madaninews.Id :Jakarta. Edisi 5
Maret.
Sukaca, Agus. 2020. Keutamaan di Masjid. Redaksi Muhammadiyah. Edisi 3 Agustus.
Yulianto, Agus. 2020. Sahabat rasul, sya‟ban yang menyesal saat sakratul maut. Republika.
Edisi 30 september.
Presipitari, aisyah. 2020. Peran masjid sebagai pembentuk identitas tempat. agora. Jurnal
arsitektur Vol. 17. No 1 juli.

14
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

SHALAT SUNAT GERHANA MATAHARI DAN BULAN

A. Tujuan Pembelajaran

Taksonomi Tujuan Pembelajaran Model Ket


Bloom Pembelajaran

Afektif Peserta didik mampu memahami kedudukan Ceramah dan 20


shalat gerhana matahari dan bulan diskusi menit
Kognitf Peserta didik mampu memahami prosen Ekletik/ 20
pelaksanaan shalat gerhana matahari dan campuran menit
bulan
Psikomotorik Peserta didik mampu mempraktekkan tata Simulasi 50
cara perlaksanaan shalat gerhana matahari menit
dan bulan

B. Pengantar

ُُ‫ُُو َالُُ ِل ْلمَ َم ِر‬ َ ‫ُُو ْالمَ َمر‬


َّ ‫ُُالُُت َ ْسجدواُ ِلل‬
َ ‫ش ْم ِس‬ َ ‫ش ْمس‬ َّ ‫ُُوال‬َ ‫ُُوالنَّ َهار‬َ ‫َو ِم ْنُُآ ٌَاتِ ِهُُاللٌَّْل‬
َُ‫واُلِلُُالَّذِيُ َخلَمَه َّنُُ ِإ ْنُُك ْنت ْمُُ ِإٌَّاهُُت َ ْعبدون‬
ِ َّ ِ ‫َوا ْسجد‬
―Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya
matahari dan bulan. Janganla kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah
kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. ‖ (QS. Fushshilat: 37)
Ayat di atas menjelaskan, pelbagai peristiwa yang terjadi, seperti siang dan malam, serta
adanya matahari dan bulan dengan segala peristiwa yang terjadi, menunjukan kebesaran
Allah SWT. Shalat gerhana bukan menunjukan kepatuhan atau ketundukan kepada
keduanya (matahari dan bulan). Namun, shalat gerhana menandakan kepatuhan kepada
Allah yang menciptakan keduanya. Jadi tidak benar, munculnya peristiwa gerhana dikaitkan
dengan kematian atau sebagainya. Hal itu dibantah oleh nabi, ―Sungguh, gerhana matahari dan
bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda
kebesaran Allah ta‘ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan,
bangkit dan shalatlah kalian.‖
Shalat gerhana matahari dan bulan adalah shalat yang dilaksanakan ketika terjadi
peristiwa alam yakni gerhana matahari dan bulan. Dalil melakukan shalat gerhana ini hadis
nabi SAW.

ُ ‫ت ُأ َ َحدُ ُ َو‬
ُ،‫الَ ُ ِل َحٌَاتِ ِه‬ ُِ َ‫الَ ٌَُ ْن َك ِسف‬
ُِ ‫ان ُ ِل َم ْو‬ ُ ُ ،ِ‫ّللا‬
َّ ُ ‫ت‬ ُْ ‫ان ُ ِم‬
ُِ ‫ن ُآٌَا‬ ُِ َ ‫س ُ َوالمَ َم َُر ُآٌَت‬ َّ ‫ن ُال‬
َُ ‫ش ْم‬ َُّ ‫ِإ‬
َُ ‫صلُّواُ َحتَّىُ ٌَ ْن َج ِل‬
ً ََُّ ُ‫ُفَا ْدعوا‬،‫فَإ ِ َذاُ َرأٌَْتموه َما‬
َ ‫ّللاُ َو‬
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda- tanda kebesaran
Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau
kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah
hingga selesai fenomena itu.” (HR. Bukhari no. 1043, Muslim no. 915)
Dalam Islam gerhana matahari ini dikenal dengan khusufus syam dan gerhana bulan
dikenal dengan khusufus qamar. Shalat gerhana ini hukumnya sunah muakad (sunnat yang
sangat dianjurkan). Sementara itu pelaksanaan shalat gerhana adalah waktu mulai terjadinya
gerhana sampai selesai peristiwa gerhana. Apabila gerhana sudah selesai maka kesunahan
shalat tidak ada lagi. Shalat sunah gerhana matahari pertama kali disyariatkan pada tahun

15
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

kedua hijriyah, sedangkan shalat gerhana bulan pada tahun kelima hijriyah, dan menurut
pendapat yang kuat (rajih) pada bulan Jumadal Akhirah.
Pelaksanaaan shalat gerhana bisa dilakukan dengan sendiri-sendiri atau berjamaah.
Apabila dilakukan secara jamaah maka dianjurkan untuk melakukan khutbah sebagaimana
khutbah jumat atau dua hari raya. Shalat sunah gerhana tidak didahului oleh azan dan
iqamah, namun hanya didahului dengan panggilan asshalatu jamiah. Hal ini sesuai dengan
hadits yang diriwayatkan dengan mutafaqqun alaih bahwa dari Abdullah bin Umar ra. berkata
bahwa Rasulullah SAW mengutus orang yang memanggil shalat dengan lafaz: Ash shalatu
jamiah”. (HR. Muttafaqun alaihi).

C. Materi
Berbeda dengan shalat-shalat sunah yang lain, imam melaksanakan shalat
berjamaah dengan para makmum sebanyak dua raka‘at. Setiap raka‘at dilakukan dua kali
rukuk. Pada raka‘at pertama, setelah membaca surat Al-Fatihah diteruskan dengan
membaca salah satu surat dalam Al-Qur‘an. Kemudian, imam rukuk dan bangkit dari rukuk
seraya membaca Sami‟allahu Liman Hamidah. Selanjutnya membaca surat Al- Fatihah dan
salah satu surat dalam Al-Qur‘an. Setelah itu, imam rukuk, lalu bangkit dari rukuk,
dilanjutkan dengan sujud dua kali seperti biasa. Raka‘at kedua persis seperti raka‘at pertama.
Dalam shalat ini, boleh membaca bacaan ayat dengan suara keras maupun pelan. Dan,
seandainya shalat sendiri-sendiri, bukan berjamaah, shalatnya sah, karena berjamaah
bukan merupakan syarat.
Kalau dirinci maka urutan shalat sunah gerhana sebagai berikut:
a. Jumlah rakaat shalat gerhana sebanyak dua rakaat dengan tata cara yang berbeda
dengan model shalat sunnat lainnya. Tata cara pertama adalah niat yaitu:

‫اصلىُسنةُلكسوفُالشمس\الممرُركعتٌنُماموما\اماماُ ُتعالى‬
Sengaja aku shalat sunat gerhana matahari/bulan dua rakaat sebagai makmum/ imam
karena Allah.
b. Membaca Ta‘awwuz dan Al Fatihah
ُ‫ُالر ِحٌ َِْۙمُمٰ ِل ِن‬
َّ ‫ُالر ْحمٰ ِن‬ َّ َ‫ُالعٰ لَ ِمٌ َْۙن‬ْ ‫ب‬ِ ‫ُِر‬
َ ‫ُلِل‬‫ُالر ِحٌ ِْمُا َ ْل َح ْمد ِ ه‬
َّ ‫ُِالر ْحمٰ ِن‬
َّ ‫ُّللا‬ ‫بِ ْس ِم ه‬
ُ‫ط‬َ ‫ُص َرا‬ ْ ‫ط‬
ِ ‫ُالم ْست َُِمٌ َۙ َْم‬ َ ‫َاُالص َرا‬ ِۗ
ِ ‫َّانُنَ ْست َ ِعٌْنُاِ ْه ِدن‬ َ ٌِ‫ُوا‬ َ ٌِ‫ُالدٌ ِۗ ِْنُا‬
َ ‫َّانُنَ ْعبد‬ ِ ‫ٌَ ْو ِم‬
ُ ُࣖ َ‫ُو َالُالض َّۤا ِلٌْن‬ َ ‫بُ َعلَ ٌْ ِه ْم‬ِ ‫ُال َم ْغض ْو‬ْ ‫تُ َعلَ ٌْ ِه ْمُەَُۙ َغٌ ِْر‬َ ‫الَّ ِذٌْنَ ُا َ ْن َع ْم‬
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.Segala puji bagi Allah,
Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,Pemilik hari
pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada
Engkaulah kami mohon pertolongan.Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang
dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
c. Membaca surat Al Baqarah (ayat lain) dengan jumlah yang banyak (panjang)
d. Rukuk dengan membaca tasbih dalam jumlah yang banyak
e. Berdiri lagi dengan membaca tasmi‘ dan tahmid. Lalu membaca al-Fatihah dan ayat
f. Kemudian rukuk lagi dengan memperbanyak membaca tasbih
g. Berdiri lagi untuk membaca tasmi‘ dan tahmid
h. Kemudia sujud dua kali dengan melakukan duduk antara dua sujud sebagaimana pada
umumnya praktik shalat.
i. Lalu melakukan rakaat kedua dengan tata cara yang sama dengan rakaat pertama

16
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

sekaligus menutupnya dengan tahiyyat dan salam.


j. Khutbah setelah shalat.
Para ulama berbeda pendapat tentang khutbah shalat gerhana matahari dan gerhana
bulan. Menurut Imam Syafi‘i, Ishak, Ibnu Jarir, dan para fukaha yang juga ahli hadits,
sesudah shalat gerhana dianjurkan untuk membaca dua kali khutbah. Sedangkan menurut
Imam Malik dan Imam Abu Hanifah, hal itu tidak dianjurkan. Tetapi yang diunggulkan
adalah pendapat yang pertama, karena didukung oleh dalil yang cukup kuat. Model
khutbah shalat gerhana adalah sebagaimana khutbah shalat Idul Fitri dan Adha. Shalat
gerhana dianjurkan untuk dilakukan di masjid jami‘ (besar) dan secara berjamaah. Tetapi
juga boleh dilakukan sendiri-sendiri, seperti yang telah disinggung sebelumnya.
Tata cara shalat ini ini bisa di telusuri dalam hadits nabi yang populer digunakan oleh
mayoritas ulama yaitu hadis dari Aisyah radhiyallahu anha, beliau berkata: Matahari
mengalami gerhana pada zaman Rasulullah S.A.W, lalu beliau berdiri dan bershalat
bersama-sama yang lain, dengan memanjangkan (melamakan durasi ) berdiri, kemudian
rukuk lalu memanjangkan (melamakan durasi ) ruku , kemudian berdiri dan memanjangkan
durasi berdiri namun lebih pendek dari durasi berdiri yang pertama (sebelumnya).
Kemudian rukuk, lalu memanjangkan rukuk, namun lebih pendek durasinya berbanding
rukuk yang pertama, kemudian sujud dan memanjangkan durasi sujud. Kemudian
mengerjakannya di dalam rakaat yang lain sebagaimana beliau melaksanakannya di dalam
rakaat yang pertama. Kemudian beliau beranjak sementara matahari sudah kelihatan, lalu
menyampaikan khutbah kepada mereka yang hadir sambil memuji Allah dan menyanjung-
Nya. Kemudian beliau bersabda: ―Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua
tanda kekuasaan dari tanda-tanda kekuasaan Allah, yang gerhana ini berlaku tidaklah
berlaku dengan sebab kematian seseorang atau kehidupan seseorang. Sekiranya kamu
melihat gerhana maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalatlah, dan
bersedekahlah.‖(shahih Muslim)
Dari hadis ini bisa juga difahami, dan para ulama sepakat, bahwa berdiri yang kedua
dan ruku‘ yang kedua dalam rakaat yang pertama itu lebih pendek daripada berdiri yang
pertama dan ruku‘ yang pertama. Demikian pula berdiri yang kedua dan ruku‘ yang kedua
dalam rakaat yang kedua lebih pendek dari berdiri dan ruku‘ yang pertama dalam rakaat
yang kedua. Kemudian para ulama sepakat, anjuran untuk memperpanjang bacaan pada
rakaat pertama dan rakaat kedua, seperti yang diterangkan dalam hadits-hadits diatas.
Menurut pendapat Imam Malik, Imam Asy-Syafi‘i, Imam Abu Hanifah, Al-Laits bin Sa‘ad, dan
mayoritas ulama ahli fiqih, shalat gerhana matahari bacaannya dibaca dengan suara pelan,
dan shalat gerhana bulan bacaannya dibaca dengan suara keras

D. Rangkuman
Gerhana matahari dan bulan merupakan gejala alam (astronomi) yang juga terjadi pada
planet-planet lain. Meski gerhana dianggap peristiwa langka, namun apa yang
sesungguhnya terjadi sudah dalam perhitungan Allah SWT sebagaimana yang
dimaktubkanNya dalam Surat Arrahman ayat 5; ―Matahari dan bulan beredar dengan
peraturan dan hitungan yang tertentu.‖ Gerhana matahari dan bulan bukan dimaknai
kecacatan dalam ciptaan Allah SWT, namun peristiwa itu menunjukkan keagungan dan
kebesaran serta kesempurnaan pencipta-Nya. Syirik jika mengaitkan semua peristiwa
tersebut dengan pelbagai cerita, mitos dan sebagainya. Sejatinya Nabi Muhammad S.A.W
menganjurkan untuk melaksanakan shalat, bertasbih, berzikir, bertahlil, bersedekah, dan
memerdekakan budak. Dengan demikian, islam secara jelas menepis segi mistis dan
primitif, baik dari pandangan masyarakat Arab praislam tentang gerhana dan masyarakat
sekarang yang masih ada menganut faham itu.

17
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

E. Referensi
Anshory Isnan, 2019, Fiqih Shalat Gerhana Matahari, Rumah Fiqih Publishing, Jakarta
Bhukari, Shahih Bhukari Pdf, ―Bab Shalat Saat Terjadi Gerhana Matahari,‖ hlm. 432. No.983.
Syaikh Hasan Ayub, 2003, Fiqh al-ibadah bi adilatiha fi al-Islam: al-thaharah wa al-nazhafah, al-
shalah, al-zakah, al-shiyam, diterjemahkan oleh Abdul Rosyad Shiddiq, Pustaka
Alkautsar

18
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

RABIATUL ADAWIYAH

A. Tujuan Pembelajaran

Taksonomi Tujuan Pembelajaran Model Alokasi


Bloom pembelajaran waktu
Afektif Menampilkan perilaku zuhud dan Vidio comment 15 menit
Mahabbah (Cinta) kepada Allah SWT
Kognitif Menjelaskan biografi Rabiatul Adawiyah Bermain peran 50 menit
Memahami kisah Rabiatul Adawiyah di
masa remaja, dan dewasa Menyebutkan
karya-karya Rabiatul Adawiyah
Memahami teladanan dari Rabiatul
Adawiyah
Psikomotorik Menceritakan kisah Rabiatul Adawiyah simulasi 25 menit
dan meneladani dalam
kehidupan sehari-hari.

B. Pengantar
Kecintaan Rabiatul Adawiyah kepada Allah SWT patut kita teladani, sebab tak hanya
diucapkan lewat lisan, tapi juga ditunjukkan dengan per buatan. Kisah hidup Rabiatul
Adawiyah yang hidup pada masa Dinasti Umayah patut dilihat kembali, karena banyak
keteladanan yang dapat diambil darinya.
Hidup dalam kemiskinan dan penderitaan tidak menjadikannya terlena oleh harta yang
ditawarkan oleh orang-orang yang berada di dekat mereka. Bahkan dengan keadaan yang
serba kekurangan justru menjadikan dia semakin tumbuh mahabbah (cinta) kepada Sang
Pencipta.
Pendidikan yang diberikan oleh keluarganya sejak kecil menjadi modal bagi Rabiatul
Adawiyah dan saudara-saudaranya untuk selalu menjaga aqidah di tengah keadaan kota
Basrah yang mencekam, baik karena pergulatan politik maupun keadaan kondisi yang
penuh dengan kegersangan ketika itu. Walaupun Rabiatul Adawiyah sudah ditinggal or-
ang tuanya sejak kecil mereka bersaudara tetap menjaga aqidahnya dan bisa melewati itu
semua.
Oleh karena itu marilah kita teladani kisah dari Rabiatul Adawiyah ini dalam
kecintaannya kepada Allah.

C. Biografi Rabiatul Adawiyah


Nama lengkapnya adalah Ummul Khair Rabi‘ah binti Isma‘il Al-Adawiah Al-Qisiyyah.
Dia salah seorang di antara para sufi basrah yang paling terkenal. Beliau juga termasuk
tokoh sufi pada abad pertama dan kedua.
Rabiatul Adawiyah Lahir pada tahun 99 H/717 M di suatu perkampungan dekat kota
Basrah (Irak) dan wafat di kota itu pada tahun 185 H/801 M. Mengenai kelahirannya ada
juga yang menyebut tahun 714 M.
Sejak kecil Rabi‘ah sudah dikenal sebagai anak yang cerdas dan taat beragama.
Beberapa tahun kemudian, ayahnya, Ismail, meninggal dunia kemudian disusul oleh

19
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

ibunya, sehingga Rabi‘ah dan ketiga saudara perempuannya menjadi anak yatim piatu.
Ayah dan Ibunya hanya meninggalkan harta berupa sebuah perahu yang kemudian
digunakan Rabi‘ah untuk mencari nafkah. Rabi‘ah bekerja sebagai penarik perahu,
menyeberangkan orang dari tepi Sungai Dajlah ke tepi sungai yang lain. Sementara ketiga
saudara perempuannya bekerja di rumah menenun kain atau memintal benang.
Di Kota Basrah yang penuh dengan kekayaan, Rabi‘ah tumbuh di sebuah rumah
terpencil bersama keluarga yang menderita kelaparan dan kemiskinan. Walaupun keadaan
yang secara lahiriah serba kekurangan, tetapi Rabi‘ah kaya iman dan takwa. Rabi‘ah telah
banyak mengambil pelajaran agama, qana‘ah dan wara‘ dari sang ayah.
Sufi ini terkenal dengan Maqam Mahabbah (Cinta Ilahi). Pemberian nama Rabi‘ah
(artinya putri keempat) dilatarbelakangi sensibilitas keluarganya, sebagai anak keempat dari
empat bersaudara, disamping tiga orang putri lainnya, dari keluarga miskin di Basrah.
Sedemikian miskinnya hingga minyak lampu untuk menerangi saat kelahirannya pun or- ang
tuanya tidak punya.
Menjelang dewasa ujian selalu menerpanya dan semakin hari semakin buruk setelah
ditinggalkan ayah dan ibunya, kemudian dijual sebagai budak. Tetapi karena keshalehannya dia
dibebaskan. Dari kecil Rabi‘ah mempunyai hati yang halus, keyakinan yang tinggi serta
keimanan yang mendalam, sehingga tidak ada satupun ruangan yang tertinggal di hati
maupun pikirannya untuk kepentingan yang lain. Keadaan keluarganya yang miskin
menyebabkan Rabi‘ah menjadi hamba sahaya dengan pengalaman penderitaan yang silih
berganti. Kemampuannya menggunakan alat musik dan menyanyi selalu dimanfaatkan
oleh majikannya untuk mencari harta dunia. Rabi‘ah sadar betul dengan keadaannya yang
dieksploitasi oleh majikannya tersebut. Selain terus menerus mengerjakan tugas-tugasnya
sebagai seorang pembantu rumah tangga (budak), dia selalu memohon petunjuk dari Allah
SWT.
Rabi‘ah Al-Adawiyah yang seumur hidupnya tidak pernah menikah, dipandang
mempunyai saham yang besar dalam memperkenalkan konsep cinta (al-hubb) khas sufi ke
dalam mistisisme Islam. Sebagai seorang wanita zahibah, dia selalu menampik setiap
lamaran beberapa pria saleh. Dalam salah satu riwayat dikatakan, dia adalah seorang
hamba yang kemudian dibebaskan. Dalam hidup selanjutnya, dia banyak beribadah,
bertaubat, dan menjauhi kehidupan duniawi. Ia hidup dalam kemiskinan dan menolak segala
bantuan yang diberikan orang lain kepadanya. Bahkan, dalam doa‘anya, dia tidak meminta hal-
hal yang bersifat materi dari Tuhan. Ia betul-betul hidup dalam kehidupan zuhud dan hanya
ingin berada dekat pada Allah SWT.

D. Masa remaja Rabi’atul Adawiyah


Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, karena
masa ini merupakan periode peralihan. Masa remaja juga merupakan masa yang
bermasalah, masa mencari identitas yang sekaligus sebagai masa yang tidak realistis yang
sekaligus sebagai ambang masa depan.
Dalam usia yang relatif muda ayahnya telah berpulang ke rahmatullah, disusul
kemudian oleh ibunya. Kepergian orang tuanya merupakan ujian bagi Rabi‘ah, karena sang
ayah merupakan tulang punggung keluarga, kemudian disusul ibunya tercinta. Betapapun
cobaan yang dihadapi, Rabi‘ah tetap tidak kehilangan pedoman. Sepanjang siang dan
malam Rabi‘ah selalu berdzikir dan tafakkur pada Allah SWT. Hanya kepada Allah sajalah
dia berserah diri, mengadukan nasib dan mempersembahkan seluruh hidupnya. Secara
psikologis, saat usia muda (remaja) kondisi jiwa masih labil. Namun Rabi‘ah mampu
bersikap dewasa. Meski ia telah kehilangan ayah ibunya, yang sekaligus sebagai guru,
akan tetapi semua itu tidak mengendurkan semangat Rabi‘ah untuk ―menggembleng‖
jiwanya guna lebih ber-taqarrub kepada Allah.
Untuk mempertahankan hidupnya, rabiah dan saudara-saudaranya dari kelaparan,
maka mereka giat bekerja. Saudara-saudara Rabi‘ah bekerja di rumah, menenun kain atau

20
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

memintal benang, sedangkan Rabi‘ah sehari-harinya bekerja di sungai menyeberangkan


orang dengan perahu kecilnya. Perahu kecil itulah barang warisan yang ditinggalkan orang
tuanya. Meski demikian, Rabi‘ah dan saudara-saudaranya tetap tabah menjalani kehidupan
yang ada. Rabi‘ah dan kakak-kakaknya keluar masuk kampung, mengetuk rumah-rumah,
menawarkan jasa, barangkali ada pekerjaan yang dapat dibantunya.
Pada usia remaja inilah Rabi‘ah mulai menampakkan rasa cintanya pada Allah SWT.
Pada masa selanjutnya kehidupan Rabi‘ah semakin sulit, lebih-lebih kota Basrah sebagai
kota segala bangsa dan aliran, telah menjadi ajang pertentangan antara satu aliran dengan
aliran lainnya, antara satu suku/bangsa dengan suku/bangsa lainnya. Pertentangan
tersebut tidak terlepas dari situasi politik yang terjadi pada saat itu.
Selain situasi politik yang memanas ketika itu, kota Basrah juga mengalami bencana
alam berupa kemarau panjang, kekeringan berkepanjangan menyebabkan kelaparan
penduduk kota. Kota yang mulanya makmur dan berkembang, berubah menjadi kota yang
dilanda kemiskinan. Kondisi demikian diperparah dengan meningkatnya pencurian dan
perampokan. Hai ini tidak hanya membuat penduduk menderita, tetapi juga dilanda
ketakutan. Orang miskin semakin miskin dan terlunta-lunta, mereka sering dihadang
perampok dan menjualnya sebagai budak.
Rabi‘ah dan saudaranya semakin parah kondisinya, sehingga memaksa mereka untuk
meninggalkan gubuknya. Mereka berkelana ke berbagai daerah mencari hidup. Dalam
pengembaraan ini menyebabkan Rabi‘ah terpisah dari kakaknya. Kemudian Rabi‘ah jatuh ke
tangan perampok dan dijual sebagai hamba sahaya dengan harga sangat murah, yaitu
sebesar enam dirham. Kehidupan dalam belenggu perbudakan telah mengisi lembar hidup
Rabi‘ah. Tuan yang telah membelinya sebagai budak memperlakukannya dengan amat
kasar bengis, tanpa rasa kemanusiaan dan belas kasihan. Tubuh Rabi‘ah semakin kering
kerontang, makanan yang dimakannya hanyalah sisa tuannya. Pakaiannya pun hanya
sepotong, itupun telah compang-camping. Pahitnya kehidupan dijalani dengan tabah dan
sabar. Shalat malam tetap dilakukan dengan rutin, lisannya tidak pernah berhenti berdzikir,
istighfar, merupakan senandung yang selalu didendangkannya. Musibah yang tiada henti
semakin membuat Rabi‘ah mendekatkan diri pada Illahi.
Hanya kepada Allah Rabi‘ah mengadu dan berserah diri serta mohon perlindungan. Pada
awalnya perasaan cinta Rabi‘ah sama dengan orang kebanyakan, segala sesuatu akan
terasa indah bila bersama orang yang dicinta dan segala sesuatu akan terasa mudah bila yang
minta orang yang tercinta. Bagi Rabi‘ah yang tercinta bukanlah lawan jenisnya, namun Allah
yang maha pencipta, pemilik cinta yang hakiki. Cinta dan gairah Rabi‘ah kepada Allah
sangat dalam, sehingga tidak ada satu pun ruangan yang tertinggal di hati atau pikirannya
untuk pikiran atau kepentingan lain. Kenyataan demikian tergambar dalam sebuah alur cerita
yang menuturkan bahwa pada suatu hari Rabi‘ah disuruh tuannya berbelanja ke pasar,
dengan menyusuri gang-gang yang sempit kota Basrah. Di tengah perjalanan ia dihadang
oleh penjahat. Ia ketakutan dan berusaha melarikan diri. Akan tetapi, ia tersandung dan terjatuh
sehingga lengannya patah. Ia kembali ke rumah tuannya, kemudian sholat dan bermunajat
kepada Allah. Sepanjang malam Rabi‘ah selalu melakukan shalat, dan sepanjang siang dia
selalu berpuasa, dengan tetap melaksanakan pekerjaan di rumah tuannya.
Pada suatu malam tuannya terbangun dan mendengar suara rintihan. Dari celah- celah
kamar ia mengintip apa yang dilakukan Rabi‘ah. Ia tertegun melihat Rabi‘ah. Bersujud di
tanah seraya berdoa: Ya Rabbi, Engkau telah membuatku menjadi budak belian seorang
manusia sehingga aku terpaksa mengabdi kepadanya. Seandainya aku bebas pasti akan
persembahkan seluruh waktu dalam hidupku ini untuk berdoa kepada-Mu. Dengan mata
kepalanya sendiri tuannya menyaksikan betapa sebuah lentera tanpa rantai tergantung di
atas kepala Rabi‘ah, sedang cahayanya menerangi seluruh rumah. Demi melihat peristiwa
demikian, ia merasa takut lalu beranjak ke kamar tidurnya dan duduk merenung hingga
fajar tiba.
Esok paginya ia memanggil Rabi‘ah dengan sikap lembut dan berkata bahwa ia
membebaskankan Rabi‘ah. Kebebasan telah ada di tangan Rabi‘ah. Tuannya menawarkan

21
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

untuk tetap bersama atau meninggalkan rumah tuannya. Rabi‘ah minta izin untuk
meninggalkan rumah tuannya. Segala penyakit datangnya atas kehendak Tuhan, karena itu
Rabi‘ah selalu memikulnya dengan ketabahan hati dan keberanian. Rasa sakit yang
bagaimanapun tidak pernah mengganggunya, tidak pernah menarik perhatiannya dan
pengabdiannya kepada Tuhan. Sering ia tidak menyadari ada bagian tubuhnya yang terluka
sampai ia diberitahu oleh orang lain.
Dengan kebebasan yang diperolehnya, ia curahkan hidupnya di masjid-masjid dan
tempat-tempat pengajian agama. Ia kemudian menjalani kehidupan sufi, dengan beribadah dan
merenungi hakikat hidup. Tidak ada satupun yang memalingkan hidupnya dari mengingat
Allah. Dalam masa selanjutnya ia telah berhasil mencapai tingkatan yang tinggi dalam bidang
kerohanian.

E. Masa Dewasa Rabiatul Adawiyah


Masa Dewasa Rabi‘ah al-Adawiyah Dalam perjalanan selanjutnya, kehidupan sufi telah
mantap menjadi pilihannya. Rabi‘ah telah menepati janjinya pada Allah untuk selalu
beribadah pada-Nya sampai menemui ajalnya. Ia selalu melakukan shalat tahajud
sepanjang malam hingga fajar tiba.
Rabi‘ah tidak tergoda oleh keduniawian, hatinya hanya tertuju pada Allah, ia tenggelam
dalam kecintaannya pada Allah dan beramal demi mencapai keridhaan-Nya. Cinta pada
Tuhan yang telah muncul sejak masa remaja terus dipupuk selama hidupnya, baik dalam
keadaan duduk maupun berdiri, bahkan segala pikirannya hanya tercurah pada Allah SWT.
Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa selama 40 tahun ia tidak mendongakkan kepalanya ke
langit, karena malu pada Allah, tidak jarang ia mengucurkan air matanya mengharapkan
rahmat dari Allah.
Rabi‘ah telah menempuh jalan kehidupan sendiri, dengan memilih hidup zuhud dan
hanya beribadah kepada Allah. Selama hidupnya tidak pernah menikah, walaupun ia
seorang yang cantik dan menarik. Rabi‘ah selalu menolak lamaran laki-laki yang ingin
meminangnya. Dalam berbagai sumber disebutkan bahwa Rabi‘ah pernah dilamar oleh
Abdul Wahid ibn Ziad, seorang yang sangat dihormati dan berpengaruh dalam masyarakat
dalam waktu itu. Tetapi saat Abdul Wahid datang menyampaikan lamaran pada Rabi‘ah, ia
mendapatkan jawaban, ―hai orang yang bersyahwat, carilah orang yang sepadan dengan
engkau.‖
Pernah pula Muhammad Sulaiman al-Hasyimi datang melamarnya. Orang yang
berkuasa dan kaya serta direstui oleh para pembesar Basrah, konon ia adalah amir Basrah
dengan penghasilan 10.000 dirham per bulan, sedang mas kawin yang ditawarkan kepada
Rabi‘ah sebesar 100.000 dirham, mengajukan lamaran pada Rabi‘ah, namun oleh Rabi‘ah
ditolak. Cara menolak lamaran tersebut dengan mengatakan: ―Seandainya engkau
memberi seluruh warisan hartamu, tidak mungkin aku memalingkan perhatianku dari Allah
padamu.‖
Sebelum Amir Basrah tersebut mengajukan lamaran, terlebih dahulu mengadakan
pertemuan khusus dan musyawarah dengan para pemuka Basrah. Lamaran Amir Basrah
dapat dijadikan sebagai satu ujian bagi Rabi‘ah, dan ternyata ia dapat melewatinya.
Argumen-argumen tersebut di atas dapat memperkuat pendapat yang mengatakan bahwa
Rabi‘ah selama hidupnya tetap melajang. Pangkat, derajat dan kekayaan tidak mampu
memalingkan cinta pada kekasih-Nya, Allah SWT. Rabi‘ah termasuk dalam kelompok
manusia yang mempunyai naluri yang tinggi, melebihi manusia biasa. Keinginannya yang
bersifat manusiawi telah tunduk dan menyerah di bawah keinginan yang suci, karena
kebutuhan hidupnya yang sangat mendasar sudah tidak sama dengan manusia-manusia
lainnya.
Pada suatu hari seseorang bertanya kepada Rabi‘ah tentang pilihan hidupnya untuk tidak
kawin, namun pertanyaan tersebut malah dijawab dengan tiga masalah yang selama ini
menimbulkan keprihatinan dalam dirinya. Jika ada seseorang yang dapat menjawab

22
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

permasalahan tersebut, maka ia akan menikah dengan orang tersebut, yaitu:


1. Apabila ia meninggal, apakah ia akan menghadap Allah dalam keadaan iman dan suci
atau tidak.
2. Apabila ia menerima catatan amal perbuatan, apakah ia menerima dengan tangan kanan
atau tangan kiri.
3. Bila sampai pada hari berbangkit, termasuk dalam golongan kanan yang masuk surga,
atau termasuk dalam golongan kiri yang menuju neraka.
Ketiga permasalahan tersebut di atas hanya Allah yang mampu menjawab dan tidak akan
ditemukan orang yang dapat menjawab permasalahan tersebut. Demikianlah argumen-
argumen yang diajukan oleh Rabi‘ah dalam menolak setiap lamaran yang ingin
memperistrinya. Jawaban atau alasan lain yang dilontarkan Rabi‘ah terkadang dengan
nada yang diplomatis, seperti pertanyaan sebagai berikut: “Jika aku tetap dalam keadaan
prihatin, bagaimana mungkin aku dapat berumah tangga.” Rabi‘ah sadar, dengan
menerima tangan pria dalam ikatan perkawinan, hanya akan membuat dia berbuat tidak adil
terhadap suami dan anak-anaknya. Dia tidak mampu memberikan perhatian pada mereka,
karena seluruh hatinya hanya untuk Allah semata.
Untuk selanjutnya Rabi‘ah semakin mantap dalam kehidupan sufi. Ilmunya yang tinggi
telah mengundang sufi lain untuk datang bertanya dan berdiskusi. Beberapa ahli mengutip
para penulis riwayat hidupnya, dimana baru mengenal Rabi‘ah di masa tuanya, pada saat
tubuhnya telah lemah, tetapi pemikirannya masih cemerlang. Hingga akhir hayat dia masih
menjadi panutan bagi orang yang membutuhkannya. Rabi‘ah mencapai usia kurang lebih
dari 90 tahun. Bukan semata-mata usia yang panjang, tapi merupakan waktu penuh berkah
hidup yang menyebar di sekelilingnya. Rabi‘ah tidak ingin menyusahkan orang lain.

F. Karya-karya Rabiatul Adawiyah


Karya-karya Rabi‘ah al-Adawiyah merupakan aliran muhabbah atau al-hubb yang
berhubungan tentang cinta. Karena itu dia mengabdi melakukan amal shaleh bukan karena
takut masuk neraka atau mengharap masuk surga, tetapi karena cintanya kepada Allah
SWT. Karena cintalah yang mendorong ingin selalu dekat dengan Allah, dan Allah baginya
merupakan zat yang dicintai, bukan sesuatu yang ditakuti seperti ungkapanya di bawah ini :
Beberapa karya yang diciptakan oleh Rabi‘ah al-Adawiyah baik berupa larik syair
ataupun ucapannya yang berhubungan tentang rasa cintanya kepada Allah memang sangat
menunjukan dan membuktikan bahwa cintanya hanya untuk Allah. Selain itu ia juga betul-
betul hidup dalam zuhud, diantara ucapannya yang terkenal tentang zuhud adalah,
sebagaiman diriwayatkan oleh al-Hujwiri dalam kitabnya Kasyf al-Mahjub:
―Suatu ketika aku membaca cerita bahwa seorang hartawan berkata kepada Rabi‘ah:
―Mintalah kepadaku segala kebutuhanmu!‖ Rabi‘ah menjawab: ―Aku ini begitu malu meminta hal-
hal duniawi kepada pemiliknya. Maka bagaimana bisa aku meminta hal itu kepada orang
yang bukan pemiliknya.‖
Selain ucapannya diatas, dia juga pernah berucap tentang cintanya kepada Allah,
baginya Allah merupakan zat yang dicintai, bukan sesuatu yang harus dicintai, adapun
ucapannya adalah sebagai berikut:
―Aku mengabdi kepada Tuhan bukan karena aku takut masuk neraka bukan pula
karena ingin masuk surga tetapi aku mengabdi karena cintaku kepada-Nya. Tuhanku,
jika ku puja Engkau, karena takut neraka, bakarlah aku didalamnya; dan jika kupuja
Engkau karena mengharap surga, jauhkanlah aku dari padanya; tetapi jika Engkau kupuja
semata- mata karena Engkau, maka janganlah sembuntikan kecantikan-Mu yang kekal itu
dariku‖
Diantara ucapan-ucapannya yang menggambarkan tentang konsep zuhd yang dimotivasi

23
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

rasa cinta adalah:


―Wahai Tuhan! Apa pun bagiku dunia yang Engkau karuniakan kepadaku, berikanlah
semua kepada musuh-mushMu. Dan apapun yang akan Engkau berikan kepada ku kelak di
akhirat, berikanlah semua kepada teman-temanMu. Bagiku, Engkau pribadi sudah cukup‖
Tampak jelas bahwa rasa cinta Rabi‘ah al-Adawiyah kepada Allah begitu penuh meliputi
dirinya, sehingga sering membuat tidak sadarkan diri karena hadir bersama Al- lah, seperti
terungkap dalam larik syairnya:
Kujadikan Kau teman berbincang dalam kalbu Tubuhku pun biar berbincang dengan
temanku Dengan temanku tubuhku berbincang selalu Dalam kalbu terpancang selalu
Kekasih cintaku
Dalam liriknya yang lain, lebih tampak lagi cintanya Rabi‘ah al-Adawiyah terhadap
Allah. Dalam mengungkapkan rasa cintanya ini, dia bersenandung:
Aku cinta Kau dengan dua model cinta
Cinta rindu dan cinta karena Kau layak dicinta Adapun inta rindu, karena hanya Kau
kukenang selau, Bukan selainMu
Adapun karena Kau layak dicinta, karena kau singkapkan tirai sampai Kau nyata
bagiku
Bagiku, tidak ada puji untuk ini dan itu. Tapi sekalian puji hanya bagiMu selalu.
Itulah kiranya beberapa karya beliau yang seakan menjelaskan kecintaannya kepada
Allah SWT.

G. Keteladanan Rabiatul Adawiyah


Rabiatul Adawiyah adalah sosok yang dapat diteladani dalam menjalani kehidupan
sehari-hari. Adapaun keteladanan yang dapat dicontoh darinya yaitu:
1. Telah menghafal Alquran sejak usia sepuluh tahun
2. Berusaha melakukan semuanya dengan ikhlas
3. Rabiatul Adawiyah disiplin dalam melaksanakan shalat
4. Tulus dalam bebagi ilmu
5. Tidak silau terhadap kemewahan dunia
6. Sabar dalam menghadapi berbagai ujian
7. Tidak pernah ingin menyusahkan orang lain.

H. Referensi Bacaan
Rosihon Anwar dan Mukhtar Solohin. 2007. Ilmu Taswuf. Bandung:CV Pustaka Setia. Smith.
1997. Rabi‟ah Pergulatan Spiritual Perempuan. Surabaya: Risalah Gusti
Hasan Bakti Nasution dan Sahrini Harap. Ensiklopedi Aqidah Islam. Jakarta: kencana.
2003
Siti Rihanah. Biografi dan Pemikiran Rabi‘ah Al-Adawiyah, skripsi Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2011.
Http://wikipedia.org

24
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

KUATKAN PERSATUAN DAN HINDARI TAWURAN

A. Tujuan Pembelajaran

Taksonomi Tujuan Pembelajaran Model Alokasi


Bloom pembelajaran waktu
Afektif Membiasakan perilaku lemah lembut Video 15 menit
dalam menyampaikan ide/ gagasan comment
Kognitif Menjelaskan pengertian toleransi dalam Picture and 50 menit
beragama picture
Menyebutkan dalil naqli dan aqli tentang
toleransi beragama
Psikomotorik Mensimulasikan tatacara toleransi yang Simulasi 25 menit
sesuai dengan syariat Islam

B. Pengantar
Pluralitas, kebhinekaan, keragaman, perbedaan dan kemajemukan merupakan fakta yang
tak dapat dipungkiri. Bahkan dalam tradisi Islam ditegaskan hal ini merupakan sunatullah
(Ketetapan Allah). Islam telah memberikan sinyal bagaimana kaum muslimin
menyelesaikan perbedaan dengan musyawarah untuk mufakat, sehingga tercapai rasa
persatuan dan kesatuan yang terbingkai dalam sistem demokrasi dalam bernegara.
Akhir-akhir ini, nilai kerukunan yang dijaga dengan baik oleh masyarakat mulai terkikis,
mengalami degradasi. Semboyan Bhineka Tunggal Ika sudah mulai luntur dalam pemahaman
dan dan pengamalan masyarakat, sehingga menimbulkan konflik yang mengatasnamakan
agama, bahkan disinyalir telah mengancam terjadinya disintegrasi (perpecahan) bangsa.
Dalam materi ini akan dibahas tentang pentingnya membina persatuan dan kesatuan
melalui toleransi dalam beragama.

C. Toleransi sebagai Alat Pemersatu Bangsa


Ajaran akhlak menemui bentuknya yang sempurna pada agama Islam dengan titik
pangkalnya pada Tuhan dan akal manusia. Agama Islam pada intinya mengajak manusia
agar percaya pada Tuhan dan mengakuiNya bahwa Dialah yang maha sempurna.
Akhlak itu berinduk pada tiga perbuatan yang utama yaitu; hikmah (bijaksana), syajaah
(perwira atau kesatria) dan iffah (menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat). Ketika
seseorang memiliki ilmu tanpa akhlak maka dia akan lupa siapa dirinya yang sesungguhnya,
untuk itu sangatlah penting penanaman nilai-nilai akhlak pada peserta didik.
Salah satu agenda besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah menjaga
persatuan dan kesatuan NKRI. Tantangan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan
bangsa tersebut, salah satunya, masalah kerukunan umat beragama dan kerukunan
bangsa. Kerukunan intern beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan
antar umat beragama dengan pemerintah. Kerukunan itu bukanlah barang gratis. Ada
penggalan sejarah kelam dimana kerukunan pernah terkoyak di negeri ini.
Keberadaan Islam di Indonesia tidak terlepas dari sejarah masa lalu. Fakta sejarah
telah menceritakan bukan hanya harta benda yang hilang tetapi banyak nyawa manusia
yang tak bersalah juga ikut menjadi korban. Kita sebagai masyarakat harus berperan serta
secara aktif dalam menjaga keutuhan bangsa dan Negara. Kita juga harus menjaga

25
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, berpartisipasi dalam menjaga kerukunan


dimana saja kita berada.
Toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata-kata mau pun
dalam bertingkah laku. Dalam hal ini toleransi berarti menghormati dan belajar dari orang
lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan di antara kita sehingga tercapai
kesamaan sikap. Toleransi juga dapat diartikan tenggang rasa. Sedangkan menurut istilah,
toleransi adalah saling menghargai antar sesama.Toleransi merupakan awal dari sikap
menerima bahwa perbedaan bukanlah suatu hal yang salah, justru perbedaan harus
dihargai dan dimengerti sebagai kekayaan, misalnya perbedaan ras, suku, agama, adat
istiadat, cara pandang perilaku, pendapat. Dengan perbedaan itu diharapkan manusia
dapat mempunyai sikap toleransi terhadap segala perbedaan yang ada dan berusaha
hidup rukun, baik individu dan individu, individu dan kelompok masyarakat, serta kelompok
masyarakat dengan kelompok masyarakat.
Perilaku ini perlu diajarkan pada anak sejak dini. Sebab, sikap ini sangat penting untuk
anak saat sedang berhadapan dengan orang lain yang menurutnya berbeda. Jika sikap
toleransi sudah diterapkan sejak dini, maka nantinya anak-anak akan dapat menghargai
pendapat orang lain, mudah berbaur dengan berbagai macam lingkungan pertemanan, dan
tidak mudah bertengkar dengan teman-temannya. Mengingat manfaatnya sangat baik
untuk anak, maka harus mengajarkannya sesegera mungkin.Kita dapat mulai perkenalkan
pada anak tentang contoh-contoh sikap toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, seperti
menghargai perbedaan agama, perbedaan budaya, perbedaan pandangan politik,
perbedaan dalam bergaul.
Dalil mengenai kehidupan bertoleransi terdapat pada Al-Quran surat Yunus ayat 40-41:

ُُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ 

ُُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُُُ 

ُُُُُُُ
40. Di antara mereka ada orang yang beriman padanya (Al-Qur‟an), dan di antara
mereka ada (pula) orang yang tidak beriman padanya. Tuhanmu lebih mengetahui
tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
41. Jika mereka mendustakanmu (Nabi Muhammad), katakanlah, “Bagiku
perbuatanku dan bagimu perbuatanmu. Kamu berlepas diri dari apa yang aku
perbuat dan aku pun berlepas diri dari apa yang kamu perbuat.”
Dalam ayat di atas Allah menjelaskan bahwa setelah Nabi Muhammad SAW
berdakwah ada orang yang beriman kepada Al-Quran dan mengikutinya serta memperoleh
manfaat dari risalah yang disampaikan tapi ada juga yang tidak beriman dan mereka mati
dalam kekafiran. Orang beriman harus tegas dan berpendirian teguh atas keyakinannya. Ia
tegar meskipun hidup di tengah-tengah orang yang berbeda keyakinan dengan dirinya,
perlunya menghargai perbedaan dan toleransi.
Allah SWT telah menciptakan manusia berbeda satu sama lain. Ini bisa menjadi
kekuatan jika dipandang secara positif namun bisa memicu konflik jika dipandang secara
negatif. Toleransi antar umat beragama telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Misalnya
saat selesai Perang Badar, pasukan muslim yang menang ingin tawanan non muslim untuk
dibunuh.Namun Rasulullah SAW meminta untuk melepaskan tawanan tersebut.
Toleransi merupakan sikap yang harus dikembangkan dalam kehidupan
bermasyarakat, misalnya, disekolah yang satu kelas agamanya berbeda, kita tetap

26
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

menjaga kerukunan dan menjaga nama baik sekolah. Dalam masyarakat dimana kita
bertempat tinggal bisa juga terdiri dari berbagai agama, etnis, kita harus bisa menjadi
contoh bertoleransi sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tecipta ketentraman
dilingkungan masyarakat sekitar. Cara menghargai perbedaan dan toleransi antara lain
tidak mengganggu aktivitas keagamaan orang lain. Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : dari Ibn Umar ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : ―sebaik-baik
sahabat disisi Allah SWT adalah yang paling baik diantara mereka terhadap sesama
saudaranya. Dan sebaik-baik tetangga disisi Allah SWT adalah yang paling baik diantara
mereka terhadap tetangganya ( H.R Attirmizi )
Perbedaan pendapat di dalam kehidupan beragama, berbangsa, bermasyarakat, dan
berkebudayaan merupakan suatu hal yang wajar.perbedaan pendapat haruslah disikapi
dengan arif. Jangan sampai terjadi pertengkaran, permusuhan atau perselisihan. Allah
berfirman dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 48 :

ُُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ 

ُُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ 

ُُُُُُُُُُُُُ ُُ

ُ ُُُُُُُُُُُُُُ ُُ

Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur‟an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan
(membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya
dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah
(perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti
hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu.
Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan
tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan
kepadamu. Maka, berlomba- lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah
kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu
perselisihkan.
Begitu pentingnya toleransi yang diajarkan dalam Islam baik diantara sesama
pemeluknya mau pun dengan yang beda agama,namun dalam masalah aqidahdan ritualitas
ibadah/ peribadatan ada batasan dalam bertoleransi selama tidak mengajak untuk berubah
aqidah,sebagaiman adalam Quran surat Al-Kafirun yang berbunyi :

ُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُ

ُ ُُُُُُُُُُُُُُُُُُُ

1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,


2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”

27
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Berdasarkan ayat Al-Quran diatas, jelaslah bahwa Islam adalah agama yang sangat
menekankan sikap toleransi dalam beragama / tasamuh bagi semua pihak demi terciptanya
perdamaian secara kaffah. Islam berusaha menegakkan kehidupan beragama dalam
suasana yang damai.Rasulullah SAW bersabda :

ُّ َ ‫س لَّ َم ُأ‬
ُ ‫ي ُا ْأل َ ْد ٌَا ِن‬ َ ‫ع لَ ٌْ ِه‬
َ ‫ُو‬ َّ َّ ‫ص ل‬
َ ُ ‫ىُّللا‬ َّ ‫ع ب َّاس ُلَا َل ُلٌِ َل ُ ِل َر س و ِل‬
َ ُِ ‫ُّللا‬ َ ُ ‫ع ِن ُاب ِْن‬َ
ُ‫ىُّللا ُِلَا َل ُالْ َح نٌِ ِف ٌَّة ُالسَّ ْم َح ة‬
َّ َ‫أ َ َح بُّ ُإِل‬
Dari Ibnu „Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah SAW: “Agama manakah yang
paling dicintai oleh Allah? Maka beliau bersabda: „Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus
lagi toleran).” (HR Bukhari).
Dari hadits di atas dapat kita simpulkan bahwasanya Rasulullah SAW telah
menanamkan nilai-nilai tasamuh/toleransi dalam beragama untuk mencapai perdamaian
sesama muslim dan non muslim. Berikut ini perilaku-perilaku toleransi yang harus dibina
sesuai dengan ajaran Islam :
1. Saling menghargai adanya perbedaan keyakinan. Dengan mempelihatkan perilaku
berakhlak mulia, insha Allah orang lain akan tertarik, sebagaimana Rasulullah SAW
yang telah menjadi suri teladan dalam berbuat toleransi terhadap sesama muslim dan
non muslim, sehingga non muslim tertarik untuk masuk agama Is- lam.
2. Saling menghargai adanya perbedaan pendapat. Manusia diciptakan dengan membawa
perbedaan.
3. Belajar empati, yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain. Bantulah orang yang
membutuhkan. Sering terjadi tindakan kekerasan karena hilangnya rasa empati. Ketika
mengganggu orang lain harus sadar bahwa mengganggu itu akan menyakitkan. Akhir-
akhir ini sering sekali terjadi tindak kekerasan disebabkan oleh pemahaman dan
keyakinan yang berbeda. Karena perbedaan keyakinan dan pemahaman, banyak
orang yang menghujat dan berakhir dengan kekerasan. Islam melarang perilaku
kekerasan terhadap kepada siapa pun. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-
Maidah ayat 32 :

ُُُُُُُُُُُُُُ

ُُُُُُُُُُُ

ُُُُُُُُُُُ ُ

ُُُُُُُ

Oleh karena itu, Kami menetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil bahwa siapa yang
membunuh seseorang bukan karena (orang yang dibunuh itu) telah membunuh orang
lain atau karena telah berbuat kerusakan di bumi, maka seakan- akan dia telah membunuh
semua manusia. Sebaliknya, siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, dia
seakan-akan telah memelihara kehidupan semua manusia. Sungguh, rasul-rasul Kami
benar-benar telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan
yang jelas. Kemudian, sesungguhnya banyak di antara mereka setelah itu melampaui
batas di bumi.
Allah SWT dalam ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah menetapkan suatu hukum
membunuh seorang manusia, sama dengan membunuh seluruh manusia. Begitu juga

28
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

menyelamatkan kehidupan seorang manusia, sama dengan menyelamatkan seluruh


manusia. Ayat ini menyinggung sebuah prinsip social dimana masyarakat bagaikan
sebuah tubuh, sedangkan individu-individu masyarakat merupakan anggota tubuh, apabila
anggota tubuh sakit maka anggota tubuh yang lain pun ikut sakit,sebagaimana sabda
Rasulullah SAW yang berbunyi :
Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: “Demi (Allah) yang nyawaku di
tangan - Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga dia mencintai tetangganya
sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri,” (HR Muslim dan Abu Ya‟la).
Fungsi toleransi dalam kehidupan bermasyarakat adalah :
1. Dapat menciptakan suasana keharmonisan di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2. Mendorong manusia agar saling tolong menolong dan hormat menghormati karena pada
hakikatnya manusia tidak dapat hidup sendiri.
3. Menumbuhkan sifat jujur dalam masyrakat.
4. Menjauhkan sifat sombong karena kesombongan adalah awal kerusakan.
5. Mengurangi kesenjangan beragama.

D. Analisis terhadap Toleransi dalam Islam


Ulasan terhadap hadis-hadis yang telah dikemukakan terdahulu,menunjukkan bahwa
toleransi dalam Al-Quran dan hadis mengarah kepada sikap terbuka dan mau mengakui
adanya berbagai macam perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat-
istiadat, budaya, bahasa serta agama, atau yang lebih populer dengan sebutan
inklusivisme, pluralisme dan multikulturalisme. Hal ini sejalan firman Allah SWT:

َ ً ‫ىُو َج َع ْلنَاك ْمُشعوبا‬


َ ‫ُولَ َبائِ َلُ ِلت َ َع‬
ُ‫ارفواُ ِإ َّن‬ َ َ ‫ُوأنث‬ َ ‫مُمنُ َذ َكر‬ ِ ‫ٌَاُأٌَُّ َهاُالنَّاسُ ِإنَّاُ َخلَ ْمنَاك‬
َ َّ ‫ُّللاُِأَتْمَاك ْمُ ِإ َّن‬
ُ‫ُّللاُ َع ِلٌمُ َخ ِبٌر‬ َّ ‫أ َ ْك َر َمك ْمُ ِعن َد‬
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui
lagi maha mengenal.
Seluruh manusia berada dalam lingkaran ‗sunnatullah‘ ini. Ayat ini mengindikasikan
bahwa Allah SWT menciptakan adanya perbedaan dan penting untuk menghadapi dan
menerima perbedaan-perbedaan itu, termasuk dalam konteks teologis. Toleransi antar umat
beragama yang berbeda termasuk ke dalam salah satu kajian penting yang ada dalam sistem
teologi Islam. Oleh karena Allah SWT. telah mengingatkan akan keragaman kebenaran teologis
dan jalan keselamatan manusia, sebagaimana firman Allah SWT. :

َ ‫ِإنَّاُأَنزَ ْلنَاُالت َّ ْو َراة َُفٌِ َهاُهد‬


ُْ‫ًىُونورٌَُ ْحكمُبِ َهاُالنَّبٌُِّونَ ُالَّذٌِنَ ُأ َ ْسلَمواُْ ِللَّذٌِنَ ُهَادوا‬
ُ‫ُِو َكانواُْ َعلَ ٌْ ِهُش َه َداء‬ َ ‫بُّللا‬ ِ ‫ُمنُ ِكتَا‬ِ ْ‫ُواأل َ ْحبَارُ ِب َماُا ْست ْح ِفظوا‬
َ َ‫الربَّانٌُِّون‬
َّ ‫َو‬
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan
cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang
Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka
dan pendeta-pendeta mereka, disebab-kan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab
Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya.

Dalam ayat lain disebutkan:

29
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

ِ ‫ص ِدلا ً ُ ِل َما ُبٌَْنَ ٌَُ َد ٌْ ِه‬


ُِ‫ُمنَ ُالت َّ ْو َراة‬ َ ‫ُوم‬
َ ‫ُونور‬
َ ‫نجٌ َل ُفٌِ ِه ُهدًى‬ ِ ‫َوآت َ ٌْنَاه‬
ِ ‫ُاإل‬
َُ‫ظةًُ ِل ْلمت َّ ِمٌن‬
َ ‫َوهدًى َو َم ْو ِع‬
Dan Kami telah mendatangkan Injil kepada Isa al-Masih, di dalamnya terdapat
petunjuk dan cahaya dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat.
Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
Kedua ayat tersebut di atas dipahami bahwa dalam kitab tersebut juga terdapat
kebenaran, dan bersumber dari Allah SWT yang diwahyukannya melalui orang-orang pilihan-
Nya. Bahkan Allah SWT. juga memberikan penghargaan yang setara terhadap umat Yahudi
dan Nasrani yang melaksanakan hukum-Nya sebagaimana disebutkan dalam Alquran :

ُ‫ُِو ْالٌَ ْو ِم‬


َ ‫ارىُ َم ْنُآ َمنَ ُبِالِل‬ َ ‫ص‬َ َّ‫ُوالن‬َ َ‫صابِإون‬ َ ْ‫ُوالَّذٌِنَ ُهَادوا‬
َّ ‫ُوال‬ َ ْ‫إنُالَّذٌِنَ ُآ َمنوا‬
َّ
َ ‫صا ِلحاًُ َفالَُخ َْوفُ َعلَ ٌْ ِه ْم‬
َُ‫ُوالَُه ْمُ ٌَ ْحزَ نون‬ َ ُ‫اآلخ ِرُو َع ِم َل‬ ِ
Sesungguhnya orang-orang mu‟min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang
Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Ayat ini menegaskan bahwa yang mendapatkan perlindungan dari Allah SWT nanti
tidak semata-mata penganut agama tertentu saja, melainkan juga termasuk mereka yang
beriman dan melakukan amal saleh. Asbab an-nuzul ayat ini menjelaskan, pada suatu hari
Salman al-Farisi mendatangi Rasulullah SAW. dan menceritakan keadaan penduduk al-Dayr,
yang mana mereka melakukan shalat, puasa, beriman dan bersaksi tentang kenabian
Muhammad SAW. Lalu Rasulullah SAW. berkata kepada Salman, ―Mereka adalah penduduk
neraka‖. Kemudian Allah SWT menegur Rasulullah SAW. dan menurunkan ayat tersebut,
bahwa sesungguhnya orang-orang Muslim, Yahuni, Nasrani, Sabiin dan Majusi, terutama
mereka yang beriman kepada Allah, Hari Akhir dan melakukan amal saleh, mereka akan
mendapatkan surga-Nya.[36] Allah SWT yang Mahaagung dan Mahaadil akan bertindak sebagai
hakim dala memutuskan amal perbuatan setiap hamba-Nya

E. Kisah Teladan Jamuan Makan Bersama


Pada suatu hari Uqbah bin Abi Mu‘ith mengadakan jamuan makan. Uqbah adalah seorang
kaya raya yang tidak bakhil. Namun ia seorang penyembah berhala.
Pada jamuan makan bersama ini Nabi Muhammad SAW pun hadir. Ketika orang- orang
sudah mulai menyantap hidangan, Nabi Muhammad SAW tidak ikut makan. Melihat Nabi
Muhammad SAW tidak ikut makan, Uqbah menghampirinya dan bertanya, ―Mengapa Engkau
tidak ikut makan bersama?‖ Nabi menjawab, ―Demi Allah saya tidak akan menyantap makanan
ini, kecuali engkau mau membaca dua kalimat syahadat terlebih dahulu.‖
Mendengar jawaban Nabi Muhammad SAW, Uqbah langsung membaca dua kalimat
syahadat. Uqbah merasa tidak enak apabila tamunya ada yang tidak merasakan makanan yang
telah dihidangkan.
Setelah jamuan makan, Abdullah bin Ubayya mendekati Uqbah dan bertanya, ―Hai Uqbah!
Tadi, aku mendengar kamu membaca dua kalimat syahadat? Apa betul engkau telah
meninggalkan agama nenek moyang kita? Uqbah menjawab, ―Saya membaca dua kalimat
syahadat itu hanya semata-mata menghormati Muhammad agar beliau ikut makan bersama
kita. Muhammad itu masih keluarga kita, beliau juga termasuk bangsa Quraisy. Setelah saya
membaca dua kalimat syahadat barulah beliau mau makan.
Mendengar jawaban Uqbah itu, Abdullah bin Ubayya marah dan meludahi mukanya. Ia juga
menampar pipi Uqbah dan mencekik lehernya. Mendapat perlakuan dari Abdullah bin Ubayya
demikian, Uqbah merasa berat sekali perasannya. Jika dia bertindak sesuatu terhadap
Abdullah bin Ubayya, dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada dirinya.
Pada hal Nabi Muhammad SAW tidak berbuat salah.

30
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Takut dibenci kaumnya, Uqbah dengan berat hati mencari Muhammad SAW, setelah
bertemu langsung dengan Nabi Muhammad SAW spontanitas dia meludahinya. Namun
ludah itu tidak mengenai Nabi Muhammad SAW justru berbalik meludahi Uqabah sehingga
cacat seumur hidup pada mukanya. Atas perbuatan itu barulah dia menyesal terkutuk atas
perbuatannya dia sendiri.

F. Rangkuman
1. Dalam kehidupan sehari-hari sikap toleransi perlu dikembangkan sehingga tercipta
kehidupan yang seimbang dan adil.
2. Dalam masalah keimanan ( aqidah) dan peribadatan , kita berpegang pada keyakinan
tanpa bergeser sedikit pun tetapi tetap menghargai orang lain yang berbeda keyakinan
dengan kita.
3. Dalam pergaulan hidup bermasyarakat antara umat Islam dan non muslim hendaknya
saling menghormati dan menghargai serta boleh bekerjasama dalam urusan duniawi demi
terwujudnya keamanan, ketertiban, kedamaian dan kesejahteraan bersama.
4. Tawuran merupan tindak criminal yang harus kita singkirkan dari kehidupan bersosial
dengan lingkungan.
5. Tawuran banyak membawa dampak negatif bagi kelangsungan hidup dan kehidupan.

G. Daftar Pustaka
Departemen Agama, Al-Quran dan terjemahannya,Jakarta
Fatihuddin Abul Yasin, Rahasia Ketajaman Hati, Surabaya,Terbit Terang Nata, Abuddin,
2006, Akhlak TaSAWuf, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

31
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

NAIK TURUNNYA AQIDAH

A. Tujuan Pembelajaran

Taks. Bloom Tujuan Pembelajaran Model Ket


Pembelajaran
Afektif Membiasakan diri dalam penerapan Video Comment 20
aqidah yang benar dalam kehidupan menit
sehari-hari.
Kognitf  Menjelaskan dalil yang berhubungan Eklektik/ 50
dengan aqidah bisa naik turun campuran menit
 Menganalisis penyebab turun
naiknya aqidah.
Psiko-motorik Menunjukkan contoh perbuatan yang Simulasi 20
mengindikasikan bahwa aqidah bisa menit
naik turun dalam kehidupan sehari-hari

B. Pengantar
Beberapa orang menganggap sepele masalah aqidah padahal aqidah merupakan hal
prinsip yang sangat penting. Banyak yang belum menyadari pentingnya aqidah dalam
kehidupan. Padahal tanpa aqidah yang benar tindakan ibadah bisa tertolak, dan tak
mendapat pahala, segala tindakan dan amal perbuatan menjadi sia-sia. Sangat fatal
akibatnya. Mengingat pentingnya aqidah ini maka hal tersebut penting diajarkan dan telah
ditanamkan sejak kecil, dengan cara pendidikan yang benar, dan juga selalu saling
mengingatkan tiap saat, karena keimanan tiap orang itu bisa naik turun. Aqidah itu landasan
basic dalam beragama. Tiap penganut kepercayaan memiliki aqidahnya masing-masing.
Karena aqidah merupakan yang hal yang fundamental dalam kehidupan seorang muslim.
Aqidah merupakan motor penggerak dan otak dalam kehidupan manusia. Apabila terjadi
sedikit penyimpangan padanya, maka menimbulkan penyelewengan dari jalan yang lurus pada
gerakan dan langkah yang dihasilkan.

C. Uraian Materi
1. Aqidah Bisa Naik Turun
Umat Islam harus ekstra hati-hati memelihara, menjaga, mempertahankan, memupuk dan
melestarikan aqidah/keyakinannya. Karena aqidah/keyakinan kita bisa bertambah dan
berkurang, bahkan bisa habis dan bisa pula sempurna. Ada beberapa ayat Al-Qur‘an dan
Hadis jadi bukti bahwa iman itu bisa bertambah, berkurang sampai habis dan bisa pula
sempurna, antara lain sebagai berikut:
1) Dalil-Dalil Tentang Aqidah/Keyakinan Bisa Naik, Turun dan Malah Bisa Habis Sama
Sekali.
a) Dalil Aqidah/Keyakinan Bisa Naik/Bertambah

ُ‫ِلٌَ ْز َدادواُ ِإٌ َمانًاُ َم َعُ ِإٌ َمانِ ِه ْم‬


Artinya: ―Supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka
(yang telah ada).‖ (QS. Al-Fath: 4).

32
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

‫َوٌَ ْز َدا َدُالَّذٌِنَ ُآ َمنواُ ِإٌ َمانًا‬


Artinya: ―Dan supaya orang yang beriman bertambah imannya.‖ (QS. Al-Mudatsir:
31)

‫ا‬ ً ‫فَؤ َ َّماُالَّذٌِنَ ُآ َمنواُفَزَ ا َدتْه ْمُ ِإٌ َم‬


ُ‫ان‬
Artinya: ―Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya.‖
(QS. At-Taubah: 124)

ْ َ‫ف‬
‫اخش َْوه ْمُفَزَ ا َده ْمُ ِإٌ َمانًا‬
Artinya: ―Karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah
keimanan mereka.‖ (QS. Ali Imran: 173)

َ ً‫َو َماُزَ ا َده ْمُ ِإ َّالُ ِإٌ َمان‬


‫اُوت َ ْس ِلٌ ًما‬
Artinya: ―Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan
ketundukan.‖ (QS. Al-Ahzab: 22)

b) Dalil Aqidah/Keyakinan Bisa Turun/Berkurang Malah Bisa Habis.

ُ‫ُلَا َلُ–ُلَ ِم ٌَ ِنى‬-‫ملسو هيلع هللا ىلص‬-ُِ‫ُّللا‬


َّ ‫ُرسو ِل‬ َ ‫ب‬ِ ‫ُم ْنُكتَّا‬ ِ َ‫ِىُلَا َلُ–ُ َو َكان‬ ِ ‫سٌِد‬ َ ‫ظلَةَُاأل‬ َ ‫َع ْنُ َح ْن‬
َّ َ‫ظلَةُلَا َلُس ْب َحان‬
ُ‫ُّللاُِ َما‬ َ ‫ظلَةُلَا َلُل ْلتُنَافَكَ ُ َح ْن‬ َ ‫تُ ٌَاُ َح ْن‬ َ ‫ْفُأ َ ْن‬ َ ٌ‫أَبوُ َب ْكرُفَمَا َلُ َك‬
ُ‫ُو ْال َجنَّ ِةُ َحتَّىُ َكؤَنَّا‬ َ ‫ار‬ ِ َّ‫ٌُ َذ ِكرنَاُ ِبالن‬-‫ملسو هيلع هللا ىلص‬-ُِ‫ُّللا‬
َّ ‫ُرسو ِل‬ َ ‫ُت َمولُلَا َلُل ْلتُنَكونُ ِع ْن َد‬
ُ‫ُواأل َ ْوالَ َد‬ َ ‫ُ َعافَ ْسنَاُاأل َ ْز َوا َج‬-‫ملسو هيلع هللا ىلص‬-ُِ‫ُّللا‬
َّ ‫ُِرسو ِل‬ َ ‫َاُم ْنُ ِع ْند‬ ِ ‫ىُ َعٌْنُفَإ ِ َذاُخ ََر ْجن‬ ْ
َ ‫َرأ‬
ُ‫طلَ ْمتُأَنَا‬ َ ‫ُفَا ْن‬.‫ىُمثْ َلُ َه َذا‬ ِ َ‫ّللاُِإِنَّاُلَن َْلم‬
َّ ‫ٌراُلَا َلُأَبوُبَ ْكرُفَ َو‬ ً ِ‫تُفَنَ ِسٌنَاُ َكث‬ ُِ ‫ض ٌْ َعا‬ َّ ‫َوال‬
ُ.ِ‫ُّللا‬
َّ ‫اُرسو َل‬ َ ٌَُ‫ظلَة‬ َ ‫ُل ْلتُنَافَكَ ُ َح ْن‬-‫ملسو هيلع هللا ىلص‬-ُِ‫ُّللا‬ َّ ‫ىُرسو ِل‬ َ َ‫َوأَبوُبَ ْكرُ َحتَّىُ َدخ َْلنَاُ َعل‬
ُ‫ُّللاُِنَكونُ ِع ْن َد َن‬ َّ ‫اُرسو َل‬ َ ٌَ ُ‫ُل ْلت‬.»ُ‫ان‬ َ ‫ُ«ُ َو َماُ َذ‬-‫ملسو هيلع هللا ىلص‬-ُِ‫ُّللا‬
َّ ‫ُرسول‬ َ ‫فَمَا َل‬
ُ‫ِنُ َعافَ ْسنَا‬ َ ‫َاُم ْنُ ِع ْند‬ ِ ‫ىُ َعٌْنُفَإ ِ َذاُخ ََر ْجن‬ ْ َ َّ‫ُو ْال َجنَّ ِةُ َحتَّىُ َكؤَن‬ ِ َّ‫ت َذ ِكرنَاُ ِبالن‬
َ ‫اُرأ‬ َ ‫ار‬
ُ‫ُ«ُ َوالَّذِى‬-‫ملسو هيلع هللا ىلص‬-ُِ‫ُّللا‬
َّ ‫ُرسول‬ َُ ‫ُفَمَا َل‬.‫ٌرا‬ ً ِ‫ض ٌْعَاتُِنَ ِسٌنَاُ َكث‬ َّ ‫ُوال‬ َ ‫ُواأل َ ْوالَ َد‬ َ ‫األ َ ْز َوا َج‬
ُ‫صافَ َحتْكم‬ َ َ‫ِىُوفِىُال ِذ ْك ِرُل‬ َ ‫نَ ْف ِسىُبٌَِ ِد ِهُإِ ْنُلَ ْوُتَدومونَ ُ َعلَىُ َماُتَكونونَ ُ ِع ْند‬
ُ‫ث‬َ َ‫ُثَال‬.»ًُ‫سا َعة‬ َ ‫ُو‬َ ً‫سا َعة‬ َ ُ‫ظلَة‬ َ ‫ُولَ ِك ْنٌَُاُ َح ْن‬ َ ‫ُوفِىُطرلِك ْم‬ َ ‫ْال َمالَئِ َكةُ َعلَىُفر ِشك ْم‬
ُ‫َم َّرات‬
Artinya: Dari Hanzholah Al-Usayyidiy -beliau adalah di antara juru tulis
Rasulullah SAW, ia berkata, “Abu Bakar pernah menemuiku, lalu ia berkata
padaku, “Bagaimana keadaanmu wahai Hanzhalah?” Aku menjawab, “Hanzhalah kini
telah jadi munafik. “Abu Bakar berkata, “Subhanallah, apa yang engkau katakan?”
Aku menjawab, “Kami jika berada di sisi Rasulullah SAW, kami teringat neraka dan
surga sampai-sampai kami seperti melihatnya di hadapan kami. Namun ketika
kami keluar dari majelis Rasul SAW dan kami bergaul dengan istri dan anak-anak
kami, sibuk dengan berbagai urusan, kami pun jadi banyak lupa.” Abu Bakr pun
menjawab, “Kami pun begitu. “Kemudian aku dan Abu Bakar pergi menghadap
Rasulullah SAW lalu aku berkata, “Wahai Rasulullah, jika kami berada di sisimu, kami
akan selalu teringat pada neraka dan surga sampai-sampai seolah-olah surga dan
neraka itu benar-benar nyata di depan kami. Namun jika kami meninggalkan
majelismu, maka kami tersibukkan dengan istri, anak dan pekerjaan kami, sehingga
kami pun banyak lupa. “Rasulullah SAW lalu bersabda, ―Demi Rabb yang jiwaku

33
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

berada di tangan-Nya. Seandainya kalian mau kontinu dalam beramal


sebagaimana keadaan kalian ketika berada di sisiku dan kalian terus mengingat-
ingatnya, maka niscaya para malaikat akan menjabat tangan kalian di tempat tidur
dan di jalan kalian. Namun Hanzhalah, lakukanlah sesaat demi sesaat.‖ Beliau
mengulanginya sampai tiga kali. (HR. Muslim, no. 2750).

c) Dalil Aqidah/Keyakinan Bisa Tinggi/Sempurna


ْ ‫ُم ْنُأ َ ْك َم ِل‬
ُ‫ُالمإْ ِمنٌِنَ ُ ِإٌ َمانًا‬ ِ ‫ُ«ُ ِإ َّن‬-‫ملسو هيلع هللا ىلص‬-ُِ‫ُّللا‬
َّ ‫ُرسول‬ َ ‫تُلَا َل‬ ْ َ‫شةَُلَال‬
َ ِ‫َع ْنُ َعائ‬
ِ ‫طفه ْمُ ِبؤ َ ْه ِل‬
.»ُ‫ه‬ َ ‫اُوأ َ ْل‬
َ ً‫سنه ْمُخلم‬ َ ‫أ َ ْح‬
Artinya: Dari ‗Aisyah RA, ia berkata bahwa, Rasulullah SAW bersabda,
―Sesungguhnya di antara tanda kesempurnaan iman seseorang ditunjukkan
dengan kebagusan akhlak dan sikap lemah lembut pada keluarga.‖ (HR. Tirmidzi, no.
2612 dan Ahmad, 2: 47. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini
dha‟if)

ُ‫سبْعونَ ُ َبابًا‬
َ ‫ُو‬َ ‫اإلٌ َمانُ ِبضْع‬ ِ ُ«ُ-‫ملسو هيلع هللا ىلص‬-ُِ‫ّللا‬
َّ ُُ‫ُرسول‬ َ ‫َع ْنُأ َ ِبىُه َرٌ َْرة َُلَا َلُلَا َل‬
َّ َّ‫ُوأ َ ْرفَع َهاُلَ ْولُالَُ ِإلَهَُ ِإال‬
»ُ‫ُّللا‬ َ ‫ك‬ َّ ‫طةُاأل َ َذىُ َع ِن‬
ِ ٌ‫ُالط ِر‬ َ ‫فَؤ َ ْدنَاهَاُ ِإ َما‬
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ―Iman
itu ada tujuh puluh sekian pintu. Yang paling rendah dari iman adalah
menyingkirkan gangguan dari jalanan. Yang paling tinggi adalah kalimat laa ilaha
illallah.‖ (HR. Muslim, no. 35 dan Tirmidzi, no. 2614)

2. Faktor Penyebab Turun Naiknya Aqidah


Beberapa faktor penyebab turun, naiknya atau hal yang bisa merusak aqidah,
penyebabnya antara lain sebagai berikut:.
1) Faktor pendidikan; Dengan pendidikan yang lemah, maka aqidah orang juga akan
mudah goyah. Karena itu, pendidikan aqidah harus ditanamkan/diajarkan sedini
mungkin. Bahkan, dalam Islam, agar memiliki anak-anak shaleh dan shalehah, maka
pendidikan aqidah sudah dimulai sebelum menikah. Setelah itu, pendidikan aqidah juga
ditanamkan pada anak saat masih dalam kandungan, saat dilahirkan dan sesudah
dilahirkan, maupun selama masa pertumbuhannya dan seterusnya.
2) Faktor ekonomi; Lemahnya ekonomi bisa membuat aqidah seseorang menjadi goyah.
Kemiskinan bisa membuat orang berpindah keyakinan. Saat kesabaran/ kemiskinan
hamba nyaris habis, (Pesan Ibnu Athaillah) bisa-bisa hamba tersebut menjadi kafir
(pindah agama). Hal ini sebagaimana hadits riwayat Anas bin Malik RA berikut:
ُ‫صلَّىُهللاُ َعلٌَ ِهُو َعلَىُآ ِل ِه‬ َ ُِ‫ُرسولُهللا‬ َ ‫ُلَا َل‬:‫عنهُلَا َل‬ َ ُ‫ًُهللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ُر‬ َ ‫عنُأَنَس‬
َ ‫سدُأ َ ْنٌَُ ْغ ِل‬
‫بُالمَ َد َُر‬ َ ً ‫ُ َكا َدُالفَ ْمرُأ َ ْنٌَُكونَ ُك ْف َرا‬:‫سلَّ َم‬
َ ‫ُو َكا َدُال َح‬، َ ‫ص ْحبِ ِهُو‬
َ ‫و‬
Artinya: “Kemiskinan itu hampir menjadi kekafiran, dan kedengkian itu hampir
mendahului takdir.”
Kendati demikian, dalam fatwanya, Syekh Ahmad Syarif An-Na‘san, menjelaskan
terdapat hadits lain yang menguatkan makna dari hadits tersebut yaitu hadits riwayat
Abu Bakrah RA.

34
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

ُ‫ص ْحبِ ِه‬َ ‫صلَّىُهللاُ َعلٌَ ِهُو َعلَىُآ ِل ِهُو‬ َ ًُ َّ ِ‫ُأ َ َّنُالنَّب‬،‫ًُهللاُ َعنه‬
َ ‫ض‬ َ ‫َعنُأَبًُِبَ ْك َرة‬
ِ ‫َُر‬
ْ ‫ب‬
ُِ ‫ُالمَب‬
‫ْر‬ َ ‫ُو ْالفَ ْم ِر‬
ِ ‫ُو َع َذا‬ ْ ‫ُم‬
َ ‫نُالك ْف ِر‬ ِ ‫ُ«اللَّه َّمُ ِإنًُِأَعوذُ ِب َن‬:‫سلَّ َمُ َكانَ ُ ٌَمول‬
َ ‫»و‬
Artinya: “Rasulullah SAW kerap berdoa, “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-
Mu dari kekufuran, kemiskinan, dan siksa kubur.”
3) Faktor politik; Hal itu seperti yang pernah terjadi pada bangsa Indonesia saat dijajah
Belanda yang merupakan non muslim. Selain merampas kekayaan alam, para penjajah
juga datang dengan misi menyebarkan agama mereka pada penduduk lokal.
Selama penjajahan Belanda ini ada umat Islam yang berubah aqidahnya/keluar dari
Islam.
4) Faktor sosial; Ketika di masyarakat terjadi bentrokan hingga menimbulkan teror, maka
orang akan mencari perlindungan pada orang atau kelompok yang dianggap bisa
memberikan keamanan dan kenyamanan. Namun yang berbahaya, jika or-
ang/kelompok yang dimintai perlindungan itu berasal dari kelompok non muslim. Dalam
kondisi seperti itu, aqidah umat Islam bisa terpengaruh berubah/keluar dari Islam
(kafir).

D. Rangkuman
Faktor Penyebab Turun Naiknya Aqidah:
a. Faktor pendidikan; Dengan pendidikan yang lemah, maka aqidah orang juga akan mudah
goyah.
b. Faktor ekonomi; Lemahnya ekonomi bisa membuat aqidah seseorang menjadi goyah.
Kemiskinan bisa membuat orang berpindah keyakinan.
c. Faktor politik; Hal itu seperti yang pernah terjadi pada bangsa Indonesia saat dijajah
Belanda yang merupakan non muslim. Selain merampas kekayaan alam, para penjajah
juga datang dengan misi menyebarkan agama mereka pada penduduk lokal. Selama
penjajahan Belanda ini ada umat Islam yang berubah aqidahnya/keluar dari Islam.
d. Faktor sosial; Ketika di masyarakat terjadi bentrokan hingga menimbulkan teror, maka
orang akan mencari perlindungan pada orang atau kelompok yang dianggap bisa
memberikan keamanan dan kenyamanan. Bayangkan kalau kelompok tersebut non
muslim. Dalam kondisi seperti itu, aqidah umat Islam bisa goyah berubah/keluar dari
Islam (kafir).

E. DAFTAR PUSTAKA
Al-Ummah. 1999. Aqidah Seorang Muslim. Jakarta:Yayasan An-Nizhom.
Hafizul, dkk. 2007. Panduan Responsi Agama Islam-Meniti Cahaya Illahi. Padang: Rabbani
Multimedia Centre-UKM FKI Rabbani Unand.
Nasrul, H.S, dkk. 2011. Pendidikan Agama Islam Bernuansa Soft Skill untuk Perguruan
Tinggi. Padang: UNP Press.
Sabiq, Sayid. 1983. Aqidah Islam-Pola Hidup Manusia Beriman. Bandung: Diponegoro.
Nashir bin ‗Abdul Karim al-‘Aql, 1419 H, Buhuuts fii „Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa‟ah,
Daarul ‗Ashimah, Cet.II, hal. 11-12.
Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd, Mujmal Ushuul Ahlis Sunnah wal Jamaa‟ah fil
„Aqiidah dan Dr. Nashir bin ‗Abdul Karim al-‘Aql. Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa‟ah
(hal. 13-14)

35
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin, 1420H/Juni 1999M, Al-Qadha wal Qadar, edisi In-
donesia Qadha & Qadhar, Penerbit Darul Haq, Cetakan Rabi‘ul Awwal 1420H/Juni 1999M
Yazid bin Abdul Qadir Jawas, 2004 M, Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama‟ah, Bogor,
Pustaka At-Taqwa, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425H/Agustus 2004M.

36
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

CINTA MASJID

1. Tujuan Pembelajaran

Taksonomi Tujuan Pembelajaran Model Ket


Bloom Pembelajaran
Afektif a. Memiliki rasa tanggungjawab Video Comment 20
menit
b. Memiliki rasa percaya diri
c. Menanamkan nilai-nilaiakhlakul
karimah
d. Memiliki rasa cinta terhadapmasjid
e. Meyakini masjid tempat yang mulia
Kognitif a. Memahami dengan baik apa itumasjid Ekletik/ 40
campuran menit
b. Bisa menjelaskan keutamaanmasjid
dengan tepat
c. Mengetahui dalil-dalil tentang masjid
dengan benar
d. Memahami kemuliaan masjid
e. Menjelaskan adab-adab dalammasjid
dengan tepat
Psikomotorik a. Meneladani kisah nabiI ibrahim dan Simulasi 35
nabi Ismail menit
b. Melestarikan dan memakmurkan
masjid
c. Melaksanakan Shalat di masjid
sesuai rukun dan syari‘atnya

2. Pengantar
Secara harfiah, makna masjid adalah tempat bersujud. Masjid merupakan rumah Allah
tempat para hamba-Nya yang saleh, merendahkan diri di hadapan Allah dengan bersujud
melalui Shalat. Masjid itu simbol segala macam kebaikan. Langkah menuju masjid sama
dengan langkah menuju kebaikan. Melangkah ke masjid dengan niat ikhlas semata-mata
untuk melaksakan kewajiban-kewajiban yang Allah tetapkan menunjukkan sikap penyerahan
diri kepada Allah.
Untuk lebih memahami makna, dalil, dan sikap keteladanan yang harus dimiliki
seorang hamba yang taat kepada Allah SWT, maka perlu membaca dan mendiskusikan
uraian materi tentang cinta masjid serta kisah nabi Ibrahim dan Ismail.

37
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

3. Uraian Materi
I. Masjid Tempat yang Mulia
A. Pengertian Masjid
Secara bahasa kata masjid adalah tempat yang dipakai untuk bersujud. Kemudian
maknanya meluas menjadi bangunan khusus yang dijadikan orang-orang untuk berkumpul
menunaikan Shalat berjama‘ah. Kata ―masjid‖ berasal dari kata sajada-sujud yang berarti
patuh, taat, serta tunduk penuh hormat, takzim. Sujud dalam syariat yaitu berlutut,
meletakkan dahi dan kedua tangan ke tanah merupakan bentuk nyata dari arti kata
tersebut. Oleh karena itu bangunan yang dibuat khusus untuk Shalat disebut masjid yang
artinya tempat untuk sujud.
Adapun definisi secara istilah antara lain masjid adalah tempat yang dijadikan dan
ditentukan untuk mengerjakan Shalat jamaah (tempat yang ditentukan untuk mengerjakan
ibadah kepada Allah SWT).
Masjid merupakan tempat ibadah umat muslim. Kata masjid adalah isim makan
bentukan kata yang bermakna tempat sujud. Sedangkan masjad adalah isim zaman yang
bermakna waktu sujud. Menurut Rahmawati yang dimaksud dengan tempat sujud
sesungguhnya adalah Shalat, namun kata sujud digunakan untuk mewakili Shalat, lantaran
posisi yang paling agung dalam Shalat adalah posisi bersujud. Menurut An-Nasafi dalam
kitab tafsirnya bahwa definisi masjid merujuk pada rumah yang dibangun khusus untuk
Shalat dan beribadah di dalamnya kepada Allah. Menurut Al-Qadhi Iyadh mendefinisikan
bahwa masjid sebagai semua tempat di muka bumi yang memungkinkan untuk
menyembah dan bersujud kepada Allah.

B. Dalil Tentang Masjid

a. Q.S At-Taubah : 18

َ ‫صلَ ٰوة‬
ُ‫َُو َءاتَى‬ َّ ‫امُٱل‬ َ َ‫ُوأَل‬
َ ‫اخ ِر‬ ْ ‫ُِو ْٱلٌَ ْو ِم‬
ِ ‫ُٱل َء‬ َ ‫ٲلِل‬ َّ ِ‫ُٱلِلُِ َم ْنُ َءا َمنَ ُب‬ َ ٰ ‫إِنَّ َماٌَُ ْعمرُ َم‬
َّ ‫س ِج َد‬
ْ َ‫ُمن‬
َُ‫ُٱلم ْهتَدٌِن‬ ۟ ‫س ٰ ٰٓىُأ ۟و ٰ ٰٓلَئِ َنُأَنٌَُُكون‬
ِ ‫وا‬ َ َّ ‫شُ ِإ َّال‬
َ ‫ُٱلِلُُۖفَ َع‬ َ ‫َُولَ ْمٌَُ ْخ‬ َّ
َ ‫ٱلز َك ٰوة‬
Artinya : ―Sesungguhnya yang (pantas) memakmurkan masjid-masjid Allah
hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, mendirikan salat,
menunaikan zakat, serta tidak takut (kepada siapa pun) selain Allah. Mereka itulah
yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.‖

b. Q.S Al-Baqarah : 127

َ َ ‫ُمنَّآُُٰۖ ِإنَّ َنُأ‬


ُ‫نت‬ َ ‫ُِوإِ ْس ٰ َم ِعٌل‬
ِ ‫ُربَّنَاُتَمَب َّْل‬ ْ َ‫ُمن‬
َ ‫ُٱلبَ ٌْت‬ ْ ‫َو ِإ ْذُ ٌَ ْرفَعُ ِإب ٰ َْر ِهۦم‬
ِ ‫ُٱلمَ َوا ِع َد‬
ُ‫ُٱلعَ ِلٌم‬ْ ‫س ِمٌع‬ َّ ‫ٱل‬
Artinya : ―Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar
Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami, terimalah dari kami
(amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang maha mendengar lagi maha
mengetahui.‖

38
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

c. Q.S Al-A’raf : 31
َ ‫ُو َالُت ْس ِرف ٰٓو ۟اُُۚإِنَّه‬
ُ‫ۥُال‬ ۟ ‫ُوٱ ْش َرب‬
َ ‫وا‬ ۟ ‫ُوكل‬
َ ‫وا‬ َ ‫ُزٌنَتَك ْمُ ِعن َدُك ِلُ َم ْس ِجد‬ ۟ ‫ٌَٰبَنِىُ َءا َد َمُخذ‬
ُِ ‫وا‬ ٰٓ
ْ ُّ‫ٌ ِحب‬
َُ‫ُٱلم ْس ِرفٌِن‬
Artinya: ―Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap
(memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan.
Sesungguhnya Dia (Allah) tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.‖

C. Hadist
ْ ‫ُالرج َلُ ٌَ ْعتَاد‬
ُ‫ُال َم ْس ِج َدُفَا ْش َهد ْواُلَه‬ َّ ‫اُرأٌَْتم‬ َ ‫ُ ِإ َذ‬:‫سلَّ َمُلَا َل‬ َ ‫صلَّىُهللاُ َعلَ ٌْ ِه‬
َ ‫ُو‬ َ ًُِ‫َع ِنُالنَّ ِب‬
ِ ‫ُِو ْال ٌَ ْو ِم‬
‫ُاآلخ ُِر‬ َّ ‫اج َدُهللاُِ َم ْنُآ َمنَ ُ ِب‬
َ ‫الِل‬ ِ ‫س‬ َ َّ ‫ُ{ ِإنَّ َماُ ٌَ ْعمرُ َم‬:‫ُّللاُلَا َل‬
َ َّ ‫انُفَإ ِ َّن‬ ِ ْ ‫ِب‬
ِ ‫اإل ٌْ َم‬
Artinya: Dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Jika kalian melihat seseorang biasa ke
masjid, maka saksikanlah kepadanya dengan keimanan, karena sungguh Allah berfirman,
“Sungguh yang memakmurkan masjid-masjid Allah adalah orang yang beriman kepada
Allah dan hari Akhir.”
Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa maksud biasa ke masjid adalah
hatinya selalu terikat/tergantung dengan masjid. Ia keluar dari masjid dan menuju masjid
lainnya. Sementara itu, imam An-Nawawi (pengarang kitab Al-Adzkar) mengatakan,
maksudnya, ia sangat mencintai masjid dan selalu istiqamah Shalat berjamaah di
dalamnya, bukan berarti ia selalu duduk di dalam masjid.

D. Adab Dalam Masjid


Adapun adab-adab saat berada di masjid sebagai berikut:
a. Mengikhlaskan niat kepada ALLAH SWT.
b. Berdoa saat pergi ke masjid
c. Berjalan menuju masjid untuk Shalat dengan tenang dan khidmat
d. Berdoa ketika masuk dan keluar masjid.
e. Mendahulukan kaki kanan
f. Disunnahkan melakukan Shalat tahiyatul masjid bila telah masuk masjid
g. Dilarang berjual beli didalam masjid
h. Memakai pakaian bersih, dan rapi
i. Tidak lewat didepan orang yang sedang Shalat
j. Tidak menyaringkan suara didalam masjid dan tidak mengganggu orang lain
k. Menghindari makanan yang tidak sedap baunya.

39
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

II. Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail


Suatu hari Nabi Ibrahim a.s mengunjungi putranya Ismail a.s ke Mekkah. Selain
hendak melihat putranya itu, sekaligus menyampaikan satu perintah penting. Tatkala tiba di
kota Mekkah, Nabi Ibrahim a.s melihat Ismail a.s di bawah pohon dekat sumber air Zam
Zam, sedang mengasah anak panahnya. Ketika Ismail a.s melihat ayahnya, dia langsung
bangkit untuk menyambutnya.
Nabi Ibrahim a.s kemudian menyampaikan kabar kepada Ismail a.s. ―Hai Ismail!
Allah telah memberi saya perintah.‖
―Lakukan apa yang diperintahkan Allah, ayah,‖ kata Ismail a.s.
Nabi Ibrahim a.s melanjutkan, ―Allah juga menyampaikan pesan agar kamu
membantuku.‖
Dengan gembira Ismail a.s menjawab, ―Baik ayah, aku akan membantu. Apa perintah
Allah?‖
―Allah memerintahkanku untuk membangun rumah bagi-Nya di sana,‖ kata Nabi
Ibrahim a.s sambil menunjuk ke sebuah bukit yang lebih tinggi dari tanah di sekitarnya.
Tak lama kemudian, ayah dan anak yang saleh ini mulai membangun pondasi Ka‘bah.
Ismail a.s membawa batu-batu sementara Nabi Ibrahim a.s yang membangunnya. Ketika
tembok-tembok semakin tinggi, Ismail a.s membawa batu dan meletakkannya di bawah
sehingga Nabi Ibrahim a.s dapat berdiri di atasnya dan melanjutkan pembangunan.
Saat bangunan itu sudah jadi, Nabi Ibrahim a.s kemudian menempatkan batu terakhir
Hajar Aswad di salah satu sudut Ka‘bah untuk menandai titik awal Tawaf. Nabi Ibrahim
a.s dan Ismail kemudian mengelilingi Ka‘bah sambil berkata:
―Ya Tuhan kami! Terimalah ibadah ini dari kami, sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.‖ (QS Al-Baqarah 2: 127)
Dari kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail bisa kita ambil kesimpulan bahwa rumah Allah
sangat mulia. Sebagai umat Islam, kita berkewajiban untuk memelihara masjid,
melestarikan, dan mengutamakan masjid dengan cara selalu pergi ke masjid
melaksanakan Shalat dan lain sebagainya.

4. Rangkuman
Masjid merupakan tempat beribadah umat islam dan tempat yang paling mulia. Masjid
berasal dari kata sajada-sujud yang berarti patuh, taat, serta tunduk penuh hormat, takzim.
Sujud dalam syariat yaitu berlutut, meletakkan dahi dan kedua tangan ke tanah adalah
bentuk nyata dari arti kata tersebut. Oleh karena itu bangunan yang dibuat khusus untuk
Shalat disebut masjid yang artinya tempat untuk sujud.
Orang yang memakmurkan masjid merupakan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Masjid memiliki banyak fungsi, yaitu, sebagai tempat beribadah, sebagai pusat pendidikan,
dijadikan sebagai tempat musyawarah, tempat akad nikah, dan sebagai tempatberlindung. Dari
kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail dalam membangun baitullah dapat kita lihat perjuangan
dan kegigihan mereka dalam menyelesaikan perintah Allah tersebut. Maka sewajarnyalah kita

40
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

sebagai orang-orang yang beriman harus memakmurkan masjid.

5. Daftar Pustaka
Darodjat, & wahyudiana. 2014. Memfungsikan Masjid Sebagai Pusat Pendidikan Untuk
Membentuk Peradaban Islam. Islamadina Journal. Volume XIII, No 2.
Kurniawan, syamsul. 2014. Masjid dalam sejarah lintasan sejarah umat islam. Jurnal
khatulistiwa- jounal of Islamic studies. Vol. 4. No.
Muslim, Aziz. 2004. Manajemen Pengelolaan Masjid. Aplikasia jurnal Vol V. no 2. Shihab, M.
Quraish. 1994. Membumikan Al-Qur‟an. Bandung : Mizan.
Yumna, Suha. 2020. Kisah awal mula nabi ibarhim membangun ka‟bah. Muslimah daily,
ihram republika. Edisi 27 juli.

41
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

SHALAT SUNAT SAFAR

A. Tujuan Pembelajaran

Taksonomi Tujuan Pembelajaran Model Ket


Bloom Pembelajaran
Afektif Peserta didik mampu memahami Ceramah dan 20 menit
keutamaan shalat shafar diskusi
Kognitf Peserta didik mampu membaca dan Ekletik/ 20 menit
menghafal bacaan shalat safar campuran
Psikomotorik Peserat didik mampu Simulasi 50 menit
mengimplementasikan tata cara dan
bacaan shalat safar

B. Pengantar
Rasul Muhammad SAW, tidak pernah meninggalkan suatu tempat atau negeri tanpa
melakukan shalat. Sunnah seperti ini semestinya juga menjadi jalan laku kita. Adalah shalat
Sunat Safar namanya. Dalam 2 haditsnya, Rasullah paling tidak menyampaikan pesan
yang kuat yang menjadi landasan dalam melaksanakan shalat sunat safar, yaitu hadis yang
diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan Anas bin Malik.

‫سفَر‬ ِ ‫ُر ْك َعتٌَ ِْنُ ٌَ ْر َكعه َماُ ِع ْن َده ْم‬


َّ ‫ُحٌنَ ٌُ ِرٌدُال‬ َ ‫ُم ْن‬
ِ ‫ضل‬ َ َّ‫خَل‬
َ ‫فُأ َ َحدُ َعلَىُأ َ ْه ِل ِهُأ َ ْف‬
Artinya: Tidak ada sesuatu yang lebih utama untuk ditinggalkan seseorang hamba bagi
keluarganya, daripada dua rakaat yang dia kerjakan di tengah (lokasi) mereka ketika
hendak melaksanakan perjalanan (HR Ath-Thabrani)

َ َّ‫سلَّ َمُالٌََُ ْن ِزلُ َم ْن ِزالًُ ِإال‬


ُ‫ُو َّد َعهُ ِب َر ْك َعتٌَ ِْن‬ َ ‫صلَّىُهللاُ َعلَ ٌْ ِه‬
َ ‫ُو‬ َّ ‫ِإ َّنُالنَّ ِب‬
َ ًُ
Artinya: “Sungguh, Nabi Muhammad SAW tidak tinggal di suatu tempat kecuali
meninggalkan tempat tersebut dengan shalat dua rakaat” (HR Anas bin Malik).
Imam Nawawi, salah satu ulama besar dari kalangan Mazhab Asy Syafii, menjelaskan
dalam kitabnya Al-Adzkar, shalat safar bertujuan menjaga keselamatan selama perjalanan dan
tidak akan tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan sampai ia menuntaskan dari
perjalanannya. Shalat safar bisa dilakukan kapanpun baik siang maupun malam hari.
Dalam riwayat lain, Rasulullah juga menyampaikan, keutamaan shalat safar ini
menjaga kita dari marabahaya selama dalam dalam perjalanan. Oleh sebab itu nilai
tambahan yang bisa dipetik dari hadits ini adalah shalat sunat safar ini tidak hanya sekedar
bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT semata, namun juga ada manfaat yang bersifat
materil yaitu menjaga diri dari segala kejelekan selama dalam perjalanan. Haditsnya adalah
sebagai berikut:

ُ‫َلتُ ِإلَى‬
َ ‫وءُوإ َذاُ َدخ‬
ِ ‫س‬ُّ ‫ُر ْك َعتٌَ ِْنُت َ ْمنَ َعانِنُ َم ْخ َر َجُال‬ َ َ‫ُم ْنُ َم ْن ِز ِل َنُف‬
َ ‫ص ِل‬ ِ ‫ت‬ َ ‫ِإ َذاُخ ََر ْج‬
ُِ ‫س‬
‫وء‬ ُّ ‫ُر ْك َعتٌَ ِْنُت َ ْمنَ َعا ِننُ َم ْد َخ َلُال‬ َ َ‫َم ْن ِز ِل َنُف‬
َ ‫ص ِل‬
Artinya: “Jika engkau keluar dari rumahmu maka lakukanlah shalat dua rakaat, yang
dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah. Dan jika
engkau memasuki rumahmu, maka lakukanlah shalat dua rakaat yang akan
menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.” (HR al-Baihaqi)

42
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

C. Materi
Pelaksanaan shalat Safar sama dengan model dan cara shalat sunnah lainnya. Tata
cara dan ketentuannya mirip dengan ketentuan shalat sunnah secara umum. Rukun dan
syarat shalatnya tidak jauh berbeda dengan shalat-shalat yang biasa dilakukan sehari- hari
seperti berwudhu, menutup aurat, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Sedangkan niat yang dilafazkan sebagai berikut:

‫ُلِلُِت َ َعالَى‬
‫ُر ْك َعتٌَ ِْن ِ ه‬ َّ ‫ص ِلًُسنَّةَُال‬
َ ‫سفَ ِر‬ َ ‫أ‬
Artinya: “Saya niat shalat sunnah perjalanan dua rakaat karena Allah Taala.”
1. Setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama, kemudian dianjurkan
membaca Surat Al Kafirun.

ُ‫الُاَن َ۠اُ َعا ِبُدُ َّما‬ ۚ


ٰٓ َ ‫ُو‬
َ ‫ُعبِد ْونَ ُ َمآُٰاَعْبد‬ٰ ‫الُا َ ْنت ْم‬ َ َ‫ُالُاَعْبدُ َماُت َ ْعبد ْو َۙن‬
ٰٓ َ ‫ُو‬ ٰٓ َ َ‫اُال ٰك ِفر ْو َۙن‬
ْ ‫ٌُاٌَُّ َه‬ ٰٓ ٰ ‫ل ْل‬
ِۗ
ُࣖ‫ًُ ِدٌ ِْن‬
َ ‫ُو ِل‬ َ ‫ُع ِبد ْونَ ُ َمآُٰا َ ْعُبدُلَك ْمُ ِدٌْنك ْم‬ٰ ‫الُا َ ْنت ْم‬ َ ‫َع َب ْدت ُّ َۙ ْم‬
ٰٓ َ ‫ُو‬
Artinya: 1. Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir! 2. aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah, 3. dan kamu bukan penyembah apa yang aku
sembah, 4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5. dan
kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.6. Untukmu
agamamu, dan untukku agamaku.”

2. Rakaat kedua setelah membaca Al Fatihah disunatkan membaca surat al-Ikhlas

ُࣖ‫ُولَ ْمُ ٌَك ْنُلَّهٗ ُكف ًواُا َ َحد‬ َۙ َُ ‫ص َم ۚدُلَ ْمُ ٌَ ِل ْد‬
َ ‫ُولَ ْمٌُ ْولَ ْد‬ ‫ُّللاُا َ َح ۚد َ ه‬
َّ ‫ُّللاُال‬ ‫ل ْلُه َو ه‬
Artinya: 1. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. 2. Allah tempat
meminta segala sesuatu.3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. 4.Dan
tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

3. Setelah selesai melaksanakan shalat dua rakaat dianjurkan membacar Ayat Kursi

ُ‫ُِو َمُاُفِى‬ َ ‫ُو َالُن َْو ِۗمُلَهٗ ُ َماُفِىُالسَّمٰ ٰوت‬ َّ ‫ُۚالُتَؤْخذ ٗهُ ِسنَة‬ َ ‫ُالمٌَ ُّْومُە‬ ْ ً ُّ ‫ُالُا ِٰلهَُا َِّالُه ۚ َوُا َ ْل َح‬
ٰٓ َ ‫ّللا‬
‫َه‬
َ ‫ُو َماُخ َْلفَه ۚ ْم‬
ُ‫ُو َال‬ َ ‫ِيٌَُ ْشفَعُ ِع ْن َد ٗ ٰٓهُا َِّالُ ِب ِا ْذنِ ِۗهٌَُ ْعلَمُ َماُبٌَْنَ ُا َ ٌْ ِد ٌْ ِه ْم‬ ْ ‫ضُ َم ْنُ َذاُالَّذ‬ ِۗ ِ ‫ْاالَ ْر‬
ُ‫ُو َالُ ٌَـُٔ ْود ٗه‬
َ ‫ض‬ َ ۚ ‫ُِو ْاالَ ْر‬
َ ‫ُو ِس َعُك ْر ِسٌُّهُالسَّمٰ ٰوت‬ َ ‫ُم ْنُ ِع ْل ِم ٰٓهُا َِّالُ ِب َماُش َۤا ۚ َء‬ ِ ‫ًَء‬ ْ ‫ٌ ِحٌْط ْونَ ُ ِبش‬
ْ ً
ُ‫ُال َع ِظٌْم‬ ْ ‫ُوه َو‬
ُّ ‫ُال َع ِل‬ َ ‫ِح ْفظه َم ۚا‬
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus
mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa
izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka,
dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang
Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara
keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.

4. Membaca Surat Quraiys.


ْ َ ‫ِيُا‬
ُ‫طعَ َمهُ ْم‬ ْٰٓ ‫تُالَّذ‬ ْ ‫ُه َذ‬
ِ َۙ ٌْ َ‫اُالب‬ َ ‫ْفُفَ ْلٌَ ْعبد ْو‬
ٰ َّ‫اُرب‬ ِ ۚ ٌ‫ص‬ َ ‫ُالشت َ ۤا ِء‬
َّ ‫ُوال‬ ِ ‫ْشُا ٰل ِف ِه ْم‬
ِ َ‫ُر ْحلَة‬ ِ ‫ِ ِالٌ ْٰل‬
َۙ ٌ‫فُل َر‬

43
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

ِ ‫َُۙو ٰا َمنَه ْم‬


ُࣖ‫ُم ْنُخ َْوف‬ َّ ‫ِم ْنُج ْوعُە‬
Artinya: 1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, 2. (yaitu) kebiasaan mereka
bepergian pada musim dingin dan musim panas.3. Maka hendaklah mereka menyembah
Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka„bah), 4. yang telah memberi makanan kepada mereka
untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.
Imam Nawawi menegaskan bahwa dua surat tersebut memiliki keberkahan yang
sangat besar dan tidak terbatas oleh situasi dan kondisi serta tempat. Oleh karenanya
dianjurkan sekali bagi seetiap yang akan melakukan perjalanan.

D. Rangkuman
Banyak dari kita selama ini jarang bahkan belum pernah melakukan shalat safar
padahal keutamaan shalat sunat ini sangatlah banyak. Mengerjakan shalat safar ini
sesungguhnya tidaklah berat dan akan menghabiskan energi yang besar. Sudah
semestinya sembari terus mendekatkan diri kepada Allah, shalat ini juga akan menjaga kita
dari kondisi-kondisi yang tidak diinginkan selama menempuh perjalanan. Perlu disadari
melakukan perjalanan saat ini selalu penuh resiko seperti kecelakaan, kondisi alam yang
berbahaya, hujan dan sebagainya. Dengan mengerjakan shalat ini bisa membawa
kedamaian dan keyakinan pada diri bahwa kita selalu dilindungi oleh Allah SWT.

E. Referensi
Nawawi Imam, 2009, Majmu‟ Syarah Al-Muhadzab, ditahqid Muhammad Najib al Muthi‘I,
Pustaka Azzam, Jakarta
Nawawi Imam, 2018, Al-adzkan, Buku Induk Doa Zikir, Elex Media Komputindo, Jakarta

44
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

RAHMAH EL YUNUSIYAH

A. Tujuan Pembelajaran

Taksonomi Tujuan Pembelajaran Model Alokasi


Bloom pembelajaran waktu
Afektif Membiasakan berprilaku seperti Video comment 15 menit
Rahmah El Yunusiyah El Yunusiyah
Menampilkan kepribadian Rahmah El
Yunusiyah El Yunusiyah dalam
kehidupan sehari-hari

Kognitif Menjelaskan biografi Rahmah El Bermain peran 50 menit


Yunusiyah El-Yunusiyah.
Memahami pendidikan,pemikiran,
kepemimpinan pada masa
revolusioner Jepang dan pasca
Revolusi
Psikomotorik Mensimulasikan kepribadian Rahmah Simulasi 25 menit
El Yunusiyah El Yunusiyah dalam
kehidupan sehari-hari

B. Pengantar
Etnis Minangkabau di Sumatera Barat cukup banyak melahirkan tokoh-tokoh besar di
berbagai bidang di Indonesia. Di Minangkabau, perempuan mendapatkan posisi yang tinggi
di masyarakat. Sistem matrilineal, yang berasar dari garis keturunan ibu, dan posisi bundo
kanduang membuat kaum perempuan memiliki peranan yang besar dalam bidang agama,
pendidikan, pengambil kebijakan, sosial, budaya, dan sebagainya. Bahkan, juga berperan
dalam mengusir penjajahan di Indonesia, termasuk di Minangkabau. Diantaranya, Rahmah El
Yunusiyah.
Rahmah El Yunusiyah, tokoh reformasi pendidikan Islam yang mendirikan Diniyah Putri
di Kota Padang Panjang. Sebuah lembaga pendidikan islam yang saat ini meliputi taman
kanak-kanak hingga sekolah tinggi. Diniyah Putri merupakan salah satu sekolah terbesar
dan tertua di Sumatera Barat yang banyak melahirkan tokoh-tokoh keagamaan, serta
berkiprah dalam pembangunan dan pengembangan Islam. Selain itu, Rahmah El Yunusiyah
juga mempelopori pembentukan Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ) di Padang Panjang.

C. Materi
1. Kelahiran dan Keluarga
Rahmah El Yunusiyah lahir pada 26 Oktober 1900 atau 1 Rajab 1318 di Nagari Bukit
Surungan, Padang Panjang. Anak bungsu dari pasangan Muhammad Yunus al-Khalidiyah dan
Rafia. Memiliki dua kakak perempuan dan dua kakak laki-laki. Mereka keluarga penganut agama
yang taat. Ayah Rahmah, seorang ulama yang perenaYunus adalah seorang ulama yang
pernah menuntut ilmu di Mekkah selama empat tahun. Ia bekerja sebagai qadi di
Pandai Sikek, lima kilometer dari Padang Panjang. Istri Yunus, Rafia bertali darah dengan Haji
Miskin, ulama pemimpin Perang Padri pada awal abad ke-19. Rafia memiliki saudara
seorang bidan bernama Kudi Urai, yang membantunya saat melahirkan Rahmah El
Yunusiyah.

45
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Dalam usia enam puluh tahun, Yunus wafat meninggalkan Rahmah El Yunusiyah yang
masih berusia enam tahun. Bapaknya memilihkan salah seorang muridnya sebagai guru
mengaji untuk Rahmah El Yunusiyah. Saudara laki-laki Rahmah El Yunusiyah, yang pernah
belajar di Sekolah Desa mengajarkan Rahmah El Yunusiyah baca tulis arab dan latin. Di
bawah asuhan ibu dan kakak-kakaknya, Rahmah El Yunusiyah tumbuh sebagai anak yang
keras hati dan memiliki kemauan kuat. Lewat kemampuannya membaca, ia mempelajari
buku-buku yang dimiliki dan ditulis saudara laki-lakinya (abangnya), Zainuddin Labay El
Yunusy.
Dalam usia 10 tahun, Rahmah El Yunusiyah sudah gemar mendengarkan kajian yang
diadakan beberapa surau di Padang Panjang. Ia mengambil perbandingan dari kajian-
kajian yang diikutinya, berpindah-pindah ke berbagai surau.Semangat belajar agama sudah
tertanam dari kecil dan menjadikan kepribadian untuk dikembangkan dan diamalkan dalam
keseharian Rahmah El Yunusiyah.
Kondisi politik saat itu, dimana umumnya perempuan Minangkabau sulit mendapatkan
akses pendidikan formal. Hal ini berpengaruh terhadap tata cara bergaul dengan teman
sebayanya. Ia jarang berteman dan berkomunikasi. Pada masa remaja Rahmah El
Yunusiyah menjadi gadis pendiam dan pemalu. Ketiadaan ayah membuat Rahmah El
Yunusiyah banyak memikirkan dan menyelesaikan sendiri urusannya atau mandiri dalam
kesehariannya. Ia menjahit bajunya dan menyenangi berbagai macam kerajinan tangan.
Mengikuti tradisi adat, Rahmah El Yunusiyah dalam usia 16 tahun dinikahkan oleh
keluarganya dengan Bahauddin Lathif, seorang ulama dari Sumpur. Pernikahan mereka
berlangsung pada 15 Mei 1916 dan berakhir pada 22 Juni 1922 tanpa meninggalkan anak.
Meski demikian, Rahmah El Yunusiyah memiliki sepupu dari keluarga ibu, Isnaniah Saleh,
yang kelak meneruskan kepemimpinannya di Diniyah Putri.
Seiring arus pembaruan Islam yang dibawa oleh para ulama Minangkabau usai
menuntut ilmu di Timur Tengah pada awal abad ke-20, sejumlah sekolah agama berdiri di
berbagai daerah Minangkabau, menggantikan sistem pendidikan tradisional yang berbasis
surau. Pada 10 Oktober 1915, Zainuddin Labay El Yunusy membuka sekolah agama Islam
Diniyah School yang memasukkan pelajaran umum dalam kurikulum dan dijalankan
dengan cara pendidikan modern, menggunakan alat peraga dan memiliki perpustakaan.
Sekolah ini menerima murid perempuan di kelas yang sama dengan mu- rid laki-laki, hal
yang baru bagi sekolah agama saat itu. Rahmah El Yunusiyah ikut mendaftar, diterima
duduk di bangku kelas tiga (setara tsanawiyah) oleh pihak sekolah menyesuaikan
kemampuannya.
Dalam Ulama Perempuan Indonesia (2002), Junaidatul Munawaroh menulis satu bab
tentang Rahmah El Yunusiyah. Ia menggambarkan bahwa perjalanan intelektualitas dan
pemikiran Rahmah sangat dipengaruhi oleh kakak sulungnya, Zaenuddin Labay. Labay
dikenal sebagai ulama autodidak yang menguasai tiga bahasa asing; Inggris, Arab, dan
Belanda. Kemampuan bahasa asing itu memudahkannya untuk belajar dari pelbagai
literatur. ―Rahmah sendiri sangat menyegani dan mengagumi kakaknya. Baginya, Labay
adalah guru, pemberi inspirasi, dan pendukung cita-citanya,‖ tulis Munawaroh.
Selain menghadiri kelas pada pagi hari di Diniyah School, Rahmah El Yunusiyah
memimpin kelompok belajar di luar kelas pada sore hari. Ia melihat, dengan bercampurnya
murid laki-laki dan perempuan dalam kelas yang sama, perempuan tidak bebas
mengutarakan pendapat dan menggunakan haknya dalam belajar. Ia mengamati banyak
masalah perempuan, terutama dalam perspektif fikih, tidak dijelaskan secara rinci oleh guru
yang notabene laki-laki, sementara murid perempuan enggan bertanya. Bersama dua
temannya, Sitti Nansiah dan Djawana Basyir, Rahmah El Yunusiyah berinisiatif
mempelajari fikih lebih lanjut kepada Abdul Karim Amrullah di Surau Jembatan Besi.
Mereka tercatat sebagai murid-murid perempuan pertama yang ikut belajar di Surau
Jembatan Besi, sebagaimana dicatat oleh Hamka.
Saat bersekolah di Diniyah School, Rahmah El Yunusiyah bergabung dengan

46
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Persatuan Murid-Murid Diniyah School (PMDS). Ketika duduk di bangku kelas enam,
Rahmah El Yunusiyah merundingkan gagasannya untuk mendirikan sekolah perempuan
sendiri kepada teman-teman perempuannya di PMDS. Ia menginginkan agar perempuan
memperoleh pendidikan yang sesuai dengan fitrah mereka dan dapat diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Kesungguhannya untuk mewujudkan gagasannya ia sampaikan
kepada abangnya, ―Kalau saya tidak mulai dari sekarang, maka kaum saya akan tetap
terbelakang. Saya harus mulai, dan saya yakin akan banyak pengorbanan yang dituntut
dari diri saya. Jika kakanda bisa, kenapakah saya, adiknya, tidak bisa. Jika lelaki bisa,
kenapa perempuan tidak bisa.
Rahmah El Yunusiyah terus belajar dari berbagai aspek disiplin ilmu sehingga beliau
mampu, kelak meluaskan penguasaannya dalam beberapa ilmu terapan agar dapat
diajarkan pada murid-muridnya. Melalui keahlian yang dimiliki oleh mak tuo-nya, Rahmah El
Yunusiyah belajar ilmu kebidanan. Ia sempat mengikuti kursus kebidanan di beberapa rumah
sakit kepada beberapa orang dokter. Di RS Kayutanam, Rahmah El Yunusiyah belajar
kepada dr. Sofyan Rasad. Secara privat, ia mempelajari olahraga dan senam dengan
seorang guru asal Belanda yang mengajar di Guguk Malintang. Pergaulan Rahmah El
Yunusiyah sebagai pimpinan sekolah mempertemukannya dengan para guru yang
mengajar di Padang Panjang. Ia berkenalan dengan Djusair, Rosminanturi Gaban, dan Sitti
Akmar; mereka membawa Rahmah El Yunusiyah mendalami berbagai keterampilan. Ia juga
belajar bertenun tradisional menggunakan alat tenun bukan mesin yang pada masa itu banyak
dilakukan oleh masyarakat Minangkabau. Pengalamannya bertenun ia dapatkan dari pusat
pertenunan rakyat seperti Pandai Sikek dan Silungkang. Berbagai ilmu lainnya seperti ilmu
hayat dan ilmu alam ia pelajari sendiri dari buku. Berbagai ilmu dan keterampilan tersebut
kelak mewarnai kurikulum di Diniyah Putri.

2. Pandangan
Rahmah El Yunusiyah memperoleh pendidikan atas inisiatifnya sendiri, pada saat
masyarakat memandang kurang perlunya pendidikan bagi perempuan. Ia melihat bahwa
perempuan tertinggal dari laki-laki, berada dalam kebodohan dan kepasrahan pada keadaan
sehingga masyarakat pada umumnya—termasuk perempuan sendiri—mengganggap diri
mereka makhluk yang lemah dan terbatas. Ia menginginkan setiap perempuan menjadi ibu
yang baik dalam rumah tangga dan masyarakat. Hal itu menurutnya hanya dapat dicapai melalui
pendidikan. Meski menolak pembatasan mencari ilmu bagi perempuan, Rahmah El
Yunusiyah menolak emansipasi seperti yang digaungkan oleh feminis. Sarah Larasati
Mantovani dari Universitas Muhammadiyah Surakarta menulis, Rahmah El Yunusiyah ingin
perempuan tetap pada fitrahnya dan anak didiknya menjadi ibu yang baik untuk anak-
anaknya kelak. Ia tetap memasukkan pendidikan rumah tangga seperti menjahit, memasak dan
keterampilan rumah tangga lainnya ke dalam kurikulum sekolahnya.
Sepanjang hidupnya, Rahmah El Yunusiyah menampilkan dirinya dengan pakaian baju
kurung dan mudawarah. Anggota Konstituante Zamzami Kimin menulis bagaimana Rahmah
El Yunusiyah memberikan perumpamaan menutup aurat dengan membandingkan dua orang
berjualan di tepi jalan raya. Penjual yang satu membiarkan jualannya terbuka sementara
penjual yang satu lagi menutupi jualannya itu dengan rapi, takut dihinggapi debu yang
beterbangan. ―Kalau sekiranya saudara ingin membeli jualan itu yang manakah yang akan
saudara beli,‖ tulis Zamzami menirukan ucapan Rahmah El Yunusiyah. Selain itu, Rahmah El
Yunusiyah telah menampilkan ciri khas anak-anak putri dengan pakaian khas Diniyah,
kerudung putih yang mereka lilitkan di kepala, baik di ruangan kelas maupun di halaman
sekolah. ―Bila masyarakat melihat gadis-gadis atau perempuan-perempuan memakai
mudawarah, baju kurung membalut tubuh,... sehingga yang kelihatan hanya tangan, muka,
dan kaki, maka dengan spontan mereka menyebut, itulah dia murid-murid Rahmah El
Yunusiyah ,‖ tulis Zamzami

47
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

3. Pergerakan dan Kepemimpinan


a. Mendirikan Diniyah Putri
Pada 1 November 1923, Rahmah El Yunusiyah membuka Madrasah Diniyah Li al-
Banat sebagai bagian dari Diniyah School yang dikhususkan untuk murid-murid putri.
Rahmah El Yunusiyah mengatur kegiatan belajar mengajar di masjid yang terletak
berseberangan dengan rumah kediamannya di Jalan Lubuk Mata Kucing (sekarang Jalan
Abdul Hamid Hakim), Pasar Usang, Padang Panjang. Dua teman Rahmah El Yunusiyah, Sitti
Nansiah dan Djawana Basyir, termasuk guru terawal, sementara Rahmah El Yunusiyah
merangkap sebagai guru dan pimpinan. Mulanya terdapat 71 orang murid yang kebanyakan
adalah ibu-ibu muda. Pelajaran diberikan selama 2,5 jam meliputi dasar pengetahuan
agama, gramatika bahasa Arab, dan ilmu alat. Para murid duduk di lantai mengelilingi guru
secara berkelompok. Para guru memakai buku-buku berbahasa Arab dan menerangkan
dengan bahasa Indonesia. Ilmu pengetahuan umum belum diajarkan pada tahun pertama.
Oleh karena itu, Rahmah El Yunusiyah mengerahkan murid-muridnya bergabung dengan
Persatuan Murid-Murid Diniyah School (PMDS) untuk mendapatkan berbagai pengetahuan
umum dan mengikuti berbagai kegiatan seperti kepanduan, organisasi, dan koperasi.
Dengan hadirnya bagian untuk putri, Diniyah School peninggalan Zainuddin berangsur-angsur
hanya dihadiri oleh murid-murid putra, dan Madrasah Diniyah Li al-Banat yang didirikan
Rahmah El Yunusiyah menjadi populer sebagai Diniyah Putri.
Ketika Zainuddin meninggal secara mendadak pada 10 Juli 1924, banyak orang
menyangka bahwa usaha yang baru dirintis Rahmah El Yunusiyah akan hilang di tengah
jalan, sebagaimana dicatat oleh Isnaniah Saleh. Dalam suatu rapat pengurus Diniyah Putri
yang diadakan oleh Rahmah El Yunusiyah beberapa hari setelah Zainuddin meninggal,
majelis guru sepakat untuk meningkatkan sistem pengajaran Diniyah Putri lengkap dengan
sarana. Pada 1925, Rahmah El Yunusiyah menyewa rumah bertingkat dua di Pasar Usang
untuk dijadikan ruangan kelas dan asrama Diniyah Putri. Ia mengupayakan sendiri mencari
perlengkapan seperti bangku, meja, dan papan tulis. Sedikitnya 60 orang murid menempati
asrama pada tahun pertama. Selain Diniyah Putri, Rahmah El Yunusiyah membuka pro-
gram pemberantasan buta huruf untuk kalangan ibu-ibu yang lebih tua pada 1926 setelah
melihat kebanyakan mereka tak sempat mengenyam pendidikan formal. Kegiatan itu diikuti oleh
125 orang ibu-ibu pada mulanya, tetapi terpaksa dihentikan setelah Diniyah Putri binasa
oleh gempa bumi sehingga sekolah itu menuntut perhatian sepenuhnya dari Rahmah El
Yunusiyah.
Pada 28 Juni 1926, gempa bumi berkekuatan 7,6 SR mengguncang Padang Panjang,
membuat kota itu ditinggalkan. Seiring banyaknya murid Diniyah Putri, Rahmah El Yunusiyah
mengatur pembagian waktu belajar remaja-remaja perempuan pada sore hari dan ibu-ibu
rumah tangga pada malam hari. Pada awal 1926, karena kapasitas asrama yang
disediakan di tingkat dua gedung tidak mencukupi, pembangunan gedung baru mulai
dilakukan seacara gotong royong. Dalam buku Peringatan 55 Tahun Diniyah Putri dicatat,
para murid Diniyah Putri bersama-sama pelajar dari Diniyah School dan Thawalib
mengangkat batu kali dari sungai yang berjarak 2,5 km dari sekolah mereka untuk
membangun pondasi gedung. Namun, gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter
mengguncang Padang Panjang pada 28 Juni 1926, meruntuhkan gedung lama beserta
pondasi gedung baru yang dibangun. Nanisah, salah seorang guru, wafat karena tertimpa
runtuhan bangunan.
Gempa bumi mengakibatkan kegiatan belajar-mengajar Diniyah Putri berhenti. Gedung
dan peralatan mengajar hancur. Bersama separuh penduduk Padang Panjang, seluruh
murid Diniyah Putri mengungsi keluar kota. Ia menyaksikan penduduk meninggalkan
kota ―seolah-olah sekumpulan kafilah di gurun Sahara, berbondong-bondong membawa
bebannya masing-masing. Rahmah El Yunusiyah beserta para guru mendirikan kelas
darurat, dibantu oleh murid-murid Thawalib kembali secara gotong royong, setelah 40 hari
gempa bumi,. Kelas dibangun di atas sebidang tanah wakaf dari ibunya, terbuat dari bambu
dengan atap daun rumbia berlantaikan tanah. Sambil melanjutkan kegiatan belajar-

48
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

mengajar di kelas darurat, para guru beserta para wali murid membentuk komite untuk
mencari dana pembangunan kembali gedung pembelajaran. Rahmah El Yunusiyah
memimpin penggalangan dana ke dalam dan luar Minangkabau. Ia juga menjual perhiasannya
untuk biaya pembangunan. Pembangunan gedung permanen dapat dimulai Desember 1927
dan ditempati pada Oktober 1928. Gedung baru terdiri dari dua tingkat dan merupakan
gedung utama yang masih berdiri sampai saat ini. Total biaya pembangunan mencapai
7.000 gulden.
Gedung Kulliyyatul Mualimat el Islamiyyah (KMI) Diniyah Putri, saat ini bertransformasi
menjadi madrasah aliyah.Diniyah Putri memiliki sedikitnya 200 murid pada 1928. Jumlah itu,
sebagaimana dicatat oleh Deliar Noer, bertambah menjadi 350 pada 1930, dan 400 pada
1935. Mereka berasal dari Minangkabau, Bengkulu, Tapanuli, Deli, Aceh, dan Selangor.
Seorang lulusan Diniyah Putri Aishah Ghani menyebut kehidupan Diniyah Putri sangat
terkungkung dan diawasi secara ketat. ―Mereka benar-benar mempersiapkan murid- murid
perempuan menjadi perempuan, dengan mengajarkan menenun, ilmu
kerumahtanggaan, dan membuat murid-murid mengetahui segala sesuatu dan memiliki
rasa tanggung jawab. Seiring meningkatnya kebutuhan tenaga pengajar, Rahmah El
Yunusiyah membuka Kulliyyatul Mualimat el Islamiyyah (KMI) pada 1 Februari 1937
sebagai sekolah guru untuk putri dengan lama pendidikan tiga tahun. Sebelum pendudukan
Jepang, Diniyah Putri telah memiliki 500 murid pada 1941. Saat pendudukan Jepang,
Diniyah Putri di Padang Panjang sempat menjadi tempat perawatan korban kecelakaan,
sedangkan cabang Diniyah Putri di Jakarta ditutup.
Dalam rangka menyesuaikan pembagian jenjang pendidikan yang ada di Indonesia,
Diniyah Putri dibagi ke dalam Diniyah Rendah dan Diniyah Menengah Pertama. Diniyah
Rendah setara SD dengan lama pendidikan tujuh tahun, sedangkan Diniyah Menengah
Pertama setara SLTP dengan lama pendidikan berdasarkan peruntukkannya pada tahun
1947. DMP-B dengan lama pendidikan empat tahun diperuntukkan bagi lulusan SD.
Lulusannya disetarakan dengan SLTP dan dipersiapkan untuk melanjutkan ke KMI atau
perguruan lanjutan lainnya. Adapun DMP-C dengan lama pendidikan dua tahun
diperuntukan bagi tamatan SLTP yang tida sempat mendalami agama dan bahasa Arab
pada jenjang pendidikan sebelumnya. Lulusan DMP-C dapat melanjutkan pendidikan ke KMI
sebagaimana lulusan DMP-B.
Dari waktu ke waktu perguruan Diniyah Putri semakin berkembang, dengan
memadukan pendidikan formal dan agama dengan system asrama. Bahkan hingga
sekarang Perguruan Diniyah Putri sangat diminati oleh berbagai pelajar baik dari dalam
mau pun dari luar negeri.Rahmah el Yunusiyah disebut sebagai pembaharuan pendidikan
perempuan khusus untuk Sumatera Barat.Hal-hal yang menyebabkan keberhasilan
Rahmah El Yunusiyah dalam mencapai cita-citanya yaitu mengangkat derajat kaum
perempuan pada zamannya adalah :
1. Latar belakang keluarga Rahmah El Yunusiyah yang merupakan keluarga
terpandang dan tepelajar serta keturunan ulama yang berpengaruh.
2. Keluarga Rahmah termasuk keluarga yang taat menjalankan ajaran agama. Hal ini
menjadikan Rahmah El Yunusiyah sebagai seorang yang teguh pendirian, percaya
pada kemampuan, terampil,pekerja keras, ulet dan pantang menyerah.
3. Masyarakat pada saat itu sangat membutuhkan dan mendukung usaha-usaha yang
dilakukan Rahmah El Yunusiyah dalam mencerdaskan kaum perempuan, meski pun
ada sebagian masyarakat yang mencemoohkan.
4. Personaliti atau kepribadian Rahmah El Yunusiyah yang memiliki prinsip dan sikap hidup
yang diyakininya berbekal dari kecerdasan dan keterbukaan pikirannya.
Itulah beberapa factor yang melatarbelakangi Rahmah El Yunsiyah dalam
mewujudkan keinginannya untuk mencerdaskan kaum perempuan melalui berbagai peran
beliau dalam dunia pendidikan.

49
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

b. Kepemimpinan
Majalah Aboean Goeroe-Goeroe milik perkumpulan para guru di Sumatra Barat pada Mei
1930 menyebut Rahmah El Yunusiyah sebagai orang pertama yang berkiprah ―untuk
kemajuan anak-anak perempuan di Minangkabau‖. Rahmah El Yunusiyah dipuji sebagai
sosok yang ―sedikit bicara dan tertawa, tetapi banyak bekerja‖.Lewat usahanya mendirikan
Diniyah Putri dengan seluruh tenaga pengajar dari perempuan, Rahmah El Yunusiyah ingin
memperlihatkan bahwa perempuan yang selama ini dipandang lemah dan rendah
derajatnya dapat berbuat sebagaimana laki-laki. Ia mengusahakan pendanaan Diniyah
Putri secara mandiri, termasuk dengan menjual perhiasannya. Ia juga melakukan
penggalangan dana tanpa bergantung pada laki-laki. Ia mengatakan, ―buat sementara
golongan putri akan mencoba melayarkan sendiri pencalangnya sampai ke tanah tepi‖
sampai ―tenaga putri tidak sanggup lagi‖.Hamka mencatat, perwakilan Muhammadiyah di
Padang Panjang pernah datang kepada Rahmah El Yunusiyah pada 1928, menganjurkan
agar pengelolaan Diniyah Putri diserahkan kepada Muhammadiyah. Rahmah El Yunusiyah
menolak tawaran tersebut, mengungkapkan bahwa dirinya ―tetap percaya kepada kekuatan
yang diberikan Allah kepada dirinya sendiri‖.
Kepemimpinannya di Diniyah Putri membuatnya sering berpergian ke luar daerah.
Dalam rangka penggalangan dana, Rahmah El Yunusiyah melakukan perjalanan ke sejumlah
daerah Minangkabau dan luar Minangkabau pada pengujung 1927. Ia menemui beberapa tokoh
pemimpin Muslim, menyampaikan cita-cita dan program Diniyah Putri. Di tiap-tiap daerah
yang dikunjunginya, Rahmah El Yunusiyah berpidato di mimbar untuk menggairahkan umat
Muslim berkorban bagi pembangunan Islam, ―terutama untuk putri- putri Islam mempelajari
agama Islam yang mereka cintai‖. Kegiatannya ini telah membentuk dirinya sebagai orator
sekaligus meluaskan keterkenalan Diniyah Putri di Sumatra. Dalam rangka pengembangan
kurikulum, ia mengadakan studi banding melalui kunjungan ke sekolah-sekolah agama di
Sumatra dan Jawa pada 1931. Selain itu, ia banyak mengirim siswa-siswa tamatan
Diniyah Putri untuk mengajar di berbagai daerah hingga Semenanjung Malaya.
Dalam dua kali perjalanannya ke Semenanjung Malaya pada 1933 dan 1935, ia tercatat
mengunjungi, Pinang, Terengganu, Johor, Negeri Sembilan, Selangor, Perak,
Pahang, Kelantan, dan Kedah. Di Sumatra, ia mengunjungi Kesultanan Siak menemui
Sultan Siak Sri Indrapura. Dalam berbagai kunjungannya, ia tampil memperkenalkan Diniyah
Putri dan menghimpun dana kelanjutan pembangunan sekolah.
Selama pemerintahan kolonial Belanda, Rahmah El Yunusiyah menghindari aktivitas di
jalur politik untuk melindungi kelangsungan sekolah yang dipimpinnya. Ia memilih tidak
bekerja sama dengan pemerintah jajahan. Ketika pemerintah kolonial Belanda melalui Van
Straten, sekretaris atau controleur Padang Panjang menawarkan kepada Rahmah El
Yunusiyah agar Diniyah Putri didaftarkan sebagai lembaga pendidikan terdaftar sehingga
dapat menerima subsidi dari pemerintah, Rahmah El Yunusiyah menolak. Ia
mengungkapkan bahwa Diniyah Putri adalah sekolah kepunyaan umat, dibiayai oleh umat, dan
tidak memerlukan perlindungan selain perlindungan Allah. Menurutnya, subsidi dari
pemerintah akan mengakibatkan keleluasaan pemerintah dalam memengaruhi pengelolaan
Diniyah Putri.

c. Peranan Rahmah El Yunusiyah dalam Sosial Politik


Rasuna Said, sebagai lulusan Diniyah Putri yang mengajarkan untuk
almamaternya.Pada waktu itu kegiatan politik merebak di lembaga-lembaga pendidikan
Minangkabau dengan berdirinya Partai Persatuan Muslim Indonesia (Permi) pada 1930,
seorang guru sekaligus lulusan Diniyah Putri, Rasuna Said mulai mengemukakan
pandangan politiknya melalui pelajaran yang ia berikan di dalam kelas. Ia memandang
murid-murid perlu mendapatkan wawasan politik sebagai upaya keluar dari belenggu
penjajahan. Rahmah El Yunusiyah menolak usulan Rasuna, berpendapat bahwa dasar
Islam yang murid-murid terima telah menjadi dasar bagi upaya mereka dalam kegiatan

50
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

politik. Menurut Rahmah El Yunusiyah, masalah politik dengan sendirinya akan dapat
diketahui oleh para pelajar saat mereka terlibat di dalamnya setelah mereka tamat. Ia
mendasari pandangannya dari pemimpin politik di Minangkabau saat itu yang memperoleh
pelajaran agama di lembaga pendidikan yang mereka ikuti, meskipun tidak mendapat
pelajaran khusus tentang politik. Namun, kepopuleran Rasuna di kancah politik saat itu
telah menarik sejumlah murid Diniyah Putri dalam kegiatan politik. Saat ditegur Rahmah El
Yunusiyah, Rasuna menyatakan tetap dengan pendiriannya; ia akhirnya menarik diri dan
pindah ke Padang
Pada 1931, Muchtar Lutfhi dan Mahmud Yunus pernah menawarkan kepada Rahmah El
Yunusiyah agar Diniyah Putri bernaung di bawah Permi. Permi melihat modernisasi sekolah
agama berkembang pesat, tetapi tidak ada keseragaman program atau buku standar yang
digunakan. Untuk itu, perlu adanya penggabungan seluruh sekolah dan perguruan agama
ke dalam suatu wadah tunggal.] Rahmah El Yunusiyah menolak Diniyah Putri bergabung.
Menurutnya, lebih baik memelihara satu saja tapi terawat daripada bergabung tapi porak
poranda. ―Jika terjadi sesuatu dengan wadah tersebut, tidak perlu pula seluruh sekolah
yang dinaunginya bubar.‖ Ketika Permi membentuk Dewan Pengajaran Permi untuk
menyatukan pelajaran sekolah-sekolah Islam, Rahmah El Yunusiyah membuat wadah
sendiri bagi pengajar Diniyah Putri bernama Perserikatan Guru-Guru Agama Putri Islam
(PGAPI) pada 1933.
Pada 1933, Rahmah El Yunusiyah memimpin panitia penolakan Ordonansi Sekolah Liar
(yang akan mengakibatkan sekolah tak berizin dari pemerintah ditutup) di Padang
Panjang. Aktivismenya ini membuat ia dituduh membicarakan politik sehingga
mengakibatkannya didenda 100 gulden oleh pengadilan. Pada tahun yang sama, Belanda
melalui Politieke Inlichtingen Dienst menggeledah Diniyah Putri. Tiga orang guru Diniyah
Putri: Kanin RAS, Chasjiah AR, dan Siti Adam Addarkawi dikenakan larangan
mengajar. Pada 1935, Rahmah El Yunusiyah menghadiri Kongres Perempuan Indonesia di
Batavia sebagai utusan Serikat Kaum Ibu Sumatra (SKIS). Di sana, ia mengemukakan
idenya untuk mengembangkan pendidikan agama ke berbagai kota. Idenya mendapat
sambutan sehingga, dengan bantuan beberapa pedagang asal Minangkabau dan lulusan
lembaga pendidikan agama di Padang Panjang, ia dapat membuka cabang Diniyah Putri di
Kwitang dan Tanah Abang pada 2 dan 7 September 1936. Selain itu, Rahmah El Yunusiyah
dalam kongres memperjuangkan penggunaan ciri khas budaya Islam ke dalam kebudayaan
Indonesia seperti penggunaan kerudung dalam busana perempuan.[ Pada 1938, ia hadir
dalam rapat umum di Bukittinggi untuk menentang Ordonansi Kawin Bercatat. Pada April
1940, Rahmah El Yunusiyah menghadiri undangan Kongres Persatuan Ulama Seluruh Aceh di
Kotaraja, Aceh. Ia dipandang oleh ulama-ulama Aceh sebagai ulama perempuan terkemuka di
Sumatra.
Rahmah El Yunusiyah tidak hanya terkenal dalam hal pencetus pendidikan
perempuan pertama di negeri ini, namun beliau juga terkenal sebagai tokoh politik
penentang penjajahan Belanda. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatannya dalam berbagai
organisasi social politik , diantaranya adalah :
1. Ketua ADI ( Anggota Daerah Ibu )
2. Ketua Organisasi Kaum Ibu ( Ha ha Nokai )
3. Pelopor Pendiri Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ) di Padang Panjang
4. Pembentuk Pasukan Ektremist
5. Pimpinan Bagian Perempuan Majelis Islam Tinggi ( MIT )
6. Menjadi Anggota Komite Nasional Indonesia Daerah ( KNID )
7. Ketua Penyelenggara Badan Pembantu Keluarga Korban Perang Sumatera tengah
8. Mempelopori Komite Nasional Indonesia Kota Padang Panjang
9. Anggota Panitia Pendiri Sekolah Menengah Atas Islam di Bukittinggi

51
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

10. Anggota Pengurus Sekolah Tinggi Hukum Pancasila Padang yang kemudian menjadi
embrio berdirinya Universitas Andalas.
11. Anggota Pengurus Perguruan Tinggi Darul Hikmah Bukittinggi
12. Ketua Muslimat Partai Masyumi Sumatera Tengah
13. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR )
Itulah beberapa peran Rahmah El Yunusiyah dalam bidang social dan politik yang
membuat beliau disegani oleh elit penjajah dan pemerintah Indonesia.

d. Revolusi Nasional Indonesia


Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Setelah
mendapatkan berita tentang proklamasi kemerdekaan langsung dari Ketua Cuo Sangi In
Muhammad Sjafei, Rahmah El Yunusiyah segera menggerek bendera Merah Putih di
halaman perguruan Diniyah Putri. Ia tercatat sebagai salah seorang pertama yang
mengibarkan bendera Merah Putih di Sumatra Barat.[45] Berita bahwa bendera Merah Putih
berkibar di Diniyah Putri menjalar ke seluruh pelosok kota dan daerah
Batipuh. Ketika Komite Nasional Indonesia terbentuk sebagai hasil sidang Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 22 Agustus 1945, Soekarno yang melihat kiprah
Rahmah El Yunusiyah mengangkatnya sebagai salah seorang anggota. Namun, ketika
KNPI mengadakan sidang di Malang, Rahmah El Yunusiyah tidak hadir karena tak bisa
meninggalkan ibunya yang sedang sakit di Padang Panjang.
Pada 5 Oktober 1945, Soekarno mengeluarkan dekret pembentukan Tentara
Keamanan Rakyat (TKR). Pada 12 Oktober 1945, Rahmah El Yunusiyah memelopori
berdirinya TKR untuk Padang Panjang dan sekitarnya. Ia memanggil dan mengumpulkan
bekas anggota Giyugun, mengusahakan logistik dan pembelian beberapa kebutuhan alat
senjata dari harta yang dimilikinya. Bersama dengan bekas anggota Haha No Kai, Rahmah El
Yunusiyah mengatur dapur umum di kompleks perguruan Diniyah Putri untuk kebutuhan TKR.
Anggota-anggota TKR ini menjadi tentara inti dari Batalyon Merapi di bawah pimpinan Anas
Karim.
Ketika Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda kedua, Belanda menangkap
sejumlah pemimpin-pemimpin Indonesia di Padang Panjang. Rahmah El Yunusiyah
meninggalkan kota dan bersembunyi di lereng Gunung Singgalang. Namun, ia ditangkap
Belanda pada 7 Januari 1949, membuatnya mendekam di tahanan perempuan di Padang
Panjang. Setelah tujuh hari, ia dibawa ke Padang dan ditahan di satu ruangan bekas SPG
Negeri Putri Padang. Ia melewatkan tiga bulan di Padang sebagai tahanan rumah (huis
arrest), sebelum diringankan sebagai tahanan kota (stad arrest) selama lima bulan
berikutnya.

e. Pasca-revolusi
Potret Rahmah El Yunusiyah El Yunusiyah sebagai anggota DPR pada 1956
Pada Oktober 1949, Rahmah El Yunusiyah meninggalkan Kota Padang untuk
memenuhi undangan Kongres Pendidikan II Indonesia di Yogyakarta. Di kota yang sama, ia
hadir dalam Kongres Muslimin Indonesia yang diselenggarakan pada 20–25 Desember 1949.
Setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia berdasarkan hasil Konferensi Meja
Bundar di Den Haag, Rahmah El Yunusiyah kembali ke Padang Panjang pada Januari 1950
untuk memimpin Diniyah Putri setelah tiga belas bulan ia tinggalkan. Pada 1951, Rahmah
El Yunusiyah bergabung dalam panitia pembentukan bidang perpustakaan Balai Perguruan
Tinggi Hukum Pancasila Universitas Andalas bersama Diyar Karim, Rasyid Manggis, Abdul
Hamid, dan Sadudin Djambek.
Di bidang politik, Rahmah El Yunusiyah bergabung dengan partai Islam Masyumi.

52
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Sekitar tahun 1952–1954, ia menjadi anggota Dewan Partai Masyumi di Jakarta.


Selanjutnya, ia menjadi penasihat Masyumi Muslimat di Sumatra Tengah hingga 1955.
Dalam Muktamar VII Masyumi di Surabaya pada 27 Desember 1954, Rahmah El Yunusiyah
turut hadir selaku anggota Masyumi Muslimat. Ia dicalonkan untuk pemilu 1955
dan terpilih sebagai anggota DPR mewakili Sumatra Tengah. Melalui DPR, Rahmah El
Yunusiyah membawa aspirasinya tentang pendidikan dan pelajaran Islam. Pada 15
Agustus 1955, Imam Besar Al-Azhar Abdurrahman Taj berkunjung ke Indonesia dan atas
ajakan Muhammad Natsir berkunjung ke berbagai tempat untuk melihat
perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, termasuk Diniyah Putri. Abdurrahman Taj
mengungkapkan kekagumannya pada Diniyah Putri, sementara Al-Azhar sendiri saat itu
belum memiliki bagian khusus perempuan.
Pada Juni 1957, Rahmah El Yunusiyah berangkat ke Timur Tengah. Usai menunaikan
ibadah haji, ia mengunjungi Mesir memenuhi undangan Imam Besar Al-Azhar. Dalam satu
Sidang Senat Luar Biasa, Rahmah El Yunusiyah mendapat gelar kehormatan ―Syekhah‖
dari Universitas Al-Azhar; kali pertama Al-Azhar memberikan gelar kehormatan syekh pada
perempuan. Hamka mencatat, Diniyah Putri memengaruhi pimpinan Al-Azhar untuk
membuka Kulliyatul Banat, bagian Universitas Al-Azhar yang dikhususkan untuk putri pada
1962. Sebelum kepulangannya ke Indonesia, Rahmah El Yunusiyah sempat mengunjungi
Suriah, Lebanon, Yordania, dan Irak.
Sekembalinya dari kunjungan ke berbagai negara di Timur Tengah, Rahmah El
Yunusiyah merasa bahwa Soekarno telah terbawa arus kuat PKI. Tidak nyaman berjuang di
Jakarta, ia memilih kembali pulang ke Padang Panjang. Rahmah El Yunusiyah melihat bahwa
mencurahkan perhatiannya untuk memimpin perguruannya akan lebih bermanfaat daripada
duduk di kursi parlemen ―yang sudah dikuasai komunis‖. Ketika Pemerintah Revolusioner
Republik Indonesia (PRRI) di Sumatra Tengah dideklarasikan pada akhir 1958 akibat
ketidaksetujuan atas sepak terjang Soekarno, Rahmah El Yunusiyah dilaporkan bergabung
dengan Dewan Banteng. Selama masa pergolakan, ia bergerilya di tengah rimba bersama
tokoh-tokoh PRRI dan rakyat yang mendukungnya. Dengan beberapa anggota
keluarganya, ia berpindah-pindah dari satu desa ke satu desa sampai ke hutan- hutan yang
cukup jauh dari pemukiman penduduk. Pada Agustus 1961, satu rombongan yang terdiri dari
beberapa anggota keluarga dan pemuda berangkat menjemput Rahmah El Yunusiyah di
tempat terakhir pengembaraannya, melalui jalan darat yang rusak dan menyeberangi
beberapa sungai.
Berpulangnya Rahmah El Yunusiyah
Pada 1961, Rahmah El Yunusiyah kembali memimpin perguruannya setelah tiga tahun
ia tinggalkan pasca-pergolakan PRRI. Pada 1964, Rahmah El Yunusiyah menjalani operasi
tumor payudara di RS Pirngadi, Medan. Pada Desember 1967, Rahmah El Yunusiyah
berkunjung ke Jakarta untuk terakhir dalam rangka pembentukan Dewan Kurator Perguruan
Tinggi Diniyah Putri. Pada Juli 1968, dengan kondisi fisik yang semakin lemah, Rahmah El
Yunusiyah berangkat menuju Kelantan ditemani keponakannya Isnaniah Saleh. Mereka
menemui alumni Diniyah Putri di beberapa negara bagian Malaysia didampingi Datin
Sakinah, alumni Diniyyah Putri asal Perak yang tinggal di Kelantan bersama suaminya,
Datok Mohammad Asri yang merupakan Menteri Besar Kelantan. Mereka menyinggahi
Penang, Perak, Kuala Terengganu, dan Kuala Lumpur. Namun, dalam kunjungannya yang
ketiga dan terakhir ke Malaysia itu, ia tidak dapat bicara banyak karena kesehatannya yang
menurun.
Rahmah El Yunusiyah meninggal mendadak dalam usia 68 tahun dalam keadaan
berwudu hendak salat Magrib pada 26 Februari 1969. Jenazahnya dimakamkan di
pekuburan keluarga yang terletak di samping rumahnya. Sehari sebelum ia wafat, Rahmah El
Yunusiyah sempat menemui Gubernur Sumatra Barat saat itu, Harun Zain,
mengharapkan pemerintah memperhatikan sekolahnya. Dalam pertemuannya dengan
Harun Zain, ia mengatakan, ―Pak Gubernur, napas ini sudah hampir habis, rasanya sudah
sampai dileher. Tolonglah Pak Gubernur dilihat-lihat dan diperhatikan Sekolah Diniyah Putri.

53
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Setelah Rahmah El Yunusiyah wafat, kepimpinan Diniyah Putri dilanjutkan oleh Isnaniah
Saleh sampai 1990. Saat ini, Diniyah Putri dipimpin oleh Fauziah Fauzan sejak September
2006 dan telah memiliki jenjang pendidikan mulai dari TK hingga perguruan tinggi.
Julukan terhadap Rahmah El Yunusiyah tidak sebatas tokoh pendidik dan tokoh politik,
tetapi juga sebagai ulama besar Minangkabau seperti hal Inyiak Parabek dan Inyiak Jambek.
Sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari beliau mengisi pengajian di surau- surau mau
pun di masjid-mesjid yang ada di lingkungannya.Bahkan pengakuan terhadapa keulamaannya
ditunjukkan dengan gelar ―Syaikhah‖ yang diterimanya dari Universitas Al- Azhar Mesir. Beliau
merupakan Syaikhah pertama yang diakui kontribusinya terhadap dunia Islam.

54
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

ADAB BERPAKAIAN MENURUT ISLAM

A. Tujuan Pembelajaran

Taksonomi Tujuan Pembelajaran Model Alokasi


Bloom pembelajaran waktu
Afektif Membiasakan berpakaian sesuai Video comment 15 menit
dengan busana Islami
Menampilkan berpakaian sesuai
https://youtu.be/W
dengan syariat Islam
neU5crDhwc
Kognitif Menjelaskan berpakaian menurut Problem based 50 menit
tutntunan Islam. Memahami tata cara learning
berpakaian menurut Agama Islam
Memahami dampak dari berrpakaian
tidak sesuai dengan konsep
pandangan Islam
Psikomotorik Mensimulasikan tatacara berpakaian Simulasi 25 menit
sesuai dengan syariat Islam

B. Pengantar
Perkembangan zaman dan percepatan arus globalisasi, membawa pengaruh yang
signifikan terhadap tatanan hidup kaum muslimin, baik dari segi rohaniah maupun bathiniah.
Faktor utama permasalahannya adalah kurangnya pemahaman kaum muslimin itu sendiri
dalam menghayati dan mendalami isi kandungan Al-Quran dan Sunah Rasulullah SAW
sebagai pedoman hidup umat Islam.
Berpakaian yang sesuai dengan syariat Islam bertujuan agar manusia terjaga
kehormatannya. Ajaran Islam tidak bermaksud untuk membatasi atau mempersulit gerak dan
langkah umatnya. Akan tetapi dengan aturan dan syariat tersebut manusia akan terhindar
dari bebagai kemungkinan yang akan mendatangkan bencana dan kemudaratan bagi dirinya.

C. Uraian Materi
Berpakaian/Berbusana menurut Ajaran Islam
Islam adalah agama yang sempurna, yang ajarannya mencakup seluruh aspek
kehidupan. Mengenai adab berpakaian dalam Islam sebenarnya sudah tertuang dalam Al-
Quran surat al-A‘raf ayat 26, yang menjelaskan tentang seruan bagi anak-anak Adam untuk
berpakaian yang indah dan menutup aurat. Bagi umat muslim, berpakaian bukan hanya
sekedar penutup badan, melainkan juga agar terhindar dari rasa malu. Dalil mengenai
berpakaian dalam Surat Al-A‘raf ayat 26 berbunyi sebagai berikut :
ٰ ‫ُو ِلبَاسُالت َّ ْم ٰو‬
ُ‫ىُذ ِل َن‬ َ ‫ش ِۗا‬ َ ‫س ْو ٰاتِك ْم‬
ً ٌْ ‫ُو ِر‬ َ ُ‫ي‬ ْ ‫ساٌُ َُّو ِار‬ً ‫ٌَاُبَنِ ًْٰٓ ُٰا َد َمُلَ ْدُا َ ْنزَ ْلنَاُ َعلٌَْك ْمُ ِلبَا‬
‫ُم ْن ُٰا ٌٰت ه‬
ُ َ‫ُِّللاُِلَ َعلَّه ْمٌَُذَّ َّكر ْون‬ ِ ‫ُذ ِل َن‬ ٰ ‫ َخٌ ِْۗر‬- ٦٢
Artinya: “Wahai anak cucu Adam, Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk
menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih
baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka
ingat.”

55
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Berdasarkan tafsir Kementerian Agama (Kemenag) ayat tersebut menjelaskan tentang


peringatan dan tuntunan kepada anak keturunan Adam mengenai hal-hal yang memberi
manfaat di dunia, serta peringatan tentang tipu daya setan.
Pada ayat ini, Allah SWT menyeru kepada anak cucu Adam dan memberi peringatan
terhadap nikmat yang telah dianugerahkan-Nya supaya mereka tidak bermaksiat dan
senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.
Dalam hal berpakaian, Islam mengajarkan bahawa pakaian memiliki fungsi utama
sebagai penutup aurat selain fungsi-fungsi yang lain seperti sebagai hiasan, dan penahan
rasa panas atau dingin, sengatan serangga dan lain sebagainya.
Bagi seorang muslim, berpakaian sangat penting menjadi kajan serius dalam
kehidupan, karena memiliki batasan-batasan yang telah ditetapkan dalam Al-Quran dan
Sunah Rasululah SAW, apalagi bagi seorang muslimah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri
bagi kaum perempuan, terutama dalam budaya modern. Banyak yang beranggapan,
masalah berpakaian itu urusan privacy atau pribadi/personal setiap orang. Merupakan hak
asasi manusia yang tidak boleh orang lain atau kelompok ikut mengatur.
Apa pun alasan yang dikemukakan oleh orang-orang tentang ajaran Islam, bagi kita
gaya modern dan gaya menor tidak dapat diterima, apalagi menirunya. Tidak ada kaitannya
antara modernitas suatu kelompok atau masyarakat dengan pakaian yang memperlihatkan
aurat. Dalam hal ini, kita dapat melihat dan meniru bangsa Jepang yang sangat maju dan
modern dengan tetap melestarikan budayanya termasuk berpakaian.
Dalam berpakaian, menutup aurat adalah suatu kewajiban bagi kaum muslimin dan
Muslimah. Bahkan, para perempuan akan jauh terlihat lebih cantik, anggun dan berwibawa
dengan pakaian yang menutup aurat. Selain itu, pemakainya juga terhindar dari fitnah dan
perbuatan dosa, serta perbuatan tidak menyenangkan dari orang yang akan berbuat jahat,
seperti tindakan menimbulkan gairah seksual, yang bisa menyebabkan pemerkosaan,
perzinaan, kekerasan atau pelecehan seksual, dan sebagainya.
Saat ini, masih ditemui kaum perempuan yang tidak malu mempertontonkan auratnya.
Tidak berpakaian sopan selayaknya budaya ketimuran yang sarat makna kesopanan dan
beretika. Mereka seakan ―berpakaian tapi telanjang‖. Lebih menyukai gaya busana terbuka,
tipis, transparan, bahkan ketat hingga menonjolkan lekuk-lekuk tubuh.
Pada hal Allah SWT telah memerintahkan umatnya agar berpakaian sesuai adab demi
kebaikan. Pakaian yang sopan dan menutup aurat merupakan cerminan muslim yang
sebenarnya. Islam tidak menetapkan bentuk atau warna pakaian untuk dipakai, baik ketika
beribadah atau di luar ibadah. Hanya saja, pakaian itu harus bersih, menutup aurat, sopan
dan sesuai dengan akhlak seorang muslim.
Dalam Islam ada garis panduan tersendiri mengenai adab berpakaian (untuk laki- laki
dan perempuan) yaitu :
1. Menutup aurat
Aurat laki-laki menurut hokum islam adalah dari pusat hingga lutut. Sedangkan aurat
perempuan mencakup seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak
kakinya. Rasulullah SAW bersabda: ―Paha itu adalah aurat.‖ (HR.Bukhari).
2. Tidak menampakkan tubuh
Pakaian yang jarang atau tipis hingga memperlihatkan bentuk tubuh dan aurat tidak
memenuhi syarat menutup aurat.
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya: ”Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum melihat keduanya: suatu
kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para
perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggak-lenggok. Kepala mereka
seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan

56
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

mencium wangi surga. Padahal wangi surga bisa tercium dari jarak perjalanan sekian
dan sekian.” (HR. Muslim no. 5547)
Mereka itu adalah ‗perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang‘

ُ‫َكاس ٌَاتُ َعار ٌَات‬


Kalimat ini memiliki beberapa makna.
· Mereka berpakaian dengan nikmat Allah subhanahu wa ta‘ala, tetapi telanjang dari
mensyukuri nikmat tersebut (tidak mau bersyukur).
· Mereka mengenakan pakaian, tetapi telanjang (enggan) dari melakukan keba ikan,
enggan memberikan perhatian terhadap akhirat mereka, dan enggan
mementingkan ketaatan.
· Mereka membuka suatu bagian dari tubuh mereka karena ingin menampakkan
keindahannya. Mereka yang berbuat seperti ini dikatakan berpakaian tetapi
hakikatnya telanjang.
· Mereka memakai pakaian yang tipis sehingga menampakkan apa yang ada di balik
pakaian tersebut. Mereka berpakaian, tetapi secara makna mereka telanjang.
Para perempuan ini berjalan dengan gaya angkuh seraya menggerak-gerakkan
pundak mereka. Mereka menyisiri rambut mereka dengan model miring persis seperti
gaya sisiran perempuan ―nakal‖. Rambut mereka tampak besar karena dililiti dengan
balutan atau yang semisalnya sebagai hiasan, sehingga seperti punuk unta yang
miring.
Perempuan, menurut aturan Islam, diperintah untuk menutup aurat dengan sempurna
di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya. Sempurna dalam artian tidak boleh
menampakkan bagian tubuh yang tidak diperkenankan terlihat oleh selain laki-laki dari
kalangan mahramnya.
Menutup aurat bagi perempuan tidaklah asal menutup saja, tetapi terdapat syarat-
syarat yang harus dipenuhi, sehingga bisa dikatakan aurat telah tertutup sesuai yang
syariat. Di antaranya, pakaian penutup tersebut harus panjang menutupi seluruh tubuh,
tidak boleh pakaian pendek yang menampakkan sebagian tubuh, tidak sempit yang
membentuk lekuk-lekuk tubuh, tidak tipis yang menggambarkan tubuh di balik pakaian
tersebut, tidak dihiasi dengan bermacam-macam hiasan, dan lain sebagainya.
Syarat-syarat inilah yang tidak dipenuhi oleh para perempuan yang disebutkan dalam
hadits di atas. Mereka memang mengenakan pakaian yang menempel pada tubuh,
tetapi hakikatnya telanjang karena pakaian yang semestinya dipakai untuk menutup aurat
mereka justru tidak menutup aurat sama sekali.
3. Pakaian tidak ketat
Tujuannya supaya tidak kelihatan bentuk tubuh, yang merangsang lawan jenis untuk
bermaksiat.
4. Tidak menimbulkan perasaan ria
Rasulullah SAW bersabda: ―Siapa yang melabuhkan pakaiannya karena perasaan
sombong, Allah SWT tidak akan memandangnya pada hari kiamat.‖ Dalam hadis lain,
Rasulullah SAW bersabda: ―Siapa yang memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka
Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti.‖ (Ahmad, Abu Daud,
an-Nasa‘iy dan Ibnu Majah).
5. Laki-laki dan perempuan berbeda
Maksudnya pakaian yang khusus untuk laki-laki tidak boleh dipakai oleh perempuan,
begitu juga sebaliknya. Rasulullah SAW mengingatkan hal ini dengan tegas sabdanya yang
artinya: ―Allah mengutuk perempuan yang meniru pakaian dan sikap laki-laki, dan laki-

57
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

laki yang meniru pakaian dan sikap perempuan.‖ (Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW juga bersabda: “Allah melaknat laki-laki berpakaian perempuan dan
perempuan berpakaian laki-laki.” (Abu Daud dan Al-Hakim).
6. Larangan pakai sutera
Islam mengharamkan kaum laki-laki memakai sutera. Rasulullah SAW bersabda
bermaksud: ―Janganlah kamu memakai sutera, sesungguhnya orang yang
memakainya di dunia tidak dapat memakainya di akhirat.‖ (Muttafaq ‗alaih).
7. Memanjangkan pakaian
Contohnya seperti tudung yang seharusnya dipakai sesuai kehendak syara‘ yaitu
menutupi kepala dan rambut, tengkuk atau leher dan juga dada. Allah berfirman dalam
QS.Al-Ahzab ayat 59 :
ْ ‫اء‬
ُ‫ُالمإْ ِمنٌِنَ ٌُ ْدنٌِنَ ُ َعلَ ٌْ ِه َّنُ ِم ْن‬ ِ ‫س‬ َ ِ‫ُون‬
َ ‫ُوبَنَاتِ َن‬ َ ‫اج َن‬ ِ ‫ُأل َ ْز َو‬
ِ ‫ًُل ْل‬ ُّ ِ‫ٌَاُأٌَُّ َهاُالنَّب‬
ٰ
‫اُر ِحٌ ًما‬
َ ‫ور‬ ً ‫ُّللاُغَف‬َّ َ‫ُِۗو َكان‬َ ُ َ‫َج َالبٌِبِ ُِه َّنُُۚ َذ ِل َنُأ َ ْدن َٰىُأ َ ْنٌُ ْع َر ْفنَ ُفَ َالٌُإْ َذٌْن‬
Artinya: “Wahai Nabi, katakanlah (suruhlah) isteri-isteri dan anak-anak
perempuanmu serta perempuan-perempuan beriman, supaya mereka
memanjangkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (ketika mereka keluar
rumah); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan
yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha
Pengampun dan Maha Penyayang.”
Isi kandungan dari ayat ini menurut tafsir Kementerian Agama (Kemenag) adalah Allah
SWT memerintahkan seluruh kaum perempuan, termasuk mulai dari para istri Nabi
hingga anak perempuan Nabi, untuk mengenakan pakaian yang sopan dengan jilbab
yang menutupi tubuh. Terutama saat keluar dari rumah.
Jilbab yang dimaksud dalam surat Al Ahzab ayat 59 menurut tafsir dari Ibnu Katsir adalah
berupa kain penutup yang dipakai di atas kepala. Perintah ini ditujukan untuk melindungi
kaum perempuan dari gangguan orang-orang yang menyalahgunakan kesempatan.
Sebagaimana pada zaman Nabi, berjilbab dapat membedakan para perempuan
merdeka saat itu dengan para budak. Cara berpakaian perempuan merdeka dan budak
hampir dikatakan sama. Dengan perbedaan cara berpakaian, kehidupan para
perempuan diharapkan lebih baik dan terhormat.
Islam begitu melindungi kepentingan perempuan dan memperhatikan kenyamanan
mereka dalam bersosialisasi. Banyak kasus yang terjadi karena seorang individu yang
tidak menyambut ajakan Al-Quran untuk berjilbab. Kita pun masih melihat, mereka
mengaku dirinya muslimah, masih tanpa rasa malu menggumbar auratnya. Pada hal
Rasulullah SAW bersabda; ―Sesungguhnya rasa malu dan keimanan selalu
bergandengan kedua-duanya. Jika salah satu diangkat, maka akan terangkat kedua-
duanya.‖
8. Memilih warna sesuai
Pakaian dengan warna-warna lembut, termasuk putih karena nampak bersih dan
disenangi atau sering menjadi pilihan Rasulullah SAW, sangat dianjurkan. Beliau
bersabda: ―Pakailah pakaian putih karena ia lebih baik, dan kafankan mayat kamu
dengannya (kain putih).‖ (an-Nasa‘ie dan al-Hakim).
9. Larangan memakai emas
Termasuk dalam etika berpakaian di dalam Islam ialah barang-barang perhiasan emas
seperti kalung, gelang, cincin, anting dan sebagainya. Bentuk perhiasan seperti ini
umumnya dikaitkan dengan perempuan, namun laki-laki juga cenderung berhias seperti
perempuan. Ada laki-laki yang memakai anting, kalung, gelang dan sebagainya sebagai
aksesoris. Semua ini amat bertentangan dengan hukum Islam. Rasulullah SAW

58
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

bersabda: ―Haram kaum laki-laki memakai sutera dan emas, dan dihalalkan
(memakainya) kepada perempuan.‖
10. Mulai dari kanan
Apabila memakai baju, celana atau seumpamanya, mulailah sebelah kanan. Imam
Muslim meriwayatkan dari Aisyah: ―Rasulullah suka sebelah kanan dalam segala
keadaan, seperti memakai sandal, sepatu, berjalan kaki dan bersuci.‖ Apabila memakai
sepatu atau seumpamanya, mulai dengan sebelah kanan dan apabila
menanggalkannya, mulai dengan sebelah kiri.
Rasulullah SAW bersabda: ―Apabila seseorang memakai sandal, mulakan dengan
sebelah kanan, dan apabila menanggalkannya, mulai dengan sebelah kiri, supaya yang
kanan menjadi yang pertama memakai sandal dan yang terakhir
menanggalkannya.‖ (Riwayat Muslim).
11. Selepas beli pakaian
Apabila memakai pakaian baru dibeli, ucapkanlah seperti yang diriwayatkan oleh Abu
Daud dan At-Tarmizi: ―Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau yang memakainya
kepadaku, aku memohon kebaikannya dan kebaikan apa-apa yang dibuat baginya, aku
mohon perlindungan kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan apa-apa yang diperbuat
untuknya. Demikian itu telah datang dari Rasulullah‖.
12. Berdoa
Ketika menanggalkan pakaian, lafaz-kanlah: ―Pujian kepada Allah yang mengurniakan
pakaian ini untuk menutupi auratku dan dapat mengindahkan diri dalam kehidupanku,
dengan nama Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia.‖ Sebagai seorang Islam,
sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai menurut tuntutan
agamanya. Karena sesungguhnya pakaian yang sopan dan menutup aurat adalah
cermin seorang Muslim yang sebenarnya.

Dampak Negatif dari Membuka Aurat


Setiap penentuan hukum pasti ada alasan di belakangnya. Misalnya, kewajiban
menutup aurat. Ternyata ada dampak negatif dari membuka aurat tersebut, yaitu :
1. Berdosa
Hukum menutup aurat adalah wajib bagi setiap kaum muslimin dan muslimat. Anda
dilarang untuk membiarkannya terbuka di depan umum. Barang siapa yang membuka auratnya
dengan sengaja, maka berdosalah orang tersebut.
2. Keselamatannya terancam
Islam memberikan tempat yang sangat spesial bagi para perempuan. Tujuan
diwajibkan menutup aurat untuk menjaga kehormatan perempuan tersebut. Sebab banyak
kejahatan yang menimpa perempuan dikarenakan aurat yang tidak ditutup. Dalam Al-Quran
surat An-Nur ayat 31 dijelaskan Allah kepada seluruh hambanya agar menjaga kehormatan
diri mereka dengan cara menjaga pandangan, menjaga kemaluan, dan menjaga auratnya.
Dengan menjaga ketiga hal tersebut, dipastikan kehormatan akan terjaga.
3. Turunnya harga diri
Setiap perempuan pastinya sepakat jika kehormatan dan harga diri adalah hal pal- ing
utama. Terlebih lagi di Indonesa yang berkiblat pada kebudayaan timur. Artinya, tidak menutup
aurat—memakai pakaian seksi—akan memberi dampak sanksi sosial, seperti jadi gunjingan di
tengah masyarakat, sorotan mata sinis, serta dicap sebagai orang yang tidak beradat dan
tidak berbudaya
Selain dianggap tidak taat terhadap aturan agama, ia juga akan dipadang negatif oleh
lingkungannya. Maka, memilih mengenakan pakaian yang sesuai dengan adat ketimuran

59
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

adalah pilihan yang sangat cerdas. Semisal memilih mengenakan gamis modern. Selain
sesuai dengan budaya orang Indonesia, jenis pakaian ini juga telah sesuai dengan ketentuan
syar‘i.
4. Disukai Setan
Allah sudah menjamin iblis dan setan akan abadi di neraka. Namun sebelumnya iblis
dan setan membuat perjanjian dengan Allah SWT untuk menyesatkan anak cucu Adam
supaya menjadi pengikutnya kelak di neraka.
Jika seorang muslimah enggan menutup auratnya, secara otomatis akan berdosa dan
menurunkan kadar keimanannya. Di sisi lain, muslimah model ini akan menjadi sasaran
empuk iblis dan setan agar menjadi salah satu pengikutnya di neraka kelak.
5. Tidak bisa mencium bau surga
Dalam hadits dijelaskan bahwa perempuan yang berpakaian namun telanjang
(auratnya terbuka), berpaling dari ketaatan serta mengajak lainnya untuk mengikutinya maka
mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.

Dampak Negatif Laki-laki yang Melihat Aurat Perempuan


Ada beberapa dampak negatif bagi laki-laki yang melihat aurat perempuan yang bukan
mahramnya, diantaranya seperti:
1. Berdosa
Kaum laki-laki harus menjaga pandangannya. Terlebih dihadapan kaum perempuan.
Menjaga pandangan sangat dianjurkan. Betapa tidak, laki-laki yang dengan sengaja melihat
aurat perempuan ini akan dicap telah melakukan dosa besar.
2. Menurunkan kadar keimanan
Ternyata bukan hanya bagi perempuan yang membuka auratnya saja, laki-laki yang
melihatnya pun bisa turun kadar keimanannya. Terlebih lagi untuk laki-laki yang kadar
keimanannya kurang.
Laki-laki yang tidak kuat imannya akan senang ketika melihat kemolekan bentuk tubuh
perempuan yang tidak menutup auratnya. Disangka mendapat rezeki nomplok, padahal
sejatinya laki-laki tersebut mendapatkan dosa. Dan hal ini akan mendorong pada degradasi
iman.
3. Potensi berbuat zina semakin besar
Setelah melihat kemolekan bentuk tubuh perempuan yang tidak menutup auratnya,
keinginan untuk memegangnya menjadi semakin besar. Hal inilah yang kemudian membuat
potensi terjadinya perbuatan zina menjadi semakin besar.
Kesimpulannya, resiko mengumbar aurat sangatlah besar. Kaum perempuan
diwajibkan untuk menutupnya. Karena kenyatannya, dampak negatif membuka aurat tidak
hanya berdampak pada dirinya saja, namun juga dirasakan oleh orang lain yang melihatnya.
Jadi, bagi kaum muslimin dan muslimah yang menyukai trend fashion modern saat ini
hendaknya tetap memperhatikan gaya busana yang dikenakan agar tetap sesuai dengan adab
dalam Islam. Memang tidak bisa dipungkiri bahwasanya sekarang makin banyak
perempuan-perempuan yang berhijab tapi tidak mengulurkan kerudungnya ke dada.

D. Rangkuman :
1. Berpakaian sesuai dengan syariat Islam merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar-
tawar.
2. Kewajiban menutup aurat disyariatkan untuk kepentingan manusia itu sendiri sebagai
wujud kasih sayang dan perhatian Allah SWT terhadap kemaslahatan hambaNya di muka

60
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

bumi.
3. Allah menegaskan untuk memakai jilbab dan memanjangkannya hingga ke dada
dengan tujuan untuk memberikan rasa nyaman, aman, terhormat dan mulia (Q.S.Al-
Ahzab : 39 )
4. Kewajiban bagi kaum Muslimah untuk memakai jilbab untuk menutup auratnya kecuali untuk
bebebrapa golongan/muhrimnya (Q.S.An-Nur ayat 31)

61
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

KIAT-KIAT MENJAGA AQIDAH

A. Tujuan Pembelajaran

Taksonomi Tujuan Pembelajaran Model Ket


Bloom Pembelajaran
Afektif Membiasakan diri dalam Video Comment 20 menit
penerapan aqidah yang benar
dalam kehidupan sehari-hari.
Kognitf Menganalisis kiat-kiat Eklektik/ 50 menit
menjaga aqidah campuran
Psikomotorik Mempraktekkan kiat-kiat menjaga Simulasi 20 menit
aqidah dalam kehidupan sehari-hari

B. Pengantar
Aqidah merupakan motor penggerak dan otak dalam kehidupan manusia. Apabila
terjadi sedikit penyimpangan padanya, maka menimbulkan penyelewengan dari jalan yang
lurus pada gerakan dan langkah yang dihasilkan.
Aqidah/Tauhîd adalah fondasi dari Islam. Estetika Tauhîd akan mengungkapkan
pengembaraan dan perjalanan untuk menuju yang transendental. Muaranya adalah pada
nilai-nilai ilahiah, yaitu suatu kesadaran tentang keberadaan Tuhan (Allah SWT) selalu
pada setiap gerak dan peristiwa dalam kehidupan.

C. Uraian Materi
Kiat-Kiat Menjaga Aqidah
Aqidah/keyakinan itu mengalami pasang surut, adakalanya bertambah dan
adakalanya berkurang. Ia ibarat grafik yang dapat naik dan turun sesuai situasi dan kondisi
yang mempengaruhinya. Agar keadaannya stabil, maka perlu adanya kiat-kiat dalam
memelihara aqidah/keyakinan itu sendiri. Adapun kiat-kiat tersebut diantaranya adalah :
1) Menambah atau memperdalam ilmu, terutama ilmu agama (aqidah tauhid)
Firman Allah dalam surat Fathir ayat 28:

َ ِ‫األ َنْ ع َ ا ِم ُم ْخ ت َلِ ف ُ أ َلْ َو ان ه ُ كَ ٰذ َ ل‬


ُ‫ن ُ ُِۗ إ ِ ن َّ َم اُ ٌ َ ْخ شَى‬ ْ ‫ُو‬
َ ِ ‫ُو ال د ََّو اب‬ َ ‫اس‬ ِ َّ ‫َو ِم َن ُال ن‬
ُ‫ُُّللا َ ُ عَ ِز ٌز ُ غَف ور‬ َّ ‫ّللا َ ُ ِم ْن ُ ِع ب َ ا ِد هِ ُالْ ع ل َ َم اء ُ ُِۗ إ ِ َّن‬
َّ
Artinya: ―Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan
binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).
Sesungguhnya yang takut pada Allah diantara hamba-hambanNya, hanyalah ulama
(orang-orang yang beraqidah). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.‖
Menambah dan memperoleh ilmu yang dimaksud adalah ilmu tauhid (aqidah) itu
sendiri secara keseluruhan. Bila telah menguasai ilmu aqidah Islam secara benar, maka
akan menjadikan pribadi yang jujur, disiplin, dan sopan.

62
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

2) Membiasakan amal shalih


Aqidah yang telah dikuasai diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata dalam kehidupa
sehari-hari yang disebut amal shaleh, baik dalam bentuk ibadah mahdhah maupun dalam
bentuk ibadah ghairu mahdhah. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nur ayat 55.

ِ ‫ًُٱأل َ ۡر‬
ُ‫ضُ َك َما‬ َّ ٰ ‫ُو َع ِملواُْٱل‬
ۡ ِ‫ص ِل ٰ َحتُِلٌََ ۡست َ ۡخ ِلفَنَّه ۡمُف‬ َ ‫ُمنك ۡم‬ ِ ْ‫ُٱلِلُٱلَّذٌِنَ ُ َءا َمنوا‬ َّ ‫َو َع َد‬
ُ‫مُم ۢن‬
ِ ‫ُولٌَبَ ِدلَنَّه‬ َ َ ‫ُولٌَ ٰٓ َم ِكن ََّنُلَه ۡمُدٌِنَهمُٱلَّذِيُٱ ۡرت‬
َ ‫ض ٰىُلَه ۡم‬ َ ‫ُمنُلَ ۡب ِل ِه ۡم‬ ِ َ‫فُٱلَّذٌِن‬ َ َ‫ٱست َ ۡخل‬
ۡ
ُۡ ‫ًُالٌُ ۡش ِركونَ ُ ِبًُش‬
ًَ َ ِ‫ُو َمنُ َكفَ َرُ َبعۡ َدُ ٰ َذ ِل َنُفَؤ ْو ٰلَئِ َنُ َبعۡ دُِخ َۡوفِ ِه ۡمُأَمۡ ٗن ۚاُ ٌَعۡ بدونَن‬َ ‫ٔ ٗٔ ۚا‬
٥٥ُُ َ‫ُٱل ٰفَ ِسمون‬ ۡ ‫هم‬
Artinya: Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum
mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka,
sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-
Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik‖. (QS. An-Nur
ayat 55).

3) Membiasakan jihad
Firman Allah dalam surat As-shaffat ayat 10-11:

ُ‫شدُُّخ َْلمًاُأ َ ْمُ َم ْن‬ ْ ‫ُالخ‬


َ َ ‫)فَا ْست َ ْفتِ ِه ْمُأَه ْمُأ‬01(ُ‫َطفَةَُفَؤَتْ َب َعهُ ِش َهابُثَالِب‬ ْ ‫ف‬ َ ‫َط‬ ِ ‫ِإ َّالُ َم ْنُخ‬
َ ‫ُطٌن‬
)00(ُ‫ُال ِزب‬ ِ ‫ُم ْن‬ِ ‫َخلَُ ْمنَاُ ِإنَّاُ َخلَ ْمنَاه ْم‬
Artinya: ―Hai orang-orang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang
dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik
bagimu jika kamu mengetahuinya.‖

4) Berserah diri kepada Allah


Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 112:

َ ‫ُو َالُخ َْوفُُ َعلَ ٌْ ِه ْم‬


ُ‫ُو َال‬ َ ‫ُِوه َوُم ْح ِسنُفَلَهُأ َ ْجرهُ ِع ْن َد‬
َ ‫ُر ِب ِه‬ َ ‫َبلَىُ َم ْنُأ َ ْسلَ َم‬
َّ ِ ‫ُو ْج َهه‬
َ ‫ُلِل‬
َُ‫ه ْمُ ٌَ ْحزَ نون‬
Artinya: ―Tidak! Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia
berbuat baik, dia mendapat pahala disisi Tuhan-nya dan tidak ada rasa takut pada mereka
dan mereka tidak bersedih hati.‖

5) Selalu mencari keridhaan Allah


Bila ingin meraih ridha Allah dalam hidup ini maka lakukan semua aktifitas yang sesuai
dengan koridor yang ditetapkan Allah yang dijelaskan dan dicontohkan Rasulullah.
Sebagaimana Allah katakan dalam surat Al-Maidah ayat 16.
ُّ َ‫ُمن‬
ُ‫ُالظل َماتُِ ِإلَى‬ ِ ‫ُوٌ ْخ ِرجه ْم‬ َ ‫س َال ِم‬ َّ ‫ُرض َْوانَهُسب َلُال‬ ِ ‫ُّللاُ َم ِنُاتَّبَ َع‬
َُّ ‫ٌَ ْهدِيُبِ ِه‬
)01(ُ‫ست َ ِمٌم‬
ْ ‫ىُص َراطُم‬ َ ‫ورُ ِبإ ِ ْذنِ ِه‬
ِ َ‫ُو ٌَ ْهدٌِ ِه ْمُ ِإل‬ ُّ َ‫ُمن‬
ِ ُّ‫ُالظل َماتُِ ِإلَىُالن‬ ِ ‫ور َوٌ ْخ ِرجه ْم‬
ِ ُّ‫الن‬
Artinya: Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti

63
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan
orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya dan menunjukkan ke jalan
yang lurus”. (QS. Al Maidah : 16)

6) Memakmurkan masjid
Masjid adalah salah satu lembaga pembinaan akhlak mulia pertama di zaman
Rasulullah. Diharapkan kita meramaikan masjid untuk mendidik jiwa disamping untuk
menunaikan ibadah. Sebagaimana firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 16.

ُِ‫ُّللا‬
َّ ‫ون‬ ِ ‫ُولَ ْمٌَُت َّ ِخذ‬
ِ ‫واُم ْنُد‬ ِ ‫ُّللاُالَّذٌِنَ ُ َجاهَد‬
َ ‫واُم ْنك ْم‬ َ ‫أ َ ْمُ َح ِسبْت ْمُأ َ ْنُتتْ َرك‬
َّ ‫واُولَ َّماٌَُ ْعلَ ِم‬
)01(َُ‫ملون‬ َ ‫ّللاُ َخبٌِرُبِ َماُت َ ْع‬ َ ً‫ُو ِلٌ َجة‬
َّ ‫ُو‬ ْ ‫ُو َال‬
َ َ‫ُالمإْ ِمنٌِن‬ َ ‫ُرسو ِل ِه‬ َ ‫َو َال‬
Artinya: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah
belum mengetahui orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil
teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, Allah Maha
Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. At Taubah : 16)

7) Membiasakan zikir dan membaca serta mendengarkan Al-Qur’an


Berzikir dapat menumbuh kembangkan potensi hati yang dimiliki. Zikir meliputi seluruh
potensi hati yang dimiliki manusia, sehingga disebut zikir lidah, zikir hati, zikir otak, dan zikir
anggota tubuh. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 2.
ُ‫تُ َعلَ ٌْ ِه ْمُ َءاٌَاتهُزَ ا َدتْه ُْم‬
ْ ٌَ‫ُو ِإ َذاُت ِل‬ ْ َ‫ُو ِجل‬
َ ‫تُللوبه ْم‬ َ ‫ُّللا‬ ْ ‫ِإنَّ َم‬
َّ ‫اُالمإْ ِمنونَ ُالَّذٌِنَ ُ ِإذَاُذ ِك َر‬
)2(َُ‫كلون‬ َ َ‫اُو َعل‬
َّ ‫ىُر ِب ِه ْمٌَُت َ َو‬ َ ً‫ِإٌ َمان‬
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada
mereka, bertambah kuat imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal”. (QS. Al
Anfal : 2)

D. Rangkuman
Kiat-Kiat Menjaga Aqidah/Keyakinan
a. Menambah atau memperdalam ilmu, terutama ilmu agama (aqidah tauhid)
b. Membiasakan amal shalih.
c. Membiasakan jihad
d. Berserah diri dan minta tolong hanya kepada Allah
e. Selalu beribadah dan bekerja mencari keridhaan Allah
f. Memakmurkan Masjid dengan berbagai kegiatan agama dan sosial.
g. Membiasakan zikir dan membaca serta mendengarkan Al-Qur‘an;

E. DAFTAR PUSTAKA
Al-Ummah. 1999. Aqidah Seorang Muslim. Jakarta:Yayasan An-Nizhom.
Hafizul, dkk. 2007. Panduan Responsi Agama Islam-Meniti Cahaya Illahi. Padang: Rabbani
Multimedia Centre-UKM FKI Rabbani Unand.
Nasrul, H.S, dkk. 2011. Pendidikan Agama Islam Bernuansa Soft Skill untuk Perguruan
Tinggi. Padang: UNP Press.
Sabiq, Sayid. 1983. Aqidah Islam-Pola Hidup Manusia Beriman. Bandung: Diponegoro.

64
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

Nashir bin ‗Abdul Karim al-‘Aql, 1419 H, Buhuuts fii „Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa‟ah,
Daarul ‗Ashimah, Cet.II, hal. 11-12.
Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd, Mujmal Ushuul Ahlis Sunnah wal Jamaa‟ah fil
„Aqiidah dan Dr. Nashir bin ‗Abdul Karim al-‘Aql. Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa‟ah
(hal. 13-14)
Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin, 1420H/Juni 1999M, Al-Qadha wal Qadar, edisi In-
donesia Qadha & Qadhar, Penerbit Darul Haq, Cetakan Rabi‘ul Awwal 1420H/Juni
1999M
Yazid bin Abdul Qadir Jawas, 2004 M, Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama‟ah, Bogor,
Pustaka At-Taqwa, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425H/Agustus 2004M.

65
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

ZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU

A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran materi zikir setelah shalat fardhu adalah:
a. Peserta didik mampu memahami keutamaan zikir setelah shalat fardhu
b. Peserta didik mampu membaca dan menghafal dengan baik zikir setelah shalat fardhu
c. Peserta didik mampu mengimplementasikan bacaan zikir setelah melaksnakan shalat
fardhu

B. Pengantar
Zikir setelah shalat merupakan pekerjaan yang tidak berat dengan imbalan pahala yang
sangat besar. Zikir bisa diakukan dimana dan kapanpun, termasuk diantaranya setelah shalat
fardu. Setelah melaksanakan shalat fardu, luangkan waktu untuk berzikir. Nabi selalu
menganjurkan untuk melakukan zikir setelah menunaikan shalat. Mesti diakui, godaan
untuk tidak melakukan zikir setelah shalat sekarang ini amatlah banyak seperti handphone,
televisi dan lain-lain. Banyak orang kadang buru-buru melihat media sosialnya setelah
shalat ketimbang melakukan zikir yang senyatanya tidak banyak membutuhkan waktu.
Allah SWT dalam al Quran menganjurkan kepada kita senantiasa berzikir setelah
shalat. Dalam Surat An Nisa ayat 103 Allah menjelaskan:

ُ‫ًاُو عَ ل َ ٰى ُج ن و ب ِ ك ْم ُ ُۚ ف َ إ ِذ َ ا‬
َ ‫اُو ل ع و د‬ َ ‫واُّللا َ ُ ل ِ ٌ َ ا ًم‬
َّ ‫ض ٌْت م ُال صَّ َال ة َُ ف َ ا ذْ ك ر‬ َ َ ‫ف َ إ ِذ َ اُ ل‬
ُ‫َت ُ عَ ل َ ىُالْ م ْإ ِم ن ِ ٌ َن ُ ِك ت َا ب ً ا‬
ْ ‫ص َال ة َُ كَ ا ن‬ َّ ‫اط َم ؤ ْن َ نْ ت ْم ُ ف َ ؤ َل ِ ٌم واُال‬
َّ ‫ص َال ة َُ ُۚ إ ِ َّن ُال‬ ْ
‫َم ْو ل و ت ًا‬
Artinya : Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah
merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya
shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman..
Selain nash al Quran di atas dalam beberapa hadi Nabi Muhammad SAW juga
menyampaikan keutamaan dan anjuran zikir setelah shalat diantaranya:
Dari Tsauban radhiallahu‟anhu, Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam bersabda:

‫ص َال ِت ِهُا ْست َ ْغفَ َُرث َ َالثًا‬


َ ُ‫ُمن‬
ِ ‫ف‬ َُ ‫ُإ َذاُا ْن‬،‫ىُّللاُعلٌهُوسلَّ َم‬
َ ‫ص َر‬ َّ َّ‫صل‬
َ ُِ‫ُرسولُهللا‬
َ َ‫كان‬
ُ‫َولا َل‬
ُِ ‫اإل ْك َر‬
ُ ‫ام‬ ِ ‫ُو‬ َ ‫ار ْك‬
َ ‫تُ َذاُال َج َال ِل‬ َّ ‫ُو ِم ْن َنُال‬
َ َ‫س َالمُتَب‬ َ ‫س َالم‬ َ ‫اللَّه َّمُأ َ ْن‬
َّ ‫تُال‬

Artinya: “Biasanya Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam jika selesai shalat, beliau


beristighfar 3x, lalu membaca doa “Ya Allah Engkau-lah as salam, dan keselamatan hanya
dari-Mu, Maha Suci Engkau wahai Dzat yang memiliki semua keagungan dan
kemulian” (HR. Muslim no. 591).
Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi (Imam Nawawi) dalam kitabnya Adzakarun An
Nawawiyyah (2012) menuturkan, para ulama sepakat tentang kesunnahan melakukan zikir
setelah shalat. Selain hadits di atas Imam Turmuzi meriwayatkan sebuah hadits melalui
Abu Umamah Radiallahu Anhu yang meceritakan:

66
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

ُ،‫ُايُالدُعاءاسمع؟ُلالُجوفُاللٌلُاالخر‬:ُ‫لٌلُلرسولُهللا ُ ملسو هيلع هللا ىلص‬


.‫ودبرالصلواتُالمكتوبات‬
Artinya: Ditanyakan kepada Rasulullah SAW, “Bilakah doa lebih dipekenankan?” Rasul
SAW menjawab: “Dibagian malam terakhir dan sehabis shalat fardhu.”

C. Uraian Materi
Banyak model zikir yang diuraikan oleh Nabi dalam berbagaimacam sunnahnya,
namun apa yang diuraikan dibawah merupakan urutan zikir yang selama ini populer di
tengan masyarakat yang juga telah direkomendasikan oleh para ulama dengan urutan
sebagaimana berikut;
a. Membaca istighfar di bawah ini sebanyak tiga kali:

٣ × ُ‫ًُ الْ م َ ٌ ُّْو مُ َو أ َت ْو بُ إ ِ ل َ ٌْ ِه‬


ُّ ‫يُ َال ا ِ ل َ هَُ ا َِّالُ ه َوُ الْ َح‬ ِ َ ‫س ت َغْ فِ رُ هللاَُ الْ ع‬
ْ ‫ظ ـ ٌ َْمُ ال َّ ِذ‬ ْ َ‫أ‬
Artinya: Saya mohon ampun kepada Allah yang maha besar, tidak ada tuhan
melainkan Dia, yang maha hidup yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dan
saya bertobat kepada-Nya.
b. Memuji Allah dengan kalimat:

‫تُ ٌ َ ا ذ َ االْ ـ َج َال ِلُ َو ا ْ ِإل ْك َر ام‬


َ ‫ار ْك‬ َ ْ‫ا َلل َّ ه مَُّ أ َن‬
َ ْ‫تُ ال سَّ ال َ مُ َو ِم ن‬
َ َ ‫نُ ال سَّ َال مُ ت َب‬
Ini berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim. Dalam riwayat lain sebagaimana dikutip
Bidâyatul Hidâyah:

َ ‫نُ ٌ َ ع ْو دُ ال سَّ َال مُ ف َ َح ٌ ِ ن‬


‫َار ب َّ ن َا‬ َ ٌْ َ ‫ َو إ ِ ل‬، ‫نُ ال سَّ َال م‬
َ ْ‫ َو ِم ن‬، ‫تُ ال سَّ ال َ م‬ َ ْ‫اُ َلل َّ ه مَُّ أ َن‬
َ ٌْ َ ‫تُ َر ب َّ ن َا َو ت َع َ ا ل‬
‫تُ ٌ َ ا‬ َ ‫ار ْك‬ َ َ‫ب ِ ال سَّ َال ِمُ َو ا َ ْد ِخ لْ ن َا الْ ـ َج ن َّ ةَُ د‬
َ َ ‫ارُ ال سَّ َال ِمُ ت َب‬
ُ‫ذ َ االْ ـ َج َال ِلُ َو ا ْ ِإل ْك َر ا ِم‬
Artinya: Ya Allah, engkau adalah zat yang mempunyai kesejahteraan dan dari
padamulah kesejahteraan itu dan kepadamulah akan kembali lagi segala
kesejahteraan itu, maka hidupkanlah kami ya Allah dengan sejahtera, dan masukanlah
kami ke dalam surge kampung kesejahteraan, engkaulah yang kuasa memberi berkah
yang banyak dan engkaulah yang maha tinggi, wahai zat yang memiliki ke agungan dan
kemulyaan.
c. Lalu membaca:

ُ‫ َو َالُ ٌ َ نْ ف َ عُ ذ َ االْ َج ِد‬، ‫ت‬


َ ْ‫ًُ لِ َم ا َم ن َ ع‬ ِ ْ‫ َو الَُ م ع‬، ‫ْت‬
َ ‫ط‬ ْ َ ‫ا َلل َّ ه مَُّ َالُ َم ا ن ِ َعُ لِ َم ا أ‬
َ ٌ َ‫ع ط‬
ُُّ‫نُ الْ َج د‬
َ ْ‫ِم ن‬
Artinya: Ya Allah tidak ada yang menghalangi segala apa yang engkau berikan, dan
tidak ada yang dapat memberikan segala yang engkau larang. Dan tidak ada yang
menolak segala apa yang engkau putuskan, dan tidak bermanfaat kepada orang yang
kaya di sisi engkau segala kekayaan-Nya.
d. Berdoa agar diberi kemampuan untuk mengingat (dzikir), bersyukur, dan beribadah
secara baik kepada Allah:

. ُ‫ن‬
َ ِ ‫س ِنُ ِع ب َ ا دَ ت‬
ْ ‫نُ َو ح‬ َ ‫ا َلل َّ ـه مَُّ ا َ ِع ن ِ ً عَ ل َ ى ِذ ْك ِر‬
َ ‫نُ َو ش ْك ِر‬

67
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

e. Memohon perlindungan dari ganasnya neraka:

ِ َّ ‫ا َلل َّ ه مَُّ أ َ ِج ْر ن ِ ـى ِم نَُ ال ن‬


ُ‫ار‬
f. Membaca Ayat Kursi:

َُ‫ ا َللُ َالُ إ ِ ل َ ه‬. ُ‫الر ِح ٌْ ِم‬ َّ ُ‫س ِمُ هللاُِ ال َّر ْح َم ِن‬ ْ ِ ‫ ب‬. ُ‫الِلُِ ِم نَُ ال شَّ ٌْ طَ ا ِنُ ال َّر ِج ٌ ِم‬ َّ ِ ‫أ َع وذُ ب‬
ً ِ ‫تُ َو َم ا ف‬ ِ ‫او ا‬ َ ‫ ل َ هُ َم ا ف ِ ً ال سَّ َم‬، ‫ًُ الْ م َ ٌ ُّومُ َالُ ت َؤ ْخ ذ هُ ِس ن َةُ َّو َال ن َْو م‬ ُّ ‫إ ِ َّالُ ه َوُ الْ َح‬
ُ‫ش ف َ عُ ِع نْ دَ هُ إ ِ َّالُ ب ِ إ ِذْ ن ِ ِهُ ٌ َ عْ ل َ مُ َم ا ب َ ٌْ نَُ أ ٌَْ ِد ٌْ ِه ْم‬ ْ ‫ضُ َم ن ذ َ ا ال َّ ِذ‬
ْ َ ٌ ُ‫ي‬ ِ ‫ا ْ أل َ ْر‬
ُ‫ َو ِس َعُ ك ْر ِس ٌ ُّه‬، ‫ً ءُ ِم ْنُ ِع لْ ِم ِهُ إ ِ َّالُ ب ِ َم ا شَآ َء‬ ْ َ‫َو َم ا َخ لْ ف َ ه ْمُ َو َالُ ٌ ِح ٌْط و نَُ ب ِ ش‬
ًُ
ْ ‫ظ‬ ِ َ ‫ًُ الْ ع‬ ُّ ِ‫ضُ َو َالُ ٌ َ ـإد هُ ِح فْ ظ ه َم ا َو ه َوُ الْ ع َ ل‬ َ ‫تُ َو ا ْ أل َ ْر‬ ِ ‫او ا‬ َ ‫ال سَّ َم‬
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa ìat di
sisi Allah tanpa izinNya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di
belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa- apa dari ilmu Allah melainkan
apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
g. Membaca Surat al-Baqarah ayat 285-286

َّ ِ ‫ ك لُ آ َم نَُ ب‬، ‫الر س ولُ ب ِ َم ا أ نْ ِز َلُ إ ِ ل َ ٌْ ِهُ ِم ْنُ َر ب ِ ِهُ َو الْ م ْإ ِم ن و َن‬
ُِ‫الِل‬ َّ َُ‫آ َم ن‬
‫ َو ل َ ال وا سَ ِم عْ ن َا‬، ‫َو َم َال ئ ِ كَ ت ِ ِهُ َو ك ت ب ِ ِهُ َو ر س لِ ِهُ َالُ ن ف َ ِر قُ ب َ ٌْ نَُ أ َ َح دُ ِم ْنُ ر س لِ ِه‬
،‫س ع َ َه ا‬ ْ ‫ّللاُ ن َ فْ سً ا إ ِ َّالُ و‬ َّ ُ‫ َالُ ٌُ كَ ل ِ ف‬. ُ‫ص ٌر‬ ِ ‫نُ الْ َم‬ َ َ ‫َو أ َطَ عْ ن َا غ فْ َر ا ن‬
َ ٌْ َ ‫نُ َر ب َّ ن َا َو إ ِ ل‬
ُ‫اخ ذْ ن َا إ ِ ْنُ ن َ ِس ٌ ن َا أ َ ْو‬
ِ ‫ َر ب َّ ن َا َالُ ت َإ‬. ُ‫ت‬ ْ َ ‫تُ َو عَ ل َ ٌْ َه ا َم ا ا ْك ت َسَ ب‬ ْ َ ‫ل َ َه ا َم ا كَ سَ ب‬
ُ‫ص ًر ا كَ َم ا َح َم لْ ت َهُ عَ ل َ ى ال َّ ِذ ٌ نَُ ِم ْن‬ ْ ِ ‫ َر ب َّ ن َا َو َالُ ت َ ْح ِم ْلُ عَ ل َ ٌْ ن َا إ‬،‫أ َ ْخ طَ ؤ ْن َا‬
‫غ فِ ْرُ ل َ ن َا‬ ْ ‫ َو ا عْفُ عَ ن َّ ا َو ا‬، ‫ َر ب َّ ن َا َو َالُ تُ َح ِم لْ ن َا َم ا َالُ طَ ا ل َ ةَُ ل َ ن َا ب ِ ِه‬،‫ل َ بْ لِ ن َا‬
َُ‫تُ َم ْو َال ن َا ف َ ا نْ ص ْر ن َا عَ ل َ ى الْ م َ ْو ِمُ الْ كَ ا ف ِ ِر ٌ ن‬ َ ْ‫ أ َن‬،‫ار َح ْم ن َا‬ ْ ‫َو‬
Artinya: Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur‟an) yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul- Nya. (Mereka berkata,)
“Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul- rasul-Nya.” Mereka juga
berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya
kepada-Mu tempat (kami) kembali.”Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut
kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya
dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya.
(Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa
atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai
Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami
memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah
pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”
h. Disambung dengan penggalan dari Surat Ali Imran ayat 18-19 dan 26-27:

ُ‫ َال‬، ‫ط‬ ِ ‫س‬ْ ِ‫ّللاُ أ َن َّ هُ َالُ إ ِ ٰل َ هَُ إ ِ َّالُ ه َوُ َو الْ َم َال ئ ِ كَ ةُ َو أ ول و الْ ِع لْ ِمُ ل َ ا ئ ِ ًم ا ب ِ الْ م‬
َّ َُ‫شَ ِه د‬
ُ‫ن‬َ ِ‫ ل ِلُ الل َّ ه مَُّ َم ا ل‬، ‫س َال م‬ ْ ‫اإل‬ َّ َُ‫ إ ِ َّنُ الدِ ٌ نَُ ِع نْ د‬، ‫إ ِ ٰل َ هَُ إ ِ َّالُ ه َوُ الْ ع َ ِز ٌزُ الْ َح ِك ٌم‬
ِ ْ ُِ‫ّللا‬
ُ‫نُ ِم َّم ْنُ ت َشَاءُ َو ت ِع ُّزُ َم ْن‬ َ ْ‫نُ َم ْنُ ت َشَاءُ َو ت َنْ ِز عُ الْ م ل‬ َ ْ‫نُ ت ْإ ت ِ ً الْ م ل‬ ِ ْ‫الْ مُ ل‬
ُ‫ ت و لِ ج‬. ُ‫ً ءُ ل َ ِد ٌر‬ ْ َ‫نُ عَ ل َ ٰىُ ك ِلُ ش‬ َ َّ ‫ إ ِ ن‬، ‫نُ الْ َخ ٌْر‬ َ ‫ ب ِ ٌ َ ِد‬، ‫ت َشَاءُ َو ت ِذ ُّلُ َم ْنُ ت َشَاء‬

68
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

ِ ِ ٌ ‫ًُ ِم نَُ الْ َم‬


ُ‫ت‬ َّ ‫ َو ت ْخ ِرُ جُ الْ َح‬، ‫ارُ ف ِ ً الل َّ ٌْ ِل‬ ِ ‫الل َّ ٌْ َلُ ف ِ ً ال ن َّ َه‬
َ ‫ارُ َو ت و لِ جُ ال ن َّ َه‬
ُ‫ َو ت َ ْر ز قُ َم ْنُ ت َشَاءُ ب ِ غ َ ٌ ِْرُ ِح سَ اب‬،ِ ً ‫تُ ِم نَُ الْ َح‬ َ ِ ٌ ‫َو ت ْخ ِر جُ الْ َم‬
Artinya: Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, (Allah) yang menegakkan
keadilan. (Demikian pula) para malaikat dan orang berilmu. Tidak ada tuhan selain Dia,
Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi
Allah ialah Islam. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan,
Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut
kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan- Mulah segala
kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan
malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan
yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau
berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”
i. Membaca Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, Surat an-Nas, lalu Surat al-Fatihah
j. Membaca tasbih, hamdalah, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali:

٣٣ × ُِ‫س بْ َح ا نَُ هللا‬


٣٣ × ُِ‫ا َلْ َح ْم ُِٔد ِلِل‬
٣٣ × ُ‫ا َللُ ا َ ْك ب َ ْر‬
k. Kemudian dilanjutkan dengan

َُ‫ َال إ ِ ل َ ه‬، ‫ص ٌ ًْال‬ِ َ ‫ا َللُ ا َ ْك ب َ ْرُ كَ ب ِ ٌ ًْر ا َو الْ َح ْم دُ ِلِلُِ كَ ث ِ ٌ ًْر ا َو س بْ َح ا نَُ هللاُِ ب ْك َر ةُ ً َو أ‬
‫ًُ َو ٌ ِم ٌْتُ َو ه و‬ ْ ِ ٌ ‫ ل َ هُ الْ م لْ نُ َو ل َ هُ الْ َح ْم د ٌ ْح‬، ‫نُ ل َ ه‬ َ ٌْ ‫إ ِ َّالُ هللاُ َو ْح دَ هُ َالُ ش َِر‬
ِ َ ‫ـىُ الْ ع‬
. ُ‫ظ ٌْ ِم‬ ِ ِ‫ َو َال َح ْو َلُ َو َال ل َّو ةُ َ إ ِ َّال ب ِ ا للُِ الْ ع َ ل‬، ‫عَ ل َ ى ك ِلُ شَ ٌْئُ ل َ ِد ٌْر‬
ُ‫ع ل َ ْمُ أ َن َّ ه‬ َ ْ ‫أ َف‬
ْ ‫ض لُ ِذ ْك ِرُ ف َ ا‬

Artinya: Allah maha besar lagi sempurna kebesaran-Nya. Segala puji hanya bagi Allah
dengan pujian yang banyak, maha suci Allah sepanjang pagi dan petang, tidak ada
tuhan melainkan Allah yang maha esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dia-lah yang
memiliki kekuasaan dan bagi-Nya-lah segala puji, Dia-lah zat yang menghidupkan dan
yang mematikan, Dia maha kuasa atas segala sesuatu.
l. Membaca

ُ‫َال إ ِ ل َ هَُ إ ِ َّالُ هللا‬


Dibaca 100 kali setelah shalat shubuh, 100 kali setelah shalat isya, 50 kali setelah shalat
dhuhur, 50 kali setelah shalat ashar, dan 100 kali setelah shalat maghrib)
m. Kemudian ditutup dengan doa

D. Rangkuman
Zikir adalah aktifitas penting yang semestinya dilakukan setelah shalat baik itu fardhu atau
shalat sunnat lainya. Kegiatan zikir adalah kegiatan yang sebaiknya dilakukan secara terus
menerus. Dengan melakukannya secara rutin maka akan dirasakan nikmat dan
kelezatannya. Maka oleh sebab itu orang-orang shaleh tidak akan mau meninggalkan
majlis shalatnya sebelum secara sempurna melakukan zikir.

69
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

E. Referensi
Nawawi Imam, 2012. Al Dzakarun Nawawiyyah, diterjemahkan oleh Bahrun Abubakar,
Anwar Abu Bakar, Sinar Baru Algensindo, Bandung
Nawawi Imam, 2018, Al-adzkan, Buku Induk Doa Zikir, Elex Media Komputindo, Jakarta

70
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

PERLINDUNGAN ANAK
DARI DAMPAK PERKAWINAN USIA DINI

A. Tujuan Pembelajaran

TAKSONOMI TUJUAN PEMBELAJARAN MODEL ALOKASI


BLOOM PEMBELAJARAN WAKTU
AFEKTIF Dapat menghindar dari perkawinan Video comment 15 menit
usia dini
KOGNITIF Menjelaskan dampak dari perkawinan Ekletik/Campuran 25-30 menit
usia dini
PSIKOMOTORIK Mempraktekkan nilai-nilai agar tidak Simulasi 45 menit
terjebak dalam perkawinan usia dini

B. Pengantar
Pernikahan dini merupakan fenomena yang terus menerus terjadi dan semakin marak.
Lemahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pernikahan anak usia dini
mengakibatkan anak mengalami trauma yang mendalam akibat belum siap berumah
tangga. Dampak lainnya, karena rusaknya reproduksi, kesehatan terganggu, terjadinya
kekerasan dalam rumah tangga.

C. Uraian Materi
1. Pengertian Pernikahan Dini
Pernikahan merupakan salah satu sunah dan syariat Nabi Muhammad SAW. Secara
etimologis, kata nikah berasal dari bahasa Arab yang berarti menggabungkan, menghimpun
atau menambahkan. Kata nikah sama juga memiliki arti alwath yang artinya berhubungan
seksual. Sementara nikah secara terminologis menurut para ahli fikih adalah akad (kontrak)
sebagai cara agar sah melakukan hubungan seksual. Hukum asal pernikahan adalah
jawaz/mubah (dibolehkan). Dalam al-quran (Q.S 49;13) Allah menyatakan bahwa Allah
menciptakan manusia yang terdiri dari perempuan dan laki-laki, bersuku-suku dan bangsa
agar saling mengenal dan memberi manfaat.
Nikah sangat dianjurkan bagi mereka yang menginginkan, siap lahir batin, dan mampu
melaksanakan hak dan kewajiban dalam rumah tangga. Karena, pelaksanaan nikah tidak
hanya sebatas pada hasrat atau keinginan seksual, melainkan harus memenuhi kewajiban dan
tanggung jawab sebagai suami-istri. Berkaitan dengan batas usia pernikahan, Islam tidak
memberikan batasan umur ideal dalam pernikahan.

2. Peraturan UU Pernikahan Dini


Pada dasarnya, Pasal 2 UU Perkawinan mengatur bahwa perkawinan adalah sah, apabila
dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya. Kemudian,
setiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Patut
diperhatikan, mengenai batas usia minimal seseorang boleh menikah, Pasal 7 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan (―UU 16/2019‖) mengatur bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak
pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun.
Berdasarkan data statistik dan kajian yang pernah dilakukan, pernikahan dini masih
menjadi persoalan sosial di Indonesia. Data BAPPENAS menunjukkan 34.5% anak Indo-

71
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

nesia menikah dini. Data ini dikuatkan dengan penelitian PLAN International yang
menunjukkan 33,5% anak usia 13 ± 18 tahun menikah pada usia 15-16 tahun.

3. Faktor Penyebab
a. Faktor Sosial
Sekitar 28,5% factor sosial menjadi yang paling menonjol sebagai pendorong kasus
perkawinan anak, karena beberapa pengaruh berikut ini.
1) Adanya pengaruh lingkungan Perilaku berpacaran yang berisiko Tekanan orang tua
untuk mendapatkan cucu atau menantu
2) Adanya desakan masyarakat sekitar mengikuti teman yang sudah menikah hubungan
tidak mendapatkan restu orang tua keinginan kuat dari anak sendiri untuk menikah
lingkungan sosial dan kondisi geografis suatu wilayah seringkali berhubungan erat
dengan perkawinan anak.
b. Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan ini dipicu oleh kehamilan remaja, kondisi emosional dan mental
remaja yang belum stabil, pengetahuan yang terbatas tentang kesehatan reproduksi dan
seksualitas, serta pola berpacaran remaja yang berisiko. Semua ini memberikan pengaruh
yang cukup besar terhadap perkawinan anak. Penyebab praktik perkawinan anak mayoritas
akibat kehamilan remaja, rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan gaya
berpacaran yang berisiko. Apalagi, orang tua yang mengetahui anaknya mengalami
kehamilan remaja, biasanya segera mengawinkan anaknya segera mengawinkan anaknya.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk permintaan atau pertanggungjawaban moral dari pasangan
anak tersebut, sekaligus menyelamatkan martabat dan harga diri keluarga.
c. Faktor Pola Asuh Keluarga
Pola asuh orang tua erat kaitannya dengan kejiwaan anak yang dapat berdampaknya pada
keputusan anak terhadap hidupnya. Anak korban perceraian orang tuanya berpotensi
mengalami gangguan kejiwaan. Dalam situasi seperti ini, anak kemudian mencoba mencari
tempat nyaman di luar rumah, seperti di rumah teman, di rumah pacar hingga akhirnya
memutuskan menikah. Anak yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari
orang tuanya, termasuk sikap orang tua yang acuh terhadap perkembangan anaknya
sehingga mengakibatkan anak kurang memiliki motivasi untuk melakukan hal-hal yang
positif dalam kehidupannya. Anak dengan orang tua yang memiliki pola pikir dan pengasuhan
yang terlalu kaku dan mempunyai kekhawatiran yang berlebihan terhadap pergaulan anak.
Pola pikir orang tua seperti ini kemudian cenderung mendorong anak melakukan praktik
perkawinan anak demi menghindari potensi dampak negatif dari pergaulan anaknya.
d. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi dapat mendorong orang tua atau keluarga untuk mengawinkan
anaknya di usia dini. Sebagian orang tua terobsesi untuk memperbaiki perekonomian rumah
tangga dengan menjodohkan anak saat masih berusia di bawah 19 tahun dengan harapan
untuk mengurangi beban pengeluaran ekonomi keluarga.
e. Faktor Kemudahan Akses Informasi
Faktor lainnya adalah peningkatan penggunaan internet dan media sosial (medsos) yang
semakin pesar, terutama di kalangan anak dan remaja, telah menyebabkan perubahan
gaya komunikasi dan interaksi sosial di antara anak dan remaja. Baca juga: Pertama di
Dunia, Video Tangkap Ngerinya Perkawinan Ikan Anglerfish Paparan konten pada anak dapat
termasuk konten negatif yang beresiko terhadap hidupnya, seperti pornografi, promosi
perilaku pacaran beresiko pada remaja, informasi yang salah tentang seksualitas dan
reproduksi, promosi perkawinan anak, dan sebagainya.

72
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

f. Faktor Adat dan Budaya


Adat dan budaya dapat disalahartikan di suatu komunitas yang kemudian membentuk
semacam stigma, nilai, dan kepercayaan dan pelabelan sosial bagi anak yang belum menikah.
Sehingga, ada tekanan kepada anak perempuan dengan berbagai label seperti ―perawan
tua‖atau ―perempuan tidak laku‖ yang mendorong keluarga besar untuk segera
mengawinkan anak meraka di usia dini (anak). Selain itu, adanya berbagai perspektif salah
satunya seperti ―lebih baik menikah muda kemudian bercerai daripada tidak laku‖ ini juga
mendorong orang tua segera menikahkan anak mereka yang masih dini.
g. Faktor Pendidikan
Seperti yang telah disebutkan dalam beberapa faktor-faktor pemicu perkawinan anak di
atas, pengaruh utama yang banyak berkaitan adalah mengenai edukasi atau pendidikan.
Nah, faktor pendidikan sendiri juga dapat menjadi penyebab meningkatnya risiko terjadinya
perkawinan anak. Pendidikan memengaruhi pengetahuan, informasi, edukasi, dan komunikasi
terkait dampak perkawinan anak baik dari sisi orang tua maupun anak. Orang tua
dengan pendidikan terbatas, cenderung memiliki pengetahuan yang rendah pula
terhadap dampak perkawinan anak. 8. Agama Mayoritas penduduk Indonesia beragama
Islam dimana memiliki nilai, keyakinan, dan panduan mengenai tata cara perkawinan.
Perkawinan dapat dilakukan apabila seorang muslim (lakilaki maupun perempuan) telah
memasuki usia remaja yang ditandai dengan perubahan fisik yang disebut dengan istilah
―akhil baliq‖.

4. Dampak Pernikahan Dini


Pernikahan dini menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara
biologis maupun psikologis. Pernikahan dini berdampak pada tercerabutnya hak anak-
anak karena ia dipaksa memasuki dunia dewasa secara instan. Perkawinan usia dini di
Indonesia dilatarbelakangi oleh banyak faktor, seperti rendahnya tingkat ekonomi keluarga,
rendahnya pendidikan, dan kehamilan di luar nikah.
Pernikahan dini juga rawan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dimana
pengertian kekerasan di sini baik dalam bentuk secara fisik juga psikis serta termasuk juga
penelantaran dalam ekonomi dan dimana pada akhirnya dapat berujung pada perpisahan
atau perceraian. Perlu adanya pemahaman dalam masyarakat bahwa pernikahan dalam
usia yang sangat muda tentunya memberikan dampak dan akibat yang tidak baik sehingga
perlu adanya pengawasan dan peran serta dari orang tua untuk selalu melakukan penjagaan
dan pengawasan kepada anak-anaknya, jika pernikahan dalam usia dini dapat memberikan
kerugian atau kesengsaraan kepada anak-anaknya tentu saja tidak dapat memberikan
kesejahteraan sendiri bagi masyarakat dan orangtuanya terkhususnya bagi anak. Dampak
pernikahan dini bagi pihak laki-laki dan perempuan:
a. Kesehatan.
Secara biologis, belum mengalami kematangan organ reproduksi,sehingga hubungan
sexual akan lebih berisiko, halini dapat menyebabkan depresi, infeksi, trauma, kanker
rahim dan neuritis yang tentu saja sangat berbahaya.
Secara psikologis, pernikan dini tentunya sangat berisiko karena belum ada
kematangan emosional. Kematangan emosional itu sendiri tentu terbentuk juga seiringan
denganusia seseorang. Dalam konteks pernikahan dini, anak-anak ini akan selalu menghadapi
masalah, alih-alih dengan kedewasaan, malah mendekatinya secara emoisonal.
b. Ekonomi dan Sosial
Ekonomi dan sosial selalu menjadi sorotan dalam kasus pernikahan dini. Diumur yang
masih muda anak belum paham dalam mengelola keuangan keluarga dan menjadi salah
satu akar permasalah nantinya, dan juga anak belum siap secara ekonomi untuk hidup
mandiri dengan pasangannya.

73
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

c. Pandangan negatif masyarakat terhadap pelaku pernikahan dini


Pada mulanya, pasangan pernikahan dini menjalani pernikahandengan biasa. Sampai
akhirnya mereka mendapatkan masalah ketika kebiasaan-kebiasaan kanak-kanak muncul,
seperti bangun tidur yang kesiangan, pemalu, malas dan lain-lain. Lalu, mereka mesti
mengurusi kehidupan rumah tangga, di mana kesiapan jasmani dan rohani belum matang,
dan belum bisa dipahami oleh pasangan yang melaksanakan pernikahan usia dini karena
dalam bertetangga karena masih anak-anak dan belum mempunyai pemahaman dan
pengalaman.

5. Upaya pencegahan Pernikahan Dini


a. Menyediakan Pendidikan Formal
Menaikkan batas usia minimum menikah bagi perempuan menjadi 19 tahun
memberikan lebih banyak kesempatan bagi anak perempuan untuk menyelesaikan
pendidikan SMA sebelum mereka menikah.Riset menunjukkan pentingnya pendidikan tinggi
dalam mencegah perkawinan anak. Seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan maka
jumlah perkawinan anak akan berkurang.
b. Pendidikan Seks
Banyak anak di Indonesia tidak tahu bahwa berhubungan seksual dapar
menyebabkan mereka hamil dan dipaksa untuk menikahi pasangan mereka. Tingkat
kesuburan perempuan Indonesia yang berusia antara 15 dan 19 tahun adalah 47 kelahiran
per 1.000 wanita pada 2017. Ini lebih tinggi dari India dengan 23 kelahiran per 1.000 wanita.
Mereka tidak tahu bahwa kehamilan dini akan meningkatkan kemungkinan mereka
meninggal dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki kehamilan di usia
20-an.
c. Mendorong Kesetaraan Gender
Anak perempuan lebih rentan pada pernikahan anak karena adanya persepsi dan
ekspektasi masyarakat pada peran domestik anak perempuan.Menurut penelitian Institut
Credos tahun 2017, anak perempuan dianggap siap untuk menikah ketika mereka sudah
bisa mengurus keluarga. Sementara untuk anak laki-laki, kapan mereka siap menikah
benar-benar terserah mereka. Kebanyakan berpikir mereka siap ketika mereka merasa
mandiri secara ekonomi.
Ekspektasi ini mungkin lebih kuat di daerah perdesaan, dan ini mungkin menjadi salah
satu alasan mengapa jumlah angka perkawinan anak di sana lebih tinggi daripada di daerah
perkotaan. Dari Susenas tahun 2012, tingkat perkawinan anak di perdesaan berada pada
angka 29,2%, lebih tinggi dibandingkan di perkotaan yang sebesar 19%. Pemerintah harus
lebih bekerja sama lebih erat dengan organisasi masyarakat sipil untuk mempromosikan
kesetaraan gender.
d. Mengatasi Tabu
Alasan lain mengapa perkawinan anak masih tinggi di Indonesia adalah karena
ketakutan masyarakat terhadap perzinaan semakin kuat seiring dengan
meningkatnya konservatisme. Kelompok-kelompok konservatif telah menciptakan gerakan
mendukung perkawinan anak. Mereka percaya perkawinan anak akan melindungi diri dari
dosa perzinaan. Salah satu gerakan tersebut adalah Indonesia Tanpa Pacaran yang
menganjurkan kaum muda untuk tidak berkencan dan menikah sesegera mungkin.Kita dapat
mengatasi masalah perkawinan anak dengan bekerja di tingkat akar rumput dan melibatkan
komunitas terkait.
Pernikahan usia dini memang tidak dilarang dalam agama, tapi adabaiknya
pernikahan dilakukan apabila telah memenuhi syarat pernikahanideal, yakni cukup umur dan
matang secara mental, juga telah siap dalammenghadapi segala hal dalam membina agar
kedepannya tidak mengalamikegagalan. Upaya dalam memberikan kesejahteraan dalam

74
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

masyarakat, dapat juga memperkuat ketahanan sosial dan juga masyarakat beserta
budayanya berdasarkan dari nilai luhur akan budaya yang lokal, dan pengembangan akan
kreativitas dari masyarakat dalam memanfaatkan akan adanya sumber alam, juga dapat
menata kehidupan masyarakat yang aman, tertib, taat hukum dan juga harmonis serta
dapat menciptakan program yang dapat terwujud dan masyarakat sadar akan kesehatan, gizi,
pola hidup yang sehat, dan bersih baik juga jasmani dan juga rohani.

D. Rangkuman
Perkawinan Anak merupakan pelanggaran hak-hak anak perempuan dan laki-laki,
karena anak-anak rentan kehilangan hak pendidikan, kesehatan, gizi, perlindungan dari
kekerasan, eksploitasi, dan tercabut dari kebahagiaan masa anak-anak. Bagi anak lakilaki,
perkawinan anak rentan berdampak buruk tetapibagi anak - anak perempuan perkawinan
tersebut berdampak lebih buruk lagi. Konsekuensi bagi anak perempuan diantaranya,
kehilangan kasih sayang sebagai anak, berisiko mengalami kekerasan dan perlakuan salah,
meningkatnya ketergantungan ekonomi untuk menopang kehidupanya, kehilangan hak
untuk menentukan dalam berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menghadapi
kehidupan rumah tangga yang tidak be r kual itas, rentan mengalami diskriminasi serta
status sosial yang rendah. Serta sering kali rentan mengalami diskriminasi gender,
pelanggaran terhadap hak-haknya sebagai anak perempuan, rentan mengalami kekerasan
selama dalam perkawinan, tingginya kematian bayi dan ibu melahirkan.

E. Link video yang dapat menunjang pembahasan :


1. Animasi perkawinan anak ( https://youtu.be/98y5TSrPC-c )
2. Edukasi perkawinan dini ( https://youtu.be/eamhuoKR95w )
3. Pendewasaan usia perkawinan ( https://youtu.be/ecbkM81n-no )
4. Edukasi pernikahan usia dini ( https://youtu.be/PugBPVEcbGM )

75
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

PERLINDUNGAN ANAK DARI DAMPAK


GADGET/GAWAI

A. Tujuan Pembelajaran

TAKSONOMI TUJUAN PEMBELAJARAN MODEL ALOKASI


BLOOM PEMBELAJARAN WAKTU
AFEKTIF Dapat menghidari diri dari Video comment 15 menit
kecanduan gadget
KOGNITIF Menjelaskan dampak dari Ekletik/ Campuran 25-30
penggunaan gadget secara
menit
berlebihan
PSIKOMOTORIK Dapat bijaksana dalam Simulasi 45 menit
menggunakan gadget

B. Pengantar
Penggunaan gawai pada anak-anak usia dini di Indonesia memasuki tahap yang
mengkhawatirkan. Anak-anak lebih banyak menggunakan gawai untuk bermain yang
akhirnya dapat menggantikan teman bermain anak secara nyata, sebanyak 35 dari 38 anak
pra sekolah menggunakan gawai untuk bermain serta 58% masuk dalam kategori sering
menggunakan. Penggunaan gawai berlebihan pada anak dapat berdampak buruk pada
interaksi sosial, baik interaksi secara langsung, ruang dan waktu, digital atau tertutup.
Disamping itu secara fisik, posisi dan intensitas cahaya gawai berpengaruh pada ketajaman
penglihatan mata, serta terdapat risiko gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
Kondisi ini dapat menghambat upaya pembangunan kesehatan untuk menghasilkan
generasi emas yang unggul pada 10-20 tahun mendatang.

C. Uraian Materi
1. Pengertian Perlindungan Anak Terhadap Gadget
Gadget para era digital seperti ini merupakan benda yang sudah tidak bisa dipisahkan dari
aktivitas sehari-hari. Di era globalisasi ini, pengguna gadget di Indonesia mengalami
peningkatan pesat. Bahkan diperkirakan pengguna gadget di Indonesia akan melampaui
jumlah penduduk Indonesia. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2020 pengguna gadget di
Indonesia mencapai 338,2 juta jiwa, dimana 79,5% diantaranya berasal dari kategori anak-
anak. Penggunaan gadget di Indonesia digunakan untuk berbagai macam keperluan, dari
mencari informasi, bermain game hingga mencari hiburan. Kenyataannya 160 juta jiwa atau
59% masyarakat Indone- sia menggunakan gadget untuk mengakses media sosial seperti
WhatsApp, Instagram, TikTok, Facebook, dan sebagainya.

2. Peraturan UU Perlindungan Anak Terhadap Gadget


Pemerintah telah mengatur dalam UU untuk melindungi masa depan anak diperlukan
peran orangtua dalam mengawasi penggunaan gadget oleh anak. Sesuai dengan UU No.
23 Tahun 2002 sebagaimana yang telah diubah dengan UU No. 35 Tahun 2014 tentang
Perlindungan Anak, bentuk perlindungan terhadap anak salah satunya yaitu hak untuk
memperoleh pengetahuan positif dalam kondisi pesatnya perkembangan bidang
teknologi informasi.

76
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

3. Faktor Penyebab Anak Kecanduan Gadget


Berikut beberapa penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi anak kecanduan
gadget dalam penjelasan di bawah ini:
a. Pengasuhan yang kurang tepat
Faktor yang mempengaruhi anak kecanduan gadget yang pertama adalah kondisi
pengaruhan orang tua yang kurang tepat pada anaknya. Tanpa disadara, orang tua lah yang
mengenalkan pertama kali anak terhadap gadget secara tidak langsung. Banyak orang tua
karena problem yang dimilikinya terlalu dini mengenalkan anak pada gadget tanpa
memberinya batasan pemakaian yang aman. Beberapa problem orang tua yang
menyebabkan anak kecanduan gadget tersebut diantaranya seperti :
1) Kesibukan, kesibukan menjadi alasan utama kenapa pengenal gadget pada anak
dilakukan terlalu dini. Alasan kesibukan tersebutlah yang menjadikan or- ang tua memilih
jalan pintas untuk menenangkan anaknya dan tetap dapat mengurus kegiatan yang
sedang menjadi kesibukannya tersebut. Orang tua yang terlalu sering memberikan
gadget kepada anaknya tersebut tanpa pengawasan yang cukup menjadikan salah satu
faktor utama anak mengalami kecanduan gadget.
2) Kurangnya ilmu, banyak orang tua terutama pasangan yang menikah mudah memiliki
keinginan besar untuk mendapatkan keturunan namun tanpa persiapan ilmu pengasuhan
anak yang cukup. Tidak adanya ilmu pengasuhan anak yang cukup tersebut menjadi
problem besar anak mengalami kondisi kecanduan akan gadget.
3) Teladan yang salah, banyak orang tua yang menyadari bahwa anak banyak belajar
dengan cara menjadikan orang tuanya teladan dalam berbagai aktivitas. Orang tua yang
sering dan bahkan juga kecanduan memaikan gadget di depan anak dapat menyebabkan
anak juga akan ikut kecanduan gadget.

b. Faktor neurosains
Faktor neurosains merupakan hal yang dapat menyebabkan anak mengalami kondisi
kecanduan gadget. Penggunaan gadget yang terlalu sering dapat mempengaruhi dopamin
dalam otak sehingga menimbulkan kecanduan untus terus menggunakan gadget karena
adanya keinginan anak untuk memaikan games baru atau menonton video baru yang belum di
tonton maupun mengulang video lama yang sudah pernah di tonton. Selain efek dopamin,
kendali diri yang masih sangat lemah dimiliki oleh anak menjadikannya dapat dengan
mudah mengalami kecanduan gadget.

c. Faktor teknologi
Mungkin banyak yang tidak sadar bahwa design dan pengembangan teknologi gad- get
sekarang ini memang diciptakan untuk membuat orang merasa kecanduan terhadap
penggunaan gadget tersebut. Beberapa bentuk design teknologi yang dapat menjadi faktor yang
mempengaruhi anak kecanduan gadget tersebut seperti pilihan warna pada setiap aplikasi dan
video pada gadget yang sangat cerah karena memang warna yang cerah tersebut lebih menarik
bagi anak untuk dieksplorasi. Selain warna, teknologi autoplay yang memudahkan pengunaan,
faktor kejut dan pembaruan, serta adanya notifikasi menjadikan anak juga akan mudah
mengalami kecanduan gadget tersebut dan menjadi penyebab anak cengeng.

d. Faktor lingkungan
Faktor terakhir yang juga perlu diperhatikan oleh setiap orang tua karena dapat
menyebabkan anak kecanduan gadget adalah faktor lingkung. Lingkungan disekitar tempat
tinggal anak sejauh ini memang selalu diselimuti oleh penggunaan gadget dimana mana

77
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

yang akan menstimulus anak untuk penasaran dengan kondisi tersebut. Orang tua yang sudah
menjaga anak dari ketergantungan gadget akan sia sia jika tidak mampu menghindari
pengaruh lingkungan yang kuat pada anak tersebut dari keadaan untuk tidak menggunakan
gadget.

4. Dampak Anak Kecanduan Gadget


Kemudahan mengakses dunia maya melalui gadget memang mempunyai dampak
positif dan negatiff diantaranya dalam pola pikir anak yaitu
a. Dampak Positif,
1) Mampu membantu anak dalam mengatur kecepatan bermainnya,
2) Mengolah strategi dalam permainan
3) Membantu meningkatkan kemampuan otak kanan anak selama dalam
pengawasan yang baik.
b. Dampak Negatif
1) Anak mengalami gangguan kesehatan,
2) Kecanduan akut
3) Terpapar paparan negatif seperti pornografi dan kekerasan.

5. Upaya Pencegahan Anak dari Kecanduan Gadget


Upaya pencegahan dilakukan dari beberapa pihak yaitu dengan meningkatkan peran
keluarga dalam menghindari dampak penggunaan gawai pada anak, meningkatkan
pengetahuan tokoh masyarakat tentang penggunaan gawai yang aman.
Semua upaya ini dibingkai dalam sebuah kebijakan yang bertujuan melindungi anak usia
dini dari bahaya gawai dan internet. Sebuah studi literarur menyarankan adanya kebijakan
yang mewajibkan keluarga dan anak-anak secara tegas menyeimbangkan kegiatan daring
dengan lainnya dengan pembatasan waktu memainkan gawai dan akses terhadap internet.
Oleh karena itu, penggunaan gadget oleh anak perlu diawasi agar tidak
disalahgunakan fungsinya. Namun nyatanya orangtua belakangan ini beranggapan bahwa
gadget mampu menjadi teman bagi anak sehingga peran orangtua sudah tergantikan oleh
gadget. Padahal informasi yang diakses melalui gadget dapat pula memuat konten- konten
negatif.

D. Rangkuman
Kemajuan teknologi sekarang ini sangat pesat dan semakin canggih. Banyak teknologi
canggih yang telah diciptakan membuat perubahan yang begitu besar dalam kehidupan
manusia di berbagai bidang. Sepertinya gadget dapat memberikan dampak yang begitu
besar pada nilai-nilai kebudayaan. Setiap orang di seluruh dunia hampir dapat dipastikan
sudah memiliki gadget semua, Oleh karena itu, penggunaan gadget oleh anak perlu diawasi
agar tidak disalahgunakan fungsinya. Namun nyatanya orangtua belakangan ini
beranggapan bahwa gadget mampu menjadi teman bagi anak sehingga peran orangtua
sudah tergantikan oleh gadget. Padahal informasi yang diakses melalui gadget dapat pula
memuat konten-konten negatif. Oleh karenanya, untuk melindungi masa depan anak
diperlukan peran orangtua dalam mengawasi penggunaan gadget oleh anak.

E. Link video yang dapat menunjang pembahasan :


1. Bahaya memakai gadget berlebihan (https://youtu.be/eV6KMODCNao)

78
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

2. Kecanduan main gadget (https://youtu.be/uod6wmlrwEw)


3. Akibat main hp terlalu banyak (https://youtu.be/7ic8nuwC8Tk)
4. Efek gila sama gadget (https://youtu.be/3_0muowriNs)

F. DAFTAR RUJUKAN
Chrysan, Evita Monica., Rohi, Yiska Marva., dan Apituley, Dini Saputri Fredyandani. 2020.
Penerapan Sanksi Tindakan Anak yang Melakukan Bullying dalam Perspektif Sistem
Peradilan Pidana Anak. Jurnal Hukum Magnum Opus. Vol.3(1), 162-172.
Eleanora, Fransiska Novita., dan Sari, Andang. 2020. Pernikahan Anak Usia Dini Ditinjau dari
Perspektif Perlindungan Anak. Jurnal Hukum, Vol. 14(01), 50-63.
Eleanora, Fransiska Novita., Putri,Anggreany Haryani., dan Saputra,Rahmat. 2021. Dampak
Sosial Akibat Perkawinan Anak Terhadap Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Kertha
Semaya, Vol. 9(9), 1501-1508.
Hatta, Muhammad. 2017. Tindakan Perundungan (Bullying) dalam Dunia Pendidikan. Jurnal
Miqot, Vol. 41(2), 280-301.
Heryana, Ade. 2020. Perlindungan Anak Usia Dini terhadap Penggunaan Gawai yang
Berlebih: Policy Brief. Jakarta: Universitas Esa Unggul
Hidayati, Nur. 2014. Perlindungan Anak terhadap Kejahatan Kekerasan Seksual (Pedofilia).
Jurnal Pengembangan Humaniora, Vol.14(1), 68-73.
Maroni., Dewi, Erna., Fathonah, Rini., Warganegara, Damanhuri., Ariani, Nenny Dwi., dan
Anwar, Mashuril. 2020. Pencegahan Penyalahgunaan Gadget dan Perlindungan Anak
pada Siswa SMAIT Daarul‘ Ilmi Bandar Lampung. Jurnal Pengabdian Masyarakat
Universitas Merdeka Malang, Vol. 5(3), 257-265.
Musfiroh, Mayadina Rohmi. 2016. Pernikahan Dini dan Upaya Perlindungan Anak di Indo-
nesia. Jurnal Hukum dan Syari‘ah, Vol.8(02), 64-73.
Novianti. 2019. Pelindungan Hukum Terhadap Anak Korban Bullying. Jurnal Info Singkat, Vol.
11(08), 1-6.
Probosiwi, Ratih., dan Bahransyaf, Daud. 2015. Pedofilia dan Kekerasan Seksual: Masalah dan
Perlindungan Terhadap Anak. Jurnal Sosio Informa, Vol. 01(1), 29-40.
Rovi Husnaini dan Devi Soraya. 2019 . Dampak Pernikahan Usia Dini. JAQFI: Dampak
negatif Pernikahan Usia Dini. Vo. 4(1),63-77.

79
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

WARIH DIJAWEK PUSAKO DITOLONG

A. Tujuan
1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat berbasis ABS-SBK.
2. Meningkatkan peran aktif pewaris adat untuk menggali dan mengembangkan
pengetahuan adat di lingkungan limbago kaum dan teman sejawat dalam
masyarakat nagari.

B. Pengantar materi
Untuk mencapai tujuan di atas dilakukan dengan memberikan materi adat dan budaya
yang dapat membangun daya pikir cerdas, jujur, benar, lagi dipercaya degan 5 sandi
pendidikan menurut budaya Minangkabau.
Kita harus sungguh-sunggu mencurahkan pemikiran untuk mempersiapkan
generasi, yang tidak hanya sekadar lantunan warih bajawek, pusako ditolong dalam ruang
lingkup sako pusako. Tetapi lebih mempersiapkan generasi yang mapan, tangguh dan
bermutu sesuai tututan zaman abad ke 21.
Menghadapi kondisi abad ke 21 itu, kita benahi generasi untuk tumbuh selaras dengan
memiliki dan menguasai berbagai literasi mendasar diantaranya:
1. Baca tulis
2. Berhitung
3. Sains
4. TIK
5. Keuangan
6. Kebudayan dan kewarganegaraan
Maka sejalan dengan kegiatan pesantren Ramadhan menjadi peluang bagi kita untuk
melangkah dengan program yang membuat dan membentuk sosok generasi yang kita
harapkan dengan kompetensi:
1. Berpikir kritis
2. Berpikir kreatif
3. Berkomunikasi
4. Berkolaborasi
Di lain pihak, kita tak lupa mempersiapkan generasi dengan berbagai kerakter yang juga
selaras dan serasi dengan abad ke 21 seperti:
1. Berpengetahuan
2. Berinisiatif
3. Kegigihan
4. Beradabtasi
5. Kepemimpinan6. Keterampilan sosial budaya

C. Uraian materi
Untuk memenuhi dan melengkapi harapan tersebut perlu para Santri dan Santriwati

80
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

dipupuk dan dibenahi agar memiliki keterampilan sosial budaya sebagai berikut:
1. Kelakuan.
Kelakuan itu adalah tampilan fi„il jo parangai, laku nan elok sangat dibutuhkan bagi
seorang pemimpin seperti :
a. Pandai maratokan pergaulan
b. Pandai manenggang raso pareso dalam babaua samo gadang
c. Pandai maagak jo maagiah, dibaliak-baliak mako dibalah
d. Pandai baliku di nan tarang, pandai balinduang di nan paneh
e. Pandai maambiak patangahan , laku elok baso katuju
f. Manapek i sagalo janji, tunduak patuah di nan bana
g. Elok parangai duduk tagak, tabao taratik minum makan
h. Anggoto nan tujuh samo nan dijago, balaku arif bijaksano
i. Mangarati sarato tunduk ka undang-undang dan adaik jo limbago
j. Banyak ilmu pengetahuan, sabanyak bintang dilangik, sapanuh aie di lautan

2. Hiduik Bapandirian
a. Bapantang hitam dek arang
b. Bapantang kuniang dek kunyik
c. Bapantang lamak karano santan
d. Bapantang lapuak dek hujan
e. Bapantang lakang dek paneh
f. Kok takuik karano salah
g. Kok barani karano bana

3. Hiduik Bamalu
Anak urang koto hilalang Nak lalu ka kurao
Malu jo sopan kok lahilang Habih lah raso jo pareso
Dek ameh kameh Dek padi manjadi Majilih di tapi aie
Mardeso di paruik kanyang Hilang bangso dek indak ba ameh Hilang rono dek
panyakik
Kain palinduang miang Pitiah panyaok malu

4. Hiduik bakarukunan
Duduak surang basampik-sampik Duduak basamo balapang-lapang Kato surang
dibulek i
Kato basamo dipaiyoan Kok gadang jan malendo Panjang jan malindih
Gapuk indak mambuang lamak Cadik indak mambuang kawan
Nan elok ambiak jo mufakaik Nan buruk buang jo etongan

81
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

5. Hiduik mautamokan budi


Kuaik rumah karano sandi Rusak sandi rumah binaso Kuaik bangso karano budi
Rusak budi hancualah bangso

Anak ikan dimakan ikan Gadang di tabek anak gurami


Ameh bukan pangkek pun bukan Budi sabuah nan dicari

Elok sairiang jo juru mudi Elok saiyo jo sakato


Kok pandai bamain budi Nan lia jinak jadinyo

Ngalau di baliak tapian mandi Aleh kandih pandan tajelo


Kalau tak baiak bamain budi Ameh abih badan binaso

6. Hiduik bamamak bakamanakan


Birik-birik tabang kasamak Dari samak ka halaman Patah sayok tabang baranti Basuo
di tanah koto
Dari niniak turun ka mamak
Dari mamak turun ka kamanakan Patah tumbuah hilang baganti Pusako lamo baitu juo

Mamak badaging taba Kamanakan bapisau tajam Mamak tunduak dalam batin
Kamanakan tunduak di nan lahia

Bapak kayo mande batuah Mamak disambah urang


Bundo kandung limpapeh rumah nan gadang Amban puruk pegangan kunci

D. Rangkuman
Dari uraian materi ini diharapkan santri dan santriwati sebagai generasi pewaris adat
budaya Minangkabau dapat memahami dan mengamalkan segala bentuk nilai-nilai budaya.
Guna membentuk karakter dan kepribadian sebagai kader pemimpin masa depan. Selain
itu, santri dan santriwati ikut mengembangkan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-
hari di lingkungan limbago kaum dan teman sejawat di masyarakat.

E. Sumber
Datuk Sanguno Dirajo, Tambo Alam Minangkabau, Tatanan Adat Warisan Nenek Moyang
Orang Minang, 2014
Alih Aksara Oleh, Engku Mudo Khalis, Apriya Putra, Tambo Surau Subarang, 2017

82
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

KEPRIBADIAAN ORANG MINANGKABAU

A. Tujuan
Dengan materi pokok bahasan ini para santriwan dan santriwati dapat mencontoh sifat-
sifat kepribadian orang Minang bermasyarakat.

B. Pengantar Materi
Materi ini penting artinya bagi santriwan dan santriwati sebagai generasi pewaris
Minangkabau. Mereka perlu dikenalkan segala bentuk kepribadian orang Minangkabau yang
berazas adat basandi syara‘, syara‘ basandi kitabullah (ABS-SBK).
Melihat kondisi sekarang di era abad ke 21 ini perlu dipersiapkan generasi rang mudo
puti bungsu diberi bekal bentuk-bentuk kepribadian orang Minang. Tujuannya membentuk
individu yang berbudi luhur, berbudaya dan menjadi manusia yang beradab.

C. Uraian Materi
Hubungan Antara individu dan kelompok saling membutukan satu sama lain seperti
menurut adat Minangkabau, duduk surang basampik-sampik, duduk basamo balapang-
lapang. Orang Minang hidup bersuku-suku, bakorong, bakampung dan banagari. Sifat
pribadi orang Minang merupakan wujud dari tujuan adat itu sendiri, membentuk masyarakat
menjadi manusia yang berbudi luhur, berbudaya serta beradab. Maka untuk mewujudkan
masyarakat yang aman lagi damai perlu ditumbuhkan sifat-sifat ideal sebagai berikut:
1. Hiduik baraka, baukua jo bajangko
Masyarakat Minangkabau dalam menjalani kehidupan ini selalu menggunakan akal
fikiran serta hidup berencana lagi terukur. Oleh sebab itu, orang Minang selalu
menggunakan tiga unsur alat yang diberi Allah yaitu, otak, otot, dan hati.
Dengan akal muncul hal berikut:
Dalam awa, tabayang akhir Dalam baiak, takana buruak Dalam galak, tangih ko tibo
Hati gadang, utang tumbuah
Dengan berfikir rencana diramalkan:
Alun rabah, lah ka ujung Alun pai, lah babaliak Alun dibali, lah bajua Alun dimakan, lah
diraso
Di awai sahabih raso Dikaruak sahabih sauang Mengaji dari alif
Babilang dari aso

2. Hiduik babaso-basi, malu jo sopan


Adat Minangkabau mengutamakan baso-basi, sopan santun dalam pergaulan.
Nan kuriak iyolah kundi Nan sirah iyolah sago Nan baiak iyolah budi Nan indah iyolah
baso
Adat Minang menyatakan bila moral suatu masyarakat sudah rusak pasti akan hancur
masyarakat itu. Oleh sebab itu ditumbuhkan kehidupan saling menghormati
sebagaimana pepatah berikut:
Nan tuo dihormati Nan ketek disayangi
Samo gadang bao bakawan Ibu jo bapak diutamokan

83
BAHAN AJAR PESANTREN RAMADHAN SMP/MTs 1443H/2022

3. Tenggang raso
Dalam pergaulan yang baik harus menjaga perasaan orang lain, jangan sampai
merasa tersinggung satu sama lain:
Bajalan paliaro kaki Bakato paliaro lidah
Kaki tatarung ameh padanannyo Bajalan salangkah madok suruik Kato sapatah dipikiri

4. Setia/loyal
Keteguhan hati merasa senasib sepenanggungan dalam hidup bakaum, bakorong,
bakampuang, yang bermasyarakat:
Malompek samo patah Manyaruduak samo bungkuak Tatungguik samo makan tanah
Tarandam samo basah
Raso aie pulang ka aie
Raso minyak pulang ka minyak

5. Adil
Tidak barek sabalah:
Bakati samo barek Maukua samo panjang
Tibo dimato indak dipiciangan Tibo diparuik indak bakampihan Tibo didado indak
babusuangan

6. Hemat cermat
Artinya efisien dari segala bentuk tindakan seperti :
Nan buto paambuih lasuang Nan pakak palapeh badia Nan lumpuah pahuni rumah
Nan cadiak tampek baiyo Nan kayo tampek batenggang

7. Waspada
Sangat dianjurkan oleh adat Minang seperti:
Maminteh sabalun anyuik Malantai sabalun lapuak Ingek-ingek sabalun kanai Sio-sio
utang tumbuah Siang dicaliak-caliak Malam didanga-danga

D. Rangkuman
Dialam Minangkabau hidup bersuku-suku merupakan perlembagaan yang dapat
disebut lubuk adat lautan putih. Maka dengan sikap yang memiliki raso jo pareso membuat
masyarakat hidup aman damai diawali dari kaum, korong, kampung dan nagari menjadi
aman sentosa.

E. Sumber
M. S. Amir, Adat Minangkabau Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang, 1999. Datuk Batuah,
Ahmad, Tambo Minangkabau dan Adatnya, 1963.

84

Anda mungkin juga menyukai