Anda di halaman 1dari 7

RAPID ASSESSMENT

KEBUTUHAN STANDAR OKUPASI,


KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI
DALAM AREA FUNGSIONAL LOGISTIK
Kebutuhan Standar Okupasi
Rapid Assessment-Pemetaan Kualifikasi,
Okupasi dan Standar Kompetensi merupakan cara
pengkajian cepat yang sering digunakan dalam Prinsip-prinsip pengembangan SKKNI
banyak bidang. Merupakan cara penilaian yang
Pasal 3, Permenaker 2/2016
digolongkan dalam penelitian kualitatif tetapi
dalam perkembangannya menjadi Rapid
Assessment yang luas dan menambahkan metode
kuantitatif dalam pentahapannya seperti Survai
Cepat.
Rapid Assessment termasuk metode,
instrumen dan kegiatan pengembangan profesional
untuk mempersiapkan tim di-negara untuk
mengumpulkan data mereka sendiri dan terlibat The purpose of Regional Model Competency
dalam proses perencanaan tindakan. Standards (RMCS, 2016)

TUJUAN : Rapid Assessment Standar kompetensi terutama dikembangkan


sebagai alat penilaian.
Membantu Program percepatan Mereka mendefinisikan keterampilan,
Pemerintah untuk menilai dan meningkatkan pengetahuan, dan atribut yang dibutuhkan
kapasitas percepatan program pendidikan dan seseorang untuk menjalankan peran kerja.
pelatihan vokasional dimana salah satu titik kritis
adalah ketersediaan KKNI dan standar PERMENNAKER 2/2016: Ps 3 ayat (2)
kompetensinya.
Memperkuat kapasitas negara untuk
mendukung program pengembangan kompetensi
SDM nasional, provinsi, dan lokal.
Teknik Asesemen
Pembaharuan Pedoman Pengembangan Standar
1. Telaah kembali informasi yang ada, Kompetensi Model Daerah
termasuk data sekunder, masalah dan
Competency standards can also be used to (RMCS
status.
2016):
2. Observasi (partisipatif dan non partisipatif)
3. Wawancara mendalam Menginformasikan desain kurikulum.
4. Diskusi kelompok (non FGD) Walaupun tidak mencakup kebutuhan pendidikan
5. Fokus grup diskusi dan pelatihan holistik peserta didik, namun
mencakup persyaratan penilaian penting dalam
Status Pengembangan Standardisasi dan
kurikulum.
Sertifikasi
Patokan kualifikasi nasional dan
internasional. Penggunaan standar kompetensi
menciptakan titik acuan umum yang dapat
digunakan untuk mengambil keputusan kesetaraan.
Menggunakan pendekatan umum seperti RMCS
membuat pengambilan keputusan menjadi lebih
mudah.
Kenali keterampilan. RMCS memberikan - Riset
dasar yang baik untuk menerima dan mengakui 3. Ikhlas dan menjaga integritas dalam
tingkat keterampilan dan kualifikasi antar institusi perumusan unit-unit kompetensi.
dan negara.
SKKNI: KETELUSURAN PENERAPAN PADA
Rencanakan kemajuan karir. Hal ini INDUSTRI, PENDIDIKAN DAN SERTIFIKASI
memberikan koherensi terhadap persyaratan
keterampilan dalam suatu sektor. Hal ini
memungkinkan seseorang untuk merencanakan
karir dan juga mengidentifikasi bidang di mana dia
dapat mentransfer keterampilan pengetahuan dan
keahlian lintas peran dan lingkungan.
Beberapa masalah penerapan SKKNI dalam
penerapan
1. SKKNI masih bersifat curah (tanpa kemasan
KKNI/Okupasi) sehingga belum bisa
digunakan untuk pengembangan paket
pembelajaran dan skema nasional.
2. Skema sertifikasi yang disusun komite
skema tidak diakui oleh industri.
3. SKKNI tidak mengandung skill for Langkah-langkah rapid assessment
employability.--> skema tidak employable. RAPID ASESMEN KEBUTUHAN OKUPASI,
Alternatif Strategi Percepatan KOMPETENSI, DAN KUALIFIKASI DALAM AREA
FUNGSI INDUSTRI
A. Rapid Need Assessment: dari bidang
tertentu dan pemangku kepentingan secara
holistik, relevan kebutuhan industri.
1. Pemetaan area fungsional secara
holistik bidang tertentu (fungsi kunci
dan funsi mayor) beserta okupasi
potensial. RAPID ASSESSMENT OKUPASI, KOMPETENSI DAN
2. Identifikasi deskripsi okupasi/jabatan KUALIFIKASI DALAM AREA FUNGSI INDUSTRI
kerja (definisi, profil dan tanggung
jawab) => identifikasi kompetensi inti 1. Identifikasi Area Fungsi Industri Dalam
dan pilihan => verifikasi pemangku Kerangka SKKN
kepentingan => Peta okupasi. 1) Identifikasi pemangku kepentingan pada
3. Pemetaan KKNI berdasarkan deskripsi sektor/bidang berpotensi
KKNI dan Okupasi beserta Kompetensi membutuhkan standaridsasi !
inti dan pilihannya => peta KKNI 2) Identifikasi dan sepakati lingkup
B. Strategi Percepatan Perumusan standar sektor/bidang sebagai tujuan utama
Kompetensi pengembangan !
1. Pengembangan RIP: 3) Identikasi area fungsi kunci (primary
- Bila harus Prioritas: functional area) dan area fungsi
- mulai dengan level KKNI rendah kompetensi mayor !
menuju yang tinggi. 4) Identifikasi acuan normatif
- Minimal Okupasi. pengembangan standardisasi !
- Strategi Pemetaan Okupasi dan/atau 1. Identifikasi jabatan kerja/okupasi pada
KKNI dalam satu paket dengan setiap fungsi
perumusan Unit Kompetensi. 1) Identifikasi jabatan kerja (fungsional
2. Strategi perumusan: dan struktural) pada setiap area
- Adopsi, bila memungkinkan. fungsi !
- Adaptasi 2) Identifikasi deskripsi (definisi, profil,
tanggungjawab) !
3) Identifikasi kompetensi Inti dan Tabel: pemangku kepentingan pada
Kompetensi Pilihan (fungsional) ! sektor/bidang berpotensi membutuhkan
4) Lakukan verifikasi dengan para standaridsasi bidang ..........
pemangku kepentingan !
2. Identifikasi KKNI dan kemungkinan jabatan
kerja pada level KKNI
1) Identifikasi linkup sektor/bidang
potensial untuk dikembangkan
KKNInya !
2) Kembangkan deskripsi KKNI sesuai
bidang berdasarkan deskriptor KKNI !
3) Identifikasi kemungkinan
okupasi/jabatan berdasarkan deskripsi
setiap jabata kerja dari peta okupasi ! 2) Identifikasi dan sepakati lingkup
4) Identifikasi kompetensi inti dan pilihan sektor/bidang sebagai tujuan utama
dapa setiap level KKNI ! pengembangan !
3. Pengembangan kerangaka Rencana Induk - Prioritas pengembangan Industri,
pengembangan Standardisasi - Prioritas Pembangunan industri,
1) Identifikasi tingkat prioritas aera fungsi - Prioritas pengembangan SDM,
kompetensi untuk dikembangkan ! - Prioritas pengembangan harmonisasi
2) Identifikasi tingkat prioritas kawasan (MEA, APEC, IORA, dll).
okupasi/jabatan kerja untuk 3) Identikasi area fungsi kunci (primary
dikembangkan ! functional area) dan area fungsi mayor!
3) Identifikasi tingkat prioritas level KKNI - Interpretasi Struktur bidang kerja
untuk dikembangkan ! berdasarkan standar dan regulasi teknis:
4) Identifikasi Langkah-langkah Sektor, subsektor, bidang, sub bidang
pengembangan ! - Identifikasi Sistem dan disiplin ilmu
bidang sesuai tujuan pemetaan.
Acuan Normatif - Lingkup bidang kerja yang menjadi
tanggung jawab instansi teknis.
- PP 31/2006: SISLATKERNAS
- PP 23/2004: BNSP
- PERPRES 8/2012: KKNI
- Permenaker 14/2014: Pedoman Penerapan
KKNI
- Permenakertrans 2/2016: Sistem
Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
- Permenakertrans 83/2016: Tata cara
Penerapan SKKNI
Identifikasi Area Fungsi Industri Dalam Kerangka
SKKN
1) Identifikasi pemangku kepentingan pada
sektor/bidang berpotensi membutuhkan
standaridsasi !
- Bisnis: KADIN, Asosisiasi Industri, Asosiasi
Profesi, Industri.
- Akademisi
- Otoritas: Kementerian, lembaga, dan lai-
lain.
IDENTIFIKASI JABATAN KERJA/OKUPASI PADA
SETIAP FUNGSI
1. Identifikasi jabatan kerja (fungsional dan
struktural) pada setiap area fungsi !

2. Identifikasi deskripsi (definisi, profil,


tanggungjawab) !

1. Pergudangan 3. Verifikasi dengan para pemangku


2. Pengadaan kepentingan !
3. Transportasi
4. Distribusi & Delivery
5. Inventory (?)
4) Identifikasi acuan normatif pengembangan
standardisasi pada sektor/bidang terpilh !
4. Identifikasi kompetensi Inti dan Kompetensi
Pilihan (fungsional) !
5. Dokumentasi sebagai Peta Okupasi dalam
lingkup area fungsi !
IDENTIFIKASI KKNI DAN KEMUNGKINAN JABATAN
KERJA PADA LEVEL KKNI
1. Identifikasi linkup sektor/bidang potensial
untuk dikembangkan KKNInya !
2. Identifikasi deskripsi KKNI sesuai bidang
berdasarkan deskriptor KKNI !
3. Identifikasi kemungkinan okupasi/jabatan
berdasarkan deskripsi setiap jabata kerja
dari peta okupasi !
4. Identifikasi kompetensi inti dan pilihan dapa
setiap level KKNI !
5. Dokumentasi sebagai peta KKNI !
KKNI Adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Kerangka Kualifikasi Nasional dan internasional

Kerangka konseptual

Transport & Logistic Training Package


3. Identifikasi kemungkinan okupasi/jabatan
berdasarkan deskripsi setiap jabata kerja
dari peta okupasi !

Prinsip Panduan Asean untuk Penjaminan Mutu


dan Pengakuan Sistem Sertifikasi Kompetensi
1. Identifikasi linkup sektor/bidang potensial
untuk dikembangkan KKNInya !

4. Identifikasi kompetensi inti dan pilihan dapa


setiap level KKNI !
2. Identifikasi deskripsi KKNI sesuai bidang
berdasarkan deskriptor KKNI !
Pengembangan kerangka RIP Standardisasi
1. Identifikasi tingkat prioritas aera fungsi !
kompetensi untuk dikembangkan !

4. Identifikasi Langkah-langkah pengembangan


!

2. Identifikasi tingkat prioritas okupasi/jabatan


kerja untuk dikembangkan !

3. Identifikasi tingkat prioritas level KKNI untuk


dikembangkan !

Anda mungkin juga menyukai