Anda di halaman 1dari 105

MENGIDENTIFIKASI

STANDAR KOMPETENSI DAN


KUALIFIKASI KERJA
(N.78SPS02.011.1)

Disampaikan oleh :
EKO WIDAYANTO
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan
Pembelajara
Setelah selesai mengikuti n
pelatihan ini, peserta kompeten
melakukan identifikasi standar
kompetensi kerja dan kualifikasi
kerja yang sudah ditetapkan oleh
kementerian naker dan teknis
berdasarkan kebutuhan
pelatihan kerja.
Manfaat
1. Dapat melakukan akses dengan cepat untuk
mendapatkan informasi/dokumen Standar
Kompetensi Kerja dan Kualifikasi Kerja
dengan cepat,
2. Mendapatkan pedoman cara
mengidentifikasi SKK dan Kualifikasi Kerja.
3. Menyiapkan metode, media dan sumber
pembelajaran berdasarkan aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
telah dideskripsikan.
4. Menyiapkan rencana kegiatan pelatihan
kerja yang disusun dalam matriks pelatihan
kerja.
REGULASI TERKAIT DENGAN
SKK DAN KKNI

1. Perpres Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka


Kualifikasi Nasional Indonesia
2. Permenaker Nomor 21 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan KKNI
3. Permenaker Nomor 2 Tahun 2016 ttg Sistem SKKNI
4. Permenaker Nomor 3 Tahun 2016 ttg Tata Cara
Penetapan SKKNI
KODE UNIT : N.78SPS02.011.1
JUDUL UNIT : Mengidentifikasi Standar
Kompetensi dan Kualifikasi
Kerja

Mengidentifikasi sumber informasi


01 standar kompetensi

Mengidentifikasi Kerangka Kualifikasi


02 Nasional Indonesia (KKNI)

Menyiapkan rencana kegiatan


03
pelatihan kerja
KUK
Mengidentifikasi 1.1

Sumber Informasi Standar Kompetensi


1. Memperoleh dokumen standar
kompetensi terkini sesuai kebutuhan
diperoleh dari sumber yang terpercaya.
2. Mengidentifikasi jenis-jenis standar
kompetensi diidentifikasi berdasarkan
kebutuhan pelatihan.
3. Mengidentifikasi struktur standar
kompetensi diidentifikasi sesuai aturan
yang berlaku.
KUK
Mengidentifikasi Kerangka 1.2

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

1. Memperoleh dokumen KKNI terkini


diperoleh dari sumber yang terpercaya.
2. Mengidentifikasi Informasi kualifikasi
kerja berdasarkan KKNI.
3. Mengidentifikasi unit kompetensi
diidentifikasi berdasarkan kebutuhan
deskripsi kualifikasi.
KUK
Menyiapkan Rencana 1.3
Kegiatan Pelatihan Kerja

1. Unit kompetensi, elemen kompetensi dan kriteria


unjuk kerja diuraikan ke dalam indikator unjuk
kerja.
2. Indikator unjuk kerja dikontekstualkan ke dalam
materi pelatihan sesuai aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dibutuhkan.
3. Metode, media dan sumber pembelajaran dipilih
berdasarkan aspek pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang telah dideskripsikan.
4. Rencana kegiatan disusun dalam bentuk matriks
pelatihan kerja.
EK.1
MENGIDENTIFIKASI
SUMBER INFORMASI
STANDAR KOMPETENSI
KU
K
1.1

Cara Memperoleh Dokumen


Standar Kompetensi Terkini
Sesuai Kebutuhan Dari Sumber
Yang Terpercaya
Sub Direktorat Pengembangan dan Harmonisasi Standar Kompetensi
Dit. Bina Standardisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja
Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
Kementerian Ketenagakerjaan RI

https://skkni.kemnaker.go.id/tentang-skkni/dokumen
Google play store:
KU
K
1.2

Mengidentifikasi
Jenis-jenis Standar Kompetensi
Berdasarkan Kebutuhan Pelatihan
PENGERTIAN
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk
melaksanakan atau melakukan
suatu pekerjaan atau tugas yang
dilandasi oleh keterampilan dan
pengetahuan kerja yang dituntut
oleh pekerjaan tersebut.
(Wibowo (2007:86)

Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap


individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
(Permenakertrans No. 8 Tahun 2014)
….. lanjutan

Standar Kompetensi Kerja adalah rumusan


tentang kemampuan yang harus dimiliki
seseorang untuk melakukan suatu tugas atau
pekerjaan yang didasari atas pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Standar Kompetensi Kerja Nasional


Indonesia (SKKNI) adalah rumusan
kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterlampilan dan / atau
keahlian serta sikap kerja yang relevan
dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
JENIS-JENIS STANDAR KOMPETENSI
Permenakertrans 8/2014
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI)

Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek


pengetahuan, keterampilan dan / atau keahlian serta sikap
kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

SKKNI dikembangkan melalui konsultasi dengan industri terkait,


untuk memastikan kesesuaian kebutuhan di tempat kerja.
SKKNI digunakan terutama untuk merancang dan
mengimplementasikan pelatihan kerja, melakukan asesmen
(penilaian) keluaran pelatihan, serta asesmen tingkat
keterampilan dan keahlian terkini yang dimiliki oleh seseorang.
SKKNI ditetapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan
Standar Kompetensi Kerja Internasional
(SKKI)
Standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan
ditetapkan oleh suatu organisasi multi nasional dan
digunakan secara internasional.

KRITERIA :
1. Dikembangkan dan ditetapkan oleh organisasi multi
nasional serta digunakan secara internasional; dan/atau
2. Minimal dapat diidentifikasl judul/nama kompetensi,
kriteria unjuk kerja dan panduan untuk melakukan
penilaian
Standar Kompetensi Kerja Khusus
Standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan digunakan oleh organisasi
untuk memenuhi tujuan internal organisasinya sendiri dan/atau untuk
memenuhi kebutuhan organisasi lain yang memiliki ikatan kerja sama dengan
organisasi yang bersangkutan atau organisasi lain yang memerlukan.

KRITERIA :
1. Dikembangkan dan digunakan oleh suatu organisasI/instansi untuk kebutuhan
internal
2. Dapat menggunakan format SKKNI
3. Belum ditetapkan sebagai SKKNI
4. Minimal dapat diidentiflkasi judul/nama kompetensi, kriteria unjuk kerja serta
panduan untuk melakukan penllalan
5. Jika dikembangkan oleh perusahaan, minimal teiah mendapatkan
pengesahan/diketahui
oleh setiap bagian/departemen di lingkungan perusahaan yang bersangkutan; dan/atau
6. Jika dikembangkan oleh organisasi, asosiasi, minimal telah mendapatkan
pengesahan/diketahul oleh unsur/unit/cabang/pusat di lingkungan internal
organisasi, asosiasi yang bersangkutan
MENGIDENTIFIKASI FUNGSI PRODUKTIF BIDANG
USAHA FUNGSI DASAR1.1.1

FUNGSI UTAMA 1.1


FUNGSI DASAR1.1.1
FUNGSI KUNCI 1
FUNGSI UTAMA 1.2
FUNGSI DASAR1.1.1

FUNGSI UTAMA 2.1 FUNGSI DASAR1.1.1


FUNGSI KUNCI 2

FUNGSI UTAMA 2.2 FUNGSI DASAR2.2.1


TUJUAN UTAMA

FUNGSI DASAR2.2.2
FUNGSI UTAMA 3.1
FUNGSI KUNCI 3
FUNGSI DASAR2.2.3
FUNGSI UTAMA 3.2

DST
FUNGSI UTAMA 4.2
FUNGSI KUNCI 4

FUNGSI UTAMA 4.2


Unit-unit
kompetensi
Fungsi Dasar
• Adalah fungsi produktif hirarki ke tiga yang merupakan jabaran lebih lanjut dari fungsi utama.
• Setiap fungsi utama terdiri dari sejumlah fungsi dasar yang satu sama lain saling terkait dan
saling mendukung.
• Fungsi dasar ini pada umumnya diidentifikasi sebagai unit kompetensi.
DEFINISI UNIT KOMPETENSI

• Unit kompetensi adalah sekumpulan fungsi


produktif yang diidentifikasi dari analisis
fungsi (peta fungsi) pada level bawah
(contoh: basic function),
• Dimana fungsi tersebut dapat dilakukan
oleh seorang (satu orang) personel.

The unit of competency is a group of productive functions identified in


the functional analysis at the bottom level, where such function can
already be carried out by one person

40 QUESTION ON LABOUR COMPETENCY, FERNANDO VARGAS, ILO


PETA FUNGSI
OPERATOR KOMPUTER

SKKNI Nomor 056 Tahun 2018


PROSES MENGIDENTIFIKASI KOMPETENSI
DALAM PEMILIHAN UK – SKKNI DALAM PENYUSUNAN
KURIKULUM SESUAI KEBUTUHAN PELATIHAN
PROSES MENGIDENTIFIKASI KOMPETENSI
DALAM PEMILIHAN UK – SKKNI DALAM PENYUSUNAN
KURIKULUM SESUAI KEBUTUHAN PELATIHAN
PROSES MENGIDENTIFIKASI KOMPETENSI
DALAM PEMILIHAN UK – SKKNI DALAM PENYUSUNAN
KURIKULUM SESUAI KEBUTUHAN PELATIHAN
PETA FUNGSI
DESAIN GRAFIS MUDA
SKKNI Nomor 301 Tahun 2016
PROSES MENGIDENTIFIKASI KOMPETENSI
DALAM PEMILIHAN UK – SKKNI DALAM PENYUSUNAN
KURIKULUM SESUAI KEBUTUHAN PELATIHAN
PROSES MENGIDENTIFIKASI KOMPETENSI
DALAM PEMILIHAN UK – SKKNI DALAM PENYUSUNAN
KURIKULUM SESUAI KEBUTUHAN PELATIHAN
KU
K
1.3

Mengidentifikasi Struktur Standar


Kompetensi Sesuai Aturan Yang
Berlaku
MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN UNIT KOMPETENSI

FUNGSI DASAR
UNIT KOMPETENSI
(KEGIATAN)
P

A
URAIAN
KEGIATAN ELEMEN KOMPETENSI
N

D
P
SOP U
E
KRITERIA UNJUK KERJA N
N
TOLOK UKUR
KEBERHASILAN
I
L
A
REGULASI, LINGKUNGAN,
PERALATAN, BAHAN KERJA BATASAN VARIABEL I
10
MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN STANDAR KOMPETENSI
KEY FUNCTION :
MAJOR FUNCTION :
BASIC
FUNCTION :
ELEMEN KRITERIA UNJUK RENTANG PANDUAN
KOMPETENSI KERJA VARIABEL PENILAIAN
1. A 1.1. ………………….. ▪ Konteks Penilaian
1.2. ………………….
1.3. …………………. ▪ Persyaratan
▪Konteks Variabel Kompetensi
Sebelumnya
2. B 2.1. ………………….. ▪ Peralatan dan
2.2. …………………. Perlengkapan ▪ Pengetahuan Yang
2.3. …………………. Diperlukan
▪ Peraturan dan
Ketentuan ▪ Keterampilan Yang
3. C 3.1. ………………….. Diperlukan
3.2. …………………. ▪ Norma dan Standar ▪ Sikap Kerja
3.3. ………………….
Yang Diperlukan

4. D 4.1. ………………….. ▪ Aspek Kritis


4.2. ………………….
4.3. ………………….
11
STRUKTUR SKKNI

Aktifit
as
Pekerjaan/fungsi
Unit – unit Rincian Langkah – langkah
dasar
kompetensi Dapat berupa proses manajemen
atau proses produksi barang/Jasa

Elemen
Kompetens Kontekstual di tempat
i kerja dan/atau di
tempat pelatihan
Kriteria Deskripsi aspek
Unjuk kritis
Kerja pengetahuan dan
ketrampilan
Batasa
Instruksi Kerja pada penting untuk
n
Industri yang Terukur asesmen
Variab
dan dapat diobservasi
el
Pandua
n
Penilaia
n
Cara Memahami Unit Kompetensi dalam SKKNI

Judul unit merupakan kalimat aktif Uraian unit merupakan penjelasan


Kode unit diisi dengan
yang dimulai dengan kata kerja aktif lebih lanjut tentang judul unit dan
sejumlah huruf dan angka
yang dapat diobservasi dan terukur dapat berisi informasi tambahan
tentang unit tersebut

Kode Unit Judul Unit

Elemen Kompetensi
Deskripsi Unit
merupakan sub
pekerjaan/sub tugas yang Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk
membentuk rangkaian Kerja
suatu yang
proses
menjamin tercapainya judul 1. 1. K Kriteri Unjuk Kerja berisi uraian
kompetensi 2. 2. S setiap elemen kompetensi pada
3 3. A aspek pengetahuan, terampilan
4. dan sikap yang dapat diobseravi
Batasan Variabel 2 dan terukur
merupakan .
tentang dimana informasi
unit 1
kompetensi tersebut akan Batasan Variabel
diberlakukan serta memuat
ketetntuan-ketentuan lain Panduan Penilaian 2
yang menjadi dasar untuk .
Panduan Penilaian berisi tentang 2konteks penilaian,
menetapkan parameter
Kriteria Unjuk Kerja.
persyaratan kompetensi, pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan,, sikap kerja yang
diperlukan, aspek kritis

9
FORMAT SKKNI

1. KODE UNIT KOMPETENSI


2. NAMA UNIT KOMPETENSI

3. DESKRIPSI UNIT KOMPETENSI


5. KRITERIA UNJUK KERJA
PERMENAKER No. 3 tahun 2016

4. ELEMEN UNIT KOMPETENSI 1.1…………………………………………….


1. ……………………………………… 1.2…………………………………………….
2.1…………………………………………….
2. ……………………………………… 2.2…………………………………………….
3. ……………………………………… 3.1…………………………………………….
3.2…………………………………………

6. RENTANG VARIABEL
1. Konteks Variabel 3. Peraturan dan Ketentuan
2. Peralatan dan Perlengkapan 4. Norma dan Standar

7. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian 3. Pengetahuan dan Keterampilan
2. Kompetensi Yang Harus Dikuasai Sebelumnya 4. Sikap Kerja 5. Aspek Kritis
DIMENSI KOMPETENSI PADA SKKNI

• Pengetahuan yang melandasi suatu


Dimensi pelaksanaan pekerjaan. Pengetahuan
tersebut dapat bersumber dari pendidikan
Pengetahuan formal, pelatihan atau berdasarkan
pengalaman.

• Task Skills, Task Management Skills,


Dimensi Contingency Management Skills, Job/Role
Keterampilan Environment Skills, dan Transfer Skills

• Tuntutan sikap kerja yang harus dilakukan


Dimensi dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Artinya sikap kerja harus dapat ditampilkan
Sikap Kerja sesuai dengan performa di tempat kerja.
LIMA DIMENSI KOMPETENSI
1. Melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan standar yang
disyaratkan oleh industri atau tempat kerja (Task Skills);

2. Membuat perencanaan serta mengorganisir tugas-tugas tersebut


(Task Management Skills);

3. Melakukan tindakan yang tepat atas suatu masalah


(Contingency Management Skills);

4. Berperan serta dalam mengelola lingkungan pekerjaan (Job/Role


Environment Skills).

5. Menerapkan keterampilan dan pengetahuannya pada situasi


yang baru (Transfer/Adaptation Skills).

40
Your Partner in Standarditation
UNIT KOMPETENSI (UK)
Secara detil unit kompetensi menggambarkan:
1. Outcome dari sebuah pekerjaan secara spesifik.
2. Kondisi dimana unit kompetensi itu dilaksanakan.
3. Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
untuk mencapai hasil kerja sesuai standar.
4. Bukti yang dapat dikumpulkan untuk menentukan kompeten
atau tidaknya seseorang yang melaksanakan aktivitas dalam
unit kompetensi tersebut.

Setiap unit kompetensi harus:


5. Dapat diimplementasikan untuk kebutuhan pelatihan, sertifikasi
kompetensi dan pelaksanaan pekerjaan di tempat kerja.
6. Mencerminkan kompleksitas dari keterampilan, pengetahuan
dan sikap kerja yang dibutuhkan pada saat bekerja.
7. Tidak boleh terlalu luas sehingga tidak mungkin dikerjakan oleh
satu orang.
8. Tidak boleh terlalu sempit dan rigid sehingga tidak
menggambarkan sebuah fungsi pekerjaan secara menyeluruh.
FORMAT UNIT KOMPETENSI
KODE UNIT :
JUDUL UNIT :
DESKRIPSI UNIT :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. 1.1
1.2
2. 2.1
2.2
3. 3.1
3.2

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
2. Peralatan dan perlengkapan
3. Peraturan yang diperlukan
4. Norma dan standar

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
2. Persyaratan kompetensi
3. Pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan
4. Sikap kerja
FORMAT UNIT KOMPETENSI

Kode Unit Kompetensi


Berjumlah 12 (dua belas) digit dan merupakan identitas dari unit
kompetensi yang bersangkutan.
X . O O Y Y Y O O . O O O . O

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(1)= Kode Kategori (A, B, C ... dst), diisi 1 huruf sesuai kode huruf kategori pada KBLI 2015;
(2)= Kode Golongan Pokok, terdiri dari 2 angka pada KBLI 2015;
(3)= Singkatan dari kelompok/lapangan usaha atau area pekerjaan, diisi 3 huruf kapital
(misalnya; GAR untuk Garmen, OTO untuk otomotif roda 4, dan lain-lain);
(4)= Kode penjabaran kelompok/lapangan usaha atau area pekerjaan, terdiri dari 2 angka, jika
tidak ada penjabaran kelompok/lapangan usaha atau area pekerjaan diisi dengan angka
00;
(5)= Nomor urut unit kompetensi dari SKKNI pada kelompok/ lapangan usaha atau area
pekerjaan, terdiri dari 3 digit angka, mulai dari angka 001, 002, 003 dan seterusnya;
(6)= Versi penerbitan SKKNI sebagai akibat dari adanya perubahan, diisi dengan 1 digit
angka, mulai dari angka 1, 2 dan seterusnya. Versi merupakan urutan penomoran
terhadap urutan penyusunan atau penetapan unit kompetensi dalam penyusunan
standar kompetensi yang disepakati, apakah standar kompetensi tersebut disusun
merupakan yang pertama kali, hasil revisi dan atau seterusnya.
FORMAT UNIT KOMPETENSI

Judul Unit Kompetensi


⮚ Berisi nama unit kompetensi, merupakan bentuk
pernyataan terhadap tugas atau pekerjaan yang akan
dilakukan.
⮚ Judul unit kompetensi menggunakan kalimat aktif yang
diawali dengan kata kerja aktif atau performatif yang
terukur.
⮚ Judul masing-masing unit kompetensi dalam satu bidang
pekerjaan bersifat unik dan berbeda satu sama lainnya,
namun merupakan bagian dari satu bidang pekerjaan
tersebut.
FORMAT UNIT KOMPETENSI

Deskripsi Unit

Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk
melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten,
dalam kaitannya dengan unit kompetensi.
Dalam deskripsi unit, dapat pula disebutkan keterkaitan
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi lain yang
memiliki keterkaitan erat.
FORMAT UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi
▪ Berisi uraian tentang langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan
dalam melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan dimaksud biasanya
disusun dengan mengacu pada proses pelaksanaan unit kompetensi,
yang dibuat dalam kata kerja aktif atau performatif. Elemen kompetensi
adalah unsur bangunan dasar dari suatu unit kompetensi. Masing-
masing elemen kompetensi membentuk satu unit kompetensi secara
utuh.
▪ Elemen kompetensi menjelaskan proses dari suatu pekerjaan secara
runtut yang dilakukan dalam satu unit kompetensi. Elemen kompetensi
harus merupakan aktivitas yang dapat dilakukan, diamati dan dinilai.
Elemen kompetensi paling sedikit terdiri atas dua (2) elemen.
▪ Elemen kompetensi diawali dengan kata kerja sebelum subjek dan
bersifat pernyataan langsung dan lugas. Misalnya: ‘Mengkonfirmasi
akses dan kondisi lokasi
FORMAT UNIT KOMPETENSI

Kriteria Unjuk Kerja (KUK)


▪ Berisi uraian tentang kriteria unjuk kerja yang menggambarkan
kinerja yang harus dicapai pada setiap elemen kompetensi.
Kriteria unjuk kerja dirumuskan secara kualitatif dan/atau
kuantitatif, dalam rumusan hasil pelaksanaan pekerjaan yang
terukur, yang dibuat dalam kata kerja pasif.
▪ Kriteria unjuk kerja adalah pernyataan evaluatif yang terdiri dari
keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja untuk menentukan
apa yang akan dinilai dari capaian kinerja dalam suatu unit
kompetensi. Juga merupakan sarana untuk menjelaskan kinerja
yang diperlukan untuk menunjukkan pencapaian elemen
kompetensi.
▪ Kriteria unjuk kerja paling sedikit berjumlah dua (2) KUK
FORMAT UNIT KOMPETENSI
Batasan Variabel
Berisi rentang pernyataan (range of statement) yang harus diacu atau
diikuti dalam melaksanakan unit kompetensi. Menjelaskan hal-hal sebagai
berikut
1. Konteks Variabel
Berisi penjelasan kontekstualisasi dari unit kompetensi untuk dapat
dilaksanakan dengan kondisi lingkungan kerja yang diperlukan.
Dapat juga berisi penjelasan-penjelasan yang bersifat teknis.
2. Peralatan dan Perlengkapan
Berisi peralatan yang diperlukan seperti alat, bahan atau fasilitas dan
materi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang harus
dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi.
3. Peraturan yang diperlukan
Berisi tentang peraturan atau regulasi teknis implementatif yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Norma dan Standar
Berisi dasar atau acuan sebagai norma atau standar yang diperlukan
dan terkait dalam melaksanakan pekerjaan atau unit kompetensi.
FORMAT UNIT KOMPETENSI

1. Konteks Variabel

Pada konteks variabel dijelaskan kondisi atau ruang lingkup


pelaksanaan unit kompetensi. Informasi ini penting untuk dijadikan
sebagai acuan dalam pelaksanaan pelatihan dan assesment.
Pada konteks variabel dapat dimuat penjelasan tentang istilah yang
terdapat dalam kriteria unjuk kerja.

Contoh:
1. Konteks Variabel
1. Unit kompetensi ini dapat diterapkan pada pekerjaan yang
beresiko tinggi maupun rendah, baik di industri maupun di
perkantoran.
2. Meja inspecting yang digunakan berupa meja atau yang
dilengkapi dengan peralatan penggerak kain otomatis atau
dengan penggerak kain manual
FORMAT UNIT KOMPETENSI

2. Peralatan dan Perlengkapan


• Berisi peralatan yang diperlukan seperti alat, bahan atau fasilitas dan
materi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang harus
dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi.
• Peralatan adalah mesin atau alat utama yang digunakan untuk
melaksanakan unit kompetensi sedang perlengkapan adalah
perlengkapan penunjang atau material habis pakai (consumable
material) yang digunakan untuk melaksanakan unit kompetensi.
Contoh:
2. Peralatan dan Perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 ROV Kamera bawah laut)
2.1.2 USBL (Ultra Short Baseline)
2.1.3 Kapal Survei
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Layar Monitor
2.2.2 Sumberdaya Listrik
2.2.3 Alat Pelindung Diri (APD)
FORMAT UNIT KOMPETENSI

3. Peraturan yang diperlukan

Peraturan atau regulasi yang keluarkan oleh pemerintah yang


berhubungan langsung dengan konteks pelaksanaan unit
kompetensi.

Contoh:
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014
tentang Pedoman Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
3.2 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
05 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan SKKNI di Bidang
Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi Secara Wajib
FORMAT UNIT KOMPETENSI

4. Norma dan Standar


• Norma adalah patokan atau ukuran, yang bersifat pasti dan tidak
berubah, dalam konteks standar kompetensi norma berkaitan erat
dengan aspek sikap dan moralitas.
• Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah
didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai
spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang
digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi
tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa
sesuai dengan yang telah dinyatakan.
Contoh:
.
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode etik tenaga pelatih
4.2 Standar
4.2.1 Standard Operating Procedure (SOP) penyiapan
bahan pelatihan yang berlaku di lembaga pelatihan
FORMAT UNIT KOMPETENSI

Panduan Penilaian
⮚ Berisi penjelasan tentang berbagai kondisi atau keadaan yang
dapat dipergunakan sebagai panduan dalam penilaian atau
asesmen kompetensi pada unit kompetensi baik pada saat
pelatihan maupun uji kompetensi.
⮚ Bagian ini menginformasikan bagaimana proses penilaian untuk unit
kompetensi dilakukan. Panduan penilaian sebagai acuan bagi
pelatih, assesor maupun penilai lainnya untuk menentukan
bagaimana proses penilaian unit kompetensi dilakukan.
⮚ Informasi yang dituangkan dalam panduan penilaian harus sinkron
dengan elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, dan batasan
variable yang berisi :
1. Konteks Penilaian
2. Persyaratan Kompetensi
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan
4. Sikap Kerja yang diperlukan
5. Aspek Kritis
FORMAT UNIT KOMPETENSI

1. Konteks Penilaian

Memberikan penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penilaian


dan kondisi yang berpengaruh atas tercapainya kompetensi kerja, serta
dimana, apa dan bagaimana penilaian seharusnya dilakukan.

Contoh:
1. Konteks Penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja
atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu
maupun sebagai bagian dari suatu kelompok.
1.2 Dalam pelaksanaannya, peserta/asesi harus dilengkapi dengan
. peralatan/perlengkapan, dokumen, bahan serta fasilitas asesmen yang
dibutuhkan serta dilakukan pada tempat kerja/TUK yang aman.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan
mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan konteks asesmen, ruang lingkup,
kompetensi, persyaratan peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen
serta jadwal asesmen.
1.4 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi metode tes lisan, tes
tertulis, observasi - tempat kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio
dan wawancara serta metode lain yang relevan.
FORMAT UNIT KOMPETENSI

2. Persyaratan Kompetensi
• Memberikan penjelasan tentang unit kompetensi yang harus
dikuasai/dipenuhi sebelumnya (jika di perlukan) sebagai persyaratan
awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi.
• Bagian ini berisi unit kompetensi yang harus dikuasai terlebih dahulu
sebelum berlatih atau mengikuti uji kompetensi. Jika unit-unit
kompetensi yang menjadi persyaratan tidak kuasai terlebih dahulu
maka dapat dipastikan tidak akan dapat mengikuti pelatihan atau
mengikuti uji kompetensi unit yang bersangkutan.

Contoh :

2. Persyaratan Kompetensi
2.1 A.032521.010.01 Melakukan Seleksi Induk Udang Air Payau
.
FORMAT UNIT KOMPETENSI

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan

• Merupakan informasi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit
kompetensi.
• Berisi pengetahuan dan keterampilan dasar atau pondasi bagi
tercapainya penguasaan unit kompetensi. Pengetahuan dan
keterampilan yang dicantumkan harus memiliki relevansi yang kuat
dengan unit kompetensi dan penerapannya di tempat kerja.

Contoh:
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan
. 3.1 Pengetahuan
3.1.1 Teori magnit bumi dan kemagnitan
3.1.2 Geologi dan Geomorfologi permukaan dasar laut
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan alat penarik towfish Magnetometer
3.2.2 Mengoperasikan konsol alat Magnetometer
FORMAT UNIT KOMPETENSI

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


• Merupakan informasi sikap kerja yang harus ditampilkan untuk
tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi.
• Berisi tentang informasi sikap kerja yang berpengaruh terhadap
pencapaian unit kompetensi. Informasi sikap kerja yang dicantumkan
harus relevan dengan sikap kerja yang dibutuhkan di tempat kerja.

Contoh:
4. Sikap Kerja yang diperlukan
4.1 Tanggung jawab terhadap penyelesaian dan mutu
hasil pekerjaan
4.2 Teliti dalam menganalisa data
FORMAT UNIT KOMPETENSI

5. Aspek Kritis
• Memberikan penjelasan tentang aspek atau kondisi yang sangat
mempengaruhi atau menentukan keberhasilan pelaksanaan unit
kompetensi.
• Aspek kritis adalah aspek pengetahuan dan keterampilan yang sangat
berpengaruh terhadap pencapaian unit kompetensi. Aspek kritis
memberikan informasi tentang hal-hal yang benar-benar perlu
diperhatikan ketika melaksanakannya. Ketika aspek kritis ini tidak
terpenuhi, maka unit kompetensi tidak akan tercapai.

Contoh:
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian mengkonfigurasi alat magnetometer di atas kapal
5.2 Ketepatan dalam menentukan parameter yang diperlukan
pada pendeteksian objek magnetik yang berada di atas
dan di bawah permukaan dasar laut menggunakan
magnetometer
EK.2
MENGIDENTIFIKASI
KERANGKA KUALIFIKASI
NASIONAL INDONESIA
(KKNI)
KU
K
2.1

Memperoleh Dokumen KKNI Terkini


Dari Sumber Yang Terpercaya
KU
K
2.2

Mengidentifikasi Informasi
Kualifikasi Kerja Berdasarkan KKNI
8
7
8
7
8
7
8
7
8
7
8
7
8
7
8
7
8
7
8
7
KU
K
2.3

Mengidentifikasi
Unit Kompetensi Berdasarkan
Kebutuhan Deskripsi Kualifikasi
8
7
Pedoman Pengemasan Unit Kompetensi berdasarkan kebutuhan
pelatihan

8
7
Contoh KKNI
Dokumen KKNI terkini
Informasi kualifikasi kerja
Perpres 8/2012
Informasi kualifikasi kerja
Permenaker 3/2021
Unit kompetensi dalam kemasan
KKNI
Permenaker 3/2021
EK.3
MENYIAPKAN RENCANA
KEGIATAN PELATIHAN KERJA
Matriks Pelatihan
Kerja
• Matriks Pelatihan Kerja
metode untuk mempermudah
dalam menyusun rencana
kegiatan pelatihan .
• Matriks pelatihan kerja
mencakup elemen
kompetensi, kriteria unjuk
kerja, indikator unjuk kerja,
materi pelatihan, media,
peralatan, bahan, dan sumber
belajar.

Add a footer TREY


research
83
KU
K
3.1

Menguraikan
Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi
Dan Kriteria Unjuk Kerja Ke Dalam
Indikator Unjuk Kerja/Capaian Unit
Kompetensi
CONTOH
CONTOH
CONTOH
Pedoman Baru
KU
K
3.2

Mengkontekstualkan Indikator Unjuk


Kerja/Capaian UK Ke Dalam Materi
Pelatihan Sesuai Aspek Pengetahuan,
Ketrampilan Dan Sikap Yang
Dibutuhkan
Pedoman Baru

Kriteria Capaian:
Adalah panduan untuk menentukan apa ukuran agar peserta pelatihan dapat dikatakan
menunjukkan pemenuhan target capaian pada unit kompetensi yang dimaksud

Pokok Bahasan:
Adalah minimal aspek yang harus disajikan dalam pelatihan yang dilakukan untuk unit kompetensi dimaksud,
merujuk kepada pengetahuan, keterampilan dan aspek kritis sesuai dengan unit kompetensi pada
SKKNI
KU
K
3.3

Memilih Metode, Media Dan Sumber


Pembelajaran Berdasarkan Aspek
Pengetahuan, Ketrampilan Dan Sikap
Yang Telah Didiskripsikan
Metode Pembelajaran

Suatu proses penyampaian materi pelatihan


kerja kepada peserta latih yang dilakukan
secara sistematis dan teratur oleh
instruktur
Metode Pembelajaran antara lain :
Presentasi , Ceramah bergambar
Demostrasi, Simulasi, Pemecahan
Masalah
Praktik, Diksusi, Tanya Jawab,
Debat
Role Playing/ Berbagi peran
Media Pembelajaran
Sarana atau alat pembelajaran yang
digunakan untuk menyampaikan
pesan/informasi dari instruktur kepada
peserta latih dan sebaliknya, dengan
tujuan meningkatkan pemahaman
penerima pesan/informasi.
Media Pembelajaran antara lain :
• Perlengkapan kelas dan workshop/bengkel
• Mesin dan peralatan tangan
• Alat bantu, alat peraga
• Bahan
Sumber Pembelajaran
Semua sumber baik berupa data, orang
dan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh instruktur dan peserta
latih dalam proses pembelajaran, baik
secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga mempermudah
peserta latih dalam mencapai tujuan
belajar atau mencapai kompetensi
tertentu.
MATERI PELATIHAN SUMBER
PENGETAHUAN KETRAMPILAN SIKAP METODE MEDIA PEMBELAJARAN
KERJA
Prosedur K3 Menerapkan K3
Cara Mengoperasikan Sesuai
mengoperaikan alat dan sarana SOP
alat dan sarana K3
K3
Cara menguasai Mengantisipasi Sesuai
situasi darurat jenis-jenis situasi SOP
dan tindakan darurat
yang harus
diambil dalam
ruang lingkup
tanggung jawab
individu

Cara Melaksanakan Sesuai


menguasai prosedur SOP
prosedur keadaan darurat
mengatasi
keadaan
darurat
Pedoman Baru
KU
K
3.4

Menyusun
Rencana Kegiatan Dalam Bentuk
Matriks Pelatihan Kerja
MATRIKS PELATIHAN KERJA

Matriks pelatihan kerja mencakup


elemen kompetensi, kriteria unjuk
kerja, indikator unjuk kerja, materi
pelatihan, media, peralatan, bahan,
dan sumber belajar.
PERSIAPAN MERENCANAKAN KEGIATAN
PELATIHAN KERJA

1. Nyalakan komputer/laptop
2. Pilih dan buka file unit kompetensi (UK) yang
sudah Saudara kuasai/pahami
3. Buka file form matriks pelatihan kerja yang
sudah diberikan
4. Copy paste UK, kode unit, elemen kompetensi
dan kriteria unjuk kerja dari file unit
kompetensi yang kita pilih ke form matriks
pelatihan kerja
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai