Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA LAPANGAN

Oleh :

Hanif Ihsan Syaifullah Yusuf

21101011071

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2023
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Laporan ini dinyatakan sah dan memenuhi syarat untuk diajukan sebagai laporan akhir
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Wahid Hasyim Semarang. Tahun Akademik 2021/2022

Nama : Hanif Ihsan Syaifullah Yusuf

Nim : 21101011071

Prodi : Manajemen

Instansi : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Tanggal 02 Juli s/d 06 Juli 2023

Semarang, 10 Juli 2023

Menyetujui,

Ketua Program Studi Dosen Pendamping

Ratih Pratiwi, S.Pd.,M.Pd., MM Saiful Bahri, SE., MM., CRA

NPP.03.18.1.0533 NPP.03.05.1.0131

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Hasan, SE., M.Sc

NPP.03.05.1.0125
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih
karena telah memberikan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat melaksanakan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan dapat menyusun laporannya hingga selesai. Laporan
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi mata Kuliah Kerja
Lapangan (KKL). Dalam menyelesaikan Kuliah Kerja Lapangan ini saya banyak
mendapat bantuan, dorongan, serta bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada :

1. Bapak Dr. Hasan, SE., M.Sc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Wahid
Hasyim Semarang
2. Ibu Ratih Pratiwi, S.Pd.,M.Pd., MM selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Wahid Hasyim Semarang.
3. Bapak Saiful Bahri, SE., MM., CRA selaku Dosen Pembimbing Kuliah Kerja
Lapangan yang selalu memberikan pe ngarahan serta ilmunya kepada penulis
selama menjalankan Kuliah Kerja Lapangan hingga penulisan laporan.
4. Seluruh pihak yang ikut serta membantu jalannya Kuliah Kerja Lapangan
Universitas Wahid Hasyim Semarang.

Penulis menyadari laporan Kuliah Kerja Lapangan ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak unuk
menjadi bahan perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis ucapkan banyak terimakasih dan semoga Lapora Kuliah Kerja
Lapangan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kab. Semarang, 10 Juli 2023

Hanif Ihsan Syaifullah Yusuf


DAFTAR ISI

JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Tujuan
I.3 Manfaat
I.4 Jadwal Kegiatan

BAB II GAMBARAN UMUM


II.1 Profil Lembaga
II.1.1 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Denpasar
II.1.2 Desa Adat Panglipuran
II.2 Sarana dan Prasarana Lembaga
II.3 Sistem Kerja, Tata Cara Kerja dan Prosedur Kerja

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN


III.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKL
III.2 Kegiatan KKL
III.3 Materi dan Pembahasan

BAB IV PEMBAHASAN
IV.1 Analisis dan Pembahasan
IV.2 Kekuatan, Kelemahan, Potensi dan Ancaman yang dimiliki oleh lembaga

BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan kuliah kerja langsung praktik di lapangan
yang sesuai dengan keahlian bidang ilmu yang dituntut. Mata kuliah Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) di program studi Manajemen Unwahas dilaksanakan pada semester
tingkat empat. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa
program studi karena setelah dilaksanakannya kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL),
mahasiswa dituntut untuk menyusun laporan hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL).

Tujuan Bali dipilih oleh program studi Manajemen dengan pertimbangan karena di Bali
tersebut banyak objek untuk dijadikan sasaran yang cocok dengan program studi.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini yaitu :

1. Untuk menguji serta menggali kemampuan mahasiswa dalam memperoleh


informasi yang bermanfaat sebanyak-banyaknya.
2. Untuk memberikan pengalaman langsung pada mahasiswa mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan jurusan atau program studi.
3. Memberikan pengalaman mahasiswa mengenai kehidupan di masyarakat Bali.

1.3 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan antara
lain, sebagai berikut :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang keanekaragaman adat istiadat dan


budaya yang ada di Bali.
2. Mengajarkan pada mahsiswa untuk selalu mencintai dan menghargai
kebudayaan dan adat istiadat yang ada.
3. Meningkatkan rasa kekeluargaan dan solidaritas antar mahasiswa satu sama lain
program studi.

1.4 Jadwal Kegiatan


Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wahid
Hasyim Semarang sebagai berikut :

No Hari Tanggal Waktu Kegiatan


06.00 – 07.00 WIB Peserta Kumpul
07.30 – 13.00 WIB Pemberangkatan menuju ke Pulau Dewata Bali
13.00 – 14.00 WIB Di harapkan tiba di Local Resto (ISHOMA)
14.00 – 20.30 WIB Meninggalkan Local Resto dan melanjutkan perjalanan
20.30 – 21.30 WIB Tiba di Local Resto menikmati hidangan makan malam
1 Minggu, 2 Juli (ISHOMA)
2023 21.30 – 01.30 WIB Meninggalkan Local Resto dan melanjutkan perjalanan
menuju Pelabuhan Ketapang
01.30 WIB Tiba di Pelabuhan Ketapang untuk penyebrangan ke
Pelabuhan Gilimanuk Bali
02.00 – 04.00 WITA Tiba di Pelabuhan Gilimanuk Bali dan melanjutkan
perjalanan menuju tempat transit.
04.00 – 07.30 WITA Sampai di Local Resto (ISHOMA)
07.30 – 10.30 WITA Meninggalkan Local Resto dan melanjutkan perjalanan
menuju ke tempat kunjungan
10.30 – 14.30 WITA Tiba di Tempat Dinas Pariwisata Bali, Pemda Badung
Korwil Ditjen Perbendaharaan RI
14.30 – 15.00 WITA Meninggalkan kunjungan, melanjutkan menuju Local Resto
15.00 – 16.00 WITA Tiba di Local Resto (ISHOMA)
2 Senin, 3 Juli 16.00 – 17.30 WITA Meninggalkan Local Resto, Perjalanan menuju Pantai Kuta
2023 17.30 – 18.00 WITA Tiba di Pantai Kuta
18.00 – 18.25 WITA Meninggalkan Pantai Kuta, Perjalanan menuju pusat oleh –
oleh Khrisna
18.25 – 19.30 WITA Tiba di Pusat Oleh – Oleh Khrisna
19.30 – 21.00 WITA Meninggalkan Pusat Oleh-Oleh, melanjutkan perjalanan
menuju Hotel G’Sign Style
21.00 WITA Tiba di Hotel dan makan malam
06.00 – 08.00 WITA Breakfast dan persiapan
08.00 – 08.30 WITA Perjalanan menuju Water Blow
08.30 – 12.00 WITA Tiba di Water Blow
12.00 – 12.30 WITA Perjalanan menuju Local Resto
3 Selasa, 4 Juli 12.30 – 13.30 WITA Tiba di Local Resto
2023 13.30 – 16.00 WITA Melanjutkan perjalanan menuju Pantai Pandawa
16.00 – 18.30 WITA Meninggalkan Pantai Pandawa, melanjutkan perjalanan
menuju GWK dan menyasikan Tari Kecak
18.30 – 20.00 WITA Melanjutkan perjalanan menuju hotel
20.00 WITA Tiba di hotel dan makan malam
06.00 – 08.00 WITA Persiapan check out dan makan pagi
08.00 – 09.00 WITA Perjalanan menuju Joger
09.00 – 10.30 WITA Meninggalkan Joger, melanjutkan perjalanan menuju Local
Resto
10.30 – 11.30 WITA Tiba di local resto
11.30 – 13.30 WITA Meninggalkan local resto, perjalanan menuju Desa Adat
4 Rabu, 5 Juli Penglipuran
2023 13.30 – 16.30 WITA Tiba di Desa Penglipuran
16.30 – 21.00 WITA Melanjutkan perjalanan menuju Local Resto
21.00 – 22.00 WITA Tiba di Local Resto Kenanga Jawa Timur
22.00 – 00.00 WITA Meninggalkan Local Resto untuk melanjutkan perjalanan
menuju Pelabuhan Gilimanuk
00.00 – 01.00 WITA Tiba di Gilimanuk, perjalanan menyebrangi selat Bali
01.00 – 03.30 WIB Tiba di Pelabuhan Ketapang, perjalanan menuju ke local
resto
5 Kamis, 6 Juli 03.30 – 11.00 WIB Tiba di local resto
2023 12.30 – 21.00 WIB Melanjutkan perjalanan menuju ke Kota Semarang
21.00 WIB Tiba di tempat penjemputan pertama dan membawa
kenangan indah bersama CV. MADANI TOUR
ORGANIZER

BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Profil Lembaga/ instansi


2.1.1 Profil Perbendaharaan Negara Bali

Gambar 2.1.1
Perbendaharaan Negara bali

Pada tahun 1973 dengan Keputusan Menteri Keuangan dibentuklah Kantor


Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran Denpasar, dengan wilayah kerja meliputi
Provinsi Bali, NTB dan NTT. Seiring terjadinya reorganisasi di Kementerian Keuangan
pada tahun 2004 sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
303/KMK.01/2004, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran Denpasar berubah
nama menjadi Kantor Wilayah XX Direktorat Jenderal Perbendaharaan Denpasar
dengan Provinsi Bali sebagai wilayah kerjanya, selanjutnya pada awal tahun 2009
berganti nama lagi menjadi Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali yang
pergunakan hingga kini.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan merupakan instansi vertikal
Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) yang berada di daerah dan bertanggung
jawab kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan. Kantor Wilayah Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Bali membawahi KPPN Denpasar, KPPN Singaraja, dan
KPPN Amlapura, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor
101/PMK.01/2008. Sejak berdiri sudah terjadi 17 (tujuh belas) kali pergantian Kepala
Kantor Wilayah.

2.1.2 Visi dan Misi Perbendaharaan Negara Bali


Visi

Visi Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan Provinsi Bali adalah


mendukung Visi Direktorat Jendral Perbendaharaan (DPJPB), yaitu

“Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara yang Unggul di Tingkat Dunia”

Dalam rangka mendukung Visi Kementrian Keuangan

“Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk Mewujudkan Perekonomian Indonesia


yang Produktif, Kompetitif, Inklusif dan Berkeadilan”.

Misi

Kantor wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bali mendukung Misi


Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB), yaitu dengan :

1. Mewujudkan pengelolaan kas Negara yang prudent, efisiensi dan optimal;


2. Mendukung kinerja pelaksanaan APBN yang efisien, efektif dan akuntabel;
3. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah yang akuntabel,
transparan, andal dan tepat waktu;
4. Mewujudkan tata kelola investasi pemerintah yang modern, inklusif dan
berkelanjutan;
5. Mewujudkan layanan dan tata kelola keuangan Badan Layanan umum yang
inovatif dan modern;
6. Mewujudkan tata Kelola sumber daya, proses bisnis dan system teknologi
informatif perbendaharaan yang modern, efektif dan adaptif.

2.1.2 Profil Desa Panglipuran


2.1.2 Gambar Profil Desa Panglipuran

 Desa Wisata Penglipuran terletak di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli,


Provinsi Bali dengan luas wilayah 112 Ha dengan penggunaan wilayah berupa
pertanian 50 Ha untuk lahan pertanian, hutan bambu 45 Ha, hutan kayu 4 Ha,
pemukiman 9 Ha, tempat suci 4 Ha dan fasilitas umum.
 Desa Wisata Penglipuran terletak cukup strategis berjarak 60 km dengan jarak
tempuh 1 jam 30 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Secara georafis
terletak pada ketinggian 600- 650 m dari permukaan air laut, sehingga memiliki
suhu yang cukup sejuk.
 Jumlah penduduk Desa Wisata Penglipuran per Januari 2021 adalah 1.111 orang
dengan jumlah KK 277, dengan mata pencaharian : perajin ,pedagang souvenir,
kuliner, pertanian , pengelola home stay , kariawan, PNS , pemandu wisata dan
pelaku pariwisata lainnya. Masyarakat Desa Wisata Penglipuran menganut
agama Hindu, menjunjung tinggi adat istiadat, nilai gotong
royong ,kekeluargaan, kearifan lokal yang berlandaskan konsep Tri Hitha
Karana.

Para sesepuh atau penglingsir menyatakan bahwa para leluhur atau pendahulu
Desa Penglipuran berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani. Mereka kerap
melakukan perjalanan jauh dan beristirahat di daerah bernama Kubu. Jarak kedua
lokasi itu sendiri terbilang cukup jauh untuk ukuran zaman dulu, 25 kilometer.
Karena itulah dulunya Desa Penglipuran dikenal sebagai Desa Kubu Bayung (orang
Bayung yang tinggal di wilayah Kubu).

Orang Bayung yang tinggal di wilayah Kubu semakin banyak dan akhirnya mereka
membentuk desa sendiri yang lepas dari kewajiban sebagai warga Bayung Gede.
Mereka membangun tempat suci sendiri bernama Pura Kahyangan Tiga. Meski
demikian, tata ruang desa dan konsep desa leluhur mereka masih mengikuti konsep
yang ada di Desa Bayung Gede.

Lokasi Desa Wisata Penglipuran


Dilansir situs Kemenparekraf, Desa Wisata Penglipuran berlokasi di Kecamatan
Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Jaraknya sekitar 60 kilometer dari Bandara
Internasional I Gusti Ngurah Rai dan dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 30 menit
dengan kendaraan mobil.

Daya Tarik Desa Wisata Penglipuran


Desa Penglipuran dikenal sebagai desa terbersih di dunia. Kebersihan tersebut
menjadi salah satu daya tarik utama desa wisata ini. Mari kita ulas berbagai daya
tariknya di bawah ini.

1. Desa Terbersih
Berdasarkan catatan detikNews, Desa Penglipuran mendapat julukan sebagai desa
terbersih di dunia. Julukan tersebut didukung berbagai penghargaan bidang
lingkungan dan pariwisata yang diperoleh desa ini. Mulai dari Kalpataru, Indonesia
Sustainable Tourism Award (ISTA), hingga masuk ke dalam Sustainable
Destinations Top 100 menurut Green Destinations Foundation.

2. Tata Ruang Tri Mandala


Seperti kita ketahui, desa-desa di Bali memiliki ciri khas tata ruang desa yang
menjunjung tinggi nilai leluhur. Hal tersebut juga ditemukan dalam Desa
Penglipuran. Desa ini membuat tata ruang yang mengikuti konsep bernama Tri
Mandala, di mana desa dibagi menjadi tiga wilayah. Yakni Utama Mandala, Madya
Mandala, dan Nista Mandala.

Utama Mandala merupakan wilayah suci untuk para dewa dan peribadatan.
Kemudian Madya Mandala digunakan sebagai tempat tinggal para penduduk.
Sementara Nista Mandala merupakan area khusus pemakaman penduduk.

3. Wilayah Hutan yang Luas


Mengutip situs Kemenparekraf, Desa Penglipuran berdiri di atas tanah seluas 112
hektar. Pembagian wilayahnya berupa lahan pertanian seluas 50 hektar, hutan
bambu seluas 45 hektar, hutan kayu seluas 4 hemtar, pemukiman warga 9 hektar,
dan tempat suci seluas 4 hektar serta fasilitas umum. Dari atas, bisa diketahui bahwa
wilayah hijau (hutan dan lahan) di desa ini lebih luas daripada pemukiman
warganya.

4. Adat Budaya
Salah satu ritual keagamaan yang sering menarik perhatian wisatawan adalah
Ngusaba. Ritual ini dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Desa ini juga
rutin mengadakan festival budaya bertajuk Penglipuran Village Festival yang
biasanya diadakan pada akhir tahun. Kegiatannya beragam, mulai dari parade
pakaian adat Bali, parade seni budaya, macam-macam lomba, hingga Barong
Ngelawang.

5. Loloh Cemcem dan Tipat Cantok


Kedua nama tersebut adalah kuliner khas dari Desa Penglipuran yang wajib Anda
coba jika berkunjung ke sana. Loloh cemcem adalah minuman khas yang terbuat
dari daun cemcem atau kloncing. Kemudian tipat cantok merupakan makanan yang
terdiri atas ketupat dan sayur rebus, lengkap dengan bumbu kacang yang gurih dan
maknyus.

2.1.3 Visi dan Misi

Anda mungkin juga menyukai