Anda di halaman 1dari 3

Member: Quinsha, Nicholson, Theresia

Novel Ayah dan Sirkus Pohon ini menceritakan tentang cerita kehidupan yang dilalui oleh
tokoh-tokoh di dalam cerita ini. Seperti di bab pertama di novel ini, cerita 40 hari kesedihan
menceritakan tentang Marlena seorang wanita yang baru saja bercerai dan tinggal bersama
Ayahnya. Dia mempertanyakan mengapa ayahnya mempertahankan sebuah pohon delima
yang buruk rupanya dan terlihat seram. Tetapi Ia tetap mempertahankan pohon itu atas
permintaan ayahnya yang semakin sayang terhadap pohon itu semenjak Ibunya meninggal.
Selama 40 hari setelah Ibunya meninggal Ayahnya hanya melamun di bawah pohon delima itu.
Selanjutnya cerita dengan judul SMA atau Sederajat yang menceritakan tentang
seorang pria bernama Hob yang memiliki 4 saudara lainnya. Ia putus sekolah dan tinggal
bersama adik perempuan dan Ayahnya. Adik perempuannya kerap memarahinya karena ia
dianggap mempermalukan keluarga sedangkan semua kakak-kakaknya sudah sukses. Adapun
cerita Radio dan pensil bercerita tentang Sabari yang sangat menyukai Marlena. Tetapi Marlena
selalu mengacuhkannya. Meskipun begitu, Sabari tetap saja memperhatikan dan membantu
Marlena. Cerita selanjutnya berjudulkan nama tokoh yang di ceritakan penulis yaitu yang Tara
dan Tiger menceritakan mengenai seorang anak 5 SD yaitu Tegar yang menemai Ibunya yang
hendak menulis surat cerai di pengadilan dan bertemu seorang anak perempuan lainnya
bernama Tara. Mereka bermain bersama tetapi tidak sempat berkenalan namun pertemuan
singkat itu sangat melekat di ingatan masing-masing. Pada Bab 5 dengan judul cerita yang
cukup menarik yaitu “Tipe Bangun Pagi, Let’s go!’ menceritakan tentang Subirin yang setelah
diusir oleh adiknya sendiri karena tanpa sadar berurusan dengan polisi karena keluguan dan
kecerobohannya. Dia bertemu dengan seorang wanita bernama Dinda dan membuatnya begitu
bersemangat dan giat mencari pekerjaan yang pada akhirnya membuahkan hasil. Ia mendapat
pekerjaan dan segera memberitahukan dan membanggakannya kepada adik dan ayahnya.
Setelah itu, juga ada bab yang menceritakan tentang situasi tokoh-tokoh lain .Seperti
diceritakan penulis pada bab 6 dengan judul Berandal dan Bab 7 dengan judul Maraton
menceritakan tentang Marlena yang sedang berjuang untuk masuk ke SMA Negeri. Ia frustasi
karena ayahnya mengancam akan mengawininya jika ia tidak dapat masuk ke SMA Negeri
tersebut. Marlena pun terkejut ketika ia masuk ke SMA Negeri tersebut. Lalu menceritakan
tentang Sabirin yang sudah bekerja dan memiliki mandor yang berguna 14 tahun tetapi dapat
membimbingnya dengan baik. Adapun berceritakan tentang Sabari yang sangat menyukai
Marlena semnejak sekolah. Setelah lulus dan bekerja pun Sabari masih saja terus mingingat
Marlena. Ia pun mengikuti suatu lomba lari maraton dan memenangkan juara 1 dan
memberikan hadiah yang diraihnya kepada marlena untuk mendapatkan hati Marlena. Tapi
Marlena masih saja dingin terhadap Sabari. Kisah ini mengikuti perjalanan Sabari, seorang
pekerja pabrik yang menemukan semangat baru melalui hubungannya dengan Lena di Sirkus
Keliling Blasia. Namun, kebahagiaannya terusik oleh tantangan kejujuran dan penerimaan,
terutama saat perceraian yang tiba-tiba mengguncang stabilitas hidupnya dan anaknya.
Sementara itu, kisah juga menggambarkan perjuangan Amiru yang harus melepaskan radio
ayahnya untuk biaya pengobatan ibunya yang sakit, serta dinamika emosional Tara dan Tegar
yang tumbuh di tengah perubahan yang tak terduga dengan kehadiran Tari Pol. Dalam semua
peristiwa ini, tema tekad dan dukungan dalam menghadapi tantangan menjadi pusat perhatian.
Kehilangan pekerjaan, penyakit, dan utang yang mengancam sirkus tempat mereka bekerja
menggambarkan betapa pentingnya keteguhan hati dan bantuan dari orang-orang terdekat
untuk meraih impian dan menjaga keluarga tetap bersatu. Dalam sorotan kompleksitas
kehidupan dan dinamika keluarga serta lingkungan kerja yang keras, kisah ini menawarkan
gambaran tentang daya tahan manusia dan kekuatan ikatan manusia dalam menghadapi
tantangan hidup. Pada bab 15 diketahui bahwa tokoh/sosok Marlena yang tinggal di Kepualuan
Bangka dengan suami mabuk, bercerai dan mengumpulkan 48 teman untuk bertahan. Pindah
ke Pangkal Pinang, bekerja di kursus Bahasa Inggris dan Komputer, lalu menemukan pekerjaan
dan suami baru. Bersama putranya Amiru, hidup berpindah-pindah selama 3 tahun, akhirnya
menetap di Medan. Amiru memanggil ibunya Zorro dan terkesan dengan petualangannya.
Marlena menikah dengan Amirza, tinggal di Medan. Amiru ingin bertemu ayahnya pertama,
Sabari, dari Pulau Tanjong Hamparan, tapi Marlena diam saja. Sabari sering teringat pada
anaknya, sering berpikir sambil menggendong kucing, kadang membantu di warung nasi. Bab
Selanjutnya menceritakan tentang sosok Gastori, seorang pengusaha dan rentenir yang ingin
menjadi kepala desa, ingin meningkatkan popularitasnya dengan memasang iklan kampanye di
desa. Namun, baliho kampanyenya dirusak oleh Hobarin, seorang badut, karena tidak setuju
dengan praktek bisnis Gastori yang merugikan warga. Abdul Rapi dan Taripol, petugas polisi,
berdebat tentang tindakan Hobarin dan pandangan mereka terhadap Gastori. Selanjutnya
menceritakn tentang Taripol, penipu terkenal, memainkan permainan dadu cangkir di pasar.
Ketika salah satu petaruh salah menebak, Taripol kesal, tapi petaruh itu tetap menang. Taripol
diejek, dan orang lain ikut bertaruh. Saat pasar sepi, Taripol dibayangi Soridin Kebul, koruptor
dan rentenir. Taripol tidak dipenjara karena membayar penjaga dengan uang mafianya, dan
kembali ke dunia pencak silat untuk terus menipu. Selanjutnya Persaingan politik semakin
memanas di desa Ketumbi menjelang pemilihan Kepala Desa. Abdul Rapi, seorang politisi
ulung, menjadi penasihat Gastori, yang ingin menjadi kepala desa. Abdul Rapi menyarankan
agar Gastori tampil agresif dan menggunakan mik saat berbicara untuk meningkatkan
popularitasnya. Gastori sukses dalam debat radio, tetapi mengalami kesulitan berbicara di
tempat resmi. Abdul Rapi menciptakan acara lomba untuk memberi kesempatan kepada
Gastori berpidato, tetapi konflik muncul ketika Hobirin merusak poster kampanye Gastori dan
ditangkap oleh polisi. Ketegangan antara Abdul Rapi dan Taripol terjadi, tetapi akhirnya
diselesaikan dengan perdamaian setelah Hobirin menolak ditempelinya poster di pohonnya
tanpa izin. Selanjutnya Bab ini menggambarkan dinamika dalam kelompok yang melibatkan
Sabari yang menolak untuk diobati, Abidun yang yakin bisa membantunya dengan menemukan
anak Sabari, Lena, dan Amiru. Tara menerima surat dari Tegar yang bercerita tentang
kehidupannya di Jakarta dan impian menjadi artis sirkus. Sementara itu, Gastori, calon kepala
desa, berusaha membeli pohon delima milik Hobirin untuk kampanyenya.
Taripol, sahabat Hobirin, berdiri teguh melindungi Hobirin dari upaya Gastori. Konflik muncul
ketika Gastori menawarkan kesepakatan besar kepada Hobirin, yang dengan tegas
menolaknya. Meskipun terjadi gesekan dan ketegangan, Taripol tetap setia mendukung Hobirin.
Alur cerita dari Novel ini menceritakan tiap kehidupan dari banyak orang dengan berbagai
permasalahan yang sedang mereka alami.Kelebihan dari novel “Ayah dan Sirkus Pohon”
adalah, novel ini terdapat banyaknya kejutan dalam cerita yang tak terduga, yang membuat
pembaca kaget. Isi dari novel ini juga tergolong lucu, meski begitu novel ini memiliki bahasa
yang kurang mudah untuk dipahami apalagi untuk anak anak juga terdapat beberapa kata kata
kasar didalamnya sehingga membuat novel ini tidak terlalu cocok untuk dibaca anak anak.
Novel ini juga di beberapa judul ditulis dengan sangat menarik, beberapa bagian di ceritakan
dengan penuh kata-kata jenaka sehingga membuat pembaca terhibur dan tertawa. Akan tetapi,
terkadang latarnya alur cerita dan beberapa bagian tidak jelas dan membingungkan detail
permasalahannya membuat pembaca bingung dan menerka-nerka dengan kejadian yang
sebenarnya terjadi.

Anda mungkin juga menyukai