demikianlah akhir kisah cinta Sabari dan Marlena.kisah cinta paling hebat
di dunia ini.
Hikmah yang bisa dipetik dari Kisah ini adalah semangat persahabatan
yang indah,kekuatan cinta tanpa pamrih,dan manfaat tolong-
menolong,serta kebaikan yang akan berimbas pada banyak orang apabila
dikerjakan dengan Ikhlas.alur cerita dalam buku ini ditulis dengan
gaya maju-mundur,sehingga untuk memahami dengan baik isi
cerita,terkadang kita harus kembali ke halaman awal demi menghafal
kembali nama tokoh dan peristiwa yang dialami tokoh tersebut di awal
cerita untuk menautkannya kembali dengan cerita yang sedang berjalan.
dibanding karya-karya Andrea Hirata sebelumnya,seperti Laskar pelangi dan sang Pemimpi,novel
Ayah ini termasuk miskin kata-kata ilmiah(sains fiksi).sehingga kita tak terlalubanyak menemukan
susunan kata dibagian Glosarium.tetapi bagi para penggemar Novel tetralogi laskar pelangi,mungkin
akan sedikit kecewa,sebab di novel ini tak ada lagi tokoh-tokoh semacam
Ikal,Arai,Mahar,Lintang,Jimbron,ibu Muslimah,ataupun tokoh-tokoh yang terdapat dalam karya
Andrea sebelumnya.namun,justru disini letak kesegaran karya ini.kita akan dibawa hanyut oleh kisah
cinta sejati seorang lelaki polos namun pantang menyerah bernama Sabari bersama segenap
perjuangannya demi mendapatkan cinta Marlena.atau tentang Amirza yang sangat menggilai
Radio,juga tentang sahabat Sabari yang bernama Ukun dan Tamat bersama segenap
kepolosannya.buku yang layak dibaca,terutama oleh mereka yang percaya akan
kekuatan cinta.dan tentu saja oleh para penikmat karya-karya Andrea
Hiratadengan tipikal bertutur Andrea yang lincah dan sangat melayu,salah satunya
seperti yang tertuang lewat Novel Ayah ini.
Profil Singkat
NamaLengkap :AndreaHirata
Alias :AndreaHirataSemanSaidHarun
Lahir :Gantung,BelitungTimur,BangkaBelitung,24Oktober1967
Profesi :Sastrawan
Agama :Islam
NamaOrangtua
Ayah:SemanSaidHarunayah
Ibu : NA Masturah
Andrea tumbuh dalam keluarga miskin yang berempat tinggal tidak jauh dari pertambangan timah
milik pemerintah yaitu PN Timah (Sekarang PT Timah Tbk.). Semasa kecil, orang tua Andrea Hirata
mengubah nama Andrea yang lahir Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun hingga 7 kali hingga
akhirnya ia diberi nama Andrea Hirata dengan nama lengkap Andrea Hirata Seman Said Harun
sewaktu menginjak masa remaja.
Dengan penuh perjuangan, Andrea berhasil masuk ke Universitas Indonesia di Fakultas Ekonomi,
setelah lulus dari UI, Andrea kemudian mendapatkan beasiswa Uni ropa untuk studi Master of
Science di Université de Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom.
Tesis Andrea dalam bidang ekonomi telekomunikasi mendapatkan pengahrgaan dari kedua
Universitas tersebut dan Ia pun lulus dengan nilai cumlaude.
Bertemu Bu Muslimah
Saat bersekolah di SD Muhammadiyah, Andrea bertemu dengan guru yang sangat istimewa bernama
Bu Muslimah yang akrab di panggil dengan Bu Mus, Bu Mus yang dengan gigih dan semangat
mengajari muridnya yang berjumlah tidak lebih dari 11 orang itu sangatlah berarti bagi kehidupan
Andrea karena motivasi dari Bu Mus, Andrea mengalami perubahan dalam hidupnya.
Sebenarnya masih banyak sekolah lain yang layak selain SD Muhammadiyah, tapi karena
keterbatasan ekonomi keluarga dan sang ayah yang hanya pegawai rendahan membuat Andrea tidak
berhak untuk masuk di sekolah lain tersebut.
Peran Bu Mus memotivasi Andrea untuk menulis, pada saat masih duduk si bangku kelas 3 Andrea
bertekad agar dapat menulis cerita mengenai perjuangan Bu Muslimah.
Pada tahun 1997, Andrea resmi menjadi pegawai PT. Telkom. Niat untuk membuat tulisan tentang
inspiratornya kembali memuncak saat ia menjadi relawan saat tsunami Aceh. Kemudian pada tahun
2005, Andrea berhasil merilis novel pertamanya yaitu Laskar Pelangi yang Ia tulis hanya dalam waktu
3 minggu saja.
Pada awalnya Andrea tidak berniat mempublikasikan novel tersebut namun tetap saja sampai ke
tangan penerbit. Namanya semakin melejit akibat novel Laskar pelangi tersebut, hingga Ia
mendapatkan berbagai penghargaan seperti Khatulistiwa Literaly Award (KLA) pada tahun 2007,
Aisyiyah Award, Paramadina Award, Netpac Critics Award, dan lain sebagainya.