Penulis : Penelaah :
Drs. Jatmika, M.Pd.I. (MAN 10 Jombang) Drs. H. Mohammad Husnan, M.Pd.
Buari, S.Pd. (MAN 1 Jember) Aning Wulandari, M.Pd.
Dra. Wulaida Zuhriyana (MAN 2 Kota Malang)
Pa’is, M.Pd. (MAN 1 Malang)
Suwandi, S.Pd., M.Si. (MAN 2 Jember) Pembuat Cover :
Ari Kusuma Wati, S.Pd. (MAN Surabaya) Anton Wijaya, S.E.
Fatimah, S.Pd. (MAN 1 Pamekasan)
Erlangga, M.Pd. (MAN 1 Kota Malang)
Penata Letak / Layouter :
Drs. Yuli Irfan Aliurido, M.Pd. (MAN 2 Kota Madiun)
Ayu Saputri, S.Pd.
Aris Wulandari, S.Si. (MAN 8 Jombang)
Farikhah Hanum, S.Pd., M.Pd. (MAN Sidoarjo)
Drs. Abd. Rahman, M.Pd. (MAN Sumenep) Pemeriksa dan Pengoreksi
Windy Afrida Riyani, S.Pd. (MAN 2 Nganjuk) Desain Cover :
Imam Hanafi, S.Pd. (MAN 1 Tulungagung) Kundarto, S.Pd., M.Pd.
Imam Syahroni, S.Pd., M.Si. (MAN 3 Jember)
Ngatiman, S.Pd., M.Sc. (MAN 2 Mojokerto)
Drs. Hafidi, M.Pd. (MAN 2 Situbondo) Pengoreksi Ketikan :
Bambang Irawan, S.Pd. (MAN 3 Banyuwangi) Buari, S.Pd.
Jumiatiningsih, S.Pd., M.Si. (MAN 2 Kediri)
Imro’atul Mubarokah, M.Pd. (MAN 1 Tuban)
ISBN :
Drs. Abdul Haq (MAN 10 Jombang)
978-602-6349-79-8 (no.jil.lengkap)
Sitti Suhaimiyah, S.Pd. (MAN 1 Pamekasan)
Dra. Wahyuni Ekowati (MAN 2 Kota Malang) 978-602-6349-80-4 (jil.1)
Edi Sutomo, M.Pd. (MAN 2 Kota Malang) 978-602-6349-81-1 (jil.2)
Niswatun Hasanah, S.Si. (MAN 2 Kota Malang) 978-602-6349-82-8 (jil.3)
Rini Waraswati, S.Pd., M.Si. (MAN Kota Batu)
Dwi Santoso, S.Pd. (MAN Kota Batu)
Rosa Amalia Adiafidah, S.Pd. (MAN Kota Batu)
Dra. Siti Wahyunida (MAN 1 Tuban)
Penerbit :
Evi Mafidah, M.Pd. (MAN 1 Tuban) CV. Mutiara Ilmu
Hendri Purwanti, S.Si. (MAN 1 Tuban) Jl. Pahlawan, Sarirejo IX
Iqbal Amirullah, S.Pd. (MAN 1 Jember) Mojosari – Mojokerto,
Saifudin, S.Pd., M.M. (MAN 1 Jember) Telp. 0321-593125,
Dra. Sarifah Indiana (MAN 2 Jember) email : mutiara.ilmumjs@gmail.com
Ridha Rokhani,S.Pd. (MAN 2 Jember)
Ulul Fiad Remdani, S.Pd. (MAN 2 Jember)
Ainul Ilmi Utiyad, S.Pd. (MAN 2 Jember) Cetakan ke-8
Andarwati Mayasari, S.Pd. (MAN 3 Jember) Hak Cipta Buku pada Penerbit
Mohammad Basofi, S.Si. (MAN 3 Jember) Dilindungi Undang-Undang
ii Matematika Kelas X
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah yang telah memberi nikmat dan petunjuk sehingga buku ini
dapat diterbitkan. Dan semoga shalawat serta salam tetap dicurahkan kepada Rasulullah SAW
pembawa manusia ke kehidupan yang penuh cahaya ilmu.
Buku Matematikaini disusun dengan semangat untuk memberi kontribusi terhadap pengembangan amal
ilmiah dan ilmu amaliah bagi siswa Madrasah Aliyahuntuk memahami konsep dasar ilmu pengetahuan
dan dapat mengaktualisasikannya dalam tindakan nyata dan sikap keseharian.
Buku Matematika Tingkat Madrasah Aliyah ini disusun berdasarkan kurikulum Terbaru yang diterapkan di
Madrasah Aliyah wilayah Jawa Timur. Tujuan diterbitkannya buku ini adalah untuk membantu siswa
belajar dengan paradigma (pola pikir) baru, yaitu cooperative learning, active learning dan mandiri.
Cooperavite karena siswa dituntut untuk belajar bekerja sama atau berdiskusi dengan temannya. Aktif
karena cara penyajian buku tugas ini akan membawa siswa berfikir kritis dan mencari informasi sendiri
sesuai dengan tingkat perkembangannya. Mandiri karena siswa akan terlatih untuk mengembangkan
kemampuan daya nalar secara optimal. Belajar dengan buku Matematika Tingkat Madrasah Aliyah ini
akan membuat siswa siap dan mampu menerapkan ilmunya di kehidupan sehari-hari.
Selaku Ketua MGMP Matematika Madrasah Aliyah Jawa Timur yang secara intens melakukan telaah
teks Buku Matematika Tingkat Madrasah Aliyah di sela-sela kesibukan tugas, berharap buku-buku
pendamping teks dapat digunakan sebagai sumber belajar di Madrasah. Dan patut kiranya memberi
apresiasi yang tinggi kepada MGMP Matematika Madrasah Aliyah Jawa Timur yang telah turut memberi
warna dan wawasan baru terhadap khazanah keilmuan dalam bentuk buku terbitan sebagai upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebagai buku yang bersifat “dokumen hidup” tentunya harus senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan sesuai kebutuhan siswa. Disamping
keunikan yang telah dipaparkan di atas, tentu masih dimungkinkan adanya penyempurnaan. Akhirnya
saya Selaku Ketua MGMP Matematika Madrasah Aliyah Jawa Timur turut berdoa agar buku ini
bermanfaat bagi segenap siswa, guru, para pemerhati pendidikan dan para pembaca pada umumnya.
iv Matematika Kelas X
1 Persamaan dan Pertidaksamaan
Nilai Mutlak
Kompetensi Dasar
3.1 Menginterpretasi persamaan dan pertidaksamaan 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan
dengan persamaan dan pertidaksamaan Aljabar nilai mutlak dari bentuk linear satu
lainnya. variabel
PETA KONSEP
Kelas X Matematika 5
c. |2 − √5| = − (2
⏟ − √5) = √5 − 2
<0
d. Jarak pasangan bilangan −3 dan 4 adalah |4 − (−3)| = |7| = 7 atau |−3 − 4| = |−7| = 7
Contoh 2
Bila 𝑥 < 0 tentukan:
a. |𝑥| + 2|𝑥| − 4|𝑥|
b. |𝑥 − 2| + |−2𝑥| − |−2|
Alternatif penyelesaian
a. |𝑥| + 2|𝑥| − 4|𝑥| = −𝑥 + 2(−𝑥) − 4(−𝑥) b. untuk 𝑥 < 0 maka 𝑥 − 2 < 0 dan −2𝑥 > 0 sehingga:
= −𝑥 − 2𝑥 + 4𝑥 |𝑥 − 2| + |−2𝑥| − 2 = −(𝑥 − 2) + −2𝑥 − 2
=𝑥 = −𝑥 + 2 + −2𝑥 − 2
= −3𝑥
Contoh 3
Nyatakan |2𝑥 − 6| + |𝑥 − 1| untuk 1 ≤ 𝑥 < 3 ke dalam bentuk aljabar tanpa menggunakan tanda harga
mutlak!
Alternatif penyelesaian
Untuk 1 ≤ 𝑥 < 3, nilai 2𝑥 − 6 < 0 dan 𝑥 − 1 ≥ 0, maka:
|2𝑥 − 6| + |𝑥 − 1| = −(2𝑥 − 6) + 𝑥 − 1
= −2𝑥 + 6 + 𝑥 − 1
= −𝑥 + 5
Jadi |2𝑥 − 6| + |𝑥 − 1| untuk 1 ≤ 𝑥 < 3 sama dengan −𝑥 + 5
b. Nilai Mutlak sebagai Konsep Jarak
Jarak merupakan besaran yang selalu bernilai positif atau nol, misalnya jarak Jember dari Surabaya adalah
206 Km maka jarak Surabaya dari Jember adalah 206 Km. Demikian pula jarak pasangan dua bilangan a
dari b atau jarak b dari a adalah sama, keduanya bernilai positif atau nol. Jarak pasangan dua bilangan a
dan b digambarkan dengan garis bilangan berikut:
Jarak a dari b = | a − b |
a• •
b
Jarak b dari a = | b − a |
Contoh
a. Jarak 3 dari 0 = |3 − 0| = |3| = 3
b. Jarak 0 dari 4 = |0 − 4| = | − 4| = −(−4) = 4
c. Jarak pasangan bilangan −2 dan 3 adalah:
|3 − (−2)| = |5| = 5 atau | − 2 − 3| = | − 5| = −(−5) = 5
4 4
d. Posisi x dari 3 yang berjarak 4 dalam garis bilangan ialah • • •
x = −1 3 7=x
5 5
e. Posisi 2𝑥 dalam garis bilangan dari |2𝑥 − 1| = 5 ialah • • •
2 x = −4 1 6 = 2x
c. Sifat-sifat Nilai Mutlak
1) |−𝑥| = |𝑥|
2) |𝑥| = √𝑥 2
3) |𝑥|2 = |−𝑥 2 | = 𝑥 2
4) Untuk sembarang x, y R berlaku sebagai berikut
a) |𝑥 − 𝑦| = |𝑦 − 𝑥|
b) |𝑥𝑦| = |𝑥||𝑦|
𝑥 |𝑥|
c) | | = |𝑦| , y ≠ 0
𝑦
Contoh 1
Diketahui a= 4 dan b= 1, tentukan:
1) |𝑎𝑏|
2) |𝑎||𝑏|
3) |𝑎 − 𝑏|
4) |𝑎2 − 𝑏 2 |
6 Matematika Kelas X
Alternatif Penyelesaian
1) |𝑎𝑏| = |4.1| = |4| = 4
2) |𝑎||𝑏| = |4||1| = 4 × 1 = 4
3) |𝑎 − 𝑏| = |4 − 1| = |3| = 3
4) |𝑎2 − 𝑏 2 | = |42 − 12 | = |16 − 1| = |15| = 15
1.1
Kelas X Matematika 7
4. Tentukan nilai |𝑥 − √2| tanpa menggunakan tanda nilai mutlak untuk – 2 ≤ 𝑥 ≤ 2 !
5. Tentukan bentuk sederhana dari |𝑥 + 2| + |𝑥 − 1| − |8 − 4𝑥| untuk – 2 < 𝑥 < 1 !
Persamaan nilai mutlak adalah persamaan yang variabelnya berada di dalam tanda mutlak, yang mana
nilai di ruas kiri sama dengan nilai di ruas kanan. Beberapa bentuk persamaan nilai mutlak antara lain:
Contoh:
Tentukan nilai x yang memenuhi |2𝑥 + 3| = 5
Alternatif penyelesaian 1
|2𝑥 + 3| = 5
2𝑥 + 3 = 5 atau 2𝑥 + 3 = − 5
2𝑥 = 2 2𝑥 = − 8
𝑥 = 1 𝑥 = −4
Alternatif penyelesaian 2
Menggunakan sifat |𝒙| = 𝒙𝟐
|2𝑥 + 3| = 5
Cara lain menyelesaikan (2𝑥 + 3)2 = 52
|2𝑥 + 3|2 = 52 gunakan sifat 𝑎2 − 𝑏2 = (𝑎 + 𝑏)(𝑎 − 𝑏)
(2𝑥 + 3)2 = 52 (2𝑥 + 3)2 = 52
2
4𝑥 + 12𝑥 + 9 = 25 (2𝑥 + 3)2 − 52 = 0
2
4𝑥 + 12𝑥 − 16 = 0
((2𝑥 + 3) + 5)((2𝑥 + 3) − 5) = 0
𝑥 2 + 3𝑥 − 4 = 0
(𝑥 + 4)(𝑥 − 1) = 0 (2𝑥 + 8)(2𝑥 − 2) = 0
𝑥 = −4 atau 𝑥 = 1 2𝑥 = −8 𝑎𝑡𝑎𝑢 2𝑥 = 2
Alternatif penyelesaian 3 𝑥 = −4 atau 𝑥 = 1
Menggunakan Konsep Jarak
|2𝑥 + 3| = 5 ↔ |2𝑥 − (−3)| = 5
Posisi 2𝑥 dari -3 yang berjarak 5 dalam garis bilangan adalah:
5 5
• • • sehingga 2𝑥 = −8 ↔ 𝑥 = −4 atau 2𝑥 = 2 ↔ 𝑥 = 1
2 x = −8 −3 2 = 2x
Alternatif penyelesaian 1
𝟓
Penyelesaian |𝑥 + 3| = 2𝑥 − 5 haruslah memenuhi 2𝑥 − 5 ≥ 0 ↔ 𝑥 ≥
𝟐
Untuk 𝑥 + 3 ≥ 0 ↔ 𝑥 ≥ −3 maka |𝑥 + 3| = 2𝑥 − 5
↔ 𝑥 + 3 = 2𝑥 − 5
𝟓
𝑥 = 8 memenuhi irisan 𝑥 ≥ −3 dan 𝑥 ≥ atau
𝟐
Untuk 𝑥 + 3 < 0 ↔ 𝑥 < −3
maka |𝑥 + 3| = 2𝑥 − 5 ↔ −(𝑥 + 3) = 2𝑥 − 5
8 Matematika Kelas X
−𝑥 − 3 = 2𝑥 − 5
2 = 3𝑥
2 𝟓
𝑥 = tidak memenuhi irisan 𝑥 < −3 dan 𝑥 ≥
3 𝟐
Jadi penyelesaian |𝑥 + 3| = 2𝑥 − 5 adalah 𝑥 = 8
Alternatif penyelesaian 2
Gunakan sifat |𝑎| = √𝑎2
|𝑥 + 3| = 2𝑥 − 5
𝟓
√(𝑥 + 3)2 = 2𝑥 − 5 penyelesaian ini haruslah memenuhi 2𝑥 − 5 ≥ 0 ↔ 𝑥 ≥
𝟐
2
2
(√(𝑥 + 3)2 ) = (2𝑥 − 5)
(𝑥 + 3)2 = (2𝑥 − 5)2
(𝑥 + 3)2 − (2𝑥 − 5)2 = 0
((𝑥 + 3) + (2𝑥 − 5))((𝑥 + 3) − (2𝑥 − 5)) = 0
(3𝑥 − 2)(−𝑥 + 8) = 0
2
𝑥 = atau 𝑥 = 8
3
2 𝟓
Untuk 𝑥 = tidak memenuhi 𝑥 ≥
3 𝟐
Jadi penyelesaian |𝑥 + 3| = 2𝑥 − 5 adalah 𝑥 = 8
Coba cari alternatif penyelesaian lainnya, misal menggunakan sifat |𝑎|2 = 𝑎2
Contoh:
Selesaikan persamaan |2𝑥 – 6| = |𝑥 – 2|
Alternatif penyelesaian 1
Ingat penyelesaian |𝑓(𝑥)| = |𝑔(𝑥)| adalah penyelesaian 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥) atau 𝑓(𝑥) = −𝑔(𝑥)
sehingga:
|2𝑥 – 6| = |𝑥 – 2|
2𝑥 − 6 = 𝑥 − 2 atau 2𝑥 − 6 = −(𝑥 − 2)
𝑥=4 2𝑥 − 6 = −𝑥 + 2
3𝑥 = 8
8
𝑥=
3
8
Jadi penyelesaian |2𝑥 – 6| = |𝑥 – 2| adalah 𝑥 = atau 𝑥 = 4
3
Alternatif penyelesaian2
Dengan menggunakan sifat |𝑎|2 = |−𝑎2 | = 𝑎2 , maka:
|2𝑥 – 6| = |𝑥 – 2|
|2𝑥 − 6| = − 2|
2 |𝑥 2
Kelas X Matematika 9
8
𝑥 = atau 𝑥 = 4 Cara lain menyelesaikan (2𝑥 − 6)2 = (𝑥 − 2)2
3
Jadi penyelesaian |2𝑥 – 6| = |𝑥 – 2| gunakan sifat 𝑎2 − 𝑏2 = (𝑎 + 𝑏)(𝑎 − 𝑏)
8
adalah 𝑥 = atau 𝑥 = 4
3
(2𝑥 − 6)2 = (𝑥 − 2)2
(2𝑥 − 6)2 − (𝑥 − 2)2 = 0
((2𝑥 − 6) + (𝑥 − 2))((2𝑥 − 6) − (𝑥 − 2)) = 0
(3𝑥 − 8)(𝑥 − 4) = 0
3𝑥 = 8 atau 𝑥 = 4
8
𝑥 = 3 atau 𝑥 = 4
d. Bentuk |𝒇(𝒙)| ± |𝒈(𝒙)| = 𝒄
Misal pembuat nol dari |𝑓(𝑥)| adalah 𝑥1 dan pembuat nol |𝑔(𝑥)| adalah 𝑥2 dengan 𝑥1 ≤ 𝑥2 , dengan
menggunakan definisi nilai mutlak, persamaan |𝑓(𝑥)| ± |𝑔(𝑥)| = 𝑐 dapat diselesaikan dengan
menggunakan interval 𝑥 < 𝑥1 , 𝑥1 ≤ 𝑥 < 𝑥2 atau 𝑥 ≥ 𝑥2 .
Secara grafis dapat ditunjukkan sebagai berikut:
| f ( x) |= − f ( x) | f ( x) |= f ( x) | f ( x) |= f ( x)
| g ( x) |= − g ( x) | g ( x) |= − g ( x) | g ( x) |= g ( x)
x1 x2
Contoh
Tentukan penyelesaian |𝑥 + 2| + |2𝑥 − 6| = 8 !
Alternatif Penyelesaian
Pembuat nol |𝑥 + 2| adalah 𝑥 + 2 = 0 ↔ 𝑥 = −2
Pembuat nol |2𝑥 − 6| adalah 2𝑥 − 6 = 0 ↔ 𝑥 = 3
| x + 2 |= −( x + 2) | x + 2 |= ( x + 2) | x + 2 |= ( x + 2)
| 2 x − 6 |= −(2 x − 6) | 2 x − 6 |= −(2 x − 6) | 2 x − 6 |= (2 x − 6)
−2 3
Untuk 𝑥 < −2 Untuk −2 ≤ 𝑥 < 3
|𝑥 + 2| + |2𝑥 − 6| = 8 |𝑥 + 2| + |2𝑥 − 6| = 8
↔ −(𝑥 + 2) + −(2𝑥 − 6) = 8 ↔ (𝑥 + 2) + −(2𝑥 − 6) = 8
−𝑥 − 2 − 2𝑥 + 6 = 8 𝑥 + 2 − 2𝑥 + 6 = 8
−3𝑥 + 4 = 8 −𝑥 + 8 = 8
−3𝑥 = 4 𝑥=0
4
𝑥=− memenuhi karena masuk interval
3
−2 ≤ 𝑥 < 3
tidak memenuhi karena tidak masuk interval 𝑥 < −2
Untuk 𝑥 ≥ 3
|𝑥 + 2| + |2𝑥 − 6| = 8
↔ (𝑥 + 2) + (2𝑥 − 6) = 8
3𝑥 − 4 = 8
3𝑥 = 12
𝑥 = 4 memenuhi karena masuk interval 𝑥 ≥ 3
Jadi penyelesaian |𝑥 + 2| + |2𝑥 − 6| = 8 adalah 𝑥 = 0 atau 𝑥 = 4
Contoh:
Tentukan penyelesaian persamaan |3𝑥 − 1|2 − 5|3𝑥 − 1| + 6 = 0
10 Matematika Kelas X
Alternatif Penyelesaian
Misalkan 𝑦 = |3𝑥 – 1|, maka persamaannya menjadi
𝑦 2 − 5𝑦 + 6 = 0
(𝑦 – 2)(𝑦 – 3) = 0
𝑦 = 2 atau 𝑦 = 3
|3𝑥 – 1| = 2 atau |3𝑥 – 1| = 3
Penyelesaian |3𝑥 – 1| = 2 adalah Penyelesaian |3𝑥 – 1| = 3 adalah
3𝑥 – 1 = 2 atau 3𝑥 – 1 = −2 3𝑥 – 1 = 3 atau 3𝑥 – 1 = −3
3𝑥 = 3 3𝑥 = −1 3𝑥 = 4 3𝑥 = −2
1 4 2
𝑥 = 1 𝑥=− 𝑥 = 𝑥=−
3 3 3
2 1 4 2
Jadi penyelesaian |3𝑥 − 1| − 5|3𝑥 − 1| + 6 = 0 adalah 𝑥 = 1, 𝑥 = − , 𝑥 = atau 𝑥 = −
3 3 3
1.3 Pemecahan Masalah Nyata yang Berhubungan dengan Persamaan Nilai Mutlak Linier
Langkah utama pemecahan masalah yang berhubungan dengan matematika adalah memodelkan kalimat
dalam soal (masalah) kedalam model matematika, langkah selanjutnya merencanakan strategi penyelesaian,
menyelesaikan dan mengevaluasi.
Contoh
Dalam perlombaan lari 100 m tingkat Madrasah Aliyah se-Jawa Timur, tercatat rata-rata waktu tempuh 15 detik.
Catatan waktu peserta tercepat dan terlambat beda 3 detik dari waktu rata-rata. Jika x menyatakan waktu
tempuh tercepat atau waktu terlambat peserta.
a. Buatlah model matematika yang menyatakan keadaan tersebut.
b. Berapakah waktu tercepat dan waktu terlambat peserta?
Alternatif Penyelesaian
a. Selisih waktu tempuh siswa tercepat atau terlambat terhadap rata-ratanya 3 detik. Selisih waktu selalu
bernilai positif, maka model matematikanya |𝑥 − 15| = 3
b. Waktu tercepat dan terlambat diperoleh dari penyelesaian |𝑥 − 15| = 3
𝑥 − 15 = 3 atau 𝑥 − 15 = −3
𝑥 = 3 + 15 𝑥 = −3 + 15
𝑥 = 18 𝑥 = 12
Jadi waktu tercepat 12 detik dan waktu terlambat 18 detik.
Contoh 1
Lukis grafik fungsi 𝑦 = |𝑥|
Alternatif Penyelesaian
𝑥, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 0
𝑦 = |𝑥| = {
−𝑥, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < 0
Jadi grafik 𝑦 = |𝑥| diperoleh dari gabungan grafik 𝑦 = 𝑥 untuk 𝑥 ≥ 0 dengan grafik 𝑦 = −𝑥 untuk 𝑥 < 0sebagai
berikut:
Kelas X Matematika 11
Y
y = x, untuk x 0
y = − x, untuk x 0
O X
Contoh 2
Lukis grafik fungsi 𝑦 = |𝑥 − 2| + 1 !
Alternatif Penyelesaian
𝑦 = |𝑥 − 2| + 1
Untuk 𝑥 − 2 ≥ 0 atau 𝑥 ≥ 2 maka 𝑦 = |𝑥 − 2| + 1 = 𝑥 − 2 + 1 = 𝑥 − 1
Untuk 𝑥 − 2 < 0 atau 𝑥 < 2 maka 𝑦 = |𝑥 − 2| + 1 = −𝑥 + 2 + 1 = −𝑥 + 3
Jadi grafik 𝑦 = |𝑥 − 2| + 1 diperoleh dari gabungan grafik 𝑦 = 𝑥 − 1 untuk 𝑥 ≥ 2 dengan grafik 𝑦 = −𝑥 + 3
untuk 𝑥 < 2 sebagai berikut:
Y
y = x −1, untuk x 2
y = − x + 3, untuk x 2
O X
1.2
12 Matematika Kelas X
D. 6 D. 9
E. 7 E. 10
5. Himpunan penyelesaian dari: 8. Penyelesaian persamaan
|𝑥 − 7| = |3𝑥 − 1| adalah ... |𝑥 + 7|2 − 3|𝑥 + 7| − 4 = 0 adalah ...
A. {− 2} A. 𝑥 = −11 atau 𝑥 = − 4
B. {− 3, 2} B. 𝑥 = − 4 atau 𝑥 = − 3
C. { − 3, − 2} C. 𝑥 = −11 atau 𝑥 = − 3
D. {3, 2} D. 𝑥 = 3 atau 𝑥 = 11
E. {− 3} E. 𝑥 = 4 atau 𝑥 = 11
9. Jumlah akar-akar persamaan
6. Jumlah dari bilangan real yang meme-nuhi 𝑥 2 + |2𝑥| − 8 = 0 adalah ….
persamaan |𝑥 + 2| = 2|𝑥 − 2| adalah ... A. −2
1
A. B. 0
3
2 C. 2
B.
3 D. 4
C. 6 E. 8
1
D. 6 10. Jumlah akar-akar persamaan
3
2 30−𝑥
E. 6 |2𝑥 + 3| = | | adalah ....
3 4
A. 6
2(𝑥−9)
7. Hasil kali penyelesaian persamaan | |= B. 4
3
|2𝑥 − 4| + 2 adalah .... C. 2
A. 0 D. −2
B. 3 E. −4
C. 6
B. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!
1. Nyatakan bentuk-bentuk berikut dalam bentuk tanpa menggunakan notasi nilai mutlak:
a. 2|𝑥𝑦| − 𝑦|𝑥| + |𝑥|, jika𝑥 < 0, dan 𝑦 < 0
b. |2𝑥 − 8| − |1 − 𝑥| , jika −8 ≤ 𝑥 ≤ 1
2. Ahmad dan Azis mempunyai sebidang tanah masing-masing berbentuk persegi. Selisih panjang sisi
tanah Ahmad dan Azis 5 𝑚. Adapun selisih luas tanah Ahmad dan Azis 125 𝑚2 . Berapa kemungkinan
masing-masing sisi tanah Ahmad dan Azis ?
3. Tentukan himpunan penyelesaian:
1−x
a. |2x − 6| − 3 =
3
11−2𝑥
b. |2(𝑥 − 1)| + 1 = | |
3
4. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan:
5
a. | 𝑥 + 2| = |𝑥 − 2| + 2𝑥
3
1
b. |𝑥 − 4| + |𝑥 − 2| = − 𝑥 + 9
2
5. Gambarlah grafik fungsi:
a.|𝑥 − 1| + 2
b.|𝑥 − 1| + 2x
Kelas X Matematika 13
Masalah 1
Seorang bayi lahir premature di sebuah rumah sakit bersalin. Untuk mengatur suhu tubuh bayi tetap stabil,
maka harus dimasukkan ke inkubator selama 2 hari. Suhu inkubator harus dipertahankan sekitar 34oC.
Bayi tersebut lahir dengan BB seberat 2.100 – 2.500 gram. Jika pengaruh suhu ruangan membuat suhu
inkubator menyimpang sebesar 0,2oC, tentukan interval perubahan suhu inkubator.
Alternatif Penyelesaian
Cara I (Menggunakan Definisi Nilai Mutlak)
Diketahui suhu inkubator yang harus dipertahankan selama 1-2 hari semenjak kelahiran, yaitu 34oC.
Misalkan t adalah segala kemungkinan perubahan suhu inkubator akibat pengaruh suhu ruang, dengan
perubahan yang diharapkan sebesar 0,2oC, maka nilai mutlak suhu tersebut dapat dimodelkan |𝑡 − 34| ≤ 0.2
𝑡 − 34 jika 𝑡 ≥ 34
dengan |𝑡 − 34| = {
−(𝑡 − 34) jika 𝑡 < 34
Sehingga untuk 𝑡 ≥ 34 pertidaksamaan |𝑡 − 34| ≤ 0,2 menjadi 𝑡 − 34 ≤ 0,2 ↔ 𝑡 ≤ 34,2
Irisan 𝑡 ≥ 34 dan 𝑡 ≤ 34,2 adalah 34 ≤ 𝑡 ≤ 34,2…..(1)
Atau untuk 𝑡 < 34 pertidaksamaan |𝑡 − 34| ≤ 0,2 menjadi:
– (𝑡 − 34) ≤ 0,2 ↔ (𝑡 − 34) ≥ −0,2 ↔ 𝑡 ≥ 33,8
Irisan 𝑡 < 34 dan 𝑡 ≥ 33,8 adalah 33,8 ≤ 𝑡 < 34…..(2)
Interval perubahan suhu inkubator adalah gabungan interval t pada (1) atau (2) secara grafis ditunjukkan
sebagai berikut :
(2) (1)
33,8 34 34 ,2
Jadi, interval t yang memenuhi pertidaksamaan |𝑡 − 34| ≤ 0,2 adalah 33,8 ≤ t ≤ 34,2 yang berarti perubahan
suhu inkubator bergerak dari 33,8𝑜 𝐶 sampai dengan 34,2𝑜 𝐶.
14 Matematika Kelas X
Masalah 2
Tentara melakukan latihan menembak di sebuah daerah yang bebas dari warga sipil. Dia berencana
menembak objek yang telah ditentukan dengan jarak tertentu. Jika 𝑥 = 0 adalah posisi diam tentara tersebut,
maka pola lintasan peluru yang mengarah ke objek dan diperkirakan memenuhi persamaan 0,480𝑥 – 𝑦 + 0,33 =
0.
Kecepatan angin dan hentakan senjata akan mempengaruhi pergerakan peluru sehingga kemungkinan
lintasan peluru dapat berubah menjadi 𝑦 – 0,475𝑥 – 0,35 = 0. Pada jarak berapakah lintasan peluru akan
menyimpang sejauh 0,05 m akibat pengaruh perubahan arah tersebut?
Alternatif Penyelesaian
Menggunakan Definisi Nilai Mutlak
Persamaan lintasan peluru sebelum ada pengaruh 0,480𝑥 – 𝑦 + 0,33 = 0 ↔ 𝑦 = 0,480𝑥 + 0,33.
Persamaan lintasan peluru setelah ada pengaruh 𝑦 – 0,475𝑥 – 0,35 = 0 ↔ 𝑦 = 0,475𝑥 + 0,35
Model besar penyimpangan dapat dinyatakan |𝑦𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 − 𝑦𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ | ≤ 0,05
|(0,480𝑥 + 0,33) − (0,475𝑥 + 0,35)| ≤ 0,05
0,005𝑥 − 0,02 jika 𝑥 ≥ 4
↔ |0,005𝑥 − 0,02| ≤ 0,05 dimana |0,005𝑥 − 0,02| = {
−0,005𝑥 + 0,02 jika 𝑥 < 4
Untuk 𝑥 ≥ 4, maka 0,005𝑥 – 0,02 ≤ 0,05 ↔ 0,005𝑥 ≤ 0,07 ↔ 𝑥 ≤ 14
Irisan 𝑥 ≥ 4 dan 𝑥 ≤ 14 adalah 4 ≤ 𝑥 ≤ 14, atau
Untuk 𝑥 < 4, maka −0,005𝑥 + 0,02 ≤ 0,05 ↔ −0,005𝑥 ≤ 0,03 ↔ 𝑥 ≥ −6
Irisan 𝑥 < 4 dan 𝑥 ≥ −6 adalah −6 ≤ 𝑥 < 4
Gabungan −6 ≤ 𝑥 < 4 dan −6 ≤ 𝑥 < 4 adalah −6 ≤ 𝑥 < 14
Akan tetapi, karena 𝑥 = 0 adalah posisi awal maka 𝑥 ≥ 0 diiris dengan −6 ≤ 𝑥 ≤ 14 sehingga 0 ≤ 𝑥 ≤ 14
Jadi lintasan peluru akibat pengaruh kecepatan angin dan hentakan akan menyimpang sejauh 0,05 m terjadi
pada posisi sejauh 14 m.
Sebagai latihan selesaikan dengan menggunakan sifat |𝒚| = √𝒚𝟐 atau dengan grafik
Alternatif Penyelesaian
|2𝑥 – 5| ≤ 7
↔ − 7 ≤ 2𝑥 – 5 ≤ 7
↔ −7 + 5 ≤ 2𝑥 ≤ 7 + 5
↔ −2 ≤ 2𝑥 ≤ 12
↔ −1 ≤ 𝑥 ≤ 6
Jadi penyelesaian dari |2𝑥 – 5| ≤ 7 adalah − 1 ≤ 𝑥 ≤ 6
Kelas X Matematika 15
2) mengkuadratkan kedua ruas
Contoh
Tentukan penyelesaian |3𝑥 – 1| < 8
Alternatif Penyelesaian
|3𝑥 – 1| < 8
↔ |3𝑥 – 1|2 < 82 (3𝑥 – 1)2 − 82 difaktorkan menggunakan sifat
↔ (3𝑥 – 1)2 < 82 𝑎2 − 𝑏2 = (𝑎 + 𝑏)(𝑎 − 𝑏)
↔ (3𝑥 – 1)2 − 82 < 0
↔ ((3𝑥 – 1) + 8)((3𝑥 – 1) − 8) < 0
↔ (3𝑥 + 7)(3𝑥 − 9) < 0
7
Pembuat nol: 𝑥 = − atau 𝑥 = 3
3
++ ++ + − − − − − ++ ++ +
7 3
−
3
7
Jadi penyelesaian |3𝑥 – 1| < 8 adalah − < 𝑥 < 3
3
3) menggunakan konsep jarak
Contoh
Tentukan penyelesaian |2𝑥 – 5| ≤ 7
Posisi 2𝑥 dari 5 yang berjarak ≤ 7 dalam garis bilangan adalah:
7 7
• • • ↔ −2 ≤ 2𝑥 ≤ 12 ↔ −1 ≤ 𝑥 ≤ 6
2 x = −2 5 12 = 2 x
4) menggambar grafik
Contoh
Tentukan penyelesaian |𝑥 – 1| < 3
Alternatif Penyelesaian
Gambar grafik 𝑦 = |𝑥 – 1| dan 𝑦 = 3 adalah
y = x −1
3
y =3
−2 O 1 4 X
Penyelesaian |𝑥 – 1| < 3 adalah interval 𝑥 ketika grafik 𝑦 = |𝑥 – 1| dibawah grafik 𝑦 = 3 yaitu −2 <
𝑥<4
Bentuk |𝑓(𝑥)| < 𝑎 dengan 𝑎 < 0 tidak mempunyai penyelesaian atau penyelesaiannya 𝑥 ∈ ∅
16 Matematika Kelas X
b. Bentuk |𝒇(𝒙)| > 𝑎
Dapat diselesaikan dengan cara:
1) diubah kedalam bentuk 𝒇(𝒙) < −𝒂 atau 𝒇(𝒙) > 𝒂
Contoh
Tentukan penyelesaian |2𝑥 – 1| > 5
Alternatif Penyelesaian
|2𝑥 – 1| > 5
↔ 2𝑥 – 1 < −5 atau 2𝑥 – 1 > 5
2𝑥 < −4 2𝑥 > 6
𝑥 < −2 𝑥>3
Jadi penyelesaian dari |2𝑥 – 5| ≤ 7 adalah 𝑥 < −2 atau 𝑥 > 3
2) mengkuadratkan kedua ruas
Contoh
Tentukan penyelesaian |4𝑥 – 1| ≥ 15
Alternatif Penyelesaian
|4𝑥 – 1| ≥ 15
↔ |4𝑥 – 1|2 ≥ 152
↔ (4𝑥 – 1)2 ≥ 152
↔ (4𝑥 – 1)2 − 82 ≥ 0
↔ ((4𝑥 – 1) + 15)((3𝑥 – 1) − 15) ≥ 0
↔ (4𝑥 + 14)(4𝑥 − 16) ≥ 0
14 7
Pembuat nol: 𝑥 = − = − atau 𝑥 = 4
4 2
++ ++ + − − − − − ++ ++ +
7 4
−
2
7
Jadi penyelesaian |4𝑥 – 1| ≥ 15 adalah 𝑥 < − atau 𝑥 > 4
2
3) menggunakan konsep jarak
Contoh
Tentukan penyelesaian |3𝑥 – 4| ≥ 11
Posisi 3𝑥 dari 4 yang berjarak ≥ 11 dalam garis bilangan adalah:
11 11
• • • ↔ 3𝑥 ≤ −7 atau 3𝑥 ≥ 15
3x = −7 4 15 = 3x −7
Jadi penyelesaian |3𝑥 – 4| ≥ 11 adalah ↔𝑥≤ atau 𝑥 ≥ 5
3
4) menggambar grafik
Contoh
Tentukan penyelesaian |𝑥 – 1| ≥ 3
Alternatif Penyelesaian
Gambar grafik 𝑦 = |𝑥 – 1| dan 𝑦 = 3 adalah
y = x −1
3
y =3
−2 O 1 4 X
Penyelesaian |𝑥 – 1| < 3 adalah interval 𝑥 ketika grafik 𝑦 = |𝑥 – 1| diatas grafik 𝑦 = 3 yaitu 𝑥 < −2
atau 𝑥 > 4
Bentuk |𝑓(𝑥)| > 𝑎 dengan 𝑎 < 0 penyelesaiannya semua 𝑥 ∈ 𝑅
Kelas X Matematika 17
c. Bentuk |𝒇(𝒙)| < |𝒈(𝒙)| atau |𝒇(𝒙)| > |𝒈(𝒙)|
Dapat diselesaikan dengan cara:
1) menggunakan definisi nilai mutlak
Misal pembuat nol dari 𝑓(𝑥) = 𝑥𝑓 dan pembuat nol dari 𝑔(𝑥) = 𝑥𝑔 , serta kondisi 𝑥𝑓 < 𝑥𝑔 maka nilai x
yang memenuhi kemungkinan terdapat pada interval:
𝑥 ≥ 𝑥𝑓 dan 𝑥 ≥ 𝑥𝑔 ↔ 𝑥 ≥ 𝑥𝑔
xf xgf
𝑥 ≥ 𝑥𝑓 dan 𝑥 < 𝑥𝑔 ↔ 𝑥𝑓 ≤ 𝑥 < 𝑥𝑔
xf xgf
18 Matematika Kelas X
Penyelesaian |2x + 8| < |x − 2| adalah gabungan (3), (6), atau (9) yaitu:
(3) (6)
− 10 −4 −2
Jadi penyelesaian |2x + 8| < |x − 2| adalah −10 < 𝑥 < −2
Alternatif Penyelesaian 2
Dengan mengkuadratkan kedua ruas
|2x + 8| < |x − 2|
↔ |2x + 8|2 < |x − 2|2
↔ (2x + 8)2 < (x − 2)2
↔ 4𝑥 2 + 32𝑥 + 64 < 𝑥 2 − 4𝑥 + 4
↔ 3𝑥 2 + 36𝑥 + 60 < 0
↔ 𝑥 2 + 12𝑥 + 20 < 0
↔ (𝑥 + 10)(𝑥 + 2) < 0
Pembuat nol: 𝑥 = −10 atau 𝑥 = −2
+ + + −−− + + +
− 10 −2
Jadi penyelesaian |2x + 8| < |x − 2| adalah −10 < 𝑥 < −2
Alternatif Penyelesaian 3
Dengan menggunakan sifat: |𝑓(𝑥)| < 𝑎 ↔ −𝑎 < 𝑓(𝑥) < 𝑎
|2x + 8| < |x − 2|
−|x − 2| < 2x + 8 < |x − 2|
Pembuat nol |x − 2| adalah 𝑥 = 2
untuk 𝑥 ≥ 2 …..(1)
↔ −|x − 2| < 2x + 8 < |x − 2|
↔ −(x − 2) < 2𝑥 + 8 < (x − 2)
↔ −x + 2 < 2x + 8 < (x − 2)
↔ −x − 6 < 2x < x − 10
↔ 2x > −x − 6 dan 2x < x − 10
↔ 3x > −6 dan 𝑥 < −10
↔ x > −2 dan 𝑥 < −10 ....(2) (1)
(2) (2)
Irisan (1) dan (2) adalah x ....(3) atau
− 10 −2 2
untuk 𝑥 < 2 …..(4)
↔ −|x − 2| < 2x + 8 < |x − 2|
↔ −(−(x − 2)) < 2𝑥 + 8 < −(x − 2)
↔ x − 2 < 2x + 8 < −x + 2
↔ x − 10 < 2x < −x − 6
↔ 2x > 𝑥 − 10 dan 2x < −x − 6
↔ x > −10 dan 3𝑥 < −6
↔ x > −10 dan 𝑥 < −2 ....(5)
(5)
(4)
Irisan (4) dan (5) adalah .....(6)
− 10 −2 2
Penyelesaian |2x + 8| < |x − 2| adalah gabungan (3) atau (6) yaitu:
− 10 −2
Jadi penyelesaian |2x + 8| < |x − 2| adalah −10 < 𝑥 < −2
Sebagai latihan coba selesaikan dengan menggunakan grafik.
Kelas X Matematika 19
d. Bentuk |𝒇(𝒙)| ≤ 𝒈(𝒙)
Bentuk |𝒇(𝒙)| ≤ 𝒈(𝒙) mungkin ada penyelesaian jika 𝒈(𝒙) ≥ 𝟎
Dapat diselesaikan dengan cara:
1) menggunakan definisi nilai mutlak
Contoh
Carilah penyelesaian pertidaksamaan |2x − 1| ≤ 5 − x
Alternatif penyelesaian
Penyelesaian |2x − 1| ≤ 5 − x haruslah memenuhi 5 − x ≥ 0 ↔ x ≤ 5 ...(1)
1
Pembuat nol |2𝑥 − 1| adalah 𝑥 =
2
1
Untuk 𝑥 ≥ ......(2)
2
maka |2𝑥 − 1| ≤ 5 − 𝑥
↔ 2𝑥 − 1 ≤ 5 − 𝑥
↔ 3𝑥 ≤ 6 (3)
(2)
↔ 𝑥 ≤ 2 ……(3) (1)
Irisan (1), (2) dan (3) adalah ........ (4) atau,
1 1 5
Untuk 𝑥 < .....(5) 2
2 2
maka |2x − 1| ≤ 5 − x
↔ −2𝑥 + 1 ≤ 5 − 𝑥
(5)
↔ −𝑥 ≤ 4 (6)
↔ 𝑥 ≥ −4 ……(6) (1)
Irisan (1) (5) dan (6) adalah ........ (7)
−4 1 5
2
Penyelesaian |2x − 1| ≤ 5 − x adalah gabungan (4) atau (7) yaitu:
(7) (4)
−4 1 2
2
Jadi penyelesaian |2x − 1| ≤ 5 − x adalah −4 < 𝑥 < 2
Alternatif penyelesaian
Syarat 5 − x ≥ 0 ↔ x ≤ 5 … . (1)
|2x − 1|2 ≤ (5 − x)2
(2x − 1)2 ≤ (5 − x)2
(2x − 1)2 − (5 − x)2 ≤ 0
((2x − 1) + (5 − x))((2x − 1) − (5 − x)) ≤ 0
(𝑥 + 4)(3𝑥 − 6) ≤ 0
Pembuat nol 𝑥 = −4 atau 𝑥 = 2
−4 2 5
Jadi penyelesaian |2x − 1| ≤ 5 − x adalah −4 < 𝑥 < 2
20 Matematika Kelas X
3) menggunakan sifat: |𝑓(𝑥)| < 𝑎 ↔ −𝑎 < 𝑓(𝑥) < 𝑎
Contoh
Carilah penyelesaian pertidaksamaan |2x − 1| ≤ 5 − x
Alternatif penyelesaian
Syarat 5 − x ≥ 0 ↔ x ≤ 5 … . (1)
↔ −(5 − x) ≤ 2x − 1 ≤ 5 − x
↔ −5 + x ≤ 2x − 1 ≤ 5 − x
↔ −4 + x ≤ 2x ≤ 6 − x
↔ 2x ≥ −4 + x dan 2x ≤ 6 − x
↔ x ≥ −4 dan 3x ≤ 6
x ≤ 2 dapat ditulis −4 ≤ x ≤ 2 ....(2)
Penyelesaian |2x − 1| ≤ 5 − x adalah Irisan (1) dan (2) yaitu:
(2)
(1)
−4 2 5
Jadi penyelesaian |2x − 1| ≤ 5 − x adalah −4 < 𝑥 < 2
Alternatif penyelesaian 1
Menggunakan definisi nilai mutlak
|2x − 1| ≥ 8 − x
1
Pembuat nol |2𝑥 − 1| adalah 𝑥 =
2
1
Untuk 𝑥 ≥ ......(1)
2
maka |2𝑥 − 1| ≥ 8 − 𝑥
↔ 2𝑥 − 1 ≥ 8 − 𝑥
↔ 3𝑥 ≥ 9
↔ 𝑥 ≥ 3 ....(2) (3)
(1)
Irisan (1) dan (2) adalah ..........(4) atau,
1 3
1
Untuk 𝑥 < ......(5) 2
2
maka |2𝑥 − 1| ≥ 8 − 𝑥
↔ −2𝑥 + 1 ≥ 8 − 𝑥
↔ −𝑥 ≥ 7
↔ 𝑥 ≤ −7 ....(6) (6)
(5)
Irisan (5) dan (6) adalah
..........(7)
−7 1
2
Penyelesaian |2x − 1| ≥ 8 − x adalah gabungan (4) atau (7) yaitu:
(7) (4)
−7 3
Jadi penyelesaian |2x − 1| ≥ 8 − x adalah 𝑥 ≤ −7 atau 𝑥 ≥ 3
Kelas X Matematika 21
Alternatif penyelesaian 2
Menggunakan sifat pertidaksamaan nilai mutlak yaitu untuk 𝑎 ≥ 0 maka |𝑓(𝑥)| > 𝑎 ↔ 𝑓(𝑥) ≤ −𝑎 atau
𝑓(𝑥) ≥ 𝑎
|2x − 1| ≥ 8 − x terdapat dua kasus yaitu:
kasus 8 − x ≥ 0 ↔ x ≤ 8 dan kasus 8 − x < 0 ↔ 𝑥 > 8
Untuk kasus 𝑥 ≤ 8 ......(1)
maka |2𝑥 − 1| ≥ 8 − 𝑥
↔ 2𝑥 − 1 ≤ −(8 − 𝑥) atau 2𝑥 − 1 ≥ 8 − 𝑥
↔ 2𝑥 − 1 ≤ −8 + 𝑥 atau 3𝑥 ≥ 9
↔ 𝑥 ≤ −7 atau 𝑥 > 3 .....(2)
(2) (2)
Irisan (1) dan (2) adalah (1) atau,
.....(3)
−7 3 8
Untuk kasus 8 − x < 0 ↔ 𝑥 > 8 ......(4)
Maka semua 𝑥𝜖𝑅𝑒𝑎𝑙 memenuhi |2𝑥 − 1| ≥ 8 − 𝑥
−7 3 8
Jadi penyelesaian |2x − 1| ≥ 8 − x adalah 𝑥 ≤ −7 atau 𝑥 ≥ 3
Bentuk |𝑓(𝑥)| ≥ 𝑔(𝑥) tidak berlaku sifat |𝑓(𝑥)|2 ≥ 𝑔2 (𝑥), mengapa ?
Untuk membuktikan ketidakberlakuan sifat ini coba selesaikan |8 − x| ≥ 2x − 1
Dengan menggunakan definisi nilai mutlak dan dengan mengkuadratkan kedua ruas.
Coba selesaikan bentuk |2x − 1| ≥ 8 − x dengan menggunakan grafik fungsi
22 Matematika Kelas X
Contoh
UTBK TKA SAINTEK 2019
Jika(𝑎, 𝑏) adalah interval dari penyelesaian pertidaksamaan |𝑥 + 2| + |𝑥 + 4| < 4 maka nilai 𝑎 − 𝑏
adalah ….
A. −4 B. −2 C. 0 D. 2 E. 4
Alternatif Penyelesaian
|𝑥 + 2| + |𝑥 + 4| < 4
Nilai x pembuat nol |𝑥 + 2| dan |𝑥 + 4| adalah 𝑥 = −2 dan 𝑥 = −4
| x + 4 |= − x − 4 | x + 4 |= x + 4 | x + 4 |= x + 4
| x + 2 |= − x − 2 | x + 2 |= − x − 2 | x + 2 |= x + 2
−4 −2
untuk 𝑥 < −4 …. (1)
|𝑥 + 2| + |𝑥 + 4| < 4
↔ −𝑥 − 2 + −𝑥 − 4 < 4
↔ −2𝑥 < 10
↔ 𝑥 > −5 …..(2)
Irisan (1) dan (2) adalah −5 < 𝑥 < −4 ….(3) atau
untuk −4 ≤ 𝑥 < −2 ….(4)
↔ |𝑥 + 2| + |𝑥 + 4| < 4
↔ −𝑥 − 2 + 𝑥 + 4 < 4
↔ 0𝑥 < 2
𝑥 ∈ 𝑅 …..(5)
Irisan (4) dan (5) adalah −4 ≤ 𝑥 < −2…. (6) atau
untuk 𝑥 ≥ −2 ….(7)
↔ |𝑥 + 2| + |𝑥 + 4| < 4
↔𝑥+2+𝑥+4 <4
↔ 2𝑥 < −2
↔ 𝑥 < −1 ….(8)
Irisan (7) dan (8) adalah −2 ≤ 𝑥 < −1…. (9)
Penyelesaian |𝑥 + 2| + |𝑥 + 4| < 4 adalah gabungan (3), (6), atau (9)
(3) (6) (9)
(2)
−5 −4 −2 −1
Yaitu interval (𝑎, 𝑏) = (−5, −1), maka nilai 𝑎 − 𝑏 adalah −5 − (−1) = −4
Jawaban A
Contoh
Tentukan penyelesaian |𝑥 + 2| + |2𝑥 − 6| = 8 !
Alternatif Penyelesaian
Pembuat nol |𝑥 + 2| adalah 𝑥 + 2 = 0 ↔ 𝑥 = −2
Pembuat nol |2𝑥 − 6| adalah 2𝑥 − 6 = 0 ↔ 𝑥 = 3
| x + 2 |= −( x + 2) | x + 2 |= ( x + 2) | x + 2 |= ( x + 2)
| 2 x − 6 |= −(2 x − 6) | 2 x − 6 |= −(2 x − 6) | 2 x − 6 |= (2 x − 6)
−2 3
Kelas X Matematika 23
Untuk 𝑥 < −2 Untuk −2 ≤ 𝑥 < 3
|𝑥 + 2| + |2𝑥 − 6| = 8 |𝑥 + 2| + |2𝑥 − 6| = 8
↔ −(𝑥 + 2) + −(2𝑥 − 6) = 8 ↔ (𝑥 + 2) + −(2𝑥 − 6) = 8
−𝑥 − 2 − 2𝑥 + 6 = 8 𝑥 + 2 − 2𝑥 + 6 = 8
−3𝑥 + 4 = 8 −𝑥 + 8 = 8
−3𝑥 = 4 𝑥=0
4
𝑥=− memenuhi karena masuk interval
3
−2 ≤ 𝑥 < 3
tidak memenuhi karena tidak masuk interval 𝑥 < −2
Untuk 𝑥 ≥ 3
|𝑥 + 2| + |2𝑥 − 6| = 8
↔ (𝑥 + 2) + (2𝑥 − 6) = 8
3𝑥 − 4 = 8
3𝑥 = 12
𝑥 = 4 memenuhi karena masuk interval 𝑥 ≥ 3
Jadi penyelesaian |𝑥 + 2| + |2𝑥 − 6| = 8 adalah 𝑥 = 0 atau 𝑥 = 4
Penyelesaian pertidaksamaan |𝑥 − 2|2 ≤ 6|𝑥 − 2| − 8 adalah irisan (1) dan (2) yaitu:
(1) (1)
(2)
−2 0 4 6
2
Jadi penyelesaian |𝑥 − 2| ≤ 6|𝑥 − 2| − 8 adalah −2 ≤ 𝑥 ≤ 0 atau 4 ≤ 𝑥 ≤ 6
Alternatif Penyelesaian 2
Misalkan 𝑦 = |𝑥 – 2|, maka |𝑥 − 2|2 ≤ 6|𝑥 − 2| − 8
↔ 𝑦 2 ≤ 6𝑦 − 8
↔ 𝑦 2 − 6𝑦 + 8 ≤ 0
↔ (𝑦 – 2)(𝑦 – 3) ≤ 0
Pembuat nol: 𝑦 = 2 atau 𝑦 = 3 maka penyelesaian 𝑦 2 − 6𝑦 + 8 ≤ 0 adalah 2 ≤ 𝑦 ≤ 4
↔ 2 ≤ |𝑥 – 2| ≤ 4
Ingat! 𝑎 ≤ |𝑓(𝑥)| ≤ 𝑏 dengan 𝑎 ≥ 0, 𝑏 ≥ 0
↔ −4 ≤ 𝑥 − 2 ≤ −2 atau 2 ≤ 𝑥 − 2 ≤ 4
↔ 4 ≤ 𝑥 ≤ 6 atau −2 ≤ 𝑥 ≤ 0 ↔ −𝑏 ≤ 𝑓(𝑥) ≤ −𝑎 atau 𝑎 ≤ 𝑓(𝑥) ≤ 𝑏
2
Jadi penyelesaian |𝑥 − 2| ≤ 6|𝑥 − 2| − 8 adalah −2 ≤ 𝑥 ≤ 0 atau 4 ≤ 𝑥 ≤ 6
24 Matematika Kelas X
𝒇(𝒙) 𝒇(𝒙)
i. Bentuk | | ≤ 𝒄, atau | | ≥ 𝒄 dengan 𝒄 ≥ 𝟎, 𝒈(𝒙) ≠ 𝟎
𝒈(𝒙) 𝒈(𝒙)
𝑓(𝑥)
Bentuk | | ≤ 𝑐, dengan 𝑐 ≥ 0, 𝒈(𝒙) ≠ 𝟎 dapat diselesaikan dengan mengubah menjadi:
𝑔(𝑥)
|𝑓(𝑥)|
≤ 𝑐 ↔ |𝑓(𝑥)| ≤ 𝑐|𝑔(𝑥)| ↔ |𝑓(𝑥)| ≤ |𝑐𝑔(𝑥)|
|𝑔(𝑥)|
𝑓(𝑥)
Bentuk | | ≥ 𝑐, dengan 𝑐 ≥ 0, 𝒈(𝒙) ≠ 𝟎 dapat diselesaikan dengan mengubah menjadi:
𝑔(𝑥)
|𝑓(𝑥)|
≥ 𝑐 ↔ |𝑓(𝑥)| ≥ 𝑐|𝑔(𝑥)| ↔ |𝑓(𝑥)| ≥ |𝑐𝑔(𝑥)|
|𝑔(𝑥)|
𝑓(𝑥)
Bentuk | | ≥ 𝑐, dengan 𝑐 < 0, 𝒈(𝒙) ≠ 𝟎 mempunyai penyelesaian semua 𝑥 ∈ Real
𝑔(𝑥)
Contoh
𝑥−2
Selesaikan pertidaksamaan | | ≤ 2
𝑥+3
Alternatif Penyelesaian
↔ |𝑥 − 2| ≤ 2|𝑥 + 3|, 𝑥 ≠ −3
↔ |𝑥 − 2| ≤ |2𝑥 + 6|, 𝑥 ≠ −3
↔ (𝑥 − 2)2 ≤ (2𝑥 + 6)2 , 𝑥 ≠ −3
↔ (𝑥 − 2)2 − (2𝑥 + 6)2 ≤ 0, 𝑥 ≠ −3
↔ ((𝑥 − 2) + (2𝑥 + 6))((𝑥 − 2) − (2𝑥 + 6)) ≤ 0, 𝑥 ≠ −3
↔ (3𝑥 + 4)(−𝑥 − 8) ≤ 0, 𝑥 ≠ −3
4
Pembuat nol: 𝑥 = − atau 𝑥 = −8
3
1.3
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Nilai 𝑥 yang memenuhi pertidaksa-maan 2
E. {𝑥|x ≤ atau 𝑥 ≥ 3, 𝑥 ∈ R}
3
|2𝑥 – 1| < 3 adalah ....
4. Penyelesaian |7𝑦 − 12| − 3 > 6 ada-lah….
A. – 2 < 𝑥 < 1 3
B. – 1 < 𝑥 < 2 A. 𝑦 < − atau 𝑦 > 3
7
3
C. − 2 < 𝑥 < 0 B. 𝑦 < − 3 atau 𝑦 >
7
D. – 2 < 𝑥 atau 𝑥 > 1 3
E. – 1 < 𝑥 atau 𝑥 > 2 C. 𝑦 < atau 𝑦 > 3
7
3
2. Penyelesaian dari pertidaksamaan D. 𝑦 <
7
| − 4𝑥 + 7| ≥ 5 adalah ... E. 𝑦 < 3
1
A. ≤𝑥≤3 5. Penyelesaian dari pertidaksamaan
2
B. −3 ≤ 𝑥 ≤
1 – 4|6 – 𝑥| + 4 ≤ −20 adalah ...
2 A. 𝑥 ≥ 12 atau 𝑥 ≤ 0
1
C. 𝑥 ≤ − atau x ≥ 3 B. 𝑥 ≥ 12 atau 𝑥 ≤ 2
2
1 C. 𝑥 ≤ 12 atau 𝑥 ≥ 0
D. 𝑥 ≤ atau x ≥ 3
2
1 D. 𝑥 ≤ 10 atau 𝑥 ≥ 2
E. x - 3 atau 𝑥 ≤ E. 𝑥 ≥ 10 atau 𝑥 ≤ 2
2
3. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan 6. Penyelesaian dari pertidaksamaan
|6𝑥 − 11 | ≤ −7 adalah …. 13 – 3|2𝑥 – 5| ≥ − 8 adalah …
A. { } A. 𝑥 ≤ − 1 atau 𝑥 ≥ 6
2
B. { , 3} B. 𝑥 ≤ − 6 atau 𝑥 ≥ 1
3
C. {𝑥|𝑥 bilangan real} C. – 1 ≤ 𝑥 ≤ 6
D. {x|𝑥 ≤ −2 atau 𝑥 ≥ 3, x ∈ R} D. – 6 ≤ 𝑥 ≤ 1
E. 1 ≤ 𝑥 ≤ 6
Kelas X Matematika 25
1
7. Himpunan penyelesaian dari B. 𝑥 < − atau 𝑥 > 1
2
pertidaksamaan |7𝑥 – 2| < 5𝑥 – 6 adalah...
2 C. 𝑥 < −1 , 𝑥 ≠ 0
A. {𝑥 | 𝑥 < − atau 𝑥 > 2} 1
3 D. 𝑥 < −1 atau 𝑥 >
2 2
B. {𝑥 | 𝑥 < − 2 atau 𝑥 > } 1
3 E. 𝑥 < 1 atau 𝑥 >
2 2
C. {𝑥 | 𝑥 < − 2 atau 𝑥 > − } 14. Batas-batas nilai x yang memenuhi
3
D. {𝑥 | – 2 < 𝑥 <
2 |𝑥 2 − 2| ≤ 1 adalah ….
3
2 A. −1 ≤ 𝑥 ≤ 1
E. {𝑥 | – < 𝑥 < 2} B. 1 ≤ 𝑥 ≤ √3
3
8. UTBK SOSHUM 2019 C. -√3 ≤ 𝑥 ≤ √3
Nilai 𝑥 yang memenuhi: |𝑥 + 1| + 2𝑥 < 3 D. 𝑥 < −1 atau 𝑥 ≥ 1
adalah … E. −√3 ≤x≤ −1 atau 1 ≤x≤ √3
A. 𝑥 < −1
2 15. Nilai x yang memenuhi |𝑥 − |2𝑥 − 1|| ≥ 12
B. −1 ≤ 𝑥 < adalah ….
3
2 13
C. 𝑥 < A. 𝑥 ≤ − atau 𝑥 ≥ 13
3 3
2 11
D. < 𝑥 ≤ 1 B. 𝑥 ≤ − atau 𝑥 ≥ 13
3 3
2 13
E. 𝑥 ≥ C. 𝑥 ≤ atau 𝑥 ≥ 11
3 3
9. UTBK TKA SAINTEK 2019 D. 𝑥 ≤ 11 atau 𝑥 ≥ 13
2
Solusi dari pertidaksamaan |𝑥 − 1| < E. 𝑥 ≤ −11 atau 𝑥 ≥ 13
𝑥
adalah berbentuk interval (𝑎, 𝑏). Nilai 𝑎 + 𝑏 16. UTBK TKA SAINTEK 2019
adalah …. Himpunan penyelesaian dari pertidak-
A. 0 samaan |𝑥 − 1| < 3 − |𝑥| dengan x elemen
B. 1 R adalah ….
C. 2 A. −2 < 𝑥 < −1
D. 3 B. −1 < 𝑥 < 2
E. 4 C. 𝑥 < −1 atau 𝑥 > 2
10. Penyelesaian dari pertidaksamaan D. 𝑥 < −2 atau 𝑥 > 1
|𝑥 + 2| > 2|𝑥 – 2| adalah .. E. 1 < 𝑥 < 2
2 17. Himpunan nilai x yang memenuhi
A. − < 𝑥 < 6
3
2
pertidaksamaan |𝑥 − 2|2 < 4|𝑥 − 2| + 12
B. – 6 < 𝑥 <
3
adalah ….
C.
2
<𝑥< 6 A. {𝑥|2 ≤ 𝑥 ≤ 8, 𝑥 ∈ 𝑅}
3
2 B. {𝑥|2 < 𝑥 < 4, 𝑥 ∈ 𝑅}
D. 𝑥 < atau 𝑥 > 6 C. {𝑥|4 < 𝑥 < 8, 𝑥 ∈ R}
3
2 D. {𝑥|−4 < 𝑥 < 8, 𝑥 ∈ R}
E. 𝑥 < − 6 atau 𝑥 >
3
E. {𝑥|−2 < 𝑥 < 4, 𝑥 ∈ R}
11. Semua nilai 𝑥 yang memenuhi perti-
18. Nilai 𝑥 yang memenuhi pertidaksamaan
daksamaan 4 < |𝑥 – 2| < 8 adalah...
|𝑥 − 2|2 − 4|𝑥 − 2| − 12 > 0 adalah ….
A. – 10 < 𝑥 < 6 atau – 6 < 𝑥 < 2
A. −4 < 𝑥 < 8
B. 6 < 𝑥 < 10 atau – 2 < 𝑥 < 6
B. −2 < 𝑥 < 6
C. 6 < 𝑥 < 10 atau 2 < 𝑥 < 6
C. 𝑥 < −2 atau 𝑥 > 8
D. – 6 < 𝑥 < 10 atau – 6 < 𝑥 < − 2
D. 𝑥 < −4 atau 𝑥 > 8
E. 6 < 𝑥 < 10 𝑎𝑡𝑎𝑢 – 6 < 𝑥 < − 2
E. 𝑥 < −2 atau 𝑥 > 6
12. Penyelesaian dari pertidaksamaan
19. Jika |6𝑥| − |2𝑥 − 4| ≥ 3, nilai x yang
0 < |𝑥– 2| ≤ 2 adalah ...
memenuhi adalah ….
A. 2 < 𝑥 ≤ 4 atau 0 ≤ 𝑥 < 2 7 7
B. 2 ≤ 𝑥 < 4 atau 0 ≤ 𝑥 ≤ 2 A. 𝑥 ≤ − atau 𝑥 ≥
8 4
7 7
C. 2 < 𝑥 ≤ 4 atau 0 ≤ 𝑥 ≤ 2 B. 𝑥 ≤ − atau 𝑥 ≥
4 8
D. 2 < 𝑥 ≤ 4 atau 0 < 𝑥 ≤ 2 1 1
E. 2 ≤ 𝑥 < 4 atau 0 ≤ 𝑥 ≤ 2 C. 𝑥 ≤ − atau 𝑥 ≥
4 8
1
13. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan D. ≤𝑥≤8
2 4
|3 + | > 1 adalah … E. −
7
≤𝑥≤
7
𝑥 4 8
1
A. 𝑥 < atau 𝑥 > 1
2
26 Matematika Kelas X
20. Untuk nilai 𝑥 dan 𝑦, |𝑥 − 𝑦| ≤ |𝑦 – 𝑥| C. 𝑥 < 𝑦
adalah.... D. nilai x dan y yang memenuhi
A. 𝑥 > 0 dan 𝑦 > 0 E. semua nilai x dan y memenuhi
B. tidak ada
B. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!
1. Buktikan |𝑥 + 𝑦| ≤ |𝑥| + |𝑦| (Pentunjuk: gunakan sifat |𝑎| ≤ |𝑏| ⇔ −|𝑏| ≤ 𝑎 ≤ |𝑏|)
2. Suatu persegi panjang memiliki panjang (𝑥 + 6) dan lebar (𝑥– 4) cm. Jika kelilingnya tidak lebih dari 48
cm, tentukan luas maksimum persegipanjang tersebut.
2 1
3. Tentukan nilai 𝑥 yang memenuhi pertidaksamaan !
| x −1| | x +1|
4. Pada suatu hari, rata-rata kepadatan lalu lintas di suatu perempatan adalah 726 mobil per jam (mpj).
Selama jam sibuk kepadatan lalu lintasnya lebih tinggi, sedangkan selama jam longgar kepadatannya
lebih rendah. Tentukan jangkauan dari kepadatan lalu lintas di perempatan tersebut jika kepadatannya
tidak pernah lebih atau kurang 235 mpj dari rata-rata.
5. Pintu air Manggarai merupakan bagian dari system pengendalian banjir di Jakarta. Fungsi pintu air ini
mengalirkan air sungai Ciliwung ke bagian luar Jakarta. Ketinggian air di pintu air Manggarai
dipertahankan 750 cm. Akibat pengaruh cuaca, ketinggian air menyimpang lebih dari 80 cm, tentukan
interval perubahan ketinggian air di pintu air Manggarai tersebut.
Kelas X Matematika 27
1
28 Matematika Kelas X
9. Nilai mutlak selisih akar-akar persama-an C. 𝑥 > 1
−|𝑥| + 3 = |𝑥 − 1| adalah .... D. 0 < 𝑥 < 4
A. 3 E. 𝑥 < −4 atau 𝑥>0
B. 4 16. UTBK TKA SAINTEK 2019
C. 5 Penyelesaian dari pertidaksamaan |2𝑥 +
D. 6 1| < 2 + |𝑥 + 1| adalah berbentuk interval
E. 7 (𝑎, 𝑏). Nilai 𝑎 + 𝑏 + 2 adalah ….
10. Jika 𝑥1 dan 𝑥2 akar-akar dari persa-maan A. −3
|𝑥−13|
= |−4| dengan 𝑥2 > 𝑥1 maka nilai dari B. −2
|𝑥−3|
𝑥2 C. 0
adalah.... D. 2
𝑥1
A. 8 E. 3
B. 6 17. UTBK TKA SAINTEK 2021
2
C. −6 𝑥 𝑥
Jika pertidaksamaan ( ) > 8− 2| |
D. −15 𝑥+1 𝑥+1
E. −18 mempunyai penyelesaian {𝑥: 𝑎 < 𝑥 <
11. Jika x1 dan x2 akar-akar dari persamaan 𝑏 atau 𝑐 < 𝑥 < 𝑑} maka 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑑 = ⋯
x+19
| | = |x + 2| + 1 maka nilai dari 𝑥1 + 𝑥2 A. −6
5
16
adalah.... B. −
3
A. 1 14
B. 0 C. −
3
C. −1 D. −4
D. −2 E. −
10
E. −3 3
12. Himpunan penyelesaian dari persamaan 18. UTBK TKA SAINTEK 2019
|𝑥| + |𝑥 − 2| + |𝑥 − 4| = 6 adalah …. Himpunan penyelesaian dari
A. {0,1} pertidaksamaan |𝑥 − 1| < 3 − |𝑥| adalah
B. {0,2} interval (𝑎, 𝑏) nilai 2𝑎 + 𝑏 adalah ….
C. {0,3} A. −3
D. {0,4} B. −2
E. {0,5} C. 0
13. SBMPTN SOSHUM 2019 D. 2
Jika semua nilai 𝑥 dengan 0 < 𝑥 < 10 yang E. 3
memenuhi |2𝑥 − 1| − |𝑥 + 2| ≥ 0 adalah 𝑎 ≤ 19. Himpunan penyelesaian pertidaksa-maan
𝑥 < 𝑏, maka 𝑏 − 𝑎 adalah …. x+3
2 adalah ....
A. 1 x−4
B. 2
5
C. 6 A. {x | x − }
D. 9 3
E. 10 5
14. UTBK TKA SAINTEK 2021 B. {x | x −11}
Jika {𝑥: 𝑎 < 𝑥 < 𝑏} adalah himpunan
3
6 C. {x | x −11}
penyelesaian |𝑥 − 1| < , mak 3𝑏 − 5𝑎
𝑥 5
adalah… D. {x | x } {x | x 11}
3
A. 21
5
B. 19 E. {x | x − } {x | x −11}
C. 12 3
D. 10 20. Himpunan jawaban pertidaksamaan
|𝑥 − 2 |2 < 4|𝑥 − 2| + 12 adalah .....
E. 9
A. 0
15. Jika 2|𝑥– 1| < |𝑥 + 2| maka nilai nilai x yang B. {𝑥|𝑥 < 8}
memenuhi adalah ... C. {𝑥| − 4 < 𝑥 < 8}
A. 0 < 𝑥 < 2 D. {𝑥| − 8 < 𝑥 < 4}
B. −2 < 𝑥 < 0 E. {𝑥|𝑥 bilangan real }
Kelas X Matematika 29
21. Penyelesaian pertidaksamaan |𝑥 − 1| + |2𝑥 − D. −4 < 𝑥 < 4 atau 𝑥 > 4
5| < 3 adalah ... E. −4 < 𝑥 < 2 atau 2 < 𝑥 < 4
A. 𝑥 < 1 2x + 7
5 25. Nilai dari 1 dipenuhi oleh ....
B. 1 < 𝑥 < x −1
2
C. 1 < 𝑥 < 3 A. −2 ≤ 𝑥 ≤ 8
B. 𝑥 ≤ −8 atau 𝑥 ≥ −2
5
D. <𝑥<3 C. −8 ≤ 𝑥 ≤ 1 atau 𝑥 > 1
2 D. −2 ≤ 𝑥 < 1 atau 1 < 𝑥 ≤ 8
E. 𝑥 >3 E. 𝑥 ≤ −8 atau −2 ≤ 𝑥 < 1 atau 𝑥> 1
22. UTBK TKA SAINTEK 2019 26. Nilai k yang memenuhi:
Himpunan penyelesaian dari pertidak- | − 3𝑘 + 4| − 2 = 6 adalah ....
samaan |3 − |𝑥 + 1|| < 2 adalah …. 4
A. −5 < 𝑥 < −2 atau −1 < 𝑥 < 4 A. k = − atau k = 4
3
B. −6 < 𝑥 < −2 atau −1 < 𝑥 < 4
4
C. −5 < 𝑥 < −2 atau 0< 𝑥 < 5 B. k = atau k = 4
D. −6 < 𝑥 < −2 atau 0 < 𝑥 < 4 3
E. −5 < 𝑥 < −2 atau −1 < 𝑥 < 5 4
C. 𝑘 = −4 atau k =
3 3
23. Pertidaksamaan 1 mempunyai
2x − 1 D. 𝑘 = −4 atau k = −
4
penyelesaian .... 3
A. 𝑥 > 2 E. 𝑘 = −4 atau 𝑘 = 3
1 27. UTBK TKA SAINTEK 2019
B. 𝑥 < 2 dan x Jika 1 < 𝑝|𝑝 − 1|, maka ….
2 A. 𝑝 < 0 D. 𝑝 > 0
1 1−√5 1+√5
C. 𝑥 < −1 dan x B. 𝑝 >
2
E. 𝑝 >
2
2 C. 𝑝 >
√5−1
1 2
D. −1 < 𝑥 < 2 dan x 28. UTBK TKA SAINTEK 2019
2 Jika semua nilai x dengan −1 ≤ 𝑥 ≤ 3 yang
E. 𝑥 <−1 memenuhi |𝑥 + 2| − √4𝑥 + 8 ≤ 0 adalah 𝑎 ≤
x −8 𝑥 ≤ 𝑏 maka nilai 2𝑎 + 𝑏 adalah ….
24.Penyelesaian dari 2 adalah …. A. −2
x−2 D. 1
B. −1 E. 2
A. 𝑥 < −4 atau 𝑥 > 4 C. 0
B. 𝑥 < −4 atau 𝑥 > 2
C. −4 < 𝑥 < −2 atau 𝑥 > 2
30 Matematika Kelas X
Di sebuah Rumah Sakit Rahayu lahir seorang bayi prematur dengan berat 1,9 𝑘𝑔. Agar bayi dalam
keadaan sehat, suhu tubuh bayi dijaga agar tetap stabil dalam sebuah inkubator selama beberapa hari.
Suhu inkubator seharusnya dipertahankan terhadap berat badan tersebut yaitu 33,6𝑜 𝐶. Pengaruh
suhu ruangan membuat suhu inkubator menyimpang.
Jika penyimpangan tidak lebih dari 0,40 𝐶, dengan memberi tanda “√” manakah pernyataan dibawah
ini yang benar?
□ suhu minimum inkubator 33,2𝑜 𝐶.
□ suhu maksimum inkubator 34𝑜 𝐶.
□ penyetelan suhu inkubator sebesar 34,2𝑜 𝐶 masih dalam batas toleransi
□ penyimpangan suhu inkubator maksimum 0,4𝑜 𝐶
□ interval suhu inkubator antara 33,2𝑜 𝐶 dan 34𝑜 𝐶
2. Pada seleksi pemilihan anggota Paskibraka, tinggi badan menjadi salah satu syarat utama. Tinggi rata-
rata siswa yang dipilih untuk putra adalah 176 𝑐𝑚 dan untuk putri 169 𝑐𝑚. Pada tes pemilihan
tersebut, simpangan tinggi badan siswa yang terpilih menjadi anggota paskibraka putra atau putri tidak
lebih dari 2 𝑐𝑚. Berapa tinggi badan siswa yang terpilih menjadi anggota paskibraka putra atau putri!
Kelas X Matematika 31
2 PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN
IRRASIONAL SATU VARIABEL
Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
pertidaksamaan rasional dan irasional satu pertidaksamaan rasional dan irrasional satu
variabel. variabel.
PETA KONSEP
1. Pertidaksamaan Kuadrat
Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat :
ax 2 + bx + c 0, a 0
(tanda < bisa diganti dengan >, ≤ atau ≥)
Dalam menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat dapat menggunakan metode uji titik, adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut :
1) Menentukan titik nol yaitu dengan cara mengubah tanda pertidaksamaan dengan sama dengan ( =),
menentukannya dapat menggunakan pemfaktoran atau rumus abc.
2) Menempatkan titik nol pada garis bilangan kemudian memberikan tanda ketaksamaan, jika tandanya
“ ≥ “ atau “ ≤ “ maka diberi tanda bulatan hitam ( ). Sedangkan jika tandanya “ < “ atau “ > “ maka
diberi tanda bulatan kosong ( ).
3) Menentukan tanda setiap daerah cukup dengan mengambil wakil satu titik pada setiap daerah dan
menguji tandanya, apakah positif ( > ) atau negatif ( < ) dengan mensubstitusikan titik uji tersebut
pada pertidaksamaannya.
4) Daerah yang memenuhi pertidaksamaan adalah daerah yang tandanya sama dengan
pertidaksamaannya, itulah penyelesaian pertidaksamaan tersebut.
32 Matematika Kelas X
Contoh 1:
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan x 2 − 3x − 4 0
Alternatif penyelesaian
Langkah 1
Menentukan titik nol
x 2 − 3x − 4 = 0
(x − 4)(x + 1) = 0
x−4=0 x +1 = 0
atau
x=4 x = −1
Langkah 2
Menempatkan x = 4 dan x = −1 pada garis bilangan, karena tanda pertidaksamannya “ > “ maka pada
titik nol diberi tanda bulatan kosong.
-2 -1 0 4 5
Langkah 3
Menentukan tanda setiap daerah cukup dengan mengambil wakil satu titik pada setiap daerah dan menguji
tandanya dengan mensubstitusikan titik uji tersebut pada pertidaksamaannya.
Daerah I : x − 3 x − 4 = 5 − 3.5 − 4 = 25 − 15 − 4 = 6 0 (+ + ++ )
2 2
Daerah II : x − 3 x − 4 = 0 − 3.0 − 4 = 0 − 0 − 4 = −4 0 ( − − − − −)
2 2
+++ ----- + + + +
-2 -1 0 4 5
Langkah 4
Daerah yang memenuhi pertidaksamaan adalah daerah yang tandanya sama dengan pertidaksamaannya
yaitu > 0 (positif) maka daerahnya adalah x −1 atau x 4
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah x | x −1 atau x 4, x R
Contoh 2
Selesaikan pertidaksamaan x 2 + 2 x + 2 0
Alternatif penyelesaian
Ketika kalian kesulitan dalam menentukan titik nol dengan menfaktorkan, kalian dapat menggunakan
rumus kuadratik (rumus abc). Akan tetapi rumus abc akan memberikan titik nol real jika diskriminan D > 0,
namun apabila D < 0 maka pertidaksamaan tersebut tidak memiliki titik nol.
Kembali ke soal, untuk pertidaksamaan x 2 + 2 x + 2 0 mengalami kesulitan dalam memfaktorkan
sehingga kalian tentukan terlebih dahulu deskriminan D
D = b 2 − 4ac = 2 2 − 4.1.2 = 4 − 8 = −4 0
Sehingga pertidaksamaan tersebut tidak mempunyai titik nol, sebagai gantinya y bisa definit negatif atau
definit positif tergantung nilai a. Karena D < 0 dan a > 0 maka y = x + 2 x + 2 definit positif.
2
Kelas X Matematika 33
Contoh 3
1 1
Tentukan nilai p dan q sehingga pertidaksamaan px + 5 x + q 0 mempunyai akar-akar
2
x
3 2
Alternatif penyelesaian
1 1
Diketahui pertidaksamaan px + 5 x + q 0 mempunyai akar-akar
2
x
3 2
Jika pertidaksaman kuadrat mempunyai penyelesaian x1 x x2 maka tanda ketaksamaannya haruslah
< 0 dan koefisien x 2 bernilai positif. Karena px + 5 x + q 0 bertanda > 0 maka supaya menjadi < 0
2
Nilai a = -p , b = -5 dan c = -q
1 1 1 1
Diketahui x berarti x1 = dan x 2 =
3 2 3 2
Dengan menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat diperoleh
b c
x1 + x 2 = − x1 x 2 =
a a
1 1 (−5) 1 1 − q
+ =− . =
3 2 − p dan 3 2 − p
5 5 1 −q
= =
6 −p 6 6
p = −6 q = −1
Jadi nilai p dan q adalah p = −6 dan q = −1
34 Matematika Kelas X
25 5
Sehingga titik nol nya adalah p2 = p = = 2,5
4 2
Karena ketaksamaannya tandanya ≤ maka penyelesaiannya − 2,5 p 2,5 , akan tetapi karena nilai p
tidak boleh negative maka penyelesaiannya 0 p 2,5 dan 0 l 1,5 .
Jadi agar luas pigura paling besar 3,75 m2 maka panjangnya 0 p 2,5 meter dan lebarnya 0 l 1,5
meter.
Kegiatan siswa
Penerapan pertidaksamaan kuadrat
Kerjakan permasalahan berikut :
Sebuah bola dilempar vertical ke atas dengan kecepatan v 0 = 19 ,6 m/detik dari atap sebuah gedung
yang tingginya 58,8 meter dari tanah. Persamaan ketinggian y di atas tanah setelah t detik dilempar
dapat dinyatakan dengan :
1 2
y = y 0 + vo t − gt dengan g = 9,8 m/detik2 .
2
Kapan ketinggian bola lebih dari 44,1 m di atas tanah ?
2.1
Kelas X Matematika 35
7. Parabola 𝑦 = 𝑚𝑥 2 − (2𝑚 − 2)𝑥 + 𝑚 − 1 3 3
terletak di atas sumbu X untuk nilai m B. a> 3 atau a < - 3
yang memenuhi .... (SBMPTN, 2021) 4 4
A. 𝑚 > −1 1 1
B. 𝑚 > 0 C. a > 2 atau a < - 2
C. 𝑚 > 1
2 2
D. 𝑚 > 2 1
D. a > 2 atau a < -2
E. 𝑚 > 3 2
8. Himpunan penyelesaian pertidak-samaan
1 1
( x + 2) 2 + 3( x − 2) − 6 0 , adalah .… E. a > 1 atau a < - 1
2 2
A. {x | –1 < x < 8 ; x R} 10. Keliling suatu persegi panjang adalah 20
B. {x | –8 < x < 1 ; x R} meter dan luasnya kurang dari 24 m2. Jika
C. {x | –8 < x < –1 ; x R} panjang salah satu sisinya x meter, maka
D. {x | x < –1 atau x > 8 ; x R} interval x yang memenuhi adalah ....
E. {x | x < –8 atau x > 1; x R} A. x 4
9. Agar pertidaksamaan 4 x + 9 x + a 9
2 2 B. x 6
dipenuhi oleh semua x , maka batas- C. − 2 x 12
batas nilai a adalah .... D. 4 x 6
A. a > 4 atau a < -4 E. 0 x 4 atau x 6
36 Matematika Kelas X
Adapun langkah-langkah penyelesaian pertidaksamaan rasional sebagai berikut :
1. Membuat ruas kanan pertidaksamaan nol kemudian difaktorkan.
2. Menentukan titik kritis dengan menyamakan tiap faktor dengan nol, kemudian meletakkan titik kritis
pada suatu garis bilangan.
3. Menentukan tanda setiap daerah yang dibatasi titik-titik kritis pada garis bilangan baik tanda + maupun
tanda -, dengan mensubtitusikan titik uji pada pertidaksamaan dan menentukan tandanya.
4. Menentukan daerah yang memenuhi penyelesaian yaitu daerah pada garis bilangan yang tandanya
sama dengan pertidaksamaannya.
Contoh 1
x+2
Tentukan penyelesaian dari 0 !
x−3
Alternatif penyelesaian
Langkah 1
x+2
Ruas kanan sudah nol sehingga 0 dan tidak perlu difaktorkan karena sudah dalam bentuk faktor.
x−3
Langkah 2
x+2
Menentukan titik kritis, karena 0 bertanda ≤ 0 maka
x−3
Pembilang (= 0) x + 2 = 0 x = −2 termasuk penyelesaian, diberi tanda bulat hitam pada garis
bilangan.
Penyebut (≠ 0) x − 3 0 x 3 tidak termasuk penyelesaian, diberi tanda bulat kosong pada garis
bilangan.
Langkah 3 -2 3
Menentukan tanda setiap daerah yang dibatasi titik-titik kritis pada garis bilangan dengan mensubtitusikan
titik uji pada pertidaksamaan,
x = −3 , x = 0 dan x = 4
dengan demikian titik uji yang diambil
x + 2 − 3 + 2 −1 1
untuk x = −3 maka = = = (+ + ++ )
x −3 −3−3 −6 6
x+2 0+2 2
untuk x = 0 maka = = ( − − − − −)
x−3 0−3 −3
x+2 4+2 6
untuk x = 4 maka = = = 6(+ + ++ )
x−3 4−3 1
++++ ---- ++++
Langkah 4
-3 -2 0 3 4
karena tanda ketaksamaan ≤ 0 maka daerah penyelesaiannya yang bertanda positif (+) sehingga
x+2
penyelesaian pertidaksamaan 0 adalah − 2 x 3 .
x−3
Contoh 2
200 t
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan 8 !
t + 100
2
Kelas X Matematika 37
Alternatif penyelesaian
Membuat ruas kanan nol
200t
−8 0
t + 100
2
Contoh 3
8 15
Tentukan semua bilangan real x yang memenuhi − 1 !
x 2x + 1
Alternatif penyelesaian
Membuat ruas kanan nol
8 15
− 1
x 2x + 1
8 15
− −1 0
x 2x + 1
8(2 x + 1) − 15 x − x(2 x + 1)
0
x(2 x + 1)
16 x + 8 − 15 x − 2 x 2 − x
0
x(2 x + 1)
− 2x + 8
2
0
x(2 x + 1)
38 Matematika Kelas X
2x 2 − 8
0
x(2 x + 1)
2( x 2 − 4)
0
x(2 x + 1)
2( x − 2)( x + 2)
0
x(2 x + 1)
Titik kritisnya :
x−2=0 x+2=0
➢ pembilang atau
x=2 x = −2
2x + 1 0
➢ penyebut x 0 atau 1
x−
2
Meletakkan titik kritis pada garis bilangan sesuai dengan urutan terkecil sampai terbesar dan menentukan
tanda daerahnya
++++ ----- ++++ ----- ++++
-2 -1/2 0 2
Karena pertidaksaman terakhir bertanda ≤ 0 maka penyelesaiannya yang bertanda (-) sehingga daerah
1
yang memenuhi adalah − 2 x − atau 0 x 2
2
Kegiatan siswa
Pemecahan masalah pertidaksamaan rasional
x −1
2
1
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan 41 − − 3
x x
2.2
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Penyelesaian pertidaksamaan pecahan B. −5 x3
1 3
linear 0 adalah ….
4− x C. x −5 atau x 3
3
A. x ≥ 4 D. x ≤ 4
B. x > 4 E. 0 ≤ x < 4 D. x− 5 atau x 3
3
C. x < 4 E. x−5 atau x 3
2. Penyelesaian pertidaksamaan pecahan 3
−4 3x − 2
linear 0 adalah …. 4. Penyelesaian dari −x0
2x + 6 x
A. x > -3 D. x ≤ -3 adalah….
B. x ≥ -3 E. 0 ≤ x < -3 A. − 2 x −1 atau x 0
C. x < -3 B. 0 x 1 atau x 2
3. Penyelesaian pertidaksamaan pecahan C. x 0 atau 2 x 3
3− x D. x −2 atau − 1 x 0
linear 0 adalah ….
3x + 5 E. x 0 atau 1 x 2
A. − 5 x 3
3
Kelas X Matematika 39
5. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan 8. Himpunan penyelesaian pertidak-samaan
2 − 5x 4x − 5
pecahan linear 3 adalah …. x − 2 adalah ….
x−2 x
A. x 1 x 2 A. x −5 atau − 2 x 0
B. x 1 x 2 B. − 5 x −2 atau x 0
C. 0 x 1 atau x 5
C. x 1 x 2 D. x 0 atau 1 x 5
D. x x 1 atau x 2 E. x 0 atau 5 x 6
E. x x 1 atau x 2
9. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
x+2 x+2
2 x 2 − 17 x − 9 3 adalah….
6. Penyelesaian dari 0 x −1 x −1
2x 2 + 7x + 3 A. x −2 atau x 1
adalah…. B. x 1
A. − 3 x 11 D. 3 x 11 C. x −2
B. − 3 x 9 E. 3 x 11 D. x 1
C. − 3 x 9 E. − 2 x 1
(𝑥−1)(𝑥 2 +2𝑥−3)
7. Penyelesaian dari <0 10. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
𝑥 2 +𝑥−6
adalah…. (SBMPTN, 2021) x2 + 2 x2 − x
A. 𝑥 < −3 adalah….
B. 𝑥 < −2
3x 2x
A. − 4 x 1
C. 𝑥 < −3 atau −3 < 𝑥 < 1
D. 𝑥 < −3 atau −3 < 𝑥 < 1 atau 1 < 𝑥 < 2 B. − 1 x 4
E. 𝑥 < −2 atau 1 < 𝑥 < 2 atau 2 < 𝑥 < 3 C. x 1 atau 0 x 4
D. x −1 atau 0 x 4
E. x −1 atau x 4
Dalam matematika, bilangan irrasional adalah bilangan riil yang tidak bisa dibagi (hasil baginya tidak
pernah berhenti). Dalam hal ini, bilangan irasional tidak bisa dinyatakan sebagai a , dengan a dan b
b
sebagai bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol.
Jadi bilangan irasional bukan merupakan bilangan rasional. Contoh yang paling populer dari bilangan
irasional adalah bilangan π dan bilangan e.
40 Matematika Kelas X
Bilangan Irrasional adalah suatu bilangan yang tidak bisa diubah dalam bentuk pecahan a dengan a dan b
b
merupakan bilangan bulat. Bisa juga diartikan sebagai salah satu atau keduanya dari a dan b bukan
merupakan bilangan bulat, sehingga bukan termasuk bilangan rasional. Akan tetapi, bukan berarti
semua bilangan yang bukan rasional adalah merupakan bilangan irrasional, karena bisa saja sebagai
bilangan imajiner.
Definisi
Pertidaksamaan Irasional adalah pertidaksamaan (dilambangkan dengan tanda >, <, ≥, dan ≤) yang
memuat variabel di dalam tanda akar.
Bentuk umum pertidaksamaan irrasional antara lain:
• f ( x) g ( x) atau f ( x) g ( x)
• f ( x) g ( x) atau f ( x) g ( x)
Untuk menyelesaiakan pertidaksamaan irrasionaldiperlukan persyaratan, bentukyangdi dalam tanda akar
harus lebih dari atau samadengan 0 ( ≥0 ). Hal ini karena a adalah bilangan non negatif sedemikian
hingga a . a = a dimana:
➢ a Terdefinisi untuk a 0 , dan
➢ a Tidak terdefinisi untuk a 0
Contoh
1. Tentukan nilai x agar bentuk akar x 2 − 3x − 10 terdefinisi!
Alternatif penyelesaian
Agar bentuk akar terdefinisi maka x2 –3x –10 ≥ 0
(x – 5) (x + 2) ≥ 0
Pembuat nol: x – 5 =0 atau x + 2=0
x=5 x=–2
Kelas X Matematika 41
2. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan 2 x + 4 4
Alternatif penyelesaian
Syarat bentuk akar 2𝑥 + 4 ≥ 0 6
2𝑥 ≥ −4
x ≥–2
⟺ √2𝑥 + 4 < 4 → kuadratkan kedua ruas -2
⟺ 2x + 4 <16
⟺ 2𝑥 < 12
⟺x < 6
Daerah Irisannya adalah −2 ≤ 𝑥 < 6
x( x − 1) 0
Pembuat nol x = 0 atau x =1
⟺ √𝑥 − 𝑥 < √2 → kuadratkan kedua ruas
2 -1 2
⟺ (𝑥 2 − 𝑥) < 2
⟺ 𝑥2 − 𝑥 − 2 < 0
⟺ ( x − 2)(x + 1) 0 +++ +++
0 1
Pembuat nol x = 2 atau x = –1
Himpunan penyelesaiannya adalah daerah irisan yaitu {𝑥| − 1 < 𝑥 ≤ 0 atau 1 ≤ 𝑥 < 2}
-1
-10
-2
Irisan dari (1), (2) , dan (3) adalah x> -1.
42 Matematika Kelas X
2.3
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Nilai x yang menyebabkan bentuk akar 1 4 1 4
B. x E. x
x − 8x + 16 terdefinisi adalah…
2 2 3 2 3
A. x 4 D. x 2 1 4
C. x
B. x 4 E. semua x bilangan real 2 3
C. x 2 6. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
2. Sebuah bilangan positif x memenuhi x + 10 − x + 2 2 adalah …..
pertidaksamaan x 2 x jika dan hanya A. x −1 D. x 2
jika… B. x 1 E. − 1 x 1
1 1 C. x −2
A. x D. x
4 4 7. Penyelesaian pertidaksamaan
B. x 4 E. x 4 6 + x − x 2 2 adalah …..
C. x 4 A. − 2 x −1
3. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan B. − 2 x −1 atau 2 x 3
2 − 7 x −6 adalah… C. − 2 x −1
A. x
2 D. −1 x 3
7 E. − 1 x 3 dan x = 2
B. x
2 x 3
8. Penyelesaian pertidaksamaan
7 x−2 7
C. x −
34 adalah ….
7 A. 0 x 2
34 2 B. 0 x 2
D. − x
7 7 C. x 9
E. tidak ada nilai x yang memenuhi D. x 9
4. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan E. 0 ≤ 𝑥 < 2 atau x 9
1 − x 2 x + 6 adalah … 9. Penyelesaian pertidaksamaan
5 5 x − 1 ( x − 3) adalah …..
A. x − D. − 3 x A. x 5 D. 1 x 2
3 3
5 B. x 1 E. 2 x 5
B. x − E. − 3 x 1 C. x −1 atau x 2
3
5 10. Penyelesaian pertidaksamaan
C. − < 𝑥 ≤ 1
5.
3
Batas-batas nilai x yang memenuhi x 2 − 6 x + 8 x + 2 adalah ….
pertidaksamaan 4 − 3x − x + 2 0
A. 3 x 4 atau 5 x 6
B. 2 x 3 atau 4 x 5
adalah …
1 4
C. 1 x 4 atau 5 x 6
A. x D. x D. 1 x 3 atau 5 x 6
2 3 E. 1 x 2 atau 4 x 6
B. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut untuk x∈ R:
1. x 2 − x − 12 x − 1 x2 +1
2 0
x − 1
2. x 2 − 6x + 9 x 2 − 2x + 1 5.
1 +1 1
x2 − x + 2 x
3. 1
x+5
1 1
4.
x −1 2− x
Kelas X Matematika 43
2
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Semua nilaix yang memenuhi x+3
7. Penyelesaian dari pertidaksamaan 0
x + 2 x − 3 x − 1 adalah … .
2
x−2
A. 1 x 3 adalah … .
B. x −2 atau x 1 A. x −3 atau x 2 D. − 2 x 3
C. − 3 x −1 B. x −2 atau x 3 E. −3 ≤ 𝑥 < 2
D. x −2 atau x 3 C. 2 x 3
E. x −1 atau x 3 1 − 2x
8. Penyelesaian dari pertidaksamaan 3
2. Fungsi f ( x) = 2 x − ax + 2 2− x
2
akan menjadi
adalah … .
fungsi definit positif bila nilai a berada pada
interval … . A. x 5
A. a −4 D. 4 a 6 B. 2 x 5
B. a 4 E. − 6 a 4 C. 2 x 5
C. − 4 a 4 D. x 2 atau x 5
( )( )
3. Jika x − x − 2 x + x − 6 0 maka nilai x
2 2 E. x 2 atau x 5
9. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
yang memenuhi adalah … 2x + 7
A. x −1 D. − 2 x 1 1 adalah… .
x −1
B. x −3 E. − 3 x −1 A. x −4 atau x 1
C. − 1 x 2 B. − 4 x 1
4. Penyelesaian dari pertidaksamaan C. 0 x 1
2 x 2 + 4 x x 2 − x − 6 adalah … . D. − 8 x 1
A. x −2 atau x 3 E. − 8 x 1
B. x −3 atau x 2 10. Nilai yang menyebabkan fungsi
C. − 3 x 2 x 2 − 5x + 6
D. − 3 x −2 f ( x) = terdefinisi adalah….
x 2 − 3x − 28
E. − 2 x 3 A. x ≠ 7 dan x ≠ – 4
5. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan B. x ≠ –7 dan x ≠ – 4
2 x 2 + 2 x x 2 − x − 6 adalah … . C. x ≠ –7 dan x ≠ 4
A. x > 0 D. x ≠ 2 dan x ≠ 4
B. x < 0 E. x ≠ 2 dan x ≠ 3
C. x ≠ 0 11. Penyelesaian dari pertidaksamaan
D. x ϵ R
x 2 − 5x + 6
E. tidak ada x yang memenuhi 0 adalah … .
6. Suatu perusahaan memproduksi sejumlah jenis x 2 − 3x + 3
obat tertentu. Asisten pemasaran menetapkan A. 1 x 3
bahwa untuk harga obat p per tablet, biaya B. 1 x 2
produksi dengan (B) yang memenuhi persamaan C. 2 x 3
B( p) = 240.000 − 200 p dan penjualan (R) juga D. 1 x 2 atau 2 x 3
memenuhi persamaan R ( p ) = 800 p − p . Jika E. 1 x 2 dan 2 x 3
2
44 Matematika Kelas X
13. Penyelesaian dari pertidaksamaan B. Banyaknya beras jagung dalam satu porsi
x−6 x−2 makanan antara 15 sampai 20 gram
adalah … . C. Banyaknya beras jagung dalam satu porsi
x − 3 x +1 makanan antara 0 sampai 5 gram
A. − 1 x 3 D. Banyaknya beras putih dalam satu porsi
B. − 1 x 3 makanan antara 0 sampai 5 gram
C. x −1 atau x 3 E. Banyaknya beras putih dalam satu porsi
D. x −1 atau x 3 makanan antara 5 sampai 20 gram
E. tidak ada nilai x yang memenuhi. 17. Nilai yang memenuhi
x −1 3 5
14. Diketahui pertidaksamaan −4 untuk 2 adalah ….
x−4 x − 3x + 2 x − 4 x + 3
2
Kelas X Matematika 45
22. Penyelesaian pertidaksamaan x + x +1 3 24. Jika a < x ≤ b adalah penyelesaian dari
adalah… pertidaksamaan √𝑥 − 1 > √3 − 𝑥 . maka nilai a2
+b2 adalah…
A. 0 < x < 16 D. x ≥ 0
A. 5 D. 13
9 B. 7 E. 15
B. 0 ≤ x <
16 E. x ≥ 16 C. 11
2
9 9 𝑥
≥1
16 25. Penyelesaian pertidaksamaan { 1
C. –1≤ x < √1−𝑥
>1
9 adalah…
23. Penyelesaian pertidaksamaan
x −1 0 A. x ≤ 0 D. 1 < x < 2
x2 − 4 B. x < 1 E. 0 < x < 1
adalah… C. x ≤ 2
A. x > 1 D. 1 < x < 2
B. x > 2 E. –2 < x < 2
C. x < –2 atau x > 2
46 Matematika Kelas X
3 Sistem Persamaan Linear
Tiga Variabel
Kompetensi Dasar
3.3. Menyusun sistem persamaan linear tiga 4.3. Menyelesaikan masalah kontekstual yang
variabel dari masalah kontekstual. berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga
variabel
PETA KONSEP
Sistem Persamaan Linear
Tiga Variabel (SPLTV)
Kelas X Matematika 47
Alternatif penyelesaian
Diketahui : - Harga 2 spidol besar dan 1 spidol kecil Rp 25.000,00
- Harga 1 spidol besar, 1 spidol sedang , dan 3 spidol kecil Rp 33.000,00
- Harga 3 sidol sedang dan 1 spidol kecil Rp 29.000,00
Ditanyakan :
Harga 10 spidol besar
Misalkan : 𝑥 adalah harga sebuah spidol besar
𝑦 adalah harga sebuah spidol sedang
𝑧 adalah harga sebuah spidol kecil
berdasarkan info diatas diperoleh hubungan hubungan sebagai berikut.
2𝑥 + 𝑧 = 25.000 ……….(1)
𝑥 + 𝑦 + 3𝑧 = 33.000 ……….(2)
3𝑦 + 𝑧 = 29.000 ……….(3)
2𝑥 + 𝑧 = 25.000
sehingga diperoleh sistem persamaan linearnya adalah { 𝑥 + 𝑦 + 3𝑧 = 33.000
3𝑦 + 𝑧 = 29.000
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem persamaan linear tiga variabel adalah kumpulan
persamaan linear tiga variabel. Bentuk umum sistem persamaan linear dengan tiga variabel 𝑥, 𝑦, dan 𝑧 adalah
sebagai berikut.
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 + 𝑐1 𝑧 = 𝑑1
{𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 + 𝑐2 𝑧 = 𝑑2
𝑎3 𝑥 + 𝑏3 𝑦 + 𝑐3 𝑧 = 𝑑3
yang hanya mempunyai satu penyelesaian atau nilai untuk 𝑥, 𝑦, dan 𝑧 yaitu (𝑥, 𝑦, 𝑧). Nilai tersebut disebut
penyelesaian SPLTV.
Keterangan :
a. Jika 𝑑1 , 𝑑2 , dan 𝑑3 bernilai nol maka sistem persamaan tersebut disebut sebagai sistem persamaan linier
homogen. Sebaliknya, jika ada 𝑑1 , 𝑑2 , dan 𝑑3 yang tidak bernilai nol maka sistem persamaan linier tersebut
disebut sebagai sistem persamaan linier tidak homogen (non homogen).
b. SPLTV yang homogen memiliki dua kemungkinan, yaitu:(1) hanya memiliki penyelesaian yang trival (𝑥 = 𝑦 =
𝑧 = 0) atau (2) memiliki tak hingga penyelesaian yang tidak trival selain penyelesaian trival.
Selanjutnya, anda dapat menentukan penyelesaian SPLTV tersebut dengan cara-cara yang telah dipelajari
pada tingkat SMP/MTs, yaitu dengan menggunakan metode substitusi (mengganti salah satu variabel), metode
eliminasi (menghilangkan variabel), dan metode eliminasi-substitusi.
3.1
48 Matematika Kelas X
sebesar Rp.83.000,00. Fida membayar sebesar 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 45
Rp.86.000,00 sedangkan Rahma membayar A. { 𝑥 = 𝑦
sebesar Rp.158.000,00. Sistem persamaan linear 𝑥 − 17 = 𝑧
yang memenuhi pernyataan di atas adalah …. 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 45
3𝑥 + 4𝑦 + 𝑧 = 83.000 B. { 𝑥 = 𝑦
A. { 2𝑥 + 6𝑦 + 𝑧 = 86.000 𝑧 − 17 = 𝑥
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 45
2𝑥 + 5𝑦 + 10𝑧 = 158.000
3𝑥 + 4𝑦 + 𝑧 = 83.000 C. {𝑥 + 4 = 𝑦
B. { 6𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 86.000 𝑥 − 17 = 𝑧
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 45
5𝑥 + 2𝑦 + 10𝑧 = 158.000 D. {𝑥 + 4 = 𝑦
3𝑥 + 4𝑦 + 𝑧 = 83.000
𝑧 − 17 = 𝑥
C. { 6𝑥 + 𝑦 + 2𝑧 = 86.000 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 45
2𝑥 + 5𝑦 + 10𝑧 = 158.000 E. { 𝑥 + 4 = 𝑦
3𝑥 + 4𝑦 + 𝑧 = 83.000 𝑧 − 17 = 𝑦
D. {6𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 86.000 5. Novia, Dian, dan Ine pergi bersama-sama ke
2𝑥 + 𝑦 + 10𝑧 = 158.000 sebuah toko buah. Novia membeli 2 kg apel, 2 kg
3𝑥 + 4𝑦 + 𝑧 = 83.000 anggur, dan 1 kg jeruk dan membayar sebesar
E. { 6𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 86.000 Rp 67.000,00. Dian membeli 3 kg apel, 1 kg
2𝑥 + 5𝑦 + 10𝑧 = 158.000 anggur, dan 1 kg jeruk dan membayar sebesar
3. Misalkan tiga orang ibu berbelanja di pedagang Rp 61.000,00. Ine membeli 1 kg apel, 3 kg
yang sama. Setiap ibu tersebut berbelanja tiga anggur, dan 2 kg jeruk dan membayar sebesar
barang yang sama, yaitu tepung merk A, merk B, Rp 80.000,00. Sistem persamaan yang
dan merk C, tanpa mengetahui harga setiap merk memenuhi pernyataan di atas adalah ….
tepung tersebut. Ibu pertama membeli tepung 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 67.000
merk A, B, dan C masing-masing 2 bungkus, 3 A. {3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 61.000
bungkus, dan 1 bungkus dan ia harus membayar 𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 80.000
sebesar Rp.23.000,00. Ibu kedua membeli 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 67.000
masing-masing 1 bungkus setiap merk nya dan B. {3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 61.000
membayar sebesar Rp.14.000,00. Dan ibu ketiga 𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 80.000
membayar sebesar Rp.16.000,00 untuk 1 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 67.000
bungkus tepung merk A, 2 bungkus tepung merk C. { 𝑥 + 3𝑦 + 𝑧 = 61.000
B, dan 1 bungkus tepung merk C. Sistem 𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 80.000
persamaan linear yang memenuhi pernyataan di 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 67.000
atas adalah …. D. { 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 61.000
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 23.000 𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 80.000
A. {2𝑥 + 3𝑦 + 𝑧 = 14.000 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 67.000
𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 16.000 E. { 3𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 61.000
2𝑥 + 3𝑦 + 𝑧 = 23.000 𝑥 + 2𝑦 + 3𝑧 = 80.000
B. {𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 14.000 6. Jumlah uang Dani, Dini, dan Dudi Rp 150.000,00.
𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 16.000 Jumlah uang Dani dan Dini Rp 30.000,00
2𝑥 + 3𝑦 + 𝑧 = 23.000 kurangnya dari dua kali uang Dudi. Jumlah uang
C. {𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 16.000 Dani dan Dudi Rp 30.000,00 lebihnya dari uang
𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 14.000 Dini. Sistem persamaan linear yang memenuhi
3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 23.000 pernyataan di atas adalah ….
D. {𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 14.000 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 150.000
𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 16.000 A. {𝑥 + 𝑦 − 2𝑧 = 30.000
2𝑥 + 3𝑦 + 𝑧 = 23.000 𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = 30.000
E. { 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 14.000 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 150.000
𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 16.000 B. {𝑥 + 𝑦 − 2𝑧 = −30.000
4. Jumlah tiga bilangan sama dengan 45. Bilangan 𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = 30.000
pertama ditambah 4 sama dengan bilangan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 150.000
kedua, dan bilangan ketiga dikurangi 17 sama C. {𝑥 + 𝑦 + 2𝑧 = 30.000
dengan bilangan pertama. Sistem persamaan 𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = 30.000
yang memenuhi kondisi tersebut adalah …
Kelas X Matematika 49
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 150.000 9. Sebuah kios makanan menjual burger, kentang
D. {𝑥 + 𝑦 − 2𝑧 = −30.000 goreng, dan minuman. Seorang pelanggan
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 30.000 membeli 2 burger, 5 bungkus kentang goreng,
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 150.000 dan 2 gelas minuman. Kemudian, ia membayar
E. {𝑥 + 𝑦 + 2𝑧 = 30.000 seharga Rp 110.000,00. Harga 1 burger adalah
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 30.000 Rp 4.000,00 lebih mahal daripada harga 1
7. Sebuah bilangan terdiri dari tiga angka. bungkus kentang goreng. Harga segelas
Jumlahnya angka-angkanya adalah 12, angka minuman adalah Rp 17.500,00 lebih murah
pada puluhan 2 kurangnya dari angka pada daripada harga 2 burger. Sistem persamaan
ratusan, dan angka satuan 4 kurangnya dari linear yang sesuai dengan pernyataan di atas
jumlah dua angka yang lain. Sistem persamaan adalah ….
yang memenuhi pernyataan di atas adalah ….. 2𝑥 + 5𝑦 + 2𝑧 = 110.000
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 12 A. { 𝑥 + 𝑦 = 4000
A. {𝑥 − 𝑦 = 2 2𝑥 + 𝑧 = 17.500
𝑥+𝑦−𝑧=4 2𝑥 + 5𝑦 + 2𝑧 = 110.000
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 12 B. { 𝑥 + 𝑦 = 4000
B. {𝑥 + 𝑦 = 2 2𝑥 − 𝑧 = 17.500
𝑥+𝑦−𝑧=4 2𝑥 + 5𝑦 + 2𝑧 = 110.000
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 12 C. { 𝑥 − 𝑦 = 4000
C. {𝑥 − 𝑦 = 2 2𝑥 + 𝑧 = 17.500
2𝑥 + 5𝑦 + 2𝑧 = 110.000
𝑥−𝑦+𝑧=4
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 12 D. { 𝑥 − 𝑦 = 4000
D. {𝑥 + 𝑦 = 2 2𝑧 − 𝑥 = 17.500
2𝑥 + 5𝑦 + 2𝑧 = 110.000
𝑥+𝑦−𝑧=4 E. { 𝑥 − 𝑦 = 4000
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 12
2𝑥 − 𝑧 = 17.500
E. {𝑥 − 𝑦 = 2 10. Diketahui keliling segitiga ABC 70 cm. Panjang
𝑥−𝑦−𝑧=4 AC adalah 2 cm lebihnya dari panjang AB.
8. Bu Siska mempunyai uang pecahan lima ribuan, Panjang BC adalah 6 cm kurangnya dari panjang
sepuluh ribuan, dan dua puluh ribuan. Jumlah AC. Jika 𝑥 menyatakan panjang AB, 𝑦
uang tersebut adalah Rp 160.000,00. Uang menyatakan panjang BC, dan 𝑧 menyatakan
pecahan sepuluh ribuan 6 lembar lebih banyak panjang AC, maka sistem persamaan linear dari
daripada uang pecahan lima ribuan. Banyak hubungan panjang sisi-sisi segitiga ABC adalah
lembar uang pecahan dua puluh ribuan dua kali ….
banyak lembar uang pecahan lima ribuan. Jika 𝑥 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 35
menyatakan banyak lembar uang lima ribuan, 𝑦 A. { 𝑥 − 𝑧 = −2
menyatakan banyak lembar uang sepuluh ribuan, 𝑦 − 𝑧 = −6
dan 𝑧 menyatakan banyak lembar uang dua 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 35
puluh ribuan, maka sistem persamaan linear dari B. {𝑥 − 𝑧 = 2
hubungan pecahan-pecahan uang tersebut 𝑦−𝑧 = 6
adalah …. 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 70
𝑥 + 2𝑦 + 4𝑧 = 16 C. { 𝑥 − 𝑧 = 2
A. {𝑥 − 𝑦 = −6 𝑦−𝑧 =6
2𝑥 − 𝑧 = 0 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 70
𝑥 + 2𝑦 + 4𝑧 = 32
D. { 𝑥 − 𝑧 = −2
B. {𝑥 − 𝑦 = −6
𝑦−𝑧 = 6
2𝑥 − 𝑧 = 0 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 70
𝑥 + 2𝑦 + 4𝑧 = 32
C. {𝑥 − 𝑦 = 6 E. { 𝑥 − 𝑧 = −2
2𝑥 − 𝑧 = 0 𝑦 − 𝑧 = −6
𝑥 + 2𝑦 + 4𝑧 = 32
D. {𝑥 − 𝑦 = 6
𝑥 − 2𝑧 = 0
𝑥 + 2𝑦 + 4𝑧 = 16
E. {𝑥 − 𝑦 = −6
𝑥 − 2𝑧 = 0
50 Matematika Kelas X
B. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!
1. Pada suatu hari, jumlah pengunjung suatu arena taman edukasi adalah 270 orang. Harga masuk
taman edukasi tersebut untuk anak-anak adalah Rp.25.000,00; dewasa adalah Rp.40.000,00;
pengunjung di atas usia 55 tahun adalah Rp.30.000,00. Di hari itu, pengelola taman mencatat hasil
penjualan tiket sebesar Rp.9.100.000,00 dengan pengunjung taman anak-anak adalah 5 kali lipat
dari pengunjung usia di atas 55 tahun. Sistem persamaan linear yang sesuai adalah ….
2. Di sebuah minimarket, harga 3 kg udang, 1 kg daging sapi, dan 2 kg daging ayam adalah
Rp.188.000,00. Harga 2 kg udang, 1 kg daging sapi, dan 1 kg daging ayam adalah Rp.130.000,00.
Dan harga 1 kg udang, 2 kg daging sapi, dan 4 kg daging ayam adalah Rp.196.000,00. Sistem
persamaan linear yang sesuai adalah ….
3. Ibu Wati adalah seorang pedagang beras di Pasar Induk. Ia sedang melayani tiga pembeli. Masing-
masing pembeli membeli beras dari tiga jenis beras, yaitu beras jenis A, B, dan C. Pembeli pertama
membeli 1 kg beras jenis A, 2 kg beras jenis B, dan 3 kg beras jenis C dan membayar sebesar
Rp65.000,00. Pembeli kedua membeli 2 kg beras jenis A dan 3 kg beras jenis B dan membayar
Rp52.000,00. Sedangkan pembeli ketiga membeli 1 kg beras jenis B dan 1 kg beras jenis C dengan
harga Rp21.000,00. Sistem persamaan linear yang sesuai adalah ….
4. Terdapat pohon bilangan dengan tiga bilangan. Jumlah tiga bilangan tersebut adalah 38. Jika
bilangan pertama ditambah 3 sama dengan bilangan kedua, dan bilangan ketiga dikurangi 5 sama
dengan bilangan pertama maka sistem persamaan linear yang sesuai adalah ….
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 + 𝑐1 𝑧 = 𝑑1
5. Diketahui sistem persamaan linear tiga variabel sebagai berikut {𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 + 𝑐2 𝑧 = 𝑑2
𝑎3 𝑥 + 𝑏3 𝑦 + 𝑐3 𝑧 = 𝑑3
Tentukan syarat yang harus dipenuhi sistem di atas supaya memiliki
a. Penyelesaian tunggal
b. Banyak penyelesaian
c. Tidak memiliki penyelesaian
Perhatikan kembali masalah mengenai berapa besar uang yang harus dibayarkan oleh Tomi. Pada sub
bab ini, kita akan menyelesaikan sistem persamaan tersebut dengan beberapa cara yaitu dengan metode
substitusi, metode eliminasi, dan metode gabungan (eliminasi dan substitusi).
Kelas X Matematika 51
3𝑥 + 4000 + 2𝑥 + 225.000 − 18𝑥 = 99.000
13𝑥 = 130.000
𝑥 = 10.000
Karena Tomi membeli 10 buah spidol besar maka banyak uang yang harus dibayarkan Tomi adalah
Rp.100.000,00
Contoh 1
Diketahui jumlah tiga bilangan sama dengan 50. Jika bilangan pertama dibagi 3 maka hasilnya akan sama
dengan bilangan ketiga dibagi 7. Jika bilangan pertama dan kedua dijumlahkan maka akan sama dengan
bilangan ketiga ditambah delapan. Tentukan bilangan-bilangan tersebut
Alternatif penyelesaian
Misalkan : 𝑥 = bilangan pertama
𝑦 = bilangan kedua
𝑧 = bilangan ketiga
Berdasarkkan informasi pada soal diperoleh persamaan sebagai berikut :
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 50 … (1)
𝑥 𝑧
= … (2)
3 7
𝑥+𝑦=𝑧+8 … (3)
3𝑧
Persamaan (2) diubah menjadi : 𝑥 = … (4)
7
Persamaan (3) diubah menjadi : 𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 8 … (5)
Ditanyakan 𝑥 ; 𝑦 ; dan 𝑧
Eliminasi persamaan (1) dan persamaan (5)
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 50
𝑥+ 𝑦– 𝑧= 8
−
2𝑧 = 42
𝑧 = 21
Nilai 𝑧 = 21 disubstitusikan ke persamaan (4)
52 Matematika Kelas X
3𝑧
𝑥=
7
3(21)
𝑥= =9
7
Nilai 𝑥 = 9 dan 𝑧 = 21 disubstitusikan ke persamaan (1)
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 50
9 + 𝑦 + 21 = 50 → 𝑦 = 20
Jadi bilangan-bilangan tersebut adalah : 𝑥 = 9; 𝑦 = 20 ; dan 𝑧 = 21
Contoh 2
5𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = 25
Tentukan himpunan penyelesaian dari { 3𝑥 + 2𝑦 − 3𝑧 = 16
2𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = 9
Alternatif penyelesaian
5𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = 25 … (1)
3𝑥 + 2𝑦 − 3𝑧 = 16 … (2)
2𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = 9 … (3)
Mengeliminasi 𝑥 dari persamaan (1) dan (2)
5𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = 25 (× 3) (koefisien x pada persamaan (2))
3𝑥 + 2𝑦 − 3𝑧 = 16 (× 5) (koefisien x pada persamaan (1))
15𝑥 − 3𝑦 + 6𝑧 = 75
15𝑥 + 10𝑦 − 15𝑧 = 80 _
−13𝑦 + 21𝑧 = −5 … (4)
Mengeliminasi 𝑥 dari persamaan (1) dan (3)
5𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = 25 (× 2) (koefisien 𝑥 pada persamaan (3))
2𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = 9 (× 5) (koefisien 𝑥 pada persamaan (1))
10𝑥 − 2𝑦 + 4𝑧 = 50
10𝑥 − 5𝑦 + 5𝑧 = 45_
3𝑦 − 𝑧 =5 … (5)
Kelas X Matematika 53
3.2
54 Matematika Kelas X
B. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar! 𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = −5
a. {2𝑦 − 𝑧 = 2
1. Diketahui sistem persamaan tiga variabel 2𝑥 + 3𝑦 = −3
berikut. 2𝑥 + 3𝑦 + 4𝑧 = −18
3𝑥 − 2𝑦 = −10 b. { 𝑥 − 2𝑦 + 𝑧 = 4
{ 4𝑥 + 5𝑦 = 21 4𝑥 + 𝑧 = −19
4𝑦 − 3𝑧 = −43 4. Selesaikan Sistem persamaan berikut
Tentukan : dengan menggunakan metode eliminasi
a. himpunan penyelesaiannya 6 4 3
+ − =1
b. nilai 2𝑥 – 𝑦 – 𝑧 𝑥 𝑦 𝑧
2. Jika (𝑎, 𝑏, 𝑐) adalah penyelesaian sistem 1 1 1 7
persamaan + + =
𝑥 𝑦 𝑧 3
𝑦 + 𝑧 = 10 3 1 1
{3𝑥 − 4𝑦 = 10 + + =7
{𝑥 𝑦 𝑧
𝑥 + 2𝑧 = 18
Tentukan nilai 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 5. Buatlah sebuah sistem persamaan linear
3. Selesaikan sistem persamaan berikut tiga variabel dan tentukan pula himpunan
dengan menggunakan metode substitusi penyelesaiannya dengan menggunakan
metode eliminasi dan substitusi.
Kelas X Matematika 55
3
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Sebuah toko alat tulis menyediakan spidol D. 𝑎 + 𝑏 = 40; 𝑎 + 𝑐 = 38; 𝑏 + 𝑐 = 34
aneka warna. Perbandingan antara banyak E. 𝑎 + 𝑏 = 40; 𝑎 + 𝑐 = 34; 𝑏 + 𝑐 = 38
spidol biru dan spidol merah adalah 3 : 4. 4. Suatu hari Adisti dan dua temannya
Perbandingan antara banyak spidol merah membeli beberapa buah di pasar buah.
dan spidol hitam adalah 4 : 5. Jumlah ketiga Sampai di rumah, Adisti merinci belanjanya
macam spidol tersebut adalah 430 buah. Jika dan dua temannya ke dalam sebuah tabel
𝑥, 𝑦, dan 𝑧 berturut-turut menyatakan banyak berikut.
spidol biru, spidol merah, dan spidol hitam, Harga
Pembeli Apel Leci Kiwi
maka sistem persamaan yang menyatakan (rupiah)
hubungan ketiga macam spidol tersebut Adisti 1 kg 3 kg 4 kg 320.250
adalah …. Mei 4 kg 2 kg 3 kg 381.000
3 4
A. 𝑥 = 𝑦 ; 𝑦 = 𝑧 ; 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 430 Nani 3 kg 2 kg 2 kg 283.500
4 5
3 5 Berdasarkan informasi pada tabel di atas
B. 𝑥 = 𝑦 ; 𝑦 = 𝑧 ; 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 430
4
4
4
4
maka sistem persamaan yang sesuai adalah
C. 𝑥 = 𝑦 ; 𝑦 = 𝑧 ; 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 430
3 5
….
D. 4𝑥 = 3𝑦 ; 4𝑦 = 5𝑧 ; 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 430 𝑥 + 4𝑦 + 3𝑧 = 320.250
E. 3𝑥 = 4𝑦 ; 4𝑦 = 5𝑧 ; 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 430 A. {3𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 381.000
2. Jika gaji 𝑥, 𝑦 dan 𝑧 digabung, maka hasilnya 4𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 283.500
sama dengan Rp 4.500.000,00. Apabila gaji 𝑦 𝑥 + 4𝑦 + 3𝑧 = 283.500
diambil Rp 500.000,00 dan diberikan kepada B. {3𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 381.000
𝑥, maka gaji 𝑥 akan sama dengan gaji 𝑦. Jika 4𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 320.250
gaji 𝑧 ditambah Rp 1.500.000,00 maka gaji 𝑧 𝑥 + 3𝑦 + 4𝑧 = 320.250
akan sama dengan jumlah gaji 𝑥 dan 𝑦. C. {4𝑥 + 2𝑦 + 3𝑧 = 381.000
Sistem persamaan linear berikut yang 3𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 283.500
merupakan bentuk dari pernyataan di atas 𝑥 + 3𝑦 + 4𝑧 = 320.250
adalah …. D. { + 3𝑦 + 2𝑧 = 381.000
4𝑥
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4.500.000 3𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 283.500
A. {𝑦 − 𝑥 = 500.000 𝑥 + 3𝑦 + 4𝑧 = 320.250
𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 1.500.000 E. {4𝑥 + 2𝑦 + 3𝑧 = 283.500
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4.500.000 3𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 381.000
B. {𝑥 − 𝑦 = 500.000 5. Pertimbangkan sistem persamaan linear
𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 1.500.000 berikut untuk seluruh bilangan real, dengan
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4.500.000 𝑥, 𝑦, dan 𝑧 adalah variabel – variabel dan b
C. {𝑦 − 𝑥 = 1.000.000 adalah suatu konstanta real.
𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 1.500.000 𝑥+𝑦+𝑧 =0
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4.500.000 {𝑥 + 2𝑦 + 3𝑧 = 0
D. {𝑥 + 𝑦 = 500.000 𝑥 + 3𝑦 + 𝑏𝑧 = 0
𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 1.500.000 Pernyataan b yang benar adalah ….
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4.500.000 (i) Ada nilai b dimana sistem tidak memiliki
E. {𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 1.000.000 penyelesaian
𝑥 − 𝑦 − 𝑧 = 1.500.000 (ii) Ada nilai b dimana sistem memiliki tepat
3. Panjang, lebar, dan tinggi sebuah balok satu penyelesaian
berturut-turut adalah 𝑎 cm, 𝑏 cm, dan 𝑐 cm. (iii) Ada nilai b dimana sistem memiliki lebih
Jika keliling alas balok 76 cm, keliling sisi dari satu penyelesaian
tegak depan 80 cm, dan keliling sisi samping A. (ii)
kanan 68 cm maka sistem persamaan dari B. (i) dan (ii)
hubungan panjang, lebar, dan tinggi balok C. (i) dan (iii)
tersebut adalah …. D. (ii) dan (iii)
A. 𝑎 + 𝑏 = 34; 𝑎 + 𝑐 = 38; 𝑏 + 𝑐 = 40 E. (i), (ii), dan (iii)
B. 𝑎 + 𝑏 = 34; 𝑎 + 𝑐 = 40; 𝑏 + 𝑐 = 38 (GRE Mathematics Test)
C. 𝑎 + 𝑏 = 38; 𝑎 + 𝑐 = 40; 𝑏 + 𝑐 = 34
56 Matematika Kelas X
23 1 22
6. Himpunan penyelesaian sistem persamaan A. 𝑎 = ;𝑏 = ;𝑐 =
2𝑥 + 𝑦 = 8 6 4 3
23 23
linear { 𝑦 − 3𝑧 = 19 adalah… B. 𝑎 = ; 𝑏 = 4; 𝑐 =
6 2
26 1 22
4𝑥 − 2𝑧 = 18 C. 𝑎 = ;𝑏 = ;𝑐 =
A. {(4, 2, −5)} 3 4 3
26 23
B. {(4, 4, −5)} D. 𝑎 = ; 𝑏 = 4; 𝑐 =
3 2
23 22
C. {(2, 4, −5)} E. 𝑎 = 4; 𝑏 = ; 𝑐 =
6 3
D. {(2, −4, 5)}
11. Diketahui sistem persamaan
E. {(2, 5, −4)} – 𝑎𝑥 + 2𝑏𝑦 − 2𝑐𝑧 = 2
7. Diketahui (𝑥, 𝑦, 𝑧) merupakan penyelesaian { 2𝑎𝑥 − 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 = −1 . Penyelesaian dari
– 𝑥 + 2𝑦 − 3𝑧 = 13
3𝑎𝑥 − 2𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 = 1
dari sistem { −2𝑥 − 𝑦 + 4𝑧 = 16 . Nilai dari
sistem tersebut adalah ….
5𝑥 + 4𝑦 − 𝑧 = −1 1 2
𝑥 − 𝑦 − 𝑧 = ⋯. A. (1, − , − )
𝑏 𝑐
A. – 17 2
B. (1, − , − )
3
B. – 9 𝑏
3
𝑐
2
C. 6 C. (1, − , − )
𝑏 𝑐
D. 7 3
D. (0, − , − )
2
E. 11 𝑏 𝑐
2 3
8. Diketahui {(𝑥, 𝑦, 𝑧)} merupakan himpunan E. (0, − , − )
𝑏 𝑐
penyelesaian dari sistem persamaan 12. Nilai 𝑦 yang memenuhi sistem persamaan
0,1𝑥 − 2𝑦 + 0,5𝑧 = 0,7 −𝑥 − 2𝑦 + 𝑧 = −1; 2𝑥 + 6𝑦 − 3𝑧 =
{ 0,3𝑥 + 𝑦 − 0,2𝑧 = 0,1 . Nilai {(𝑥, 𝑦, 𝑧)} −1; −3𝑥 − 4𝑦 − 2𝑧 = −14 adalah….
0,5𝑥 − 3𝑦 − 0,4𝑧 = −0,9 A. 4
yang memenuhi adalah…. B. 2
A. {(1; 0,2; 0,2)} C. – 1
B. {(1; 0,2; 0,1)} D. −
1
C. {(1; 0,2; 2)} 2
D. {(2; 0,2; 1)} E. − 2
E. {(2; 0,2; 0,1)} 13. Sari, Luna, Akmal, dan Tony pergi ke toko
9. Diketahui {(𝑥, 𝑦, 𝑧)} merupakan penyelesaian buku yang sama. Sari membeli 3 pensil dan
5 2 1 2 penghapus seharga Rp 15.500,00. Luna
− + = 27 membeli 4 pensil, 1 penghapus, dan 1
𝑥 𝑦 𝑧
3 4 6
+ − = −14 . Nilai 𝑥 + 𝑦 − penggaris seharga Rp 20.500,00. Akmal
dari sistem 𝑥 𝑦 𝑧 membeli 2 pensil dan 1 penggaris seharga
2 3 2
Rp 11.000,00. Jika Tony membeli 1 pensil, 1
{− 𝑥 − 𝑦 − 𝑧 = −8
penghapus, dan 1 penggaris, maka Tony
𝑧 adalah ….
7 harus membayar ….
A. − A. Rp 10.000,00
12
5
B. − B. Rp 11.500,00
12
1 C. Rp 12.000,00
C. D. Rp 12.500,00
12
5
D. E. Rp 13.000,00 (UN)
12
7 14. Diketahui harga 4 kg salak, 1 kg jambu, dan
E.
12 2 kg kelengkeng adalah Rp 54.000,00.
10. Perhatikan sistem-sistem persamaan linear Harga 1 kg salak, 2 kg jambu, dan 2 kg
berikut. kelengkeng adalah Rp 43.000,00. Harga 3
2𝑥 + 3𝑦 − 6𝑧 = 15 kg salak, 1 kg jambu, dan 1 kg kelengkeng
{ − 2𝑦 − 3𝑧 = −16 dan
3𝑥 adalah Rp 37.750,00. Harga 1 kg jambu
𝑥 − 𝑦 − 5𝑧 = −3 adalah….
1 1 1
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 − 𝑐𝑧 = 10 A. Rp 6.500,00
3 2 3
{2 𝑎𝑥 − 1 𝑏𝑦 − 2 𝑐𝑧 = −5 B. Rp 7.000,00
3 4 3 C. Rp 8.500,00
2𝑎𝑥 + 4𝑏𝑦 + 4𝑐𝑧 = 11 D. Rp 9.250,00
Memiliki himpunan penyelesaian yang sama. E. Rp 9.750,00
Nilai 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 adalah ….
Kelas X Matematika 57
15. Jumlah tiga bilangan adalah 75. Bilangan D. 2005
pertama lima lebihnya dari jumlah dua E. 2003
bilangan lainnya. Bilangan kedua sama 20. Empat tahun mendatang, jumlah umur
1 Sukardi, Dennis, dan Willy adalah 52 tahun.
dengan dari jumlah dua bilangan lainnya.
4
Enam tahun yang lalu, perbandingan umur
Bilangan pertamanya adalah ….
Sukardi dan Dennis adalah 1 : 3,
A. 15
sedangkan umur Dennis dan Willy
B. 20
berbanding 3 : 7. Umur Willy sekarang
C. 30
adalah ….
D. 35
A. 8 tahun
E. 40
B. 10 tahun
16. Diketahui bilangan tiga angka 𝑥𝑦𝑧. Nilai 𝑥
C. 12 tahun
ditambah 𝑦 hasilnya 10. Nilai 𝑥 dikurangi 𝑧
D. 16 tahun
hasilnya 5. Nilai 𝑦 dikurangi 𝑧 hasilnya 3.
E. 20 tahun
Bilangan 𝑥𝑦𝑧 itu adalah …
21. Pak Ridwan mempunyai uang Rp
A. 641
150.000,00 yang terdiri atas 𝑎 lembar uang
B. 514
lima ribuan, 𝑏 lembar uang sepuluh ribuan,
C. 513
dan 𝑐 lembar uang dua puluh ribuan. Pak
D. 461
Toni mempunyai uang Rp 330.000,00 yang
E. 416
terdiri atas 𝑏 lembar uang dua puluh ribuan
17. Farly mempunyai kelereng merah, biru, dan
dan 𝑐 lembar uang lima puluh ribuan. Pak
hijau. Perbandingan antara banyak kelereng
merah dan biru adalah 3 : 4. Jumlah Malik mempunyai uang Rp 600.000,00 yang
kelereng merah dan hijau adalah 27. Jika terdiri atas 𝑎 lembar uang lima puluh ribuan
dua kali banyak kelereng biru ditambah dan 𝑐 lembar uang seratus ribuan. Jika pak
banyak kelereng hijau sama dengan 37, Firdaus hanya mempunyai 𝑐 lembar uang
maka banyak kelereng merah, biru, dan seratus ribuan, maka uang Pak Firdaus
hijau berturut-turut yang dimiliki Farly sebanyak ….
adalah…. A. Rp 400.000,00
A. 12, 16, dan 20 B. Rp 500.000,00
B. 12, 16, dan 18 C. Rp 700.000,00
C. 12, 16, dan 15 D. Rp 1.000.000,00
D. 6, 8, dan 21 E. Rp 1.500.000,00
E. 6, 8, dan 15 22. Sebuah festival seni disaksikan oleh 20%
18. Resty mempunyai pita hias berwarna merah, penonton anak-anak, sepertiga pria dewasa,
ungu, dan kuning. Jumlah panjang ketiga dan sisanya penonton wanita dewasa. Jika
pita hias tersebut adalah 275 cm. panjang banyak penonton wanita dewasa 200
pita ungu 5 cm kurangnya dari panjang pita lebihnya dari banyaknya penonton pria
kuning. Panjang pita kuning 20 cm lebihnya dewasa, maka jumlah penonton seluruhnya
dari panjang pita merah. Jika pita kuning pada festival seni tersebut adalah ….
dipakai sepanjang 35 cm, maka panjang pita A. 1.000 orang
kuning tersisa adalah …. B. 1.200 orang
A. 45 cm C. 1.500 orang
B. 50 cm D. 1.600 orang
C. 65 cm E. 1.800 orang
D. 75 cm 23. Bima berbelanja beberapa pakaian di
E. 80 cm sebuah toko. Jumlah kaus yang ia beli sama
19. Tiga tahun lalu, jumlah usia Hendi, Via, dan dengan jumlah dasi, sedangkan jumlah kaus
Boni adalah 33 tahun. Sekarang usia Hendi empat kali lebih banyak dari jumlah celana.
2 tahun kurangnya dari usia Via, sedangkan Harga satu kaus Rp 35.000,00, satu dasi Rp
jumlah usia Via dan Boni adalah 30 tahun. 25.000,00, dan satu celana Rp 40.000,00.
Jika sekarang tahun 2020, maka Hendi lahir Jika Bima menghabiskan Rp 560.000,00 di
pada tahun …. kasir maka jumlah dasi yang ia beli adalah
A. 2009 ….
B. 2008 A. 2 D. 8
C. 2007 B. 4 E. 10
C. 6
58 Matematika Kelas X
24. Segitiga ABC mempunyai tiga sudut, yaitu 25. Ucok ingin membeli sepeda dengan harga
sudut 𝑋, 𝑌, dan 𝑍. Sudut 𝑋 delapan kali dari dua kali harga sepeda yang ingin dibeli Ade.
jumlah sudut 𝑌 dan 𝑍. Sudut 𝑌 tiga kali dari Ade telah memiliki uang Rp 150.000,00 dan
sudut 𝑍. Besar setiap sudut segitiga tersebut akan menabung Rp 3.000,00 per minggu,
adalah …. sementara Ucok baru memiliki uang Rp
A. 𝑋 = 120°, 𝑌 = 45°, 𝑍 = 15° 100.000,00 dan akan menabung Rp
B. 𝑋 = 140°, 𝑌 = 30°, 𝑍 = 10° 10.000,00 per minggu. Harga sepeda yang
C. 𝑋 = 148°, 𝑌 = 24°, 𝑍 = 8° akan dibeli Ade adalah ….
D. 𝑋 = 156°, 𝑌 = 18°, 𝑍 = 6° A. Rp 200.000,00
E. 𝑋 = 160°, 𝑌 = 15°, 𝑍 = 5° B. Rp 300.000,00
C. Rp 400.000,00
D. Rp 500.000,00
E. Rp 600.000,00
(SBMPTN 2013 Matematika Dasar)
Kelas X Matematika 59
4 Sistem Pertidaksamaan
Dua Variabel
Kompetensi Dasar
3.4. Menjelaskan dan menentukan 4.4. Menyajikan dan menyelesaikan masalah
penyelesaian sistem pertidaksamaan yang berkaitan dengan sistem
dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat- pertidaksamaan dua variabel (linear-
kuadrat). kuadrat dan kuadrat-kuadrat)
PETA KONSEP
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel
Penyelesaian Penyelesaian
Grafik Grafik
Penerapan Penerapan
60 Matematika Kelas X
Pertidaksaman linear dua variabel dapat diselesaikan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Gambar garis batas pertidaksamaan, yaitu garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
b. Pilih sebarang titik di luar garis misalkan titik 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ) sebagai titik selidik, substitusikan 𝑥1 dan 𝑦1 pada
pertidaksamaan.
c. Apabila pertidaksamaan bernilai benar, maka daerah yang memuat titik 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ) merupakan daerah
himpunan penyelesaian.
d. Tandai daerah himpunan penyelesaian dengan arsiran
Agar anda lebih memahami langkah-langkah tersebut, perhatikanlah beberapa contoh berikut.
Contoh
Tentukan daerah penyelesaian dari setiap pertidaksamaan berikut.
a. 𝑥 − 𝑦 < 4
b. 6𝑥 + 5𝑦 ≤ 30
c. 3𝑥 + 5𝑦 ≥ −15
Alternatif penyelesaian
a. 𝑥 − 𝑦 < 4
• Gambarlah garis 𝑥 − 𝑦 = 4 pada diagram cartesius.
Titik potong dengan sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦
𝑥 0 4
𝑦 −4 0
Gambar 4.1
Gambar 4.2
b. 6𝑥 + 5𝑦 ≤ 30
• Gambarlah garis 6𝑥 + 5𝑦 = 30 pada diagram
cartesius.
Titik potong dengan sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦
𝑥 0 5
𝑦 6 0
Kelas X Matematika 61
• Titik selidik (0,0)
6𝑥 + 5𝑦 ≤ 30
0 + 0 ≤ 30
0 ≤ 30( pernyataan benar)
Karena menghasilkan pernyataan benar maka daerah
himpunan penyelesaian adalah daerah yang memuat titik
selidik (0,0). Arsirlah daerah yang memuat titik selidik
(0,0).
Daerah himpunan penyelesaian ditunjukkan pada gambar
4.4 berikut.
c. 3𝑥 + 5𝑦 ≥ −15
• Gambarlah garis 3𝑥 + 5𝑦 = −15 pada diagram
cartesius.
Titik potong dengan sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦
𝑥 0 −5
𝑦 −3 0
Dari contoh di atas dapat diambil kesimpulan yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengarsir
daerah yang memenuhi suatu pertidaksamaan linear dua variabel.
Tabel 4.1.
Bentuk pertidaksamaan Daerah yang memenuhi pertidaksamaan
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑐 atau 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐 di sebelah atas dari garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
𝑎𝑥 − 𝑏𝑦 > 𝑐 atau 𝑎𝑥 − 𝑏𝑦 ≥ 𝑐 di sebelah bawah dari garis 𝑎𝑥 − 𝑏𝑦 = 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑐 atau 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐 di sebelah bawah dari garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
𝑎𝑥 − 𝑏𝑦 < 𝑐 atau 𝑎𝑥 − 𝑏𝑦 ≤ 𝑐 di sebelah atas dari garis 𝑎𝑥 − 𝑏𝑦 = 𝑐
Catatan :
Tanda pertidaksamaan akan mempengaruhi gambar grafiknya
Untuk tanda < atau > grafik kurva digambar putus-putus
Untuk tanda ≤ atau ≥ grafik kurva digambar dengan garis penuh/tidak putus-putus
62 Matematika Kelas X
1.2. Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Perhatikan grafik kurva 𝑦 = 𝑥 2 + 2𝑥 − 3 dan kuasa
beberapa titik terhadap kurva berikut.
Contoh 1:
Arsirlah daerah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan.
a. 𝑦 ≥ 𝑥 2 + 2𝑥 − 3
b. 𝑦 < 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3
Alternatif penyelesaian
a. 𝑦 ≥ 𝑥 2 + 2𝑥 − 3
• Tentukan titik potong 𝑦 = 𝑥 2 + 2𝑥 − 3 dengan sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦
Titik potong kurva 𝑦 = 𝑥 2 + 2𝑥 − 3 dengan sumbu 𝑥 jika 𝑦 = 0
𝑥 2 + 2𝑥 − 3 = 0
(𝑥 + 3)(𝑥 − 1) = 0
𝑥 = −3 atau 𝑥 = 1
Kelas X Matematika 63
Jadi kurva memotong sumbu 𝑥 di titik (−3,0) dan
(1,0)
Titik potong kurva 𝑦 = 𝑥 2 + 2𝑥 − 3 dengan sumbu 𝑦
jika 𝑥 = 0
𝑦 = 𝑥 2 + 2𝑥 − 3
𝑦 =0+0−3
𝑦 = −3
Jadi kurva memotong sumbu y di titik (0, −3)
• Gambarlah kurva 𝑦 = 𝑥 2 + 2𝑥 − 3
b. 𝑦 < 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3
• Tentukan titik potong 𝑦 = 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3 dengan
sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦
Titik potong kurva 𝑦 = 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3dengan sumbu 𝑥
jika 𝑦 = 0
2𝑥 2 − 7𝑥 + 3 = 0
(2𝑥 − 1)(𝑥 − 3) = 0
1
𝑥 = atau 𝑥 = 3
2
1
Jadi kurva memotong sumbu 𝑥 di titik ( , 0) dan (3,0)
2
Titik potong kurva 𝑦 = 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3 dengan sumbu 𝑦
jika 𝑥 = 0
𝑦 = 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3
𝑦 =0−0+3
𝑦=3
Jadi kurva memotong sumbu y di titik (0,3)
64 Matematika Kelas X
• Gambarlah kurva 𝑦 = 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3
• Tentukan daerah himpunan penyelesaiannya dengan
menggunakan titik selidik.
Misal titik selidik (0,0)
𝑦 < 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3
0 <0−0+3
0<3 (Pernyataan benar)
Karena menghasilkan pernyataan benar maka titik selidik
(0,0)terletak di daerah himpunan penyelesaian. Oleh
karena itu arsirlah daerah yang memuat titik selidik (0,0)
Catatan :
• Lambang < atau >, kurva digambar putus-putus
• Lambang ≤ atau ≥, kurva digambar penuh tanpa putus
• Daerah penyelesaian ditunjukkan dengan daerah yang diarsir atau daerah yang diwarnai
Selain bentuk parabola, pertidaksamaan kuadrat dua variabel dapat berbentuk lingkaran, elips, atau
hiperbola. Perhatikan gambar berikut.
Gambar 4.12
Contoh 2:
Tentukanlah daerah penyelesaian dari (𝑥 − 3)2 + 𝑦 2 < 4
Alternatif penyelesaian
Bentuk (𝑥 − 3)2 + 𝑦 2 = 4 adalah lingkaran dengan pusat di ( 3,
0) dan jari-jari 2 satuan. Kurva (𝑥 − 3)2 + 𝑦 2 = 4 ditunjukkan
pada gambar 4.13.
Kelas X Matematika 65
Gambar 4.14
4.1
A. 2𝑥 + 3𝑦 > 12
B. 2𝑥 + 3𝑦 ≥ 12
C. 2𝑥 + 3𝑦 < 12
D. 2𝑥 − 3𝑦 ≤ 12
E. −2𝑥 + 3𝑦 ≥ 12
A. 𝑦<𝑥−2
B. 𝑦≤𝑥+2
C. 𝑦≥𝑥−2
D. 𝑦>𝑥+2
E. 𝑦≤𝑥−2
66 Matematika Kelas X
C E
4. Koordinat titik yang tidak termasuk dalam daerah penyelesaian pertidaksamaan 3𝑦 − 𝑥 < 3(𝑥 + 1) − 𝑦
adalah ….
A. (0,0) D. (2,1)
B. (1,1) E. (2,2)
C. (1,2)
A. 2𝑥 + 𝑦 < 4
B. 2𝑥 + 𝑦 ≤ 4
C. 2𝑥 − 𝑦 > 4
D. 2𝑥 + 𝑦 ≥ 4
E. 2𝑥 − 𝑦 < 4
Kelas X Matematika 67
8. Titik berikut yang memenuhi pertidaksamaan 𝑦 < −𝑥 2 + 3𝑥 adalah ….
A. (-1, 2)
B. (0,2)
C. (1,1)
D. (3,1)
E. (4,0)
9. Titik (2, -1) merupakan anggota himpunan penyelesaian pertidaksamaan 𝑦 ≤ 𝑎𝑥 2 − 17𝑥 + 21. Nilai 𝑎
yang memenuhi adalah….
A. 𝑎 ≤ 1
B. 𝑎 < 2
C. 𝑎 ≥ 2
D. 𝑎 ≥ 3
E. 𝑎 ≥ 4
10. Perhatikan gambar berikut.
68 Matematika Kelas X
4. Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari setiap pertidaksamaan berikut.
a. 𝑦 > 𝑥 2 − 16 c. 4 − 𝑥 2 > 𝑦
2
b. 𝑦 ≤ 3𝑥 + 2𝑥 d. 𝑥 ≥ 𝑦 2 − 4𝑦 + 3
5. Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 𝑥 2 + 𝑦 2 ≥ 25
Bentuk umum sistem pertidaksamaan dua variabel linear-kuadrat terdiri dari konstanta, koefisien, dua variabel
yang berbeda, dan tanda pertidaksamaan yaitu <, >, ≤ atau ≥ dengan nilai koefisien pada variabel berpangkat
dua tidak sama dengan nol. Sistem pertidaksamaan dua variabel linear kuadrat terdiri dari pertidaksamaan dua
variabel linear dan pertidaksamaan dua variabel kuadrat.
2.1. Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel Linear Kuadrat
Penyelesaian suatu sistem pertidaksamaan adalah semua himpunan titik (𝑥, 𝑦) yang memenuhisemua
pertidaksamaan pada sistem tersebut. Jika nilai 𝑥 dan 𝑦 yang diminta adalah bilangan real, maka akan ada
tak hingga penyelesaiannya yang bisa diwakili oleh suatu daerah penyelesaian yang memenuhi sistem
pertidaksamaannya.
Langkah-langkah menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan:
a. Gambarlah grafiknya
b. Tentukan daerah himpunan penyelesaian setiap pertidaksamaan dengan cara uji titik selidik.
c. Daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan adalah daerah yang memenuhi semua
pertidaksamaan dengan cara mengiriskan setiap daerah arsiran setiap pertidaksamaan atau carilah
daerah yang memuat arsiran terbanyak.
Contoh 1:
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut.
𝑦 ≤ 2𝑥 + 1
{
𝑦 ≥ 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3
Alternatif penyelesaian
• Gambarlah garis 𝑦 = 2𝑥 + 1
1
Titik potong garis 𝑦 = 2𝑥 + 1 dengan sumbu 𝑥 adalah ( , 0) dan titik potong dengan sumbu 𝑦 adalah (0,1)
2
Uji dengan titik selidik, misal titik (0,0)
𝑦 ≤ 2𝑥 + 1
0≤ 0+1
0≤1 (Pernyataan benar)
Karena menghasilkan pernyataan benar maka daerah himpunan
penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik selidik (0,0) sehingga
diperoleh daerah himpunan penyelesaian 𝑦 ≤ 2𝑥 + 1 sebagai berikut.
Gambar 4.15
• Gambarlah kurva 𝑦 = 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3
Tentukan titik potong 𝑦 = 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3 dengan sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦
Titik potong kurva 𝑦 = 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3 dengan sumbu 𝑥 jika 𝑦 = 0
2𝑥 2 − 7𝑥 + 3 = 0
(2𝑥 − 1)(𝑥 − 3) = 0
1
𝑥 = atau 𝑥 = 3
2
1
Jadi kurva memotong sumbu 𝑥 di titik ( , 0) dan (3,0)
2
Kelas X Matematika 69
Uji dengan menggunakan titik selidik.
Misal titik selidik (0,0)
𝑦 < 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3
0 <0−0+3
0 < 3 (Pernyataan benar)
Karena menghasilkan pernyataan benar maka titik selidik (0,0)terletak di
daerah himpunan penyelesaian. Oleh karena itu arsirlah daerah yang memuat
titik selidik (0,0)
Dengan demikian daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
𝑦 ≤ 2𝑥 + 1
{ adalah daerah irisan dari daerah penyelesaian masing-
𝑦 ≥ 2𝑥 2 − 7𝑥 + 3
masing pertidaksamaan. Daerah yang dimaksud adalah irisan daerah
penyelesaian seperti pada gambar 4.17 berikut.
Contoh 2:
Tentukan daerah penyelesaian yang memenuhi sistem pertidaksamaan
𝑦 ≤ −2𝑥 + 4
{
𝑦 ≥ 𝑥 2 − 3𝑥 + 2
Alternatif penyelesaian
𝑦 ≤ −2𝑥 + 4 (bentuk linear)
{
𝑦 ≥ 𝑥 2 − 3𝑥 + 2 (bentuk kuadrat)
• Menentukan titik potong
Substitusi 𝑦 = −2𝑥 + 4 ke persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 3𝑥 + 2, diperoleh
−2𝑥 + 4 = 𝑥 2 − 3𝑥 + 2
2
𝑥 −𝑥−2=0
(𝑥 − 2)(𝑥 + 1) = 0
𝑥 = 2 atau 𝑥 = −1
Substitusi nilai 𝑥 = 2 atau 𝑥 = −1 ke persamaan 𝑦 = −2𝑥 + 4
Untuk 𝑥 = 2, diperoleh:
𝑦 = −2(2) + 4 = 0
Untuk 𝑥 = −1, diperoleh:
𝑦 = −2(−1) + 4 = 6
Jadi titik potongnya adalah (2,0) dan (−1,6)
Contoh:
Suatu wilayah menjadi daerah perbatasan antara dua desa. Jika desa A memiliki luas daerah dengan
fungsi 𝑦 ≥ 𝑥 2 − 2 dan desa B memiliki luas daerah 𝑦 ≤ 𝑥 − 1, maka gambarkanlah luas tanah
perbatasan tersebut.
70 Matematika Kelas X
Alternatif penyelesaian
• Pertidaksamaan pada sistem tersebut adalah sebagai
berikut.
𝑦 ≥ 𝑥2 − 2
𝑦≤𝑥−1
• Batas luas daerah desa A adalah kurva yang berbentuk
parabola terbuka ke atas karena 𝑎 = 1 > 0. Titik potong kurva
tersebut dengan sumbu 𝑥 jika 𝑦 = 0
𝑥2 − 2 = 𝑦
𝑥2 − 2 = 0
(𝑥 − √2)(𝑥 + √2) = 0
𝑥 = √2 atau 𝑥 = −√2
Diperoleh titik potong (√2, 0)dan (−√2, 0)
Gambar grafik 𝑦 ≥ 𝑥 2 − 2 adalah sebagai berikut.
Gambar 4.19
Kelas X Matematika 71
4.2
72 Matematika Kelas X
5. Perhatikan gambar berikut. 7. Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan
𝑦 ≤ 𝑥 2 + 3𝑥 − 3 dan 2𝑥 + 𝑦 ≥ 𝑝 memenuhi
𝑥 ≤ −5 Atau 𝑥 ≥ 0. Nilai 𝑝 haruslah ….
A. – 3 D. 2
B. – 2 E. 3
C. 0
8. Daerah 𝑥 yang menjadi penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan dari sistem
pertidaksamaan 𝑦 ≥ 𝑥 2 + 5𝑥 − 12 dan 𝑦 ≤
Sistem pertidaksamaan untuk daerah 8𝑥 + 6 adalah ….
himpunan penyelesaian di samping adalah.... A. 𝑥 ≤ −3 atau 𝑥 ≥ 6
𝑥 2 + 𝑦2 ≤ 9 𝑥 2 + 𝑦2 ≤ 9 B. 𝑥 ≤ −6 atau 𝑥 ≥ 3
A. { D. {
𝑦 ≤ 2𝑥 − 2 𝑦 > 2𝑥 − 2 C. 𝑥 ≤ 3 atau 𝑥 ≥ 6
𝑥 2 + 𝑦2 ≥ 9 𝑥 2 + 𝑦2 ≤ 9 D. −3 ≤ 𝑥 ≤ 4
B. { E. {
𝑦 ≤ 2𝑥 − 2 𝑦 ≥ 2𝑥 − 2 E. −3 ≤ 𝑥 ≤ 6
𝑥 2 + 𝑦2 < 9 9. Sistem pertidaksamaan yang memiliki daerah
C. { penyelesaian tak terbatas adalah….
𝑦 < 2𝑥 − 2
6. Perhatikan gambar berikut. 𝑦 < 𝑥 2 − 4𝑥 + 4
A. {
𝑦>𝑥+3
𝑦 < −𝑥 2 + 4𝑥 + 4
B. {
𝑦 > −𝑥 + 3
𝑦 < −𝑥 2 + 𝑥 + 4
C. {
𝑦 >𝑥+3
𝑦 < −𝑥 2 + 𝑥 − 2
D. {
𝑦 >𝑥−3
𝑦 > 𝑥2 + 𝑥 − 2
E. {
𝑦 < 3𝑥 + 3
Daerah himpunan penyelesaian yang sesuai 10. Titik berikut yang bukan merupakan anggota
untuk sistem pertidaksamaan himpunan penyelesaian dari sistem
(𝑥 − 3)2 + (𝑦 − 3)2 − 9 ≥ 0 𝑦 ≥ 𝑥2 + 1
{ adalah …. pertidaksamaan { adalah….
𝑥≤𝑦 𝑦≤𝑥+7
A. I D. IV A. ( -1, 2) D. ( 1, 4)
B. II E. II dan IV B. ( -1, 7) E. ( 1, 7)
C. III C. ( 0, 7)
Kelas X Matematika 73
4. Berikan paling sedikit 3 titik yang merupakan anggota himpunan penyelesaian dari sistem
𝑦 ≥ 𝑥 2 − 2𝑥 − 4
pertidaksamaan {
𝑦≤𝑥+2
5. Pak Doni memiliki sawah yang daerahnya dapat digambarkan seperti gabar berikut.
Suatu hari akan dibangun jalan tol di daerah tersebut dan sawah pak Doni terdapat dalam daerah proyek
pembangunan jalan tol tersebut. Sawah pak Doni akan mengalami penggusuran sepanjang titik (0,0)
hingga titik (-2, -2) sehingga sawah pak Doni akan berkurang luasnya.
a. Buatlah sistem pertidaksamaan dari masalah tersebut
b. Tunjukkan daerah sawah pak Doni yang terkena penggusuran
c. Tentukan panjang jalan tol yang melewati sawah pak Doni (1 satuan pada gambar mewakili 10 meter
ukuran sesungguhnya)
Alternatif penyelesaian
Langkah 1: Membuat kurva pembatas
74 Matematika Kelas X
Langkah 2: Menentukan titik potong
𝑦 = 𝑥2 − 𝑥 − 2
{
𝑦 = −𝑥 2 + 2𝑥 + 3
𝑥 2 − 𝑥 − 2 = −𝑥 2 + 2𝑥 + 3
2
2𝑥 − 3𝑥 − 5 = 0
(2𝑥 − 5)(𝑥 + 1) = 0
5
𝑥= atau 𝑥 = −1
2
Untuk x = 5 , maka y = x2 – x – 2 = 1 3
2 4
Untuk x = -1, maka y = x2 – x – 2 = 0
Jadi titik potong keduanya adalah (-1, 0) dan ( 5 ,1 3 ).
2 4
Langkah 3: Menentukan daerah himpunan penyelesaian (HP)
y ≥ x2 – x – 2 (+).(+) = (+) artinya daerah HP di
atas kurva
y ≤ -x2 + 2x + 3 (+).(-) = (-) artinya daearah HP di
bawah kurva
Langkah 4: Membuat sketsa grafik
Daerah HP disajikan pada gambar disamping
x 2 + y 2 r12
b. Bentuk Umum 2 dimana ≠ bisa berupa <, >, ≤, atau ≥.
x + y r2
2 2
Contoh 2:
x 2 + y 2 4
Lukislah daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
x + y 9
2 2
Alternatif penyelesaian
Langkah 1: Membuat kurva pembatas
Kurva pembatas: x2+y2= 9
2 2
Kurva pembatas: x +y = 4 x y
x y -3 0
-2 0 -2 ±√5
-1 ±√3 0 ±3
0 ±2 2 ±√5
1 ±√3 3 0
2 0
Kelas X Matematika 75
4.3
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
2. Perhatikan gambar berikut.
y x 2 + 2 x − 15
B.
y −x + 2x + 8
2
y x 2 + 2 x − 15
C.
y x + 2x + 8
2
76 Matematika Kelas X
y −x 2 + 2x + 8 x 2 + 4 y 2 16
D. A.
y x + 2 x − 15
2
y x2
y − x 2 + 2 x − 15 x 2 + 4 y 2 16
E. B.
y −x + 2x + 8 y x2
2
4. Perhatikan gambar berikut x 2 + 4 y 2 16
C.
y x2
x 2 + 4 y 2 16
D.
y x2
x 2 + 4 y 2 16
E.
y −x2
6. Perhatikan gambar berikut.
x 2 + y 2 4
B.
y −x + 3
2
x 2 + y 2 4
C.
y −x + 3
2
Kelas X Matematika 77
8. Titik yang tidak memenuhi daerah penyelesaian 10. Perhatikan gambar berikut.
dari sistem pertidaksamaan
𝑦 ≤ −𝑥 2 − 7𝑥 − 3
{ adalah ….
𝑦 ≤ −𝑥 2 − 6𝑥 − 4
A. (−4, 2)
B. 4, 2
C. (−4, −2)
D. (−2, 4)
E. (−2, −4)
9. Perhatikan gambar berikut.
x 2 + y 2 16
2. Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
2
x +y 4
2
78 Matematika Kelas X
3. Tentukan sistem pertidaksamaan dari gambar berikut.
x2 + y2 9
4. Lukislah daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
2
y −x − 2x + 3
− x 2 + 4 x − y + 5 0
5. Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
x2 − y 0
Kelas X Matematika 79
6. Perhatikan gambar berikut. B. saling asing
C. saling berhimpit
D. saling berpotongn
E. saling menyinggung
11. Perhatikan gambar berikut
80 Matematika Kelas X
15. Perhatikan gambar berikut. 17. Perhatikan gambar berikut.
Kelas X Matematika 81
D 22. Titik yang berada di daerah himpunan
penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
𝑥 2 + 𝑦 2 < 25
{ 2 adalah...
𝑥 − 𝑦 2 < 16
A. (−2, 0)
B. (0, 5)
C. (0, −5)
D. (−2, 5)
E
E. (2, −5)
23. Banyak titik yang memenuhi sistem
(𝑥 − 3)2 + (𝑦 − 2)2 ≤ 25
pertidaksamaan {
3𝑦 − 4𝑥 ≥ 1
adalah ….
A. nol
B. satu
C. dua
19. Batas –batas nilai 𝑥 yang memenuhi daerah
D. tiga
himpunan penyelesaian dari sistem
E. lebih dari tiga
𝑦 ≥ 𝑥2 + 2
pertidaksamaan { adalah…. 24. Perhatikan gambar berikut.
𝑦 < 4 − 𝑥2
A. −1 < 𝑥 < 1
B. −1 < 𝑥 ≤ 1
C. −1 ≤ 𝑥 < 1
D. 0 ≤ 𝑥 ≤ 1
E. 0 < 𝑥 < 1
20. Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan
𝑦 ≥ 𝑥 2 dan 𝑦 ≥ 𝑥 2 + 3 berupa ….
A. himpunan dua titik
B. himpunan tiga titik
C. himpunan kosong
D. himpunan beberapa titik Sistem pertidaksamaan yang memenuhi
E. himpunan titik yang tak hingga daerah penyelesaian gambar tersebut adalah
21. Perhatikan gambar berikut. 𝑦 ≤ 𝑥 2 + 2𝑥 − 8
A. {
3𝑦 ≤ 𝑥 2 − 2𝑥 + 8
𝑦 ≤ 𝑥 2 + 2𝑥 − 8
B. {
3𝑦 ≥ 𝑥 2 − 2𝑥 − 8
𝑦 > 𝑥 2 + 2𝑥 − 8
C. {
3𝑦 ≤ 𝑥 2 − 2𝑥 − 8
𝑦 ≥ 𝑥 2 + 2𝑥 − 8
D. {
3𝑦 ≤ 𝑥 2 − 2𝑥 + 8
𝑦 ≥ 𝑥 2 + 2𝑥 − 8
Daerah yang dibatasi titik A dan B, dan titik C E. {
3𝑦 ≥ 𝑥 2 − 2𝑥 − 8
dan D merupakan daerah himpunan 25. Perhatikan gambar berikut.
penyelesian dari sistem pertidaksamaan….
𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑦 ≤ 12
A. { 2
3𝑥 + 8𝑦 ≤ 32
𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑦 ≥ 12
B. { 2
3𝑥 + 8𝑦 ≤ 32
𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑦 ≤ 12
C. { 2
3𝑥 + 8𝑦 ≥ 32
𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑦 ≥ 12
D. { 2
3𝑥 + 8𝑦 ≥ 32
𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑦 < 12
E. { 2
3𝑥 + 8𝑦 ≤ 32
82 Matematika Kelas X
Daerah himpunan penyelesaian yang sesuai A. V
𝑦 ≤ 𝑥2 − 9 B. II
dengan sistem pertidaksamaan { C. I dan III
6 ≥ −𝑥 2 − 2𝑦
adalah …. D. II dan IV
E. II dan V
y 3− x 2
4. Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
2
y x − 3
x 2 + 4 y 2 16
5. Lukislah daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan
y−x 0
2
Kelas X Matematika 83
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Penyelesaian dari |𝑥 2 − 𝑥 − 1| = 1 7. Nilai-nilai x yang memenuhi pertidak-
adalah.... samaan |𝑥 − 3|2 > 4|𝑥 − 3| + 12 adalah....
A. − 1,1 A. -2 < x < 9
B. − 1,0,2 B. -3 < x < 9
C. x < -1 atau x > 9
C. − 1,1,2
D. x < -2 atau x > 9
D. − 1,0,1 E. x < -3 atau x > 9
E. − 1,0,1,2 8. Himpunan penyelesaian (x – 2)(x + 1) ≤ 0,
2. Himpunan penyelesaian persamaan x∈ adalah ....
x 2 − 2 − 6 + 2 x = 0 adalah … . A. {𝑥|−1 ≤ 𝑥 ≤ 1}
B. {𝑥|−2 ≤ 𝑥 ≤ 1}
A. − 4 C. {𝑥|−1 ≤ 𝑥 ≤ 2}
B. − 4,3 D. {𝑥|𝑥 ≤ −2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 1}
C. − 4,2 E. {𝑥|𝑥 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 2}
D. 2 9. Himpunan penyelesaian (x – 3)2 ≥ (2x –
E. 3 1)2, x ∈ adalah ....
3. Himpunan penyelesaian persamaan
A. x 2 x
4
x 2 − x = 6 adalah.... 3
4
A. − 2,3 B. x x 2
B. − 3,2 3
C. − 2,2 4
C. x −2 x
D. − 3,3 3
E. 0,3 4
D. x − x 2
4. Jika |2𝑥 − 3| < 1 dan 2x< 3, maka .... 3
A. 1 < x < 2 4
B. x <
3 E. x −2 x −
2
3
3
C. 1 < x <
3
2 x 2 − 5x
D. x > 10. Fungsi f(x) = terdefinisi pada
2 x+5
E. x > 2
himpunan ....
2x + 7 A. {𝑥|−5 ≤ 𝑥 ≤ 3, 𝑥 ∈ ℜ}
5. Nilai dari 1 dipenuhi oleh....
x −1 B. {𝑥|𝑥 < −5 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 3, 𝑥 ∈ ℜ}
A. -2 x 8 C. {𝑥|𝑥 < 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 5, 𝑥 ∈ ℜ}
B. x -8 atau x -2 D. {𝑥|−5 < 𝑥 ≤ 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 5, 𝑥 ∈ ℜ}
E. {𝑥|𝑥 < −5 𝑎𝑡𝑎𝑢 0 ≤ 𝑥 ≤ 5, 𝑥 ∈ ℜ}
C. -8 x < 1 atau x > 1
5 7
D. -2 x < 1 atau 1 < x 8 11. Nilai x yang memenuhi
E. x -8 atau -2 x < 1 atau x > 1 x−7 x+5
6. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan adalah ....
A. x < -5 dan -5 < x < 7
x + x 2 adalah .... B. 7 < x < 37
A. {𝑥|0 ≤ 𝑥 ≤ 1} C. x < -5 dan 7<x< 37
B. {𝑥|𝑥 ≤ 1} D. -5 < x < 7
C. {𝑥|𝑥 ≤ 2} E. x > 37 dan -5 < x < 7
D. {𝑥|𝑥 ≤ 0}
E. {𝑥|𝑥 ≥ 0}
84 Matematika Kelas X
12. Penyelesaian dari pertidaksamaan 1
18. Jika diketahui 𝑦 = 2 dan 𝑥 = 𝑧 memenuhi
3
x 2 + x − 12 persamaan 2𝑥 + 4𝑦 − 6𝑧 = 24 maka nilai
0 adalah … . 𝑥𝑦
2x2 + 9x + 4 𝑧
= ….
− 12 x 3
3
A. A. – 2
2
B. − 12 x 3 B. – 3
3
C. − 4
C. −4 x− 1
2 2
D.
x − 12 atau x 3
3
D. 3
E.
2
E. x − 12 atau x 3 19. Diketahui sistem persamaan
3𝑥 − 2𝑦 = −11
13. Himpunan penyelesaian pertidak-samaan { 𝑦 − 3𝑧 = −11 .Nilai 𝑥 − 𝑦 + 𝑧 adalah…
𝑥 > √𝑥 + 6, 𝑥 ∈ 𝑅 adalah .... 2𝑥 − 𝑧 = −13
A. {x⃓ − 2 < 𝑥 < 3, 𝑥 ∈ 𝑅} A. −6
B. {x⃓ 𝑥 < −3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 2, 𝑥 ∈ 𝑅} B. −4
C. {x ⃓ − 6 < 𝑥 < −2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 3, 𝑥 ∈ 𝑅} C. 0
D. {x⃓ 𝑥 < −2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 3, 𝑥 ∈ 𝑅} D. 4
E. {x ⃓ 𝑥 > 3, 𝑥 ∈ 𝑅} E. 6
14. Harga x yang memenuhi √𝑥 + 3 > 20. Diketahui (𝑥, 𝑦, 𝑧) merupakan
√2𝑥 + 4 adalah .... penyelesaian dari sistem persamaan
A. 0 < 𝑥 ≤ −1 𝑥 + 4𝑦 − 3𝑧 = 10
B. 𝑥 < 2 {2𝑥 − 𝑦 + 3𝑧 = −10 .Nilai dari 𝑥 + 𝑦 +
C. 𝑥 ≥ 3 3𝑥 − 2𝑦 − 6𝑧 = −24
D. −2 ≤ 𝑥 < −1 𝑧 =….
2
E. 𝑥 ≥ −1 A.
3
15. Semua nilai x yang memenuhi√𝑥 + 10 − 5
B.
√𝑥 + 2 > 2 adalah…. 3
8
A. −2 ≤ 𝑥 < −1 C.
3
B. 𝑥 > 1 14
C. −32 ≤ 𝑥 < −1 D.
3
D. 𝑥 > 2 26
E.
E. −1 < 𝑥 < 1 3
16. Nilai 𝑦 yang memenuhi sistem persamaan 21. Diketahui (𝑥, 𝑦, 𝑧) merupakan penyelesaian
𝑥 + 6𝑦 − 4𝑧 = 23 dari sistem persamaan
1 4 1
linear tiga variabel {4𝑥 − 4𝑦 − 6𝑧 = 7 𝑥 − 5 𝑦 + 2 𝑧 = 88
10
3𝑥 + 2𝑧 = 3
adalah …. {1 𝑥 + 𝑦 +
2
𝑧 = 12 . Nilai dari 𝑥: 𝑦: 𝑧
3 5 5
A. – 𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = 200
2
1
B. – adalah ….
2
A. 1: −3: 5 D. 3: −1: 5
C. 2
5 B. 2: −3: 5 E. 3: −2: 5
D. C. 2: 1: −5
2
E. 3 22. Diketahui (𝑥, 𝑦, 𝑧) merupakan penyelesaian
17. Diketahui persamaan sebuah bidang 4 2 3 5
+𝑦−𝑧=3
adalah 3𝑥 − 2𝑦 + 4𝑧 = 8. Jika jumlah 𝑥 𝑥
dan 𝑦 adalah 1 dan 𝑧 = 5, maka nilai 1 3 1 5
dari sistem persamaan − 𝑦 + 𝑧 = − 2.
𝑥. 𝑦. 𝑧 =…. 𝑥
A. 50 D. – 30 2 6 5
B. 30 E. – 50 {𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = −8
C. 10 Nilai 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 =….
Kelas X Matematika 85
A. 2 Besar setiap sudut pada segitiga di atas
B. 1 adalah ….
C. 0 A. p = 55°, q = 60°, r = 65°
D. – 1 B. p = 55°, q = 65°, r = 60°
E. – 2 C. p = 65°, q = 55°, r = 60°
23. Dewi, Nita, dan Mita berbelanja buah ke D. p = 60°, q = 55°, r = 65°
toko buah “Segar” yang sedang E. p = 60°, q = 65°, r = 55°
mengobral buah dengan harga murah. 26. Titik berikut yang memenuhi himpunan
Dewi membeli 2 kg salak, 2 kg rambutan, penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
dan 1 kg jeruk dengan harga 3x − 12 y 15
Rp.67.000,00. Nita membeli 3 kg salak, 1 linear-kuadrat
x + y 49
2 2
kg rambutan, dan 1 kg jeruk dengan harga
Rp.61.000,00. Mita membeli 1 kg salak, 3 adalah ….
kg rambutan, dan 2 kg jeruk dengan harga A. (0,5)
Rp.80.000,00. Ketika hendak pulang, Dewi B. (0,-5)
memutuskan untuk menambah membeli C. (-1,-4)
lagi 1 kg salak, 1 kg rambutan, dan 4 kg D. (5,-1)
jeruk dan harus membayar sebesar …. E. (-7,-1)
A. Rp.37.000,00 27. Batas-batas 𝑥 yang memenuhi
B. Rp.44.000,00 penyelesaian pertidaksamaan linear
C. Rp.51.000,00 kuadrat 𝑦 > 2(𝑥 + 3) dan 𝑦 < 5𝑥 2 +
D. Rp.55.000,00 15𝑥 adalah ….
E. Rp.58.000,00 A. {𝑥│𝑥 < −3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 2/5, 𝑥 ∈ 𝑅}
24. Pada sebuah konser musik, panitia 2
berhasil menjual 400 tiket dari 3 kelas B. {𝑥|𝑥 < − atau 𝑥 > 3, 𝑥 ∈ 𝑅}
5
penonton, yaitu kelas festival, tribun, dan 2
C. {𝑥|−3 < 𝑥 < 5 , 𝑥 ∈ 𝑅}
VIP. Harga kelas festival adalah 2
Rp.800.000,00; kelas tribun adalah D. {𝑥|− 5 < 𝑥 < 3, 𝑥 ∈ 𝑅}
Rp.1.000.000,00; dan kelas VIP adalah 2
E. {𝑥| < 𝑥 < 3, 𝑥 ∈ 𝑅}
Rp.1.200.000,00. Dari 400 tiket yang 5
terjual tersebut, panitia berhasil 28. Perhatikan gambar berikut.
mengumpulkan total pemasukan sebesar
Rp.410.000.000,00. Jika jumlah tiket yang
terjual pada kelas VIP dan kelas tribun
tujuh kali banyaknya tiket kelas festival,
banyak tiket kelas tribun yang terjual
adalah ….
A. 50 tiket
B. 100 tiket
C. 125 tiket
D. 150 tiket
E. 250 tiket
25. Perhatikan gambar berikut.
Daerah himpunan penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan
𝑥 + 2𝑦 ≥ −4
{ ditunjukkan pada
𝑦 ≤ −2𝑥 2 + 4𝑥 − 3
daerah ….
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
86 Matematika Kelas X
29. Perhatikan gambar berikut. 30. Perhatikan sistem pertidaksamaan berikut.
x 2 − y 2 − 16 0
2
x + y − 18 x + 65 0
2
B. x + y 9; x2 + y2 + x 3y
2 2
C. x + y 9; x 2 + y 2 + y 3x
2 2
D. x + y 9; x 2 + y 2 + y 3x
2 2
E. x + y 9; x 2 + y 2 + y 3x
2 2
Kelas X Matematika 87
5 Fungsi
Kompetensi Dasar
3.5 Menjelaskan dan menetukan fungsi (terutama 4.5 Menganalisis karakteristik masing-masing
fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi rasional) grafik (titik potong dengan sumbu, titik
secara formal yang meliputi notasi, daerah asal, puncak, asimtot) dan perubahan grafik
daerah hasil, dan ekspresi simbolik, serta sketsa fungsinya akibat transformasi f2(x), 1/f(x),
grafiknya. │x│ dsb
PETA KONSEP
Pembagian
Pada Matematika SMP/MTs, tentu kalian telah mengenal fungsi, bukan? Bayangkan ketika kalian
membeli bensin di pom bensin. Misalkan setiap satu liter bensin berharga Rp.4.500,00, maka kalian dapat
memperkirakan berapa rupiah yang harus dikeluarkan apabila kalian membeli bensin sebanyak 5,9 liter.
Sebaliknya, apabila kalian membeli bensin seharga Rp.155.000,00, kalian juga bisa memperkirakan berapa liter
bensin yang akan didapatkan? Hal seperti ini merupakan salah satumasalah sederhana dalam kehidupan
sehari-hari yang terkait dengan konsep fungsi.
88 Matematika Kelas X
1. Memahami Notasi Fungsi, Domain, Range
Sebelum kalian mempelajari lebih lanjut materi ini, coba jawabterlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan relasi? Coba berikan contohnya!
2. Apa yang dimaksud dengan fungsi? Coba berikan contohnya!
3. Apa yang dimaksud dengan domain, kodomain, dan range fungsi?
Setelah mampu menjawab dengan benar pertanyaan di atas, mari perhatikan penjelasan materi berikut ini.
Misalkan himpunan A={–2, –1, 0, 1} dan B={–3, 0, 3} dan f menyatakan suatu fungsi dari A ke B dengan aturan
seperti tampak pada diagram panah berikut.
A B
-2 .
. -3
-1 .
.0
0.
.3
1.
Gambar 5.1
2. Sifat-sifat Fungsi
a. Fungsi Surjektif (fungsi onto/fungsi pada).
Misalkan f : A → B, f disebut fungsi surjektif (fungsi onto) jika f memasangkan setiap anggota B
dengan anggota A (semua anggota B mendapat pasangan di A sekurang-kurangnya satu elemen).
Kelas X Matematika 89
c. Fungsi Bijektif (korespondensi satu-satu)
Misalkan f : A → B, f disebut fungsi bijektif jika f bersifat injektif dan juga surjektif
Catatan:
Jika untuk mengetahui apakah suatu relasi dari A ke B merupakan fungsi atau bukan, cukup
memperhatikan himpunan A (domain). Anggota A dipasangkan dengan tepat satu pasangan di
anggota B, maka relasi tersebut disebut fungsi. Untuk mengetahui apakah sifat-sifat fungsi f : A → B
merupakan injektif (satu-satu), surjektif (onto dan pada) atau bijektif (korespondensi satu-satu), cukup
dengan memperhatikan himpunan B.
Contoh:
Misalkan f, g, dan h adalah fungsi-fungsi pada bilangan real yang didefinisikan:
(i) f(x) = 2x + 1
(ii) g(x) = x2
(iii) h(x) = x3
Tentukan sifat-sifat dari ketiga fungsi tersebut!.
Alternatif Penyelesaian
(i) f(x) = 2x + 1, untuk x R, f(x) bersifat injektif dan surjektif, sehingga f(x) juga bersifat bijektif.
(ii) g(x) = x2
a. g(x) tidak injektif, karena f(2) = f(-2)= 4
b. g(x) tidak surjektif, karena himpunan bilangan negatif tidak termasuk sebagai daerah hasil
Karena g(x) tidak bersifat injektif atau surjektif, maka g(x) juga tidak bersifat bijektif
(iii) h(x) = x3
a. h(x) bersifat injektif, karena pangkat tiga dari dua bilangan real yang berbeda juga berbeda
b. h(x) bersifat surjektif, karena setiap bilangan real mesti punya bayangan.
Karena h(x) bersifat injektif dan surjektif, maka h(x) bersifat bijektif
5.1
A. a● ●1 .
a● ●1
b● b●
●2 ●2
c● c●
●3 ●3
d● d●
90 Matematika Kelas X
B. E.
a● ●1 a● ●1
b● b● ●2
●2
c● c● ●3
●3
d● d● ●4
C.
a● ●1
b● ●2
c● ●3
d● ●4
2. Dari pasangan- pasangan terurut berikut ini, manakah yang merupakan suatu fungsi pada P = {a,
b, c}
A. {(b, a), (a, a), (b, b)}
B. {(a, c), (c, a), (b, c)}
C. {(c, a), (c, b), (b, b)}
D. {(c, b), (b, a), (a, a), (b, b)}
E. {(c, b), (b, a), (a, c), (c, b)}
3. Dibawah ini manakah yang merupakan fungsi bijektif....
A. D.
a● ●1 a● ●1
b● b●
●2 ●2
c● c●
●3 ●3
d● d●
B. E.
a● ●1 a● ●1
b● b● ●2
●2
c● c● ●3
●3 d● ●4
d●
C.
a● ●1
b● ●2
c● ●3
d● ●4
Kelas X Matematika 91
4. Ditentukan A = {1, 2, 3, 4} dan b = {5, 6, 7}. Didefinisikan fungsi f : A → B sebagai f(1) = 5, f(2) = 7,
f(3) = 5, f(4) = 6. f termasuk dalam fungsi ....
A. Fungsi identitas
B. Fungsi satu-satu
C. Fungsi bijektif
D. Fungsi konstan
E. Fungsi surjektif
5. Ditentukan A = {1, 2, 3} dan b = {2, 4, 6}. Didefinisikan fungsi f : A → B sebagai f(1) = 2, f(2) = 4,
f(3) = 6. f termasuk dalam fungsi ....
A. Fungsi identitas
B. Fungsi satu-satu
C. Fungsi bijektif
D. Fungsi konstan
E. Fungsi surjektif
6. Ditentukan fungsi g : A → A yang didefinisikan sebagai diagram panah berikut:
92 Matematika Kelas X
9. Ditentukan A = {1, 2, 3} dan B = {2, 4, 6, 8}. Didefinisikan fungsi f : A → B Dari pasangan berurutan
berikut manakah yang merupakan fungsi injektif
A. {(3, 1), (1, 2), (5, 4), (5, 2)}
B. {(1, 2), (2, 4), (2, 6)}
C. {(1, 2), (2, 2), (3, 4), (4, 6)}
D. {(1, 2), (2, 4), (3, 6)}
E. {(1, 2), (2, 4), (3, 6), (4, 8)}
10. Ditentukan A = {2, 3, 5, 7} dan B = {1, 2, 3, 4}. Didefinisikan fungsi f : A → B Dari pasangan
berurutan berikut manakah yang merupakan fungsi binjektif
A. {(3, 1), (1, 2), (5, 4), (5, 2)}
B. {(1, 2), (5, 2), (3, 4), (7, 6)}
C. {(1, 3), (3, 5), (5, 4), (7, 5)}
D. {(3, 1), (5, 2), (2, 4), (7, 3)}
E. {(3, 2), (5, 2), (1, 2), (5, 2)}
Sedangkan untuk daerah asal fungsi baru hasil operasi aljabar kedua fungsi ditentukan sebagai berikut.
• Jumlah dari fungsi f(x) dan g(x) adalah
(f + g)(x) = f(x) + g(x) dengan Df + g = DfDg
• Selisih dari fungsi f(x) dan g(x) adalah
(f – g)(x) = f(x) – g(x) dengan Df - g = DfDg
• Perkalian dari fungsi f(x) dan g(x) adalah
(f x g)(x) = f(x) x g(x) dengan Df x g = DfDg
Kelas X Matematika 93
• Pembagian dari fungsi f(x) dan g(x) adalah
𝑓 𝑓(𝑥)
( ) (𝑥) = , dengan𝐷𝑓 = DfDgdan g(x) ≠ 0
𝑔 𝑔(𝑥) 𝑔
Contoh:
Diketahuifungsi f(x)= x² – 5 dan g(x)= 2√𝑥, tentukan hasil operasi aljabar fungsi berikut dan tentukan pula
daerah asalnya.
a. (𝑓 + 𝑔)(𝑥) c. (𝑓 x 𝑔)(𝑥)
b. (𝑓 − 𝑔)(𝑥) 𝑓
d. ( ) (𝑥)
𝑔
Alternatif Penyelesaian
Df = {x xR} dan Dg = {x x 0, x R}.
a. (f + g)(x) = f(x) + g(x) = x² – 5 + 2√𝑥
Df + g = DfDg = {x xR} {x x 0, x R} = {x x 0, x R}
b. (f – g)(x) = f(x) – g(x) = x² – 5 – 2√𝑥
Df - g = {x x 0, x R}
c. (f x g)(x) = f(x) x g(x) = 2𝑥 2 √𝑥 − 10√𝑥
Df x g = {x x 0, x R}
𝑓 𝑓(𝑥) 𝑥2 5 1 5
d. ( ) (𝑥) = = − = √𝑥 (𝑥 − ) 𝐷𝑓 = {x x> 0, x R}
𝑔 𝑔(𝑥) 2√𝑥 2√𝑥 2 𝑥 𝑔
5.2
B. 45x2 + 50x – 4 𝑔
94 Matematika Kelas X
𝑥+1
6. Diketahui u(x) = , 𝑥 ≠ 1 dan v(x) = f(x) = 8. hasil operasi (f + g)(x) dari fungsi f(x) = 3x +
𝑥−1
1 2 dan g(x) = 3x2 – 4x – 4 adalah ….
, 𝑥 ≠ 0. Hasil operasi berikut yang benar A. 3x2 – 7x + 2
𝑥
adalah …. B. 3x2 + 7x – 2
𝑥 2 +2𝑥−1 C. x2 – x + 4
A. (u+v)(x) =
𝑥 2 −𝑥 D. x2 – x – 2
B. (u-v)(x) =
𝑥 2 −1 E. 3x2 – x – 2
𝑥 2 −𝑥 9. hasil operasi (f x g)(x), dari fungsi f(x) = 3x + 2
C. (uv)(x) =
𝑥−1 dan g(x) = x – 4 adalah ….
𝑥 2 −𝑥 A. 3x2 – 12x + 8
𝑢 𝑥 2 −1 B. 3x2 + 7x – 8
D. ( )(x) =
𝑣 𝑥−1 C. 3x2 – 10x + 8
𝑣 𝑥+1 D. 3x2 – 10x – 8
E. ( )(x) =
𝑢 𝑥 2 −𝑥 E. 3x2 + 10 x – 8
7. Diketahui rumus fungsi f(x) = 2x + 3 dan g(x) = 10. Hasil (f - g)(-1) dari fungsi f(x) = x – 2 dan g(x)
𝑔
2x2 + x – 3. Rumus fungsi ( )(𝑎) =…. = 3x2 – 4x – 4 adalah ….
𝑓 A. – 8
A. a–3 B. – 4
B. a–2 C. – 2
C. a–1 D. 2
D. a+2 E. 8
E. a+3
4. Jenis-jenis Fungsi
Jenis-jenis fungsi yang akan dibahas kali ini akan difokuskan pada fungsi linear, fungsi kuadrat dan
fungsi rasional
a. Fungsi Linear
1. Notasi, Daerah Asal, dan Daerah Hasil
Fungsi linier yaitu fungsi yang memuat satu variabel yang berpangkat satu. Fungsi linear dituliskan
dengan f : x → mx + c, dengan m dan c anggota himpunan real dan m ≠ 0. Rumus umum fungsi
linear yaitu f(x) = mx + c. Grafik fungsi linear dengan Domain R berupa garis lurus.
Kelas X Matematika 95
y
f(x) = mx + c
0 x
Gambar 2.1
Dalam bentuk pasangan berurutan, f : x y = f(x) dituliskan sebagai (x, y). Himpunan dari nilai
x disebut daerah asal atau Domain f. Daerah asal f dinotasikan Df. Himpunan nilai dari y = f(x)
disebut daerah hasil atau range f. Daerah hasil f dinotasikan dengan Rf.
Alternatif Penyelesaian
Oleh karena nilai x tidak dibatasi, gunakan x ∈ R
Gambar 2.2
b. Fungsi Kuadrat.
1. Bentuk Umum Persamaan Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat adalah suatu fungsi pada bilangan real yang ditentukan oleh rumus f(x) = ax2 + bx
+ c, dengan a, b, c konstan dan a 0. Grafiknya berupa parabola. Secara lebih dalam, fungsi ini
dipelajari pada bab fungsi kuadrat.
96 Matematika Kelas X
Dalam menentukan domain dan range dari fungsi f(x) = ax2 + bx + c, terlebih dahulu dibuat sketsa
grafiknya.
i. Domain dari fungsi kuadrat merupakan semua nilai x ∈ bilangan real, dinotasikan Df = {x | x ∈ R}
ii. Range dari fungsi f(x) = ax2 + bx + c, a > 0 merupakan semua nilai y pada grafik yang lebih dari
𝐷 𝐷
sama dengan − , dinotasikan Rf { y ∈ R | y ≥ − }
4𝑎 4𝑎
iii. Range dari fungsi f(x) = ax2 + bx + c, a < 0 merupakan semua nilai y pada grafik yang lebih
𝐷 𝐷
kurang dari sama dengan − , dinotasikan Rf { y ∈ R | y ≤ − }
4𝑎 4𝑎
Alternatif Penyelesaian:
Langkah - langkah menggambar grafik.
1. Titik potong kurva dengan sumbu x, diperoleh untuk nilai y = 0, maka
y = 0 maka 0 = x2- 4x + 3 = (x-3)(x-1) atau x = 3 dan x = 1.
Maka titik potong sumbu x adalah (1, 0) dan (3, 0).
2. Titik potong kurva dengan sumbu y, diperoleh untuk nilai x = 0, maka
y = 02 -4.0 + 3.
Maka titik potong sumbu y adalah (0, 3).
3. Sumbu simetri fungsi kuadrat adalah 𝑥p = - 𝑏/2a
untuk 𝑥p = 2 maka yq = (2)2 -4.2+3 = 4-8+3 = -1
Berdasarkan dari data di atas, maka diperoleh grafik kurva sebagai berikut:
Kelas X Matematika 97
Contoh:
Tentukan koordinat titik balik f(x) = x2 – 2x – 3
Alternatif Penyelesaian
𝑏 (−2)
xp = − =− =1
2𝑎 2.1
𝐷 (−2)2 −4.1.(−3)
yq = − =− =–4
4𝑎 4.1
c. Fungsi Rasional
1. Bentuk Umum Persamaan Fungsi Rasional
𝑔(𝑥)
Fungsi Rasional merupakan fungsi dengan bentuk umum 𝑓(𝑥) = dengan g(x) dan h(x) adalah
ℎ(𝑥)
fungsi Polinom dan h(x) ≠ 0. Dalam materi ini kita hanya akan mempelajari fungsi rasional yang
𝑘 𝑐𝑥+𝑑
berbentuk 𝑓(𝑥) = dengan k merupakan konstanta, ( ax + b) ≠ 0 dan 𝑓(𝑥) = dengan ( px +
𝑎𝑥+𝑏 𝑝𝑥+𝑞
q)≠0
Contoh:
1 𝑥
grafik fungsi rasional 𝑓(𝑥) = dan 𝑓(𝑥) =
𝑥 𝑥−1
Asimtot datar
Asimtot tegak
98 Matematika Kelas X
5.3
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jika daerah asal f : x →3x + 4. Jika daerah 5. Diberikan g : R → R yang rumusnya
asal f adalah Df = { x | - 2 < x ≤ 3, x ∈ bilangan
ditentukan oleh g ( x ) =
x − 3 x, x 2
2
Kelas X Matematika 99
9. Soal UN 10. Soal SBMPTN
Daerah asal fungsi f(x)= 2x + 6 adalah …. Diketahui suatu fungsi f bersifat 𝑓(−𝑥) =
3x + 9 −𝑓(𝑥) untuk setiap bilangan real 𝑥. Jika
A. {x x −3, x 2, x R} 𝑓(3) = −5 dan 𝑓(−5) = 1, maka
B. {x x −3, x 2, x R} 𝑓(𝑓(−3)) =….
A. – 5 D. 1
C. {x x −4, x −3, x R} B. – 2 E. 2
D. {x x −3, x R} C. – 1
E. {x x −3, x R}
a. Jika f(x) menyatakan biaya sewa mobil dengan jarak perjalanan x km, tentukan persamaan fungsi
f(x)
b. Berapa biaya sewa mobil dalam 1 hari dengan jarak tempuh 125 km?
c. Berapa biaya sewa mobil selama 4 hari dengan jarak tempuh 650 km?
3. Lukislah grafik fungsi f(x) = – x2 + 6x – 5
4. Ordinat titik balik maksimum grafik fungsi y = – 2x2 + (p + 5)x + 1 – 2p adalah 5. Tentukan nilai p.
3
5. Lukislah grafik fungsi pecahan 𝑦 = 𝑥−2.
b. 𝑦 ≠ 3 c. {𝑦|𝑦 ≥ −12, 𝑦 ∈ 𝑅}
c. 𝑦 ≠ 0 d. {𝑦|−12 ≤ 𝑦 ≤ 12, 𝑦 ∈ 𝑅}
1
d. 𝑦 ≠ 2 e. {𝑦|−12 ≤ 𝑦 ≤ 12, 𝑦 ∈ 𝑅}
2
e. 𝑦 ≠ −3 13. Hasil operasi aljabar (f-g)(x) = untuk 𝑓(𝑥) =
7. Perhatikan himpunan paangan berurutan 4𝑥
, 𝑥 ≠ 1 dan g(x) = 3x – 2 adalah ….
berikut. 𝑥−1
𝑥+2
(i) {(1, 4), (2, 4), (3, 6), (4, 7)} a. ,𝑥 ≠ 1
𝑥−1
(ii) {(1, 4), (2, 6), (3, 5), (4, 7)} − 𝑥 2 +9𝑥−22
b. ,𝑥 ≠ 1
(iii) {(1, 4), (2, 5), (3, 6), (4,5)} 𝑥−1
(iv) {(1, 5), (2, 6), (3, 8), (4, 7)}
4. Diketahui f(x) = ax + b, g(x) = 2x – 1, dan (f x g)(1) = – 3 . Jika f(4) = 6. Tentukan fungsi f dan inversnya!
1
5. Diketahui f(x) = √𝑥 − 3 dan g(x) = . tentukan daerah asal dari operasi fungsi (f . g) (x)
𝑥+2
Kompetensi Dasar
3.5 Menjelaskan operasi komposisi pada 4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
fungsidan operasi invers pada fungsi dengan operasi komposisi dan operasi
invers serta sifat-sifatnya serta invers suatu fungsi
menentukan eksistensinya
PETA K0NSEP
Invers Fungsi
Komposisi Fungsi
Gambar 5.6
Mula-mula unsur x Df dipetakan oleh f ke bayangan x yaitu f(x). Kemudian f(x) dipetakan oleh g ke
g(f(x)). Dengan demikian fungsi komposisi g o f adalah pemetaan x Df oleh fungsi f, kemudian bayangannya
dipetakan lagi oleh g.
Serupa untuk fungsi komposisi f o g adalah pemetaan xDg oleh fungsi g, kemudian bayangannya dipetakan
lagi oleh f. Dengan demikian, daerah asal fungsi komposisi f o g adalah Dfog= {x xDg, f(x) Df}.
Misalkan diketahui f(x) = x² + 2 dan g(x) = √1 − 𝑥.
Daerah hasil Rf = {x x 2, xR} tidak dapat dipetakan oleh g(x) = √1 − 𝑥 sebab untuk x 2 nilai g(x) tidak
terdefinisi.
Coba jelaskan mengapa g(x) tidak terdefinisi untuk x 2.
Jika dianalisis berdasarkan 2 ilustrasi di atas, maka diperoleh hal-hal berikut.
• Fungsi f(x) = x² + 1 dan g(x) = √𝑥 − 2 dapat dikomposisikan menjadi fungsi komposisi g o f sebab irisan
antara daerah hasil fungsi f dan daerah asal fungsi g bukan merupakan himpunan kosong.
Rf Dg = {x x 1, xR} {x x 2, xR} = {x x 2, xR}
• Fungsi f(x) = x² + 2 dan g(x) = √1 − 𝑥 tidak dapat dikomposisikan menjadi fungsi komposisi g o f sebab
irisan antara daerah hasil fungsi f dan daerah asal fungsi g merupakan himpunan kosong.
Rf Dg = {x x 2, xR} {x x ≤ 1, xR} =
Dengan demikian syarat yang harus dipenuhi agar fungsi f dan fungsi g dapat dikomposisikan menjadi
fungsi komposisi (gof) adalah irisan antara daerah hasil fungsi f dan daerah asal fungsi g bukan
himpunan kosong, atau Rf Dg ≠
Contoh 1:
1. Jika f(x) = 2x3 dan g(x) = x + 3, tentukan g o f(x).
2. Jika g(x) = 2x + 4 dan h(x) = x2 + 2x + 5, tentukan h o g(x).
Alternatif Penyelesaian
1. g o f(x) = g (f(x)) = f(x) + 3 = 2x3 + 3
2. h o g(x) = h(g(x)) = (g(x))2 + 2(g(x)) + 5
= (2x + 4)2 + 2 (2x + 4) + 5
= 4x2 + 16x + 16 + 4x + 8 + 5
= 4x2 + 20x + 29
Contoh 2:
Diketahui f(x) = 2x + 5 dan g(x) = 3x2. Tentukan :
1. (f o g) (x) dan (g o f) (x)
2. Daerah asal dan daerah hasil dari :
a. (f o g) (x)
b. (g o f) (x)
Pada contoh 1 dan contoh 2, Anda telah belajar menentukan fungsi komposisi f o g atau g o f jika fungsi
f dan g diketahui. Selanjutnya bagaimana jika terjadi sebaliknya? Fungsi yang diketahui adalah fungsi komposisi
dan salah satu fungsi yang membentuk komposisi fungsi tersebut, bagaimana cara menentukan fungsi lainnya?
Perhatikan ilustrasi berikut.
Anda dapat menentukan rumus fungsi g(x) jika diketahui fungsi komposisi (f o g)(x) = 10x – 5 dan fungsif(x) = 2x
– 5, dengan cara seperti berikut.
(f o g)(x) = 10x – 5
f(g(x)) = 10x – 5
2(g(x)) – 5 = 10x – 5
2(g(x)) = 10x
g(x) = 5x
Untuk menentukan rumus fungsi f(x) jika diketahui fungsi komposisi (f o g)(x) – 30x2 – 15 dan rumusg(x) – 10x2
– 3 dapat dilakukan seperti berikut.
(f o g)(x) = 30x2 – 15
f(g(x)) = 30x2 – 15
f(10x – 3)
2 = 30x2 – 15 = 3(10x2 – 3) – 15 + 9
f(10x – 3)
2 = 3(10x2 – 3) – 6
f(x) = 3x – 6
Contoh 3:
1 1
Diketahui f o g (x) = dan 𝑓(𝑥) = Tentukan g(x).
𝑥 √𝑥
Alternatif Penyelesaian
1 1
f o g (x) = f(g(x)) =
𝑥 𝑥
1 1
=
√g(𝑥) 𝑥
x = √g(𝑥)
g(x) = x2
Contoh 4:
Diketahui dua fungsi g: R→R ditentukan oleh g(x) = x2 – x + 3 dan fungsi f: R→R sehingga(f o g)(x) = 3x2 – 3x +
4 tentukanf(x – 2) dan nilai x sehingga f (x) = 7!
Alternatif Penyelesaian
g(x) = x2 – x + 3 f(x) = 3x – 5 = 7
(f o g) (x) = 3x2 – 3x + 4 3x = 7+5
f(g(x)) = 3(x2 – x + 3) – 5 3x = 12
f(x) = 3x – 5 x = 4
maka f(x – 2) = 3(x – 2) – 5 = 3x – 11
Contoh 1
Diketahui f(x) = 5x2 + 6 dan I(x) = x
a. Carilah (f o I) (x) dan (I o f) (x)
b. Apakah (f o I) (x) = (I o f) (x)?
Alternatif Penyelesaian
a. (f o I)(x) = f(I(x)) = f(x) = 5x2 + 6
(I o f)(x) = I(f(x)) = I(5x2 + 6) = 5x2 + 6
b. Dari hasil (a) tampak bahwa (f o I)(x) = (I o f)(x)
Dalam hal ini fungsi I(x) = x disebut fungsi identitas terhadap operasi komposisi fungsi.
Dari uraian pada contoh 1 tersebut, dapatkah Anda menduga sifat-sifat komposisi fungsi? Cobalah nyatakan
sifat-sifat komponen fungsi dengan kata-kata Anda sendiri.
• Operasi komposisi pada fungsi-fungsi pada umumnya tidak komutatif. (f o g)(x) ≠ (g o f)(x)
• Operasi komposisi pada fungsi-fungsi bersifat asosiatif (f o (g o h)) (x) = ((f o g) o h))
• Dalam operasi komposisi pada fungsi-fungsi terdapat sebuah fungsi identitas, yaitu I(x) = x sehingga
(f o I)(x) = (I o f)(x) = f(x)
1 C. (3𝑥 + 21)
24
C. 2 4 x +1 + 10. Diketahui fungsi f(x) = 6x – 3, g(x) = 5x + 4,
2
dan ( f o g )(a) = 81. Nilai a = ….
5. Jika f ( x) = x + 1 dan ( fog)( x) = 2 x + 1
A. – 2 D. 2
, maka fungsi g adalah g(x) = …. B. – 1 E. 3
A. 2x – 1 D. 4x + 3 C. 1
B. 2x – 3 E. 5x – 4
C. 4x – 5
3. INVERS FUNGSI
Gambar 5.6
Misalkan f adalah fungsi bijektif dari himpunan A ke himpunan B maka fungsi f dapat dirumuskan menjadi
f(x) = y.
Jika 𝑓 −1 adalah invers dari fungsi f, maka x adalah peta dari y oleh fungsi 𝑓 −1 dan dituis 𝑓 −1 (y) = x.
Dengan demikian, untuk menentukan rumus fungsi 𝑓 −1 , dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Misalkan y = f(x)
b. Nyatakan x dalam y (sebagai fungsi y)
c. Nyatakan x sebagai 𝑓 −1 (y)
d. Gantilah y pada 𝑓 −1 (y) dengan x untuk mendapatkan 𝑓 −1 (x)
Contoh:
Carilah rumus fungsi invers dari fungsi–fungsi berikut:
a. f(x) = 5x + 7
4𝑥+3 2
b. f(x) = ,x≠
7𝑥−2 7
Alternatif Penyelesaian
a. y = f(x)
y = 5x + 7
𝑦−7 𝑦−7 𝑥−7
x= 𝑓 −1 (y) = sehingga 𝑓 −1 (x) =
5 5 5
b. y = f(x)
4𝑥+3
y =
7𝑥−2
7xy – 2y = 4x + 3
7xy – 4x = 2y + 3
x(7y – 4) = 2y + 3
2𝑦 + 3 2𝑥 + 3
x = sehingga 𝑓 −1 (x) =
7𝑦 − 4 7𝑥 − 4
6.3
2. Manakah diantara fungsi-fungsi yang ditunjukkan oleh grafik berikut yang mempunyai fungsi invers?
Y Y
Y
0 X X
0
(d) (e)
a. Tentukan f-1(x)
b. Tentukan nilai f-1(4)
𝑥 +12
5. Jika diketahui f(x) = tentukan:
3𝑥 −8
-1
a. Tentukan f (x)
b. Tentukan nilai f-1(4)
c. Nilai p agar f-1(p) = 5
Contoh
Diketahui f(x) = 5x + 2 dan g(x) = 4 – x.
Tentukan :
a. (f∘g)(x)
b. (f∘g)-1(x)
c. f -1(x) dan g -1(x)
d. (f -1∘g -1)(x) dan (g -1∘f -1)(x)
e. Kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh
Alternatif Penyelesaian
a. (f∘g)(x) = f(4 – x)
= 5(4 – x) + 2
= 20 – 5x + 2
= 22 – 5x
Jadi (f∘g)(x) = 22 – 5x
b. (f∘g)(x) = 22 – 5x
y = 22 – 5x
5x = 22 – y
22 − 𝑦
x =
5
22 − 𝑦
(f∘g)-1(y) =
5
22− 𝑥
Jadi (f∘g)-1(x) =
5
6.4
2𝑥+1
, 𝑥 ≠ − 2 invers (𝑓𝑜𝑔)(𝑥) adalah…. , x ≠ 3 maka g -1 (x) = ….
𝑥−14 𝑥− 3 2𝑥 3
A. (𝑓𝑜𝑔)−1 = , 𝑥 ≠ 10 A. C. E.
−2𝑥+20 2𝑥 𝑥− 3 2𝑥− 1
𝑥−11 3𝑥 3𝑥
B. (𝑓𝑜𝑔) −1
= , 𝑥 ≠ 10 B. D.
−2𝑥+20 𝑥− 2 𝑥+ 2
C. (𝑓𝑜𝑔) −1
=
𝑥−16
, 𝑥 ≠ 10 8. Fungsi f : R → R dan g : R → R ditentukan
−2𝑥+20 1
𝑥+11 dengan f(x) = x – 1 dan g(x) = 2x + 4 maka
D. (𝑓𝑜𝑔)−1 = , 𝑥 ≠ 10 2
−2𝑥+20
𝑥+14
(𝑓 ∘ 𝑔)−1 (10) adalah ....
−1
E. (𝑓𝑜𝑔) = , 𝑥 ≠ 10 A. 4 C. 9 E. 16
−2𝑥+20
4. SOAL UN B. 8 D. 12
4𝑥+5 9. Pernyataan-pernyataan berikut benar,
Diketahui 𝑓(𝑥) = 3𝑥 − 5 dan 𝑔(𝑥) = 2𝑥+3 , 𝑥 ≠
kecuali….
3
− 2 invers (𝑓𝑜𝑔)(𝑥) adalah…. A. (f o f -1)(x) = (f -1 o f)(x)
2𝑥+6 3 B. (f -1 o g -1)(x) = (f o g)-1 (x)
A. (𝑓𝑜𝑔)−1 = ,𝑥 ≠ −
2𝑥+3 2 C. jika f(x) = x + 1 maka f -1(x) = x – 1
3𝑥+6
B. (𝑓𝑜𝑔)−1 = , 𝑥 ≠ −1 1
D. jika f(x) = 2x – 1 maka f -1(x) = (x + 1)
2𝑥+2 2
2𝑥+2 1
C. (𝑓𝑜𝑔)−1 = ,𝑥 ≠ − E. jika f(x) = x3 maka f -1 (x) = √𝑥
3
6𝑥+3 2
2𝑥−2
D. (𝑓𝑜𝑔)−1 = 3𝑥+6 , 𝑥 ≠ −2
6
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jika f(x) = √x + 1 dan (f o g)(x) = 2√x − 1 , 7. Soal SBMPTN
maka fungsi g adalah g(x) = .... Jika𝑓 −1(4𝑥 + 5) = 8𝑥 + 12, maka 𝑓(𝑥) =….
𝑥−12 𝑥−2
A. 2x – 1 C. 4x – 5 E. 5x – 4 A. D.
8 2
B. 2x – 3 D. 4x – 3 𝑥+4 𝑥+2
B. E.
2. Diketahui f = {(1, 1), (2, 3), (3, 5), (5, 7)} dan g = 2 3
𝑥−5
{((1, 3), (3, 5), (5, 7)}. Kompoisi (fog) = .... C.
4
A. {(1, 5), (3, 5)} D. {(1, 5), (3, 7), (7, 4)} 8. Diketahui g(x)= 2x + 5 dan (fog) = 4x2 + 20x + 23.
B. {(1, 5), (3, 7)} E. {(1, 5), (3, 7), (7, 9)} Rumus fungsi f(x) adalah...
C. {(1, 3), (3, 7)} 1 2
A. x2 – 2 D. x +2
3. Diketahui (gof)(1) = 10 dan f(1) = 5 , Jika g(x) = 2
1 2
2x – p , maka nilai p .... B. 2x2 – 1 E. x –1
2
A. -5 C. 0 E. 5 1 2
C. x –2
2
B. -2 D. 2
9. Diketahui f: R→R , g : R→R dirumuskan oleh f(x)
4. Diketahui fungsi g(x) = 2x – 5 dan (fog)(x) = 6x –
= x – 2 dan g(x) = x2 +4x -3 , jika (gof)(x) = 2 ,
13 , maka f(3) = ....
maka nilai x yang memenuhi adalah ....
A. 11 C. 13 E. 15
A. -3 atau 3 D. 1 atau -2
B. 12 D. 14
x−1 B. -2 atau 2 E. 2 atau -3
5. Diketahui f(x) = 2x + 5 dan g(x) = , Jika C. -1 atau 2
x−4
(fog)(a) = 5 , maka nilai a = .... 10. Jika g(x) = x + 3 dan (fog)(x) = x 2 -4 , maka f(x-2)
A. -2 C. 0 E. 2 = ....
B. -1 D. 1 A. x2 -6x + 5 D. x2 -10x -21
6. Fungsi f dan g adalah pemetaan dari R ke R yang 2
B. x +6x + 5 E. x2 +10x + 21
2x 2
dirumuskan oleh f(x)= 3x + 5 dan g(x) = , x≠ - C. x -10x + 21
x+1
1, Rumus (gof)(x) adalah .... 11. Diketahui g(x) = 2x + 5dan (fog)= 4x2 +20x + 23 ,
6x 6x+5 Rumus fungsi f(x) adalah ....
A. , x ≠ −6 D. , x ≠ −2 1 2
x+6 3x+6
5x+5 5x+5 A. x2– 2 D. x +2
2
B. , x ≠ −1 E. , x ≠ −2 1 2
x+1 3x+6 B. 2x2– 1 E. x –1
6x+10 2
C. , x ≠ −2 1 2
3x+6 C. x –2
2
17. UN C. 𝑦 = 3𝑥
𝑥+4 1 1𝑥
Invers fungsi 𝑓(𝑥) = , 𝑥 ≠ − adalah …. D. 𝑦 =
6𝑥+1 6 2
A. 𝑓(𝑥)−1 =
4−𝑥
,𝑥 ≠
1 E. 𝑦 = 2𝑥
6𝑥−1 6
𝑥−4 1
B. 𝑓(𝑥)−1 = ,𝑥 ≠ 1
6𝑥−1 6 25. Jika f(x) = x + 1 dan g(x) = , x ≠ 0 maka
6𝑥−1 𝑥
C. 𝑓(𝑥)−1 = ,𝑥 ≠ 4 (1) f o f (x) = x + 2 (3) f o f-1 (x) = x
4−𝑥
−1 6𝑥+4 1
D. 𝑓(𝑥) = , 𝑥 ≠ −1 (2) f o g(x) = (4) g o f-1 (x) = x
𝑥+1 𝑥+1
6𝑥−1
E. 𝑓(𝑥)−1 = ,𝑥 ≠ 4 Pernyataan yang benar adalah ….
𝑥−4
18. UN A. 1, 2, dan 3 D. 2, 3, dan 4
Diketahui f(x) = 2x – 3 dan (gof)(x) = 4x – 9. Nilai B. 1 dan 3 E. 1, 2, 3, dan 4
dari g-1(3) = …. C. 2 dan 4
A. 3 C. 5 E. 7
B. 4 D. 6
Diketahui grafik fungsi 𝑓 ′ dan 𝑔′ dengan beberapa nilai fungsi 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) sebagai berikut
Jika harga kaos mula-mula adalah Rp. 50.000 maka harga setelah
diberikan diskon pertama adalah Rp. 35. 000
Harga akhir kaos setelah diberi diskon ganda adalah Rp. 28. 000 jika
harga awal kaos adalah Rp. 50. 000
Harga kaos mula-mula adalah Rp. 120.000 jika harga akhir kaos
setelah diskon ganda adalah Rp. 67. 200
Uang kembalian yang diterima dengan membayar uang Rp. 100. 000
adalah Rp. 70. 000 jika harga awal kaos adalah Rp. 50. 000
Kompetensi Dasar
3.7 Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
cosinus, tangen, cosecan, secan, dan berkaitan dengan rasio trigonometri (sinus,
cotangen) pada segitiga siku-siku. cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen)
pada segitiga siku-siku.
3.8 Menggeneralisasi rasio trigonometri 4.8 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
untuk sudut-sudut di berbagai berkaitan dengan rasio trigonometri sudut-sudut
kuadran dan sudut-sudut berelasi. di berbagai kuadran dan sudut-sudut berelasi.
Peta Konsep
𝑄
(i) (ii)
Pada gambar (i) tersebut ∠𝑃𝑂𝑄 = 1 radian
1 1
Pada gambar (ii) tersebut ∠𝐴𝑂𝐵 = 180°, Panjang busur 𝐴𝐵 = keliling lingkaran = (2𝜋𝑟) = 𝜋𝑟. Jadi,
2 2
𝜋𝑟
∠𝐴𝑂𝐵 = rad = 𝜋 radian.
𝑟
𝜋 radian = 180°
1 𝜋
1° = putaran 1° = rad
360 180
2𝜋 180°
= rad 1 radian =
360 𝜋
𝜋
= rad
180
Dengan demikian terdapat hubungan antara satuan radian dan satuan derajat sebagai berikut :
1
360° = 2𝜋 radian 60° = 𝜋 radian
3
1
180° = 𝜋 radian 45° = 𝜋 radian
4
1 1
90° = 𝜋 radian 30° = 𝜋 radian
2 6
Catatan penting.
Satuan radian bisa disingkat dengan rad. Untuk selanjutnya satuan radian tidak ditulis, misalnya “𝑥
radian“ cukup ditulis “𝑥“. Itu artinya jika ∠𝐴 = 𝑥 artinya ∠𝐴 = 𝑥 radian ≠ 𝑥°.
𝜋
Konversi derajat ke radian dengan mengalikan 𝑥 × .
180°
Contoh
𝜋 𝜋
45° = 45° × [ ] rad = rad.
180° 4
180°
Konversi radian ke derajat dengan mengalikan 𝑥 ×
𝜋
Contoh
3 3 180°
𝜋 rad = 𝜋 × = 270°.
2 2 𝜋
7.1
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Besar sudut 72° sama dengan . . . rad. D. 3850
5 2 E. 3750
A. 𝜋 D. 𝜋 5
4
4
3
2
6. Besar sudut 𝜋 rad sama dengan pada
6
B. 𝜋 E. 𝜋 kuadran . . .
3 5
3
C. 𝜋 A. I
4
B. II
2. Besar sudut 225° sama dengan . . . rad.
5 2 C. III
A. 𝜋 D. 𝜋
4
3
3
1
D. IV
B. 𝜋 E. 𝜋 E. antara kuadran I dan II
4 5
3
C. 𝜋 7. Sudut −225𝑜 terletak pada kuadran . .
4
3
A. I
3. Besar sudut 𝜋 rad sama dengan . . . B. II
4
A. 3150 D. 750 C. III
B. 1350 E. 450 D. IV
C. 1200 E. antara kuadran II dan III
1 8𝜋 𝜋
4. Diketahui sudut 𝐴 = putaran dan sudut 8. Nilai dari rad +108𝑜 + rad adalah…
6 15 5
2
𝐵 = 𝜋 rad. Hasil penjumlahan kedua A. 180𝑜
15
sudut tersebut adalah . . . B. 210𝑜
A. 1120 D. 720 C. 240𝑜
B. 1060 E. 560 D.260𝑜
C. 840 E. 270𝑜
1 9. Hasil 24°46′ 38′′ + 12°21′ 54′′ = . . .
5. Nilai 2 𝜋 rad = . . . A. 3706’32’’ D. 3606’32’’
4
A. 4150 B. 3707’32’’ E. 3607’32’’
B. 4050 C. 37 8’32’’
0
C. 3950
2 Perbandingan Trigonometri
Tidak semua nilai perbandingan trigonometri suatu sudut dapat ditentukan dengan definisi pada
perbandingan trigonometri sudut segitiga siku-siku, misalnya nilai perbandingan trigonometri sudut tumpul.
Oleh karena itu diperlukan definisi perbandingan trigonometri yang dapat menentukan nilai perbandingan
trigonometri sebarang sudut. Dengan definisi ini dapat digunakan acuan untuk menentukan perbandingan
trigonometri sudut pada segitiga siku-siku maupun perbandingan trigonometri sudut diberbagai kuadran
lainnya. Gambar berikut menunjukkan sudut 𝛼 = ∠POX yang dibentuk sinar OP dan sinar OX dan unsur-
unsur dalam perbandingan trigonometri.
P P
• •
O Proyeksi P' X P' Proyeksi O X
Keterangan
P’ adalah proyeksi titik P pada OX
OP adalah ruas garis yang diproyeksikan disebut proyektum,
PP’ memproyeksikan proyektum pada OX disebut proyektor.
OP’ adalah proyeksi.
Proyeksi OP ′ bernilai positif jika searah sinar OX, sebaliknya jika berlawanan arah bernilai negatif
Proyektor PP ′ bernilai positif jika sinar P ′ P membentuk sudut 90𝑜 (dalam sistem koordinat kartesius searah
sumbu Y Positif) dari sinar OX, dan bernilai negatif jika membentuk sudut −90𝑜 dari sinar OX
Perbandingan dua unsur diantara proyeksi, proyektor dan proyektum didefinisikan sebagai perbandingan
trigonometri yaitu:
Proyektor Proyektum
= Sin α dibaca “Sinus 𝛼” = Cosec α dibaca “Cosecan 𝛼”
Proyektum Proyektor
Proyeksi Proyektum
= Cos α dibaca “Cosinus 𝛼” = Sec α dibaca “Secan 𝛼”
Proyektum Proyeksi
Contoh 1
Perhatikan gambar sudut POX berikut!
•P
•P Jika OP adalah proyektum,
gambarlah proyeksi titik P pada OX
dan tunjukkan unsur-unsur yang
merupa-kan proyektor dan
proyeksi.
X O
O X
Alternatif Penyelesaian
•P
•P
P'
X O
P'
O X
Contoh 2
Diketahui sudut 𝛼 = ∠POX, dan OP sebagai proyektum seperti pada gambar !
Alternatif Penyelsaian
Titik P di proyeksikan ke OX hasilnya P′
a. Nilai proyektum OP=5, nilai proyeksi= OP′=3, nilai proyektor
= PP ′ = 4
Proyektor 3 Proyektor 3
b. Sin α = = tan α = =
Proyektum 5 Proyeksi 4
Proyeksi 4
Cos α = =
Proyektum 5
Contoh 3
Diketahui sudut 𝛼 = ∠POX, dan OP=5 satuan seperti pada gambar !
O X
Alternatif Penyelesaian
P Titik P di proyeksikan ke garis OX hasilnya P′
a. Nilai proyektum OP = 5, nilai proyeksi= OP′ = −3 karena
berlawanan arah dengan kaki sudut OX,
nilai proyektor = PP ′ = 4
5 Proyektor 4 Proyektor 4
b. Sin α = = tan α = =
Proyektum 5 Proyeksi - 3
• Proyeksi −3
P' O X Cos α = =
Proyektum 5
Dari perbandingan trigonometri tersebut terlihat bahwa sinus berkebalikan dengan cosecan, cosinus
berkebalikan dengan secan, tangen berkebalikan dengan cotangen.
Contoh 1
Diketahui segitiga siku-siku ABC siku-siku di titik B seperti gambar berikut:
Tentukan:
A a. sin A
13 b. sin C
12 C c. cos A
d. cos C
e. tan A
B
Alternatif penyelesaian
𝐵𝐶 = √132 − 122 = √169 − 144 = √25 = 5
C Tentukan:
a. sin A
b. cos A
13 c. sin β
5 4 d. tan β
A B D
Alternatif penyelesaian
a. Perhatikan segitiga siku-siku ADC c. sin = proyektorBC pada AB = CD = 4
sisi depan A(proyekt or) CD 4 proyektum
(BC) 5
sinA = = =
sisi miring AC 13 d. Perhatikan segitiga BDC
BD = 5 2 − 4 2 = 25 − 16 = 9 = 3
b. Perhatikan segitiga siku-siku ADC proyektorBC pada AB = CD 4
tan = =
AD = 13 − 4 = 169 − 16 = 153
2 2 proyeksiBC pada BA = BD −3
Contoh 4
5√11
Diketahui 𝑃 sudut lancip. Jika tan P = , nilai sin 𝑃 = . . .
11
5 5 √11
A. C. E.
√11 6 6
6 √11
B. D.
√11 5
Alternatif Penyelesaian
tan P =
5 11 → sisi depanP , maka sisi miring = (5 11) 2
+ 112 = 275 + 121
11 → sisi sampingP
= 396 = 36 11 = 6 11
sisi depanP 5 11 5 (Jawaban C)
sin P = = =
sisi miring 6 11 6
Contoh 5
Perhatikanlah ∆𝐾𝐿𝑀 berikut:
K A. 𝑎2 + 1
𝑎
𝑎2 − 1
B. 𝑎
𝑎
C. 2
𝑎 −1
L M 𝑎
D. 𝑎2 + 1
1
Jika cos 𝑘 = ,nilai sin 𝑘 tan 𝑘 = . . 𝑎2 − 1
𝑎
E. 𝑎2 + 1
Alternatif Penyelesaian
K 𝐿𝑀 = √𝑎2 − 12
= √𝑎 2 − 1
a √𝑎2 − 1
1 sin 𝐾 =
𝑎
√𝑎2 − 1
L M
tan 𝐾 =
1
= √𝑎 2 − 1
√𝑎2 −1 𝑎2 −1
Jadi, nilai sin K.tan K= ∙ √𝑎2 − 1 = (Jawaban B)
𝑎 𝑎
A 6 2 cm B
1
Jika nilai sin 𝐵 = , panjang sisi 𝐴𝐶=... cm.
3
A. 9
B. 6√2 30o 45o 60o
A D E B
C. 3√2
D. 3 Jika panjang ̅̅̅̅
𝐶𝐸 = 10 𝑐𝑚 maka panjang 𝐴𝐷
E. 2 adalah ….
3
9. Diketahui ∆𝐾𝐿𝑀 siku-siku di 𝐾. Jika sin 𝐿 = , A. 5√3 − 5
4
nilai cotan 𝑀 = . . . B. 15√3 − 15
1 C. 15 − 5√3
A. √7
3 D. 30 − 4√3
1
B. √7 E. 30 − 12√3
4
3
C. √7
4
2.
Teknik Pengukuran Instalatir Listrik
Instalatir listrik tegangan tinggi dalam menentukan penggantian panjang kabel terkadang terkendala
tidak dapat melakukan pengukuran jarak antar taing listrik secara langsung. Kendala itu diataranya
terhambat oleh lintasan jalan tol. Dengan berbekal ilmu trigonometri danbeberapa alat sederhana seperti
meteran, klinometer datar, pengukuran jarak antar tiang listrik dapat dilakukan secara tidak langsung
yaitu melalui pengukuran obyek lain yang memungkinkan untuk dilakukan.
60 o
45o
C A
10 m
2m
B
Titik B dan E tempat tiang listrik di pancangkan. Karena untuk melitas jalan tol dari A ke D, tidak
dapat dilakukan, maka intalatir berjalan dari titik A ke C sehingga dengan klinometer diperoleh data
∠𝐴𝐶𝐷 = 45𝑜 dan ∠𝐴𝐶𝐷 = 60𝑜 . Jarak ia berjalan dari A ke C setelah diukur 10 𝑚. Jarak tiang listri di titik B
ke A 2 𝑚.
Berdasarkan informasi pada bacaan tersebut, berilah tanda “√” pada kotak di depan pernyataan yang
benar berikut ini!
data yang disajikan cukup untuk menentukan jarak antar tiang listrik.
data yang disajikan tidak cukup untuk menentukan jarak titik D ke titik E.
Lebar jalan tol 10 meter
Jarak antar tiang listrik 2 + 10√3 meter
tanpa data ∠𝐴𝐶𝐷 = 60𝑜 masih cukup untuk menentukan jarak antar tiang listrik.
P Q
4. Perhatikan gambar persegi panjang ABCD berikut, E pada sisi AB sehingga EC=CD.
D 16 cm C
Tentukan:
a. Besar sudut 𝛼
8 cm b. tan 𝜃
c. Panjang DE
A E B
5. Pada gambar persegi panjang ABCD berikut, perbandingan panjang AF:FB=1:3
D E C
Tentukan:
a. sin 𝛼
b. cos 𝛼
4 cm
c. cos 𝛽
d. cos 𝜃
A F 8 cm B
Sudut-sudut istimewa antara lain 0°, 30°, 45°, 60°, dan 90°, karena untuk menentukan nilai-nilai
perbandingan trigonometrinya tidak perlu membutuhkan alat bantu hitung, misalnya kalkulator, tabel, atau
komputer. Sudut-sudut tersebut dapat ditemui pada sudut-sudut segitiga sama sisi yang dibelah dua secara
simetris atau segitiga siku-siku sama kaki yang berasal dari persegi. Dengan bantuan segitiga-segitiga
tersebut nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 0°, 30°, 45°, 60°, dan 90° dapat kita tentukan.
Perhatikan bangun-bangun berikut :
45o
2 2 30o 30o
1 2
3
sehinggga:
Proyektor
Sin 90o = = 1(karena proyektor= proyektum)
Proyektum
Proyeksi 0
Cos 90o = = =0
Proyektum Proyektum
Proyektor Proyektor
tan 90o = = = tidak terdefinisi
Proyeksi 0
Untuk menentukkan nilai perbandingan trigonomeri sudut 0𝑜 sebagai berikut:
A Sudut AOC = 0𝑜 , AO sebagai proyektum.
0o
O
• •
C
Proyeksi A pada C maka:
proyektum=proyeksi
proyektor=0
sehinggga:
Proyektor 0
sin 0 o = = =0
Proyektum Proyektum
Untuk memudahkan menghafal nilai perbandingan trigonometri sudut istemewa dapat menggunakan
alternatif metode jari tangan sebagai berikut:
s i ncos
90 o 1 1 1
Tetapkan nilai 0, , 2, 3 , 1 bertu-
0o 2 2 2
0 60 o rut-turut pada ibu jari, telunjuk, jari tengah, jari
1 30 o manis, jari kelingking dan urutkan sudut
2
istimewa mulai dari 0o, 30o, 45o, 60o, dan 90o.
Penentuan nilai sinus suatu sudut dimulai
o
1 45o 45 dari ibujari 0o kebawah sampai ke kelingking
2
2 90o. Untuk penentuan nilai cosinus suatu
sudut arahnya keatas dimulai dari jari
1 o kelingking (0o) keatas sampai ke ibu jari (90o)
2
3 60 o 30
1
90 o 0o
Contoh 1
1
Sin 30o = karena 30o setelah diurutkan dari ibu jari kebawah jatuh pada jari telunjuk yang nilainya =
2
1 1
. Jadi Sin 30o =
2 2
Contoh 2
1
Cos 60o = karena 60o setelah diurutkan dari kelingking keatas jatuh pada jari telunjuk yang nilainya =
2
1 1
. Jadi cos 60º =
2 2
Alternatif Penyelesaian
sin 30o + cos 45o
1 1
= + √2
2 2
1
= (1 + √2)
2
Contoh 4
Tentukan nilai dari Sin 45° . Tan 60° + Cos 45° . Cot 60° !
Alternatif Penyelesaian
Sin 45° . Tan 60° + Cos 45° . Cot 60°
1 1 1
= √2. √3 + √2. √3
2 2 3
1 1
= √6 + √6
2 6
4
= √6
6
2
= √6
3
Contoh 5
sin2 60o.sin 2 45o + cos2 30o.cos2 45o
Tentukan nilai dari !
tan 30o + tan 60o
Alternatif Penyelesaian
sin2 60o.sin 2 45o + cos2 30o.cos2 45o
tan 30o + tan 60o
1 2 1 2 1 2 1 2
( √3) . ( √2) + ( √3) . ( √2)
2 2 2 2
= 1
3
√3 + √3
3 2 3 2 3 3 6 6
. + . + √3 3
8 8 8
= 4 4
1
4 4
= 4 = 4 =8 = √3
√3(3 + 1) √3 √3 4 16
3 3
7.3
2.
2
sin2 45o + cos2 45o = ….
B.
1
2
(3− 2 ) E.
1
2
2
A. √3 D.
2
3
2 C.
1
2
(
1− 2 )
1
B. √2 E. 2
2
10 D
C 5 3 A
Jika panjang BC = 10, AB = BD maka
cos θ =…. B 2
4 3
A D
4 1 Diketahui A tempat seseorang berdiri 4 m
A. D.
5 2 dari titik pangkal tiang bendera BC. Ketika
1 1 tiang bendera dirobohkan titik ujung
B. 3 E. bendera berimpit D, pengukuran jarak B ke
2 3
1 D diperoleh 4√3 m. Besar sudut elevasi di
C. 2 titik A adalah….
2
A. 75 o D. 42
o
7. Diketahui segitiga seperti gambar berikut:
B B. 60 o E. 30o
C. 45 o
1 1 1
2 cos π sin π + cos π
1 10. 3 4 4 = ....
1 1
A
cos π + sin π
C 4 4
Besar sudut 𝛼 adalah…. 3 3
A. 6 D.
1 1 4 4
A. π D.
3 7 3 5
B. 3 E.
1 1 4 6
B. π E.
4 8 1
C. 6
1
C. π 2
6
A 60o B 30o C
1,7 10
Pengukuran tinggi atau jarak benda dalam kehidupan sehari-hari seringkali dihadapkan pada kenyataan
tidak dapat dilakukan secara langsung yang disebabkan oleh berbagai faktor. Contohnya permaslahan
dua orang guru dengan tinggi badan sama yaitu 170 𝑐𝑚. Mereka hendak mengukur tinggi tiang bendera
yang dipasang permanen. Hal yang mereka lakukan adalah keduanya mengambil posisi didepan tiang
bendera sedemikian sehingga ketika guru pertama memandang puncak tiang bendera sudut elevasinya
60𝑜 adapun sudut elevasi pandangan guru kedua 30𝑜 .
Jika jarak mereka berdua diukur didapat 10 m, berapa tinggi tiang bendera?
2. Di dalam segitiga sebarang berlaku sifat ketidaksamaan segitiga yaitu pada setiap segitiga haruslah
berlaku bahwa panjang setiap sisi selalu kurang dari jumlah panjang panjang dua sisi yang lain. Jika
seseorang membenarkan sifat ketidaksamaan segitiga tersebut, kemudian memberi pernyataan bahwa
nilai perbandingan trigonometri sudut 0𝑜 atau 90𝑜 dapat ditentukan dengan menggunakan
sisi depan 0 o 0
perbandingan panjang sisi segitiga, misalnya sin 0 o = = = 0 bagaimana
sisi miring sisi miring
pendapatmu kebenaran pernyataan ini?
3. Suatu persegi KLMN, terdapat titik P di dalam persegi dan ∆ KPL merupakan segitiga sama sisi yang
juga berada dalam persegi. Tentukan tan sudut PMN?
4. Diketahui segitia ABC sama sisi dengan panjang sisinya 6 cm. Titik E pada BC sehingga BE=EC.
Tentukan:
a. panjang AE
b. panjang proyeksi AE pada AB
5. Diketahui ∆ PQR sama kaki dengan ∠PQR 120𝑜 , panjang PQ=10 cm. Tentukan:
a. panjang proyeksi RQ pada RP
b. panjang PR
Positif
tan (-) tan (+)
Kuadran II Kuadran I
Negatif Positif
Negatif
Kuadran III Kuadran IV
sin (-) sin (-)
cos (-) cos (+)
tan (+) tan (-)
Agar mudah diingat tanda di atas, cukup dilihat yang berrnilai positif pada setiap kuadran, sehingga
disingkat “semua (I) sin (II) cos (III) tan (IV)”
Artinya “pada kuadran I semua positif, pada kuadran II sinus positif, pada kuadran III kosinus positif dan
pada kuadran IV tangen positif”
Contoh Soal
Tentukan keenam rasio trigonometri sudut α yang dibentuk oleh titik (-2,3) dengan sumbu x positif
Alternatif Penyelesaian
Titik (-2,3) dengan x = −2 dan y = 3 berada di kuadran II dari bidang kartesius sehingga
r= x2 + y2 = (− 2)2 + 32 = 13
7.4
Dengan berbekal pada perbandingan trigonomteri pada segitiga siku-siku, koordinat kartesius dan setiap kuadran maka
dapat diperoleh perbandingan trigonometri pada sudut-sudut berelasi.
a) Sudut di Kuadran I (Sudut 𝑎°dengan (90 − 𝑎)°)
Pada pencerminan terhadap garis y = x
Maka titik P(x , y) → P’(y , x)
y=x
P’(x,y)
(90 – a)0
P(x,y)
a0
Gunakan rumus 1
cos (90 − a ) =
y y
sin a 0 =
0
r r
sin (90 − a )
x x
cos a = =
0 0
r r
cot(90 − a )
y x
tan a 0 = =
0
x y
tan (90 − a )
x y
cot a 0 = =
0
y x
Jadi terdapat hubungan (relasi).
… Rumus 2
cos(90 − a) = sin a 0
0
tan(90 − a ) = cot a 0
0
cot(90 − a) = tan a 0
0
Contoh soal
Ubahlah perbandingan trigonometri berikut kedalam sudut 20°.
a) cos 70°
b) tan 70°
Jawab:
cos 70° = cos(90° − 20°) = sin 20°
tan 70° = tan(90° − 20°) = cot 20°
b) Sudut di Kuadran II (Sudut 𝑎° dengan (180 − 𝑎°) )
Perhatikan gambar berikut pada pencerminan terhadap sumbu Y terjadi pemetaan
P(x , y) → P’(-x , y)
O X
Gunakan kembali rumus 2
sin (180 − a ) =
y y
sin a 0 =
0
r r
cos (90 − a )
x x
cos a 0 = =−
0
r r
tan (180 − a ) = −
y y
tan a 0 =
0
x x
cot(180 − a )
x x
cot a 0 = =−
0
y y
Sehingga terdapat relasi:
cos(180 − a ) = − cos a 0
0
tan(180 − a) = − tan a 0
0
… Rumus 3
cot(180 − a) = − cot a 0
0
Contoh soal
Ubahlah perbandingan trigonometri berikut.
a) sin 150°
b) tan 135°
Alternatif Penyelesaian
1
sin 150° = sin(180° − 30°) = sin 30° =
2
tan 135° = tan(180° − 45°) = −tan 45° = −1
sin (180 + a ) = −
y y
sin a 0 = (180 + a)0
0
r r P(x,y)
cos (180 + a ) = −
x x
cos a 0 =
0
a0
r r
tan (180 + a ) =
y y
tan a 0 =
0
P’(x,y)
x x
cot(180 + a ) =
x x
cot a =
0 0
y y
cos(180 + a ) = − cos a 0
0
…. Rumus 4
…tan
Rumus(
1803+ a ) = tan a
0 0
cot(180 + a ) = cot a 0
0
Contoh soal:
Ubahlah perbandingan trigonometri berikut kedalam sudut lancip (0° < 𝛼 < 90°)
a) sin 130°
b) cos 175°
c) tan 250°
d) tan 265°
Alternatif Penyelesaian
a) sin 130° = sin(180 − 50)° = sin 50°
b) cos 175° = cos(180 − 5)° = − cos 5°
c) tan 250° = tan(180 + 70)° = tan 70°
d) cot 265° = cot(180 + 85)° = cot 85°
P'(x,-y)
Ingat kembali rumus 1).
sin (360 − a ) = −
y y
sin a 0 =
0
r r
cos (360 − a ) =
x x
cos a 0 =
0
r r
tan (360 − a ) = −
y y
tan a =
0 0
x x
cot(360 − a )
x x
cot a 0 = =−
0
y y
Sehingga terdapat relasi:
cos(360 − a ) = cos a 0
0
…. Rumus 5
tan(360 − a) = − tan a0
0
(
cot 360
Contoh −a
soal: )0 = − cot a0
138 Matematika Kelas X
1. Ubahlah perbandingan trigonometri berikut
a) sin 340° b) tan 300° c) cos 315°
Alternatif Penyelesaian
a) sin 340° = sin(360 − 20)° = −sin 200
1
b) tan 300° = tan(360 − 30)° = −tan 30° = − √3
3
c) cos 3150 = cos(360 − 45)° = cos 45° = 1
2. Bila sin 25 ° = 𝑥, tentukanlah:
a) cos (335)° b) tan 65° c) cos(305)°
Alternatif Penyelesaian
𝐴𝐵 = √12 − 𝑥 2 = √1 − 𝑥 2
cos 25° = √1 − 𝑥 2
1 x √1 − 𝑥 2
cos 25° =
𝑥
25° 𝑥
A B
tan 25° =
√1 − 𝑥 2
Sehingga
a) cos(335)° = cos(360 − 25)° = cos 250 = √1 − 𝑥 2
b) tan 65° = tan(90 − 25)° − cot 25°
c) sin(305)° = − sin 65°
= − sin(90 − 25)°
= − cos 25°
= −√1 − 𝑥 2
e) Sudut negatif (Sudut 𝑎° dengan (− 𝑎)°)
Jika sudut 𝑎° diketahui maka sudut (− 𝑎)° dapat diperoleh dari pencerminan terhadap sudut 𝑎°
dengan sumbu-X. Akan tetapi, sudut (− 𝑎)° akan sama dengan (360 − 𝑎)° . perbandingan
trigonomeetri sudut ini dapat ditentukan sebagai berikut :
sin (− a ) = sin (360 − a ) = − sin a 0
0 0
Contoh
Nyatakan perbandingan trigonometri dalam perbandingan trigonometri sudut lancip
a) sin(−30)° b) cos(−145)° c) tan(−300)°
Alternatif Penyelesaian
1
a) sin(−30)° = −sin 30° = −
2
b) cos(−145)° = cos(145)° = cos(180 − 35)° = cos(35)°
1
c) tan(−300)° = −tan(300)° = −tan(360 − 30)° = −tan(30)° = − √3
3
f) Sudut lebih dari 3600 atau ( 𝑎 + 𝑛. 360)°
Bentuk sudut tidak berubah jika ditambahkan satu putaran penuh, dua putaran dan seterusnya.
Misalkan ( 𝑎)° sembarang sudut ditambah n putaran dengan n bilangan bulat. Hasil putaran sudut
( 𝑎)° dapat dinyatakan dengan ( 𝑎 + 𝑛. 360)°. Perbandingan trigonometri sudut ini dapat ditentukan
sebagai berikut :
sin (a + n.360) = sin a 0
0
7.5
5. Diketahui cot = −
3
dengan 90° < α <
sin 600 0 + sec(−660 ) 0 + cot( −690 ) 0 = ….
4 1 1
180°. Nilai sec α =… A. 2 − 3 D. 3+2
2 2
5 3 5
A. C. − E. − 1
4 5 3 B. 2 − 3 E. 2 3 + 2
6
5 5
B. D. − 1
3 4 C. 3+2
6
6. Diketahui segitiga KLM siku-siku di M. Jika
cos(K + M) = p, nilai sin K + cos L =...
1 1
5. Jika sin x = dan tan y = , dengan x dalam kuadran II dan y dalam kuadran III, hitunglah nilai
3 2
dari sin x.cos y − cos x.sin y !
3 Koordinat Kutub/Polar
Pada koordinat kartesius, posisi titik ditentukan berdasarkan jarak berarah (dengan tanda positif atau negatif)
terhadap dua garis yang saling tegak lurus.
Pada bagian ini, acuan pada koordinat ini adalah titik asal O dan garis sumbu yang melalui titik O. Untuk
mudahnya, garis sumbu diambil mendatar dengan arah ke kanan. Posisi titik P pada koordinat baru ditentukan
dengan dua hal :
1) Jarak titik terhadap titik O
2) Ukuran sudut antara garis sumbu dan garis penghubung titik P dan O
Cara menyatakan posisi seperti ini disebut koordinat kutub karena semuanya berasal dari titik O.
P
α
O
• Hubungan koordinat kutub dan koordinat kartesius
Jika koordinat kutub titik P adalah (r , ) maka koordinat kartesius titik P( x, y) adalah x = r cos
dan y = r sin
• Hubungan koordinat kartesius dan koordinat kutub
Jika koordinat kartesius titik P( x, y) maka koordinat kutub titik P adalah (r , ) adalah
y
r= x 2 + y 2 dan tan =
x
Contoh
1. Diketahui titik P mempunyai koordinat kutub 3,210 ( 0
) , tentukan koordinat kartesiusnya !
2. ( )
Diketahui titik P − 2 3,2 , tentukan koordinat kutubnya !
Alternatif Penyelesaian
1. Koordinat titik P dalam koordinat kartesius ditentukan sebagai berikut :
x = r cos y = r sin
= 3 cos 2100 = 3 sin 2100
= 3 cos(180 + 30 ) 0 = 3 sin( 180 + 30 ) 0
= 3. − cos 300 = 3. − sin 300
3 3
=− 3 =−
2 2
3 3
Jadi koordinat kartesius adalah P − 3 ,−
2 2
r= x 2 + y 2 = 12 + 4 = 4
Nilai dapat diketahui dari
y −2 3 1
tan = = =− 3
x 2 3
Maka = 1800 − 300 = 1500
Jadi koordinat kutubnya adalah P 4,150 ( 0
)
7.6
1
B. 3, 3
E. (3,3 3 )
6. Koordinat kutub dari titik (
A − 1, 3 )
2 adalah… .
1 2
A. 2,
3
C. 3 ,3 D. 4,
2 3 4
2. Koordinat kutub titik M 2,−2 3 ( ) adalah 5
B. 2,
5
E. 4,
…. 6 3
A. (2,315 )0
D. (4,315 ) 0
11
C. 2,
B. (2,300 )0
E. (4,330 ) 0
6
C. (4,300 )0 7. Diketahui koordinat kutub titik P(2 3,2)
3. Koordinat kutub dari titik Q(− 4,4) adalah adalah P(4, ) dan koordinat kutub titik
…. Q(−3,−3 3) adalah Q(6, ) maka nilai
A. 4 2 ,
3
D. 8, dari sin( + ) = … .
4 4 A. − 1 C. 0 E. 1
3 3 B. −
1 1
B. 4 2 , E. 8 2 , 3 D. 3
4 4 2 2
8. Koordinat kartesius dari titik B 6,53 ( 0
)
C. 8 2 , adalah … .
4
( ) ( )
A. (3.6 , 4.8) D. (-4.8 , 3.6)
0 0
4. Diketahui titik A 4,120 dan B 8,60 B. (3.6 , -4.8) E. (4.8 , 3.6)
panjang AB adalah … . C. (4.8 , -3.6)
A. 8 3 D. 2 3 2
9. Koodinat kartesius dari Q 4,
B. 6 E. 3 3
adalah… .
C. 4 3 (
A. Q 2 3,−2 ) (
D. Q − 2,2 3 )
B. Q(− 2 3 ,2) E. Q(2,−2 3 )
5. Titik P(a, b) adalah perpotongan garis
y = x dan garis y = − x + 4 koordinat
kutub titik P adalah … C. Q(− 2 3,−2 )
(
A. 2 2 ,450 )
D. 5 2 ,450 ( )
a. (
P 6,135 0 )
b. Q 8,
7
6
2. Tentukan koordinat kutub dari titik-titik !
A − 4,4 3
a. ( ) b. B 3 2 ,3 2 ( )
3. Diketahui titik P 4, dan Q(4, ) . Tentukan panjang PQ !
3
4. Koordinat kartesius titik P(4, a ) dan koordinat kutubnya adalah P(8, ) . Tentukan nilai a dan !
5. Dua titik A dan B terlihat pada layar radar. Koordinat kedua titik itu adalah A 8,
11
dan B 4,
6 6
. tentukan jarak antara A dan B, jika satuannya adalah kilometer !
7
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Sudut-sudut dalam suatu segitiga berbanding u
sebagai 1 : 2 : 3. Sudut terkecil adalah … . C.
A. 150 D. 600 1− u2
B. 30 0 E. 900 7
0 6. Diketahui ∆ ABC siku-siku di C dan tan A =
C. 45 24
2. Nilai sudut 36 015'18' ' senilai dengan … . . Nilai sin B = ....
A. 36,3560 D. 36,2550 7 24
B. 36,3250 E. 36,2250 A. D.
C. 36,256 0 25 25
3. Nilai dari 125,6250 senilai dengan … . 7
B. E. 1
A. 125039’45’’ D. 125036’35’’ 24
B. 125 38’40’’
0 E. 125035’30’’ 1
C. 125 37’30’’
0 C.
2
4. Jika x berada di kuadran III dan tan x= 3, 7. UN
maka cos x sama dengan .... a
1 Diketahui cos = dengan sudut lancip
A. 1 D. − 2b
2 maka nilai dari csc adalah … .
B. 1 E. −
1
2 2
3 4b 2 − a 2 2b
A. D.
C. −1 a 4b 2 − a 2
a 2b
5. Misalkan cos = u dengan 0 maka B. E.
2 4b 2 − a 2 a
nilai dari tan = … .
4b 2 − a 2
C.
A. 1 D. 1− u2 2b
1 1− u2
B. E.
1− u2 u
3 C. − 6 2 dan
adalah….
4
25. Diketahui segitiga ABC siku-siku di B dengan
1
A. 1 D. − 3
2 panjang BC = 6 cm dan sin CAB = maka
1 5
B. E. − 1 panjang AB adalah…
2 A. 5 cm D. 9 cm
C. 0
( ) , koordinat
B. 6 cm E. 12 cm
22. Koordinat kutub titik A 4 3,3000 C. 8 cm
kartesiusnya adalah … .
A. (2 3,6 ) D. (6,−2 3 )
B. (2 3,−6 ) E. (− 6,2 3 )
Kompetensi Dasar
3.9 Menjelaskan aturan sinus dan 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan
cosinus. sinus dan cosinus.
Peta Konsep
1 Aturan Sinus
Untuk setiap segitiga, dengan BC = a, AC = b, AB = c, dengan sudut-sudutnya
∠C, ∠A dan ∠B, maka berlaku C
b
a
A B
Aturan Sinus c
a b c
= =
sin A sin B sin C
Aturan sinus dapat dipergunakan untuk mencari unsur-unsur segitiga yang belum diketahui jika tiga
unsurnya diketahui yaitu
a. Sisi – Sudut – Sudut
b. Sudut – Sisi – Sudut
c. Sisi – Sisi – Sudut
Contoh
Perhatikan gambar berikut C
10
300
A B
15
x = 4 2 − 32 = 7
x 7
cos C = =
r 4
1
cos C = 7
4
8.1
A.
8
D.
8 L = 97 ,50 , KL = 8 cm dan KM = 10
6
3 3 cm, maka besar K adalah…
0 0 0
8 8 A. 29 ,5 C. 30 ,0 E. 30 , 2
B. 2 E. 0 0
3 6 B. 29 ,8 D. 30 ,1
8 5. Diketahui ABC dengan panjang
C. 3
3 AB = 15,4 cm, AC = 6,5 cm dan
2. Diketahui ABC dengan AC = 21 cm, ABC = 18,07 0 ,maka panjang BC =….
3 A. 18,21 cm D. 19,12 cm
AB = 15 cm dan sin C = , maka
7 B. 18,23 cm E. 19,34 cm
cos B = … . C. 18,26 cm
A. 0,5 C. 0,7 E. 0,9 6. Diketahui PQR dengan panjang
B. 0,6 D. 0,8 PQ = 10,6 cm, QR = 25 cm dan
3. Dari ABC diketahui bahwa
P = 1250 , maka besar R = … .
BAC = 30 , 0
ABC = 50 0
dan 0 0
A. 20 ,28 D. 21,32
AB = 12 cm, maka panjang BC = ….
0 0
12 6 B. 20 ,32 E. 21,63
A. D.
sin 100 0 sin 80 0 C. 20 ,57
0
6 −6
B. E.
sin 100 0 sin 80 0
2 Aturan Kosinus
Untuk setiap segitiga, dengan BC = a, AC = b, AB = c, dengan sudut-sudutnya
∠C, ∠A dan ∠B, maka berlaku
C
b
a
A B
c
Alternatif Penyelesaian
Panjang AB = c = 6 cm, panjang BC = a = 5 cm, dan panjang AC = b = 4 cm.
Dengan menggunakan aturan kosinus:
b 2 = a 2 + c 2 − 2.a.c. cos B
a2 + c2 − b2
cos B =
2ac
52 + 62 − 42
cos B =
2..5.6
45 3
cos B = =
60 4
Contoh 2
Perhatikan gambar berikut
C
12
1200
A B
16
Tentukan panjang BC pada segitiga di atas.
Alternatif Penyelesaian
Panjang AC = b = 12 cm, panjang AB = c = 16 cm, dan ∠A = 1200 maka
Dengan menggunakan aturan kosinus:
a 2 = b 2 + c 2 − 2.b.c. cos A
a 2 = 122 + 162 − 2.12.16. cos1200
8.2
BC = … .
7. Diketahui PQR dengan panjang
A. 8,94 D. 11,31 PQ = 3 cm, QR = 7 cm dan PR = 5
B. 9,73 E. 12,16 cm maka besar sudut P adalah … .
C. 10,41 A. 1500 D. 450
2. Diketahui PQR dengan PQ = 12 , B. 120 0 E. 300
C. 60 0
PR = 16 cm dan P = 120 , maka
0
8. Panjang sisi-sisi suatu segitiga berbanding
panjang QR adalah… . 13 : 14 : 15, nilai dari cos A , jika segitiga
A. 24,35 cm D. 24,29 cm tersebut dimisalkan ABC adalah … .
B. 24,33 cm E. 24,25 cm A. 1,0 D. 0,5
C. 24,30 cm B. 0,8 E. 0,3
3. Pada ABC diketahui bahwa C. 0,6
BAC = 60 , 0
AC = 10 cm dan 9. Diketahui ABC dengan panjang
AB = 6 cm, maka panjang BC = … . AB = 6 cm, BC = 12 cm dan AC = 8
A. 2 19 cm D. 2 29 cm cm maka besar sudut C adalah … .
A. 27,120 D. 26,380
B. 3 19 cm E. 3 29 cm B. 26,42 0 E. 26,280
C. 26,40 0
C. 4 19 cm
10. Perhatikan di bawah ini
4. Pada ABC diketahui bahwa
A
A = 120 ,
0
AB = 7,4 cm dan
AC = 5,6 cm, maka keliling ABC
adalah … .
A. 24,0 cm D. 24,3 cm
T B C
B. 24,1 cm E. 24,5 cm
Jika AB = BC = 5 cm dan panjang TC = 8
C. 24,2 cm
cm. maka panjang AC adalah … .
5. Diketahui ABC dengan panjang
AC = 13 cm, BC = 8 cm dan A. 4 7 cm D. 5 7 cm
ABC = 120 , maka keliling segitiga
0
B. 4 5 cm E. 6 2 cm
ABC = … cm. C. 4 3 cm
A. 28 D. 31
B. 29 E. 32
C. 30
6. Diketahui ABC dengan panjang
AB = 7 cm, BC = 4 2 cm dan
AC = 5 cm maka nilai sin A = … .
A. 1,0 D. 0,5
530
A B
3. Diketahui ABC dengan A = 400 ,panjang c =32 cm dan a + b = 44 cm. Tentukan panjang sisi b !
4. Untuk memperkirakan panjang sebuah danau buatan. Dimas membuat tiga tongkat yaitu A, B, dan C.
Dimas berjalan dari tonggak A sejauh 80 m ke tonggak B, kemudian berputar sejauh 60 0 dan berjalan
ke tonggak C sejauh 10 m, perkiraan panjang danau buatan tersebut !
5. Panjang diagonal sebuah segi delapan beraturan adalah 40 cm. tentukan keliling sisi segi-8 tersebut !
3 Luas Segitiga
Untuk setiap segitiga, dengan BC = a, AC = b, AB = c, dengan sudut-sudutnya
∠C, ∠A dan ∠B, maka berlaku C
b
a
A B
Luas Segitiga c
a. Luas segitiga dengan alasa dan tinggi diketahui
Berdasarkan gambar di atas, pada setiap segitiga jika terdapat sisi alas a dan tinggi t maka luas
segitiganya
1
L= at
2
b. Luas segitiga dengan besar sudut dan dua sisi yang mengapit sudut diketahui
Berdasarkan gambar di atas, pada setiap ABC berlaku :
1
L= bc sin A
2
1
L = ac sin B
2
1
L = ab sin C
2
c. Luas segitiga dengan besar dua sudut dan satu sisi yang terletak diantara kedua sudut
diketahui
Berdasarkan gambar di atas, pada setiap ABC berlaku :
Contoh 1
Luas segitiga PQR adalah 18 cm2, panjang sisi PQ = 9 cm, dan panjang sisi QR = 8 cm. Tentukan nilai cos
∠Q.
Alternatif Penyelesaian
Luas segitiga PQR = 18 cm2, panjang PQ = r = 9 cm, dan panjang QR = p = 8 cm.
Sehingga
1
L= pr sin Q
2
1
18 = .8.9. sin Q
2
1 18 1
3 sin Q = =
2 36 2
∠Q = 300.
Maka
1
cos ∠Q = cos 300 = 3.
2
Contoh 2
Diketahui ABC dengan A = 600 , C = 450 dan c = 28 cm. Tentukan luas ABC !
Alternatif Penyelesaian
B = 1800 − A − C = 1800 − 600 − 450 = 750
c 2 sin A sin B
L=
2 sin C
28 sin 60 0 sin 750
2
=
2 sin 450
282
1
2
3
1
4
( 6+ 2 )
=
1
2 2
2
(
= 98 3 + 3 )
Jadi luas ABC adalah 98 3 +( )
3 cm2
Alternatif Penyelesaian
s=
1
(a + b + c ) = 1 (41 + 52 + 15 ) = 54
2 2
L= s (s − a )(s − b )(s − c )
= 54(54 − 41)(54 − 52)(54 − 15)
= 54 13 3 39
= 234
Jadi luas ABC adalah 234 cm2
8.3
B C
A. 1500
B. 6 2 cm E. 3 cm B. 1200
C. 3 3 cm C. 600
4. Sebuah segitiga ABC dengan panjang sisi D. 450
E. 300
a = 7 cm, b = 5 cm dan besar C = 60 .
0
9. Diketahui segitiga ABC dengan panjang AC =
Panjang sisi c = … .
13 cm, BC = 8 cm dan ABC = 1200 ,
A. 6 17 cm D. 3 13 cm maka keliling segitiga ABC adalah … .
B. 6 19 cm E. 39 cm A. 28 cm
B. 29 cm
C. 3 19 cm C. 30 cm
5. Dari segitiga ABC diketahui a = 4 cm, b = 3 D. 31 cm
cm, jika luas segitiga = 6 cm2, maka sudut C = E. 32 cm
…. 10. UN 2017/2018
A. 1200 D. 450 Diketahui suatu taman di tengah kota
B. 90 0 E. 300 berbentuk segitiga sembarang. Jika sudut apit
C. 60 0 sebesar 600 dan dua sisi yang lain
6. Sebidang tanah berbentuk segitiga dengan mengapitnya masing-masing 18 meter dan 16
setiap titik sudutnya diberi tonggak pembatas meter, maka luas taman tersebut adalah … .
A, B dan C. Jika jarak antara tonggak A dan B A. 144 3 m2
adalah 300 m, sudut ABC = 450 dan sudut
B. 144 m2
BCA = 600, maka jarak antara tonggak A dan
C adalah … . C. 72 3 m2
A. 50 6 m D. 72 2 m2
E. 72 m2
6√2 cm
30 45
A B
Kompetensi Dasar
3.10 Menjelaskan fungsi trigonometri dengan 4.10 Menganalisa perubahan grafik fungsi trigonometri
menggunakan lingkaran satuan akibat perubahan pada konstanta pada fungsi y =
a sin b(x + c) + d.
Peta Konsep
1 Fungsi Trigonometri
Untuk memahami fungsi trigonometri secara umum, terlebih dahulu kita akan membahas grafik fungsi
trigonometri dasar, yaitu grafik fungsi y = sin x, y = cos x dan y = tan x. Grafik fungsi ini digambar dalam
tata koordinat Cartesius yang menggunakan dua sumbu, yakni sumbu-X sebagai nilai sudut, dan sumbu-Y
sebagai nilai fungsinya.
Terdapat tiga komponen penting dalam grafik fungsi trigonometri, yaitu :
a) Nilai maksimum fungsi adalah nilai ordinat tertinggi yang dicapai oleh fungsi itu.
b) Nilai minimum fungsi adalah nilai ordinat terendah yang dicapai oleh fungsi itu.
c) Perioda fungsi, yaitu besarnya interval sudut yang diperlukan untuk melakukan satu putaran fungsi
Untuk lebih jelasnya akan diberikan gambar grafik fungsi trigonometri sederhana, yakni grafik fungsi y = sin x,
y = cos x dan y = tan x
1. Grafik Fungsi y = sin x, x ∈ [0°, 360°].
Fungsi sinus dasar adalah fungsi y = sin x. Grafik fungsi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Alternatif Penyelesaian
(
a. y = 5 sin 3 x − 60
0
) c. y = 4 + 2 cos 5x
Nilai maksimum = 5. 1 = 5 Nilai maksimum = 4 + 2.1 = 6
Nilai minimum = 5. (-1) = -5 Nilai minimum = 4 + 2. (-1) = 2
3600 3600
Periode = = 1200 Periode = = 720
3 5
b. y = 6. tan 2 x
Nilai maksimum = 6. ( ) =
Nilai minimum = 6. ( − ) = −
1800
Periode = = 900
2
Contoh 2
1. Lukislah fungsi trigonometri f(x) = 2.cos x dalam interval 00 ≤ x ≤ 3600
2. Lukislah fungsi trigonometri f(x) = cos 2x dalam interval 0 0 ≤ x ≤ 3600
3. Lukislah fungsi trigonometri f(x) = sin(x – 450) dalam interval 00 ≤ x ≤ 3600
4. Lukislah fungsi trigonometri f(x) = sin(2x + 600) dalam interval 00 ≤ x ≤ 3600
Alternatif Penyelesaian
1. f(x) = 2.cos x
2. f(x) = cos 2x
Dalam menggambar grafik fungsi trigonometri sederhana, digunakan metoda transformasi (perubahan),
yakni dengan mengamati tiga macam perubahan grafik, yaitu
– Perubahan nilai maksimum dan minimum fungsi
– Perubahan perioda fungsi
– Pergeseran fungsi
(Jika +α maka fungsi bergeser ke kiri sejauh α, jika –α maka fungsi bergeser ke kanan sejauh α)
1 B. f ( x) = 2 sin (3x + 60 ) 0
y = 2 cos x −
f ( x) = 2 cos (3 x + 20 )
B.
6
0
C.
1 D. f ( x) = 2 cos (3 x + 30 ) 0
y = 2 cos x +
f ( x) = 2 cos (3 x + 60 )
C. 0
3 E.
5. Perhatikan grafik fungsi trigonometri berikut :
1
D. y = 2 cos x −
3
2
E. y = 2 cos x +
3
2. Perhatikan grafik berikut!
y = − sin (2 x − 15)
0
C.
Persamaan grafik fungsinya adalah …
y = − sin 2(x + 15)
0
A. y = -cos(2x – 300) D. y = cos(2x – 300) D.
y = sin (x + 60)
0 C. 4
C. 10. Nilai maksimum dari f(x) = -4 sin2 x + 4 sin x + 2
y = sin (x − 60)
0 untuk 0 < x < adalah ….
D. A. -12 D. 3
(
E. y = − sin x − 60 )0 B. -6
C. 2
E. 4
Jika grafik di atas menyatakan fungsi f(x) = a sin (bx + c). Tentukan nilai a, b dan c.
9.2
adalah … C. , ,
A. 20 C. 45 E. 90 2 2
B. 30 D. 60
3 5
D. ,
4. Himpunan penyelesaian dari persamaan ,
4 4 4
cos 2 x + = cos x dengan 0 x 2 2 3
2 E. 0, , , ,2
adalah … . 2 3 2
5 5 7. Nilai yang memenuhi persamaan tan 2 x = 3
A. , C. , E. ,
3 3 2 3 3 3 dengan 0 x 3600 adalah …
3 D. 4
B. ,
A. {30, 60,120,1500}
, B. {30, 60,150,1800}
2 2 3 3
3. Identitas Trigonometri
Identitas trigonometri adalah bentuk persamaan trigonometri yang menghubungkan suatu perbandingan
trigonometri dengan perbandingan trigonometri yang lainnya.
Terdapat beberapa teorema yang berkaitan dengan identitas trigonometri :
a. Rumus kebalikan
1
csc A = sin A. csc A = 1
sin A
1
sec A = cos A.sec A = 1
cos A
1
cot A = tan A. cot A = 1
tan A
b. Rumus perbandingan
sin A cos A
tan A = cot A =
cos A sin A
c. Rumus lainnya
sin 2 A + cos2 A = 1
tan 2 A + 1 = sec2 A
cot 2 A + 1 = csc2 A
Untuk pemahaman lebih lanjut, akan diuraikan pada contoh soal berikut ini :
Contoh
Buktikan setiap identitas trigonometri berikut :
1 − cos A 1 − sin x
Alternatif Penyelesaian
sin 2 A
a. 1 + cos A =
1 − cos A
sin 2 A 1 − cos2 A (1 − cos A)(1 + cos A)
= = = = 1 + cos A (terbukti)
1 − cos A 1 − cos A 1 − cos A
1 + sin x
b. (sec x + tan x ) =
2
1 − sin x
1 + sin x 1 + sin x
=
1 − sin x 1 + sin x
(1 + sin x )2 (1 + sin x )2 1 + sin x
2
= = = = (sec x + tan x )
2
9.3
1 + sin x
2. Sederhanakanlah bentuk
1 − sin 1 − cos
( :
) ( )
a.
1 + sin 90 − 1 + cos 900 −
0
4 Penerapan Trigonometri
Jurusan Tiga Angka
Penerapan aturan sinus dan kosinus dapat dijumpai dalam jurusan tiga angka. Pada materi ini sudut 00
dimulai dari arah utara dan pergerakkannya searah putaran jarum jam.
Contoh
Sebuah kapal berlayar dari pelabuhan A ke pelabuhan B dengan jurusan tiga angka 120 0 sejauh 40 km.
Kemudian, kapal berlayar menuju pelabhan C dengan jurusan 2400 sejauh 80 km. Jarak antara pelabuhan
A ke pelabuhan C adalah … .
Alternatif Penyelesaian
Sketsa arah kapal dapat digambarkan sebagai berikut :
A
40km
x
600 B
80km
9.4
B. 120( 6 + 2) m
D. {200,600,1000 }
E. {00,200,1000}
C. 150( 6 + 2) m
17. Banyaknya nilai x yang memenuhi persamaan
sin 2 x + 3 cos x = 3 dalam − x adalah
D. 160( 6 + 2) m ….
E. 200( 6 + 2) m
A. 4 C. 2 E. 0
B. 3 D. 1
12. Sebuah kapal berlayar sejauh 80 km dengan 18. Nilai x yang memenuhi persamaan
cos (2 x + 60 0 ) = −
jurusan 0700. Kemudian kapal berlayar dengan 1
jurusan 1900 dan akhirnya kembali ke tempat dalam interval
semula dengan jurusan 3250 sejauh … . 2
0 x 3600 adalah … .
A. 60 6 km D. 40 3 km
A. {300, 900, 2100, 2700}
B. 60 3 km E. 40 2 km B. {300, 600, 2400, 2700}
C. {300, 900, 2100, 2400}
C. 40 6 km D. {300, 600, 2100, 2400}
13. Sebuah kapal berlayar dari pelabuhan A dengan E. {300, 600, 2100, 2700}
arah 0440 sejauh 50 km. Kemudian berlayar lagi 19. Nilai x yang memenuhi persamaan tan 2 x − 3 = 0
dengan arah 1040 sejauh 40 km ke pelabuhan C. dalam interval 0 x 3600 adalah … .
Jarak pelabuhan A ke C adalah… . A. {300, 600, 1200, 2400}
A. 10 95 km D. 10 71 km B. {300, 600, 2100, 2400}
C. {600, 1200, 2100, 3000}
B. 10 91 km E. 10 61 km D. {600, 1200, 2400, 2700}
C. 10 85 km E. {600, 1500, 2100, 3000}
20. Himpunan penyelesaian persamaan
14. Sebuah kapal mulai bergerak dari pelabuhan A
pada pukul 07.00 dengan arah 0300 dan tiba di 2 cos2 x − 3cos x + 1 = 0 untuk 0 x 2
pelabuhan B setelah 4 jam bergerak. Pukul 12.00 adalah ….
kapal bergerak kembali dari pelabuhan B menuju 5 5
pelabuhan C dengan memutar haluan 1500 dan A. , D. ,
tiba di pelabuhan C pukul 20.00. Kecepatan rata- 6 6 3 3
y = sin 2 x − y = sin 2 x +
( )
A. D.
A. y = cos x + 60 0 3 6
B. y = cos (x − 60 )
B. y = sin 2 x + E. y = cos 2 x +
0
C. y = sin (x + 60 )
0 3 3
D. y = sin (x − 60 ) C. y = cos 2 x −
0
3
E. y = − sin (x − 60 )
0
24. Nilai maksimum dari fungsi trigonometri
22. Persamaan grafik fungsi trigonometri pada 24
gambar adalah…..
f ( x) = adalah … .
6 − 2 sin x
A. 8 D. -3
B. 6 E. -6
C. 3
25. Diketahui fungsi trigonometri
y = 10 − 4 sin (3x − 45)
0
dengan 00 x 3600
nilai maksimum dan minimum fungsi tersebut
A. ( )
y = 2 cos 2 x − 60 0 adalah.…
A. 14 dan 6 D. 14 dan 8
B. y = 2 cos (x − 30 )
0 B. 10 dan 4 E. 14 dan 10
C. y = 2 sin (x + 30 )
C. 14 dan 4
0
, x −4 maka ( f g )(x) = …
dengan dan
g ( x) =
x+4 g ( x) = 2 x −1 . Nilai dari f (1) = … .
7x+2 7 x +18 A. – 10 D. 1
A. , x −4 D. , x −4 B. – 1 E. 10
x+4 x+4
C. 0
2 x +3 7 x + 22
B. , x −4 E. , x −4 8. Diketahui fungsi f dan g dirumuskan oleh
x+4 x+4
2x+2 f ( x) = 3x 2 − 4 x + 6 dan g ( x) = 2x −1 . Jika
C. , x −4
x+4 nilai ( f g )( x) = 101 , maka nilai x yang
x +1 memenuhi adalah ….
3. Jika diketahui fungsi f ( x) = , x 3 dan
x −3 A.
2
3 dan − 2 D.
2
−3
dan − 2
g ( x) = x 2 + x + 1 , maka nilai dari (g f )(2) =… 3 3
2 3
B. − 3 dan 2 E. −
A. 2 C. 4 E. 8
dan − 2
B. 3 D. 7 3 11
4. Diketahui fungsi f ( x) = 2 x + 1 dan
3
( f g )( x + 1) = −2 x 2 − 4 x − 1 . Nilai g (−2) =
C.
11
dan 2
…. x−2
A. – 5 C. – 1 E. 5 9. Diketahui f ( x) = , x −2 dan
B. – 4 D. 1 x+2
−1
5. Fungsi f :R→R didefinisikan sebagai g ( x) = x + 2 . Jika f menyatakan invers dari
x +1
f , maka ( f g ) ( x) = ...
−1
f ( x) = , x 2 . Invers dari fungsi f
2x − 4 −4 x −4 x−4
adalah …. A. ,x 1 D. ,x 1
4x +1 1 4x +1 x −1 x −1
A. ,x D. ,x 1 4x 4x+4
2x −1 2 x −1 B. ,x 1 E. ,x 1
2x −1 1 2x + 4 x −1 x −1
B. ,x E. ,x 1
4x +1 4 x −1 C.
x
,x 4
x −1 x−4
C. , x −2
2x + 4 10. UN
6. Diketahui fungsi
2x +1
f ( x) = ,x 3 jika
Diketahui fungsi f ( x) = 3x + 5 dengan
x −3 5
f −1 ( x ) adalah invers dari fungsi f , maka x − . Jika f −1 ( x ) adalah invers dari fungsi
3
f −1 ( x − 2) =…. f (x) maka nilai dari f
−1
(3) = ….
x +1 3x − 5 4 1 4
A. ,x 2 D. ,x 4 A. C. E. −
x−2 x−4 3 3 3
2x − 3 2x +1 2 2
B. ,x 5 E. ,x 3 B. D. −
x −5 x−3 3 3
A. 6 D. 36 B. 100 3 m D. 100 6 m
25 1
− 11 C. 150 2 m
B. 36 E. 36
20. Koordinat kutub titik 𝐴(4√3, 3000 ), koordinat
1
− 11 kartesiusnya adalah … .
C. 6
A. (2√3, 6) D. (6, −2√3)
15. Diketahui segitiga siku-siku 𝐴𝐵𝐶 dengan
B. (2√3, −6) E. (−6,2√3)
24
cos A = (𝐴 dan 𝐵 merupakan sudut lancip). C. (−2√3, 6)
25
Nilai dari (csc𝐴 + tan𝐵)(1 − sin𝐵) adalah …. 21. Bentuk sederhana dari identitas trigonometri
csc A
A.
24
C.
7
E.
4 adalah … .
24 25 25 cot A + tan A
18 6 A. 2 sin A D. cos A
B. D. B. 2 cos A E. tan A
25 25
C. sin A
5 2
sin + sin
16. Nilai dari 6 3 = …. cot . sec 2
22. Bentuk sama dengan … .
7 5 1 + cot 2
cos − cos
6 3 tan x
A. 2 sin x D.
1
B. 2 cos x E. sin x
A. -2 C. 2 E. 2
C. 2 tan x
B. −1 D. 1
23. Perhatikan grafik fungsi trigonometri berikut:
P’
600
B A C
4. Tiga orang petugas dinas lingkungan hidup akan mengukur panjang Danau Tanralili di kabupaten Goa.
Orang pertama berada di titik A, orang kedua berada di titik B dan orang ketiga berada di titik C. Ketiga
petugas tersebut mengukur panjang Danau dengan bantuan drone. Dari titik A orang pertama
menerbangkan drone dengan jurusan tiga angka 0450 ke titik B dan tercatat drone terbang selama 15
menit dengan kecepatan 1,2 km/jam. Kemudian dari titik B orang kedua menerbangkan drone dengan
jurusan tiga angka 1050 ke titik C dan tercatat drone terbang selama 20 menit dengan kecepatan 1,2
km/jam. Jika p adalah jarak dari titik A ke titik C atau panjang Danau dalam meter. Tentukan nilai p2 !
p=
(
tan x + 110 0 ) q=
(
sin − x + 160 0 )
( ) ( )
0)
5. Jika (𝑥 + 20 adalah sudut lancip pada dan , maka tentukan
2 cot x + 20 0 sin x + 20 0
hubungan antara p dan q !