Anda di halaman 1dari 4

Klinik Utama STIP Doc.

: IK-KU-RO/02
Jakarta
Revisi : R0/01
INSTRUKSI KERJA UNTUK Hal. : 1 dari 4
PENDAMPING PASIEN Tgl. : JUNI 2018

INSTRUKSI KERJA UNTUK


PENDAMPING PASIEN

LEMBAR
Dipersiapkan oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:
PENGESAHAN
Nama
Jabatan
Tanggal

Tanda Tangan
Klinik Utama STIP Doc. : IK-KU-RO/02
Jakarta
Revisi : R0/01
INSTRUKSI KERJA UNTUK Hal. : 2 dari 4
PENDAMPING PASIEN Tgl. : JUNI 2018

DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN TERKENDALI

No Unit Kerja No. Salinan Dokumen

1.

2.

3.

4.

5.

6.

DAFTAR PERUBAHAN DOKUMEN

No.
Tgl. Efektif Uraian yang diubah Disahkan oleh
Revisi
00 Februari 2015 Terbitan Awal Direktur
Klinik Utama STIP Doc. : IK-KU-RO/02
Jakarta
Revisi : R0/01
INSTRUKSI KERJA UNTUK Hal. : 3 dari 4
PENDAMPING PASIEN Tgl. : JUNI 2018

1. TUJUAN
Untuk memberikan rasa aman terhadap bahaya radiasi bagi orang-orang di sekitar pasien

2. RUANG LINGKUP
Pendamping pasien

3. PELAKSANA
Radiografer
Pendamping Pasien

4. URAIAN
Dalam pemeriksaan medical chek up di bidang radiodiagnostik terkadang memerlukan
bantuan atau pendamping pasien bilamana kondisi pasien atau toleransi yang di berikan
terhadap acuan dasar pemeriksaan.
Adapun kondisi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Pasien asing yang tidak dapat berbahasa indonesia atau bahasa internasional.
b. Pasien yang mengalami kerusakan pada pendengaran atau tidak dapat mendengar
aba-aba dengan baik.
c. Toleransi atas permintaan sendiri / permintaan pasien untuk di dampingi (pasien
peremupuan lebih sering)

Ada dua macam sifat radiasi yang dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan sumber
radiasi pada suatu tempat atau bahan, yaitu sebagai berikut :
· Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra manusia, sehingga untuk mengenalinya diperlukan
suatu alat bantu pendeteksi yang disebut dengan detektor radiasi. Ada beberapa jenis detektor
yang secara spesifik mempunyai kemampuan untuk melacak keberadaan jenis radiasi tertentu
yaitu detektor alpha, detektor gamma, detektor neutron, dll.
· Radiasi dapat berinteraksi dengan materi yang dilaluinya melalui proses ionisasi, eksitasi
dan lain-lain. Dengan menggunakan sifat-sifat tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk
membuat detektor radiasi.

Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non-
pengion.
Radiasi Pengion
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion
positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi. Yang termasuk dalam jenis radiasi
pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Setiap jenis
radiasi memiliki karakteristik khusus. Yang termasuk radiasi pengion adalah partikel alfa (α),
partikel beta (β), sinar gamma (γ), sinar-X, partikel neutron.
Radiasi Non Pengion
Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi apabila
berinteraksi dengan materi. Radiasi non-pengion tersebut berada di sekeliling kehidupan kita.
Yang termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang radio (yang
membawa informasi dan hiburan melalui radio dan televisi); gelombang mikro (yang digunakan
dalam microwave oven dan transmisi seluler handphone); sinar inframerah (yang memberikan
Klinik Utama STIP Doc. : IK-KU-RO/02
Jakarta
Revisi : R0/01
INSTRUKSI KERJA UNTUK Hal. : 4 dari 4
PENDAMPING PASIEN Tgl. : JUNI 2018

energi dalam bentuk panas); cahaya tampak (yang bisa kita lihat); sinar ultraviolet (yang
dipancarkan matahari

Mengacu pada dasar tersebut, maka tugas dasar radiografer harus tetap pada azaz dasar
proteksi radiasi atau pasien safety, adapun hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Luas Penyinaran / kolimasi yang di pastikan aman
b. Faktor exposi di atur agar lebih rendah
c. Komunikatif kepada pendamping pasien untuk menjaga jarak berlindung dari paparan
radiasi
d. Gunakan Alat Pelindung Diri / APRON bagi pendamping pasien
e. Pastikan pendamping pasien tidak berinteraksi terhadap radiasi

Anda mungkin juga menyukai