Anda di halaman 1dari 2

Soal nomor 1

Batang aluminum panjang dipukul pada salah satu ujungnya. Seorang pengamat mendekatkan
telinganya pada ujung lainnya dan mendengar suara pukulan dua kali (sekali melalui udara, dan satu
kali melalui batang), dengan jeda 0.120 s. Laju bunyi di udara 343m/s dan laju bunyi di batang 15
kalinya. Berapa panjang batang tersebut?

Jawaban nomor 1

Untuk mencari panjang batang aluminium tersebut, kita dapat menggunakan persamaan:

L = [(v1 + v2) / 2] x t

di mana L adalah panjang batang, v1 adalah laju bunyi di udara, v2 adalah laju bunyi di batang, dan t
adalah selisih waktu antara dua pukulan.

Dalam hal ini, v1 = 343 m/s dan v2 = 15 x 343 = 5145 m/s, karena laju bunyi di batang adalah 15 kali
lebih cepat daripada laju bunyi di udara. Selisih waktu antara dua pukulan adalah 0,120 detik.

Maka, substitusi nilai ke dalam persamaan di atas memberikan:

L = [(343 m/s + 5145 m/s) / 2] x 0,120 s = 367,44 meter

Jadi, panjang batang aluminium tersebut sekitar 367,44 meter.

Soal nomor 2

Tekanan dalam gelombang bunyi diberikan oleh persamaan ∆p = (1.5 Pa) sin Π [(1.00 m^-1)x - (330
s^-1)t]. Tentukan (a) amplitudo tekanan, (b) frekuensi, (c) panjang gelombang, dan (d) laju
gelombang.

Jawaban nomor 2

Dalam persamaan gelombang, ∆p adalah variasi tekanan dari tekanan atmosferik, yang diberikan
oleh ∆p = (1.5 Pa); Π adalah konstanta pi (3.14); x adalah jarak dari sumber bunyi; t adalah waktu;
frekuensi bunyi dinyatakan oleh f = 330 Hz; dan kecepatan suara dalam udara pada suhu kamar
sekitar 20°C dinyatakan oleh v = 330 m/s.

(a) Amplitudo tekanan adalah magnitudo maksimum variasi tekanan dari tekanan atmosferik. Dalam
persamaan gelombang, amplitudo tekanan diberikan oleh 1.5 Pa.

(b) Frekuensi bunyi dinyatakan oleh f = 330 Hz.

(c) Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang bunyi dalam satu siklus.
Persamaan untuk panjang gelombang adalah λ = v/f. Dalam persamaan gelombang, panjang
gelombang diberikan oleh λ = v/f = 330 m/s ÷ 330 Hz = 1 m.

(d) Kecepatan gelombang bunyi dalam udara pada suhu kamar sekitar 20°C adalah v = 330 m/s.
Soal nomer 3

Ketinggian air dalam tabung gelas vertikal yang panjangnya 1.00 m dapat diubah-ubah. Sebuah garpu
tala dengan frekuensi 686 Hz dibunyikan di tepi atas tabung. Tentukan ketinggian air agar terjadi
resonansi.

Jawaban nomer 3

Untuk terjadi resonansi, panjang tabung harus sama dengan setengah panjang gelombang suara
yang dihasilkan oleh garpu tala. Diketahui frekuensi bunyi garpu tala adalah 686 Hz, maka panjang
gelombang suara dapat dihitung dengan rumus λ = v/f, dengan v adalah kecepatan suara di udara
yang sekitar 343 m/s. Maka λ = 0.5 * 343 / 686 = 0.25 m. Sehingga setengah panjang gelombang
sama dengan ketinggian air dalam tabung. Maka, ketinggian air dalam tabung agar terjadi resonansi
adalah 0.25 m.

Soal nomer 4

Sebuah garpu tala dengan frekuensi yang tidak diketahui menghasilkan tiga pelayangan per detik jika
dibunyikan bersama garpu tala standar dengan frekuensi 384 Hz. Frekuensi pelayangan berkurang
saat sepotong lilin ditempelkan pada salah satu kaki garpu tala pertama. Berapa frekuensi dari garpu
tala tersebut?

Jawaban nomer 4

Diketahui bahwa garpu tala standar memiliki frekuensi 384 Hz = f1 dan garpu tala pertama memiliki
frekuensi f2 (yang akan dicari). Maka, frekuensi pelayangan yang dihasilkan adalah f = |f2-f1| = |f2-
384| Diketahui juga bahwa jumlah pelayangan yang dihasilkan adalah 3 per detik. Ketika sepotong
lilin ditempelkan pada salah satu kaki garpu tala pertama, frekuensi pelayangan berkurang. Dalam hal
ini, frekuensi pelayangan menjadi 2 per detik. Maka, diperoleh persamaan: |f2-384| = 3 |f2-384-3| =
2 (karena frekuensi berkurang sebesar 1) Maka, diperoleh f2 = 387 Hz atau f2 = 381 Hz. Jadi,
frekuensi dari garpu tala tersebut adalah 387 Hz atau 381 Hz.

Anda mungkin juga menyukai