Anda di halaman 1dari 22

TUGAS 2

JARINGAN

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH


Andi Novianto, S.Kom., M.Hum., M.Kom

Fauzi Bondan Prihananto


230103224
TI B 23

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA
2024
BAB I
TUJUAN DAN LANDASAN TEORI

A. TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami sistem perkabelan untuk membangun LAN.

B. LANDASAN TEORI
1. Kabel UTP

Kabel UTP (“Unshielded Twisted Pair”) adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang dan
dipilih sedemikian rupa. Memiliki 4 warna yaitu coklat, orange, hijau, dan biru. Adapun
pasangannya ada yang berwarna putih atau campuran, misalnya kabel coklat putih dan
sebagainya.

Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN (Local Area Network)
pada sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP mempunyai impedansi kurang
lebih 100 ohm, serta dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai
penghantar data. Dalam pemakaian sehari-hari, kabel UTP sudah sangat baik digunakan
sebagai kabel jaringan komputer misalnya dalam kegunaan ruang kantor atau dalam sistem
jaringan suatu perusahaan. Mengenai beberapa kelemahan dan kekurangan kabel UTP yang
tidak tahan terhadap medan elektromagnetik dan kerusakan benturan benda keras, masih
bisa diatasi dengan memasang pelindung luar misalnya seperti pipa plastik.

Gambar 1.1 Kabel UTP


2. Konektor RJ 45

Konektor RJ 45 adalah konektor yang terbuat dari mika, atau plastik semi kaca yang
keras dan di dalamnya terdapat 8 pin. Konektor ini digunakan untuk menghubungkan kabel
dengan kartu jarinagan.

• Kabel Straight

Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada
kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel.
Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di
salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di
ujung lainnya, dan seterusnya.

Urutan pemasangan kabel UTP tipe Straight :

Ujung Kabel A
1.Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat

Ujung Kabel B

1.Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
BAB II
LANGKAH KERJA

Alat dan Bahan :

- Kabel UTP
- Konektor RJ45
- Crimping Tool
- LAN Tester
- Gunting
- Komputer

Langkah – langkah praktikum :

a. Mempraktekkan membuat kabel straight


1. Untuk kabel straight, urutan warna untuk kedua ujungnya sama (lihat gambar
1.3)
2. Lepas kulit kedua ujung kabel UTP dengan gunting secukupnya, sisakan sekitar
1-2 cm
3. Lalu masukan kabel UTP (ujung 1) kedalam konektor RJ45 dengan keadaan
konektor menghadap keatas dan pengait konektor menghadap ke bawah dan
posisi kabel berwarna 1 (pin1) berada disebelah kiri, kemudian atur urutan warna
kabel seperti gambar 1.3
4. Kemudian kencangkan jepitan konektor pada kabel menggunakan crimping tool
hingga mengeluarkan bunyi klik
5. Lakukan hal yang sama seperti pada no. 3 untuk ujung kabel UTP yang satunya
6. Kemudian kencangkan jepitan konektor pada kabel menggunakan gunting
crimping tool hingga menggunakan bunyi klik
7. Terakhir tes dengan LAN Tester dan pastikan lampu indikator menyala semua.
Urutan perkabelan benar bila urutan nyala lampu indikator juga sesuai dengan
urutan gambar di atas.

BAB III
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui pemasangan kabel UTP sebaiknya kita harus tau terlebih dahulu
alat yang digunakan yaitu:

1. Tank CrImping

Tank krimping adalah alat untuk memotong kabel UTP dan untuk menjepit ujung
konektor, alat ini bentuknya hampir sama dengan Tank biasa yang sering kita lihat atau
temui.

2.Konektor RJ-45

Konektor adalah peripheral yang kita pasang pada ujung kabel UTP tujuanya agar
kabel dapat kita pasang pada port LAN.

3. Cable Tester

Cable Tester alat untuk menguji hasil krimpingan kita,tapi kalau krimpingan kita salah
maka lampu di Cable Tester ini tidak akan menyala dan kalau hasil krimpingan kita sudah
benar maka lampu di Cable Tester akan menyala dengan otomatis,jadi alat ini sangan
berguna bagi kita untuk mengetahui hasil krimpingan kita.
A. Kabel Straight

Kabel straight adalah kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung
satu dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device
yang berbeda.

Cara sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel yang sama. Pada kabel
straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2
terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya dilakukan.

Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke Switch, Switch
menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan
untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch menggunakan
pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.

Penggunaan kabel straight :

1. Menghubungkan antara computer dengan switch


2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
4. Menghubungkan switch ke router
5. Menghubungkan hub ke router

Kabel straight adalah kabel pertama yang kita buat, membuatnya sesuai dengan
langkah kerja. Dan ingat kabel straight adalah kabel yang kedua ujungnya memiliki cara
pemasangan yang sama dan dimulai dari kiri.

Ujung Kabel A Ujung Kabel B

1. Putih Orange 1. Putih Orange


2. Orange 2. Orange
3. Putih Hijau 3. Putih Hijau
4. Biru 4. Biru
5. Putih Biru 5. Putih Biru
6. Hijau 6. Hijau
7. Putih Coklat 7. Putih Coklat
8. Coklat 8. Coklat
Pada saat memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya
trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimping tool. waktu kita memasukan
kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimping tool, saat itu
pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. pada saat mengencangkan
jepitan konektor pada kabel dengan menggunakan crimping tool harus ditekan keras-keras
sampai ada bunyi klik supaya pin tersebut tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kemudian
kabel yang kita buat kita test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke
alatnya, kemudian nyalakan, lampu LED yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor
1 sampai 8 yang menandakan kabel straight yang kita buat sukses atau bisa digunakan. jika
ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada
masalah. Kemungkinan pinnya belum tembus. Karena pada saat mengencangkan jepitan
konektornya kurang keras dan coba ditekan lagi dengan crimping tool. Kalau sudah ditekan
tetapi masih tidak menyala, maka mungkin terjadi kesalahan pada saat menentukan posisi
kabelnya.
• Ini merupakan penjelasan tentang pemasangan unjung kabel UTP ke konektor RJ-
45 yang salah dan benar

Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45
dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel dari
kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai dari atas ke bawah),
Seharusnya kabel UTP harus masuk ke dalam konektornya juga , sehingga kabelnya tidak
mengalami resiko kabel yang luka.

Benar salah
2. Fiber Optic
Fiber optik atau serat optik adalah medium penghantar yang terbuat dari serabut-serabut
kaca yang tipis. Teknologi fiber optik terbagi atas dua kategori umum, yaitu:
1. Single Mode Fiber Optic

Single Mode Fiber Optik memiliki banyak arti dalam teknologi fiber optik. Di single
mode ini hanya terdapat satu indeks sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang
media tersebut dibentang. Satu buah sinar yang tidak terpantul di media optik
tersebut membuat teknologi fiber optik yang satu ini hanya sedikit mengalami gangguan
dalam perjalanannya. Itupun lebih banyak gangguan yang bersifat dari luar maupun
gangguan fisik saja. Ini core serat fibernya cukup kecil yaitu sekitar 8 sampai 10
mikrometer. Sinar yang dapat lewat hanya yang memilki panjang 1310 atau 1550
nanometer.
Single mode dapat membawa data dengan bandwith yang lebih besar dibandingkan multi
fiber optik. Tapi teknologi ini membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektral yang
sangat kecil pula dan ini berarti sistem yang mahal. Kecepatannya bisa mencapai 50 kali
multi mode tapi tentu saja biayanya lebih besar. Karena core yang kecil ini juga makanya
single mode ini bisa menguragi gangguan akibat overlapping dan distorsi
2. Multi Mode Fiber Optic

teknologi ini memilki kelebihan dan kekurangan yang diakibatkan banyaknya jumlah
sinar cahaya yang berada di dalam media fiber optiknya. Di multi mode ini terdapat
banyak indeks cahaya dengan pantulan sepanjang media tersebut terbentang. Kemudian
di akhir lintasan tidak semua laser sampai di tempat tujuan secara serentak. Ada yang
memantul balik. Hal inilah yang membuat bandwith multi mode lebih terbatas. Namun
biaya yang diperlukan lebih murah karena laser yang digunakan tidak seperti dalam
single mode1

Penyambungan Kabel Serat Optik


Proses penyambungan kabel serat optic meliputi:
1. Penyambungan Kabel
2. Penyambungan Serat
Pertama yang harus dilaksanakan adalah penanganan sarana sambung kabel, lalu
penanganan serat
Prosedur Penyambungan Serat

Splicing Set-Up

Splicing set up ini persiapan-persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan


penyambungan kabel fiber optic:
1. Bersihkan diseputar lokasi penyambungan.
2. Kupas buffer tubes dan bersihkan dengan jelly cleaner.
3. Ambil Fibrlok splice dan tempatkan pada splice holding.
4. Posisikan lengan penjepit / penyimpan fiber (toggle arms) sesuai peruntukan.Untuk
fiber dengan diameter coating 250 μm , putar kearah dalam.Untuk fiber dengan diameter
coating 900 μm , putar kearah luar.
Persiapan Fiber
Persiapan kabel fiber optic yang akan digunakan mulai dari pengupasan sampai
pemotongan kabel fiber optic:
1. Kupas coating sepanjang + 25 mm s/d 51 mm menggunakan mechanical stripper.
2. Bersihkan bare fiber menggunakan tissue alkohol.
3. Untuk jenis Fibrlok II 2529 Universal Splice, potong fiber menggunakan fiber cleaver
sepanjang 12,5 mm + 0,5 mm, baik untuk diameter coating 250 μm maupun 900 μm.
4. Periksa panjang potongan fiber menggunakan pengukur panjang potongan fiber 12,5
mm yang ada pada Fibrlok Assembly Tool.
5. Apabila panjang bare fiber tidak sesuai, lakukan pengaturan panjang potongan fiber
pada fiber cleaver.
Penyambungan Fiber
Langkah-langkah melakukan splicing atau penyambungan kabel fiber optic setelah
persiapan dengan menggunakan alat yaitu Splicer:
1. Tempatkan fiber pertama pada tempat penyimpanan fiber dengan cara
menjepitkan fiber pada penggenggam (panjang coating dari bare fiber +6 mm.
2. Masukkan ujung fiber pertama dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok
Splice sampai berhenti.
3. Lakukan hal serupa untuk sisi yang lain (fiber kedua).
4. Masukkan ujung fiber kedua dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok Splice sampai
ujung fiber pertama dan kedua bersentuhan yang ditandai dengan bergeraknya pada fiber
pertama.
5. Setelah kedua ujung fiber bersentuhan, dorong fiber pertama kearah fiber kedua
sekali lagi sampai fiber kedua bergerak.
6. (Hal ini untuk meyakinkan bahwa kedua ujung fiber benar-benar saling
bersentuhan).
7. Lakukan pengepresan dengan cara menekan Handle (pada Fibrlok Assembly
Tool) kebawah sampai fibrlok splice berbunyi.
Pengaturan Fiber Kedalam Tray

Yang perlu diperhatikan pada saat pengaturan sambungan fiber ke dalam


Tray:
1. Setelah selesai penyambungan, angkat Fibrlok Splice dari Assembly Tool dan
masukkan ke dalam Tray.
2. Saat mengatur serat kedalam tray, perhatikan bending radius serat tidak boleh kurang
dari 3 cm.
3. Hindari terjadinya puntiran pada serat
4. Tata cara pengaturan serat kedalam tray ini juga berlaku untuk penyambungan serat
dengan fusion.
Penyambungan Serat Optik
1. Secara fusion (peleburan).

2. Secara mekanik

Fusion Splicing

Teknik penyambungan fiber optik untuk menyambung 2 fiber secara permanen dan
rugi rugi penyambungan kecil harus memakai fusion splicer.
Bagian Bagian Fusion Splicing

Berikut bagian – bagian dalam fusion splicing:


1. Struktur fusion splicer.
2. Proses fusion splicing.
3. Kualitas sambungan.
4. Perkiraan fusion splicing.
5. Pemeliharaan fusion splice
Struktur Fusion Splicer
Berikut adalah struktur yang dimiliki fusion splicer:
1. Alur v dan klem.
2. Mikro positioned dan sensor.
3. Elektroda.
4. Sistem sensor yang berisi kaca dan lensa.

Fungsi dari masing-masing yang akan memadukan terjadinya proses


penyambungnan.

Proses Fusion Splicing


Proses yang dilakukan dalam fusion splicing antara lain:
1. Pengupasan coating.
2. Pemotongan serat.

3. Pemasangan fiber pada alur V.

4. Membuat sejajar serat dan fusion splicing.


JUMLAH ARC.

5. Mengecek hasil sambungan.

Perkiraan nilai sambungan dan tampilan luar daripada titik sambungan menunjukkan baik
jeleknya kualitas sambungan.Bila hasilnya terdapat:
Gelembung.
Garis tebal.
Bayangan hitam.
Bila terjadi hal semacam itu harus dilakukan lagi penyambungan.

Perkiraan
fusion splicing loss, ada 2 cara yaitu :
Local injection and ditection (LID).
Direct core monitoring (DCM)

Mechanical Splicing

Fungsi penyambungan mekanik adalah penyambungan secara mekanik mengambil


contoh dari produk 3M type Fibrlok II 2529, yaitu:
1. Digunakan untuk menyambung serat single mode maupun multimode dengan
diameter cladding 125 μm secara permanen.
2. Diameter coating yang digunakan antara 250 μm s/d 900 μm. Peralatan yang
digunakan dalam penyambungan mekanik, antara lain :
1. Fibrlok Assembly Tool. (Alat untuk menyambungkan fiber secara mekanik)
2. Plastic Coating Stripper - (Untuk mengupas coating)
3. Tissue ber-alkohol. (Untuk membersihkan serat setelah dikupas coatingnya)
4. Cleaver (Untuk memotong serat setelah dibersihkan)
5. Fibrlok Splice (untuk menyambungkan fiber).

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam proses setup penyambungan,
yaitu:
1. Bersihkan di seputar lokasi penyambungan.
2. Kupas buffer tubes dan bersihkan dengan jelly cleaner.
3. Ambil Fibrlok splice dan tempatkan pada splice holding.
4. Posisikan lengan penjepit / penyimpan fiber (toggle arms) sesuai peruntukan. Untuk
fiber dengan diameter coating 250 μm, putar kearah dalam. Untuk fiber dengan diameter
coating 900 μm, putar kearah luar
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam persiapan serat adalah sebagai berikut:
1. Kupas coating sepanjang + 25 mm s/d 51 mm menggunakan mechanical stripper.
2. Bersihkan bare fiber menggunakan tissue alkohol.
3. Untuk jenis Fibrlok II 2529 Universal Splice, potong fiber menggunakan fiber cleaver
sepanjang 12,5 mm + 0,5 mm, baik untuk diameter coating 250 μm maupun 900 μm.
4. Periksa panjang potongan fiber menggunakan pengukur panjang potongan fiber
12,5 mm yang ada pada Fibrlok Assembly Tool.
5. Apabila panjang bare fiber tidak sesuai, lakukan pengaturan panjang potongan fiber
pada fiber cleaver proses penyambungan.
6. Tempatkan fiber pertama pada tempat penyimpanan fiber dengan cara menjepitkan
fiber pada penggenggam (panjang coating dari bare fiber +6 mm.
7. Masukkan ujung fiber pertama dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok
Splice sampai berhenti.
8. Lakukan hal serupa untuk sisi yang lain (fiber kedua).
9. Masukkan ujung fiber kedua dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok Splice sampai
ujung fiber pertama dan kedua bersentuhan yang ditandai dengan bergeraknya pada fiber
pertama.
10. Setelah kedua ujung fiber bersentuhan, dorong fiber pertama kearah fiber kedua
sekali lagi sampai fiber kedua bergerak. (Hal ini untuk meyakinkan bahwa kedua ujung
fiber benar-benar saling bersentuhan).
11. Lakukan pengepresan dengan cara menekan Handle (pada Fibrlok Assembly Tool)
kebawah sampai fibrlok splice berbunyi. Yang perlu diperhatikan pada saat pengaturan
sambungan fiber ke dalam Tray.
12. Setelah selesai penyambungan, angkat Fibrlok Splice dari Assembly Tool dan
masukkan ke dalam Tray.
13. Saat mengatur serat kedalam tray, perhatikan bending radius serat tidak boleh kurang
dari 3 cm.
14. Hindari terjadinya puntiran pada serat
Tata cara pengaturan serat kedalam tray ini juga berlaku untuk penyambungan
serat dengan fusion.
Patch Cord dan Pig Tail

Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya,
pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.

Patch cord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisi ada konektor. Patch cord digunakan
untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic jumper.

PEMELIHARAAN ALAT
1. Memelihara alur V.
2. Membersihkan lensa, lensa dan LED.
3. Membersihkan atau mengganti elektroda.
Jadi pemeliharaan alat fusion splicer sangat penting agar kehandalan perangkat
terjaga
KESIMPULAN

Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP, singkatan dari “Unshielded
Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi
elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel
yang disusun spiral alias saling berlilitan.
Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN (Local Area Network)
pada sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP mempunyai impedansi kurang
lebih 100 ohm, serta dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan kemampuannya
sebagai penghantar data.
Dalam pemakaian sehari-hari, kabel UTP sudah sangat baik digunakan sebagai kabel
jaringan komputer misalnya dalam kegunaan ruang kantor atau dalam sistem jaringan
suatu perusahaan. Mengenai beberapa kelemahan dan kekurangan kabel UTP yang tidak
tahan terhadap medan elektromagnetik dan kerusakan benturan benda keras, masih bisa
diatasi dengan memasang pelindung luar misalnya seperti pipa plastik.
Pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut
tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1,
langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya.
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung
satu dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2
device yang berbeda. Sedangkan, Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki
susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung dua (salah satu ujungnya straight dan
ujung uang lain cross). Kabel cross over digunakan untuk menghubungkan 2 device yang
sama.
Fiber optic adalah merupakan satu jenis kabel yang terbuat dari bahan kaca atau sejenis
plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk
mengirim sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan
biasanya adalah laser. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer.
Dengan menggunakan teknologi kabel Fiber Optik berarti mempunyai kecepatan lebih
tinggi dibanding kabel tembaga

Anda mungkin juga menyukai