OLEH:
RICKY NOVENDRY
NPM. 171221090
i
1 BAB I
PENDAHULUAN
Pada zaman milenial ini banyak remaja-remaja yang ingin mendalami hobi-
hobi mereka salah satunya yakni hobi fotografi baik pemula maupun profesional.
Dalam melakukan sesi fotografi, tentunya membutuhkan paling tidak 1 (satu)
kamera beserta lensanya. Banyaknya berbagai kategori, jenis, dan tipe kamera dan
lensa membuat penghobi fotografi pemula kesulitan dalam menentukan spesifikasi
kamera dan lensa yang sesuai dengan kebutuhan sesi fotografi mereka.
1
2
statis. Metode Weighted Sum Model merupakan metode yang sangat sederhana
dengan hanya beberapa langkah untuk dapat memberikan hasil yang diharapkan
[2]. Hasil pengolahan data-data kamera dan lensa yang didapat dari pengolahan
algoritma Weight Sum Model diharapkan dapat membantu para fotografer-
fotografer pemula dalam memilih kamera dan lensa yang sesuai dengan sesi
fotografi yang mereka inginkan.
Batasan masalah ditentukan untuk penelitian ini agar penelitian ini hanya
terfokus pada batasan yang berhubungan dengan perumusan masalah. Batasan-
batasan masalah pada penilitian ini dapat dilihat sebagai berikut:
1. Penilitian ini hanya berfokus pada data kamera dan lensa kategori semi-
profesional, tidak pada kategori kamera profesional.
3. Sistem yang akan dibangun berupa sistem berbasis web dan kode
program yang akan dituliskan berupa bahasa pemrograman PHP.
3
Selain memberikan solusi yang telah dijabarkan pada tujuan penelitian ini.
Penelitian ini juga memberikan manfaat sebagai:
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
Agar penelitian ini berjalan dengan lebih terstruktur, maka dibutuhkan suatu
metode atau langkah-langkah penelitian yang harus dilaksanakan. Metode-metode
dalam penelitian dapat dilihat sebagai berikut:
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari
studi pustaka dan studi dokumentasi.
Data yang ditargetkan pada penelitian ini yakni data dokumen sekunder,
atau dokumen yang didapat dari pihak ke-2 (dua) dan seterusnya yang
berisi data mengenai berbagai jenis kamera kategori semi-profesional
beserta lensanya. Pihak tersebut yakni media internet dan beberapa
orang yang paham mengenai spesifikasi dan kecocokan berbagai
kamera beserta lensanya.
4. Pemodelan sistem
5. Pengujian sistem
6. Analisis hasil
7. Penarikan kesimpulan
BAB I Pendahuluan
Penelitian kedua yang menjadi dasar penelitian ini pernah dilakukan pada
tahun 2018 yang bertujuan merancang dan membangun sebuah Prototype sistem
pemilihan kamera digital yang dapat membantu memberikan solusi dan
merekomendasikan kamera untuk pembeli menggunakan Multi Attribute Decision
Making (MADM) menggunakan metode Weighted Product (WP) [4].
Penelitian kexxx yang menjadi dasar pada penelitian ini pernah dilakukan
pada tahun 2018 yang bertujuan membandingkan 3 (tiga) metode Sistem
Pendukung Keputusan, yaitu Weighted Sum Model (WSM), Simple Additive
Weighting (SAW) dan Weighted Product (WP) dalam kasus pemilihan pemasok [2].
Penelitian kexxx yang menjadi dasar pada penelitian ini pernah dilakukan
pada tahun 2018 yang bertujuan membandingkan Metode Weighted Product (WP),
Weighted Sum Model (WSM) dan Multi Attribute Utility Theory (MAUT) dalam
Sistem Pendukung Keputusan penerimaan tenaga kerja [5].
Penelitian kexxx yang menjadi dasar pada penelitian ini pernah dilakukan
pada tahun 2018 yang bertujuan menentukan faktor rendahnya minat beternak ayam
Broiler menggunakan metode Weighted Sum Model (WSM) [6].
Penelitian ketiga yang menjadi dasar penelitian ini pernah dilakukan pada
tahun 2019 yang bertujuan mengimplemantasikan metode Fuzzy Mamdani pada
sistem pendukung keputusan pemilihan kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR)
bagi pemula [7].
7
8
Penelitian keempat yang menjadi dasar pada penelitian ini pernah dilakukan
pada tahun 2019 yang bertujuan membangun sistem pendukung keputusan
pemilihan kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) menggunakan metode
Preference Ranking Organization for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) [8].
Penelitian kexxx yang menjadi dasar pada penelitian ini pernah dilakukan
pada tahun 2019 yang bertujuan membangun sistem pendukung keputusan
pemilihan Perguruan Tinggi terbaik di kota Malang menggunaka metode Weight
Product (WP) dengan pembobotan Weighted Sum Model (WSM) [9].
Penelitian kexxx yang menjadi dasar pada penelitian ini pernah dilakukan
pada tahun 2020 yang bertujuan menghitung algoritma Weight Product (WP) dan
Weighted Sum Model (WSM) dalam pemilihan sekolah kejuruan terbaik di kota
Bengkulu [10].
Penelitian kelima yang menjadi dasar pada penelitian ini pernah dilakukan
pada tahun 2021 yang bertujuan membantu konsumen dalam memperoleh
informasi dan rekomendasi jenis kamera yang sesuai dengan kebutuhan atau
keinginannya menggunakan metode Simpe Multi Attribute Rating Technique
(SMART) [11].
semi terstruktur dan tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan
seharusnya dibuat Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi
berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk
membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur
dengan menggunakan data dan model (Faqih & Irigasi, 2014) [12].
Sistem Berbasis
Komputer Lainnya
Basis Manajemen
Data Pengetahuan
Manajemen Dialog
Pengguna
Communication
Planning
Modelling
Construction
Deployment
Penjelasan dari Gambar 2.2 di atas dapat dilihat pada poin-poin berikut [14]:
1. Komunikasi (Communication)
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak, dan
tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan
dengan pelanggan, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang
ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.
12
2. Perencanaan (Planning)
Proses perencanaan merupakan lanjutan dari proses komunikasi. Tahapan
ini akan menghasilkan dokumen kebutuhan pengguna atau bisa dikatakan
sebagai data yang berhubungan dengan keinginan pengguna dalam
pembuatan perangkat lunak, termasuk rencana yang akan dilakukan.
3. Pemodelan (Modelling)
Proses pemodelan ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah
perancangan perangakat lunak yang dapat diperkirakan sebelum melakukan
proses pengodingan. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data,
arsitektur perangkat, representasi antarmuka, dan detail prosedural.
Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut sebagai kebutuhan
perangkat lunak.
4. Konstruksi (Construction)
Tahap konstruksi merupakan proses penulisan kode program. Coding atau
pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa
dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang
diminta oleh pengguna. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara
nyata dalam mengerjakan suatu perangkat lunak, artinya penggunaan
komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean
selesai akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat tadi.
Tujuan pengujian adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem
tersebut untuk kemudian diperbaiki kesalahannya.
5. Peluncuran (Deployment)
Tahapan ini merupakan tahap akhir dalam pembuatan sebuah perangkat
lunak atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain, dan pengkodean
maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh pengguna. Kemudian
perangkat yang telah dibuat tersebut harus dilakukan pemeliharaan secara
berkala.
13
Metode Weighted Sum Model (WSM) adalah salah satu metode dalam sistem
pendukung keputusan dengan beberapa kriteria yang paling dikenal dan banyak
digunakan. Metode ini dapat digambarkan sebagai metode penjumlahan statis.
Metode Weight Sum Model merupakan metode yang sangat sederhana dengan
hanya beberapa langkah untuk dapat memberikan hasil yang diharapkan. Formula
yang digunakan pada metode ini dapat dilihat pada persamaan 1 [2].
𝐴𝑊𝑆𝑀−𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒
𝑖 = ∑𝑚
𝑛=1 𝜔n 𝑎𝑚𝑛 , for 𝑖 = 1, 2, 3, . . . . , 𝑚 (1)
1. Equivalence Partitioning
Membagi inputan menjadi kelas data yang dapat digunakan untuk
menggenerasi kasus uji.
3. Comparison Testing
Uji setiap versi dengan data yang sama untuk memastikan semua versi
menghasilkan keluaran yang sama.
4. Sample Testing
Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen.
5. Robustness Testing
Data input dipilih diluar spesifikasi yang telah didefinisikan, Tujuan dari
pengujian ini adalah membuktikan bahwa tidak ada kesalahan jika
masukan tidak valid.
6. Behavior Testing
Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali,
tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya
pada pengujian struktur data stack.
7. Performance Testing
Mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar
dipandang dari sisi acuan kebutuhan misalnya: aliran data, ukuran
pemakaian memori, kecepatan eksekusi.
15
8. Requirement Testing
Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak
diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.
9. Endurance Testing
Melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu.
Pengumpulan
Data
Perencanaan
Pemodelan
Sistem
Pembangunan
Sistem
Pengujian dan
Peluncuran Sistem
Deskripsi lebih detil pada Gambar 3.1 dapat dilihat pada poin-poin berikut ini:
1. Pengumpulan Data
Merupakan proses pengumpulan data kamera tipe semi-profesional.
Pengumpulan data dapat berasal dari media internet, beberapa narasumber,
serta media digital lainnya.
16
2. Perencanaan
Merupakan proses pengolahan data-data yang telah didapat menggunakan
perangkat lunak microsoft excel agar perhitungannya lebih akurat sebelum
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.
3. Pemodelan Sistem
Proses ini akan menjelaskan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan
sebelum melakukan proses konstruksi atau pembangunan sistem. Proses ini
terdiri dari rancangan struktur data, arsitektur perangkat, dan representasi
antarmuka.
4. Pembangunan Sistem
Merupakan proses pengkodean program. Proses ini menerjemahkan hasil
dari proses perencanaan dan pemodelan sistem kedalam bentuk suatu kode
yang akan menghasilkan suatu perangkat lunak yang dituju.
17
kode program, XAMPP digunakan sebagai virtual web server dalam proses
pembangunan sistem, PHP My Admin digunakan sebagai pengolah database, dan
web browser Google Chrome sebagai pengakses sistem agar dapat berjalan.
1. Studi Pustaka
2. Studi Dokumentasi
18
dari analisis kebutuhan fungsional dan non-fungsional. Pada penelitian ini, analisis
kebutuhan fungsional terdiri dari perancangan Use Case Diagram, Activity
Diagram, dan Sequence Diagram. Untuk analisa kebutuhan non-fungsional, terdiri
dari analisis spesifikasi pengguna, analisis spesifikasi perangkat lunak dan analisis
spesifikasi perangkat keras.
Data-data yang telah didapat dari proses dan teknik pengumpulan data akan
diolah sesuai dengan alur pada diagram yang dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut:
Terjemahkan hasil
pengolahan data ke bahasa
pemrograman PHP
Valid
Peluncuran
Sistem
Pada Gambar 3.2, dapat dilihat bahwa data kamera dan lensa yang didapat
melalui berbagai media internet dan pengetahuan dari beberapa narasumber yang
mengerti dengan spesifikasi kamera kategori semi-profesional dianalisa terlebih
dahulu untuk mendapatkan data-data alternatif, kriteria, serta bobot-bobotnya
19
terlebih dahulu. Setelah data-data tersebut telah didapat, data-data tersebut
kemudian diolah menggunakan algoritma Weighted Sum Model. Selanjutnya
dilakukan proses analisa kebutuhan sistem serta rancangannya agar sistem lebih
terstruktur dan berjalan dengan baik.
20
4 DAFTAR PUSTAKA
21
[11] N. Komala sari and P. Yulius, “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PEMILIHAN KAMERA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE MULTI
ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART) BERBASIS WEB (Studi
Kasus: Toko Hunting Jayapura),” J. Teknolosi Inf., vol. 9, no. 1, pp. 1–10,
2021.
[12] S. M. Sumarno and J. M. Harahap, “Sistem Pendukung Keputusan Dalam
Menentukan Pemilihan Posisi Kepala Unit (Kanit) Ppa Dengan Metode
Weight Product,” JUST IT J. Sist. Informasi, Teknol. Inf. dan Komput., vol.
11, no. 1, p. 37, 2020, doi: 10.24853/justit.11.1.37-44.
[13] E. Turban, J. E. Aronson, and T.-P. Liang, DECISION SUPPORT SYSTEMS
AND INTELLIGENT SYSTEMS. 2005.
[14] Amrin, M. Diah Larasati, and S. Irawan, “Model Waterfall Untuk
Pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Nilai Pada SMP Kartika XI-3
Jakarta Timur,” J. Tek. Komput. AMIK BSI, vol. 6, no. 1, pp. 135–140, 2020,
doi: 10.31294/jtk.v4i2.
[15] H. N. Putra, “Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language)
dalam Perancangan Aplikasi Data Pasien Rawat Inap pada Puskesmas Lubuk
Buaya,” Sink. J. dan Penelit. Tek. Inform., vol. 2, no. 2, pp. 67–77, 2018,
[Online]. Available:
https://jurnal.polgan.ac.id/index.php/sinkron/article/view/130.
[16] U. Hanifah, R. Alit, and Sugiarto, “Penggunaan Metode Black Box Pada
Pengujian Sistem Informasi Surat Keluar Masuk,” SCAN - J. Teknol. Inf. dan
Komun., vol. 11, no. 2, pp. 33–40, 2016, [Online]. Available:
http://ejournal.upnjatim.ac.id/index.php/scan/article/view/643.
[17] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2017.
22
5 LAMPIRAN (jika ada)
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Sapiente, quis
debitis facilis unde vero nam minima dolorum eaque, repellendus sunt consectetur
incidunt voluptate cumque, nostrum illo optio quo.