Anda di halaman 1dari 7
Ruang kolaborasi topik 1 Kelompok 5: Os Mila Sriyunda Redy Rias Meiladi Mulya Syahputra Muhamad Rosandi Wahyu Rama Syahputra KASUS 1 1. Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal)? Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan. Jawaban 1: Seorang guru matematika mengajar materi mengenai matematika social yakni mencari nilai rata-rata atau (mean) di kelas VII, untuk memudahkan perserta didik memahami materi yang disampaikan ibu sinta (Sebagai guru yang dimaksud didalam kasus) menggunakan metode pembelajaran dengan model penugasan dan pelatihan soal. Langkah-langkah yang dilakukan bu sinta dalam proses pembelajaran yaitu : 1. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai 2. Menyampaikan materi dan memberikan contoh soal 3. Memberikan tugas dengan jelas dan sesuai dengan kesanggupan peserta didik Jawaban 2: Teori yang di gunakan bu sinta yaitu teori konstruktivisme yang merupakan teori belajar menekankan pada peran aktif siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri. Dalam konteks pembelajaran, bu sinta menerapkan metode seperti diskusi dan kelompok kecil untuk membantu peserta didik dalam membangun pemahaman mereka sendiri tentang materi pembelajaran. KASUS 2 1. Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya sesuai dengan tahapan perkembangan usia? 2. Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan. Jawaban 1: Rata-rata usia siswa kelas 1 SD adalah 7 tahun dan pada usia tersebut anak belum sepenuhnya sanggup menggunakan logika, mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikuran Sehingga anak-anak di rentang usia tersebut baru bisa menerapkan logika pada objek fisik. Hal ini tentu harus menjadi perhatian Rani sebagai guru, agar bisa menciptakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kondisi serta kebutuhan siswa. Rani bisa menciptakan pembelajaran dengan menerapkan logika pada objek fisik agar bisa menstimulus kemampuan anak dalam berfikir. Jawaban 2: Kegiatan pembelajaran yang kami sarankan diatas sangat erat kaitannya dengan Teon Belajar Konstruktivisme Dengan menyediakan benda-benda disekitar serta beberapa permaman yang berhubungan dengan hitung-menghitung secara tidak langsung siswa dihadapkan dengan situasi nyata yang ada dilingkungan sekitarnya. Sehingga tercipta pengalaman baru yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya Hal ini tentu selaras dengan prinsip utama Teori Belajar Konstruktivisme, dimana guru menempatkan peserta didik sebagai individu yang membangun pemahaman dan memahami informasi secara aktif sepanjang proses pembelajaran. KASUS 3 1. Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai? Mengapa demikian? 2. Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan. Jawaban 1: Selain itu, pak made menggunakan prinsip keterlibatan atau ( Engagement Principle ) dengan memilih topik yang menarik minat peserta didik, seperti pantai dam makanan khas Bali. Hal ini, memiliki potensi untuk meningkatkan keinginan peserta didik untuk dapat belajar lebih banyak dan berpartisipasi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dengan mempertimbangkan hal tersebut pak made telah membuat keputusan yang tepat tentang membuat pembelajaran yang menarik dan relevan bagi peserta didik. jawaban 2: Pak Made membuat contoh yang berbeda dari buku untuk memudahkan siswa memahami materi teks deskripsi. Sebagai seorang guru, pak Made terlebih dahulu memahami latar belakang peserta didik secara keseluruhan, kemudian memilih konten dalam pembelajaran yang sesuai dengan pengalaman dan lingkungan peserta didik, agar peserta didik dapat mengaitkan materi dengan pengalaman mereka sendiri. Contohnya, tentang kebudayaan khas di Bali

Anda mungkin juga menyukai