Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wahyu Rama Saputra

MK : Fisofi Pendidikan Indonesia


Topik : 01.01.2-T1-3. Eksplorasi Konsep - Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar
Dewantara

Ki Hadjar Dewantara, sebagai tokoh pendidikan Indonesia, memiliki peran yang signifikan dalam gerakan
transformasi pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan. Berikut adalah beberapa poin mengenai
transformasi pendidikan yang dipengaruhi oleh Ki Hadjar Dewantara:
Sebelum Kemerdekaan:
1. Taman Siswa:
• Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922 di Yogyakarta. Taman Siswa
menjadi gerakan pendidikan alternatif yang bertujuan memberikan pendidikan bagi rakyat dari
segala lapisan masyarakat, tanpa memandang status sosial atau ekonomi.
2. Pendidikan untuk Semua:
• Ki Hadjar Dewantara mendorong pendidikan yang terbuka untuk semua kalangan, termasuk
anak-anak dari keluarga miskin. Ia percaya bahwa pendidikan adalah hak setiap individu dan
bukan hak eksklusif kalangan tertentu.
3. Pendidikan Kesetaraan dan Karakter:
• Taman Siswa menekankan pendidikan kesetaraan dan pembentukan karakter. Pendekatan
holistik diterapkan untuk membentuk individu yang cerdas intelektual dan memiliki karakter
moral yang baik.
4. Penggunaan Bahasa Indonesia:
• Ki Hadjar Dewantara mendorong penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar
dalam pendidikan. Hal ini sejalan dengan visinya untuk mempersatukan bangsa Indonesia
dengan bahasa yang sama.
Pasca Kemerdekaan:
1. Pembentukan Sistem Pendidikan Nasional:
• Setelah kemerdekaan Indonesia, prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara tertanam
dalam pembentukan sistem pendidikan nasional. Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar,
dan pendidikan kesetaraan diintegrasikan dalam kebijakan pendidikan.
2. Keadilan dan Akses Pendidikan:
• Pemerintah Indonesia meneruskan visi Ki Hadjar Dewantara dalam menciptakan keadilan dan
akses pendidikan untuk semua. Program wajib belajar 9 tahun diperkenalkan untuk
memastikan bahwa setiap anak dapat mendapatkan pendidikan dasar.
3. Pentingnya Pendidikan Karakter:
• Konsep pendidikan karakter yang diperkenalkan oleh Ki Hadjar Dewantara masih relevan dan
terus ditekankan dalam kurikulum pendidikan nasional. Pembentukan karakter menjadi bagian
integral dari tujuan pendidikan di Indonesia.
4. Bhinneka Tunggal Ika dan Toleransi:
• Nilai-nilai pluralisme, toleransi, dan semangat "Bhinneka Tunggal Ika" juga tetap dijunjung
tinggi dalam pendidikan. Masyarakat Indonesia diajarkan untuk menghormati dan merayakan
keberagaman budaya, agama, dan suku.
5. Pendidikan Tinggi dan Pengembangan Profesional:
• Pemerintah Indonesia terus mengembangkan pendidikan tinggi dan pelatihan profesional,
mencermati prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara untuk memberdayakan
masyarakat melalui pendidikan.
.
Ki Hadjar Dewantara, atau sebenarnya bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah tokoh pendidikan
Indonesia yang memiliki kontribusi besar dalam perkembangan pendidikan di Tanah Air. Dari perspektif Ki
Hadjar Dewantara, perjalanan pendidikan nasional dapat dipandang melalui beberapa konsep dan gagasan
utamanya, yang sering dikenal dengan Taman Siswa. Berikut adalah beberapa aspek perjalanan pendidikan
nasional dari perspektif Ki Hadjar Dewantara:
1. Kemerdekaan Pendidikan:
2. Kesetaraan dan Keadilan:
3. Pendidikan Karakter:
4. Pendidikan Holistik:
5. Bhinneka Tunggal Ika:
6. Kemandirian Sekolah:
7. Bahasa Indonesia dan Sastra:
8. Pendidikan sebagai Investasi Masa Depan Bangsa:
Melalui gagasan-gagasan ini, Ki Hadjar Dewantara berusaha menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya
memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk karakter, menghargai keberagaman, dan
mengajarkan nilai-nilai kemerdekaan. Pemikiran dan prinsip-prinsipnya masih memengaruhi pendidikan di
Indonesia hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai