Mata Pelajaran : Inovasi Pembelajaran Berbasis Ketamansiswaan Dosen Pengampu : Drs. Sudartomo Macaryus, M.Pd.
TOPIK 1 MULAI DARI DIRI KONSEP AJARAN KI HADJAR DEWANTARA
1. Apa yang anda ketahui tentang tokoh Pendidikan Nasional Indonesia?
Jawab : Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia merupakan para figur yang memperjuangkan pendidikan masyarakat Indonesia agar memperoleh pendidikan yang layak dengan cara menciptakan, mengembangkan, dan memajukan pendidikan di Indonesia sejak masa penjajahan hingga merdeka. Para Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia memahami bahwa pendidikan merupakan kunci kemajuan bangsa. Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia antara lain sebagai berikut : a. R. A. Kartini Merupakan tokoh yang memperjuangkan pendidikan dan emansipasi wanita. Beliau merasa bahwa adanya adat-istiadat kala itu membelenggu kaum wanita, sehingga Kartini berjuang untuk melepaskan kaun wanita dari belenggu adat-istiadat agar dapat meningkatkan kedudukan dan derajat wanita terutama di kalangan bangsawan Jawa, beliau mendirikan sekolah untuk anak-anak perempuan yang bernama Sekolah Kartini di Rembang pada tahun 1903. b. Dewi Sartika Sama halnya dengan R. A. Kartini, Raden Dewi Sartika merupakansalah satu tokoh pendidikan yang memperjuangkan pendidikan untuk perempuan dengan mendirikan Sekolah Isteri. c. K. H. Ahmad Dahlan Merupakan seorang tokoh pendidikan dan keagamaan Islam yang dikenal dengan Muhammadiyah. Beliau mendirikan Muhammadiyah dengan tujuan meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia terutama umat Islam, sebab beliau melihat masih banyak yang buta huruf dan tidak bisa mengenyam pendidikan. d. Ki Hadjar Dewantara Merupakan Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia yang diakui sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Siswa, yang digunakan sebagai lembaga pendidikan untuk memberikan akses pendidikan bagi rakyat pribumi khususnya anak-anak petani dan buruh. Selama hidupnya, belaiu banyak berjuang untuk memajukan pendidikan dan memberikan akses pendidikan yang merata kepada semua orang. Berbagai ajaran beliau masih digunakan sebagai implementasi pembelajaran sampai saat ini dan atas jasanya dalam memperjuangkan pendidikan, hari lahir beliau yaitu 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
2. Mengapa Bapak Pendidikan adalah Ki Hadjar Dewantara?
Jawab : Ki Hadjar Dewantara disebut sebagai Bapak Pendidikan dikarenakan perannya dalam memperjuangkan pendidikan pada masa penjajahan agar dapat memperoleh pendidikan yang layak terutama bagi masyarakat pribumi. Selain itu, beliau juga berjasa dalam mengembangkan dan memajukan pendidikan di Indonesia melalui ajaran dan pemikirannya. Ki Hajar Dewantara juga mengajarkan pendidikan dengan rasa kebangsaan kepada para masyarakat pribumi, agar rakyat Indonesia mencintai bangsa, tanah air, dan rela berkorban untuk Indonesia.
3. Bagaimana perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam bidang pendidikan?
Jawab : a. Memperjuangkan pendidikan masyarakat pribumi dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat dan mendirikan sekolah-sekoah agar mereka dapat mendapatkan akses pendidikan. b. Mengajarkan pendidikan dengan rasa kebangsaan kepada peserta didiknya, agar masyarakat Indonesia memiliki rasa cinta tanah air dan rela berkorban. c. Turut aktif memperjuangkan hak pendidikan bagi rakyat Indonesia yang berada di luar negeri. d. Mendirikan Taman Siswa sebagai wadah untuk masyarakat pribumi mengakses pendidikan. e. Aktif menulis ajaran-ajaran atau pemikirannya terutama di bidang pendidikan. 4. Apa yang anda ketahui tentang Tut Wuri Handayani? Jawab : Tut Wuri Handayani merupakan salah satu semboyan dalam Trilogi Kepemimpinan yang dipaparkan oleh Ki Hadjar Dewantara. Tut Wuri Handayani artinya adalah di belakang selalu menyemangati. Kata Tut Wuri Handayani dirangkai dari kata “tut wuri” yang memiliki arti mengikuti dari belakang dan kata “handayani” yang memiliki arti memberikan motivasi atau dorongan semangat.
5. Menurut saudara bagaimana implementasi ajaran Tamansiswa dalam
pembelajaran? Jawab : Implementasi ajaran Tamansiswa dalam pembelajaran, antara lain : a. Menerapkan Sistem Among, berasal dari bahasa Jawa yaitu mong atau momong, yang artinya mengasuh anak. Para guru atau dosen disebut pamong yang bertugas untuk mendidik dan mengajar anak sepanjang waktu dengan penuh kasih sayang. Setelah anak dapat menguasai ilmu yang diberikan, mereka didorong untuk mampu memanfaatkannya dalam masyarakat, didorong oleh cipta, rasa, dan karsa. b. Menerapkan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman, dengan mendidik anak sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri, sehingga kita sebagai guru memberikan pengajaran yang sudah disesuaikan dengan kondisi alam dan zaman yag sedang dijalani oleh sang anak agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. c. Menerapkan Tri N, yaitu Niteni, Nirokke, Nambahi atau Mengamati, Menirukan, dan Mengembangkan kreatifitas. Guru membantu anak untuk mengamati atau mencermati materi, menuntun anak untuk dapat menirukan apa yang sudah dipelajari, dan mendorong anak dalam mengembangkan kreatifitas atau pemahaman dalam diri anak.